• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FLUKTUASI DAN TREND HARGA TELUR AYAM RAS DI KOTA MAKASSAR MAHMUDDIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS FLUKTUASI DAN TREND HARGA TELUR AYAM RAS DI KOTA MAKASSAR MAHMUDDIN"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FLUKTUASI DAN TREND HARGA TELUR

AYAM RAS DI KOTA MAKASSAR

MAHMUDDIN

105960139713

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

(2)

i

ANALISIS FLUKTUASI DAN TREND HARGA TELUR

AYAM RAS DI KOTA MAKASSAR

MAHMUDDIN

105960139713

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah satu Syarat guna Meraih Gelar Sarjana Pertanian pada Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian

Universitas Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

JUDUL : ANALISIS FLUKTUASI DAN TREND HARGA TELUR AYAM RAS DI KOTA MAKASSAR.

Nama : Mahmuddin

Stambuk : 105960139713

Konsentrasi : Penyuluhan

Program Studi : Agribisnis

Fakultas : Pertanian

Disetujui

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Dr. Sri Mardiyati, S.P., M.P. Nadir, S.P., M.Si.

NIDN. 0921037003 NIDN. 0909068903

Diketahui

Dekan Fakultas Pertanian Ketua Program Studi

Dr. H. Burhanuddin, S.Pi., M.P. Dr. Sri Mardiyati, S.P., M.P.

(4)

iii

PENGESAHAN KOMISI PENGUJI

Judul : Analisis Fluktuasi dan Trend Harga Telur Ayam Ras di Kota Makassar

Nama : Mahmuddin

Stambuk : 105960139713

Konsentrasi : Penyuluhan Program Studi : Agribisnis

Fakultas : Pertanian

KOMISI PENGUJI

Nama Tanda Tangan

1. Dr. Sri Mardiyati, S.P., M.P. Ketua Sidang 2. Nadir, S.P., M.Si. Sekertaris 3. Amruddin, S.Pt., M.Pd., M.Si. Anggota

4. Asriyanti Syarif, S.P., M.Si. Anggota

(5)

iv

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI

DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Analisis Fluktuasi dan Trend harga telur ayam ras di Kota Makassar adalah benar merupakan hasil karya yang belum pernah di ajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Semua sumber data informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang di terbitkan maupun tidak diterbitkan oleh penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar dibagian akhir skripsi.

Makassar, Agustus 2020

MAHMUDDIN 105960139713

(6)

v

ABSTRAK

Mahmuddin, 105960139713. Analisis Fluktuasi dan Trend Harga Telur Ayam Ras di Kota Makassar. Dibimbing oleh Sri Mardiyati dan Nadir.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fluktuasi harga telur ayam ras pada pasar tradisional dan moderen Kota Makassar, serta menganalisis trend harga telur ayam ras pada pasar tradisional dan moderen di Kota Makassar. Jenis data time series antara bulan Januari tahun 2016 sampai bulan Desember 2020. Data tersebut diperoleh dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional. Analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah pertama yaitu analisis deskriptif kuantitatif dan analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah kedua yaitu analisis trend (regresi linier sederhana).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa fluktuasi harga telur ayam ras di Kota Makassar dalam kurun waktu bulan Januari tahun 2016 sampai bulan Desember 2020 baik pada pasar tradisional maupun pasar moderen secara umum menunjukkan kecenderungan yang relatif stabil. Fluktuasi tinggi hanya terjadi bulan Juni dan Desember dalam setiap tahun, hal tersebut terjadi karena bertepatan dengan hari besar keagamaan seperti bulan ramadhan, hari raya idul fitri, hari natal dan tahun baru. Trend harga telur ayam ras pada pasar tradisional Kota Makassar periode bulan Januari 2016 sampai bulan Desember 2020 menunjukkan trend kenaikan, yakni sebesar Rp. 2,41 per bulan. Sedangkan trend harga telur ayam ras pada pasar moderen Kota Makassar periode bulan Januari tahun 2016 sampai dengan bulan Desember 2020 juga menunjukkan trend kenaikan, yakni sebesar Rp. 2,49 per bulan.

(7)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis diberikan kelancaran dalam menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Fluktuasi dan Trend Harga Telur Ayam Ras di Kota Makassar”. Penulisan skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan sebagai syarat guna memperoleh Strata satu pada Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar.

Penulis menyadari, bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak akan terselesaikan tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Dr. Sri Mardiyati, S.P., M.P. selaku pembimbing utama dan Nadir, S.P., M.Si. selaku pembimbing pendamping yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan, sehingga skripsi dapat selesai. 2. Bapak Dr. H. Burhanuddin, S.Pi., M.P. selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Dr. Sri Mardiyati, S.P., M.P. selaku Ketua Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar. 4. Kedua orangtua ayahanda MADONG dan ibunda NURMIATI, saudara

tercinta dan segenap keluarga yang senantiasa memberikan bantuan, baik materi dan non materi.

(8)

vii 5. Seluruh Dosen Jurusan Agribisnis di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah membekali segudang ilmu kepada penulis.

6. Kepada pihak Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, teman-teman terutama angkatan 2013, serta adik-adik yang sama-sama menimba ilmu pada Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar.

Sebagai manusia biasa yang penuh dengan kekurangan serta tidak lupuk dari kesalahan dan kelemahan penulis menyadari bahwa karya tulis yang sangat sederhana ini masih banyak kekurangan, untuk itu segala saran, kritik yang membangun. Akhir kata penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang terkait dalam penulisan skripsi ini, semoga karya tulis ini bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang membutuhkan. Semoga Kristal-kristal Allah senantiasa tercurah kepadanya Aamiin.

Makassar, Agustus 2020

Mahmuddin 105960139713

(9)

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

PENGESAHAN KOMISI PENGUJI ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix DAFTAR GAMBAR ... x I. PENDAHULUAN ... 1 1.1. Latar Belakang ... 1 1.2. Rumusan Masalah ... 3 1.3. Tujuan Penelitian ... 3 1.4. Kegunaan Penelitian ... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1. Komoditas Telur Ayam Ras... 5

2.2. Konsep Harga... 6

2.3. Fluktuasi Harga ... 9

2.4. Konsep Trend ... 10

2.5. Penelitian Terdahulu ... 12

2.6. Kerangka Pikir ... 13

III. METODE PENELITIAN ... 14

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 14

3.2. Jenis dan Sumber Data ... 14

3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 14

(10)

ix

3.5. Definisi Operasional ... 16

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN ... 17

4.1. Letak Geografis ... 17

4.2. Kondisi Demografis ... 21

4.3. Kondisi Pertanian ... 23

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 25

5.1. Fluktuasi Harga Telur Ayam Ras pada Pasar Tradisional dan Moderen 25 5.2. Trend Harga Telur Ayam Ras pada Pasar Tradisional dan Moderen ... 31

VI. PENUTUP ... 34 6.1. Kesimpulan ... 34 6.2. Saran ... 35 DAFTAR PUSTAKA ... 36 LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP

(11)

x

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

Teks

Tabel 1 : Penelitian terdahulu ... 12 Tabel 2 : Jumlah kecamatan dan kelurahan Kota Makassar 2019 ... 17 Tabel 3 : Jumlah kecamatan dan kelurahan Kota Makassar 2019 ... 18 Tabel 4 : Luas dan persentase luas wilayah menurut kecamatan tahun 2019 .. 23 Tabel 5 : Jarak ke Ibukota menurut kecamatan tahun 2019 ... 24 Tabel 6 : Jumlah penduduk dan rasio jenis kelamin menurut kecamatan

tahun 2019 ... 25 Tabel 7 : Kepadatan penduduk dan laju pertumbuhan penduduk

(12)

xi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

Teks

Gambar 1 : Kerangka pemikiran ... 13 Gambar 2 : Grafik fluktuasi harga telur ayam ras pada pasar moderen

Kota Makassar ... 32 Gambar 3 : Grafik fluktuasi harga telur ayam ras pada pasar moderen

Kota Makassar ... 32 Gambar 4 : Grafik trend harga telur ayam ras pada pasar tradisional

Kota Makassar ... 34 Gambar 5 : Grafik trend harga telur ayam ras pada pasar moderen

(13)

1

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan nasional jangka panjang merupakan pembangunan di bidang ekonomi dengan sasaran utamanya yaitu mencapai keseimbangan antara bidang pertanian dan industri. Didalam struktur ekonomi yang seimbang terdapat kekuatan dan kemampuan industri untuk maju dan didukung oleh pertanian yang tangguh. Pembangunan sektor pertanian akan terus ditingkatkan dengan tujuan meningkatkan produksi guna memenuhi kebutuhan pangan dan kebutuhan industri dalam negeri serta meningkatkan ekspor. Salah satu subsektor yang menjadi fokus dalam membangun ketahanan pangan nasional yaitu sub sektor peternakan. Sub sektor peternakan merupakan sub sektor yang penting untuk mewujudkan ketahanan pangan karena diyakini sub sektor ini memiliki potensi sebagai penggerak ekonomi nasional (Yulia, 2015).

Perkembangnya sub sektor peternakan di Indonesia dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan output bruto, nilai tambah komoditas, dan meningkatnya pendapatan rumah tangga (peternak), Ilham (2007). Perkembangan usaha peternakan sangat penting dalam meningkatkan kesejahteraan hidup peternak, dimana dalam perkembangan usaha peternakan ini menyediakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar, meningkatkan ekonomi pedesaan, serta mendorong terpenuhnya kebutuhan protein akan hewani untuk masyarakat (Mariyah, 2010). Saat ini telur ayam ras merupakan salah satu sumber pangan protein hewani yang populer dan sangat diminati oleh masyarakat.

(14)

2 Hampir seluruh kalangan masyarakat dapat mengonsumsi telur ayam ras untuk memenuhi kebutuhan protein hewani. Hal ini karena telur ayam ras relatif murah dan mudah diperoleh serta dapat memenuhi kebutuhan gizi yang diharapkan. Kondisi ini menyebabkan harga telur ayam ras dari waktu ke waktu terus mengalami fluktuasi. Faktor yang menyebabkan fluktuasi Fluktuasi harga telur ayam ras disebabkan beberapa faktor yaitu dari sisi permintaan dimana fluktuasi harga telur ayam ras menjelang ramadhan, mendekati hari lebaran, natal dan tahun baru, sedangkan dari penawaran yaitu iklim/cuaca, harga pakan, harga bibit, penjualan ayam afkir (tua) dan rantai tata niaga.

Telur ayam ras merupakan salah satu komoditas sumber bahan pangan pokok yang perkembangan harganya diamati oleh pemerintah. Dimana Pemerintah melalui Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2018, yang mengatur tentang Penetapan Harga Acuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan Penjualan di Konsumen. Hal ini perlu untuk dilakukan agar dapat melindungi petani (peternak) maupun konsumen dari ketidakstabilan harga. Bagi konsumen, stabilisasi harga merupakan hal yang penting karena menyangkut pada kemampuan mereka untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga.

Adapun penetapan harga, khususnya penetapan harga yang dilakukan oleh pemerintah untuk beberapa bahan pangan pokok baik ditingkat peternak maupun konsumen secara bertahap telah ditempuh, namun permasalahan fluktuasi harga pangan masih sangat sering terjadi, khususnya fluktuasi harga komoditas telur ayam ras.

(15)

3

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana fluktuasi harga telur ayam ras pada pasar tradisional dan moderen Kota Makassar?

2. Bagaimana trend harga telur ayam ras pada pasar tradisional dan moderen Kota Makassar?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini sebagai berikut:

1. Menganalisis fluktuasi harga telur ayam ras pada pasar tradisional dan moderen Kota Makassar.

2. Menganalisis trend harga telur ayam ras pada pasar tradisional dan moderen Kota Makassar.

1.4. Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian ini di harapkan akan memberikan 2 kegunaan yaitu: 1. Kegunaan Teoritis

a. Bagi perguruan tinggi khususnya, mahasiswa Jurusan Agribisnis Universitas Muhammadiyah Makassar menjadi referensi atau tambahan informasi dalam pengembangan ilmu pengetahuan tentang analisis fluktuasi dan trend harga telur ayam di Kota Makassar.

(16)

4 b. Menambah pengalaman dan pengetahuan penulis tentang

analisis fluktuasi dan trend harga telur ayam ras.

c. Mengetahui secara rinci analisis fluktuasi dan trend harga telur ayam ras.

2. Kegunaan praktis

a. Bagi peneliti, penelitian ini berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Selain itu, penelitian ini merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar.

b. Bagi pemerintah, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dalam membuat kebijakan dalam hal ini pengawasan harga telur ayam di tingkat produsen.

c. Bagi pembaca, penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai sumber informasi dan pertimbangan untuk penelitian lebih lanjut.

(17)

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Komoditas Telur Ayam Ras

Telur ayam ras merupakan komoditas bahan pangan pokok yang penting bagi sub sektor peternakan dalam mewujudkan ketahanan pangan. Telur ayam ras sangat diminati masyarakat, baik untuk dikonsumsi secara langsung, telur juga menjadi bahan pokok untuk membuat aneka kuliner seperti kue, roti dan aneka olahan masakan yang menggunakan telur ayam sebagai bahan utamanya. Permintaan telur ayam termasuk tinggi dan bertambah seiring waktu, hal itu karena telur ayam ras merupakan kebutuhan pokok dikalangan rumah tangga dan industri makanan, permintaan dari industri makanan tentu tidak sedikit dengan begitu permintaan telur ayam ras akan terus meningkat setiap saat (Dimas, 2017).

Permintaan telur ayam ras dikalangan masyarakat dan industri makanan yang besar tentunya akan membuka peluang bagi pengusaha dan pedagang untuk menghasilkan keuntungan, selain itu harga telur ayam ras dari waktu ke waktu terus mengalami peningkatan apalagi menjelang hari besar keagamaan dan tahun baru, jadi poin penting mengapa telur ayam ras sebagai komoditas yang perlu untuk diperdagangkan karena, permintaan dari kalangan industri maupun masyarakat yang hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan begitu besar serta harga telur ayam ras dari tahun ketahun mengalami peningkatan. Hal penting yang perlu dilakukan dalam penjualan telur ayam ras agar lebih menguntungkan adalah menyiasati harga dari pemasok dan harga jual kepada para pedagang pengeceran ke konsumen, (Dimas, 2017).

(18)

6

2.2. Konsep Harga

Menurut Philip Kotler (2005:139) harga adalah salah satu unsur elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, dimana elemen yang lain menghasilkan biaya. Bagi pengusaha atau pedagang, harga paling mudah disesuaikan dengan keadaan pasar sedangkan elemen yang lain seperti product,

place dan promotion memerlukan waktu yang lebih lama dan panjang untuk

disesuaikan dengan keadaan pasar, karena harga dapat memberikan penjelasan kepada konsumen mengenai kualitas produk dan merek dari produk tersebut.

Buchari Alma (2005:159) mengatakan bahwa dalam teori ekonomi, pengertian harga, nilai dan utility merupakan konsep yang paling berhubungan, yang dimaksud dengan utility ialah suatu atribut yang melekat pada suatu barang, yang memungkinkan barang tersebut dapat memenuhi kebutuhan (needs), keinginan (wants) dan memuaskan konsumen (satisfaction). Terdapatnya value yang merupakan nilai suatu produk untuk ditukarkan dengan produk lain. Nilai ini dapat dilihat dalam situasi barter yaitu pertukaran antara barang dengan barang. Sekarang ini ekonomi kita tidak melakukan barter lagi, akan tetapi sudah menggunakan uang sebagai ukuran yang disebut harga.

Menurut Basu Swastha dan Irawan (2005: 241) harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya.

Tjiptono (1997) mengatakan bahwa agar dapat sukses dalam memasarkan suatu barang atau jasa, setiap perusahaan harus menetapkan harganya secara

(19)

7 tepat. Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya (produk, distribusi, dan promosi) menyebabkan timbulnya biaya (pengeluaran). Disamping itu harga merupakan unsur bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, artinya dapat diubah dengan cepat. Harga sangat penting bagi perekonomian, karena harga sangat berperan dalam bisnis dan usaha yang dijalankan, dengan kata lain tingkat harga yang ditetapkan mempengaruhi perputaran barang yang dijual, kuantitas barang yang dijual berpengaruh terhadap biaya yang ditimbulkan dalam kaitannya dengan pengadaan barang bagi perusahaan dagang dan efisiensi produksi bagi perusahaan manufaktur.

Tjiptono (1997) mengungkapkan bahwa harga dijadikan sebagai indikator dari manfaat yang diperoleh konsumen atas barang dan jasa yang diterima, hal ini erat kaitannya dengan sebuah nilai yang didapat konsumen atas harga tersebut. Nilai dapat didefinisikan sebagai rasio antara manfaat yang dirasakan terhadap harga, sebagaimana yang dirumuskan sebagai berikut:

Manfaat yang dirasakan Nilai =

Harga

Dari persamaan di atas, suatu nilai barang atau jasa yang dirasakan oleh konsumen dipengaruhi oleh manfaat yang diterima demikian sebaliknya. Harga bukan hanya sekedar angka, harga mempunyai bentuk dan fungsi seperti sebagai sewa, ongkos dan upah. Sepanjang sejarah harga ditetapkan berdasarkan negosiasi antara penjual dan pembeli pada saat tawar menawar dilakukan.

(20)

8 Harga memiliki dua peranan utama dalam proses pengambilan keputusan para pembeli, yaitu peranan alokasi dan peranan informasi :

a. Peranan alokasi dari harga, yaitu fungsi harga membantu para pembeli untuk memutuskan cara mengalokasikan daya belinya pada berbagai jenis barang atau jasa, pembeli membandingkan harga dari berbagai alternatif yang tersedia, kemudian memutuskan alokasi dana yang dikehendaki.

b. Peranan informasi dari harga, yaitu fungsi harga dalam mendidik konsumen mengenai faktor-faktor produksi, seperti kualitas, “persepsi yang sering berlaku di masyarakat bahwa harga yang mahal mencerminkan kualitas yang tinggi, dalam menentukan keputusan pembelian, informasi tentang harga sangat dibutuhkan, diperhatikan dan dipahami sehingga informasi harga ini dapat mempengaruhi perilaku konsumen”. (Tjiptono, 1997:152).

Penetapan harga selalu menjadi masalah bagi setiap perusahaan karena penetapan harga ini bukanlah kekuasaan atau kewenangan yang mutlak dari seorang pengusaha ataupun pihak perusahaan. Penetapan harga dapat menciptakan hasil penerimaan penjualan dari produk yang dihasilkan dan dipasarkan. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam penetapan harga yaitu

a. Faktor yang secara langsung adalah harga bahan baku, biaya produksi, biaya pemasaran dan peraturan pemerintah.

b. Faktor yang tidak langsung namun erat dengan penetapan harga yaitu harga produk sejenis yang dijual para pesaing, pengaruh harga terhadap hubungan antara produk subtitusi dan produk komplementer, serta potongan untuk para penyalur dan konsumen.

(21)

9

2.3. Fluktuasi Harga

Fluktuasi adalah lonjakan atau ketidaktetapan segala sesuatu yang bisa digambarkan dalam sebuah grafik. Seperti fluktuasi harga barang, guncangan, Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fluktuasi adalah gejala yang menunjukkan keadaan turun-naiknya harga atau sebagainya, dan perubahan harga tersebut dikarenakan pengaruh permintaan dan penawaran. Menurut (Surya, 2007), fluktuasi adalah perubahan naik atau turunnya suatu variabel yang terjadi sebagai akibat dari mekanisme pasar. Dengan demikian, fluktuasi adalah suatu perubahan variabel tertentu yang umumnya terjadi karena mekanisme pasar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya fluktuasi pasar yaitu sebagai berikut:

a. Pemerintah

Pemerintah memiliki pengaruh yang sangat besar dalam terjadinya fluktuasi. Kebijakan fiskal dan moneter dari pemerintah memberikan efek yang signifikan dalam pasar. Kebijakan moneter dan fiskal adalah dua kebijakan untuk mengatur perekonomian dan mengatasi kondisi ekonomi seperti krisis ekonomi atau inflasi yang terlalu tinggi.

b. Transaksi Internasional

Negara yang lebih domainan mengekspor barang akan terus membawa uang kedalam negara mereka, artinya semakin banyak menjual barang keluar negeri maka semakin banyak menghasilkan pendapatan negara tersebut.

(22)

10 c. Penawaran dan Permintaan

Penawaran dan permintaan untuk produk, mata uang atau investasi lainnya bisa menimbulkan dinamika naik turunnya pada harga. Harga dan suku bunga akan berubah seiring berjalannya waktu dengan adanya penawaran dan permintaan. Jika penawaran dan permintaan berkurang, maka harga akan naik. Sedangkan jika penawaran naik melebihi permintaan, maka harga akan turun. Jika penawaran cenderung stabil atau tetap, maka harga bisa berfluktuasi

2.4. Konsep Trend

Trend merupakan segala sesuatu yang sering didengar, dilihat atau bahkan digunakan oleh mayoritas masyarakat pada waktu tertentu. Menurut Maryati (2010;129) trend merupakan suatu gerakan (kecenderungan) naik atau turun dalam jangka waktu panjang atau terus menerus, yang diperoleh dari rata–rata perubahan dari waktu kewaktu. Rata-rata perubahan bisa bertambah dan juga bisa berkurang. Jika rata-rata perubahan bertambah disebut trend positif (+) atau trend yang mempunyai kecenderungan naik, dan sebaliknya jika rata–rata perubahan berkurang disebut trend negative (-) atau trend yang mempunyai kecenderungan menurun, garis trend pada dasarnya yaitu garis regresi.

Trend garis lurus (linier) yaitu merupakan suatu trend yang diprediksi akan naik ataupun turun secara garis lurus. Trend menunujukkan perubahan nilai suatu variabel yang relatif stabil, trend biasa digunakan untuk mengetahui perubahan populasi, perubahan harga suatu barang, perubahan tingkat pendapatan dan peningkatan produktivitas.

(23)

11 Berikut ini persamaan trend linier menurut (Sirman, 2019) yaitu sebagai berikut:

2.5. Penelitian Terdahulu

Penelitian-penelitian terdahulu yang menjadi referensi pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 1. Penelitian Terdahulu

No Judul Penelitian Metode Analisis Hasil Penelitian 1. Variabilitas Harga

Telur Ayam Ras di Indonesia.

Nuryati (2012).

Koefisien

Keragaman (KK)

Rata-rata kenaikan harga telur ayam ras terjadi menjelang puasa 6,7% dan lebaran 1,7%. Sedangkan waktu terjadinya penurunan harga telur ayam yaitu 2-3 bulan setelah lebaran sampai bulan Desember. Y = a + bX

Y = Variabel dependen

X = Variabel independen (priode waktu) a = Intersep konstanta (nilai Y apabila X = 0)

b = Besarnya perubahan variabel Y yang terjadi pada setiap perubahan satu unit variabel.

(24)

12

Sambungan tabel sebelumnya

No Judul Penelitian Metode Analisis Hasil Penelitian 2. Analisis Harga Dan Elastisitas Pemasaran Telur Ayam ras di Kabupaten Langkat. Rezeki, dkk. (2016). Analisis Regresi Linier Berganda

Pemasaran telur ayam ras di Kabupaten Langkat bersifat elastis, yang artinya konsumen dan pedagang peka terhadap perubahan harga telur di pasar.

3. Analisis Permintaan Telur Ayam Di Kabupaten Magetan. Fridayanti, dkk. (2018). Regresi linier berganda diestimasi dengan logaritma natural model Cobb-Douglas

Elastisitas harga telur ayam ras bernilai kurang dari 1 yaitu -0,280 artinya harga telur ayam bersifat inelastik yang berarti jika harga telur naik maka permintaan telur ayam akan menurun dan sebaliknya. 4. Fluktuasi Harga

Telur Ayam Ras dan Faktor Penyebabnya. Ilham (2019 Diproksi dengan nilai koefisien variasi dan Deskriptif

Rata-rata harga telur ayam tahun 2018 lebih tinggi dibandingkan empat tahun sebelumnya dan faktor penyebab kenaikan harga yaitu kenaikan harga pakan dan harga bibit.

(25)

13

2.6. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan pada latar belakang, rumusan masalah dan teori tentang fluktuasi dan trend harga telur ayam rasa diatas, maka kerangka pemikiran fluktuasi dan trend harga telur ayam ras di Kota Makassar dapat digambarkan dalam bagan kerangka pikir sebagai berikut:

Gambar 1: Kerangka Pemikiran

Pasar Moderen

Harga Telur Pasar Tradisional

Komoditas Telur Ayam Ras

Kebijakan Pemerintah Analisis Deskriptif Kuantitatif Analisis Trend (Regresi Linier Sederhana)

(26)

14

III. METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di wilayah Kota Makassar, dengan pertimbangan Kota Makassar merupakan Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan dan memiliki kepadatan penduduk tertinggi (Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Selatan). Penelitian ini dimulai pada bulan Juni sampai Juli 2020.

3.2. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu data kuantitatif, data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka, meliputi data harga telur ayam ras. Sumber data sekunder berupa data time series (waktu ke waktu), data tersebut data harga telur ayam ras dari Bulan Januari 2016 sampai Bulan Desember 2020 yang diperoleh dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu:

1. Studi pustaka

Teknik pengumpulan data dengan cara pencarian data dan informasi melalui dokumen-dokumen, baik skripsi, jurnal, yang terkait dengan objek penelitian untuk mendapatkan konsep dan data-data yang relevan dengan permasalahan yang dikaji dalam penelitian.

(27)

15 2. Internet searching

Penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan berbagai referensi yang bersumber dari internet guna melengkapi referensi penulis serta digunakan untuk menemukan fakta-fakta atau teori-teori berkaitan masalah yang diteliti.

3.4. Teknik Analisis Data

Sugiono (2016) teknik analisis data ialah mengelompokkan data berdasarkan variabel, menyajikan data berdasarkan variabel yang diteliti dan melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah.

1. Analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah pertama yaitu analisis deskriptif, analisis deskriptif merupakan analisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya.

2. Sedangkan untuk menjawab rumusan masalah kedua pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan analisis trend (regresi linier sederhana).

Berikut ini analisis trend (regresi linier sederhana) menurut Sirman, (2019).

Y = a + bX

Y : Variabel dependen (harga telur ayam ras) X : Variabel independen (priode waktu) a : Intersep konstanta (nilai Y apabila X = 0)

b : Besarnya perubahan variabel Y yang terjadi pada setiap perubahan satu unit variabel.

(28)

16

3.5. Definisi Operasional

1. Harga telur per kilogram yang dimaksud ialah jumlah biaya atau uang yang dikeluarkan oleh konsumen untuk membeli satu kilogram telur. 2. Pasar Tradisional yang dimaksud ialah pasar Daya di Kecamatan

Biringkanaya dan pasar Pabaeng-Baeng di Kecamatan Tamalate. 3. Pasar Moderen yang dimaksud ialah pasar moderen Kota Makassar. 4. Fluktuasi yang dimaksud yaitu ketidaktetapan harga komoditas telur

ayam ras.

5. Trend yang dimaksud yaitu suatu gerakan yang ditandai dengan garis lurus dimana garis tersebut menendaka naik atau turunnya harga rata-rata telur ayam ras dalam jangka waktu yang panjang dan terus menerus terjadi.

(29)

17

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

4.1. Letak Geografis Makassar

Makassar adalah Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan, yang berada pada bagian Selatan Pulau Sulawesi dimana dahulu disebut Ujung Pandang, letak Kota Makassar berada pada pada koordinat 119˚4’29,038” - 119˚32’35,781” BT dan 4˚58’30,052 - 5˚14’0,146” LS. Adapun batas-batas administrasi Kota Makassar yaitu sebagai berikut:

- Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Maros - Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Maros

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Gowa dan Kabupaten Takalar

- Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Makassar

Luas Wilayah Kota Makassar tercatat 175,77 km persegi, dan Kota Makassar memiliki kondisi iklim sedang hingga tropis dimana suhu udara rata-rata berkisar antara 26,°C sampai dengan 29°C. Kota Makassar merupakan hamparan daratan rendah yang berada pada ketinggian antara 0-25 meter dari permukaan laut. Dari kondisi ini menyebabkan Kota Makassar sering mengalami genangan air pada musim hujan, terutama pada saat turun hujan bersamaan dengan naiknya air pasang.

(30)

18

1. Jumlah Kecamatan dan Kelurahan Kota Makassar Tahun 2019

Secara administrasi Kota Makassar dibagi menjadi 15 kecamatan dengan jumlah 153 kelurahan, Kecamatan dan Kelurahan Kota Makassar dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2. Jumlah Kecamatan dan Kelurahan Kota Makassar tahun 2019

No. Kecamatan Jumlah Kelurahan Persentase ( % )

1. Biringkanaya 11 7,19% 2. Bontoala 12 7,84% 3. Kepulauan Sangkarrang 3 1,96% 4. Makassar 14 9,15% 5. Mamajang 13 8,50% 6. Manggala 8 5,23% 7. Mariso 9 5,88% 8. Panakkukang 11 7,19% 9. Rappocini 11 7,19% 10. Tallo 15 9,80% 11. Tamalanrea 8 5,23% 12. Tamalate 11 7,19% 13. Ujung Pandang 10 6,54% 14. Ujung Tanah 9 5,88% 15. Wajo 8 5,23% Jumlah 153 100,00

Sumber: Data sekunder setelah diolah, 2020

Diantara 15 Kecamatan diatas, ada tujuh Kecamatan yang berbatasan dengan pantai yaitu Kecamatan Tamalate, Kecamatan Mariso, Kecamatan Wajo, Kecamatan Ujung Tanah, Kecamatan Tallo, Kecamatan Tamalanrea, dan Kecamatan Biringkanaya.

(31)

19

2. Luas Wilayah dan Persentase Terhadap Luas Wilayah Menurut Kecamatan Tahun 2019

Luas wilayah dan Persentase terhadap luas wilayah menurut Kecamatan tahun 2019 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3. Luas Wilayah dan Persentase Terhadap Luas Wilayah Menurut Kecamatan Tahun 2019.

No. Kecamatan Luas Wilayah (km2)

Persentase Terhadap Luas Kota Makassar

(%) 1. Biringkanaya 48,22 27,43 2. Bontoala 2,1 1,19 3. Kepulauan Sengkarrang 1,54 0,88 4. Makassar 2,52 1,43 5. Mamajang 2,25 1,28 6. Manggala 24,14 13,73 7. Mariso 1,82 1,04 8. Panakkukang 17,05 9,7 9. Rappocini 9,23 5,25 10. Tallo 5,83 3,32 11. Tamalanrea 31,85 18,11 12. Tamalate 20,21 11,5 13. Ujung Pandang 2,63 1,5 14. Ujung Tanah 4,4 2,5 15. Wajo 1,99 1,13 Jumlah 175,77 100,00

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Makassar, 2020

Dari tabel 3 diatas dapat diketahui Kecamatan yang memiliki Wilayah paling luas yaitu Kecamatan Biringkanaya 48,22 km2 atau 27,43% terhadap luas wilayah Kota Makassar, kemudian Kecamatan Manggala 24,14 km2 atau 13,73% terhadap luas wilayah Kota Makassar dan Kecamatan yang luas wilayahnya

(32)

20 paling kecil yaitu Kepulauan Sengkarrang 1,54 km2 atau 0,88% terhadap luas wilayah Kota Makassar.

3. Jarak Kecamatan ke Ibu Kota Makassar Tahun 2019

Jarak Kecamatan ke Ibu Kota Makassar tahun 2019 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4. Jarak ke Ibu Kota Menurut kecamatan tahun 2019 No. Kecamatan Jarak ke Ibu Kota

(km) 1. Biringkanaya 12 2. Bontoala 1 3. Kep. Sengkarrang 20 4. Makassar 0 5. Mamajang 4 6. Manggala 9 7. Mariso 4 8. Panakkukang 7 9. Rappocini 7 10. Tallo 4 11. Tamalanrea 10 12. Tamalate 5 13. Ujung Pandang 0,5 14. Ujung Tanah 3 15. Wajo 0,6

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Makassar, 2020

Dari tabel 4 diatas dapat diketahui Kecamatan yang paling dekat dengan Ibu Kota yaitu Kecamatan Wajo 0,6 km, Kecamatan yang jaraknya menengah dari Ibu Kota yaitu Kecamatan Tamalanrea 10 km dari Ibu Kota dan jarak paling jauh dari Ibu Kota yaitu Kecamatan Kepulauan Sengkarrang 20 km.

(33)

21

4.2. Kondisi Demografis

1. Jumlah Penduduk dan Jenis Kelamin Menurut Kecamatan Tahun 2019

Jumlah penduduk dan jenis kelamin menurut Kecamatan tahun 2019 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5. Jumlah Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin Menurut Kecamatan Tahun 2019

No. Kecamatan Jumlah Penduduk (Jiwa) Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan 1. Mariso 60.499 30.609 29.890 2. Mamajang 61.452 30.129 31.323 3. Tamalate 205.541 102.128 103.413 4. Rappocini 170.121 82.162 87.959 5. Makassar 85.515 42.553 42.962 6. Ujung Pandang 29.054 13.716 15.338 7. Wajo 31.453 15.470 15.983 8. Bontoala 57.197 27.886 29.311 9. Ujung Tanah 35.534 18.037 17.497 10. Kep. Sengkarrang 14.531 7.239 7.292 11. Tallo 140.330 70.303 70.027 12. Panakkukang 149.664 73.971 75.693 13. Manggala 149.487 75.094 74.393 14. Biringkanaya 220.456 110.138 110.318 15. Tamalanrea 115.843 56.533 59.310 Jumlah 1.526.677 755.968 770.709

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Makassar, 2020

Dari tabel 5 diatas diketahui bahwa jumlah penduduk terbanyak yaitu Kecamatan Biringkanaya 220.456 jiwa, jumlah penduduk menengah yaitu Kecamatan Tamalanrea 115.843 jiwa, dan jumlah penduduk terendah yaitu

(34)

22 Kecamatan Kep. Sengkarrang 14.531 jiwa. Jumlah penduduk laki-laki dan perempuan terbanyak yaitu Kecamatan Biringkanaya, jumlah penduduk laki-laki dan perempuan menengah yaitu Kecamatan Tamalanrea, dan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan paling sedikit yaitu Kecamatan Kep. Sengkarrang.

2. Kepadatan Penduduk per km2 dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2019

Kepadatan penduduk per km2 dan laju pertumbuhan penduduk menurut Kecamatan tahun 2019 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 6. Kepadatan Penduduk per km2 dan Laju Pertumbuhan Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2019

No. Kecamatan Kepadatan Penduduk per km2 Laju Pertumbuhan Penduduk (%) 1. Mariso 33.241 0,61 2. Mamajang 27.312 0,19 3. Tamalate 10.170 1,80 4. Rappocini 18.431 1,05 5. Makassar 33.935 0,24 6. Ujung Pandang 11.047 0,59 7. Wajo 15.806 0,50 8. Bontoala 27.237 0,33 9. Ujung Tanah 8.076 0,51 10. Kep. Sengkarrang 9.436 0,50 11. Tallo 24.070 0,22 12. Panakkukang 8.778 0,36 13. Manggala 6.193 2,48 14. Biringkanaya 4.572 2,81 15. Tamalanrea 3.628 1,02

(35)

23 Dari tabel 6 diatas diketahui bahwa Kecamatan dengan penduduk terpadat yaitu Kecamatan Makassar dengan kepadatan penduduk 33.935 km2 dan laju pertumbuhan penduduknya yaitu 0,24%, Kecamatan dengan penduduk kurang padat yaitu Kecamatan Wajo 15.806 km2 dan laju pertumbuhan penduduknya yaitu 0,50% dan Kecamatan dengan penduduk tidak padat yaitu Kecamatan Tamalanrea dengan kepadatan penduduk yaitu 3.628 km2 dan laju pertumbuhan penduduknya yaitu 1.01%.

4.3. Kondisi Pertanian

Rahman (2018) “Mengikisnya lahan didalam Kota Makassar salah satunya dipengaruhi oleh pengembangan perumahan, oleh karena itu Dinas Pertanian dan Peternakan (PD2) Kota Makassar meminta luas lahan pertanian sawah di Kota Makassar yang tersisa 2.636 hektar, dengan luas lahan pekarangan ±7.200 hektar bisa dipertahankan. Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (PD2) Kota Makassar mengungkapkan, dari luas lahan sawah yang tersisa masih dapat menghasilkan gabah dalam setahun rata-rata 6,8 sampai 8 ton per hektar. Agar lahan pertanian tersebut bisa dipertahankan keberadaannya maka produksi gabah di Kota Makassar dalam setahunnya jika dirata-ratakan berada pada kisaran 20.000 ton pertahun, dari jumlah tersebut saja masih belum mampu memenuhi suplai beras di Kota Makassar, tetapi karna Kota Makassar merupakan sentral pemasaran komoditi dari berbagai daerah sehingga persediaan beras di Kota Makassar stabil”.

(36)

24 Sulaiman (2018) juga membenarkan, tingginya aktivitas pembangunan gedung-gedung baru di Kota Makassar berdampak langsung terhadap berkurangnya lahan pertanian di Kota Makassar. Hal tersebut perlu adanya perhatian khusus dari pemerintahan baik pemerintah setempat maupun pemerintah pusat. Adapun yang dilakukan oleh pemerintah pusat yakni bagaimana meningkatkan jumlah indeks produksi pertanaman, utamanya produksi tanaman padi. Ketika selama ini indeks Pertanaman hanya satu sampai dua kali dalam setahun, dirinya mendorong untuk meningkatkan indeks produksi dalam setahun dilakukan hingga tiga kali. Tentunya ini harus didukung irigasi, dan Pemerintah Pusat saat ini terus melakukan pembenahan hal tersebut.

(37)

25

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Fluktuasi Harga Telur Ayam Ras di Kota Makassar

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fluktuasi merupakan gejala yang menunjukkan keadaan naik-turunnya harga, perubahan harga tersebut dikarenakan pengaruh permintaan dan penawaran, fluktuasi harga telur ayam ras sangat mudah diketahui jika dilihat dalam bentuk grafik.

1. Fluktuasi Harga Telur Ayam Ras pada Pasar Tradisional Kota Makassar

Fluktuasi harga telur ayam ras dari bulan Januari tahun 2016 sampai bulan Desember tahun 2020 pada pasar tradisional Kota Makassar dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Sumber: Data sekunder setelah diolah, 2020

Gambar 2. Grafik fluktuasi harga telur ayam ras pada pasar tradisional Kota Makassar 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

Har g a (R p /k g )

Fluktuasi Harga Telur Ayam Ras pada Pasar Tradisional Kota Makassar

(38)

26 Dari gambar 2 diatas diketahui bahwa fluktuasi harga telur ayam ras pada pasar tradisional Kota Makassar tahun 2016 bulan Januari harga telur ayam ras sebesar Rp. 17.743,10 per kilogram,dan pada bulan Februari, Maret dan April terjadi kenaikan harga sebesar Rp. 17.877,56 per kilogram, dan terus mengalami kenaikan pada bulan Mei sebesar Rp. 18.143,33 hal tersebut terjadi karna menjelang bulan ramadhan dan pada bulan Juni mengalami penurunan harga sebesar Rp. 18.040,00 per kilogram, pada bulan Juli mengalami penurunan harga sebesar Rp. 17.850,00 per kilogram, dan Agustus sampai Oktober terjadi kenaikan harga sebesar Rp. 18.600,00 per kilogram, kemudian pada bulan November mengalami penurunan senilai Rp. 17.600,00 per kilogram, lalu terjadi kenaikan harga pada bulan Desember sebesar Rp. 18.650,00 per kilogram, hal tersebut terjadi karena bertepatan dengan hari natal dan tahun baru.

Pada tahun 2017 bulan Januari dan Februari harga telur ayam ras mencapai Rp. 19.500,00 per kilogram, dan penurunan harga pada bulan Maret dan April sebesar Rp. 17.750,00 per kilogram dan pada bulan Mei terjadi kenaikan harga sebesar Rp. 18.150,000 per kilogram, dan terus terjadi kenaikan harga pada bulan Juni sebesar Rp. 20.550,00 per kilogram hal tersebut terjadi karena mendekati hari raya idul adha, pada bulan Juli mengalami penurunan harga sebesar Rp. 18.650,00 per kilogram, kemudian pada bulan Agustus mengalami kenaikan harga sebesar Rp. 20.800,00 per kilogram, pada bulan September sampai November mengalami penurunan harga hingga mencapai Rp. 18.050,00 per kilogram, lalu terjadi kenaikan harga pada bulan Desember sebesar Rp. 21.500,00 per kilogram, hal tersebut terjadi karena bertepatan dengan hari natal dan tahun baru.

(39)

27 Pada tahun 2018 bulan Januari harga telur ayam ras pada pasar tradisional Kota Makassar sebesar Rp. 21.350,00 per kilogram, kemudian mengalami penurunan harga di bulan Februari sampai bulan April sebesar Rp. 19.600,00 per kilogram dan terjadi kenaikan harga pada bulan Mei sebesar Rp. 20.650,00 per kilogram, dan terus mengalami peningkatan pada bulan Juni Rp. 21.600,00 per kilogram hal tersebut terjadi karna bertepatan dengan bulan ramadhan, pada bulan Juli sampai bulan Agustus juga mengalami kenaikan harga sebesar Rp. 22.250,00 per kilogram hal tersebut terjadi karena pada bulan Juli bertepatan dengan menjelanya hari raya idul adha dan pada bulan Agustus bertepatan dengan hari raya idul adha, lalu pada bulan September sampai bulan November terjadi penurunan harga hingga Rp. 20.400,00 per kilogram, dan kemudian pada bulan Desember terjadi kenaikan harga sebesar Rp. 22.600,00 per kilogram, hal tersebut terjadi karena bertepatan dengan hari natal dan tahun baru.

Pada tahun 2019 bulan Januari harga telur ayam ras pada pasar tradisional Kota Makassar sebesar Rp. 23.350,00 per kilogram, kemudian mengalami penurunan harga pada bulan Februari sampai bulan April sebesar Rp. 20.650,00 per kilogram dan bulan Mei terjadi kenaikan harga sebesar Rp. 22.450,00 per kilogram, dan bulan Juni sampai bulan November mengalami penurunan harga hingga Rp. 20.250,00 per kilogram, dan terjadi kenaikan harga pada bulan Desember sebesar Rp. 21.700,00 per kilogram, hal tersebut terjadi karena bertepatan dengan hari natal dan tahun baru.

Pada tahun 2020 bulan Januari sampai bulan Maret harga telur ayam ras pada pasar tradisional Kota Makassar sebesar Rp. 21.550,00 per kilogram,

(40)

28 kemudian mengalami kenaikan harga pada bulan April sebesar Rp. 24.500,00 per kilogram, hal tersebut terjadi karna bertepatan dengan bulan ramadhan, dan pada bulan Mei sampai bulan November mengalami penurunan harga sebesar Rp. 20.250,00 per kilogram, dan kemudian pada bulan Desember mengalami penurunan harga sebesar Rp. 21.620,31 per kilogram, hal tersebut terjadi karna bertepatan dengan hari natal dan tahun baru.

2. Fluktuasi Harga Telur Ayam Ras pada Pasar Moderen Kota Makassar

Fluktuasi harga telur ayam ras pada pasar moderen Kota Makassar tidak jauh beda dengan fluktuasi harga telur ayam ras pada pasar tradisional Kota Makassar yang dimana dari bulan ke bulan juga terus menerus mengalami fluktuasi. Fluktuasi harga telur ayam ras pada pasar moderen Kota Makassar dari bulan Januari tahun 2016 sampai bulan Desember 2020 dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Sumber: Data sekunder setelah diolah, 2020

Gambar 3. Grafik fluktuasi harga telur ayam ras pada pasar moderen Kota Makassar 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 35,000

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des

Har g a (R p /k g )

Fluktuasi Harga Telur Ayam Ras Pada Pasar Moderen Kota Makassar

(41)

29 Dari gambar 3 diketahuai bahwa pada tahun 2016 bulan Januari harga telur ayam ras pada pasar moderen Kota Makassar sebesar Rp. 27.228,96 per kilogram, dan mengalami kenaikan harga pada bulan Februari sampai Mei sebesar Rp. 27.089,96 per kilogram hal tersebut terjadi karena menjelang hari raya idul fitri, kemudian pada bulan Juni mengalami penurunan harga sebesar Rp. 24.462,68 per kilogram, dan terjadi kenaikan harga pada bulan Juli sebesar Rp. 25.600,00 per kilogram, kemudian di bulan Agustus dan September mengalami penurunan harga sebesar Rp. 22.700,00 per kilogram, dan di bulan Oktober mengalami kenaikan harga sebesar Rp. 23.400,00 per kilogram, kemudian pada bulan November mengalami penurunan harga sebesar Rp. 22.650,00 per kilogram, pada bulan Desember mengalami kenaikan harga sebesar Rp. 23.150,00 per kilogram, hal tersebut terjadi karena bertepatan dengan hari natal dan tahun baru.

Pada tahun 2017 fluktuasi harga telur ayam ras pada pasar moderen Kota Makassar bulan Januari dan Februari sebesar Rp. 25.800,00 per kilogram dan mengalami penurunan harga pada bulan Maret sampai bulan Mei hingga Rp. 22.650,00 per kilogram, kemudian pada bulan Juni terjadi kenaikan harga mencapai Rp. 27.400,00 per kilogram dikarenakan bertepatan dengan hari raya idul fitri, kemudian pada bulan Juli hingga Oktober mengalami penurunan harga sebesar Rp. 24.400,00 per kilogram dan terjadi kenaikan harga pada bulan November sebesar Rp. 25.400,00 per kilogram hal tersebut terjadi karena bertepatan dengan maulid nabi, pada bulan Desember mengalami penurunan harga hingga Rp. 24. 900,00 per kilogram.

(42)

30 Pada tahun 2018 pada bulan Januari harga telur aram ras sebesar Rp. 27.450,00 per kilogram, kemudian terjadi penurunan harga pada bulan Februari sampai bulan Mei sebesar Rp. 25.450,00 per kilogram, dan terjadi kenaikan harga pada bulan Juni sebesar Rp. 27.450,00 per kilogram dikarenakan bertepatan dengan hari raya idul fitri, kemudian terjadi penurunan harga pada bulan Juli sebesar Rp. 25.550,00 per kilogram, kemudian pada bulan Agustus dan bulan September mengalami kenaikan harga Rp. 26.395,93 per kilogram, dan terjadi penurunan harga pada bulan Oktober sebesar Rp. 25.944,61 per kilogram, kemudian kenaikan harga terjadi pada bulan November dan bulan Desember sebesar Rp. 26.055,64 per kilogram kenaikan harga tersebut terjadi karena pada bulan November bertepatan dengan maulid nabi dan bulan Desember bertepatan dengan hari natal dan tahun baru.

Pada tahun 2019 bulan Januari dan bulan Februari sebesar Rp. 28.850,00 per kilogram dan penurunan harga pada bulan Maret sampai bulan Juni Rp. 26.700,00 per kilogram, lalu terjadi kenaikan harga pada bulan Juli sebesar Rp. 27.000,00 per kilogram dan penurunan harga pada bulan Agustus sampai bulan Oktober sebesar Rp. 25.600,00 per kilogram, dan terjadi kenaikan harga pada bulan November dan bulan Desember sebesar Rp. 26.400,00 per kilogram, kenaikan harga tersebut terjadi karena pada bulan November bertepatan dengan maulid nabi dan bulan Desember bertepatan dengan hari natal dan tahun baru.

Pada tahun 2020 bulan Januari sampai Maret mengalami penurunan harga sebesar Rp. 27.500,00 per kilogram, pada bulan April dan Mei mengalami kenaikan harga sebesar Rp. 30.500.00 per kilogram, kenaikan harga tersebut

(43)

31 terjadi karena bertepatan dengan bulan ramadhan dengan hari raya idul fitri, dan pada bulan Juni dan Juli mengalami penurunan harga sebesar Rp. 27.900,00 per kilogram, dan pada bulan Agustus sampai Desember mengalami kenaikan Rp. 29.588,07 per kilogram.

5.2. Trend Harga Telur Ayam Ras di Kota Makassar

Maryati (2010) menyatakan bahwa trend merupakan suatu gerakan naik atau turun dalam jangka waktu yang panjang dan terus menerus diperoleh dari rata-rata perubahan dari waktu ke waktu yang di tandai dengan garis lurus.

1. Trend Harga Telur Ayam Ras pada Pasar Tradisional Kota Makassar

Trend harga telur ayam ras pada pasar tradisional Kota Makassar dari bulan Januari tahun 2016 sampai bulan Desember tahun 2020 dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Sumber: Data sekunder setelah diolah, 2020

Gambar 4. Grafik Trend Harga Telur Ayam Ras pada Pasar Tradisional Kota Makassar y = 2,4086x - 83941 R² = 0,5828 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000

Dec-14 May-16 Sep-17 Feb-19 Jun-20 Oct-21

Har g a (R p /k g )

Trend Harga Telur Ayam Ras pada Pasar Tradisional Kota Makassar

(44)

32 Dari gambar 4 menunjukkan bahwa trend harga telur ayam ras pada pasar tradisional Kota Makassar dari bulan Januari tahun 2016 sampai bulan Desember tahun 2020 menunjukkan garis trend linier y = -83941 + 2,4086x dimana R2 = 0,5828.

Maka diketahui bahwa pada gambar 4 trend harga telur ayam ras pada pasar tradisional Kota Makassar dari bulan Januari tahun 2016 sampai Bulan Desember tahun 2020 menunjukkan rata-rata setiap bulannya mengalami kenaikan sebesar Rp. 2,408 dengan koefisien determinan sebesar R2 = 0,5828 yang artinya hubungan antara variabel x dan y sebesar 58%

2. Trend Harga Telur Ayam Ras pada Pasar Moderen Kota Makassar

Trend harga telur ayam ras pada pasar tradisional Kota Makassar dari bulan Januari tahun 2016 sampai bulan Desember tahun 2020 dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Sumber: Data sekunder setelah diolah, 2020

Gambar 5. Grafik Trend Harga Telur Ayam Ras pada Pasar Moderen Kota Makassar y = 2,4903x - 81457 R² = 0,5182 5,000 10,000 15,000 20,000 25,000 30,000 35,000

Jul-15 Jan-16Aug-16Mar-17Sep-17Apr-18Oct-18May-19Dec-19Jun-20 Jan-21 Jul-21

Har g a (R p /k g )

Trend Harga Telur Ayam Ras Pada Pasar Moderen Kota Makassar

(45)

33 Dari gambar 5 menunjukkan bahwa trend harga telur ayam ras pada pasar moderen Kota Makassar dari bulan Januari tahun 2016 sampai bulan Desember 2020 menunjukkan garis trend linier y = -81457 + 2,4903x dimana R2 = 0,5182.

Maka diketahui bahwa pada gambar 5 trend harga telur ayam ras pada pasar moderen Kota Makassar dari bulan Januari tahun 2016 sampai bulan Desember 2020 menunjukkan rata-rata setiap bulannya mengalami kenaikan Rp. 2,490 dengan koefisien determinan sebesar R2 = 0,5182 yang artinya hubungan antara variabel x dan y sebesar 51%.

(46)

34

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan tentang fluktuasi dan trend harga telur ayam ras pada pasar tadisional dan moderen Kota Makassar periode bulan Januari tahun 2016 sampai dengan bulan Desember 2020, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Fluktuasi harga telur ayam ras pada Kota Makassar dalam kurun waktu bulan Januari tahun 2016 sampai bulan Desember 2020 baik pada pasar tradisional maupun pasar moderen secara umum menunjukkan kecenderungan yang relatif stabil. Fluktuasi tinggi hanya terjadi pada bulan Juni dan Desember dalam setiap tahun, hal tersebut terjadi karena bertepatan dengan hari besar keagamaan seperti bulan ramadhan, hari raya idul fitri, hari natal dan tahun baru. 2. Trend harga telur ayam ras pada pasar tradisional Kota Makassar periode bulan Januari tahun 2016 sampai bulan Desember 2020 menunjukkan trend kenaikan, yakni sebesar Rp. 2,41 per bulan. Sedangkan trend harga telur ayam ras pada pasar moderen Kota Makassar periode bulan Januari tahun 2016 sampai dengan bulan Desember 2020 juga menunjukkan trend kenaikan, yakni sebesar Rp. 2,49 per bulan.

(47)

35

6.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat disarankan sebagai berikut: 1. Kepada pemerintah diharapkan melakukan pengawasan terhadap

harga telur yang ditetapkan para pedagang telur ayam ras pada pasar tradisional dan moderen Kota Makassar.

2. Kepada pedagang telur ayam ras khususnya pedagang telur ayam ras pada pasar tradisional dan moderen Kota Makassar agar lebih memperhatikan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. 96 Tahun 2018 Tentang Penetapan Harga Acuan Pembelian Ditingkat Petani dan Penetapan Harga Acuan Penjualan Ditingkat Konsumen, agar fluktuasi harga telur ayam ras pada pasar tradisional dan moderen Kota Makassar dapat diminimalisir.

(48)

36

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Ahman, H., E., Rohmana, Y. 2007. Ilmu Ekonomi Dalam PIPS, Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Penerbit Universitas Terbuka, Jakarta.

Basu Swastha dan Irawan. 2005. Manajemen Pemasaran Modern. Liberty, Yogyakarta.

Buchari Alma. 2005. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Alfabeta. Danniel, Moehar. 2004. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: Bumi Aksara. Farid Wijaya. 2000. Pengantar ekonomi makro. BPFE. UGM, Yogyakarta.

Firdaus, Muhammad. 2003. Manajemen Agribisnis. Jakarta: Bumi Aksara, 2008.Gilarso, T. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Yogyakarta: Kanisius. Hariyati, Yuli. 2007. Ekonomi Mikro. Jember: CSS.

Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Salemba Empat.

Sadono sukirno. 2002. Pengantar teori ekonomi makro, Edisi ke 3, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta, CV.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta, CV.

Sukirno, S. 2011. “Mikroekonomi Teori Pengantar”, PT Raja Grafindo Persada, Edisi Ketiga, Cetatakan Ke 26, Jakarta.

Philip Kotler. 2005. Manajemen Pemasaran (edisi ke sebelas) jilid 2, Jakarta Gramedia.

Skripsi/Jurnal

Dimas Pratidina Puriastuti Hadiani, Henny Leondro, Andreas Anggik Syahputra. 2017. “Analisis Strategi Pemasaran Telur Ayam Ras Di Peternakan Bapak

Andika Desa Ngadireso Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang”.

(49)

37 Febri Haris Putra, Hety Mustika Ani dan Wiwin Hartanto. 2018. Kontribusi sektor

pertanian terhadap PDBR Kabupaten Jember Tahun 2012-2016. Jurnal

Pendidikan Ekonomi. Vol.12 No.1.

Gusmão. 2011. Pengaruh harga produk, perilaku konsumen terhadap keputusan

pembeli. Fakultas Ekonomi, Dili Institute Of Business (IOB).

Nia Fridayanti, Sri Marwanti dan Ernoiz Antriyandarti. 2018. Analisis Permintaan

Telur Ayam di Kabupaten Magetan. Journal of Agricultural

Socioeconomics and Business. Vol.1 No.2.

Sirman. 2019. Analisis trend harga beras di Kota Makassar. Fakultas Pertanian, Unisversitas Muhammadiyah Makassar, Makassar.

Suci Asdiana Rezeki, Usman Budi dan Iskandar Sembiring. 2016. Analisis Harga

Dan Elastisitas Pemasaran Telur Ayam Ras di Kabupaten Langkat. Jurnal

Peternakan Integratif. Vol.4 No.2.

Yati Nuryati, Yudha Hadian Nur. 2012. Variabilitas Harga Telur Ayam Ras di

Indonesia. Buletin Ilmiah Litbang Perdagangan. Vol.6 No.2.

Website

Badan Pusat Statistik Kota Makassar. Diakses tahun 2020

Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS). Diakses tahun 2020 Website resmi Kota Makassar. Diakses tahun 2020

(50)

38

(51)

39 Lampiran 1: Peta Lokasi Penelitian

(52)

40 Lampiran 2: Data Harga Telur Ayam Ras Pada Pasar Tradisional Kota Makassar Priode Bulan Januari Tahun 2016 Sampai Bulan

Desember 2020. Bulan Tahun 2016 2017 2018 2019 2020 Januari Rp. 17.743,10 Rp. 19.200,00 Rp. 21.350,00 Rp. 23.350,00 Rp. 21.550,00 Februari Rp. 17.755,48 Rp. 19.500,00 Rp. 20.400,00 Rp. 22.450,00 Rp. 21.250,00 Maret Rp. 17.752,59 Rp. 18.800,00 Rp. 20.000,00 Rp. 21.050,00 Rp. 21.350,00 April Rp. 17.877,56 Rp. 17.750,00 Rp. 19.600,00 Rp. 20.650,00 Rp. 24.500,00 Mei Rp. 18.143,33 Rp. 18.150,00 Rp. 20.650,00 Rp. 22.450,00 Rp. 20.400,00 Juni Rp. 18.040,00 Rp. 20.550,00 Rp. 21.600,00 Rp. 21.800,00 Rp. 21.200,00 Juli Rp. 17.850,00 Rp. 18.650,00 Rp. 22.000,00 Rp. 20.750,00 Rp. 21.950,00 Agustus Rp. 18.250,00 Rp. 20.800,00 Rp. 22.250,00 Rp. 20.900,00 Rp. 21.764,29 September Rp. 18.600,00 Rp. 19.500,00 Rp. 21.950,00 Rp. 20.650,00 Rp. 21.693,88 Oktober Rp. 18.400,00 Rp. 19.200,00 Rp. 19.200,00 Rp. 20.000,00 Rp. 21.424,05 November Rp. 17.600,00 Rp. 18.050,00 Rp. 20.400,00 Rp. 20.250,00 Rp. 20.979,49 Desember Rp. 18.650,00 Rp. 21.500,00 Rp. 22.600,00 Rp. 21.700,00 Rp. 21.620,31 Sumber: Data sekunder sebelum diolah, 2020

(53)

41 Lampiran 3: Data Harga Telur Ayam Ras Pada Pasar Moderen Kota Makassar Priode Bulan Januari Tahun 2016 Sampai Bulan

Desember 2020. Bulan Tahun 2016 2017 2018 2019 2020 Januari Rp. 27.228,96 Rp 25.400,00 Rp. 27.450,00 Rp. 28.000,00 Rp. 26.900,00 Februari Rp. 27.089,96 Rp. 25.800,00 Rp. 26.800,00 Rp. 28.850,00 Rp. 26.850,00 Maret Rp. 26.627,48 Rp. 24.400,00 Rp. 25.950,00 Rp. 27.250,00 Rp. 27.500,00 April Rp. 25.727,44 Rp. 23.750,00 Rp. 25.850,00 Rp. 27.350,00 Rp. 30.500,00 Mei Rp. 25.140,38 Rp. 22.650,00 Rp. 25.450,00 Rp. 27.350,00 Rp. 29.200,00 Juni Rp. 24.462,68 Rp. 27.400,00 Rp. 27.450,00 Rp.26.700,00 Rp. 28.200,00 Juli Rp. 25.600,00 Rp. 27.000,00 Rp. 25.550,00 Rp. 27.000,00 Rp. 27.900,00 Agustus Rp. 22.700,00 Rp. 26.200,00 Rp. 26.628,51 Rp. 26.950,00 Rp. 28.623,41 September Rp. 22.400,00 Rp. 25.900,00 Rp. 26.395,93 Rp. 25.600,00 Rp. 29.588,07 Oktober Rp. 23.400,00 Rp. 24.400,00 Rp. 25.944,61 Rp. 25.600,00 Rp. 29.079,00 November Rp. 22.650,00 Rp. 25.400,00 Rp. 26.199,58 Rp. 26.450,00 Rp. 29.015,77 Desember Rp. 23.150,00 Rp. 24.900,00 Rp. 26.055,64 Rp. 26.400,00 Rp. 28.855,76 Sumber: Data sekunder sebelum diolah, 2020

(54)

42 Lampiran 4: Analisis Regresi Data Harga Telur Ayam Ras pada Pasar Tradisional Kota Makassar Priode Bulan Januari Tahun 2017

Sampai Bulan Desember 2019. SUMMARY OUTPUT Regression Statistics Multiple R 0,7631 R Square 0,5824 58% 42% Adjusted R Square 0,5750 Standard Error 1075,512156 Observations 59 ANOVA df SS MS F Significance F Regression 1 91937817,82 91937817,82 79,4810 0,0000 Residual 57 65933404,73 1156726,399 Total 58 157871222,5

Coefficients Standard Error t Stat P-value

Intercept -83940,5990 11694,3251 -7,1779 0,0000

X 2,4086 0,2702 8,9152 0,0000

(55)

43 Lampiran 5: Analisis Regresi Data Harga Telur Ayam Ras pada Pasar Moderen Kota Makassar Priode Bulan Januari Tahun 2016

Sampai Bulan Desember 2020. SUMMARY OUTPUT Regression Statistics Multiple R 0,7199 R Square 0,5182 52% 48% Adjusted R Square 0,5098 Standard Error 1266,137333 Observations 59 ANOVA df SS MS F Significance F Regression 1 98283296,76 98283296,76 61,3081 0,0000 Residual 57 91376913,59 1603103,747 Total 58 189660210,4

Coefficients Standard Error t Stat P-value

Intercept -81457,0762 13767,0425 -5,9168 0,0000

X 2,4903 0,3180 7,8300 0,0000

(56)

44

RIWAYAT HIDUP

Nama lengkap Mahmuddin, lahir di Lumbewe pada tanggal 21 Desember 1994 merupakan anak ke 2 dari 3 bersaudara dari pasangan Madong dan Nurmiati. Penulis mulai menempuh pendidikan di SD Negeri No 103 Lumbewe, lulus pada tahun 2007. Kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 3 Burau dan lulus pada tahun 2010. Setelah itu melanjutkan pendidikan di SMK Negeri 2 Walenrang dan lulus pada tahun 2013. Dan kemudian pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan dan lulus seleksi perguruan tinggi dengan Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar untuk Strata Satu pada tahun 2013 sampai sekarang.

Penulis memilih Program Studi Agribisnis karna ketertarikan pada dunia bisnis hasil produksi pertanian. Tugas akhir dalam pendidikan perguruan tinggi diselesaikan dengan penyusunan skripsi yang berjudul “Analisis Fluktuasi dan Trend Harga Telur Ayam Ras di Kota Makassar”.

Gambar

Tabel 1  : Penelitian terdahulu  .........................................................................
Gambar 1  : Kerangka pemikiran ....................................................................
Tabel 1. Penelitian Terdahulu
Gambar 1: Kerangka Pemikiran
+7

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

lecanii , penerapan AP trips, penerapan AP penyakit embun tepung serta penggunaan pestisida selektif dapat mengurangi penggunaan pestisida sebesar 84,60%, residu pestisida pada

Dari itu peneliti tertarik untuk meneliti apa motif sebab serta motif tujuan atas tindakan yang dilakukan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan psikososial lansia di Desa

Peningkatan tersebut menunjukkan peningkatan semangat belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran IPS Terpadu melalui kuis.Menerapkan model kooperatif STAD, diperlukan

Direktur/Direktris perusahaan yang diundang selaku peserta lelang dapat diwakilkan dan apabila tidak menghadiri undangan tanpa alasan yang jelas sampai pada batas waktu yang telah

Berdasarkan hasil penelitian dapat dipahami bahwa orang tua yang memiliki perilaku cukup dalam pemilihan makanan bergizi pada anak usia pra sekolah seperti

Karena banyaknya suatu permasalahan yang timbul dalam sebuah sistem berjalan, maka dibuatlah suatu sistem usulan untuk mengurangi permasalahan yang terjadi dengan

Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pada setiap pertemuan di siklus I, yaitu pertemuan 1, dan 2. Observasi untuk mengamati guru dan siswa. Hasil observasi

Berdasarkan hasil pengujian alat, motor mampu memutar roll pengupas kulit ari kedelai dengan dibebani gaya tekan dan gaya gesek specimen, putaran motor bias diatur