24
PENGARUH PREFERENSI MEREK, PERSEPSI KUALITAS, PERSEPSI HARGA TERHADAP MINAT BELI ULANG PADA
CV BASIMBAH TANI-LABUHANBATU Eka Setiawati1, Pristiyono²
1 Alumni Sarjana Ekonomi STIE Labuhanbatu 2 Dosen STIE Labuhanbatu
ABSTRAK
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan aktivitas perusahaan, tetapi dalam pemasaran modern seperti sekarang ini paradigma pemasaran telah berubah, tidak hanya menciptakan transaksi untuk mencapai keberhasilan pemasaran, tetapi perusahaan juga harus memperhatikan kepuasan pelanggan dalam waktu yang panjang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh preferensi merek, persepsi kualitas, persepsi harga secara serempak terhadap minat beli ulang. Objek penelitian adalah CV. Basimbah Tani Labuhanbatu dengan sampel 100 orang. Penarikan sampel menggunakan rumus slovin sehingga menjadi 97 sampel. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode aksidental sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner atau data sekunder. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda dengan software SPSS. Hasil penelitian menunjukkan secara serempak variabel independent yaitu variabel preferensi merek, persepsi kualitas dan persepsi harga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat beli ulang. Secara individual variabel preferensi merek, persepsi kualitas dan persepsi harga pada penelitian ini mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat beli ulang.
Kata Kunci : Preferensi Merek, Persepsi Kualitas, Persepsi Harga, Minat Beli Ulang.
PENDAHULUAN
Keputusan pelanggan melakukan minat beli juga menjadi salah satu hal penting terwujudnya kepuasan pelanggan, menurut Roslina (2009) mengemukakan bahwa minat beli seringkali digunakan sebagai sarana dalam menganalisis perilaku pelanggan. Terjadinya minat beli yang tinggi mencerminkan adanya tingkat kepuasan pelanggan ketika memutuskan untuk menggunakan suatu produk. Minat beli ulang pelanggan akan terjadi berdasarkan keputusan pembelian yang pernah dilakukan sebelumnya. Saat konsumn merasa puas maka akan timbul minat pembelian ulang sesuai kembali. Minat pembelian ulang adalah suatu
proses dimana pelanggan mulai
melakukan pengambilan keputusan sesudah melakukan pembelian dari suatu produk yang telah ditawarkan atau yang dibutuhkan oleh pelanggan tersebut.
TINJAUAN PUSTAKA 1. Minat Beli Ulang
Niat pembelian ulang didefinisi sebagai pertimbangan individu terkait dengan pembelian ulang suatu produk dari suatu. Kotler (2008), mengartikan bahwa minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan dengan sikap, individu yang berminat terhadap suatu obyek akan mempunyai kekuatan atau dorongan untuk melakukan seorangkaian tingkah laku
25 untuk mendekati atau mendapatkan objek
tersebut. Minat beli ulang merupakan perilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek yang menunjukkan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian ulang.
2. Preferensi Merek
Preferensi merek merupakan salah satu bentuk apresiasi pelanggan terhadap merek. Menurut Halim, Dharmayanti, Brahmana (2014) brand preference merupakan kecenderungan seorang pelanggan untuk menyukai sebuah merek dibandingkan yang lainnya sehingga akan membentuk keinginannya untuk membeli merek tersebut. Menurut Ardhanari (2008) mengatakan bahwa preferensi merek yang kuat mempunyai derajat kesukaan pelanggan yang kuat terhadap suatu
merek. Perusahaan yang mampu
mengembangkan preferensi merek akan mampu mempertahankan serangan dari para pesaing. Preferensi merek terbaik dapat memberikan jaminan kualitas bagi pelanggannya.
3. Persepsi Kualitas
Persepsi kualitas (perceived
quality) menurut Aaker (1997) dalam
Puspitasari (2006) dapat didefinisikan sebagai persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan. Satu hal yang harus selalu diingat, yaitu bahwa persepsi kualitas merupakan persepsi para pelanggan, oleh sebab itu persepsi kualitas tidak dapat ditetapkan secara objektif. Selain itu, persepsi pelanggan akan melibatkan apa yang penting bagi pelanggan karena setiap pelanggan memiliki kepentingan yang berbeda-beda terhadap suatu produk atau jasa. Maka dapat dikatakan bahwa membahas persepsi kualitas berarti akan membahas keterlibatan dan kepentingan pelanggan.
4. Persepsi Harga
Menurut Hawkins dan
Mothersbaugh (2013) menjelaskan harga adalah jumlah uang yang harus membayar
untuk mendapatkan hak untuk
menggunakan produk. Zeithmal dalam Kurniawan , Santoso dan Dwiyanto (2007) menyatakan bahwa persepsi harga merupakan sesuatu yang dikorbankan oleh pelanggan untuk mendapatkan suatu produk. Menurut Kurniawan, Santoso dan Dwiyanto (2007) Faktor terpenting dari harga sebenarnya bukan harga itu sendiri (objective price), akan tetapi harga subyektif, yaitu harga yang dipersepsikan oleh pelanggan. Artinya, pelanggan mungkin memandang produk adalah produk berkualitas oleh karena itu wajar bila memerlukan pengorbanan uang yang lebih mahal.
Stanton dalam Iryanita dan Sugiarto (2013) menjelaskan ada tiga ukuran yang menentukan harga, yaitu harga yang sesuai dengan kualitas produk, harga yang sesuai dengan manfaat produk, dan perbandingan harga dengan produk lain. Persepsi adalah proses dimana
seseorang mengorganisir dan
menginterpretasikan kesan dari panca indera dalam tujuan untuk memberikan arti bagi lingkungan mereka. Harga (price) menurut Kotler dan Amstrong, (2006) adalah jumlah uang yang harus dikeluarkan (dibayarkan) oleh konsumen, untuk memperoleh produk barang atau jasa. Sedangkan menurut Cannon (2009), harga adalah sesuatu yang harus diberikan oleh konsumen untuk mendapatkan keunggulan yang ditawarkan oleh bauran pemasaran perusahaan Cannon (2009). Menurut Swastha (2007), mendefinisikan harga adalah sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah barang dan pelayanan.
HIPOTESIS
Preferensi Merek (X1)
Persepsi Kualitas (X2)
Persepsi Harga (X3)
26 Hipotesis penelitian yang diajukan pada
penelitian ini adalah :
1. Preferensi merek secara parsial berpengaruh terhadap minat beli ulang.
2. Persepsi kualitas secara parsial berpengaruh terhadap minat beli ulang.
3. Persepsi harga secara parsial berpengaruh terhadap minat beli ulang.
4. Preferensi merek, persepsi kualitas dan persepsi kualitas berpengaruh secara serempak terhadap minat beli ulang.
METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini sampel yang digunakan adalah 96,04 responden atau dapat dibulatkan menjadi 100 orang responden. Teknik pengambilan sampel
menggunakan metode aksidental
sampling.
Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah :
1. Variabel independen
Preferensi merek
Persepsi kualitas
Persepsi harga 2. Variabel dependen
Minat beli ulang
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data dengan menyebarkan kuesioner dan studi pustaka.
HASIL PENELITIAN Hasil Deskriptif Variabel Penelitian
a) Variabel Preferensi Merek (X1) Tabel 4.4
Jawaban Responden Terhadap Variabel Preferensi Merek
N o Sang at Setuj u Setuju Kurang Setuju Tida k Setuj u San gat Tida k Setu ju Juml ah J l h % Jl h % Jl h % Jl h % J l h % T ot al % 1 5 4 5 4, 0 2 8 28, 0 13 13, 0 3 3 , 0 2 2 , 0 1 0 0 1 0 0 2 6 0 6 0, 0 2 5 25, 0 10 10, 0 3 3 , 0 2 2 , 0 1 0 0 1 0 0 3 5 3 5 3, 0 2 9 29, 0 16 16, 0 2 2 , 0 - - 1 0 0 1 0 0 Sumber : Hasil Penelitian, Data Diolah (2016)
b) Variabel Persepsi Kualitas (X2) Tabel 4.5
Jawaban Responden Terhadap Variabel Preferensi Kualitas
N o Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuj u Sanga t Tidak Setuj u Jumlah Jlh % Jl h % Jlh % J l h % Jl h % Tot al % 1 50 50,0 26 26,0 20 20,0 4 4, 0 - - 100 10 0 2 66 66,0 13 13,0 12 12,0 6 6, 0 3 3, 0 100 10 0 3 49 49,0 35 35,0 15 15,0 1 1, 0 - - 100 10 0 Sumber : Hasil Penelitian, Data Diolah
(2016)
c) Variabel Persepsi Harga (X3) Tabel 4.6
27
Jawaban Responden Terhadap Variabel Persepsi Harga
No Sangat Setuju Setuju Kuran g Setuju Tid ak Set uju Sa nga t Tid ak Set uju Juml ah J l h % J l h % J l h % J l h % J l h % T o t a l % 1 5 3 53 ,0 2 6 26 ,0 1 8 18 ,0 3 3 , 0 - - 1 0 0 1 0 0 2 5 9 59 ,0 2 0 20 ,0 1 5 15 ,0 3 3 , 0 3 3 , 0 1 0 0 1 0 0 3 5 7 57 ,0 2 8 28 ,0 1 2 12 ,0 2 2 , 0 1 1 , 0 1 0 0 1 0 0 Sumber : Hasil Penelitian, Data Diolah (2016)
d) Variabel Minat Beli Ulang (Y)
Tabel 4.7
Jawaban Responden Terhadap Variabel Minat Beli Ulang
Sangat Setuju Setuju Kurang
Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju Jumlah Jlh % Jlh % Jlh % Jl h % Jlh % Tota l % 52 52,0 26 26,0 18 18,0 4 4,0 - - 100 100 54 54,0 26 26,0 15 15,0 5 5,0 - - 100 100 52 52,0 23 23,0 21 21,0 3 3,1 1 1,0 100 100
Sumber : Hasil Penelitian, Data Diolah (2016)
1. Hasil Pengujian Asumsi Klasik a) Pengujian Asumsi Normalitas
Tabel 4.8
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardi zed Residual N 100 Normal Parametersa,,b Mean .0000000 Std. Deviation 1.19955583 Most Extreme Differences Absolute .152 Positive .085 Negative -.152 Kolmogorov-Smirnov Z 1.517
Asymp. Sig. (2-tailed) .020
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber : Hasil Penelitian, Data Diolah (2016)
Model regresi yang dikatakan memenuhi asumsi normalitas yakni apabila nilai residual Asymp.Sig (2-tailed) lebih besar dari 0,05 maka dapat dinyatakan data dalam penelitian ini secara statistik berdistribusi tidak normal karena nilai residual Asymp.Sig (2-tailed) 0,020 < 0,05. b) Pengujian Multikolinearitas Tabel 4.9 Uji Multikolinearitas Coefficientsa Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 (Constant) Preferensi_mere k .468 2.138 Persepsi_kualita s .520 1.922 Persepsi_harga .517 1.932 Sumber : Hasil
Penelitian, Data Diolah (2016)
Berdasarkan hasil pengujian multikolinearitas dapat diketahui bahwa nilai VIF masing-masing variabel bebas di sekitar angka satu dan nilai tolerance mendekati angka 1. Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa model
regresi yang digunakan bebas
multikolinearitas. Nilai VIF (Variance Inflating Factor) pada variabel Preferensi Merek (X1) yaitu sebesar 2,138 hasil
tersebut menunjukkan bahwa nilai VIF disekitar angka 1 dan nilai tolerance sebesar 0,468 yang berarti mendekati angka 1. Dengan demikian menunjukkan bahwa pada variabel Preferensi Merek (X1) tidak terjadi multikolinearitas. Pada
variabel Persepsi Kualitas (X2)
28 Inflating Factor) sebesar 1,922 yang
berarti disekitar angka 1 dan nilai
tolerance sebesar 0,873 yang berarti
mendekati angka 1, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada variabel Persepsi Kualitas (X2) tidak terjadi
multikolinearitas. Pada variabel Persepsi Harga (X3) menunjukkan bahwa nilai VIF
(Variance Inflating Factor) sebesar 1,932 yang berarti disekitar angka 1 dan nilai
tolerance sebesar 0,517 yang berarti
mendekati angka 1, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada variabel Persepsi Harga (X3) tidak terjadi
multikolinearitas.
c) Pengujian Heteroskedastisitas
Guna mengetahui adanya problem
heteroskedastisitas sebaiknya
menggunakan istilah uji gletser dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut :
Tabel 4.10 Uji Heteroskedastisitas Coefficientsa Model Unstandard ized Coefficients Standardi zed Coefficien ts t Sig . B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.30 0 .558 4.124 .000 Preferensi_me rek -.027 .055 -.072 -.498 .619 Persepsi_kuali tas -.032 .051 -.086 -.629 .531 Persepsi_harg a -.047 .052 -.125 -.911 .364 Coefficientsa Model Unstandard ized Coefficients Standardi zed Coefficien ts t Sig . B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.30 0 .558 4.124 .000 Preferensi_me rek -.027 .055 -.072 -.498 .619 Persepsi_kuali tas -.032 .051 -.086 -.629 .531 Persepsi_harg a -.047 .052 -.125 -.911 .364
a. Dependent Variable: Absut
Sumber : Hasil Penelitian, Data Diolah (2016)
Dari hasil uji heterokedastisitas pada Tabel 4.10 diketahui variabel preferensi merek sebesar 0,619 > nilai signifikansi 5%, persepsi kualitas sebesar 0,513 > nilai signifikansi 5%, dan persepsi harga sebesar 0,364 > nilai signifikansi 5% sehingga disimpulkan bahwa model regresi penelitian ini mengindikasikan terbebas dari problem heteroskedastisitas, hal ini terlihat dari nilai signifikansi > tingkat kepercayaan sebesar 0,05 (5%).
2. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Pada bagian ini akan dilakukan analisis data mengenai pengaruh preferensi merek, persepsi kualitas dan persepsi harga berpengaruh terhadap mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat beli ulang. Hasil penelitian ini telah diolah komputer melalui program SPSS (Statistical Product and Service Solutions) dengan analisis regresi linier berganda. Berdasarkan data dari hasil penelitian tersebut maka secara lengkap hasil analisa regresi linier berganda yang telah dilakukan dapat dilihat pada Tabel 4.11 di bawah:
Tabel 4.11
29 Variabel Koefisien Regresi Standar Error thitung Sig. Preferensi merek Persepsi kualitas Persepsi harga 0,246 0,402 0,212 0,089 0,082 0,084 2,752 4,889 2,524 0,007 0,000 0,013 Constanta : 1,649 Koefisien Determinasi (R2) : 0,788 Koefisien Korelasi (R) : 0,621 Fhitung : 52,397 Sig. : 0,000 = 5%
Sumber : Hasil Penelitian, Data Diolah (2016)
Tabel 4.11 menunjukan bahwa model yang digunakan untuk menduga pengaruh tersebut adalah :
Y = 1,649 + 0,246X1 + 0,402X2 +
0,212X3
3. Pengujian Hipotesis a) Hasil Uji Serempak (Uji F)
Untuk mengetahui apakah variabel independent secara simultan (bersama-sama) mempunyai pengaruh terhadap variabel dependent atau tidak berpengaruh maka digunakan uji F (F-test) yaitu dengan cara membandingkan F hitung
dengan Ftabel. Kriteria pengujiannya adalah
jika Fhitung > Ftabel maka Ho ditolak dan Ha
diterima, sedangkan apabila Fhitung < Ftabel
maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dari
hasil analisis regresi berganda dengan menggunakan Df1 = 4 dan Df2 = 100
diperoleh F tabel sebesar 2,470. Sedangkan
F hitungnya diperoleh sebesar 52,397
sehingga dari perhitungan di atas dapat diketahui bahwa Ho ditolak dan Ha
diterima.
Berdasarkan hasil tersebut maka menunjukkan bahwa variabel independent yaitu variabel preferensi merek, persepsi kualitas dan persepsi harga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat beli ulang. Hasil uji tersebut dapat membuktikan bahwa hipotesis I yang diajukan dalam penelitian terbukti diterima, yang menyatakan bahwa variabel preferensi merek, persepsi kualitas dan
persepsi harga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat beli ulang.
b) Hasil Uji Parsial (Uji t)
Untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independent, yaitu variabel preferensi merek, persepsi kualitas dan persepsi harga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat beli ulang maka digunakan uji t (t – test) dengan cara membandingkan nilai thitung
dengan ttabel. Dengan derajat kebebasan
(degree of freedom) sebesar 95% ( = 5%) diperoleh ttabel sebesar 1,660.
Tabel 4.12 Hasil Uji Parsial
Coefficientsa
Variabel t hitung t tabel
Preferensi Merek 2,752 1,660
Persepsi Kualitas 4,889 1,660
Persepsi Harga 2,524 1,660
Sumber : Hasil Penelitian, Data Diolah (2016)
Dari uraian hasil thitung dan ttabel di
atas menunjukkan bahwa variabel preferensi merek, persepsi kualitas dan persepsi harga pada penelitian ini mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat beli ulang. Hal ini disebabkan karena t hitung > t tabel sehingga
seluruh variabel menerima Ha. PEMBAHASAN
Hasil analisis secara keseluruhan dapat membuktikan bahwa :
1. Dalam penelitian ini preferensi merek memiliki tanda positif signifikan terhadap minat beli ulang. Pada wawancara yang dilakukan keseluruhan responden, mengenal baik pupuk CV Basimbah Tani dan pernah menggunakannya. Preferensi merek sangat dibutuhkan untuk
meningkatkan minat pembeli
30 hasil penelitian mengungkapkan
responden lebih memilih pupuk CV Basimbah Tani dibandingkan merek lain. Semakin tinggi pelanggan yang menggunakan pupuk CV Basimbah Tani dan menyukai pupuk CV Basimbah Tani dibanding yang lain, maka terdapat kesempatan yang besar untuk pelanggan memiliki minat beli ulang dan mengutamakan produk CV Basimbah Tani sebagai pupuk yang digunakan.
2. Dalam penelitian ini persepsi kualitas signifikan berpengaruh terhadap minat beli ulang pada CV
Basimbah Tani Labuhanbatu.
Persepsi kualitas merupakan penilaian pelanggan terhadap keunggulan atau superioritas produk secara keseluruhan. Oleh sebab itu, perceived quality didasarkan pada evaluasi subyektif pelanggan (bukan manajer atau pakar) terhadap kualitas produk. Persepsi pelanggan akan melibatkan apa yang penting bagi pelanggan karena setiap pelanggan memiliki kepentingan yang berbeda terhadap produk atau jasa. Sedemikian pentingnya peran persepsi kualitas bagi suatu merek
sehingga upaya membangun
persepsi kualitas yang kuat harus dapat merebut dan menaklukkan pasar di setiap kategori produk. Membangun persepsi kualitas harus diikuti peningkatan kualitas nyata dari produknya karena akan sia-sia
meyakinkan pelanggan bahwa
kualitas merek produknya adalah
tinggi bilamana kenyataan
menunjukkan kebalikannya. Hal ini karena pelanggan yang pada tahap awal memutuskan untuk membeli produk karena persepsi kualitasnya, pada gilirannya akan sampai pada tahap evaluasi yang menghantarkan pada rasa puas atau tidak.
3. Dalam penelitian ini persepsi harga membuktikan memiliki pengaruh
pada minat beli ulang CV Basimbah Tani Labuhanbatu. Penilaian yang dirasakan setiap pelanggan terhadap suatu produk maupun jasa yang mereka terima tidak sama. Persepsi pelanggan terhadap suatu harga dapat mempengaruhi keputusannya dalam membeli suatu produk sehingga suatu perusahaan harus mampu memberikan persepsi yang baik terhadap produk atau jasa yang mereka jual. Penetapan harga mempunyai tujuan sebagai berikut: a) Memperoleh laba yang maksimum b) Mendapatkan pangsa pasar tertentu c) Mencapai tingkat hasil penerimaan
penjualan maksimum pada waktu itu
d) Mencapai keuntungan yang
ditargetkan
e) Mempromosikan produk
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Berdasarkan dari penelitian mengenai Pengaruh Preferensi Merek, Persepsi Kualitas, Persepsi Harga Terhadap Minat Beli Ulang Pada CV Basimbah Tani-Labuhanbatu sebagai berikut :
1. Secara serempak variabel
independent yaitu variabel
preferensi merek, persepsi kualitas dan persepsi harga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat beli ulang.
2. Secara individual variabel preferensi merek pada penelitian ini mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap minat beli ulang.
3. Secara individual variabel persepsi kualitas pada penelitian ini
mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap minat beli ulang.
4. Secara individual variabel persepsi harga pada penelitian ini
31 signifikan terhadap minat beli
ulang.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di CV Basimbah Tani-Labuhanbatu. Maka penulis memberikan saran yang dapat dijadikan masukan dari penulis kepada pihak CV Basimbah Tani-Labuhanbatu yaitu :
1. CV Basimbah Tani-Labuhanbatu dalam menjaga daya tarik atau minat untuk membeli pelanggan dan berkunjung ke CV Basimbah Tani-Labuhanbatu dalam status harga gengsi, penetapan harga murah, pemberian diskon khusus perlu diperhatikan secara baik untuk untuk lebih memuaskan kepada pelanggan karena apabila penetapan harga murah, status harga gengsi dan pemberian diskon baik maka minat atau keinginan pelanggan untuk membeli pecel lele akan meningkat.
2. Pihak manajemen pemasaran CV Basimbah Tani-Labuhanbatu perlu berbenah diri untuk meningkatkan kinerjanya dengan meningkatkan pengetahuan dan keahlian kerja agar menjadi professional
dibidangnya dengan cara
melakukan analisa lingkungan dan lokasi yang tepat untuk membuka sebuah bisnis
3. Minat Beli Pelanggan CV
Basimbah Tani-Labuhanbatu
sebagian pelanggan kurang
memiliki dorongan untuk
berkunjung ke CV Basimbah Tani-Labuhanbatu. Maka dari itu pihak manajemen pemasaran harus terus berbenah diri untuk menarik pelanggan agar berkunjung pada CV Basimbah Tani-Labuhanbatu seperti hal lainnya melakukan
promosi yang gencar dan
pemerhatian kepuasan pelanggan yang pernah berkunjung perlu
ditingkatkan agar loyalitas pelanggan dapat tercipta.
4. CV Basimbah Tani-Labuhanbatu diharapkan lebih memperhatikan apa yang diinginkan pelanggan khususnya pada penetapan harga dan lokasi dan meningkatkan kinerja pegawai guna menciptakan minat beli pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA
Akhdon. 2011. Cara Menggunakan dan
Memaknai Path Analysis
(Analisis Jalur). Bandung :
Alfabeta.
Ardhanari, Margaretha, 2008. Customer
Satisfaction Pengaruhnya
TerhadapBrand Preference dan Repurchase Intention Private Brand, Jurnal Riset Ekonomi dan Bisnis
Http://amandabrownies.co.id/pro ducts (5, Volume 8 Nomor 2 hal 58-68.
Cannon, Joseph P., William D. Perreault, And E. Jerome. Mccarthy. 2008.
Pemasaran Dasar-Pendekatan
Manajemen Global. Jakarta:
Salemba Empat.
Ciptadi, Ikhsan. 2010. Pengaruh Dari Persepsian Kualitas, Persepsian Nilai, Kepuasan Konsumen, dan Preferensi Merek Pada Niat Pembelian Ulang (Studi Pada Produk Rumah Makan King Fried Chicken). Skripsi Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
Dwityanti, Esthi. 2008. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen Terhadap Layanan Internet Banking Mandiri Studi Kasus Pada Karyawan Departemen Pekerjaan Umum Jakarta. Thesis Program
32
Program Pasca Sarjana
Universitas Diponegoro.
Semarang.
Ferdinan, Comaeni Enril. 2013. Analisis Pengaruh Persepsi Harga, Persepsi Kualitas Produk, Dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Suzuki (Studi Pada Pembeli – Pengguna Sepeda Motor Suzuki di Kota Solo). Skripsi Fakultas Ekonomi
Universitas Diponegoro.
Semarang.
Griffin, Jill. 2009. Customer Loyalty: How to Learn It, How to Keep It. Jakarta. Erlangga.
Halim, Dharmayanti dan Brahmana, 2014,
Pengaruh Brand Identity
Terhadap Timbulnya Brand Preference dan Repurchase Intention Pada merek Toyota, Jurnal Manajemen Pemasaran Petra Vol. 2, No. 1, (2014) 1-11:2-3.
Hawkins, Del I. dan David L.
Mothersbaugh. Consumer
Behavior: Building Marketing Strategy. Elevent Edition.2010. New York: McGraw-Hill.
Iryanita, Rizky dan Y. Sugiarto. 2013. Analisis Pengaruh Citra Merek, Persepsi Harga dan Persepsi Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada
Konsumen Produk ATBM
Pekalongan). Journal of
Manajemen. Vol. 2. No. 2. pp. 1-9.
Kotler, Philip & Armstrong, Gary. 2006. Prinsip-prinsip Pemasaran. Edisi Keduabelas. Erlangga. Jakarta. Kotler, Philip. 2008. Manajemen
Pemasaran, Edisi Milenium
diterjemahkan Benyamin Molan, PT. Prenhallindo, Jakarta.
Lidyawati. 2008. Hubungan antara Intensitas Menonton Iklan di Televisi dengan Perilaku Konsumtif. Skripsi (tidak diterbitkan). Surakarta : Fakultas Psikologi UMS.
Puspitasari, Diana,2006. Analisis Pengaruh Persepsi Kualitas Dan Kepuasan Pelanggan Terhadap Minat Beli Ulang (Studi Kasus pada Maskapai Penerbangan
Garuda Keberangkatan
Semarang). Tesis, Fakultas
Ekonomi Universitas
Diponegoro, Semarang
Schiffman dan Kanuk. 2007. Perilaku Konsumen.Edisi Kedua. Jakarta: PT. Indeks Gramedia.
Shimp, Terence, A. 2007, Integrated Marketing Communication In Advertising and Promotion, Edisi Ketujuh, New York, McGrawHill Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis,
Alfabeta, Bandung.
Sutisna. 2002. Perilaku Konsumen dan
Komunikasi Pemasaran.
Bandung: Penerbit PT. Remaja Rosdakarya.
Swastha. Basu. 2007. Manajemen
Pemasaran. Edisi Kedelapan.
Cetakan Kedelapan. Jakarta: Penerbit Liberty.
Roslina 2009. Pengaruh Pengetahuan
Produk Dan Citra Merek
Terhadap Pembelian Produk. Jurnal Bisnis dan Manajemen Vol. X (2) 200-215
33 Tjiptono, Fandy. 2007. Strategi
Pemasaran. Edisi ke dua,
penerbit Andi, Yogyakarta
Yee, Choy Johnn., San, Ng Cheng., dan Khoon, dan Ch’ng Huck. 2011. Consumers’ Perceived Quality, Perceived Value and Perceived Risk Towards Purchase Decision
on Automobile. American
Journal of Economics and
Business Administration 3 (1): 47-57, 2011. ISSN 1945-5488.