• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kekuasaan, Wewenang, Dan Kepemimpinan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kekuasaan, Wewenang, Dan Kepemimpinan"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

3. ipe ketiga (tipe demokratis menunjukkan kenyataan!kenyataan akan adanya garis!garis pemisah antara lapisan yang sifatnya mobil sekali. Kelahiran tidak  menentukan seseorang2 yang terpenting adalah kemampuannya dan kadang! kadang juga faktor keberuntungan, yang terakhir ini terbukti dari anggota!anggota  partai politik, yang dalam suatu masyarakat demokratis dapat mencapai

kedudukan!kedudukan tertentu melalui partainya.

e. We&enan'

Wewenang adalah suatu hak yang telah ditetapkan dalam suatu tata tertib sosial untuk  menetapkan kebijaksanaankebijaksaan, menentukan keputusan mengenai persoalan  penting, dan untuk menyelesaikan pertentangan!pertentangan (soerjono,-==3.

erbedaan antara kekuasaan dengan wewenang adalah bahwa setiap kemampuan untuk mempengaruhi fihak lain dinamakan kekuasaan, sedangkan wewenang adalah kekuasaan yang ada pada seseorang atau sekelompok orang dengan mendapat pengakuan dari masyarakat ( Selo Seomardjan, $>;4.

ada dasarnya wewenang memerlukan pengakuan dari masyarakat, maka dalam masyarakat pedesaan wewenang belum belum terbatas, karena kekuasaan biasanya terpusat pada pemegang kekuasaan. ?ain halnya dalam masyarakat yang sudah kompleks dan sudah mengenal pembagian tugas secara terperinci, maka wewenangpun terbatas  pada hal!hal tertentu, waktu, dan cara menggunakan kekuasaan. Wewenang hanya efektif 

apabila didukung dengan kekuasaan yang nyata. 6ntuk itu, agar dapat digunakan secara efektif, maka kekuasaan dan wewenang memerlukan hubungan antara mereka yang memegang kekuasaan dan mereka yang dikuasai.

%entuk-%entuk We&enan'

7entuk wewenang adalah sebagai berikut)

! Wewenang kharismatik, Tradisional, dan rasional atau legal 

Wewenang kharismatik merupakan wewenang yang didasarkan pada kharisma, yaitu kemampuan khusus (pulung atau wahyu dalam masyarakat %awa yang ada pada diri seseorang.

(2)

Wewenang tradisional dimiliki oleh seseorang atau sekelompok orang bukan karena mereka mempunyai kemampuan!kemampuan khusus seperti dalam kharismatik, akan tetapi karena orang atau sekelompok orang tersebut mempunyai wewenang dan kekuasan yang telah melembaga atas dasar norma!norma dan nilai nilai yang berlaku dan bahkan menjiwai masyarakat. ada masyarakat dimana pemegang kekuasaan mempunyai wewenang tradisional tidak ada pembatasan yang tegas antara wewenang dan kemampuan!kemampuan pribadi seseorang. Wewenang tradisional diwariskan secara turun temurun. 8iri!ciri utama wewenang tradisional adalah)

$. Adanya ketentuan!ketentuan tradisional yang mengikat penguasa yang mempunyai wewenang, serta orang!orang lain dalam masyarakat.

-. Adanya wewenang yang lebih tinggi daripada kedudukan seseorang yang hadir  secara pribadi.

3. Selama tak ada pertentangan dengan ketentuan!ketentuan tradisional, orang!orang dapat bertindak secara bebas.

Wewenang rasional atau legal adalah wewenang yang bersandar pada sistem hukum yang berlaku dalam masyarakat. Sistem hukum disini diartikan sebagai kaidah!kaidah yang telah diakui dan ditatati bersama, dan bahkan telah diperkuat oleh negara.

%! Wewenang resmi dan tidak resmi

Seringkali wewenang yang berlaku di dalam kelompok kecil tersebut sebagai wewenang tidak resmi oleh karena sifatnya yang spontan, situasional dan didasarkan  pada faktor saling kenal!mengenal, serata wewenang tersebut tidak diterapkan secara

sistematis.

Wewenang resmi si(atnya sistematis, dapat diperhitungkan dan rasional. 7iasana wewenang tersebut dapat dijumppai pada kelompok!kelompok besar yang memerlukan aturan!aturan tata tertib yang tegas dan bersifat tetap.

'! Wewenang pribadi dan territorial 

embedaan antara wewenang pribadi dengan territorial sebenarnya timbul dari sifat dan dasar kelompok!kelompok tersebut mungkin timbul karena faktor ikatan

(3)

darah, atau mungkin juga karena faktor ikatan tempat tinggal, atau karena gabungan kedua faktor tersebut.

Wewenang pribadi sangat tergantung pada solidaritas antara anggota!anggota kelompok yang bersangkutan, dan unsur kebersamaan memegang peranan yang sangat penting. 0ndi+idu!indi+idu dianggap lebih banyak memiliki kewajiban! kewajiban daripada hak. Struktur wewenang bersifat konsentris, artinya dari satu titik   pusat lalu meluas melalui lingkaran!lingkaran wewenang tertentu. Setiap lingkaran wewenang dianggap mempunyai kekuasaan penuh di wilayahnya masing!masing. Apabila bentuk wewenang ini di hubungkan dengan ajaran "a# Weber, maka wewenang pribadi lebih didasarkan pada tradisi daripada peraturan!peraturan 2 dan  juga mungkin didasarkan pada charisma seseorang.

(! Wewenang terbatas dan menyeluruh

Suatu dimensi lain daripada wewenang adalah pembedaan antara wewenang terbatas dengan wewenang menyeluruh. Apabila dibicarakan tentang wewenang terbatas, maka maksudnya adalah wewenang terbatas tidak mencakup semua sector atau bidang kehidupan, akan tetapi hanya terbatas pada salah satu sector atau bidang saja. Suatu wewenang menyeluruh berarti suatu wewenang yang tidak dibatasi oleh bidang kehidupan tertentu.

(. Ke$emim$inan )leaers#i$*

Apabila kekuasaan diberikan pada seseorang, maka orang tersebut dinyatakan sebagai  pemimpin, adapun cara memimpinnya adalah kepemimpinan. Kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain, sehingga orang lain yaitu anggotanya dan pengikutnya dapat berperilaku sesuai dengan yang dikehendakinya (Soerjono,-==3 ada dasarnya dimensi kepemimpinan mengandung dua  pengertian, yaitu kepemimpinan sebagai proses sosial dan kepemimpinan sebagai kedudukan. Kepemimpinan sebagai proses sosial, yaitu meliputi segala tindakan yang dilakukan seseorang atau suatu badan yang menyebabkan gerak dari anggotanya. Kepemimpinan sebagai kedudukan merupakan suatu kompleks dari hak!hak dan kewajiban!kewajiban yang dapat dimiliki oleh seseorang atau suatu badan.

(4)

Si(at Ke$emim$inan

Dalam kehidupan masyarakat ada yang mengikut instruksi dari pemegang kekuasaan dengan perasaan takut dan ada juga yang dengan sukarela mengerjakan keinginan pemegang kekuasaan. Dalam hal ini tergantung dari sifat kepemimpinan dari  pemegang kekuasaan. Adapun sifat kepemimpinan dalam sosiologi adalah)

$. 7ersifat resmi. -. idak resmi.

Kepemimpinan yang bersifat resmi atau formal adalah kepemimpinan yang tersimpul dalam suatu jabatan. Adapun kepemimpinan yang bersifat tidak resmi adalah kepemimpinan yang diakui masyarakat karena kemampuannya. Sifat!sifat kepemiminan dalam setiap masyarakat tidak sama, bergantung pada nilai serta norma yang dianut oleh masyarakat. "unculnya seorang pemimpin merupakan proses dinamis yang sesuai dengan kebutuhan!kebutuhan masyarakat dengan harapan dapat membawa anggotanya ketingkat kehidupan yang lebih baik. 7angsa 0ndonesia menginginkan sifat para  pemimpin memiliki norma!norma yang sesuai dengan ajaran tradisi 0ndonsia, yaitu  pemimpin harus memiliki jiwa)

$. ut wuri handayani ( dari belakang memberi pengaruh.

-. 0ng madya mangun karsa ( ditengah!tengah membangun semangat. 3. 0ng ngarsa sing tuloda ( dari belakang memberi pengaruh.

Secara umum kepemimpinan ada yang bersifat otoriter, demokrasi,

dan bebas. toriter lebih bersifat pada kekuasaan tradisional dengan sistem lapisan masyarakat yang masih mempunyai garis pemisah secara tegas. Demokrasi, dimana  pemimpim lebih bersifat rasional atau legal dengan sistem lapisan masyarakat yang sifatnya mobil, dimana pemimpin dapat ikut aktif berperan serta dalam kegiatan!kegiatan. Adapun bebas maksudnya pemimpin menjalankan perannya secara pasif, penentuan tujuan sepeuhnya ada ditangan kelompok, pemimpin berperan sebagai katalisator, hanya dapat berjalan dinegara yang sudah demokratis sekali.

-. erkembangan kepemimpinan dan sifat!sifat seorang pemimpin

(5)

"enurut Asta 7rata, pada diri seorang raja berkumpul sifat!sifat dari delapan Dewa yang masing!masing mempunyai kepribadian sendiri. Kedekapan sifat dan kepribadian itulah yang harus dijalankan oleh seorang raja( pemimpin yang baik. Asta 7rata dalam kakawin 1amayana, terdiri dari sepuluh seloka, di mana seloka pertama dan kedua, pada  pokonya berisikan hal!hal sebagai berikut)

a. 7ahwa Asta 7rata merupakan suatu keseluruhan yang tidak dapat dipisah!  pisahkan.

 b. Asta 7rata memberikan kepastian bahwa seorang pemimpin yang menjalannya, akan mempunyai kekuasan dan kewibawaan sehingga akan dapat menggerakan  bawahannya. Keadaan demikian dapat menghindari terjadinya krisis kepemimpinan. Krisis kepemimpinan akan terjadi oleh karena pemimpin tidak   berani untuk mengambil keputusan, untuk bertindak dan oleh karena dia tidak   jujur.

"enurut Asta 7rata tersebut, maka kepemimpinan yang akan berhasil, adalah kepemimpinan yang mempunyai syarat!syarat sebagai berikut)

a. 0ndra!brata, yang member kesenangan dalam jasmani.

 b. Bama!brata, yang menunjuk pada keahlian dan kepastian hokum.

c. Surya!brata, yang menggerakan bawahan dengan mengajak mereka untuk bekerja  persuasion.

d. 8aci!brata, yang member kesenangan rohaniah.

e. 7ayu!brata, yang menunjukan keteguhan pendidikan dan rasa yang tidak segan! segan untuk turut merasakan kesukaran!kesukaran dari pengikut!pengikutnya. f. Dhana!brata, yang menunjukan pada suatu sikap yang patut dihormati.

g. aca!brata, yang menunjukan kelebihan di bidang ilmu pengetahuan, kepandaian dan keterampilan.

h. Agni!brata, yaitu sifat memberikan semangat kepada anak buah.

Demikianlah beberapa sifat atau syarat yang harus dimiliki oleh seseorang  pemimpin yang baik,menurut mitologi 0ndonesia. Sifat!sifat tesebut dengan perubahan di

sana!sini dapat diterapkan pula dalam kepemimpinan modern. 3. Kepemimpinan dengan ajaran tradisional.

Ajaran!ajaran tradisional seperti misalnya di %awa, menggambarkan tugas seorang  pemimpin melalui pepatah sebagai berikut )

0ng ngarsa asung tuladan

(6)

0ng madya mangun karsa ut wuri handayani

epatah tersebut sering dipergunakan oleh almarhum Ki *ajar Dewantara, yang apabila diterjemahkan ke dalam bahasa 0ndonesia kurang lebih adalah sebagai berikut )

Di muka member tauladan

Di tengah!tengah membangun semangat Dari belakang memberikan pengaruh

Seorang pemimpin di muka, harus memiliki idealisme yang kuat, serta kedudukan tersebut akan tetapi, menurut watak dan kecakapannya, seorang pemimpin dapat dikatakan sebagai pemimpin di muka, di tengah dan di belakang (front leader, social leader, dan rear leader.

Seorang pemimpin di muka, harus memiliki idealisme kuat, serta dia harus dapat menjelaskan cita!citanya kepada masyarakat dengan cara!cara sejelas mungkin, 7ahayanya bagi pemimpin di muka adalah, bahwa kemungkinan berjalannya terlalu cepat, sehingga masyarakat yang dipimpinnya tertinggal jauh.

Seorang pemimpin di tengah!tengah, mengikuti kehendak yang dibentuk  masyarakat. 0a selalu dapat mengamati jalannya masyarakat, serta dapat merasakan suka! dukanya. Dari dia diharapkan agar dapat merumuskan permasalahan!permasalahan serta keinginan!keinginan masyarakat dan juga menimbulkan keinginan masyarakat untuk  memperbaiki keadaan yang kurang menguntungkan.

emimpin di belakang diharapkan mempunyai kemampuan untuk mengikuti  perkembangan masyarakat. Dia berkewajiban untuk menjaga agar perkembangan masyarakat tidak menyimpang dari norma!norma dan nilai!nilai yang pada suatu masa di hargai oleh masyarakat. Sendi!sendi kepemimpinan adalah keutuhan dan harmonis di dalam masyarakat. emimpin yang demikian berkecenderungan untuk menjadi formalistis, bahkan tradisionalistis. Kepemimpinan di belakang masih jelas tergambar  dari istilah!istilah seperti &among raja' &among Desa' dan seterusnya, yang menggambarkan bahwa fungsi pemimpin adalah untuk membimbing masyarakat.

Sifat kepemimpinan di belakang tersebut dengan jelas tersirat dalam pepatah adat asal "inagkabau yang diterjemahkannya adalah sebagai berikut )

&Sebatang kayu yang besar di tengah lapang,

(7)

empat berlindung di waktu hujan, empat bernaung di waktu panas, 6rat!uratnya tempat bersandar.

"emang kepemimpinan tradisional 0ndonesia, pada umumnya bersifat sebagai kepemimpinan di belakang, yang hingga dewasa ini masih tetap dipertahankan terutama  pada masyarakat!masyarakat tradisional yaitu masyarakat!masyarakat hukum adat.

4. Sandaran!sandaran kepemimpinan dan kepemimpinan yang dianggap efektif 

Secara sosiologis, kepemimpinan seseorang (pemimpin harus mempunyai sandaran!sandaran kemasyarakatan atau social basis. ertama!tama kepemimpinan erat hubungannya dengan susunan masyarakat.

Selain daripada itu, ketentuan kepemimpinan ditentukan oleh suatu lapangan kehidupan masyarakat yang pada suatu saat mendapatkan perhatian khusus dari masyarakat, daripada lapangan!lapangan kehitupan lainnya, lapangan khusus mana disebut cultural focus. 8ultural focus dapat berpindah!pindah2

Setiap kepemimpinan yang efektif, harus memperhitungkan social basis apabila tidak mengkehendaki timbulnya ketegangan!ketegangan atau setidak!tidaknya untuk  mencegah adanya pemerintahan bomeka belaka.

Kepemimpinan di dalam masyarakat!masyarakat hukum adat yang tradisional dan homogeny, perlu disesuaikan dengan susunan!susunan masyarakat!masyarakat tersebut yang masih tegas!tegas memperlihatkan cirri!ciri  gemeinscha$tlchnya di dalam masyarakat!masyarakat demikian, hubungan pribadi antara para pemimpin dengan mereka yang di pimpin, sangat dihargai. *al ini disebabkan oleh karena pada umumnya,  pemimpim!pemimpin pada masyarakat tersebut adalah pemimpin!pemimpin tidak resmi

informal leaders yang mendapat dukungan dari masyarakat karena tradisi atau karena sifat!sifat pribadinya yang menonjol. Dengan terhadap pemimpin!pemimpin tersebut,  beserta peraturan!peraturan yang dikeluarkannya.

erlu juga dicatat, bahwa kepemimpinaan dalam masyarakat!masyarakat tradisional, pada umumnya dilaksanakan secara kolegial (bersama!sama. Seorang  penyumbang marga sebagai kepala adat di daerah ?ampung misalnya, tidak akan  bertindak sendiri!sendiri, sebelum dirundingkan dalam suatu rapat yang dinamakan

(8)

 proatin. Sifat kolegial dari daerah "inagkabau yang terjemahannya adalah sebagai  berikut )

Air memancar dengan bulat karena pembuluh, Dan putusan menjadi bulat karena mufakat

Dengan demikian, maka keputusan!keputusan pemimpin!pemimpin tersebut sekaligus merupakan pula rasa keadilan masyarakat yang bersangkutan. ada umumnya para  pemimpin masyarakat!masyarakat tradisional tersebut adalah pemimpin!pemimpin di  belakang atau di tengah. %arang sekali yang menjadi pemimpin di muka. Sebaliknya, apabila ditinjau dan di telaah keadaan di kota!kota besar, maka susunan masyarakat kota! kota tersebut menghendaki kepemimpinan yang lain dari pada kepemimpinan dari masyarakat!masyarakat tradisional seperti diterangkan di atas. 6ntuk memenuhi kebutuhan!kebutuhan setiap golongan di kota!kota tersebut, tak dapat lagi dilaksanakan melalui hubungan!hubungan pribadi, akan tetapi kebijaksanaan!kebijaksanaan rasionallah yang lebih diperlukan. 6ntuk masyarakat!masyarakat tersebut, pemimpin harus ambil kesimpulan bahwa pola!pola kepemimpinan di 0ndonesia khususnya dan pada masyarakat!masyarakat lainnya, harus memperhatikan susunan masyarakat dan &cultural focus' masyarakat, supaya kepemimpinan tersebut dapat terlaksana dengan efektif.

'. %ir+krasi

Apabila didalam suatu masyarakat ada seorang atau sekelompok orang dari kekuasaan itu pada masyarakat umum terasa lebih meningkat dan mengekang dan daripada dalam :aman!:aman yang lampau.

engertian birokrasi menunjuk pada suatu organisasi yang dimaksudkan untuk  mengerahkan tenaga dengan teratur dan terus menerus, untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Atau denggan lain perkataan, birokrasi adalah organisasi yang bersifat hierarkhis, yang ditetapkan secara rasional untuk mengkodinir pekerjaan orang!orang untuk kepentingan pelaksanaan tugas!tugas administrati+e. Di dalam sosiologi pengertian tersebut menunjuk pada suatu keadaan yang netral2 artinya sosiologi tidak  mempersoalkan apakah birokrasi itu bersifat menghambat ataukah melancarkan  berputarnya roda pemerintahan. 7iasanya dipergunakan istilah bureaucratism untuk 

menunjuk pada birokrasi yang malahan menghambat roda pemerintahan, yang berarti $9 | K e k u a s a a n , W e w e n a n g d a n K e p e m i m p i n a n

(9)

 bahwa birokrasi tersebut menyimpang dari tujuannya, dan sering disebut red tape. "akna  pokok dari pada pengertian birokrasi tersebut adalah pada kenyataan bahwa organisasi tersebut menghimpun tenaga!tenaga demi jalannya organisasi yang bersangkutan, dengan tidak terlalu menekankan pada tujuan!tujuan pokok yang hendak dicapai organisasi tersebut. Secara panjang lebar, ma# weber telah menguraikan tentang beberapa cirri dari  birokrasi yang biasanya terdapat pada organisasi!organisasi yang teratur dan sengaja

dibentuk. 8iri!ciri birokrasi dan cara terlaksananya adalah sebagai berikut)

$. Adanya ketentuan!ketentuan yang tegas dan resmi mengenai yang didasarkan  pada peraturan!peraturan umum, yaitu ketentuan!ketentuan hukum dan

administrati+e.

-. rinsip pertingkatan(hierarchy dan drajat wewenang merupakan system yang tegas perihal hubungan atasan dengan bawahan(super and subordination.

3. Ketatalaksanaan suatu birokrasi yang modern di dasarkan pada dokumen! dokumen tertulis(files yang disusun dan dipelihara aslinya ataupun salinannya. 6ntuk keperluan ini harus ada data tatausaha yang menyelenggarakan secara khusus.

4. elaksanaan birokrasi dalam bidang!bidang tertentu memerlukan latihan dan keahlian yang khusus dari para petugas.

9. 7ila birokrasi telah berkembang dengan penuh, maka kegiatan!kegiatannya meminta kemampuan bekerja yang masimal dari pelaksana!pelaksananya, terlepas dari kenyataan bahwa waktu bekerja pada organisasi tersebut secara dibatasi.

;. elaksanaan birokrasi didasarkan ketentuan umum yang dapat dipelajari. 7irokrasi mencakup lima unsur )

$. rganisasi

-. engerahan tenaga 3. Sifatnya teratur 

4. 7ersifat terus menerus 9. "empunyai tujuan

Apabila dilihat dari kekuasaan maka dalam suatu organisasi terdapat ) $. enguasa dari yang dikuasai

-. *ierarki yaitu kekuasaan dari atas ke bawah 3. Ada pembagian tugas hori:ontal

4. Ada suatu kelompok sosial

Apabila suatu birokrasi telah mempunyai tujuan tertentu maka birokrasi tersebut tidak boleh menyimpang dari tujuannya semula. Sesuai dengan pendapat "a# Webber, $; | K e k u a s a a n , W e w e n a n g d a n K e p e m i m p i n a n

(10)

 birokrasi merupakan suatu organisasi di dalam masyarakat dan karena itu birokrasi tidak   boleh menyimpang dari dasar!dasar kehidupan masyarakat di mana birokrasi itu ada.

Referensi

Dokumen terkait

Dari gambar di atas dapat dilihat pola dari kawasan industri masyarakat perkebunan di Kabupaten Banjarnegara yang terbentuk dari hubungan antara lokasi pusat produksi

Dalam perencanaan TPST di TPA Peh Kabupaten Jembrana, proses pengelolaan sampah di TPST diawali dari pengangkutan sampah dari sumber sampah / TPS ke TPA, setelah melewati

Kondisi ini akan mempengaruhi besarnya intake makanan dalam tubuh yang diperlukan untuk kelangsungan proses kehamilan, sehingga responden mudah mengalami gizi

Pengantar Sistem Basis Data Pemrograman WEB Bahasa Pemrograman Dasar Implementasi Pemrograman Berorientasi Obyek Pemrograman Visual 4 Proyek Aplikasi Sistem Informasi Metodologi

Dalam pengujian skenario 2, produk yang diuji adalah produk yang termasuk dalam basis data. Proses pengujian skenario 2 juga dilakukan sebanyak 5 kali pengujian terhadap

4. Meningkatkan prospek energi nuklir dengan memperbaiki aspek penerimaan publik dan kesinambungan pasokan. Konsep teknologi ATW ini pada perkembangannya mempengaruhi sistem

Perubahan kewenangan override pada suatu level ID dengan cara : klik pada menu yang akan diberikan  klik tanda “>” untuk memindahkan dari kolom Available

Baros 1140,00 Volume Limbah (m3/hari) Memiliki IPAL individu Air Limbah Dimanfaa tkan Untuk. Air Limbah Dibuang