• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 DATA DAN ANALISA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 DATA DAN ANALISA"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

3 2.1 Data dan Literatur

Data dan informasi untuk membuat buku ini didapat melalui studi kepustakaan berupa buku-buku dan pencarian data melalui internet. Penulis juga melakukan terjun lapangan untuk melakukan penelitian mengenai buku sejenis ke beberapa toko buku terkemuka di Jakarta.

Pencarian literatur dari berbagai buku terkait, yaitu : 1. Berkaitan dengan kisah pewayangan

• Atlas Tokoh-Tokoh Wayang : dari Riwayat sampai Silsilahnya. 2011 • Buku Pintar Wayang . 2011

• Mengenal Tokoh Wayang Mahabarata 2009 2. Berkaitan dengan ilustrasi

• Universal Principles of Design. 2003 • Growing Graphics : design for kids. 2009

• PANTONE Guide to Communicating with Color. 2000 3. Berkaitan dengan target kampanye

• Brandchild, 2007

Pencarian literatur melalui internet :

Pencarian data yang bersumber dari artikel – artikel di internet, sehubungan dengan cerita Ramayana dan penggunaan media bagi anak.

2.1.1 Wayang Punakawan

Punakawan adalah karakter yang khas dalam wayang Indonesia. Mereka melambangkan orang kebanyakan. Karakternya mengindikasikan bermacam-macam peran, seperti penasihat para ksatria, penghibur, kritisi sosial, badut bahkan sumber kebenaran dan kebijakan. Dalam wayang Jawa karakter punakawan terdiri atas Semar, Gareng, Bagong, dan Petruk.

(2)

2.1.2 Tokoh-tokoh wayang

Pementasan wayang hampir selalu dibumbui dengan tingkah laku lucu para panakawan. Pada umumnya kisah yang dipentaskan bersumber dari naskah Mahabharata dan Ramayana yang berasal dari India. Meskipun demikian, dalam kedua naskah tersebut sama sekali tidak dijumpai adanya tokoh panakawan. Hal ini dikarenakan panakawan merupakan unsur lokal ciptaan pujangga Jawa sendiri.

Menurut sejarawan Slamet Muljana, tokoh panakawan muncul pertama kali dalam karya sastra berjudul Ghatotkacasraya karangan Mpu Panuluh pada zaman Kerajaan Kadiri. Naskah ini menceritakan tentang bantuan Gatotkaca terhadap sepupunya, yaitu Abimanyu yang berusaha menikahi Ksitisundari putri Sri Kresna.

2.1.3 Peran Punakawan

“Puna” atau “pana” dalam terminologi Jawa artinya memahami, terang, jelas, cermat, mengerti, cerdik dalam mencermati atau mengamati makna hakekat di balik kejadian-peristiwa alam dan kejadian dalam kehidupan manusia. Sedangkan kawanberarti pula pamong atau teman. Jadi punakawan mempunyai makna yang menggambarkan seseorang yang menjadi teman, yang mempunyai kemampuan mencermati, menganalisa, dan mencerna segala fenomena dan kejadian alam serta peristiwa dalam kehidupan manusia. Punakawan dapat pula diartikan seorang pengasuh, pembimbing yang memiliki kecerdasan fikir, ketajaman batin, kecerdikan akal-budi, wawasannya luas, sikapnya bijaksana, dan arif dalam segala ilmu pengetahuan. Ucapannya dapat dipercaya, antara perkataan dan tindakannya sama, tidaklah bertentangan. Khasanah budaya Jawa menyebutnya sebagai “tanggap ing sasmita, lan limpat pasang ing grahita“. Dalam istilah pewayangan terdapat makna sinonim dengan apa yang disebut wulucumbu yakni rambut yang tumbuh pada jempol kaki. Keseluruhan gambaran karakter pribadi Ki Lurah Semar tersebut berguna dalam upaya melestarikan alam semesta, dan menciptakan kemakmuran serta kesejahteraan di bumi pertiwi.

Dalam cerita pewayangan Jawa, punakawan tersebut dibagi menjadi dua kelompok yang masing-masing memiliki peranan yang sama sebagai penasehat spiritual dan politik

(3)

2.1.4 Pewayangan Punakawan

Kelompok ini terdiri Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong (Sunda: Cepot). Mereka menggambarkan kelompok punakawan yang jujur, sederhana, tulus, berbuat sesuatu tanpa pamrih, tetapi memiliki pengetahuan yang sangat luas, cerdik, dan mata batinnya sangat tajam. Ki Lurah Semar, khususnya, memiliki hati yang “nyegoro” atau seluas samudra serta kewaskitaan dan kapramanan-nya sedalam samudra. Hanya satria sejati yang akan menjadi asuhan Ki Lurah Semar. Semar hakekatnya sebagai manusia setengah dewa, yang bertugas mengemban/momong para kesatria sejati.

Ki Lurah Semar disebut pula Begawan Ismaya atau Hyang Ismaya, karena eksistensinya yang teramat misterius sebagai putra Sang Hyang Tunggal umpamadewa mangejawantah. Sedangkan julukan Ismaya artinya tidak wujud secara wadag/fisik, tetapi yang ada dalam keadaan samar/semar. Dalam uthak-athik-gathuksecara Jawa, Ki Semar dapat diartikan guru sejati (sukma sejati), yang ada dalam jati diri kita. Guru sejati merupakan hakekat Zat tertinggi yang terdapat dalam badan kita. Maka bukanlah hal yang muskil bila hakekat guru sejati yang disimbolkan dalam wujud Ki Lurah Semar, memiliki kemampuan sabda pendita ratu, ludahnya adalah ludah api (idu geni). Apa yang diucap guru sejati menjadi sangat bertuah, karena ucapannya adalah kehendak Tuhan. Para kesatria yang diasuh oleh Ki Lurah Semar sangat beruntung karena negaranya akan menjadi adil makmur, gamah ripah, murah sandang pangan, tenteram, selalu terhindar dari musibah.

Tugas punakawan dimulai sejak kepemimpinan Prabu Herjuna Sasrabahu di negeri Maespati, Prabu Ramawijaya di negeri Pancawati, Raden Sakutrem satria Plasajenar, Raden Arjuna Wiwaha satria dari Madukara, Raden Abimanyu satria dari Plangkawati, dan Prabu Parikesit di negeri Ngastina. Ki Lurah Semar selalu dituakan dan dipanggil sebagai kakang, karena dituakan dalam arti kiasan yakni ilmu spiritualnya sangat tinggi, sakti mandraguna, berpengalaman luas dalam menghadapi pahit getirnya kehidupan. Bahkan para Dewa pun memanggilnya dengan sebutan “kakang“.

(4)

2.1.5 Tokoh Wayang Punakawan dan Filosofinya a. Semar

adalah penjelmaan dewa.Semar merupakan pengasuh para pandawa,dan memiliki nama lain Hyang Ismaya.Semar dalam filosofi jawa adalah sebagai Badranaya dari kata bebadra=membangun sarana dari dasar,naya=nayaka=Utusan mangrasul artinya mengemban sifat membangun dan melaksanakan Perintah Allah demi kesejahteraan manusia.Semar yang mempunyai petuah-petuah yang bijak dan dapat mengayomi semua orang disekitarnya sehingga tak jarang semar disebut sebagai perlambangan pemimpin yang sempurna.Domisili semar adalah sebagai lurah karangdempel,karangdempel mempunyai makna yaitu Karang = gersang dan Dempel = keteguhan jiwa.

Ciri-ciri sosok Semar adalah Semar berambut kuncung seperti anak-anak,tapi juga berwajah sangat tua Semar tertawanya selalu diakhiri nada tangisan Semar Berwajah mata menangis namun mulutnya tertawa Semar Berprofil berdiri sekaligus jongkok Semar Tak pernah menyuruh namum memberi konsekuensi atas nasehatnya

b. Gareng

adalah anak Semar yang berarti pujaan atau didapatkan dengan memuja. Nalagareng adalah seorang yang tak pandai bicara, apa yang dikatakannya kadang- kadang serba salah. Tetapi ia sangat lucu dan menggelikan. Ia pernah menjadi raja di Paranggumiwang dan bernama Pandubergola. Ia diangkat sebagi raja atas nama Dewi Sumbadra. Ia sangat sakti dan hanya bisa dikalahkan oleh Petruk.

anak Gandarwa (sebangsa jin) yang diambil anak angkat pertama oleh Semar. Nama lain gareng adalah :Pancalpamor ( artinya menolak godaan duniawi ) Pegatwaja ( artinya gigi sebagai perlambang bahwa Gareng tidak suka makan makanan yang enak-enak yang memboroskan dan mengundang penyakit.Nala Gareng (artinya hati yang kering, kering dari kemakmuran, sehingga ia senantiasa berbuat baik).

(5)

Gareng adalah punakawan kedua setelah Semar. ciri fisik Gareng : 1. Mata juling artinya tidak mau melihat hal-hal yang mengundang

kejahatan/ tidak baik.

2. Tangan ceko (melengkung) artinya tidak mau mengambil/ merampas hak orang lain.

3. Sikil gejik (seperti pincang) artinya selalu penuh kewaspadaan dalam segala perilaku.

Gareng senang bercanda, setia kepada tuannya, dan gemar menolong. Dalam pengembaraannya pernah menjadi raja bernama Prabu Pandu Bergola di kerajaan Parang Gumiwang. Ia sakti mandraguna, semua raja ditaklukkannya. Tetapi ia ingin mencoba kerajaan Amarta ( tempat ia mengabdi ketika menjadi punakawan).Semua satria pandawapun dikalahkannya. Sementara itu Semar, Petruk dan Bagong sangat kebingungan karena kepergian Gareng. Untunglah Pandawa mempunyai penasehat yang ulung, yaitu Prabu Kresna. Ia menyarankan kepada Semar, jika ia ingin bertemu dengan Gareng relakanlah Petruk untuk untuk menghadapi Pandu Bergola. Semar tanggap dengan ucapan Krena, sedangkan hati Petruk menjadi ciut nyalinya. Petruk berfikir Semua raja juga termasuk Pandawa saja dikalahkan Pandu Bergola, apa jadinya kalau dia yang menghadapinya. Melihat kegamangan Petruk, Semar mendekat dan membisikkan sesuatu kepadanya. Setelah itu petruk menjadi semangat dan girang, kemudian ia berangkat menghadapi Pandu Bergola.

Saat Pandu Bergola sudah berhadapan dengan Petruk, ia selalu membelakangi ( tidak mau bertatap muka), jika terpaksa bertatap muka ia selalu menunduk. Tetapi Petruk senantiasa mendesak untuk bertanding. Akhirnya terjadilah perang tanding yang sangat ramai, penuh kelucuan dan juga kesaktian. Saat pergumulan terjadi Pandu Bergola berubah wujud menjadi Gareng. Tetapi Petruk belum menyadarinya. Pergumulan terus berlanjut sampai pada akhirnya Semar memisahkan keduanya. Begitu tahu wujud asli Pandu Bergola Petruk memeluk erat-erat kakaknya (Gareng) dengan penuh girang. semua keluarga Pandawa ikut bersuka cita karena abdinya telah kembali.

Gareng ditanya oleh Kresna, mengapa melakukan seperti itu. ia menjawab bahwa dia ingin mengingatkan tuan-tuannya (Pandawa), jangan lupa karena sudah makmur sehingga kurang/ hilang kehati-hatian serta kewaspadaannya. Bagaimana jadinya kalau negara diserang musuh

(6)

dengan tiba-tiba? negara akan hancur dan rakyat menderita. Maka sebelum semua itu terjadi Gareng mengingatkan pada rajanya. Pandawa merasa gembira dan beruntung punya abdi seperti Gareng.

Makna yang terkandung dalam kisah Gareng adalah :

1. Jangan menilai seseorang dari wujud fisiknya. Budi itu terletak di hati, watak tidak tampak pada wujud fisik tetapi pada tingkah dan perilaku. Belum tentu fisiknya cacat hatinya jahat.

2. .Manusia wajib saling mengingatkan. 3. Jangan suka merampas hak orang lain. 4. Cintailah saudaramu dengan setulus hati.

5. Kalau bertindah harus dengan penuh perhitungan dan hati-hati.

c. Bagong

adalah sejatinya bayangan dari semar dan selalu menemaninya kemana pun Semar pergi,bagong adalah sosok Humoris dan suka sak karepe dewe (Semaunya sendiri) walau pun begitu dia juga sering memberikan petuah-petuah bijaksana.Ciri-ciri Bagong adalah karena dia sosok yang harmonis dia digambarkan dengan perut bulat,mata Lebar dan bibir memble semakin menambah kehumoran bagong.Petruk anak Semar yang bermuka manis dengan senyuman yang menarik hati, panda berbicara, dan juga sangat lucu. Ia suka menyindir ketidakbenaran dengan lawakan-lawakannya. Petruk pernah menjadi raja di negeri Ngrancang Kencana dan bernama Helgeduelbek. Dikisahkan ia melarikan ajimat Kalimasada. Tak ada yang dapat mengalahkannya selain Gareng

d. Petruk

adalah putra angkat kedua Semar.Nama lain dari petruk adalah Bambang Panyukilan dia adalah titisan pendeta raksasa dipertapaan yang bertempat di dalam lautan yang bernama Begawan salantara.Petruk mempunyai watak senang bersenda gurau dan pintar bicara,Dia juga senang berkelahi untuk mengetest kekuatannya.sampai suatu saat ketika malakukan pengembaraan dia bertemu dengan Bambang Sukodadi (Gareng).Dalam pertarungannya mereka tidak ada yang kalah dan menang.Saling hantam injak terus sampai-sampai wajah mereka hancur.Saat pertarungan berlangsung tiba-tiba

(7)

datanglah Semar dan melerai mereka,setelah melerai Semar memberi nasehat Petruk atau Bambang Panyukilan tertarik dengan petuah-petuah Semar dan dia meminta untuk diangkat sebagai anak.Semar mengijinkan asalkan dia mau jadi pamong dari ksatria berbudi luhur (Pandawa).Petruk pun diangkat sebagai anak ke-2 Semar sebagai adik Gareng.Dalam cerita pewayangan petruk adalah pelawak,dan para dalang membuatkan cerita tentang petruk sebagai contoh Petruk Ilang Pethele dan Petruk dadi ratu

2.1.6 Statistik Peminatan Media

Peminatan Media

Komputer / PC

Komik

2.1.7 Memiliki Opini

Dalam pewayangan Jawa Tengah, Semar selalu disertai oleh anak-anaknya, yaitu Gareng, Petruk, dan Bagong. Namun sesungguhnya ketiganya bukan anak kandung Semar. Gareng adalah putra seorang pendeta yang mengalami kutukan dan terbebas oleh Semar. Petruk adalah putra seorang raja bangsa Gandharwa. Sementara Bagong tercipta dari bayangan Semar berkat sabda sakti Resi Manumanasa. Dalam pewayangan Sunda, urutan anak-anak Semar adalah Cepot, Dawala, dan Gareng. Sementara itu, dalam pewayangan Jawa Timuran, Semar hanya didampingi satu orang anak saja, bernama Bagong, yang juga memiliki seorang anak bernama Besut.

2.1.8 Filosofi Punakawan

Punakawan adalah singkatan dari punakawan kawak (bahasa Jawa artinya lama). Istilah ini dimunculkan supaya mengingatkan konsep punakawan yang tidak baku.Penjelasan bahwa punakawan adalah produk budaya Indonesia, bukan konsep dari asli cerita Mahabharata dan Ramayana sudah sering diperdengarkan nyaris tidak diperdebatkan kebenarannya.Penjelasan yang paling dapat diterima mengenai eksistensi punakawan adalah bersifat fungsional.

(8)

2.1.9 Konsep Buku

Kategori : Publikasi untuk Sosial dan Budaya serta Edukasi Judul Buku : Punakawan and His Journey

Data Penerbit :

Sejarah merupakan peristiwa di masa lalu yang sangat penting dalam

kehidupan manusia. Di mana, keberadaannya sering dilupakan, atau setidaknya diacuhkan. Melalui sejarah kita bisa belajar. Tidak hanya melihat peristiwa masa lalu yang tidak akan pernah bisa diubah kembali, melainkan untuk pelajaran di hari ini. Sehingga ke depan menjadi lebih baik dari hari ini dan kemarin. Kami sadar bahwa menyajikan fakta tidak semudah kelihatannya. Serangkaian fakta yang disusun dengan sangat biasa tentunya akan sangat menjemukan dan kurang menggairahkan pembaca. Untuk itulah Penerbit Narasi hadir: menggambarkan fakta dari sisi lain denganlebihmenarik.

Penerbit Narasi merupakan lini penerbit dari satu wadah besar PT. Media Pressindo Group (terdiri dari Media Pressindo, Narasi, Pustaka Widyatama, Pustaka Yustisia, Mutiara Media, dan Mediakom). Pembentukan keenam lini penerbit tersebut adalah untuk pengkategorian tema. Di mana, Penerbit Narasi mengambil porsi tema di wilayah sosial-politik, sosial-budaya, fiksi, sejarah, buku-buku babon.

Pada akhirnya, pembacalah yang berhak menilai kinerja kami. Karena para pembaca adalah satu-satunya alasan di balik keberadaan kami.

Alamat Redaksi:

Perum. Tambak Mas No. 77 DK II Sumberan, Yogyakarta 55182

Telp. (0274) 581788, Faks. (0274) 620879 Email: penerbitnarasi@yahoo.com

(9)

2.1.10 Spesifikasi Buku 1. Satu buah cover luar 2. Satu buah cover dalam

3. Detil buku (ilustrasi, cerita, penerbit, pengarang, dsb) 4.Daftar Isi

5. Pendahuluan

6.Mengenal Wayang Indonesia • Apa Itu Wayang??

• Tokoh Wayang asli Indonesia • Bagaimana Wayang di masa Kini. 7. Berkenalan dengan Punakawan

• Semar • Gareng • Petruk • Bagong

2.1.11 Struktur Buku

Pengarang : Vincent Subrata

Desainer : Vincent Subrata

Peenulis : Jennyfer Laurencia Penerbit : Penerbit Narasi

Publikasi : Edukasi, Novel Grafis Ukuran Cover : 21 x 21

Ukuran halaman dalam : 20 x 20 Halaman : 30 Hal

Harga : Rp 100.000,00

Isi :Membahas Tentang sejarah Punakawan dan

peranan Punakawan dalam pewayangan serta kebudayaan Indonesi di era modern kini

(10)

2.2 Target Komunikasi

Masa kanak – kanak adalah masa yang sangat penting, terutama pada usia belajar. Pada masa usia belajar, kemampuan menyerap berbagai informasi berada dalam kondisi ideal. Pada masa ini, anak umumnya telah memiliki bekal kemampuan baik secara kognitif (pengetahuan) maupun afektif (sikap) yang cukup untuk menerima berbagai informasi. Berikut ini merupakan fase atau tahap dari para ahli sehubungan dengan usia belajar anak.

Fase menurut Aristoteles (384-322 SM)

• Periode anak kecil (kleuter), usia sampai 7 tahun • Periode anak sekolah, usia 7- 14 tahun

• Periode peubertas (remaja), usia 14-21 tahun

Fase menurut Kohnstamm dalam bukunya Pribadi dalam Perkembangan. • Fase Vital (penyusu), sampai usia satu setengah tahun

• Masa Anak Kecil (estetis), usia 7-14 tahun • Masa anak sekolah (intelektual), usia 7- 14 tahun • Masa remaja, usia 14 – 21 tahun

(11)

2.3 A Data Pembanding

Buku Atlas tokoh-tokoh wayang

Gambar 2.1. Contoh buku wayang.

Penerbit : Bendung Layung Kuning Penyunting : Lilih Prilian Ari Wibowo Perancang Sampul : Mahar Mega

Pemeriksa Aksara : Tika Publikasi : 2001

Ukuran : 15 X 23 cm Halaman : xvi + 516 hal Harga : Rp 68.000, 00

Isi : Memabahas tentang sejarah wayang, asal muasal wayang itu

sendiri dan juga penokohan wayang jawa yang dirangkum

(12)

2.4 Motif

2.4.1 Batik Kawung

Dinamakan batik kawung karena motif yang dipakai merupakan stilasi dari penampang buah aren (kawung.) Bentuk dasarnya berupa empat lingkaran oval yang hampir menyentuh satu sama lain dengan simetris, yang jika diperhatikan lebih saksama menimbulkan ilusi optik dengan munculnya bentuk bunga empat kelopak. Masing-masing kelopak berbentuk runcing ramping.

Aren sebagai penghasil gula yang menyimbolkan rasa manis, memiliki filosofi keagungan dan kebijaksanaan. Pohonnya yang lurus tanpa cabang melambangkan keadilan. Karena itu, motif batik kawung memiliki nilai filosofis yang sangat tinggi tentang kekuasaan yang adil dan bijaksana. Bunga empat kelopak dianggap representasi dari lotus (bunga teratai). Bunga ini dala

Gambar

Gambar 2.1.  Contoh buku wayang.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dalam pembuatan kue semprong tepung jali dan puree labu kuning adalah untuk mengetahui pengaruh subtitusi tepung jali dan penambahan puree labu kuning terhadap sifat

Dalam proses usaha pemberantasan kegiatan terorime, maka peran lainnya yang dilakukan oleh ASEAN adalah dengan menyepakati kerjasama dengan Amerika Serikat terkait

Grilled homemade beef patties on sesame burger bun with shredded iceberg, tomatoes, sautéed mushrooms, beef bacon, breaded onion ring, cheddar cheese and French fries Roti

Ruang kerja slide Microsoft PowerPoint dimulai dengan satu slide presentasi baru ( Presentation1 ) dengan tema Title Slide yang menampung teks untuk judul utama ( title )

Peserta juga akan dibekali dengan editing video secara smartphone dengan aplikasi yang cukup memadai sebagai media edit untuk konten Instagram resmi Kepolisian

Setelah peragian berakhir, kegiatan dilakukan dengan menyerahkan bahan-bahan pembuat tempe kepada peserta yang dalam hal ini diwakili oleh ibu ketua PKK desa

TRANSAKSI AKUN YANG TERKAIT SKEMA KECURANGAN Pembelian Persediaan Persediaan, Utang Dagang - Nilai pembelian yang kurang saji. - Keterlambatan dalam mencatat penjualan -

Pertambahan bobot dan karkas merupakan hasil utama yang diharap dalam usaha peternakan ayam pedaging, oleh karena itu semakin tinggi persentase karkas, maka akan semakin