• Tidak ada hasil yang ditemukan

yaitu : (1) Pengembangan produk, (2) Transfer pengembangan teknologi industri,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "yaitu : (1) Pengembangan produk, (2) Transfer pengembangan teknologi industri,"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

A. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2005 sampai dengan seiesai, sedangkan lokasi penelitian dilakukan di PT. Astra Daihatsu Motor berkantor pusat di Jl Gaya Motor III No 5,Sunter II, Jakarta 14330. Kantor pusat berfiingsi sebagai pusat pengendalian manajemen dan marketing. Pabrik sebagai tempat penghasil produk yang berlokasi di beberapa tempat.

B. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Astra Daihatsu motor, adalah merupakan sebuah perusahaan yang

berstatus Penanaman Modal Asing (PMA), dimana kepemilikannya di kuasai oleh

tiga perusahan dalam dan luar negri, yaitu:

1. PT. Astra Internasional Tbk (Indonesia). 2. Daihatsu Motor Co.,Ltd. (Jepang) 3. Toyota Tsusho Corporation. (Jepang).

Dalam praktek pelaksanaan bisnisnya, ketiga perusahaan memiliki fungsi

yang berbeda pada kerangka aliran operasional bisnisnya dimana

Daihatsu Motor Co., Ltd. dan Toyota Tsusho Corp memegang tiga fungsi utama

yaitu : (1) Pengembangan produk, (2) Transfer pengembangan teknologi industri,

(3) CKD Eksport

(2)

26

FT. Astra Daihatsu Motor, memiliki fungsi sebagai; (1) Memproduksi produk

Daihatsu dengan lisensi dari DMC Jepang.

(2) memproduksi komponen lokal dengan persetujuan dari DMC. (3) Ekspor

produksi komponen , pesanan DMC dan dikirim ke DMC. (4) Penjualan lokal

melalui Astra Internasional Tbk - DSO (Daihatsu Sales Operation), (5) Investasi

untuk Fasilitas Produksi.

PT. Astra Internasional Tbk. memegang fungsi : (1) Pemesanan, (2) Distribusi

Produk, (3) Koordinasi akttvitas penjualan, (4) Investasi untuk jaringan penjualan (cabang), (5) Pengaturan dan perekrutan Dealer (6) Aktivitas penjualan CBU dan komponen.

Sejarah perkembangan bisnis PT. Astra Daihatsu Motor, telah tiga kali mengalami pergantian nama, yaitu pada tahun 1976 bernama PT. Astra International - Motor Vehicle Division, kemudian pada tahun 1987 berubah menjadi PT. National Astra Motor, dan baru pada tahun 1991 berubah menjadi PT. Astra Daihatsu Motor.

Pada tahun 1976 PT. Astra Internasional memiliki dua motor Vehicle Division yaitu Toyota Motor Vehicle Division dan Daihatsu Motor Vehicle Division. Lalu pada tanggal 31 mei 1978 PT. Daihatsu Indonesia (DI) didirikan dengan bidang usaha industri komponen kendaraan bermotor niaga. Hasil produksinya dijual kepada PT. Nasional Astra Motor dan perusahaan-perusahaan karoseri. PT. NAM mengirrmkan komponen-komponen itu ke PT. Gaya Motor untuk dirakit, sedangkan perusahaan-perusahaan karoseri menggunakan komponen-komponen itu untuk memproduksi minibus dan jeep.

(3)

Pada tahun 1983 PT. Daihatsu Engine Manufacturing Indonesia (DEMI) didirikan dengan bidang usaha industri mesin kendaraan bermotor merek 'Daihatsu'. Hasil produksinya dijual kepada PT. NAM yang mengirimnya ke PT. GM untuk dirakit.

PT. Nastional Astra Motor didirikan pada tanggal 1 Juni 1987 dan merupakan Agen Tunggal Pemegang merek dari kendaraan bermotor merek 'Daihatsu'. PT. NAM mengimpor Komponen-komponen untuk keperluan produksi PT. Gaya Motor, sebuah perusahaan perakitan kendaraan bermotor merek 'Daihatsu", 'Peugeot', 'BMW, 'Isuzu', dan 'Nissan\truk. Sesudah kendaraan tersebut selesai dirakit, PT. NAM akan menjualnya kepada PT. Astra Internasional - MVD (PT AI-MVD) sebagai distributornya. Disamping menjual kepada PT AI-MVD, PT. NAM juga melayani penjualan ke kantor-kantor pemerintah dan kedutaan asing.

Lalu pada tahun 1991 PT. Daihatsu Engine Manufacturing Indonesia (PT DEMI) diakuisisi oleh PT. Daihatsu Indonesia (PT DI) menjadi Plant 1 PT DI (untuk body) dan Plant 2 PT DI (untuk engine).

PT. Astra Daihatsu Motor adalah hasil merger dari tiga perusahaan yang

bergerak dibidang otomotif, masing-masing PT. Nasional Astra Motor (PT

NAMO, PT Daihatsu Indonesia (PT DI), dan PT. Daihatsu Engine Manufacturing

Indonesia (PT DEMI) pada tahun 1992. sesudah merger, dalam PT Astra Daihatsu

motor, PT Nasional Astra Motor akan berfungsi sebagai kantor pusat dan akan

menangani fungsi-fungsi pembelian lokal dan impor, penjualan, pengendalian

persediaan, perencanaan, dan pengendalian produksi, keuangan, akuntansi umum,

(4)

28

dan akuntansi biaya. Kantor pusat akan melakukan pembayaran untuk semua jenis pembelian, baik yang dilakukan oleh kantor pusat sendiri maupun oleh plant.

PT DI dan PT DEMI, selanjutnya disebut sebagai Plant 1 dan Plant 2, akan berfungsi sebagai pabrik dan akan menangani fungsi-fiingsi pembelian lokal dan impor, pengendalian persediaan, perencanaan dan pengendalian produksi, engineering, dan akuntansi biaya. Plant tidak mempunyai fungsi penjualan keuangan.

Plant mempunyai kas Plant untuk mengani biaya-biaya pengeluaran yang berhubungan dengan Plant, kecuali untuk biaya-biaya tertentu sesuai dengan kebijakan perusahaan. Penjualan scrap yang sebelum merger dilakukan oleh masing-masing Plant, akan dilakukan oleh kantor pusat dan akan dibukukan sebagai pengurangan terhadap biaya produksi di Plant yang bersangkutan.

Kemudian tahunl997 didirikan PT. ADM- Casting Plant dan pada tahun 1998 didirikan juga PT. ADM- Assy Plant. Sejalan dengan perkembangan perusahaan, dari sejak tahun 1988 hingga Desember 2004, total penjualan

mencapai 610.111 unit, yang merupakan hasil penjualan di dalam negeri maupun

luar negeri, yaitu untuk jenis kendaraan roda empat dengan merek Daihatsu, yaitu

pada kelas Van Zebra, Taft, dan taruna, rocky, hiline, xenia, avanza, sedangkan di

kelas sedannya adalah charade classy.

Adapun jenis kendaraan yang di produksinya adalah 1. Xenia

2. Avanza 3. Zebra

(5)

4. Taruna 5. Classy 6. Ceria 7. Charade 8. Taff 9. Rocky

Secara struktural, PT. Astra Daihatsu Motor terbagi menjadi lima Direktorat besar yaitu, Diretorat Marketing, Direktorat Technical, Direktorat Enginering, Direktorat Manufactiring, Direktorat Finance dan Administration.. Adapun lokasi PT ini tersebar dilima lokasi yaitu :

1. PT. Astra Daihatsu Motor Head Office.

2. PT. Astra Daihatsu Motor Stamping Plant ( Plant 1) 3. PT. Astar Daihatsu Motor Engine Plant (Plant II) 4. PT. Astar Daihatsu Motor Casting Plant (Plant III) 5. PT. Astra Daihatsu Motor Assembling (Plant IV )

2. Visi dan Misi

PT. Astra Daihatsu Motor di dalam pendirian dan pengembangan usahanya mempunyai visi dan misi yang dapat dijadikan dasar dalam

menjalankan aktivitasnya. Visi dan misi PT. Astra Daihatsu Motor adalab

sebagai berikut:

(6)

30

Visi

1. Mencapai kemakmuran dan kebahagian bagi seluruh keluarga ADM melalui Kontribusi perusahaan dalam masyarakat otomotif nasional.

2. Untuk mengola sistem operasi melalui kultur ADM asli yang berdasarkan pada rasa hormat dan kejujuran sesama karyawan ADM.

3. Memberi pelayanan bagi kehidupan yang baik dengan mencurahkan perhatian pada lingkungan yang aman melalui aktivivitas dan produk ADM.

Misi

1. Menempati peringkat keempat dalam pasar otomotif dan menjadi pemimpin untuk kendaraan kelas Mobil kompak di Indonesia dengan mendapatkan kepercayaan penuh pada merek Daihatsu melalui aktivitas dan kualitas kelas nomor satu.

2. Menjadi bagian dari perusahaan otomotif kelas dunia.

3. Struktur Organisasi

Setiap perusahaan sangat membutuhkan struktur organisasi yang dapat memberikan gambaran dengan jelas tentang pola interaksi atau hubungan antara

bagian dalam perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi ini diharapkan dapat

mempermudah masing-masing bagian untuk mengetahui dengan jelas apa yang menjadi tugas dan wewenang serta kepada siapa mereka harus bertanggung jawab

(7)

sehingga dapat menunjang kelancaran kegiatan usaha dalam mencapai tujuan perusahaan. Bentuk sruktur organisasi PT. Astra Daihatsu Motor adalah bentuk garis di mana kekuasaan mengalir secara langsung dari direktur ke divisi dan kemudian terus ke karyawan-karyawan di bawahnya.

Struktur organisasi digambarkan dengan suatu bagan organisasi. Bagan organisasi PT. Astara Daihatsu Motor adalah sebagai berikut:

(8)

ASTHA DAIHATSU MOTOR

STkUHTUR

OkGaNISaSI

Board

of

Director

(BOD)

_l

DIRECTORATE

Marketing

Technical

Engineering

Manufacturing

Finance

&

Administration

DIVISION

Domestic

Marketing

Overseas

Marketing

Service

Parts

Development

Quality

Control

Production

Engineering

Purchasing

Production

Control

Stamping

Plant

Engine

Plant

Casting

Plant

Assy

Plant

Finance

Accounting

&

Control

General

Affair

Human

Resources

(9)

Berdasarkan bagan struktur organisasi PT. Astra Daihatsu Motor

tersebut, tiap-tiap departemen memiliki tugas, wewenang, dan tanggungjawabnya

masing-masing. Adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:

1. Presiden Directorate

a. Bertugas mengkoordinir dan bertanggungjawab atas seluruh jalannya kegiatan perusahaan dengan dibantu oleh 5 (lima) orang director.

b. Memiliki wewenang secara langsung atas laporan dart setiap departemen director.

c. Menetapkan kebijakan dan sasaran mutu serta kebijakasanaan perusahaan dalam penerapan sistem mutu.

d. Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan kebijaksanaan yang ditetapkan.

e. Menetapkan tindakan/kegiatan yang diperlukan untuk kemajuan serta pengembangan perusahaan.

2. Marketing Directorate

a. Mengkoordinir atas seluruh kegiatan penjualan dan pemasaran b. Memberikan fasilitas purna jual untuk seluruh konsumen.

c. Memberikan layanan service kepada pembeli sebagai suatu jaminan bagi produk yang telah dibelinya.

d. Berusaha untuk menaikkan omzet penjualan.

e. Melakukan penyediaan suku cadang untuk mendukung kelancaran penggunaan kendaraan bagi konsumen.

(10)

33

3. Technical Directorate

a. Bertanggungjawab atas jalannya produksi mulai dari tahap perencanaan sampai tahap pengecekan akhir.

b. Melakukan pendesainan, pengembangan, serta pendokumentasian atas produk yang akan diproduksi.

c. Membuat perencanaan industri, termasuk jadwal pelaksanaan, jumlah produk yang akan diproduksi, serta jumlah tenaga kerja yang akan dipakai. d. Melakukan pelaksanaan kegiatan produksi berdasarkan perencanaan yang

telah ditetapkan.

e. Mengeloia pengadaan persediaan bahan baku dan bahan pembantu untuk kegiatan produksi.

4. Engineering Directorate

Bagian Direktorat ini bertugas menjaga kualitas produk, koordinasi dengan

perusahaan pemasuk bahan baku, dan kegiatan rekayasa lainnya agar

diperoleh produk yang berkualitas baik, biaya produksi tidak melebihi

budget yang telah ditetapkan.

5. Manufacturing Directorate

a. Mengoptimalkan efisiensi dan efektifkas kerja di departemen

b. Menyusun rencana anggaran dengan mempertimbangkan usaha di

masing-masing departemen.

(11)

d. Memastikan kualitas produksi sesuai dengan standar yang ditetapkan. e. Memaksimalkan efisiensi biaya dalam kegiatan operasional departemen. f. Membantu manajemen dalam analisa dan usulan penambahan atau

pengurangan fasilitas peralatan atau mesin untuk menunjang sasaran perusahaan

6. Finance dan Administration Directorate

a. Bertugas untuk mengkoordinir jalannya keungan perusahaan baik internal maupun eksternal.

b. Melakukan perencanaan dan pengontrolan terhadap seiuruh keuangan dan asset perusahaan.

c. Menyusun laporan keuangan bulanan dan tahunan bagi pimpinan perusahaan dan pihak-pihak Iain yang berkepentingan.

d. Melakukan manajemen informasi dan organisasi untuk tiap-tiap departemen di dalam perusahaan, termasuk penetapan budget per departemen.

e. Mencatat transaksi-transaksi keuangan yang dilakukan perusahaan dan memeriksa kebenaran dan kelengkapan catatan-catata tersebut.

f. Menangani masalah-masalah perpajakan dan asuransi perusahaan.

g. Melakukan pengawasan terhadap harta, kewajiban dan modal perusahaan.

7. Human Resources Division

a. Bertanggungjawab atas penyediaan tenaga kerja dan pengembangan sumber daya manusia.

(12)

35

b. Mengkoordinasikan kegiatan dan administrasi penilaian karya.

c. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan hubungan kerja yang baik dan berkembang antara perusahaan dan karyawan

d. Memberikan fasilitas dan jaminan sebaik-baiknya bagi karyawan

e. Mengadakan pelatihan (training) untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya tnanusia.

4. Bidang Usaha dan Kegiatan Perusahaan

Bidang usaha PT. Astra Daihatsu Motor adalah industri komponen dan perakitan kendaraan bermotor yang bermerek Daihatsu. Pada umumnya aktivitas awal dari perusahaan adalah aktivitas yang berhubungan dengan perusahaan, pembelian maupun pemakaian bahan baku. PT. Astra Daihatsu Motor merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang otomotif, Proses produksi diawal dengan pengadaan bahan baku baik bahan baku impor maupun local. Bahan baku impor (Import Material) didatangkan dari Jepang dan Malaysia dalam bentuk suku cadang yang belum dirakit atau biasa yang disebut CKD (Complete Knock Down), setelah proses produksi dilakukan, perusahaan akan melakukan perakitan

kendaraan terhadap komponen-komponen secara total. Aktivitas produksi dan

perakitan tetap merupakan bagian aktivitas utama dari kegiatan perusahaan untuk

memenuhi standarisasi mutu kendaraan yang harus selalu diawasi oleh PT. Astra Daihatsu Motor.

Keberhasilan perusahaan untuk memasarkan produk dengan sukses salah

satunya akan bergantung kepada bagian pemasarannya. Untuk meningkatkan

(13)

penjualannya bagian pemasaran PT. Astra Daihatsu Motor melakukan promosi terhadap produknya yang diantarnya melalui media massa. Keberhasilan ini dapat ditunjukkan dari terserapnya produk kepasar dengan tetap memperoleh keuntungan yang diharapkan serta tercapainyan pangsa pasar tertentu. PT. Astra Daihatsu Motor bukan merupakan type perusahaan yang menjual produk akhirnya ke konsumen melainkan melalui distributor terbesarnya yaitu PT. Astra Internasional lalu kemudian melalui beberapa dealer, dengan demikian PT. Astra Daihatsu Motor hanya menentukan biaya target yang diperlukan dengan menyeimbangkan harga jual yang sudah diketahui agar memperoleh keuntungan yang diharapkan.

Dalam proses produksi, PT. Astara Daihatsu Motor sudah merencanakan dan menetapkan produksi sesuai dengan jenis dan type kendaraan disertai wama dan aksesoris yang akan digunakan. Sedangkan produksi yang sifatnya pesanan dari dealer (kosumen), biasanya perubahan rancangannya hanya pada pilihan warna kendaraan dan aksesoris saja. Dengan adanya permintaan dan keinginan

dari konsumen, menjadi masukan bagi bagian produksi perusahaan untuk

memenuhi kebutuhan konsumennya.

Selain aktivitas-aktivitas tersebut, juga terdapat aktivitas pendukung yang

cukup berperan untuk menunjang operasional perusahaan. Aktivitas yang

dimaksud adalah aktivitas yang berkaitan dengan finance dan administrasi. Pada

aktivitas yang bersifat finansial, hubungannya sudah pasti erat dengan mobilitas

keuangan perusahaan. Aktivitas ini pada dasarnya melakukan akumulasi antara

biaya dan pendapatan. Pencatatan yang dilakukan pada aktivitas ini berguna untuk

(14)

37

mengetahui apakah biaya target yang ditetapkan untuk masing-masing aktivitas

sudah tercapai sesuai dengan yang diinginkan atau malah menyimpang dari tujuan

atau standar yang ditetapkan. Aktivitas ini juga memungkinkan perusahaan

mengetahui seberapa besar pengeluaran yang dialokasikan pada aktivitas-akivitas

utama dan berapa jumlah pemasukan yang diterima. Sementara pada aktivitas

administrasi ini terdapat bukti autentik mengenai rencana, proses kegiatan dan

hasil yang telah dicapai. Bagian administrasi akan melakukan pencatatan setiap

kegiatan yang berhubungan dengan operasional perusahaan selain juga

menyimpan arsip-arsip berkaitan dengan kepegawaian. Aktivitas finansial dan

administrasi memang tidak berhubungan langsung dengan aktivitas yang

dilakukan perusahaan untuk memperoleh bahan baku. Tetapi peranannya sebagai

aktivitas yang menunjang operasional perusahaan sangat dibutuhkan. Oleh karena

itu, aktivitas tersebut harus tetap dianalisa dan diperhitungkan dalam penentuan

biaya target. Terutama penentuan biaya target untuk sumber daya yang

dikeluarkan selama aktivitas tersebut berlangsung.

Adapun proses produksi selanjutnya adalah sebagai berikut:

A. PT. Astra Daihatsu Motor- Stamping Plant (Plant 1)

Plant I ini dikenal dengan nama PT. Astra Daihatsu Motor Stamping plant,

yang berada di Jalan Gaya Motor III No 2. Sunter II Jakarta Utara, didirikan pada

bulan Mei 1978, dimana produk yang dihasilkan pabrik ini adalah komponen hasil

pencetakan karena tekanan (press) untuk badan (body) kendaraan. Kapasitas

produksi pabrik ini adalah 90.000 unit/tahun. Dengan menyerap tenaga kerja

sebanyak 893 orang , terbagi atas 2 departemen yaitu departemen produksi dan

(15)

departemen maintenance. Adapun sistem produksi yang dipergunakan adalah sistem ban beijalan, dimana 1 operator mengerjakan 1 pekerjaan khusus, yang ditata sedemikian rupa berdasarkan SOP (prosedur operasi standar) yang telah ditentukan.

B. PT. Astra Daihatsu Motor- Engine Plant (Plant 2)

Plant II ini dikenal dengan nana PT. Astra Daihatsu Motor Engine Plant, beralamt di Jalan Gaya Motor Barat No 1. Sunter II Jakarta Utara, didirikan pada bulan April 1983, dimana produk utama yang dihasilkan pabrik ini adalah komponen hasil perakitan mesin, transmisi, produk setir, dan Rear axle. Kapasitas produksi pabrik ini adalah 90.000 unit/tahun dengan jam kerja terbagi atas 2 kelompok kerja (shift). Total pekerja yang bekerja di pabrik ini adalah 565 orang terbagi atas 2 departemen yaitu departemen produksi dan departemen maintenance. Adapun sistem produksi yang dipergunakan adalah sistem ban berjalan terdiri dari beberapa pos produksi HC dan DL, dimana 1 operator mengerjakan 1 pekerjaan khusus, yang ditata sedemikian rupa berdasarkan SOP (prosedur operasi standar) yang telah ditentukan.

C. PT. Astra Daihatsu Motor- Casting Plant (Plant 3)

Plant III ini di kenal dengan PT. Astra Daihatsu Motor Casting Plant, beralamat di Jalan Maligi Raya No 1 Kawasan Industri KIIC Karawang, didirikan pada bulan Januari 1997, di mana produk utama yang dihasilkan pabrik ini adalah hasil pengecoran komponen mesin, transmisi, yang terbuat dari aluminium.

(16)

39

Kapasitas pabrik ini adalah 3.800 ton/tahun dengan jam kerja terbagi atas 2 kelompok kerja (shift). Dengan total pekerja adalah 274 orang terbagi atas 2 departemen yaitu Departemen produksi dan Departemen Maintenance. Berbeda dengan kedua pabrik yang lainnya, sistem produksi yang dipergunakan tidaklah sistem ban berjalan, melainkan sistem produksi yang mandiri yaitu operator mengerjakan hingga tercapai produk akhir, ada karateristik yang khas dari sistem ini bahwa 1 mesin ditangani oleb hanya 1 operator, dimana penanganannya hingga menghasilkan produk akhir, sedangkan dalam konsep ban berjalan 1 mesin di tangani oleh beberapa orang operator secara berurutan. Kebebasan untuk bekerja lebih tampak pada pabrik ini karena keberhasilan produk lebih dihasilkan karena keberhasilan individual, sedangkan pada sistem ban berjalan lebih dikarenakan keberhasilan tim/grup.

D. PT. Astra Daihatsu motor- Assembling Plant (Plant 4)

Plant IV ini dikenal dengan nama PT. Astra Daihatsu Motor Assembling Plant, beralamat di Jalan Gaya Motor Barat No 3. Sunter II Jakarta Utara, didirikan pada buJan Desember 1998, dimana produk utama yang dihasilkan pabrik ini adalah perakitan kendaraan secara total. Semua produk hasil Stamping Plant, Engine Plant, Casting Plant, serta dari pemasok-pemasok komponen dari Astra dan luar Astra untuk merek Daihatsu di rakit di sini sehingga menghasilkan produk kendaraan utuh. Pabrik ini juga merakit produk-produk rakitan terurai (CKD-Completely Knock Down), dan juga mengecek kualitas dari produk-produk rakitan utuh (CBU-Completely Built Up). Kapasitas pabrik ini adalah

(17)

105.000 unit/tahun dengan jam kerja terbagi atas 2 kelompok kerja (shift). Dengan total pekerja sebanyak 2562 orang terbagi atas 2 departemen yaitu departemen produksi dan departemen maintenance. Adapun sistem produksi yang dipergunakan adalah sistem ban berjalan terdiri dari beberapa pos produksi, yaitu produksi welding (pengeiasan), pos produksi assembling (perakitan) dan pos produksi painting (pengecetan). Pos produksi dalam kerangka struktur organisasi disebut sub-seksi. Proses produksinya sama dengan yang telah diterapkan pada pabrik-pabrik lain yaitu 1 operator mengerjakan 1 pekerjaan khusus, yang ditata sedemikian rupa mengacu pada sistem production line (jalur produksi) dan berdasarkan SOP (prosedur operas) standar) yand telah ditentukan.

C, Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode Deskriptif, yang bertujuan untuk mengungkapkan penerapan target costing yang nyata terjadi didalam PT. Astra Daihatsu Motor selama penelitian ini berlangsung.

D. Metode Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data yang diperlukan untuk penulisan skripsi ini, maka Penulis menggunakan metode sebagai berikut:

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Riset ini dilakukan untuk memperoleh data sekunder yang ada hubungannya dengan masalah yang dibahas dalam penyusunan skripsi ini

(18)

41

yang diperoleh dari berbagai sumber seperti perpustakaan yang dilakukan dengan mengadakan penelaahan buku-buku referensi

2. Penelitian Lapangan (FieldResearch)

Yaitu melakukan pengamatan secara langsung pada perusahaan dengan mencatat secara sistematis sedangkan data yang akan diperoleh penulis adalah bersifat primer, serta melakukan wawancara langsung dengan pimpinan departemen yang bersangkutan.

E. Dell nisi OperasionaJ Variable

a. Target Costing yaitu Perbedaan harga jual produk atau jasa yang

diperlukan untuk mencapai pangsa pasar (market share) tertentu dengan

laba persatuan yang diharapkan. (Mulyadi 2001)

b. Efisiensi ( Berkaitan dengan produktivitas), yang berarti produktivitas

dapat dinyatakan sebagai efisiensi yang mengubah sumber daya menjadi

komoditi atau jasa. (Milton F Usry and Lawrance H. Hammer, 1999)

c. Biaya Produksi yaitu biaya-biaya yang berkaitan dengan pengolahan

(manufacture) atau mengubah bahan baku menjadi barang yang siap dijual

atau dikonsumsi, maupun biaya pelaksanaan atau pemberi jasa/pelayanan.

(Munawir 2002)

F. Metode Analisa Data

Data dan informasi yang diperoleh dari PT. Astra Daihatsu Motor diolah

dan dianalisa guna mencapai tujuan dari penelitian skripsi ini, adapun metode

(19)

analisa data yang digunakan penulis adalah metode deskriptif dengan maksud mengungkapkan penerapan target costing yang nyata terjadi didalam perusahaan dimana penelitian ini berlangsung. Data yang diperoleh diklasifikasikan secara kuantitatif dan kualitatif.

1. Analisa Kuantitatif

Analisa kuantitatif adalah suatu cara analisis yang menggunakan rumus-rumus untuk menentukan target cost dan angka-angka untuk menjelaskan pemahaman tentang data yang digunakan.

2. Analisa Kualitatif

Analisa ini bertujuan untuk mengetahui dampak penerapan target costing terhadap efisiensi biaya produksi, dimana hasil tersebut dapat diketahui dengan melihat sistem penentuan target costing pada PT. Astra Daihatsu Motor dan hasil yang diperoleh dari penerapan tersebut.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui cara pembuatan minuman instan mengkudu dengan penambahan jahe yang paling disukai ditinjau dari karakteristik sensori

x Mengawasi jalannya kegiatan di shelter anjing dan kucing x Mengatur atau membuat program pada shelter anjing dan kucing x Mengambil tindakan yang diperlukan untuk shelter

Kebersihan tubuh pasien sangat penting untuk persiapan operasi karena tubuh yang kotor dapat merupakan sumber kuman dan dapat mengakibatkan infeksi pada daerah yang

Permasalahan penelitian tersebut kemudian dijabarkan dalam beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut: Pertama, apa yang menjadi urgensi aksesi Protokol Madrid

Tiga Serimbu Ledo Seluas Rasau Jaya S.Kakap S.Durian Ke Sarawak Sandai Ng.Tayap Teraju Aur Kuning Bl.Berkuak Tayan Ke Kalteng Ng.Pinoh NGABANG Anjungan Sebadu Sidas SANGGAU

Senam adalah salah satu bentuk kegiatan aktivitas fisik yang dilakukan secara sistematis dan berulang-ulang dengan tujuan meningkatkan derajat

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa aktor yang terlibat dalam pengembangan klaster batik Kota Pekalongan sesuai dengan pengelompokan aktor yang

Sedangkan untuk abu cangkang kerang mengandung senyawa CaCO3 yang merupakan unsur yang ada di dalam batu kapur sehingga kedua bahan yaitu abu sampah dan abu