• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hak Asasi Manusia ppt

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hak Asasi Manusia ppt"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

HAK ASASI MANUSIA

Disusun oleh : Rika Indriyana S /X IA 2 /28

(2)

MENU MATERI

Pengertian HAM

Ciri-ciri HAM

Landasan Hukum HAM

Macam-macam HAM

Sejarah Singkat HAM

Pelanggaran Ham

Upaya Penegakan, Perlindungan, dan Pemajuan HAM

Instrumen Hukum

Internasional HAM

Kasus-kasus Pelanggaran

HAM

Peran Masyarakat dan

Pemerintah dalam

Menegakkan HAM

Hambatan Upaya

(3)
(4)

Umum : hak-hak dasar yang dimiliki setiap manusia yang dibawa sejak lahir sebagai anugerah dari Tuhan YME

A.J.M. Milne : hak yang dimilikioleh semua umat manusia di segala masa dan di segala tempat karena

keberadaannya sebagai manusia.

Austin-Ranney : ruang kebebasan individu yang dirumuskansecara jelas dalam konstitusi dan dijamin pelaksanaannya olehpemerintah.

(5)

Franz Magnis-Suseno

hak-hakyang dimiliki manusia bukan karena diberikan oleh

masyarakat, melainkanberdasarkan martabatnya sebagai manusia.

Manusia memilikinya karena iamanusia.

UU No. 39 Tahun 1999 (Tentang Hak Asasi Manusia)

Hak asasi manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat

dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan

merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan

dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi

kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

(6)

CIRI-CIRI HAM

(7)

hakiki, artinya HAM sudah ada sejak lahir

Universal, HAM berlaku umum tanpa memandang

status,suku bangsa, gender

tidak dapat dicabut, HAM tidak dapat diserahkan pada

pihak lain

tidak dapat dibagi, semua orang mendapatkan semua

hak,baik politik,ekonomi, sosbud.

(8)

LANDASAN HUKUM

(9)

Landasan Idill

: Pancasila (sila 2)

Landasan Konstitusi

: UUD 1945

Landasan operasional

:

1.

TAP MPR No. XVII/MPR/1998

2. UU No. 39 Tahun 1999

3. UU No. 26 Tahun 2000

4. UU No. 11 Tahun 2005

5. UU No. 13 Tahun 2006

6. UU No. 20 Tahun 1999

7. UU No. 9 Tahun 1998

8. UU No. 40 Tahun 2008

9. UU No. 23 Tahun 2004

10. Keppres No. 129 Tahun 1998

11. UUD 1945 pasal 28A-28J

12. PP No. 2 Tahun 2002

13. Keppres No. 181 Tahun 1998

14. Keppres No.50 Tahun 1993

15. TAP MPR No. IV/MPR/1999

(10)

MACAM-MACAM HAM

(11)

HAM SECARA UMUM :

o

Hak asasi pribadi (personal right)

o

Hak asasi ekonomi (poverty right)

o

Hak asasi politik (political right)

o

Hak asasi sosial dan kebudayaan (social and cultural right)

o

Hak asasi untuk memperoleh perlakuan yang sama dalam hukum

dan pemerintahan (right of legal equality)

o

Hak asasi untuk memperoleh perlakuan tata cara peradilan dan

perlindungan (prosedural right)

(12)

MACAM HAM MENURUT UUD 45

Ø Hak untuk hidup Ø Hak berkeluarga

Ø Hak mengembangkan diri Ø Hak keadilan

Ø Hak kemerdekaan

Ø Hak atas kebebasan informasi Ø Hak keamanan

Ø Hak kesejahteraan

Ø Hak perlindungan dan pemajuan

Ø Kewajiban menghormati ham orang lain

(13)

MACAM HAM MENURUT UU 39/1999

Ø Hak untuk hidup

Ø Hak untuk berkeluarga Ø Hak mengembangkan diri Ø Hak memproleh keadilan Ø Hak atas kebebasan pribadi Ø Hak rasa aman

Ø Hak atas kesejahteraan

Ø Hak untuk turut serta dalam pemerintahan Ø Hak wanita

Ø Hak anak

(14)

SEJARAH SINGKAT HAM

(15)

Ø Penegakan HAM dimulai dari kaisar HAMMURABI 2500 s/d 1000 SM Ø 1215 ditanda tangani perjanjian MAGNA CHARTA antara Raja John dari Inggris dan sejumlah bangsawan.

Ø 1629 lahir Petition of Right masa pemerintahan CHARLES I di Inggris.

Ø 1679 lahir Habeas Corpus Act masa pemerintahan CHARLES II di Inggris.

Ø 1689 lahir Bill of Right masa pemerintahan WILLEM III di Inggris. Ø 1776 lahir Declaration of Indefendence (AS)

(16)

Ø 1789 lahir Declaration des Droits de l’homme et du Citoyen

(Perancis)

Ø 1918 Rights of Determination naskah yang diusulkan presiden

WOODROW WILSON.

Ø 1941 Atlantic Charter (dipelopori oleh FRANKLIN

D.ROOSSEVELT)

Ø perkembangan secara resmi diakui pada deklarasi universal HAM

yang diterima PBB 10 Desember 1948.

Ø 1966 Convenants of Human Right

(17)

PELANGGARAN HAM

(18)

Kejahatan Genosida

Adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnik, kelompok agama, dengan cara :

a) Membunuh anggota kelompok;

b) Mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat terhadap anggota-anggota kelompok;

c) Menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akan mengakibatkan kemusnahan secara fisik baik seluruh atau sebagainya;

d) Memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran di dalam kelompok; atau

e) Memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke kelompok lain.

(19)

Kejahatan Terhadap Kemanusiaan

Adalah salah satu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematik yang diketahuinya bahwa serangan tersebut ditujukan langsung terhadap penduduk sipil, berupa: a) Pembunuhan;

b) Pemusnahan; c) Perbudakan;

d) Pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa; e) Perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan f) Penyiksaaan,

g) Perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa, pemaksaan kehamilan , permandulan atau strerilisasi secara paksa atau bentuk-bentuk kekerasan seksual lain yang setara;

h) Penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu atau perkumpulan yang didaari persamaan paham politik, ras, kebangsaan, etnis, budaya, agama, jenis kelamin, atau alasan lain yang telah diakui secara universal sebagai hal yang dilarang menurut hukum internasional;

i) Penghilangan orang secara paksa; atau j) Kejahatan aperheid.

(20)

UPAYA PENEGAKAN,

PERLINDUNGAN, DAN

PEMAJUAN HAM

(21)

PENCEGAHAN (PREVENTIF)

Dibuatnya perundang-undangan HAM yang semakin lengkap

Dibuatnya lambaga-lembaga pemantau dan pengawas HAM

Sosialisasi HAM kepada masyarakat

(22)

LEMBAGA PERLINDUNGAN

HAK ASASI MANUSIA

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)

Tujuan Komnas HAM antara lain sebagai berikut :

a. Mengembangkan kondisi yang baik (kondusif) bagi pelaksanaan hak asasi manusia sesuai dengan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, PiagamPerserikatan Bangsa-Bangsa, serta Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.

b. Meningkatkan perlindungan dan penegakan hak asasi manusia danmengembangkan pribadi manusia seutuhnya serta menumbuhkan kemampuanberpartisipasi dalam berbagai bidang kehidupan.

(23)

Komisi Perlindungan Anak Indonesia

Komisi Perlindungan Anak Indonesia mempunyai tugas pokok, yaitu :

1.Melakukan sosialisasi seluruh ketentuan peraturan perundang-undanganyang berkaitan dengan perlindungan anak kepada berbagai pihak (oaringtua, pemerintah, masyarakat, dunia usaha, dan kelompok profesi sertapemuka masyarakat).

2. Melakukan pengumpulan data dan informasi, menerima pengaduan masyarakat tentang berbagai kasus pelanggaran hak-hak anak.

3.Melakuakan pemantauan, evaluasi dan pengawasan terhadap

penyelenggaraanperlindungan anak oleh berbagai pihak (perseorangan, pemerintah, ataumasyarakat).

4. Membuat dan meyampaikan laporan, saran masukan,dan pertimbangan kepada Presiden dalam rangka perlindungan anak untukkepentingan nasional maupun kemanusiaan.

(24)

Komnas Perempuan

Tujuan Komnas Perempuan:

1. Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi penghapusan segala

bentuk kekerasan terhadap perempuan dan penegakan hak-hak asasi

manusia perempuan di Indonesia;

2. Meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan segal bentuk

kekerasan terhadap perempuan dan perlindungan hak-hak asasi

perempuan.

(25)

Pengadilan HAM

Kewenangan pengadilan HAM :

a. Mengadili dan memutus perkara HAM yang berat

b. Memeriksa dan memutus perkara HAM berat yang dilakukan di

batas teritorial wilayah negara Republik Indonesia oleh warga

negara Indonesia

c. Pengadilan HAM tidak berwenang memeriksa dan memutus

perkara pelanggaran HAM berat yang dilakukan oleh seseorang

yang berumur dibawah 18 tahun pada saat kejahatan dilakukan

(26)

INSTRUMEN HUKUM

INTERNASIONAL HAM

(27)

Kovenan International tentang hak - hak Ekonomi, Sosial dan Budaya (The International Covenant on Economic, Social and Cultue Rights)

Kovenan ini lahir pada tuhun 1966, diadopsi pada 16 Desember 1975, dan berlaku pada 3 Januari 1976. Kovenan ini mengakui bahwa setiap manusia memiliki hak ekonomi, sosial dan budaya. Hak ekonomi, sosial dan budaya mencakup:

1) hak atas pekerjaan,

2) hak untuk membentuk serikat kerja,

3)hak atas pensiun, hak atas tingkat kehidupan yang layak bagi dirinya dan keluarganya, termasuk makanan, pakaian dan perumahan yang layak,

4) hak atas pendidikan.

(28)

Kovenan Internasional tentang Hak - hak Sipil dan Politik ( The International Covenant on Civil and Political Right/ICCPR)

Kovenan ini lahir tahun 1966, diadopsi pada 16 Desember 1975 dan

berlaku pada 23 Maret pada 1976. Hak - hak sipil dan politik yang dijamin dalam kovenan ini yaitu :

1 ) hak atas hidup,

2) hak atas kebebasan dan keamanan diri

3) hak atas keamanan di muka badan - badan peradilan,

4) hak atas kebebasan berpikir, mempunyai keyakinan, beragama, 5) hak berpendapat tanpa mengalami gangguan,

6) hak atas kebebasan berkurnpul secara damai, 7) hak untuk berserikat.

(29)

Protokol Opsional pada Kovenan Internasional Hak-Hak Sipil dan Politik

Protokol opgional ini, diadopsi pada 16 Desember 1975, dan berlaku pada 23 Maret 1976. Protokol Opsional/pilihan berisikana pemberian tugas pada komisi Hak-Hak Asasi. Manusia untuk menerima dan

mempertimbangkan pengaduan dari individu - individu warga dalam wilayah kekuasaan negara peserta Kovenan yang menjadi peserta

Protokol, yang mengaku telah menjadi korban pelanggaran terhadap salah satu hak yang dikemukakan dalam Kovenan Hak -hak Sipil dan Politik. Pengaduan itu dapat diajukan secara tertulis kepada Komisi Hak Asasi Manusia, setelah semua Upaya domestik (dalam negara warga yang bersangkutan) yang tersedia telah di tempuhnya, tetapi tidak

menampakkan hasil.

(30)

 Protokol Opsional Kedua terhadap Kovenan Internasional tentang hak - hak Sipil dan Politik dengan tujuan Penghapusan hukuman

Mati.(Protokol ini diadopsi pada 15 Desember 1989, dan berlaku pada 11 Juli 1991).

 Konvensi Internasional Penghapusan Semua Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan (Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Agains Women / CEDAW)

Konvensi ini mulai berlaku tahun 1981. Dokumen ini merupakan alat hukum yang paling lengkap(komprehensif) berkenaan dengan hak - hak asasi wanita, dan mcncakup peranan dan status mereka. Dengan demikian dokumen ini merupakan dasar untuk menjamin persamaan wanita di

negara-negara yang meratifikasinya.

(31)

Konvensi Internasional penghapusan terhadap Semua bentuk

Diskriminasi Rasial (International Convention on the Elimination of

All Forms of Racial Diskrimination).

Konvensi Hak – hak Anak ( Convention on the Rights of the

Child).

(32)

Dengan demikian instrumen HAM internasional dapat disimpulkan: a. Wujud instrumen HAM internasional berupa Undang - undang

Intemasional HAM (Internasional Bill of Rights) yang bentuknya berupa, kovenan, atau konvensi atau perjanjian (treaty) dan protokol.

b. Konvensi maupun protokol akan berlaku dan mengikat secara hukum terhadap negara -negara yang telah menandatanganinya. Negara - negara lainnya (yang tidak ikut menandatangani dalam konvensi) dapat

meratifikasi pada waktu selanjutnya.

c. Ketika Majlis Umum PBB telah mengadopsi Suatu kovenan atau protokol, maka terciptalah standar internasional.

d. Konvensi maupun prolokol akan berlaku dalam suatu negara yang bersifat nasional (secara domistik) jika negara yang bersangkutan telah meratifiksinya.

(33)

KASUS-KASUS

PELANGGARAN HAM

(34)

 Kasus Tanjung Priok (1984)

 Kasus terbunuhnya Marsinah (1994)

 Kasus terbunuhnya wartawan Udin (1996)

 Peristiwa Aceh (1990)

 Peristiwa penculikan para aktivis politik (1998)

 Peristiwa Trisakti dan Semanggi (1998)

 Peristiwa kekerasan di Timor Timur pasca jejak pendapat (1999)

 Kasus Ambon (1999)

 Kasus Poso (1998 – 2000)

 Kasus Dayak dan Madura (2000)

 Kasus TKI di Malaysia (2002)

(35)

PERAN MASYARAKAT DAN

PEMERINTAH DALAM

MENEGAKKAN HAM

(36)

PERAN MASYARAKAT

Tidak main hakim sendiri

Menghargai kebebasan memeluk agama

Melaporkan tindak pelanggaran HAM

Memperlakukan pelaku kriminal sesuai prosedur

Menghargai pendapat orang lain

Tidak memutup-nutupi kasus pelanggaran HAM

Saling memberi kesempatan beribadah bagi orang lain

(37)

PERAN PEMERINTAH

Memberikan pelayanan hukum yang cepat, mudah, dan adil

Memberi keleluasaan bergerak bagi LBH dan lembaga lain

Menetapkan perundang-undangan HAM dengan sanksi yang tegas

Menindak tegas pelaku pelanggaran HAM secara adil

Memberi penyuluhan pada masyarakat umum

(38)

HAMBATAN UPAYA

PENEGAKAN HAM

(39)

Masih lemahnya penegakan hukum

Masih rendahnya kesadaran hukum dan kesadaran kemanusiaan

masyarakat Indonesia

Masih rendahnya kesadaran politik pemerintah

Masih rendahnya kesadaran masyarakat akan hak dan kewajiban

sebagai warga negara yang memiliki HAM dan KAM

Adanya stereotype masyarakat Indonesia yang menganggap

penegakkan HAM dapat mengakibatkan disintegrasi bangsa

(40)

Referensi

Dokumen terkait

Dia mengatakan, dalam menjalankan rekomendasi Tim Evaluasi Kesehatan dan Pengelolaan Satwa, Tim Pengelola Sementara Kebun Binatang Surabaya telah berkoordinasi

PANDUAN PRAKTIKUM SISTEM INFORMASI | 2016 Page | 33 Untuk menampilkan kolom pada ListView klik kanan pada ListView, kemudian pilih edit columns Setelah itu, akan masuk ke

Pembedaan kedua tipe itu dari sudut pandang analisis struktur sangat mudah, misalnya portal bergoyang dapat dilihat dari pola beban dan atau struktur sangat mudah,

Segala puji bagi Allah SWT, tuhan semesta alam yang telah meridhoi dan memberikan kemudahan kepada hamba-Nya dalam menyelesaikan pembuatan karya tulis ilmiah yang berjudul

Demikianlah, apakah seseorang disakiti karena perkara pribadi atau karena ia merupakan bagian dari Jemaat, jika kita ingin mendapatkan ridha Allah Ta’ala, jika kita ingin

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola produksi serasah mangrove yang terjadi di areal hutan mangrove cagar alam Pulau Dua dan untuk menghitung

Dalam mencapai tujuan minimasi makespan , maka diusulkan penjadwalan dengan algoritma Campbell, Dudek, dan Smith (CDS) dengan ukuran lot transfer batch komponen

[r]