• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM

TAS KEPO (Keren dan Populer)

dengan Recycling Sampah Plastik untuk Mengurangi Timbulnya Dampak Negatif Sampah Plastik dan Menciptakan Wirausaha Berdikari

BIDANG KEGIATAN PKM-K

DISUSUN OLEH :

Dia Gusti Adi Tiga 12.10.207.00030 2012 Dimas Angga Kusuma 13.10.207.00014 2013 Andri Firdaus Firmansyah 15.10.207.00057 2015

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO SIDOARJO

(2)
(3)

ii DAFTAR ISI Lembar Pengesahan ... i Daftar Isi ... ii Ringkasan ... iv BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1 1.2. Perumusan Masalah ... 2 1.3. Tujuan ... 3

1.4.Luaran yang Diharapkan ... 3

1.5. Manfaat ... 3

BAB 2 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA 2.1 Latar belakang Ide ... 4

2.2 Peluang Pasar ... 4

2.2.1 Strategi Pemasaran ... 4

2.3 Proyeksi Keuntungan ... 5

BAB 3 METODE PELAKSANAAN 3.1 Persiapan ... 7 3.1.1 Lokasi Usaha ... 7 3.1.2 Observasi Pasar ... 7 3.2 Pelaksanaan ... 7 3.2.1 Pembuatan Desain ... 7 3.2.2 Pembuatan Sample ... 7 3.2.3 Uji Pasar ... 7 3.3 Analisa Usaha ... 8

BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 Anggaran Biaya ... 9

4.2 Jadwal Kegiatan ... 9 LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Lampiran 1 Biodata Ketua, Anggota, Dosen Pembimbing 2. Lampiran 2 Justifikasi Anggaran Kegiatan

3. Lampiran 3 Susunan Organisasi Tim Kegiatan 4. Lampiran 4 Surat Pernyataan Ketua Kegiatan

(4)

iii DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Anggaran Biaya ... 9 Tabel 2 : Jadwal Kegiatan ... 9

DAFTAR GAMBAR

(5)

iv RINGKASAN

Saat ini banyaknya kebutuhan manusia yang dikonsumsi dalam kehidupan sehari-hari dan kebutuhan tersebut tidak lepas dari kemasan yang menarik yang terbuat dari plastik. Salah satunya di daerahTanggulanginkabupaten Sidoarjo, yang di sana terdapat banyak kios minuman yang pastinya akan menimbulkan adanya sampah plastik. Sampah plastik yang tidak dapat hancur dan berdampak negatif bagi makhluk hidup ternyata dapat diubah menjadi hal yang positif dengan ide, kreativitas dan inovasi. Dikenalnya Tanggulangin sebagai pusat kerajinan tas dan dompet adalah poin untuk mengembangkan hasil karya melalui recycling sampah.

Recycling sampah merupakan salah satu cara untuk mengurangi sampah yang setiap hari selalu bertambah. Hal ini seharusnya diterapkan oleh semua kalangan masyarakat untuk menanggulangi salah satu masalah sampah yang ada. Kami ingin mengembangkan kreativitas dengan cara memanfaatkan sampah plastik menjadi barang yang bernilai jual. Dengan langkah awal melakukan pelatihan pengolahan sampah plastik dengan dinas DKP untuk menjadikan sampah menjadi sebuah produk yang menarik. Sangat banyaknya referensi dari dinas DKP dapat memberi semangat untuk melakukan recycling sampah dengan berbagai kreasi. Untuk bahan dasar dapat disupplydari kios-kios minuman yang ada pada daerah Sidoarjo. Produk yang akan difokuskan adalah tas yang memiliki nama “Tas KEPO (Keren dan Populer)”. Tas Keren dan Populer ini diharapkan dapat menembus pangsa pasarsesuai yang diinginkan.

Dari ide pembuatan Tas KEPO ini diharapkan dapat sedikit mengatasi masalah sampah yang berdampak negatif bagi makhluk hidup dan juga dapat menciptakan wirausaha berdikari melalui recycling sampah. Serta menjadikan Tas KEPO salah satu souvenir andalan yang ada di kota Sidoarjo.

Kata Kunci : Tas KEPO (Keren dan Populer) brand baru, inovatif, bermafaat dan menciptakan wirausaha berdikari.

(6)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari manusia tak akan lepas dari kebutuhan hidup yang pada akhirnya sisa kebutuhan tersebut meninggalkan sampah. Sampah merupakan masalah signifikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Masalah sampah sangat sulit untuk dipecahkan. Bahkan hingga saat ini, masyarakat Indonesia belum bisa berlaku disiplin untuk membuang sampah pada tempatnya. Bukan hanya disitu, sungai yang seharusnya berfungsi sebagai aliran air dari suatu daerah ke daerah lain,beralih fungsi menjadi tempat pembuangan sampah. Ironis melihat pemandangan seperti ini. Masalah sampah menjadi pekerjaan rumah untuk kita semua.

Kurangnya kesadaran masyarakat akan dampak negatif yang ditimbulkan oleh sampah dan khususnya sampah plastik yang akan berdampak buruk bagi kehidupan dan kesehatan mereka. Seharusnya semua masyarakat sadar akan bahayanya sampah tersebut. Apalagi sampah plastik yang tidak dapat dihancurkan walaupun dengan cara dibakar. Dampak negatif ini seharusnya dapat diubah menjadi dampak positif bagi masyarakat untuk dijadikan hal yang menguntungkan bagi masyarakat. Pengolahan sampah plastik dapat dilakukan oleh semua masyarakat dan dapat menghasilkan hal yangmenguntungkan bagi mereka.

Melihat dari satu titik wilayah yang kami lihat yang ada di Sidoarjo. Terdapat tempat pembuangan sampah yang tidak pada tempatnya. Seperti pembuangan sampah dari kios minuman yang tidak pada tempatnya dan terlebih lagi sampah itu dibuang di sungai yang akan berdampak buruk bagi aliran sungai ataupun ekosistem di dalamnya. Dari kondisi tersebut masyarakat dan pemerintah harus bisa bekerja sama menanggulangi masalah ini. Sampah seharusnya bisa dimanfaatkan ulang menjadi sebuah barang bernilai ekonomis tinggi.

Kurangnya sosialisasi tentang pengolahan dan pemanfaatan sampah membuat masyarakat tidak dapat membudidayakan dan mendaur ulang sampah plastik yang ada. Seharusnya dilakukan kegiatan sosialisasi tersebut bagi masyarakat supaya dapat memaksimalkan sampah plastik yang ada. Dari salah satu kegiatan studi yang kami lakukan yaitu KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang dilaksanakan di desa Boro terdapat program kerja pemanfaatan dan pengolahan barang bekas, khususnya sampah plastik.

Melihat kondisi daerah yang masih bermasalah dengan sampah, karena belum adanya petugas dari DKP untuk memungut sampah tersebut. Sehingga sampah warga biasanya di buang di sungai,atau di tempat pembuangan sampahdi dekat jalan.Kami pun mempunyai ide untuk mengadakan pelatihan

(7)

2

untuk ibu-ibu dalam memanfaatkan sampah, khususnya sampah plastik. Kami bekerja sama dengan ibu Marjati. Beliau adalah pegawai dari Dinas DKP Sidoarjo. Kami mengundang beliau bukan hanya untuk bersosialisasi memanfaatkan limbah sampah plastik namun juga memberi wawasan tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya dan memanfaatkan sampah sesuai kategorinya. Pelatihan yang bertema "Barang Bekas jadi Uang Kas" mendapat sambutan baik oleh warga. “Didaerah ini belum pernah ada pelatihan seperti ini sebelumnya, kami sangat senang karena adik-adik mahasiswadapat memberikan pelatihan seperti ini kepada warga" tutur salah satu warga. Materi yang disampaikan oleh ibu Marjati pun, bukan hanya mengedukasi kami tapi juga memotivasi kami semua. Baik warga dan kami sebagai mahasiswa mendapatkan ilmu baru dari beliau.Bukan hanya untuk memanfaatkan sampah plastik menjadi barang bernilai ekonomis, namun kami di motivasi untuk dapat berperilakuhidup sehat dan disiplin khususnya dalam aspek sampah dan lingkungan. Acara pelatihan itu memanfaatkan sampah plastik dari bekas bungkus kopi ataupun minuman serbuk. Dari bungkus bekas ini kemudian di olah menjadi produk-produk lain yang bernilai tinggi. Seperti dompet, tas, tempat tissu, taplak meja, tikar, tempat sampah dan lain-lain.

Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang yang di buat. Kami ingin mengembangkan bakat, kreativitas dan inovasi untuk menciptakan produk baru yang dapat dipasarkan yang terbuat dari sampah plastik tersebut untuk mengurangi dampak negatif sampah. Dan kami ingin mengembangkan hasil kreasi berupatas yang bernama “Tas KEPO (Keren dan Populer)”. Mengapa Tas ? Jawabannya cukup singkat, karena Tanggulangin ialah salah satu tempat pusat oleh-oleh berupa tas, dompet dan aneka cindera mata yang cukup terkenal di JATIM. Dompet Keren dan Populer ini akan dibuat untuk para wanita yang mencari brand terbaru yang belum pernah ada dan akan merasa keren saat membawanya. Tas ini akan dibuat semenarik mungkin dan multi fungsi sesuai kebutuhan wanita.

1.2. Perumusan Masalah

1. Bagaimana menjadikan sampah menjadi suatu barang bernilai ekonomis ? 2. Bagaimana membuat tas “KEPO” menjadi suatu kerajinan tangan yang

bermutu dan berkualitas serta pantas dijadikan souvenir khas kota Sidoarjo ?

3. Bagaimana strategi pemasaran agar dapat bersaing dengan produk yang lain.

(8)

1.3.Tujuan

1. Menjadikan sampah menjadi suatu barang bernilai ekonomis.

2.

Membuat dompet KEPO menjadi suatu kerajinan tangan yang bermutu dan berkualitas serta pantas dijadikan souvenir khas kota Sidoarjo.

3.

Membuat strategi pemasaran agar dapat bersaing dengan produk yang lain.

1.4.Luaran yang Diharapkan 1. Terciptanya Tas KEPO.

2. Mampu menembus pasar perdagangan

3. Menjadikan Dompet KEPO sebagai salah satu souvenir khas Sidoarjo yang bersaing dengan brand-brand lain.

4. Meningkatnya kreativitas masyarakat dalam pemanfaatan sampah plastik. 5. Publikasi ilmiah melalui jurnal ilmiah bulan November 2016

1.5. Manfaat

1. Mengurangi dampak negatif sampah

2. Mengeluarkan produksi baru bagi masyarakat. 3. Mengembangkan jiwa wirausaha dan kemandirian. 4. Menambah pengalaman dan pengetahuan.

(9)

4

BAB 2

GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1 Latar Belakang

Ide pembuatan tas “KEPO” berawal dari terlihatnya sampah plastik yang berada pada kios minuman di daerah Sidoarjo. Begitu banyak sampah plastik yang dibuang dan pada akhirnya akan mengotori lingkungan. Dan jugapengalaman kami pada saat pelatihan recyclingsampah dengan dinas DKP saat melakukan KKN, dari kegiatan itulah kami lebih bersemangat untuk membuat tas” KEPO” dengan memanfaatkan sampah plastik. Mengingat juga salah satu daerah di Sidoarjo ialah pusat cindera mata berupa tas, dompet dan kesenian lain yang telah dikenal oleh semua daerah khusunya JATIM. Kami akan membuat tas ini dengan desain secantik mungkin dengan karakter sampah plastik yang akan diproses. Bererapa contoh motif tas yang akan dibuat dapat dilihat seperti gambar berikut.

Gambar 2.1 Contoh Motif Tas KEPO

Oleh karena itu pembuatan tas ini akan dikembangkan dengan kreativitas yang dimiliki melalui PKM Kewirausahaan.

2.2 Peluang Pasar

Target pasar untuk produk tas KEPO ini adalah wisatawan yang datang di Sidoarjo atau tamu yang akan membeli cindera mata bahkan dibuat koleksi. Selain itu pembeli yang kami bidik sebagai sasaran pembeli ialah warga Sidoarjo sendiri. Tas ini belum umum di pasaran, namun sudah ada sedikit pesaing yang telah emmbuat produk ini. Dengan inovasi yang nantinya kami buat, kami akan dapat menembus pangsa pasar yang luas. Karena tas ini mempunyai keunikan tersendiri yang dapat menarik hati pera pembeli. Dengan pesaing lain yang berjualan tas dengan bahan dan model yang sama, kami yakin tas ini kan menjadi pilihan konsumen. Karena keunikan yang akan kami buat dan juga fungsional tas sesuai dengan kebutuhan. Kompetitor yang nyata ialah kios-kios tas atau area PKL yang banyak menjual tas, tapi yang berciri khas Sidoarjo ini yang akan dicari oleh pembeli.

(10)

2.2.1 Strategi Pemasaran

Dalam strategi pemasaran ada beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti hasil produk, tempat, segi promosi dan juga harga yang akan dipasarkan. a. Produk

Hasil harus memiliki beberapa keunikan dan ciri khas sebagai berikut :  Menampillkan motif bunga dan juga bintang yaang unik pada anyaman

plastik.

 Penambahan variasi dan bahan kain untuk memperkuat tas.

 Jenis kain yang digunakan adalah jenis yang bagus sesuai dengan kebutuhan.

 Memiliki banyak variasi warna karena dalam satu bungkus plastik akan mempunyai 4 karakter yang berbeda.

 Mempunyai fungsional sesuai kebutuhan. Misalnya tempat HP, laptop, tempat dopet dan kebutuhan kosmetik wanita.

b. Tempat

 Membuat stand dengan mengunakan kendaraan bermotor dilokasi pusat oleh-oleh dan tempat perbelanjaan sentra PKL di GOR Sidoarjo, gading fajar dan Tanggulangin.

 Bekerja sama dengan kios penjual tas di daerah Tanggulangin. c. Promosi

 Melalui brosur yang akan disebarkan di area perbelanjaan, komplek perumahan dan lain-lain.

Mengikuti pameran yang ada di Sidoarjo dan beberapa kota tetangga. Melalui online lewat beberapa sosial media.

d. Harga

 Memberikan lharga yang cukup terjangkau bagi semua kalangan konsumen dengan harga berkisar antara Rp. 70.000 sampai Rp. 80.000. Memberikan diskon untuk pemesanan diatas 10 buah.

2.3 Proyeksi Keuntungan

Diansumsikan dalam satu bulan dapat menghasilkan 150 pcs tas, maka proyeksi keuntungan yang bisa diperoleh adalah sebagai berikut :

1. Pendapatan 150 x Rp80.000 = Rp 12.000.000 2. Pengeluaran

a. Biaya listrik = Rp 200.000

b. Bahan baku kain 75 m x Rp 15.000 = Rp 1.125.000 c. Resleting 45 cm, 150 pcs x Rp 13.000 = Rp 1.950.000 d. Resleting 10 cm, 150 pcs x Rp 7000 = Rp 1.050.000 e. Kancingan Magnet 150pcs x Rp 500 = Rp 75.000 f. Ongkos jahit 150pcs x Rp 20.000 = Rp 3.000.000 g. Plastik pembungkus 1 pack = Rp 25.000 h. Label “KEPO” 150pcs x Rp 500 = Rp 75.000

(11)

6

i. Tali tas rantai 150 pcs x Rp 6.000 = Rp 900.000 j. Pengait “O” 150 pcs x Rp 5.000 = Rp 750.000 k. Pengait tali rantai 150 pcs x 2 x 500 = Rp 150.000

l. Lem 1 kaleng = Rp 75.000

Total Pengeluaran = Rp 9.375.000

(12)

BAB 3

METODE PELAKSANAAN

3.1 Persiapan

Dalam sebuah pelaksanaan sebuah usaha perlu dilakukannya kesepakatan antara semua anggota dan juga persiapan yang matang. Maka langkah awal yang kami lakukan untuk memulai kegiatan ini adalah berdiskusi dengan semua anggota untuk menentukan semua aspek. Mulai dari survey tentang harga bahan, lokasi kios yang akan diambil sampahnya, lokasi usaha dan juga harga jual pada pasar untuk menentukan harga tas. Usaha ini juga akan mempersiapkan langkah-langkah pemasaran, strategi produksi yang akan dilakukan dan juga memerlukan manajemen pemasaran yang baik untuk dapat menembus pangsa pasar.

3.1.1 Lokasi Usaha

Lokasi dalam pembuatan tas ini kami pusatkan di daerah Tanggulangin. Lokasi ini dipilih karena memiliki ruang yang cukup serta didukung adanya tenaga listrik yang memadai. Di daerah ini juga sangat mudah untuk mencari bahan baku.

3.1.2 Observasi Pasar

Peninjauan pangsa pasar sebelum melakukan proses produksi sangat penting pada usaha ini. Maka sebelum itu kita lakukan terlebih dahulu riset pasar untuk mengetahui tingkat kebutuhan konsumen terhadap produk kami. Riset ini berfungsi untuk mengetahui keinginan yang diharapkan oleh konsumen mengenai jenis bahan baku, warna, keunikan dan juga harganya. Hasil riset ini akan digunakan untuk menentukan desain produk. Riset ini akan dilakukan dengan cara mencari sample data penjualan terbanyak untukmodel tas pada kios-kios yang ada.

3.2 Pelaksanaan

3.2.1 Perancangan Desain

Setelah melakukan riset kita dapat menentukan desain sesuai dengan keinginan konsumen. Tahap ini sangat berpengaruh pada prospek penjualan karena dengan desain yang bagus kami nharapkan peluang penerimaan konsumen terhadap produk kami semakin tinggi. Dalam kesepakatan dengan anggota kelompok, dapat kita lakukan desain tas “KEPO”.

3.2.2 Pembuatan Sample

Proses pembuatan sample dapat dilakukan setelah perancangan desain. Pembuatan sample ini berfungsi untuk evaluasi keseluruhan terhadap proses produk yang sudah direncanakan. Anyaman merupakan salah satu evaluasi yang harus diperhatikan kerapiannya, karena motif anyaman yang rapi menentukan nilai estetika produk ini.

(13)

8

Evaluasi pada variasi desain juga sangat penting dalam meningkatkan daya tarik konsumen terhadap produk kami melaluisample yang dibuat. Dengan memperhatikan hal tersebut tidak akan terjadi variasi desain yang monoton dan variasi warna yang terlalu kontras.

Dalam proses pembuatan sample ini kami juga melakukan perhitungan waktu yang digunakan untuk membuat 1 unit produk tas “KEPO”. Perhitungan waktu ini digunakan untuk menghitung kapasitas produksi yang bisa dihasilkan dalam waktu 1 hari, sehingga dapat dihitung kemampuan maksimal produksi dengan peralatan dan jumlah tenaga kerja yang ada. Dari perhitungasn ini kita dapat mengetahui kapasitas produksi dan berapa jumlah order yang harus kami penuhi untuk mendapatkan hasil keuntungan yang maksimal.

3.2.3 Uji Pasar

Tahap uji pasar ini dapat dilakukan setelah beberapa sampleyang diproduksi telah selesai. Kemudian dalam penjualan uji pasar harus mempunyai beberapa model atau warna untuk mengetahui tingkat pemilihan konsumen terhadap tas KEPO.

Salah satu tujuan uji pasar ini yaitu untuk mengetahui respon konsumen terhadap produk. Respon yang diharapkan adalah umpan balik dari konsumen yang berupa masukan dan kritik terhadap produk yang meliputi desain, kualitas bahan, kualitas anyaman, kualitas jahitan dan juga masalah harga jual pada konsumen.

Adanya karekter konsumen yang berbeda-beda maka kritik-kritik dari konsumen merupakan pembenahan hasil produk yang dibuat. Tentunya kita wajib untuk melakukan uji pasar ini, karena hasil dari uji pasar ini dapat kita analisa sebagai bahan evaluasi menyeluruh terhadap produk sebelum dilakukan produksi massal.

3.3 Analisa Usaha dan Kesimpilan

Dari semua tahapan pelaksanaan yang telah dilakukan, dapat dilanjutkan dengan tahapan evaluasi tentang semua hal yang meliputi metode pelaksanaan. Dari evaluasi yang didapat ada beberapa hal yang terjadi dan kendala yang ada yang nantinya akan timbul pada saat produksi berjalan. Dengan diketahui potensi masalah yang akan terjadi, dapat dirumuskan tindakan pencegahan yang harus dilakukan untuk meminimalisir masalah supaya tidak terjadi. Masalah yang terjadi dapat dianalisa dengan beberapa metode yang ada. Dari metode tersebut diharapkan dapat mengatasi masalah yang ada. Karena begitu banyak pesaing yang mempunyai prodauk lebih menarik dan lebih unik.

Dari tantangan inilah kami akan mengembangkan ide-ide kreatif serta inovatif yang akan mengubah barang bekas menjadi uang kas. Menjadikan wirausaha berdikari yang perduli dengan lingkungan bersih dengan pemanfaatan recyclingsampah dalam jiwa teknik industri.

(14)

BAB 4

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

5.1 Anggaran Biaya

Anggaran biaya yang dibutuhkan dalam pembuatan tas KEPO ini adalah sebagai berikut :

Tabel 4.1 Anggaran Biaya

No. Jenis Pengeluaran Biaya

1. Peralayan Penunjang Rp 3.050.000 2. Bahan Habis Pakai Rp 4.950.000

3. Perjalanan Rp 1.800.000

4. Lain-lain Rp 1.400.000

TOTAL Rp 11.200.000

5.2 Jadwal Kegiatan

Pada kegiatan pembuatan tas KEPO kami memiliki beberapa jadwal kegiatan sebagai berikut :

Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan

No. Kegiatan Bulan ke-

PIC 1 2 3 4 5

1. Persiapan

a. Survei harga All team

b. Pembuatan proposal All team c. Studi tentang pembuatan tas All team

d.Riset pasar All team

e.Survei tempat All team

2. Pelaksanaan Program

a.Pembuatan desain All team b.Pembuatan sample All team

c.Uji Pasar All team

3. Evaluasi

a.Evaluasi program All team b.Penyusunan laporan akhir All team

(15)
(16)
(17)
(18)
(19)

Lampiran 2 Justifikasi Anggaran Biaya 1. Peralatan Penunjang

Material Justifikasi

Pemakaian Kuantitas Harga Jumlah Rak Tas 2 Rp 500.000 Rp 1.000.000 Papan landasan tas 8 Rp 100.000 Rp 800.000 Lampu hias rak 8 Rp 150.000 Rp 1.200.000 Palastik pembungkus 1 Rp 50.000 Rp 50.000

TOTAL Rp 3.050.000

2. Bahan Habis Pakai

Material Justifikasi

Pemakaian Kuantitas Harga Jumlah Bahan Kain 75 Rp 15.000 Rp 1.125.000 Variasi keseluruhan 150 Rp 25.000 Rp 3.750.000 Lem Special 1 Rp 75.000 Rp 75.000 TOTAL Rp 4.950.000 3. Perjalanan Material Justifikasi

Pemakaian Kuantitas Harga Jumlah Perjalanan 2 orang

ke kios-kios minuman untuk survei bahan dasar dal lokasi penjualan

10 lokasi Rp 25.000 Rp 250.000

Biaya perjalanan 2 orang mengikuti pelatihan

2 Rp 400.000 Rp 800.000

Penyebaran Brosur 10 lokasi Rp 25.000 Rp 250.000 Perjalanan ke lokasi

jualan untuk uji pasar

20 Rp 25.000 Rp 500.000

(20)

4. Lain-lain

Material Justifikasi

Pemakaian Kuantitas Harga Jumlah Pembuatan

Brosur

200 Rp 500 Rp 100.000 Banner Promosi 5 Rp 100.000 Rp 500.000 Biaya pelatihan 2 Rp 250.000 Rp 500.000 Foto Copy dan

cetak laporan

2 Rp 100.000 Rp 200.000

ATK 1 Rp 100.000 Rp 100.000

(21)

Lampiran 3 Susunan Organisasi Tim Kegiatan No . Nama/NIM Progra m Studi Bidang Ilmu Alokasi Waktu (jam/minggu) Uraian Tugas 1 Dia Gusti Adi

Tiga

121020700030

Teknik Industri

10 jam Melakukan analis usaha, menghitung biaya, desain tas dan melakukan uji pasar. 2 Dimas Angga Kusumah 131020700014 Teknik Industri 8 jam Membuat desain tas, melakukan suvei lokasi kios, lokasi jual dan uju pasar. 3 Andri Firdaus Firmansyah 151020700057 Teknik Industri 8 jam Melakukan survei lokasi kios, lokasi jualan dan uji pasar

(22)

Gambar

Gambar 2.1 Contoh Motif Tas KEPO
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan lain yang dapat diperoleh adalah meningkatkan taraf perekonomian masyarakat secara umum karena dapat menjual hasil pengolahan sampah tersebut, serta

Pembuatan alat peraga dari sampah botol bekas sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran ini disasarkan pada pendidik untuk dapat membuat inovasi alat peraga bantu

Potensi yang penulis lihat di daerah tersebut ialah terdapatnya aula yang masih belum maksimal dalam penggunaannya, dimana aula tersebut dalam Program

Dari keadaan tersebut, kami merencanakan sharing ilmu untuk membuat suatu inovasi baru dengan tujuan pemanafaatan biji lamtoro yang melimpah di Desa Jatirembe –

Oleh karena itu, munculah sebuah ide untuk membuat inovasi baru dari buah alpukat untuk dijadikan isian maupun topping roti donat, dengan nama produk DOMIKADO (Donat Miks

Kondisi masyarakat di daerah RT 06 RW 01 Pegadungan, Kalideres Jakarta Barat rata-rata merupakan masyarakat menengah hingga kebawah. Namun masalah sampah di daerah ini

Adapun luaran yang diharapkan dari Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) ini adalah lahirnya usaha bakso yang memiliki inovasi, menarik dan unik

Luaran yang kami harapkan dari program kreativitas mahasiswa kewirausahaan (PKM-K) yang kami jalankan adalah terciptanya inovasi produk berupa Mukenah-In-Rok yaitu