• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap. Kinerja Karyawan Di Matahari Department. Store Tunjungan Plaza Surabaya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap. Kinerja Karyawan Di Matahari Department. Store Tunjungan Plaza Surabaya"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap

Kinerja Karyawan Di Matahari Department

Store Tunjungan Plaza Surabaya

Dimas Haidar Abarina, Ahmad Syarif Hidayatulloh Al-Ghoribi

dimas.crush@gmail.com , ahmadsyarifhag03@gmail.com

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Narotama ABSTRAK

Tujuan dari study ini adalah menganalisis apakah gaya kepemimpinan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karywan di Matahari DepartemenT Store Tunjungan Plaza Surabaya. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif kaera penghitungan data menggunakan angka dan bantuan software spss. Sample data ialah karyawan aktif matahari departemen store dengan jumlah sample 70 responden . Metode pengambilan data dengan cara pembagian kuiseoner kemudian di ambil kesimpulan dari hasil tersebut. Dari faktor-faktor yang di teliti dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai matahari. Kemudian dari hasil penelitian dapat di simpulkan bahwa karyawan matahari perlu memiliki pemimpi yang berjiwa demokratis sehingga mampu meningkatkan kinerja karyawan itu sendiri.

(2)

PENDAHULUAN

Latar Belakang.

Di era modern ini seiring dengan berkembangnya suatu usaha, perusahaan di tuntut harus memiliki sumber daya yang sangat berkompeten di dalamnya. Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam suatu perusahaan karena selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan perusahaan agar dapat terjadinya keseimbangan antara kebutuhan seberapa banyak pegawai dengan tuntutan dan kemampuan organisasi perusahaan. Pada dasarnya semua perusahaan pasti menginginkan perkembangan yang sangat pesat, baik di bidang usaha itu sendiri, maupun lingkup usaha itu sendiri. Dengan adanya peningkatan produktifitas maka diharapkan akan mengalami peningkatan yang akan menguntungkan perusahaan. Maka dari itu setiap sumberdaya manusia di tuntut harus mempunyai kinerja yang baik bagi perusahaan, tanpa terkecuali gaya kepemimpinan yang juga merupakan faktor utama yang mempengaruhi kualitas sumber manusia yang berkompeten. Kualitas pemimpin mencerminkan kualitas sumber daya yang ada di dalamnya. Pemimpin yang baik akan memberikan pengaruh yang besar kepada bawahannya. Sehingga apa yang menjadi tujuan utrama dari perusahaan itu bisa terwujud.

(3)

Rumusan Masalah.

Berdasarkan latar belakang di atas dapat di tarik rumusan masalah yaitu apakah gaya kepemimpinan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karywan di Matahari DepartemenT Store Tunjungan Plaza Surabaya.

Tujuan

Tujuan dari study ini adalah menganalisis apakah gaya kepemimpinan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karywan di Matahari DepartemenT Store Tunjungan Plaza Surabaya.

Manfaat

Manfaat dari makalah ini yaitu memberikan pemahaman kepada pembaca tentang Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karywan di Matahari DepartemenT Store Tunjungan Plaza Surabaya.

(4)

TINJAUAN PUSTAKA

A. Gaya Kepemimpinan

Fahmi,(2012:60),kepemimpinan merupakan proses mengarahkan, mempengaruhi, dan mengawasi orang lain untuk mengerjakan tugas sesuai dengan perintah yang direncanakan. Rivai dan Mulyadi (2009;42), mengatakan bahwa gaya artinya sikap ,gerakan tingkah laku, sikap yang elok, gerak-gerik yang bagus kekuatan, kesanggupan untuk berbuat baik. Sedangkan gaya kepemimpinan adalah sekumpulan ciri yang digunakan pimpinan untuk mempengaruhi bawahan agar sasaran organisasi tercapai atau dapat pula dikatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola prilaku dan strategi yang disukai dan sering diterapkan oleh seorang pemimpin. Sehingga gaya kepemimpinan yang paling tepat adalah suatu gaya yang dapat memaximumkan produktivitas, kepuasan kerja, pertumbuhan dan mudah menyesuaikan dengan segala situasi.

Menurut Bani, dkk. (2013) sumber daya manusia mempunyai peranan penting baik secara perorangan ataupun kelompok, dan sumber daya manusia merupakan salah satu penggerak utama atas kelancaran jalannya kegiatan sebuah organisasi, bahkan maju mundurnya perusahaan ditentukan oleh keberadaan sumber daya manusianya. Untuk itu setiap perusahaan perlu memperhatikan dan mengatur keberadaan pegawainya sebagai usaha meningkatkan kinerja yang baik.

(5)

Keberhasilan suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh kinerja individu pegawainya. Setiap organisasi maupun perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja pegawai, dengan harapan apa yang menjadi tujuan perusahaan akan tercapai.

1. Macam-Macam Gaya Kepemimpinan.

Keberhasilan seorang pemimpin dalam mempengaruhi perilaku bawahan banyak dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan. Beberapa ahli mengemukakan pendapat tentang macam-macam gaya kepemimpinan, adalah sebagai berikut :

A. Gaya kepemimpinan menurut Thoha (2013:49) mengatakan bahwa gaya kepemimpinan terbagi menjadi dua kategori gaya yang ekstrem yaitu :

1. Gaya kepemimpinan otokratis, gaya ini dipandang sebagai gaya yang di dasarkan atas kekuatan posisi dan penggunaan otoritas.

2. Gaya kepemimpinan demokratis, gaya ini dikaitkan dengan kekuatan personal dan keikutsertaan para pengikut dalam proses pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.

B. Gaya kepemimpinan menurut pendapat Hasibuan (2007:170) gaya kepemimpinan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :

1. Kepemimpinan Otoriter

Kepemimpinan Otoriter adalah jika kekuasaan atau wewenang, sebagian besar mutlak tetap berada pada pimpinan atau kalau pimpinan itu menganut sistem sentralisasi wewenang

2. Kepemimpinan Partisipatif

Kepemimpinan Partisipatif adalah apabila dalam kepemimpinannya dilakukan dengan cara persuasif, menciptakan kerja sama yang serasi, menumbuhkan loyalitas, dan partisipasi para bawahan.

(6)

3. Kepemimpinan Delegatif

Kepemimpinan Delegatif apabila seorang pemimpin mendelegasikan wewenangnya kepada bawahan dengan agak lengkap. Dengan demikian, bawahan dapat mengambil keputusan dan kebijaksanaan dengan bebas atau leluasa dalam melaksanakan pekerjaannya

C. Gaya kepemimpinan menurut Sutikno (2014:35) mengatakan gaya kepemimpinan atau perilaku kepemimpinan atau sering disebut Tipe Kepemimpinan. Tipe kepemimpinan yang luas dikenal dan diakui keberadaanya adalah sebagai berikut:

1. Tipe Otokratik

Tipe kepemimpinan ini menganggap bahwa kepemimpinan adalah hak pribadinya (pemimpin), sehingga ia tidak perlu berkonsultasi dengan orang lain dan tidak boleh ada orang lain yang turut campur. Seorang pemimpin yang tergolong otokratik memiliki serangkaian karateristik yang biasanya dipandang sebagai karakteristik yang negatif.

2. Tipe Kendali Bebas atau Masa Bodo (Laisez Faire)

Tipe kepemimpinan ini merupakan kebalikan dari tipe kepemimpinan otokratik. Dalam kepemimpinan tipe ini sang pemimpin biasanya menunjukkan perilaku yang pasif dan seringkali menghindar diri dari 16tanggung jawab. Seorang pemimpin yang kendali bebas cenderung memilih peran yang pasif dan membiarkan organisasi berjalan menurut temponya sendiri.

(7)

Persepsi seorang pemimpin yang paternalistik tentang peranannya dalam kehidupan organisasi dapat dikatakan diwarnai oleh harapan bawahan kepadanya. Harapan bawahan berwujud keinginan agar pemimpin mampu berperan sebagai bapak yang bersifat melindungi dan layak dijadikan sebagai tempat bertanya dan untuk memperoleh petunjuk, memberikan perhatian terhadap kepentingan dan kesejahteraan bawahannya

B. Kinerja

Menurut Anwar Prabu (2013 : 67) kinerja karyawan adalah prestasi kerja atau hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai SDM persatuan periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Pengertian kinerja menurut Amirullah (2015: 231) adalah seluruh hasil yang diproduksi pada fungsi pekerjaan atau aktivitas khusus selama periode khusus. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan hasil dari proses pekerjaan tertentu secara terencana pada waktu dan tempat dari karyawan serta organisasi bersangkutan.

a. Tahapan Manajemen Kinerja

Menurut Sjafri dan Aida (2007:154) tahapan-tahapan pelaksanaan manajemen kinerja meliputi hal-hal berikut yaitu :

(8)

Perencanaan kinerja dilakukan pada tahap awal dari keseluruhan proses manajemen kinerja. Pada tahapan awal organisasi harus menetapkan tujuan dan sasaran kinerja, kriteria kinerja, dan indikator kinerja sebagai bentuk komitmen kinerja.

2. Tahapan Pelaksanaan Kinerja

Tahapan pelaksanaan kinerja merupakan implementasi tanggung jawab manajer untuk melakukan pengorganisasian, pengoordinasian, pengendalian, pendelegasian, dan pengarahan kerja kepada bawahannya.

3. Tahapan penilaian kinerja

Penilaian kinerja digunakan untuk mengetahui sejauh mana tujuan perjanjian organisasi telah dicapai. Idealnya, penilaian kinerja tidak hanya dilakukan oleh manajer, tetapi bawahan hendaknya juga diberi peluang untuk terlibat agar mereka dapat melakukan konfirmasi dengan penilaian kinerja yang dilakukan oleh manajernya.

4. Tahapan Perbaikan Kinerja

Tahapan perbaikan kinerja merupakan tahapan pembaharuan dan perjanjian ulang penetapan kembali akuntanbilitas kinerja yang harus dipenuhi oleh karyawan: revisi tujuan, terget kinerja, standar kinerja, dan revisi kriteria kinerja. Manajer perlu melakukan pembaharuan tujuan dan rencana kegiatan untuk menjaga agar organisasi tidak kehilangan arah tujuan.

b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut Sjafri dan Aida (2007 : 155) Kinerja merupakan suatu konstruktur multidimensi yang mencakup banyak faktor yangmempengaruhinya. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah

(9)

1. Faktor personal/individual, meliputi unsur pengetahuan, keterampilan, kemampuan, kepercayaan diri, motivasi, dan komitmen yang dimiliki oleh setiap individu karyawan.

2. Faktor kepemimpinan, meliputi aspek kualitas manajer dan team leader dalam memberikan dorongan, semangat, arahan, dan dukungan kerja pada karyawan.

3. Faktor tim, meliputi kualitas dukungan dan semangat yang diberikan oleh rekan dalam satu tim, kepercayaan terhadap sesama anggota tim, kekompakan, dan keeratan anggota tim.

4. Faktor sistem, meliputi sistem kerja, fasilitas kerja atau infrastruktur yang diberikan oleh organisasi, proses organisasi, dan kultur kinerja dalam organisasi.

5. Faktor kontekstual, meliputi tekanan dan perunahan lingkungan eksternal dan internal.

Menurut Anwar Prabu (2013:67) faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja adalah :

a. Faktor kepemimpinan

Secara psikologis, kemampuan terdiri dari kemampuan potensi dan kemampuan reality. Artinya pemimpin dan karyawan yang memiliki IQ di atas rata-rata dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka akan lebih mudah mencapai kinerja maksimal.

b. Faktor motivasi

Motivasi diartikan suatu sikap pimpinan dan karyawan terhadap situasi kerja dilingkungan organisasi. Mereka yang bersikap positif terhadap situasi kerjanya akan menunjukkan motivasi kerja tinggi dan sebaliknya jika mereka bersikap negatif terhadap situasi kerjanya akan menunjukkan motivasi kerja yang rendah.

(10)

Menurut A. Dale Timple (1992 : 31) faktor-faktor kinerja terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal.

a. Faktor internal

Faktor internal yaitu faktor yang dihubungkan dengan sifat-sifat seseorang. Misalnya kinerja seseorang baik karena mempunyai kemampuan tinggi dan seseorang itu bekerja keras, sedangkan seseorang mempunyai kinerja jelek karena orang tersebut mempunyai kemampuan yang rendah dan orang tersebut tidak memiliki upaya-upaya untuk memperbaiki kemampuannya.

b. Faktor eksternal

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang yang berasal dari lingkungan. Seperti prilaku, sikap, dan tindakan-tindakan rekan kerja, bawahan atau pimpinan, fasilitas kerja, dan iklim organisasi. Menurut Amirullah (2015 : 232) faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja:

1. Kinerja baik dipengaruhi 2 faktor:

a. Internal (pribadi) yang meliputi kemampuan tinggi dan kerja keras.

b. Eksternal (lingkungan) yang meliputi pekerjaan mudah, nasib baik, bantuan dari rekan-rekan dan pimpinan yang baik.

2. Kinerja jelek dipengaruhi 2 faktor:

a. Internal (pribadi) terdiri dari kemampuan rendah, dan upaya sedikit.

b. Eksternal (lingkungan) terdiri dari pekerjaan sulit, nasib buruk, rekan-rekan kerja tidak broduktif, dan pemimpin yang tidak simpatik.

Dengan demikian ada beberapa cara untuk meningkatkan kinerja karyawan diantaranya adalah

(11)

Suatu diagnosa yang berguna dapat dilakukan secara informal oleh setiap individu yang tertarik untuk meningkatkan kemampuannya dalam mengevaluasi dan memperbaiki kinerja. Teknik-teknik yang digunakan yaitu: refleksi, mengobservasi kinerja, mendengarkan komentar-komentar orang lain tentang apa yang sedang terjadi dalam suatu pekerjaan.

2. Pelatihan

Pelatihan dapat membantu manajemen bahwa pengetahuan yang diperoleh dapat digunakan dengan tepat.

3. Tindakan

Tidak ada program dan pelatihan yang dapat mencapai hasil sepenuhnya tanpa dorongan untuk menggunakannya.

4. Kriteria atau Indikator Ukuran-ukuran Kinerja

Menurut (Robis 2006 : 260 dalam internet) indikator atau kriteria untuk mengukur kinerja karyawan secara individu ada lima indikator yaitu:

a. Kualitas

Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan kemampuan karyawan.

b. Kuantitas

Kuantitas merupakan jumlah yang dihasilkan dan dinyatakan dalam istilah seperti jumlah unit, jumlah sirkulasi aktivitas yang diselesaikan.

(12)

c. Ketepatan waktu

Ketepatan waktu merupakan tingkat aktiviras diselesaikan pada waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.

d. Efektifitas

Efektivitas merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi dimaksimalkan dengan maksud menaikkan hasil dari setiap unit dalam menggunakan sumber daya.

e. Kemandirian

Kemandirian merupakan tingkat seorang karyawan yang nantinya akan dapat mnjalankan fungsi kerja pada komitmen kerjanya. Hal ini merupakan suatu tingkat dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan insting dan tanggung jawab karyawan terhadap kantor.

Metode Penelitian

Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk angka-angka, serta berupa data kualitatif sebagai pendukungnya, seperti kata-kata atau kalimat hasil konsultasi atau wawancara antara peneliti dan informan.

(13)

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka dan data kualitatif yang diangkakan. Data kualitatif yang diangkat misalnya terdapat skala pengukuran.

Unit Analisis Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di salah satu perusahaan retail di Surabaya yaitu Matahari Department Store Tunjungan Plaza Surabaya yang beralamat di Jl. Basuki Rahmat No. 8-12, Kedungdoro, Tegalsari, Kota Surabaya, Jawa Timur. Unit analisis penelitian ini adalah individu, yaitu para karyawan yang bekerja di Matahari Department Store Tunjungan Plaza Surabaya.

Populasi Dan Sampel

Polulasi adalah generalisasi yang terdiri dari objek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteistik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2008:27). Populasi sebagai seluruh kumpulan elemen yang menujukan ciri-ciri tertentu yang dapat dipergunakan untuk membuat kesimpulan (Anwar, 2003:34). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan yang bekerja di Matahari Department Store Tunjungan Plaza Surabaya yang berjumlah 1.047 orang yang terdiri dari para karyawan hingga Store Manager.

Menurut Arikunto (2006:130) sampel adalah sebagian atau wakil dari jumlah populasi yang di teliti. Sampel penelitian yang di gunakan adalah sempel bertujuan atau sempel purposive sampel. Sampel bertujuan di lakukan dengan cara mengambil obyek bukan di dasarkan pada strata, random, atau daerah tetapi di dasarkan atas adanya tujuan tertentu.

(14)

Purposive Sampling, juga disebut Judgmental Sampling, digunakan dalam situasi dimana seorang ahli menggunakan penilaiannya dalam memilih responden dengan tujuan tertentu. Sempel pada penelitian ini adalah karyawan Matahari Department Store Tujungan Plaza Surabaya, pengambilan sampel yang di tarik dari populasi adalah 70 orang responden.

Sumber Dan Teknik Pengmpulan Data

Sumber Data

Penelitian ini menggunakan sumber data: 1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian, yaitu melalui kuisioner, observasi, dan interview. Responden yang dimaksud adalah para karyawan yang bekerja di Matahari Department Store Tunjungan Plaza Surabaya.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat dari sumber lain yang diperlukan sebagai penunjang penelitian. Data sekunder ini dapat berupa catatan atau laporan yang berupa arsip.

Teknik Pengumpulan Data

Agar data yang diperoleh dapat relevan dengan penelitian, penulis menggunakan teknik-teknik sebagai berikut:

(15)

1. Kuisioner

Menurut Sugiono (2008:165), kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tetulis kepada responden untuk dijawab. Kuisioner penelitian ini akan diberikan kepada sample yang telah ditentukan oleh peneliti pada setiap karyawan Matahari Department Store Tunjungan Plaza Surabaya. 2. Observasi

Observasi adalah proses pencatatan pola perilaku subyek (orang), subyek (benda), atau kejadian yang sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi dengan individu-individu yang diteliti. Observasi perlu dilakukan untuk lebih mendalami suatu perilaku dari seluruh elemen perusahaan. Hal-hal ini yang menjadi sasaran observasi ini adalah kinerja karyawan dan hal-hal lain yang mendukung penelitian. (Sugiono, 2008:167).

3. Interview

Menurut Sugiono (2008: 167) wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah responden sedikit / kecil.

4. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan, pencatatan, menganalisa, dan mengevaluasi secara langsung ataupun tidak langsung data-data dan dokumen yang terkait dengan penelitian.

(16)

Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Data yang diperoleh dari kuesioner akan diolah secara kuantitatif. Data kuantitatif diolah dan disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan tabulasi silang. Tabulasi silang digunakan untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan. Pengolahan dan analisis data kualitatif dilakukan dengan mereduksi (meringkas) data dengan menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data sedemikian rupa sehingga sesuai dengan keperluan untuk menjawab pertanyaan analisis di dalam penelitian. Data hasil wawancara yang relevan dengan fenomena yang dianalisis, disajikan dalam bentuk kutipan-kutipan. Analisis data kualitatif dipadukan dengan hasil interpretasi data kuantitatif.

Hasil Dan Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan yang diterapkan di Matahari Department Store Tunjungan Plaza Surabaya adalah gaya kepemimpinan demokratis. Dalam uji hipotesis menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal tersebut menjelaskan bahwa semakin demokratis gaya kepemimpinan yang diterapkan maka akan semakin tinggi kinerja karyawannya. Gaya kepemimpinan tersebut memiliki perilaku senang menerima saran, pendapat dan kritikan dari bawahan. Gaya kepemimpinan yang perlu dipertahankan terutama pada aspek melibatkan

(17)

karyawan dalam hal pengambilan keputusan dan perlu meningkatkan aspek dimana pimpinan harus memperhatikan kepentingan karyawan maupun kepentingan rumah sakit. Hasil penelitian ini didukung oleh teori yang dikemukakan oleh Amirullah (2015 : 167),

kepemimpinan adalah orang yang memiliki wewenang untuk memberi tugas, mempunyai kemampuan untuk membujuk atau mempengaruhi orang lain dengan melalui pola hubungan yang baik guna mencapai tujuan yang telah ditentukan dan didukung oleh teori yang dikemukakan oleh Kartika (2014), ciri-ciri gaya kepemimpinan demokratis adalah sebagai berikut: Pertama, keputusan dan kebijakan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan. Kedua, komunikasi berlangsung secara timbal balik, baik yang terjadi antara pimpinan dan bawahan maupun sesama bawahan dan ketiga, banyak kesempatan bagi bawahan untuk menyampaikan saran, pertimbangan atau pendapat.

penutup

Kesimpulan.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Secara umum hasil analisis statistik dengan cara pengambilan kuesioner dari tanggapan responden menyatakan sangat gaya kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan matahari.

2. kualitas pemimpin dapat mempengaruhi kinerja karyawan pada penelitian ini pemimpin yang di butuhkan oleh matahari yaitu pemimpin yang demokratis terhadap karyawannya.

(18)

Daftar pustaka

AA. Anwar Prabu Mangkunegara, (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung : Rosda.

A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Agung Prihantoro. 2012. Peningkatan Kinerja Sumber Daya Manusia Melalui Motifasi,

Disiplin, Lingkungan Kerja Dan Komitmen. Sekolah Tinggi Agama Islam Mathali’ul Falah.

Bani, M., Korompot, N., dan Robiansyah. 2013. Pengaruh Disiplin dan Motivasi

Terhadap Kinerja Pegawai PT. PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Timur Area Samarinda. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman.

Emilia Ika Andriyani. 2016. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan.

Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta.

Fahmi, Irham. 2012. Manajemen Kepemimpinan, Teori dan Aplikasi. Penerbit

Albeta, Bandung

Drs. H. Malayu, S.P. Hasibuan, 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Cetakan 9. PT. Bumi Aksara. .

Mulyadi dan Rivai (2009) Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta cetakan kesembilan

(19)

Sutikno. (2014). Pemimpin dan Kepemimpin: Tips Praktis untuk Menjadi

Pemimpin yang di idolakan. Lombok; Holistica Lombok

Toha, Miftah. (2009). Perilaku Organisasi, Konsep Dasar dan

Referensi

Dokumen terkait

JU UP AJ OKI, LI IKE NNEY MP ÄR IS TÖN TOIM ENP IDE OHJE LM A Kartta- nro Kohde Toim enpide Kiir.- luokka Ti en- pit äjä / vast uu Kust.. Mäe n laella s oranaj on liittymällä

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi dengan

Paling tidak Indonesia sudah melakukan pemilu tiga kali, yakni pada tahun 1999,2004 dan 2009, yang menghasilakn pemerintahan uang cukup legitimate.Namun, kenyataannya, Indonesia

Setiap aktivitas yang dilakukan oleh suatu perusahaan pada hakekatnya mempunyai tujuan utama yaitu untuk mendapatkan laba, dan juga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan Instagram sebagai media promosi kuliner Kota Semarang dengan studi kasus pada komunitas online

(a) RPP yang disusun guru sudah sesuai dengan prinsip yang tertera dalam PermendikbudNomor 103 tahun 2014 tentang Pembelajaran Pendidikan Dasar dan Menengah;(b)

Pada entitas tbkompre, 1 tbkompre memiliki 1 tbnilai (1:1) dalam tbseminar miliki atribut kd_thnajr, nim, kd_dsen, sts_dsen, tgl_uji, pkl_uji dan lokasi_uji dengan kd_thnajr

Ada beberapa jenis layanan yang di berikan untuk masyarakat seperti Filateli dan Konsinyasi (Prangko dan Materai), Admailpos, Pos Ekspor, Paket Pos, Surat