• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan kartu kata bergambar untuk meningkatkan pemahaman, ketelitian, dan keterampilan menulis deskripsi siswa kelas 1 SD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penggunaan kartu kata bergambar untuk meningkatkan pemahaman, ketelitian, dan keterampilan menulis deskripsi siswa kelas 1 SD"

Copied!
317
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PENGGUNAAN KARTU KATA BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN, KETELITIAN, DAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI SISWA KELAS 1 SD. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu S Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: Agatha Gitty Chrisna Wisudawardhani W 111134202. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015.

(2) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PENGGUNAAN KARTU KATA BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN, KETELITIAN, DAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI SISWA KELAS 1 SD. SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu S Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: Agatha Gitty Chrisna Wisudawardhani W 111134202. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015. i.

(3) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. SICRIPSI. PENGGUNAAN KARTU KATA BERGAPIBAR UNTUK DIENINGKATKAN PEⅣ 國LIINAN,ICETELITIAN,DAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSISISWA KELAS l SD. Agatha Gitty Chri sna Wi sudaw ar. dulus Wahana, M.Hum.. Pembimbing. ざ. dhati. Tanggal4 Agustus 2015. II. Th. Yunia Setyawan, S. Pd., M.Hum.. Tanggal4 Agustus 2015.

(4) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. SK][PSI. PENGGUNAAN KARTU KATA BERGA卜 IBAR UNTUK ⅣIENINGKATKAN PEⅣ IAⅡ AMAN,KETELITIAN,DAN KETERAル IPILAN ⅣIENULIS DESKRIIPSI SIS` ⅣA KELASiSD Di persiapkan dan ditulis olchi. AGATHA GITTY CI― IRISNA WISUDA恥 ″ ARDHttI lll134202. Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji. padatanggal 12 Agustus 2015 dan dtnyatakantelah lulus memenuhi syarat. Susunan P anrtra Penguj i. Nama Lengkap. Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A.. Ketua. : G.. Sekretaris. : Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd.. Anggota. 1. : Drs. Paulus Wahana,. M.Hum.. Anggota 2. : Th. Yunia Setyawan, S.Pd., M.Hum.. Anggota. . Irine Kurniastuti, S.Psi., M.Psi.. 3. Yogyakarta, 12 Agustus 2015 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

(5) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN Dengan penuh rasa syukur dan terimakasih kepada Tuhan Yesus dan Bunda Maria, skripsi ini kupersembahkan untuk: 1. Orang tuaku Andreas Bambang Giriyanto (alm), Ignatius Gatut Saksono dan Bernadeta Sri Supadmi Hartanti yang selalu memberi dukungan, semangat, dan doa. 2. Immanuel Hanu Saraga yang menemani dan memberi semangat saat penyusunan skripsi. 3. Sahabat seperjuangan Natalia, Maya, Diana, Mega, Anjar yang saling mendukung dan berjuang bersama. 4. Para sahabat terbaikku Brigitta, Rebeka, Vany, Reny, Dani, Dion, Alex, Danus, Banu, Dio, Agung K, Agung P, yang memberi dorongan dan semangat dengan cara mereka yang menyebalkan tapi menyenangkan. 5. Keluarga besar Chr. Krisman, Kadi Mardi Supeno, dan Wiryanto. 6. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.. iv.

(6) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. MOTTO. You are what you think ! (Bruder Giri). v.

(7) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 12 Agustus 2015 Yang Menyatakan,. Agatha Gitty Chrisna W NIM : 111134202. vi.

(8) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS. Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama. : Agatha Gitty Chrisna Wisudawardhani. Nomor Mahasiswa. : 111134202. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah ini yang berjudul: PENGGUNAAN KARTU KATA BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN, KETELITIAN, DAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI SISWA KELAS 1 SD beserta perangkat yang digunakan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan, dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 12 Agustus 2015 Yang menyatakan,. Agatha Gitty Chrisna W. vii.

(9) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRAK. Agatha. (2015). Penggunaan Kartu Kata Bergambar Untuk Meningkatkan Pemahaman, Ketelitian, dan Keterampilan Menulis Deskripsi Siswa Kelas 1 SD. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini didasari pada masalah yang terjadi dalam kelas di mana siswa kurang menguasai materi yang diberikan oleh guru. Permasalahan tersebut berupa pemahaman siswa mengenai kegiatan di siang hari, ketelitian dalam menulis, serta keterampilan menulis deskripsi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) penggunaan media kartu kata bergambar dalam meningkatkan pemahaman, ketelitian, dan keterampilan menulis deskripsi pada tema “Kegiatanku”, (2) mengetahui peningkatan pemahaman siswa pada tema “Kegiatanku”, (3) mengetahui peningkatan ketelitian siswa pada tema “Kegiatanku”, (4) mengetahui peningkatan keterampilan menulis deskripsi siswa pada tema “Kegiatanku”. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Media yang digunakan adalah kartu kata bergambar. Subjek penelitian adalah siswa kelas I SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 28 siswa. Objek penelitian adalah pemahaman, ketelitian, dan keterampilan menulis deskripsi. Instrumen penelitian yang digunakan berupa tes dan nontes (wawancara, observasi, silabus, rancangan perencanaan pembelajaran, lembar kerja siswa). Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) penggunaan media kartu kata bergambar dapat meningkatkan pemahaman, ketelitian, dan keterampilan menulis deskripsi pada tema “Kegiatanku”. (2) Rata-rata awal pemahaman siswa yaitu 50, setelah akhir siklus I meningkat sebesar 58,9, dan akhir siklus II sebesar 75,7. (3) Rata-rata awal ketelitian siswa yaitu 46,4, setelah akhir siklus I meningkat sebesar 58, dan siklus II sebesar 86. (4) Rata-rata awal keterampilan menulis deskripsi siswa yaitu 51, setelah akhir siklus I meningkat sebesar 61, dan siklus II sebesar 82.. Kata kunci: Pemahaman, Ketelitian, Keterampilan Menulis Deskripsi, Kartu Kata Bergambar. viii.

(10) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. ABSTRACT. Agatha. (2015). The Use Of Word Pictorial Cards To Increase The Understanding, Accuary, and Skill To Write a Description Of The First Grade in Elementary School. Thesis. Yogyakarta: Studies Program Elementary School Teacher Sanata Dharma. This research was based on the problems that occurred in the classroom where the students less mastered the materials which were given by the teacher. Those problems were the students' comprehension of daytime activities, writing accuracy, and description writing skill. This study was aimed to (1) describe the use of word pictorial cards media to improve the comprehension, accuracy, and description writing skill on "Kegiatanku" theme, (2) discover the students’ comprehension improvement on "Kegiatanku" theme, (3) discover the students’ accuracy improvement on "Kegiatanku" theme, (4) discover the students’ description writing skill improvement on "Kegiatanku" theme. This research was Classroom Action Research which was conducted in two cycles. The media were word pictorial cards. The research subjects were the first-graders of SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu 2014/2015. There were 28 students. The research object was the comprehension, accuracy, and description writing skill. The research instruments were tests and non-test (interviews, observation, syllabus, lesson plan, and the students’ worksheets). The results showed that (1) the use of word pictorial cards media could improve the comprehension, accuracy, and description writing skill on "Kegiatanku" theme. (2) The initial average of students’ comprehension was 50, the end of the first cycle increased 58.9, and the end of the second cycle was 75.7. (3) The initial average of students’ accuracy was 46.4, the end of the first cycle increased 58, and the second cycle was 86. (4) The initial average of students' description writing skill was 51, the end of the first cycle increased 61, and the second cycle was 82. Keywords: Comprehension, Accuracy, Skill To Write a Description, Word Pictorial Cards. ix.

(11) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus dan Bunda Maria atas segala rahmat dan karunia yang diberikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penggunaan Kartu Kata Bergambar Untuk Meningkatkan Pemahaman, Ketelitian, dan Keterampilan Menulis Deskripsi Siswa Kelas 1 SD” Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini banyak pihak yang terlibat. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Rohandi, Ph.D. dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Romo G. Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A. Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 3. Ibu Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. wakil Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 4. Bapak Drs. Paulus Wahana, M.Hum. dosen pembimbing I yang telah membimbing dan memberi saran kepada penulis. 5. Ibu Th. Yunia Setyawan, S.Pd., M.Hum. dosen pembimbing II yang telah membimbing dan memberi saran kepada penulis. 6. Seluruh dosen dan karyawan Universitas Sanata Dharma. 7. Ibu A. Sri Lestari, S.Pd. Kepala Sekolah SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian. 8. Ibu Lusia Kesi, S.Pd. guru kelas 1 SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu yang telah memberikan ijin dan bantuan kepada penulis untuk melakukan penelitian.. x.

(12) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 9. Orang tuaku Andreas Bambang Giriyanto (alm), Ignatius Gatut Saksono dan Bernadeta Sri Supadmi Hartanti yang selalu memberi dukungan, semangat, dan doa. 10. Immanuel Hanu Saraga yang menemani dan memberi semangat saat penyusunan skripsi. 11. Sahabat seperjuangan Natalia, Maya, Diana, Mega, Anjar yang saling mendukung dan berjuang bersama. 12. Para sahabat terbaikku Brigitta, Rebeka, Vany, Reny, Dani, Dion, Alex, Danus, Banu, Dio, Agung K, Agung P, yang memberi dorongan dan semangat dengan cara mereka yang menyebalkan tapi menyenangkan. 13. Keluarga besar Chr. Krisman, Kadi Mardi Supeno, dan Wiryanto. 14. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini banyak kekurangan, untuk itu penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga skripsi ini memberi manfaat kepada pihak-pihak yang membutuhkan.. Yogyakarta, 12 Agustus 2015 Yang Menyatakan,. Agatha Gitty Chrisna W NIM : 111134202. xi.

(13) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i. HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................. ii. HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii. HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................... iv. HALAMAN MOTTO..................................................................................... v. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA........................................................... vi. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ....................................................... vii. ABSTRAK ..................................................................................................... viii. ABSTRACT ..................................................................................................... ix. KATA PENGANTAR ..................................................................................... x. DAFTAR ISI................................................................................................... xii. DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv. DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xv. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................................. 1. B. Batasan Masalah ................................................................................. 4. C. Rumusan Masalah............................................................................... 5. D. Batasan Masalah................................................................................. 6. E. Tujuan Penelitian ................................................................................ 7. F. Manfaat Penelitian .............................................................................. 8. BAB II METODE PENELITIAN A. Kajian Teori ........................................................................................ 10. 1. Kartu Kata Bergambar.................................................................. 10. 2. Pemahaman .................................................................................. 12. 3. Ketelitian ...................................................................................... 14. 4. Menulis......................................................................................... 15. 5. Menulis Deskripsi......................................................................... 19. xii.

(14) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 6. Keterampilan Menulis Deskripsi.................................................. 21. 7. Kurikulum 2013 ........................................................................... 21. 8. Pembelajaran Tematik .................................................................. 25. 9. Pendekatan Saintifik..................................................................... 34. 10. Penilaian Autentik ...................................................................... 37. B. Penelitian Relevan .............................................................................. 41. C. Kerangka Berpikir............................................................................... 44. D. Hipotesis Tindakan ............................................................................. 46. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ................................................................................... 48. B. Setting Penelitian ................................................................................ 51. C. Persiapan............................................................................................. 52. D. Rencana Setiap Siklus ........................................................................ 53. E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 56. F. Instrumen Penelitian............................................................................ 58. G. Teknik Pengujian Instrumen............................................................... 63. H. Teknik Analisis Data........................................................................... 68. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian................................................................................... 73. B. Pembahasan ........................................................................................ 99. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan......................................................................................... 108. B. Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 109. C. Saran ................................................................................................... 110. DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 111. LAMPIRAN ................................................................................................... 115. xiii.

(15) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR TABEL Tabel 3.1. Kisi-kisi Soal Tes Akhir Siklus I................................................ 58. Tabel 3.2. Kisi-kisi Soal Tes Akhir Siklus II............................................... 59. Tabel 3.3. Kisi-kisi Observasi..................................................................... 60. Tabel 3.4. Kisi-kisi Wawancara.................................................................. 61. Tabel 3.5. Hasil Perhitungan Validasi Perangkat........................................ 66. Tabel 3.6. Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran.................................. Tabel 3.7. Koefesien Reliabilitas……........................................................ 67. Tabel 3.8. Kriteria Keberhasilan Ketelitian dan Pemahaman..................... 69. Tabel 3.9. Kriteria Keberhasilan Keterampilan Menulis Deskripsi…........ 69. Tabel 4.1. Hasil Penilaian Pemahaman pada Siklus I................................. 87. Tabel 4.2. Hasil Penilaian Pemahaman pada Siklus II................................ 87. Tabel 4.3. Hasil Perhitungan Pemahaman.................................................. 88. Tabel 4.4. Hasil Nilai Pemahaman Siswa Siklus I dan Siklus II................ Tabel 4.5. Hasil Penilaian Ketelitian pada Siklus I..................................... 91. Tabel 4.6. Hasil Penilaian Pemahaman pada Siklus II................................ 91. Tabel 4.7. Hasil Perhitungan Ketelitian...................................................... 92. Tabel 4.8. Hasil Nilai Ketelitian Siswa Siklus I dan Siklus II.................... 93. Tabel 4.9. Hasil Evaluasi Siklus I................................................................. 95. 66. 89. Tabel 4.10 Hasil Evaluasi Siklus II.............................................................. 96 Tabel 4.11. Hasil Perhitungan Keterampilan Menulis Deskripsi................... 96. Tabel 4.12 Hasil Nilai Keterampilan Menulis Deskripsi Siswa Siklus I dan Siklus II....................................................................................... 95. xiv.

(16) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Literature Map......................................................................... 44 Gambar 3.1 Model Siklus PTK Menurut Arikunto...................................... 50 Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Pemahaman................................................ 88 Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Ketelitian.................................................. 92 Gambar 4.3 Grafik Peningkatan Keterampilan Menulis Deskripsi.............. 97. xv.

(17) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Silabus......................................................................................... 115 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran............................................ 133 Lampiran 3 Lembar Kerja Siswa.................................................................... 196 Lampiran 4 Rubrik Pengamatan..................................................................... 201 Lampiran 5 Rubrik Penilaian Pemahaman....................................................... 208 Lampiran 6 Rubrik Penilaian Ketelitian......................................................... 213 Lampiran 7 Rubrik Penilaian Keterampilan Menulis Deskripsi..................... 218 Lampiran 8 Soal dan Hasil Siklus I................................................................ 223 Lampiran 9 Soal dan Hasil Siklus II............................................................... 228 Lampiran 10 Rubrik dan Hasil Observasi....................................................... 233 Lampiran 11 Rubrik dan Hasil Wawancara.................................................... 238 Lampiran 12 Hasil Uji Validitas Siklus I........................................................ 242 Lampiran 13 Hasil Uji Validitas Siklus II....................................................... 245 Lampiran 14 Perhitungan Validitas................................................................. 248 Lampiran 15 Kondisi Awal Nilai Siswa.......................................................... 250 Lampiran 16 Rekapitulasi Penilaian Pemahaman Siklus I.............................. 253 Lampiran 17 Rekapitulasi Penilaian Pemahaman Siklus II............................ 256 Lampiran 18 Rekapitulasi Penilaian Ketelitian Siklus I.................................. 259 Lampiran 19 Rekapitulasi Penilaian Ketelitian Siklus II.................................. 262 Lampiran 20 Rekapitulasi Penilaian Keterampilan Menulis Deskripsi Siklus I................................................................................................. 264 Lampiran 21 Rekapitulasi Penilaian Keterampilan Menulis Deskripsi Siklus II.............................................................................................. 270 Lampiran 22 Surat Ijin Melakukan Penelitian................................................ 275 Lampiran 23 Surat Bukti Telah Melakukan Penelitian................................... 277 Lampiran 24 Foto-foto Penelitian................................................................... 279 Lampiran 25 Biografi...................................................................................... 281. xvi.

(18) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pada jenjang sekolah dasar siswa mulai diajak untuk mengenal berbagai ilmu dari banyak sumber. Hal ini tentu saja harus didukung oleh kemampuan siswa dalam membaca dan menulis, sebagai kemampuan dasar untuk dapat mengikuti pelajaran dengan. baik. Pembelajaran yang. berkembang umumnya mengikuti kurikulum yang berlaku saat itu. Kurikulum di Indonesia sering berubah seiring dengan kemajuan teknologi dan berkembangnya kemampuan manusia. Kurikulum pendidikan yang dianut sekarang adalah Kurikulum 2013. Sistem kurikulum tersebut menuntut siswanya untuk menguasai tiga kemampuan yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Salah satu bagian dari pengetahuan adalah pemahaman. Pemahaman merupakan proses dimana siswa sudah mengetahui dan mengerti pada materi yang sedang dipelajari. Sehingga dengan demikian, siswa tidak perlu dijelaskan berkali-kali untuk mendalami materi tersebut. Selain pengetahuan yang berupa pemahaman, sikap siswa juga perlu dikembangkan. Salah satu contoh sikap yang harus dikuasai siswa adalah ketelitian. Ketelitian dapat diterapkan ke semua kegiatan yang dilakukan siswa termasuk menulis. Ketelitian dalam menulis diperlukan seorang siswa agar apa yang ingin ia sampaikan dalam bahasa tulis tersampaikan dengan tepat. Kamus Besar Bahasa Indonesia mengungkapkan bahwa ketelitian. 1.

(19) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 2. berasal dari kata teliti yang artinya cermat. Ketelitian dapat didefinisikan sebagai sikap untuk cermat dalam suatu hal agar terhindar dari kecerobohan. Hal tersebut juga berlaku saat menulis. Ketelitian dalam menulis perlu diajarkan sejak sekolah dasar agar siswa tidak ceroboh saat membuat karya tulis. Dengan berkembangnya kemampuan dan ketelitian menulis maka keterampilan menulis siswa pun akan turut mengikuti perkembangan. Keterampilan menulis pada jenjang sekolah dasar memang belum serumit saat sekolah menengah namun dari sinilah mereka diajak untuk dapat membuat beberapa hasil karya tulis. Misalnya seperti membuat puisi atau mendeskripsikan suatu gambar atau benda yang mereka lihat, sehingga imajinasi dan kosakata diperlukan dalam hal ini. Dengan demikian apa yang mereka pahami akan mereka tuangkan melalui sebuah tulisan deskripsi yang ditulis secara teliti. Di SD Pangudi Luhur Sedayu, khususnya kelas 1 terjadi permasalahan di kelas. Menurut observasi yang dilakukan peneliti pada tanggal 11 Agustus 2014, ada 12 siswa dari 28 siswa yang belum terampil menuliskan sebuah deskripsi dari benda yang ia lihat. Peneliti menemukan bahwa sebagian besar siswa di kelas 1 mengalami kesulitan saat diajak untuk mendeskripsikan alat olahraga. Hasil dari deskripsi tersebut juga memperlihatkan bahwa siswa belum teliti dalam menulis. Mereka belum memperhatikan benar tidaknya pemakaian huruf dan tanda baca..

(20) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 3. Dari hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 27 Agustus 2014, guru mengungkapkan bahwa beliau mengalami kesulitan untuk mengajarkan kepada siswanya yang belum terampil membuat deskripsi apalagi mengoreksi penulisan dan tanda baca pada siswanya satu persatu. Siswa juga belum sepenuhnya menguasai materi yang diberikan oleh guru. Beliau merasa kebingungan untuk menggunakan media pembelajaran yang tepat guna meningkatkan kemampuan menulis siswanya. Beliau sedang berproses menyesuaikan cara mengajar, materi, media, dan model yang digunakan agar siswa mencapai indikator yang diharapkan pada Kurikulum 2013. Hal tersebut beliau lakukan karena terjadi peralihan kurikulum dari KTSP ke Kurikulum 2013 sehingga guru perlu melakukan penyesuaian dan pertimbangan penggunaan media saat pembelajaran di kelas. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang diterapkan guru adalah 65. Berdasarkan data yang diterima peneliti, 75% siswa belum dapat paham mengenai kegiatan yang dilakukan pada siang hari, 82% kurang teliti dalam menulis, dan 64% belum terampil dalam menulis deskripsi. Dari data tersebut, maka peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian guna menindak lanjuti pemasalahan di kelas. Pada saat melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SD Pangudi Luhur Sedayu, peneliti sempat mengamati beberapa siswa kelas 1 mengenai sejauh mana kesulitan mereka dalam menulis. Ternyata peneliti mendapati bahwa sikap mereka terkadang terlalu pasif ataupun terlalu aktif sehingga menyebabkan mereka tidak konsentrasi saat menulis. Terlalu pasif.

(21) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 4. dalam hal ini adalah siswa diam saja, dan terlalu aktif yaitu siswa bertingkah terus menerus bahkan mengganggu temannya. Hal ini membuat peneliti berpikir untuk menerapkan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan guna. meningkatkan. prestasi. menulis. dengan. menggunakan. media. pembelajaran yang tepat. Pemilihan media belajar juga dilihat dari situasi kelas dan kondisi siswa agar cocok serta dapat digunakan secara maksimal. Dari sekian banyak media pembelajaran, peneliti menemukan satu media yang cocok untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa. Media pembelajaran yang dipilih adalah kartu kata bergambar. Peneliti memilih media ini karena dianggap lebih mudah membuat dan menggunakannya dalam praktik mengajar. Media kartu kata bergambar juga dapat menarik perhatian siswa karena gambar dan warna-warnanya. Penggunaan media ini juga dapat membantu siswa untuk meningkatkan pemahamannya lewat imajinasi yang akan timbul saat melihat kartu kata bergambar. Pada materi kegiatan siang hari, beberapa gambar yang tertera di kartu kata bergambar merupakan kegiatan yang dilakukan pada siang hari. Peneliti mengharapkan dengan menggunakan media kartu kata bergambar dapat meningkatkan keterampilan menulis siswa. kelas 1 SD. Pangudi Luhur Sedayu terutama dalam tema 3 yaitu tema “Kegiatanku”. Media yang dianggap baik untuk mengajarkan menulis deskripsi ini dikreasikan peneliti untuk meningkatkan keterampilan menulis siswa. Selain itu, media kartu kata bergambar juga dipilih untuk meningkatkan ketelitian dan pemahaman siswa mengenai kegiatan pada siang hari..

(22) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 5. B. Batasan Masalah Penelitian ini dibatasi pada tema 3 “Kegiatanku” dengan subtema 2 “Kegiatan Siang Hari”. Subjek yang dikenai dalam penelitian ini adalah siswa kelas 1 SD Pangudi Luhur St. Aloysius Sedayu. Batasan masalah tersebut digunakan karena siswa kelas 1 memiliki kemampuan memahami macammacam kegiatan, ketelitian dalam menulis, dan keterampilan menulis deskripsi yang kurang. Masalah tersebut akan diatasi dengan menggunakan kartu kata bergambar dalam penelitian yang dilakukan.. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana penggunaan media kartu kata bergambar dalam meningkatkan pemahaman, ketelitian, dan keterampilan menulis deskripsi pada tema Kegiatanku untuk siswa kelas 1 SD Pangudi Luhur St. Aloyisus Sedayu tahun ajaran 2014/2015? 2. Apakah penggunaan media kartu kata bergambar mampu meningkatkan pemahaman siswa pada tema Kegiatanku untuk siswa kelas 1 SD Pangudi Luhur St. Aloyisus Sedayu tahun ajaran 2014/2015? 3. Apakah penggunaan media kartu kata bergambar dapat meningkatkan ketelitian pada tema Kegiatanku untuk siswa kelas 1 SD Pangudi Luhur St. Aloyisus Sedayu tahun ajaran 2014/2015?.

(23) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 6. 4. Apakah penggunaan media kartu kata bergambar dapat meningkatkan keterampilan menulis deskripsi pada tema Kegiatanku untuk siswa kelas 1 SD Pangudi Luhur St. Aloyisus Sedayu tahun ajaran 2014/2015?. D. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1. Untuk mendeskripsikan bagaimana penggunaan media kartu kata bergambar. dalam. meningkatkan. pemahaman,. ketelitian,. dan. keterampilan menulis deskripsi pada tema Kegiatanku untuk siswa kelas 1 SD Pangudi Luhur St. Aloyisus Sedayu tahun ajaran 2014/2015. 2. Untuk mengetahui apakah penggunaan media kartu kata bergambar mampu meningkatkan pemahaman siswa pada tema Kegiatanku untuk siswa kelas 1 SD Pangudi Luhur St. Aloyisus Sedayu tahun ajaran 2014/2015. 3. Untuk mengetahui apakah penggunaan media kartu kata bergambar dapat meningkatkan ketelitian pada tema Kegiatanku untuk siswa kelas 1 SD Pangudi Luhur St. Aloyisus Sedayu tahun ajaran 2014/2015. 4. Untuk mengetahui apakah penggunaan media kartu kata bergambar dapat meningkatkan keterampilan menulis deskripsi pada tema Kegiatanku untuk siswa kelas 1 SD Pangudi Luhur St. Aloyisus Sedayu tahun ajaran 2014/2015..

(24) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 7. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi penggunaan kartu kata bergambar untuk meningkatkan pemahaman, ketelitian, dan keterampilan menulis deskripsi siswa kelas 1 pada tema 3 subtema 2. 2. Manfaat praktis a. Bagi siswa Melalui penelitian ini, pemahaman siswa mengenai kegiatan pada siang hari dapat meningkat. Siswa juga dapat lebih teliti menggunakan huruf dan tanda baca setiap menulis serta membantu siswa keluar dari kesulitan membuat deskripsi. b. Bagi guru Melalui penelitian ini diharapkan guru dapat lebih diperkaya pengetahuan tentang model pembelajaran yang dapat digunakan dalam meningkatkan pemahaman, ketelitian, dan ketrampilan menulis siswa. Sehingga guru lebih selektif dalam memilih media pembelajaran yang tepat untuk mengatasi masalah di dalam kelas. c. Bagi peneliti Melalui penelitian ini peneliti dapat mengetahui praktek penggunaan metode PTK di sekolah dasar serta lebih memahami penggunaan kartu kata bergambar untuk meningkatkan pemahaman, ketelitian, dan keterampilan menulis deskripsi siswa kelas 1 pada.

(25) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 8. tema 3. Penelitian ini juga merupakan pengalaman berharga yang didapat peneliti dalam menerapkan PTK dengan menggunakan media kartu kata bergambar. d. Bagi sekolah Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi sekolah. guna. meningkatkan. inovasi. pembelajaran. dimana. penggunaan media diperlukan dalam setiap pembelajara. Dengan demikian diharapkan prestasi siswa meningkat dan mutu sekolah semakin baik.. F. Definisi Operasional Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Kartu kata bergambar Kartu kata bergambar merupakan salah satu media yang digunakan untuk mempermudah penyampaian materi pembelajaran. Media ini berupa kartu dengan gambar yang menarik serta kata yang mewakili isi dari gambar tersebut. Media ini tergolong media visual diam yang mudah dan praktis dalam penggunaannya. 2. Pemahaman Pemahaman merupakan hal di mana kita mengerti akan suatu ucapan atau tingkah laku. Pemahaman dalam penelitian ini berupa macam kegiatan yang dilakukan ketika siang hari. Siswa diajak untuk menggali.

(26) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 9. informasi tentang kegiatan yang dilakukan pada siang hari melalui penjelasan dari guru dan media yang digunakan. 3. Ketelitian Ketelitian merupakan sikap cermat dan tepat dalam suatu hal. Ketelitian meminimalkan sesorang untuk bertindak ceroboh. Dalam penelitian. ini. ketelitian. yang. dimaksud. mengenai. teliti. dalam. menggunakan huruf, tanda baca, serta ejaan saat menulis kata atau kalimat. 4. Keterampilan menulis deskripsi Keterampilan. menulis. deskripsi. merupakan. kemampuan. menggambarkan suatu obyek dengan menggunakan bahasa tulis. Obyek dideskripsi dengan jelas sehingga pembaca dapat seolah-olah merasakan atau melihat sesuatu yang digambarkan tersebut. Menulis deskripsi juga dapat didefinisikan sebagai pemaparan suatu obyek secara jelas dan tepat..

(27) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI. A. Kajian Pustaka 1. Kartu Kata Bergambar Kartu kata bergambar merupakan salah satu media yang dibutuhkan guru untuk membantu dalam pembelajaran. Media ini merupakan media visual diam yang hanya mengandalkan indra penglihatan (Djamarah dkk, 2010). Jaruki (2008) mendefinisikan media kartu kata bergambar sebagai sebuah kartu yang berisi kata-kata dan terdapat gambar. Penggunaan. media. ini. tergolong. mudah,. karena. hanya. menyiapkan beberapa kartu yang berisi gambar dan sebuah kata yang mewakili gambar tersebut. Gambar-gambar tersebut dapat menarik minat peserta didik saat pembelajaran berlangsung dan meningkatkan perhatian mereka. Kartu kata bergambar memiliki beberapa kelebihan (Indriana, 2011) yaitu mudah dibawa kemana-mana karena bentuknya yang kecil dan tidak memakan banyak tempat, kemudian praktis dalam pembuatan dan penggunaannya sebab membuat kartu kata bergambar ini tidak memerlukan banyak alat dan bahan, hanya kertas berisi gambar dan kata kemudian dapat dilekatkan pada sebuah karton agar tampak tebal. Penggunaannya pun tergolong mudah, seperti memakai kartu biasa pada umumnya, hanya saja kartu ini diggunakan sebagai media dalam. 10.

(28) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 11. pembelajaran. Kelebihan lain dari kartu kata bergambar ini adalah gampang diingat karena menarik, gambar-gambar yang tertera dengan warna cerah, serta bentuknya yang kecil membuat siswa mudah untuk mengingat media ini. Lebih menarik lagi jika guru membagi satu kartu kepada satu siswa, maka siswa akan lebih mudah mengingatnya, apalagi jika gambar pada kartu kata bergambar yang ia terima cocok dengan kesukaannya. Dan kelebihan yang terakhir adalah menyenangkan sebagai media pembelajaran. Penggunaan kartu kata bergambar dapat digunakan sebagai media yang menarik dalam sebuah pembelajaran. Penggunaannya yang mudah dapat menjadikan pembelajaran menjadi menyenangkan dan terbantu dengan adanya kartu kata bergambar ini. Siswa akan merasa terhibur apalagi mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media yang menarik dan menyenangkan bagi mereka. Namun begitu, media ini juga memiliki kekurangan yaitu hanya menampilkan persepsi indra mata, ukurannya terbatas, dan gambar di interpretasikan secara personal (Rahadi, 2003). Arsiyati (2012) mengungkapkan bahwa kartu kata bergambar dapat meningkatkan menulis deskripsi pada siswa SD, begitu juga Samsodin (2012) dalam penelitiannya berhasil membuktikan bahwa kartu kata bergambar dapat meningkatkan pemahaman siswa. Peningkatan tersebut didapat melalui sebuah penelitian. Penelitian tersebut dilakukan dalam dua siklus sebagai perbandingan untuk melihat peningkatannya. Seiring dengan peningkatan pemahaman dan menulis deskripsi dengan.

(29) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 12. menggunakan kartu kata bergambar, peneliti berpendapat bahwa ketelitian juga dapat meningkat seiring dengan seringnya siswa menulis saat membuat deskripsi. Dengan demikian kartu kata bergambar merupakan sebuah media yang berbentuk kartu dengan gambar dan kata di dalamnya. Kata yang tertera di gambar mewakili isi dari gambar tersebut. Media ini sangat sederhana, mudah dibuat, mudah digunakan dan dapat menarik perhatian siswa karena gambar-gambar yang tertera. Media ini dirasa cocok apalagi untuk membantu menyampaikan materi pada pembelajaran kelas bawah. 2. Pemahaman Pemahaman merupakan hal di mana kita mengerti pada suatu ucapan, tingkah laku, isyarat, atau informasi dari orang lain. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia mendefinisikan pemahaman sebagai suatu hal yang kita pahami dan kita mengerti dengan benar. Pemahaman juga dapat didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk memahami sesuatu setelah diketahui dan diingat (Sudijono, 2009). Dengan kata lain, pemahaman merupakan kemampuan di mana seseorang mengerti apa yang sedang dikomunikasikan orang lain. Pemahaman memiliki kemampuan yang dapat dijabarkan menjadi tiga (Daryanto, 2008), yaitu: a. Menerjemahkan Pemahaman tidak harus disampaikan melalui penerjemahan dari bahasa satu ke bahasa lainnya, namun dapat juga dialihkan dalam model simbol. Menerjemahkan bahasa bukan berarti mengganti isi.

(30) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 13. dari apa yang ingin disampaikan, melainkan menyampaikannya menggunakan bahasa lain. Bahasa juga tidak selalu dari ucapan, bisa juga mengunakan bahasa lain, misal bahasa isyarat dan bahasa tubuh. Penerjemahan ini membantu seseorang memahami sesuatu dengan bantuan orang lain. b. Menginterpretasi Kemampuan ini merupakan masa di mana seseorang sudah mulai mengenal dan memahami. Seorang individu dikatakan mampu menginterpretasi ketika mampu menggambarkan sebuah informasi melalui bahas lisan, tulis, gambar, simbol, atau bahasa yang lain. Intepretasi bertujuan untuk meningkatkan pengertian namun juga dapat mengacaukan atau membingungkan sebuah pengertian jika tidak dapat menyampaikannya dengan baik. Penginterpretasian yang tidak tepat dapat menimbulkan berbagai makna yang berbeda. c. Mengekstrapolasi Kemampuan ini merupakan kemampuan yang levelnya lebih tinggi dari dua diatas. Mengekstrapolasi merupakan kemampuan untuk melihat kelanjutan dari suatu temuan. Kemampuan ini mengandalkan intelektual yang tinggi misalnya membuat sebuah telaahan terhadap kemungkinan yang dapat terjadi. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pemahaman timbul dari komunikasi, membaca, ataupun sekedar melihat dan mendengar. Pemahaman juga dapat disampaikan melalui pembelajaran di.

(31) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 14. kelas, di mana guru menjelaskan suatu materi pelajaran agar siswanya memahami materi tersebut. Keadaan tersebut dapat menimbulkan kesan timbal balik diantara keduanya. 3. Ketelitian Ketelitian memiliki kata dasar teliti yang berarti cermat dan seksama (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Teliti merupakan sikap di mana seseorang cermat dalam suatu hal. Teliti menghindarkan seseorang untuk melakukan kesalahan atau hal ceroboh. Teliti berarti pula sebagai sikap waspada atau jeli. Sikap ini memiliki ciri yaitu bersikap waspada yang berarti mawas diri, bersikap hati-hati yang artinya tenang saat melakukan sesuatu, dan besar perhatian yang artinya mencurahkan segenap perhatian pada sesuatu yang sedang diperbuat. Teliti merupakan bagian dari sikap di mana sikap merupakan respon yang masih tertutup terhadap suatu obyek (Notoadmodjo, 2003). Sikap. teliti. diperlukan. dalam. dunia. pendidikan. untuk. menghindarkan peserta didik dari hal ceroboh. Guru perlu menanamkan sikap tersebut agar para peserta didik selalu cermat baik dalam sikap maupun pembelajaran. Ketelitian bisa menyangkut pada banyak hal termasuk dalam menulis. Siswa sekolah dasar terutama kelas bawah biasanya kurang teliti dalam menulis suatu kata atau kalimat. Mereka kurang teliti misalnya kurang huruf atau tidak memakai tanda baca. Ketelitian dalam menulis yang dimaksud adalah pemilihan kata yang tepat, penyusunan kata menjadi kalimat yang efektif, menganalisis.

(32) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 15. tersampainya pesan kepada pembaca, dan menggunakan konjungsi yang jelas (Ishak & Yustinah, 2008) Dengan demikian ketelitian merupakan sikap yang perlu ditanamkan pada tiap individu. Sikap ini bersifat positif dan menjauhkan seseorang dari kecerobohan. Ketelitian berarti berhati-hati sebelum dan saat melakukan sesuatu untuk menghindari sebuah kesalahan. 4. Menulis Menulis merupakan salah satu keterampilan bahasa yang harus dikuasai setiap individu. Menulis itu sendiri memiliki hubungan masingmasing dengan membaca dan berbicara. Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan menulis sebagai membuat huruf (angka dan sebagainya) dengan pena (pensil, kapur) yang membuat anak-anak belajar, melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang dan membuat surat). Lain lagi pendapat Tarigan (2008) bahwa menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Secara garis besar menulis merupakan kegiatan yang melibatkan pikiran dan melatih bahasa siswa untuk berkomunikasi menggunakan media tulisan. Menulis merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dengan membaca karena keduanya merupakan bagian dari komunikasi dan bahasa. Fungsi dari menulis itu sendiri adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung (Tarigan, 2008). Tarigan menambahkan bahwa menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan para pelajar untuk berpikir..

(33) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 16. Menulis itu sendiri juga memiliki tujuan yang akan mengarahkan seseorang untuk mendapatkan hasil tulisan yang baik dan pesan yang dituangkan dalam kata-kata dapat tersampaikan kepada pembacanya. O’Malley dan Pierce (1996) mengungkapkan ada tiga tujuan menulis yaitu informatif yang artinya digunakan untuk mengungkapkan gagasan atau sekedar berbagi informasi dan pengetahuan. Pengungkapan gagasan ini dijelaskan sedetail mungkin agar pembaca tahu apa yang ingin disampaikan penulis. Hal tersebut juga berlaku pada tujuan menulis untuk memberi informasi, karena memberi informasi harus jelas dan sesuai dengan fakta. Tujuan menulis selanjutnya adalah ekpresif, yaitu tujuan yang digunakan penulis saat membuat sebuah tulisan narasi. Penulisan narasi menuntut penulis untuk berekspresi sebaik mungkin agar maksud dari tulisan tersebut dapat tersampaikan kepada pembaca. Kemudian tujuan menulis yang terakhir adalah persuasif. Tujuan ini digunakan untuk mempengaruhi orang lain atau juga dapat digunakan sebagai cara untuk mengajak orang lain melakukan sesuatu. Biasanya tujuan menulis ini dapat kita jumpai di media cetak seperti koran atau majalah. Hal lain yang ada dalam menulis adalah manfaatnya, adapun manfaat menulis menurut Akhadiah, dkk. (1994) adalah pertama, dengan menulis kita dapat lebih mengenali kemampuan dan potensi pribadi yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang ditulis. Hal ini mengajak kita untuk dapat menemukan potensi atau bakat yang kita miliki dalam bidang tulis menulis serta ketelitian kita dalam menanggapi permasalahan yang.

(34) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 17. sedang kita tulis. Kedua, kegiatan menulis dapat mengembangkan berbagai gagasan atau pemikiran yang akan dikemukakan. Kegiatan ini membantu kita untuk berpendapat dan menuangkannya dalam bahasa tulis. Hal ini dapat membantu mereka yang kurang percaya diri mengungkapkan gagasan melalui bahasa lisan sehingga bahasa tulis menjadi alternatif yang cocok. Ketiga, dari kegiatan menulis dapat memperluas wawasan kemampuan berpikir, baik dalam bentuk teoritis maupun dalam bentuk berpikir terapan. Kemampuan seseorang dapat terasah melalui menulis. Menulis membuat kemampuan berpikir sesorang menjadi lebih luas, apalagi jika diimbangi dengan membaca. Dengan membaca suatu masalah, seseorang dapat mengembangkan wawasannya lewat sebuah karya tulis. Tidak melulu menulis ssebuah teori, namun dapat mengembangkan teori tersebut dengan kemampuan dan wawasan yang ia miliki kemudian dituangkan dalam bahasa tulis. Keempat, permasalahan yang kabur dapat dijelaskan dan dipertegas melalui kegiatan menulis. Suatu permasalahan yang kurang begitu jelas arahannya dapat dipertegas dengan bantuan tulisan, di mana tulisan dapat dipakai sebagai media untuk menjelaskan permasalahn tersebut hingga pada akhirnya dapat menemukan titik terang dan jalan keluar. Manfaat menulis yang terakhir adalah, tulisan dapat menilai gagasan sendiri secara objektif. Penilaian sebuah gagasan dapat dilakukan dengan menggunakan sebuah tulisan. Penilaian menggunakan tulisan dirasa lebih obyektif daripada.

(35) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 18. lisan karena dapat meminimalisir kecurangan yang mungkin dapat dilakukan. Imron (2009) mengungkapkan empat tujuan menulis. Yang pertama, memberitahukan dan menjelaskan, yang berarti dengan tulisan kita dapat memberitahukan sebuah informasi atau masalah serta menjelaskannya dengan rinci agar pembaca mengerti dan memahami apa yang ingi kita sampaikan melalui tulisan tersebut. Kedua, meyakinkan pembaca, lewat bahasa tulis kita dapat menyakinkan pembaca mengenai hal yang kita sampaikan. Hampir sama dengan tujuan persuasif maka tujuan menulis ini dapat juga digunakan untuk mempengaruhi pembaca dengan apa yang kita tulis. Ketiga, menceritakan sesuatu, melalui menulis kita dapat menceritakan suatu kejadian atau pengalaman. Kegiatan ini dapat disebut sebagai mendokumenkan suatu kejadian agar kita tidak lupa dengan kejadian tersebut. Menulis juga dapat digunakan sebagai media mengungkapan suatu cerita untuk mereka yang pendiam dan malu untuk berbicara lisan. Terakhir adalah, mempengaruhi pembaca, tujuan ini dapat dikategorikan sebagai tujuan persuasif di mana penulis mempengaruhi pembacanya melalui sebuah tulisan. Dengan demikian menulis merupakan hal pokok yang harus dipelajari individu. Dengan menulis, seseorang pada menyampaikan apa yang dia rasakan kepada pembacanya. Oleh karena itu, menulis merupakan salah satu cara seseorang untuk berkomunikasi. Menulis memiliki tujuan dan manfaat yang hampir sama, salah satunya adalah.

(36) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 19. menjelaskan sesuatu, di mana penulis berusaha menjelaskan suatu keadaan atau permasalahan dengan menggunakan bahasa tulis agar tersampaikan kepada pembacanya. 5. Menulis Deskripsi Deskripsi merupakan bentuk tulisan yang menggambarkan suatu objek di mana penggambaran objek dilakukan dengan rinci sehingga menimbulkan tanggapan dari pancaindra (Tompkins, 1994). Akhadiah (1997) mengungkapkan bahwa deskripsi merupakan tulisan yang menggambarkan sesuatu dengan jelas. Penggambaran yang jelas ini membuat pembaca seolah-olah dapat melihat atau mengalami sendiri sesuatu yang digambarkan tersebut. Dengan demikian, deskripsi dapat juga didefinisikan sebagai sebuah tulisan yang memuat objek di dalamnya dan dituliskan secara jelas agar pembaca ikut merasakan apa yang tertulis dalam deskripsi tersebut. Dalam menulis deskripsi diperlukan ketepatan pemilihan kata agar penggambaran objek tersampaikan kepada pembaca. Menulis deskripsi yang baik juga memerlukan teknik. Tompkins (1994) mengungkapkan empat macam teknik dalam penulisan deskripsi sebagai berikut: a. Teknik penambahan informasi khusus Teknik ini dituliskan dengan menambahkan informasi secara rinci. Penambahan informasi ini dilakukan dengan mengidentifikasi kekhasan. tingkah. laku. objek,. menyebut. karakter. objek,. mengidentifikasi latar objek, dan mendaftar atribut objek. Informasi.

(37) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 20. ini disebutkan dan dijelaskan secara lengkap sehingga objek dapat terdeskripsikan dengan baik. b. Teknik penggambaran sensoris/pancaindra Teknik ini digunakan untuk menggambarkan deskripsi secara lebih jelas dengan mengaitkan pengindraan pada manusia. Hal ini membuat pembaca seolah-olah dapat ikut merasakan. Pancaindra yang biasanya sedring digunakan adalah penglihatan dan pendengaran. c. Teknik perbandingan Teknik ini digunakan untuk mendeskripsikan obyek dengan membandingkannya pada objek yang lain. Contohnya seperti bulan diganti dengan dewi malam. Teknik ini hampir mirip seperti membuat kata ganti pada suatu objek agar lebih indah saat dibaca. Hal tersebut dapat membuat pembaca lebih tertarik untuk membaca karena menggunakan kata ganti yang tidak biasa. d. Teknik perdialog Teknik ini digunakan sebagai pengganti karakter objek yang dituangkan melalui sebuah dialog. Hal ini dimaksudkan agar pembaca dapat mengetahui karakter objek melalui dialog yang dia ucapkan. Melalui dialog, pembaca dapat seolah-olah sedang menjadi tokoh yang ia baca sehingga ia dapat memahami watak seperti apa yang dimiliki oleh tokoh tersebut. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis deskripsi merupakan penggambaran suatu obyek secara rinci dalam.

(38) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 21. bahasa tulis. Penggambaran ini dilakukan agar pembaca mampu memahami dan menbayangkan apa yang sedang ia baca dalam tulisan deskripsi tersebut. Menulis deskripsi juga tidak boleh dilakukan sembarangan karena memiliki teknik-teknik tertentu agar hasilnya baik. Menulis dekripsi juga dapat dilakukan dengan melihat suatu gambar. Melalui gambar, seseorang dapat berimajinasi dan mendeskripsikan gambar yang ia lihat dengan baik. 6. Keterampilan Menulis Deskripsi Berdasarkan penjelasan mengenai menulis dan menulis deskripsi di atas maka keterampilan menulis deskripsi merupakan keterampilan berbahasa. dalam. bentuk. tulisan. yang. menggambarkan. atau. mendefinisikan suatu obyek secara jelas. Keterampilan menulis deskripsi merupakan keterampilan yang membangun imajinasi penulis terhadap suatu obyek. hal tersebut kemudian penulis tuangkan dalam sebuah tulisan berbentuk deskripsi. Keterampilan menulis deskripsi yang menghasilkan suatu karya tulis ini memberikan informasi kepada pembaca lewat tulisan. Tulisan tersebut tergolong jelas dalam mendefinisikan sesuatu. Pemaparan obyek dalam keterampilan ini dapat dikatakan jelas dan tepat. 7. Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 merupakan pengganti Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di Indonesia. Kurikulum ini melakukan masa uji coba di beberapa sekolah pada tahun 2013 dan pada tahun 2014 mulai diterapkan.

(39) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 22. di SD, SMP, dan SMA. Pada jenjang Sekolah Dasar diterapkan di kelas I, II, IV dan V, jenjang Sekolah Menengah Pertama di kelas VII dan VIII sedangkan jenjang SMA di kelas X dan XI (Wikipedia). Definisi kurikulum itu sendiri merupakan perangkat pendidikan yang merupakan jawaban terhadap kebutuhan dan tantangan (1997). Kurikulum dapat terus berganti sesuai dengan perkembangan jaman dan kebijakan dari pemerintah setempat. Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kurikulum 2013 dikembangkan agar mampu menumbuhkan nilai-nilai Pancasila pada peserta didik. Kurikulum 2013 memiliki tujuan untuk mempersiapkan peserta didik untuk menjadi pribadi yang berkarakter, produktif, dan inovatif. Hal ini membuat guru harus bekerja lebih keras agar tujuan tersebut tercapai untuk anak didiknya. Adapun landasan pengembangan Kurikulum 2013 dibagi menjadi tiga (Mulyasa, 2013), yaitu: a. Landasan filosofis Dalam landasan ini, filosofis yang digunakan adalah Filosofis Pancasila dan Filosofis Pendidikan. Filosofis Pancasila memberikan dasar-dasar membangun pendidikan. Filosofis Pendidikan mengarah kepada akademik dan nilai keluhuran. b. Landasan yuridis Dalam landasan ini mengarah kepada aturan dalam UndangUndang yaitu RPJMM 2010-2014 Sektor Pendidikan mengenai.

(40) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 23. Perubahan Metodologi Pembelajaran Dan Penataan Kurikulum. Kemudian PP No. 19 Tahun 2005 mengenai Standar Nasional Pendidikan, serta INPRES Nomor 1 Tahun 2010 mengenai Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional. INPRES Nomor 1 tahun 2010 yang berisi Tentang Standar Nasional Pendidikan Prioritas Pembangunan Nasional juga termasuk dalam landasan Kurikulum 2013. c. Landasan konseptual Landasan ini berkaitan dengan relevansi pendidikan. Ada juga kurikulum berbasis kompetensi dan karakter. Selain itu pembelajaran konseptual, pembelajaran aktif, dan penilaian valid. Pengembangan struktur dalam Kurikulum 2013 diperlukan agar kurikulum berjalan sesuai dengan rencana. Pengembangan ini mencakup. tiga. langkah. yaitu. mengidentifikasi. kompetensi,. mengembangkan struktur kurikulum, dan mendeskripsikan mata pelajaran. Kurikulum 2013 yang merupakan kurikulum pengganti KTSP ini menyuguhkan tujuan yang berbasis pendidikan karakter. Tujuan. tersebut. ditekankan. agar. para. peserta. didik. dapat. mengamalkan filosofis Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Kurikulum ini dinilai memudahkan guru karena semua nahan ajar sudah tertera dan diatur dalam buku guru dan buku siswa, namun tak sedikit pula guru yang merasa kesulitan..

(41) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 24. Kurikulum 2013 mengembangkan berbagai ranah terutama pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Kurikulum ini berbasis kompetensi karena mencakup tugas dan keterampilan. Cakupan tersebut dipelajari di sekolah dan menjadi bekal untuk memasuki dunia kerja nantinya. Beberapa ranah yang terkandung dalam konsep kompetensi adalah pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai,. sikap, dan minat.. Kurikulum 2013 berbasis kompetensi dapat dimaknai sebagai konsep kurikulum yang diarahkan untuk mengembangkan enam ranah dalam konsep kompetensi dan mengembangkan kemampuan melakukan tugas yang hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik. Dalam rancangan Kurikulum 2013 di sekolah dasar, tampak bahwa pelajaran IPA dan IPS sangat ingin ditonjolkan (Kemendiknas, 2013 dalam Mulyasa, 2013). Beberapa pembenahan terus terjadi hingga akhirnya membentuk struktur kurikulum SD yang terbagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok A dan kelompok B. Kelompok A memuat pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA dan IPS. Kelompok B memuat pelajaran Seni Budaya & Prakarya serta Pendidikan Jasmani, OR, dan Kesehatan. Terlepas dari itu semua, Kurikulum 2013 yang merupakan pengganti KTSP ini diharapkan dapat membantu mencetak generasi bangsa yang berkarakter. Kurikulum yang memasukkan unsur pendidikan karakter ini disajikan secara utuh dalam sebuah pembelajaran tematik. Hal tersebut ditujukan untuk mengembangkan potensi peserta didik. Guru.

(42) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 25. harus bekerja keras untuk mewujudkan tujuan kurikulum ini kepada peserta didiknya. 8. Pembelajaran Tematik Tematik merupakan suatu pembelajaran terpadu yang termasuk dalam model terjala (webbed), yang menekankan pola pengorganiasasian materi yang disatukan atau diintegrasikan dalam satu tema (Kurniawan, 2014). Pendapat sama juga diungkapkan oleh Rusman (2013) (dalam Prastowo, 2013) yang mendefinisikan pembelajaran tematik sebagai model pembelajaran terpadu yang dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswanya yang melibatkan beberapa mata pelajaran. Mamat SB, dkk (2005) (dalam Prastowo, 2013) mengungkapkan bahwa pembelajaran tematik merupakan pembelajaran terpadu yang mengelola pembelajaran yang mengintegrasikan materi dari beberapa mata pelajaran dalam sebuah topik yang sama yang disebut tema. Ketiga definisi tersebut hampir sama dan menyebutkan adanya tema dalam definisinya. Ciri khas dari pembelajaran tematik terdapat pada tema. Tema ditentukan dan dikembangkan selaras dengan kompetensi dasar dari tiap pelajaran. Kurniawan (2014) menjabarkan bahwa Kurikulum 2013 memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut: a. Berpusat pada anak Pembelajaran tematik memposisikan siswa sebagai pusat dari pembelajaran yang sedang berlangsung. Hal tersebut membuat guru.

(43) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. berperan. sebagai. fasilitor.. Pembelajaran. dirancang. 26. dengan. memperhatikan aspek-aspek perkembangan siswa. b. Pengalaman langsung Pembelajaran tematik memberikan peluang kepada siswa untuk merasakan pengalaman langsung dari materi yang sedang dipelajari. Hal ini ditujukan agar siswa memperoleh informasi dari tangan pertama sehingga pembelajaran lebih bermakna untuk siswa. hal tersebut diharpkan dapat memberi dampak positif pada proses penerimaan dan pemahaman materi pada siswa. c. Pemisahan mata pelajaran tidak jelas Pembelajaran. yang. menekankan. penggunaan. tema. ini. membuat pemisahan dalam tiap-tiap mata pelajaran tidak terlihat lagi. Hal ini dilakukan agar mata pelajaran tersebut melebur dalam satu tema sehingga pengetahuan yang didapat siswa lebih lengkap. Peleburan mata pelajaran dotujukan agar siswa lebih dapat focus pada pelajaran secara utuh. d. Penyajian beberapa mata pelajaran dalam satu proses pembelajaran Pembelajaran tematik mengandalkan sebuah tema. Tema membuat beberapa mata pelajaran tidak tersaji sendiri-sendiri namun tersaji secara bersama. Pemisahannya tiap maat pelajaran pun tidak nampak..

(44) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 27. e. Fleksibel Pembelajaran tematik tidak terfokus dalam satu mata pelajaran. Guru dapat memvariasikan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan dan metode yang sesuai. Pembelajaran ini mudah digunakan karena tidak mengacu pada metode tertentu namun dapat disesuaikan sesuai kondisi. f. Bermakna dan utuh Pembelajaran ini mempertimbangkan proses dan isi materi sehingga pembelajaran bisa lebih dipahami. Pembelajaran ini juga mengupayakan perkembangan psikologis siswanya. Pembelajaran disajikan secara utuh dalam satu tema agar lebih bermakna. g. Mempertimbangkan waktu dan ketersediaan sumber Dalam pembelajaran tematik, guru harus pandai mengatur waktu. Hal tersebut dilakukan agar pembelajaran tidak menggunakan waktu yang terlalu lama. Penggunaan sumber belajar yang terdapat di sekitar sekolah juga dianjurkan jika mendukung. h. Tema terdekat dengan anak Pembuatan tema dalam pembelajaran tematik dianjurkan menggunakan hal-hal yang tidak asing untuk siswa. Hal tersebut dilakukan agar materi yang dipelajari menyatu dengan pengetahuan dan pengalaman yang sudah dimiliki oleh siswa. Disarankan untuk menggunakan tema yang sering ditemui dalam keseharian siswa..

(45) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 28. i. Pencapaian kompetensi dasar bukan tema Tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran tematik bukan semata temanya melainkan kompetensi dasar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Walaupun nampak bahwa tema menjadi sebuah hal pokok dalam pembelajaran tematik, namun dibalik itu guru harus mampu mengembangkan ketercapaian kompetensi. Dengan tercapainya kompetensi maka dapat dipastikan siswa memahami pembelajaran yang diberikan. Prastowo (2013) menjelaskan 18 macam karateristik dalam pembelajaran tematik sebagai berikut: a. Adanya efisiensi Pembelajaran tematik menggunakan waktu, metode, sumber belajar.. Penggunaan. tersebut. pemberian pengalaman. ditujukan. nyata kepada. untuk peserta. mengupayakan didik.. Dengan. memperoleh pengalaman nyata maka siswa dapat lebih memahami materi dari pembelajaran yang disampaikan. b. Kontekstual Pembelajaran tematik berbasis pada masalah-masalah nyata sehingga. mudah. untuk. dipahami.. Pemilihan. tema. dalam. pembelajarannya pun dekat dengan kehidupan sehari-hari. Hal tersebut mempermudah guru dan siswa dalam mempelajari materi..

(46) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 29. c. Berpusat pada siswa Pembelajaran tematik memposisikan guru sebagai fasilitator. Penempatan posisi tersebut dilakukan agar pembelajaran berpusat pada siswa. Siswa merupakan objek pokok yang harus ada saat pembelajaran berlangsung. d. Memberikan pengalaman langsung Pembelajaran tematik mengajak siswanya untuk merasakan dan mengalami sendiri materi yang sedang dipelajari. Siswa tidak hanya terpacu pada teori-teori yang ada di buku melainkan melalui pengalaman nyata. Hal tersebut dapat menyebabkan pembelajaran lebih menarik sehingga siswa tidak bosan. e. Pemisahan mata pelajaran yang kabur Pembelajaran tematik menyuguhkan pembelajaran dalam satu tema. Pemisahan antar pembelajaran menjadi tak nampak karena sudah dikemas menjadi satu tema. Tema tersebut tersaji utuh sehingga tidak ada bagian-bagian dalam mata pelajaran yang nampak. f. Holistis Pembelajaran tematik disajikan secara utuh, tidak terpotongpotong. Siswa mampu memahami pelajaran yang diajarkan secara utuh karena dapat lebih fokus. Hal tersebut juga memudahkan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran..

(47) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 30. g. Fleksibel Pembelajaran tematik mengarahkan guru untuk fleksibel (luwes) dalam memberikan pelajaran di kelas. Guru harus pandai mengaitkan materi dari satu mata pelajaran ke pelajaran lain bahkan jika bisa ke hal lain seperti lingkungan sekitar. Hal tersebut membuat siswa dapat meningkatkan pemahaman siswa apalagi jika dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. h. Hasil pembelajaran berkembang sesuai minat dan kebutuhan siswa Pembelajaran tematik memberikan manfaat bagi kehidupan siswa.. Pembelajaran. juga. diminati. sehingga. mempengaruhi. perkembangan intelektual mereka. Hasil dari pembelajaran pun berkembang sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa. i. Kegiatan belajarnya sangat relevan dengan kebutuhan siswa SD/MI Dalam pembelajaran tematik, siswa diajari untuk memahami pembelajaran dalam satu kesatuan. Pemahaman tersebut dilakukan dengan. menghubungkan. informasi-informasi. yang. terpisah.. Pemahaman siswa diarahkan agar sejalan dengan kebutuhan siswa yang cenderung konkret, integratife, dan hierarkis. j. Kegiatan yang dipilih bertolak dari minat dan kebutuhan siswa Pembelajaran tematik mengembangkan tema dari lingkungan sekitar. Tema juga dapat dihubungkan dengan minat siswa. hal tersebut dapat disesuaikan dengan kebijakan guru dan kebutuhan siswa..

(48) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 31. k. Kegiatan belajar akan lebih bermakna Pembelajaran tematik memungkinkan terjalinnya konsepkonsep yang saling berhubungan. Pada akhirnya konsep dapat mengakibatkan. pembelajaran. yang. fungsional.. Hal. tersebut. menyebabkan pembelajaran yang berlangsung lebih bermakna dan diterima oleh siswa. l. Mengembangkan keterampilan berpikir siswa Pembelajaran tematik dapat membuat siswa mengembangkan kemampuan dalam dirinya sendiri. Kemampuan tersebut diarahkan untuk mengontrol segala sikap dan tindakan yang akan dilakukan. Siswa diharapkan dapat berpikir sebelum bertindak. m. Menyajikan. kegiatan. belajar. pragmatis. yang. sesuai. dengan. permasalahan Pembelajaran tematik mengajak siswa untuk mengembangkan pengetahuannya. Pengembangan tersebut dilakukan melalui interaksi dan pengalaman dalam kehidupannya. Siswa dapat lebih memahami kegiatan pembelajaran karena berhubungan dengan permasalahan dan pengalaman. n. Mengembangkan keterampilan sosial siswa Pembelajaran tematik berkaitan erat dengan kehidupan sosial terutama temanya. Tema yang dipakai disesuaikan dengan kegiatan sosial siswa sehari-hari sehingga siswa dapat dengan mudah.

(49) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 32. beradaptasi. Melalui tema, siswa diajak untuk mengasah dan mengembangkan keterampilan sosialnya. o. Aktif Pembelajaran tematik mengajak siswanya untuk berperan aktif dalam setiap pertemuan. Keaktifan ini dapat dilihat dari fisik, mental, intelektual, maupun emosinya. Keaktifan merupakan sikap yang diperlukan saat mengikuti pembelajaran. p. Menggunakan prinsip bermain sambil belajar Pembelajaran tematik menggunakan prinsip bermain sambil belajar. Hal ini dilakukan agar siswa tertarik mengikuti pembelajaran dan tidak merasa jenuh. Contoh kegiatan bermain sambil belajar misalkan penyajian materi pelajaran dipadukan dengan bermain peran atau menyusun huruf. q. Mengembangkan komunikasi siswa Pembelajaran tematik menonjolkan siswa sebagai pusat dalam pembelajaran. Oleh karena itu setiap siswa wajib untuk melakukan komunikasi. Hal ini dimaksudkan agar timbul interaksi antar individu dalam setiap pembelajaran. r. Lebih menekankan proses ketimbang hasil Pembelajaran tematik mengajak guru untuk mendorong siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Guru juga perlu mengamati setiap perkembangan dan proses dari pencapaian keberhasilan itu sendiri..

(50) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 33. Siswa diajak untuk menikmati setiap proses agar hasil yang diinginkan dicapai dengan baik. Pembelajaran tematik juga tak luput dari keunggulan dan kelemahan. Rusman (2011) (dalam Prastowo, 2013) mengungkapkan beberapa keunggulan dalam pembelajaran tematik, yaitu pertama, pengalaman dan kegiatan sangat relevan dengan tingkat perkembangan anak sekolah dasar; kedua, kegiatan yang dipilih dalam pelaksaan pembelajaran ini bertolak dari minat siswa; ketiga, kegiatan belajar lebih bermakna. sehingga. menimbulkan. kesan. pada. siswa;. keempat,. mengembangkan keterampilan berpikir siswa; kelima, menyajikan pembelajaran. yang. pragmatis;. keterampilan. sosial.. Trianto. dan (2013). keenam, (dalam. mengembangkan Prastowo,. 2013). mengungkapkan kebalikan dari keunggulan pembelajaran tematik, yaitu kelemahannya, diantaranya sebagai berikut: a. Keterbatasan dalam aspek sarana dan sumber belajar Pembelajaran tematik membutuhkan banyak bahan bacaan, sumber informasi, dan fasilitas internet. Jika semua kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, maka kemungkinan munculnya hambatan dalam penerapan pembelajaran ini. Sarana dan sumber belajar dis ekolah perlu diperhatikan sebelum melakukan pembelajaran model tematik..

(51) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 34. b. Keterbatasan dalam aspek kurikulum Pembelajaran menggunakan. tematik. kurikulum.. dalam. Kurikulum. Kurikulum harus. 2013. tetap. berorientasi. pada. ketuntasan pemahaman siswa dan memberi kesempatan pada guru untuk mengembangkan materi. Beberapa guru kurang dapat mengembangkan materi karena terbatas pada kurikulum. c. Keterbatasan dalam aspek penilaian Pembelajaran tematik memerlukan penilaian yang bersifat menyeluruh. Hal ini mengharuskan guru berkonsultasi dengan guru lain jika mata pelajaran berasal dari guru yang berbeda. Kendala yang ditimbulkan adalah mencari penyesuaian dan kesepakatan dengan guru lain agar penilaian dapat menyeluruh. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik yang tergolong bagian dari pembelajaran terpadu ini menyajikan suatu model belajar yang menggunakan tema. Tema ditentukan berdasarkan kompetensi dasar dari beberapa mata pelajaran yang sama. Tema yang dipilih juga disesuaikan dengan kehidupan sehari-hari peserta didiknya. Dengan menggunakan tema, otomatis mata pelajaran tidak disajikan terpisah melainkan satu kesatuan utuh. Peralihan dari satu mata pelajaran ke mata pelajaran lain pun tak nampak dan ini merupakan kelebihannya. Namun ada juga kekuarangan yang dimiliki pembelajaran ini, salah satunya adalah keterbatasan dalam aspek penilaian karena memerlukan diskusi dengan guru mata pelajaran yang bersangkutan..

(52) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 35. 9. Pendekatan Saintifik Pengertian pendekatan menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) merupakan proses, perbuatan, usaha dalam rangka aktivitas pengamatan untuk mengadakan hubungan dengan orang yang diteliti. Sedangkan. pengertian. pendekatan. pembelajaran. (Hosnan,. 2014). merupakan suatu proses yang digunakan guru untuk menyajikan bahan ajar. Pendekatan dilakukan agar proses belajar mengajar tersampaikan dengan baik dari guru kepada siswanya. Pendekatan. saintik. mengedepankan. keaktifan. Pendekatan ini. sangat. adalah peserta. proses didik. dekat dengan. pembelajaran. yang. dalam. beberapa. tahap.. Kurikulum. 2013,. bahkan. implementasi dari keduanya adalah proses pembelajaran yang dirancang agar peserta didik aktif dalam mengamati, mengidentifikasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan dan menganalisis data, dan menarik kesimpulan. Karateristik dalam pendekatan saintifik (Hosnan, 2014) adalah pertama, berpusat pada siswa, artinya melalui pendekatan ini, proses belajar mengajar dipusatkan hanya pada siswa, sedangkan guru beperan sebagai fasilitator. Hal ini dilakukan karena setiap proses yang akan dilakukan siswa menggunakan pendekatan ini diamati oleh guru. Kedua, melibatkan proses kognitif. Proses kognitif yang dimaksudkan adalah melalui. pendekatan. saintifik,. siswa. diajak. untuk. memperoleh. pengetahuan melalui tahapan kegiatan yang akan mereka lalui. Terakhir,.

(53) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 36. ketiga, dapat mengembangkan karakter siswa. Melalui pendekatan saintifik, karakter siswa dapat terbentuk dan berkembang. Hal tersebut dapat terlihat dari keingintahuan, kemandirian, dan kreatifitas siswa dalam memecahkan masalah melalui pendekatan saintifik sehingga karakter mereka dapat terbentuk. Hosnan (2014) juga mengungkapan beberapa tujuan dari pendekatan saintifik yaitu: a. Untuk meningkatkan kemampuan intelek Kemampuan yang dimaksudkan adalah kemampuan yang lebih tinggi. Dalam pendekatan saintifik, siswa diajak untuk meningkatkan kemampuannya menjadi lebih. Tidak semua siswa dapat langsung memiliki kemampuan intelektual ini, namun harus melewati tahapan demi tahapan untuk mencapainya. b. Membentuk. kemampuan. siswa. memecahkan. masalah. secara. sistematis Melalui pendekatan saintifik, siswa diajak untuk memecahkan masalah secara sistematis. Pemecahan masalah tersebut melalui tahapan-tahapan sehingga terjadi proses yang berurutan. Tahapantahapan tersebut adalah memahami masalah, membuat rencana penyelesaian, melaksanakan rencana penyelesaian, dan mengecek hasil akhir..

(54) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 37. c. Melatih siswa mengkomunikasikan ide Mengkomunikasikan ide merupakan hal yang wajib dilakukan dalam pendekatan saintifik agar masalah cepat terselesaikan. Tidak semua siswa dapat mengkomunikasikan ide melalui bahasa lisan, maka bahasa tulis diperlukan. Melalui bahasa tulis juga, siswa dapat mengkomunikasikan ide sekaligus diarahkan untuk membuat karya tulis ilmiah. Kegiatan dalam pendekatan saintifik meliputi mengamati, menanya,. mengumpulkan. informasi,. mengolah. informasi/mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan. Mengamati merupakan proses yang mengembangkan ketelitian dalam mencari informasi. Menanya berarti mengajukan pertanyaan untuk informasi yang belum jelas diketahui. Mengumpulkan informasi merupakan kegiatan berupa ekperimen, wawancara, atau membaca sumber lain. Mengolah. informasi. informasi-informasi. berarti yang. melakukan. sudah. didapat.. pengolahan. terhadap. Mengkomunikasikan. merupakan tahap terakhir di mana semua informasi yang sudah diolah disampaikan dan disimpulkan. Proses pembelajaran pada pendekatan ini menyentuh tiga ranah yaitu ranah pengetahuan, ranahsikap, dan ranah keterampilan. Ranah pengetahuan untuk mengembangkan kemampuan pemahaman siswa terhadap materi yang sedang dipelajari. Ranah sikap untuk mengetahui sikap-sikap apa yang harus ditunjukan saat pembelajaran sedang.

(55) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 38. berlangsung. Dan ranah keterampilan untuk mengembangkan kemampuan keterampilan. siswa. dalam. pembelajaran. dengan. menggunakan. pendekatan saintifik. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan saintifik didefinisikan sebagai pendekatan pembelajaran yang tercantum dalam Kurikulum 2013. Pendekatan ini memiliki tahapan-tahapan wajib yang harus dilakukan. Tahapan tersebut merupakan langkah untuk menyelesaikan sebuah masalah secara sistematis. Secara keseluruhan, pendekatan saintifik ini menuntun siswa untuk cerdas. 10. Penilaian Autentik Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan merupakan acuan dalam penilaian Kurikulum 2013. Permendikbud berpendapat bahwa standar penilaian merupakan kriteria hasil belajar peserta didik. Standar penilaian ini memiliki tujuan menjamin, diantaranya perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan prinsip penilaian. Penilaian mempunyai definisi sebagai proses pengumpulan data yang dibuat untuk menunjukkan perkembangan siswa (Kunandar, 2014). Salah satu dari proses pengumpulan data tersebut adalah penilaian autentik. Penilaian autentik sangat ditekankan dalam Kurikulum 2013. Kunandar (2014) mendefinisikan penilaian autentik sebagai kegiatan menilai peserta didik yang menekankan pada apa yang seharusnya dinilai, baik proses maupun hasil dengan berbagai instrumen penilaian yang.

(56) PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI. 39. sesuai dengan tuntutan kompetensi yang ada di Standar Kompetensi atau Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. Penilaian autentik mengukur kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses serta hasil. Penilaian ini mengacu pada Penilaian PAP (Penilaian Acuan Patokan), sehingga pencapaian kompetensi peserta didik dibandingkan dengan nilai KKM (Kriteria Ketuntasan. Minimal).. Keseimbangan. antara. kompetensi. sikap,. pengetahuan, dan keterampilan sangat diperhatikan dalam penilaian autentik. Hal ini dilakukan agar karateristik peserta didik berkembang sesuai jenjangnya. Ciri-ciri penilaian autentik (Kunandar, 2014) yaitu, pertama, mengukur semua aspek pembelajaran. Penilaian ini mengukur aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kedua, dilaksanakan selama dan setelah proses pembelajaran berlangsung. Penilaian ini dapat dilaksanakan saat pembelajaran berlangsung untuk menilai proses, dan dilaksanakan setelah pembelajaran berlangsung untuk menilai hasil/produk. Ketiga, menggunakan berbagai cara dan sumber. Keempat, tes hanya salah satu alat pengumpul data penilaian. Agar dapat memahami serta melaksanakan penilaian autentik dengan baik, maka kita harus mempelajari jenis-jenis penelitian ini (Abdul, 2014) yaitu:.

Gambar

Gambar 3.1 Model siklus PTK (Arikunto , 2006)
Gambar  3.1 menunjukkan  penelitian  diawali  dengan  melaksanakan  siklus  I  yang  terdiri  dari  empat  tahap  yaitu  perencanaan,  pelaksanaan,  pengamatan,  dan  refleksi
Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Tes Akhir Siklus I
Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Tes Akhir Siklus II
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kegiatan Normalisasi Sungai Pekerjaan Normalisasi Afour Kragilan Ds Kragilan, Kadilanggon Kec Gantiwarno.

HUBUNGAN MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN KINERJA GURU SMK BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN REKAYASA DI KABUPATEN GARUT.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Artinya guru harus mempertahankan dan meningkatkan efektivitas pengelolaan kelas agar siswa menjadi lebih termotivasi, (3) efektivitas pengelolaan kelas berpengaruh

Provide details of all shareholders or additional owners/partners on a separate sheet of paper if necessary... I T IS IMPORTANT THAT YOU DESCRIBE YOUR MAIN BUSINESS ACTIVITY AS

PENGARUH EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI KELAS XII SMA NEGERI 24 BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia |

telah memberikan dukungan moril dan materil, dan kepada semua yang selalu memberikan. bantuan dan dukungan serta selalu

(POR EXEMPLO: Não diga apenas “Retalho”, descreva o que vende a retalho, p or exemplo retalho de roupas e calçado, retalho de pão e bolos, etc.):

lunak yang dibuat menghasilkan penambahan pengkodean lain yang digunakan. Universitas