• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARAKTERISTIK PASIEN ACUTE DECOMPENSATED HEAR FAILURE DENOVO DI RSUDZA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KARAKTERISTIK PASIEN ACUTE DECOMPENSATED HEAR FAILURE DENOVO DI RSUDZA"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

KARAKTERISTIK PASIEN ACUTE DECOMPENSATED HEAR FAILURE

DENOVO DI RSUDZA

THE CHARACTERISTICS OF ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE

DENOVO PATIENTS IN RSUDZA

Liska Ainanur1; Halimuddin2 1

Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

2

Bagian Keilmuan Keperawatan Gawat Darurat Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh E-mail: liska.ainanur94@gmail.com; Halimuddin.ners@gmail.com

ABSTRAK

Acute decompensated heart failure (ADHF) adalah sindroma klinis dari perburukan gejala gagal jantung

yang membutuhkan rawat inap atau pelayanan medis lainnya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui karakteristik pasien Acute Decompensated Heart Failure Denovo (ADHF) meliputi usia, jenis kelamin, dan nilai tekanan arteri rata-rata (MAP) di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh yang dilakukan pada tanggal 18 s/d 19 juli 2016. Jenis penelitian deskriptif dengan desain retrospektive study. Populasinya seluruh pasien ADHF dari Januari – Juni 2016 berjumlah 33 pasien, teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah total sampling. Teknik pengumpulan data berupa pencatatan data status pasien dengan metode observasi dan menggunakan analisis distribusi frekuensi untuk mengetahui distribusi dan presentase. Hasil penelitian didapatkan kategori usia pasien terbanyak berada pada kategori lansia awal dan lansia akhir. Lansia awal sebanyak 10 pasien (30,3%) dan kategori lansia akhir sebanyak 10 pasien (30,3%), jenis kelamin terbanyak yaitu laki-laki 22 pasien (66,7%), dan kategori MAP berada pada kategori normal sebanyak 18 pasien (54,5%). Hasil Penelitian ini dapat menjadi referensi bahwa nilai MAP normal dapat menjadi faktor pemicu sindrom gagal jantung akut (Acute Decompensated Heart Failure, ADHF).

Kata kunci : Acute Decompensated Heart Failure, Tekanan arteri rata-rata

ABSTRACT

Acute Decompensated Heart Failure (ADHF) is a clinical syndrome of worsening symptoms of heart failures

requiring hospitalizations or other medical services. The research purpose was to determine the characteristics of Acute Decompensated Heart Failure Denovo (ADHF) including ages, genders, and mean arterial pressure (MAP) values in Regional Public Hospital dr. Zainoel Abidin Banda Aceh conducted from 18 to 19 July 2016. It was a descriptive study with a retrospektive study design. Its population was the entire ADHF patients from January to June 2016 as many as 33 patients. Its sampling technique was total sampling. The data collection technique was in the form of data notes of the patients’ status with observation method and used a frequency distribution analysis to determine the distribution and percentage of it. The result of it showed the highest age category of the patients was in the category of the early elderly and late elderly. The early elderly was as many as 10 patients (30.3%) and late elderly was as many as 10 patients (30.3%), the most gender found was 22 male patients (66.7%), and the category of MAP was in the normal category as many as 18 patients (54.5%). The result of this research can be a reference that the normal MAP can be a trigger factor for acute heart failure syndromes (ADHF).

(2)

2

PENDAHULUAN

Data yang diterbitkan oleh WHO tahun 2013 menunjukkan bahwa sebanyak 17,3 miliar orang di dunia meninggal karena penyakit kardiovaskular dan diperkirakan akan mencapai 23,3 miliar penderita yang meninggal pada tahun 2020. Di Indonesia, pada tahun 2008 diperkirakan sebanyak 17,3 juta kematian disebabkan oleh penyakit kardiovaskular, lebih dari 3 juta kematian tersebut terjadi sebelum usia 60 tahun (Depkes RI, 2013).

Jenis Penyakit kardiovaskular yang paling sering terjdi adalah gagal jantung. Salah satu bentuk gagal jatung yaitu gagal jantung akut dekompensata (Acute

Decomoensated Heart Failure, ADHF).

ADHF dapat disebabkan oleh infark miokard. Infark miokard merupakan perkembangan cepat dari nekrosis otot jantung yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen (Fenton, 2009).

Darah berfungsi sebagai alat transportasi dalam tubuh yang membawa oksigen dan nutrisi untuk proses metabolisme tubuh. Mean Arterial Pressure (MAP) adalah hitungan rata-rata tekanan darah arteri yang dibutuhkan agar sirkulasi darah sampai ke jaringan hingga otak. Pada pasien gagal jantung akut, diperoleh nilai MAP yang tinggi dikarenakan pasien gagal jantung akut membutuhkan tekanan perfusi yang adekuat sehingga aliran darah ke jaringan dapat tercapai (Burnauer, 2014).

Berdasarkan data dari Acute

Decompensated Heart Failure Registry

(ADHERE), ADHF banyak terjadi pada tentang usia 70-75 tahun. Dan 50% lebih pasien berjenis kelamin perempuan

Hospitalisasi pada pasien gagal jantung dapat dikategorikan dalam tiga area, yaitu (1) pasien dengan onset gagal jantung baru yang biasanya disebabkan oleh beberapa faktor yang spesifik seperti infark miokard; (2) pasien dengan gagal jantung kronik dan mengalami kekambuhan; (3)

pasien kategori D pada guidelines AHA/ACC baru yang mengalami disfungsi sistolik ventrikel kiri dan sering mengalami kekambuhan (O’Connor, 2005).

Diagnosa yang sering muncul pada pasien gagal jantung yaitu ketidakefektifan manajemen regimen terapeutik. Pasien yang sering kali kembali ke rumah sakit atau klinik akibat adanya kekambuhan episode gagal jantung. Hal ini sesuai dengan data awal yang penulis dapatkan pada saat melaksanakan studi pendahuluan pada tanggal 11 Maret 2016 Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh yaitu jumlah kasus baru pasien gagal jantung pada tahun 2015 sebanyak 159 dengan jumlah kunjungan sebanyak 798 kunjungan.

Berdasarkan fenomena diatas, penulis ingin melihat karakteristik pasien ADHF meliputi usia, jenis kelamin dan tekanan arteri rata-rata.

METODE

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, dengan metode deskriptifdan menggunakan desain retrospective

study.Pengambilan data penelitian ini

dilakukan di ruang Rawat Bedah Jantung (RBJ) dan Geulima 2RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 sampai 19 Juli 2016. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel penelitian adalah pasien dengan diagnosa ADHF dari Januari – juni 2016 di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh menggunakan teknik total sampling sebanyak 33 responden. Penelitian ini menggunakan analisa univariat untuk melihat frekuensi dan distribusi dari setiap variabel penelitian.

HASIL

Pengolahan variabel usia dikategorikan dewasa awal jika pasien berusia 26-35 tahun, dikategorikan dewasa akhir jika berusia 36-45tahun,

(3)

3

dikategorikan lansia awal jika berusia 46-55

tahun, dikategorikan lansia akhir jika berusia 56-65 tahun dan dikategorikan manula jika pasien berusia > 65 tahun

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Usia Responden Acute Decompensated Heart

Failure Denovo (n=33) Usia f % Dewasa awal 3 9,1 Dewasa akhir 6 18,2 Lansia awal 10 30,3 Lansia akhir 10 30,3 Manula 4 12,1 Total 33 100

Tabel 1 menjelaskan bahwa dari 33 responden Acute Decompensated Heart

Failure Denovo yang diteliti, 10 responden

(30,3 %) berada pada kategori lansia awal atau pada rentang 46 – 55 tahun dan 10 responden (30,3%) berada pada kategori lansia akhir atau pada rentang 56 – 65 tahun.

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Responden

Acute Decompensated Heart Failure

Denovo (n=33)

Jenis kelamin f %

Laki-laki 22 66,7

Perempuan 11 33,3

Total 33 100

Tabel 2 menjelaskan bahwa dari 33 responden Acute Decompensated Heart

Failure Denovo yang diteliti jenis kelamin

terbanyak adalah laki-laki, yaitu 22 orang (66,7%).

Pengolahan variabel tekanan arteri rata-rata (MAP) dikategorikan berdasarkan kategori

tekanan darah berdasarkan nilai MAP, dengan kategori normal jika nilai MAP 70 – 99 mmHg, normal tinggi jika nilai MAP 100-105 mmHg, hipertensi ringan (stadium 1) jika nilai MAP 106 – 119 mmHg, hipertensi sedang (stadium 2) jika nilai MAP 120 – 132 mmHg, hipertensi berat (stadium 3) jika nilai MAP 133 – 149 mmHg dan dikategorikan hipertensi maligna (stadium 4) jika nilai MAP ≥ 150 mmHg.

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Tekanan Arteri Rerata(MAP) PasienAcute

Decompensated Heart Failure Denovo (n=

33) MAP f % Normal 18 54,5 Normal tinggi 1 3,0 Hipertensi ringan 7 21,2 Hipertensi sedang 4 12,1 Hipertensi berat 2 6,1 Hipertensi maligna 1 3,0 Total 33 100

Tabel 3 menjelaskan bahwa dari 33 responden Acute Decompensated Heart

Failure Denovo, 18 responden (54,5 %)

memiliki tekanan arteri rerata (MAP) pada kategori normal yaitu pada rentang 70 – 99 mmHg.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 1 menunjukkan bahwa dari 33 responden dengan diagnosa gagal jantung akut dekompensata denovo, didapatkan bahwa usia responden yang berada pada kategori dewasa awal (26 – 35 tahun) sebanyak 3 orang (9,1%), pada kategori dewasa akhir (36 – 45 tahun) sebanyak 6

(4)

4

orang (18,2%), pada kategori lansia awal

(46 – 55 tahun) sebanyak 10 orang (30,3%), pada kategori lansia akhir (56 - 65 tahun) sebanyak 10 orang (30,3%) dan pada kategori manula (˃ 65 tahun) sebanyak 4 orang (12,1 %).

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Pakpahan (2011) diketahui bahwa distribusi tertinggi umur penderita gagal jantung adalah pada umur ≥40 tahun yaitu 96,5%. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian Siagihan (2009) di RSUP H. Adam Malik Medan, jumlah penderita gagal jantung semakin meningkat dengan bertambahnya usia 75,6% pada usia ˃40 tahun dan 24,4% pada usia ≤ 40 tahun.

Insidensi dan prevalensi gagal jantung meningkat secara dramatis sesuai dengan peningkatan umur. Study Framingham menunjukkan prevalensi gagal jantung untuk usia 50-59tahun adalah 0,8% dan untuk orang dengan usia 60-69 tahun adalah 2,3% (Sany, 2007, p.60). Hasil penelitian Greenberg (2012), diketahui distribusi umur penderita ADHF di amerika dan eropa secara umum berada pada rentang 70 tahunan, sedangkan di asia rata-rata umur penderita lebih rendah. Acute Decompensated Heart Failure Registry (ADHERE) juga mengungkapkan rata-rata umur pasien ADHF berada pada rentang 70-75 tahun (Joseph, 2009).

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 2 menunjukkan bahwa dari 33 responden dengan diagnosa Acute Decompensated Heart Failure Denovo, 22 responden (66,7%) berjenis kelamin laki-laki dan 11 responden (33,3%) berjenis kelamin perempuan.

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Abdul Majid (2010) dimana frekuensi tertinggi rawap inap ulang pasien gagal jantung adalah berjenis kelamin laki-laki yaitu 54 orang (56,25%). Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa laki-laki lebih banyak menderita penyakit jantung

dibandingkan perempuan.Hal ini sesuai dengan data WHO yang menyatakan bahwa pasien pria lebih banyak daripada pasien wanita yang terdiagnosa dengan penyakit jantung koroner (PJK).Hal ini bisa disebabkan karena perempuan yang belum menopause memiliki hormone ekstrogen yang tinggi.Hormone ekstrogen memiliki efek protektif terhadap penyakit jantung koroner, yaitu dengan meningkatkan apoprotein AI (Pakpahan, 2011).

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5.3 menunjukkan bahwa dari 33 responden dengan diagnosa Acute Decompensated Heart Failure Denovo, 18 responden (54,5 %) memiliki nilai tekanan arteri rerata (MAP) pada kategori normal (51,4 %), 1 responden (3 %) berada pada kategori normal tinggi, 7 responden (21,2 %) berada pada kategori hipertensi ringan (stadium 1), 4 responden (12,1 %) berada pada kategori hipertensi sedang (stadium 2), 2 responden (6,1%) berada pada kategori hipertensi berat (stadium 3) dan 1 responden (3%) berada pada kategori hipertensi maligna (stadium 4).

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Putra (2015) di RSUD Dr. Wahidin Sudiro Husodo, didapatkan hasil sebagian besar responden (73,3%) mempunyai kasifikasi tekanan arteri rerata dalam kategori tinggi. Hal ini disebabkan karena adanya tekanan darah yang tinggi sehingga menyebabkan sirkulasi darah tidak stabil.Tekanan arteri rata-rata dikontrol oleh baroreseptor yang terdapat di sistem sirkulasi. Apabila baroreseptor mendeteksi tekanan yang abnormal, baroreseptor akan mengaktivasi sistem reflek untuk memulihkan tekanan arteri ke nilai normal (Sherwood, 2011). Tekanan arteri rata-rata adalah daya utama yang menentukan perfusi jaringan, tekanan ini mendorong darah ke dalam jaringan.Oleh karena itu, tekanan arteri rata-rata harus dipertahankan pada rentang normal untuk menjamin aliran darah yang adekuat ke berbagai jaringan

(5)

5

terutama otak dan tidak membebani jantung

serta tidak meningkatkan risiko kerusakan vaskular.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang karakteristik pasien

Acute Decompensated Heart Failure

Denovo di Rumah Sakit Umum Daerah dr.

Zainoel Abidin Banda Aceh dapat disimpulkan bahwa Usia pasien Acute

Decompensated Heart Failure Denovo

terbanyak berada pada kategori usia lansia awal atau pada rentang 46 – 55 tahun pada 10 responden (30,3 %) dan pada kategori usia lansia akhir atau pada rentang 56 – 65 tahun pada 10 responden (30,3 %). Jenis kelamin pasien Acute Decompensated

Heart Failure Denovo terbanyak adalah

laki-laki yaitu 22 orang (66,7 %). Nilai MAP pasien Acute Decompensated Heart

Failure Denovo lebih banyak berada

kategori normal yaitu pada 18 responden (54,5 %).

Penelitian ini dapat menjadi referensi bahwa nilai MAP normal dapat menjadi faktor pemicu sindrom gagal jantung akut (Acute Decompensated Heart

Failure, ADHF). Diharapkan perawat

pelaksana dapat mempertahankan nilai MAP yang normal pada pasien ADHF sehingga kebutuhan nutrisi jaringan dan otak dapat terpenuhi dan diharapkan perawat dapat memberikan pelayanan keperawatan yang tepat dan cepat pada pasien ADHF. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melanjutkan penelitian ini dengan jumlah sampel yang lebih besar. Juga dapat dilakukan penelitian mengenai hubungan peningkatan nilai MAP dengan mortalitas pasien Acute Decompensated

Heart Failure Denovo.

REFERENSI

Brunauer, A. (2014). The Arterial Blood

Pressure Associated With

Terminal Cardiovascular Collapse

In Critically Patients: A

Retrospective Cohort Study.

Critical Care (2014) 18:719 Depkes RI. (2013). Pusat Data dan

Informasi Kementrian Kesehatan RI

Fenton, D.E. (2009). Myocardial Infarction. Diakses pada tanggal

21 Maret dari

http://emedicine.medscape.com Guyton, A. C and Hall, J. E. (2007). Buku

Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta: EGC

Horton, C. F & Collins, S. P. (2013). The

Role of the Emergency

Department in the Patient with

Acute Heart Failure. Curr

Cardional Rep (2013) 15:365 Joseph, S.M,.Cedars, A.M., Ewald, G.A.,

Geltman, E.W. & Mann, D.L (2009). Acute Decompensated Heart Failure. Houston: Texas

Heart Institue

Levine, G. N. (2010). Cardiology Secret

Third Edition. Philadelphia: Mosby

Elsevier

O’Connor, C. M. (2005). Managing Acute

Decompensated Heart Failure.

USA: Taylor & Francis

Saputra, T. T., Ketaren, I. & Tejoyuwono, A. A. T. (2013). Hubungan Lokasi

Infark dengan Mortalitas pada Pasien Infark Miokard Akut yang Dirawat di Ruang Intensif Cardiac Care Unit (ICCU) RSU Dokter Soedarso Pontianak diakses pada

tanggal 26 maret 2016

Sherwood, L. (2011). Fisiologi Manusia. Jakarta: EGC

(6)

6

Smeltzer C. S. (2002). Buku Ajar

Keperawatan Medikal Bedah.

Jakarta: EGC

Stilwell, Susan B. (2011). Pedoman

Keperawatan Kritis. Jakarta: EGC

Thygesen, K., Joseph S.A. & Harvey D.W. (2007). Universal Definition of

Myocardial Infarction. Journal of

American College of Cardiology Vol. 50, No. 22

Gambar

Tabel  2.  Distribusi  Frekuensi  Responden  Berdasarkan  Jenis  Kelamin  Responden  Acute  Decompensated  Heart  Failure  Denovo (n=33)

Referensi

Dokumen terkait

Dengan mengamati teks buku harian, siswa dapat membacakan buku harian kegiatan keluarga yang telah ditulis dengan percaya diri5. Dengan membaca teks buku harian, siswa

[r]

Tujuan dari penulisan tugas akhir yang ingin dicapai yaitu mampu mengetahui dan memahami prosedur pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR), khususnya KPR Sejahtera Tapak

dalam melaksanakan tugas sebagai pembina upacara bendera saya mengaktualisasikan nilai menjunjung tinggi nilai standar etika yang luhur dengan teknik menghormati norma norma

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik fisikokimiawi whey keju kedelai yang dihasilkan dari koagulan sari belimbing wuluh tanpa dan dengan pengenceran

Dari data-data yang telah terkumpul, dilakukan identifikasi dan analisa untuk memperoleh gambaran yang cukup lengkap mengenai karakteristik dan kondisi yang ada,

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.. 4

Untuk memperoleh hasil maksimal dalam pertolongan perlu diberikan prioritas dalam evakuasi dari tempat terjadinya kecelakaan pesawat, pemberian prioritas yang benar