• Tidak ada hasil yang ditemukan

ID PELARUTAN ELEMEN BAKAR URANIUM SILISIDA MENGGUNAKAN LARUTAN BASA DAN ASAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ID PELARUTAN ELEMEN BAKAR URANIUM SILISIDA MENGGUNAKAN LARUTAN BASA DAN ASAM"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN 1410-1998

Prosiding Presentasi llmiah Daur Bahan Bakar Nuklir V P2TBDU & P2BGN - BATAN Jakarta, 22 Febmari 2000

ID0200124

PELARUTAN ELEMEN BAKAR URANIUM SILISIDA MENGGUNAKAN

LARUTAN BASA DAN ASAM

YUSUF NAMPIRA

Pusat Pengembangan Teknologi Bahan Bakar Nuklir dan Daur Ulang - BATAN ABSTRAK

PELARUTAN ELEMEN BAKAR URANIUM SILISIDA MENGUNAKAN ASAM DAN BASA. Analisis kimia dalam karakterisasi elemen bakar dimulai dengan proses pelarutan. Pelarutan elemen bakar uranium silisida terdispersi dalam aluminium telah diteliti menggunakan pelarut HNO3 pekat dengan aditif Hg(NO3)2, larutan NaOH dengan aditif H2O2 dan campuran asam pekat HCI-HF. Larutan NaOH akan melarutkan pelat pembungkus bahan bakar, dan HNO3

-Hg(NO3)2 akan melarutkan uranium dalam bahan bakar.

ABSTRACT

DISSOLUTION OF URANIUM SILICIDE FUEL ELEMENT USING ACID AND BASE SOLUTION. Chemical analyses on fuel element characte'rization is started from dissolution process. The chemical analysis for the characterisation of fuel element is introduced by dissol.ution of object analysis. Dissolution offuel element of uranium silicide-aluminum dispersion was studied using consentrated HNO3 with additive of Hg(NC>3)2, NaOH solution with additive of H2O2 and mixed concentrated acid of HCI-HF. NaOH solution will dissolve the cladding material, and HN03-Hg(NO3)2 will dissolve uranium fuet particle.

PENDAHULUAN

Elemen bakar nuklir dispersi uranium silisida merupakan elemen bakar tipe pelat. Pada elemen bakar ini uranium silisida sebagai bahan bakar berada dalam pelat pembungkus (paduan aluminium)'1]. Guna mengetahui unjuk kerjanya maka dilakukan beberapa pengujian, diantaranya analisis kimia bahan bakar sebelum dan sesudah irradiasi.

Sebagai langkah awal dari analisis kimia elemen bakar, cuplikan bahan bakar harus menjadi larutan untuk keperluan analisis secara kuantitatif. Pemilihan bagian cuplikan yang dilarutkan sangat diperlukan untuk memudahkan dalam penyiapan larutan cuplikan siap analisis sehingga dapat memberikan informasi data sebenarnya, oleh sebab itu diperlukan pemilihan pelarut yang selektif untuk pelarutan elemen bakar nuklir.

Aluminium dapat larut dalam pelarut NaOH, di samping itu uranium dapat juga larut dalam larutan NaOH dengan adanya peroksida di dalam nya (2|3!. Uranium dalam UO2 atau uranium logam dapat larut dalam HNO3[2'41. Sedangkan dalam bahan bakar uranium berada dalam senyawa silisida, berdasarkan sifat larutan NaOH dan HNO3 di

tersebut dalam pelarutan elemen bakar silisida. Pada pelarutan tersebut dibutuhkan bahan perusak senyawa uranium silisida, yaitu dengan cara mengoksidasi uranium silisida menjadi uranium oksida dan silika oksida atau dengan bahan perusak lainnya.

TATA KERJA

Bahan yang digunakan

Bahan bakar pelat uranium silisida buatan PT.BANTEK, daiam pelarutan ini menggunakan larutan NaOH 20%, HNO3 pekat, HF-HCI (1:1) sebagai pelarut serta bahan tambahan H2O2 dan larutan Hg(NO3)2 10000 ppm.

Cara kerja

Waktu pelarutan 20 mg pelat elemen bakar dilarutkan dalam 2ml deret larutan NaOH, yang ditambah dengan H2O2. Di samping itu 20 mg pelat elemen bakar dilarutkan dalam deret HNO3 pekat dengan penambahan larutan Hg(NO3). Hasil kedua pelarutan di atas dibandingkan dengan hasil pelarutan dari 20 mg pelat elemen bakar menggunakan campuran HCI-HF151. Unsur-unsur dalam hasil pelarutan dianalisis dengan metode

(2)

HASIL DAN BAHASAN

Unsur dalam fasa larutan ini ditunjukkan dalam Tabel 1. Dalam pelarutan dengan ke dua pelarut tersebut memberikan data yang berbeda. Pelarutan pelat elemen bakar uranium silisida menggunakan pelarut NaOH berlangsung mefalui mekanisme pelarutan pelat pembungkus. Pada pelarutan ini berlangsung reaksi sebagai berikut:

2H2O2

Al + NaOH • NaAIO3 + H2 + 2H2O (1)

H2O2

UxSiy+NaOH • NaUO4 + SiO2 + H2O (2)

Dalam pelarutan tersebut kandungan NaOH dalam larutan sangat berpengaruh pada kecepatan pelarutan pelat yang bersangkutan. Peningkatan kandungan NaOH dalam larutan menyebabkan kenaikan kelarutan pelat aluminium. Akan tetapi pada konsentrasi larutan NaOH di atas 20% terjadi suatu kejenuhan kemampuan larutan untuk pelarutan tersebut. Oieh sebab itu dalam pelarutan pelat menggunakan larutan tersebut akan terjadi penurunan kecepatan pelarutan (Gambar 1). Sedangkan pada penggunaan larutan 20% NaOH-200|i H2O2 sebagai pelarut dalam pelarutan pelat tersebut mempunyai kelarutan maksimum pada berat pelat 46,7 mg dalam 1 ml larutan pelarut (Gambar 2). Hasil analisis lamtan yang dihasilkan menunjukkan bahwa uranium tidak berada dalam larutan akan tetapi berupa endapan. Hal ini disebabkan H2O2 yang ada dalam larutan tidak mampu mengoksidasi uranium silisida. Kandungan aluminium dalam endapan lebih tinggi jika digunakan pelarut NaOH encer (Gambar 3).

HNO3 tidak dapat melarutkan pelat aluminium karena pada pelarutan tersebut terjadi pelapisan aluminium oksida yang melindungi proses pelarutannya. Akan tetapi HNO3 dapat berhubungan dengan bahan bakar melalui celah antara kedua sisi pelat, dan difusi hubungan tersebut belum efektif untuk melarutkan uranium dalam senyawa uranium silisida. Adanya Hg(NO3)2 dalam larutan akan merusak sistem uranium silisida, oleh sebab itu uranium dalam bahan bakar dapat terlarut dalam HNO3. Kecepatan pelarutan pelat elemen bakar ini naik secara iinier dengan kenaikkan konsentrasi Hg++ (Gambar 4). Sedangkan efisiensi pelarutan uranium dalam pelat elemen bakar

mencapai optimum pada kandungan Hg++ 250 ppm dalam HNO3 pekat.

SIMPULAN

Berdasarkan keadaan tersebut dapat disimpulkan bahwa pelarutan elemen bakar uranium silisida menggunakan ke dua pelarut di atas berbeda sifat pelarutan nya, yaitu :

a. Pelarutan elemen bakar uranium silisida menggunakan pelarut basa melarutkan pelat pembungkus tanpa uranium dalam bahan bakar.

b. Pelarutan elemen bakar bahan bakar menggunakan HNO3-Hg(NO3)2 melalui proses difusi pelarut melewati celah antara pelat pembungkus melarutkan ur-anium dalam bahan bakar.

PUSTAKA

[1]. COPELAND G.L, HOBBS R.W., HOFMAN G.L, SNELGROVE J.L.," Performance of low enriched U3Si2-aluminium dispersion fuel elements in Oak Ridge Research Reactor", ANL/RERTR/TM-10

[2]. CHERNAJEV l.l, Complex Compound of Uranium, Israel Program for Scientific Translation, Yerusalem 1968

[3]. DONG D., VANDEGRIFT G.F., S AMINI, J.B. HERSUBENO, H. NASUTION, Y.NAMPIRA, "Processing of LEU targets for 99 Mo production dissolution of metal foil targets by alkaline hidrogen peroksida", International Meeting on Reduced Enrichment for Research and Test Reactors (RERTR), September 18-21,1995, Paris France

[4]. SRINIVASAN B, LEONARD R.A, VANDEGRIFT G.F, MOERIDUN, A.A RAUF, H LUBIS, A. HARDI, S. AMINI, Y. NAMPIRA, Processing of LEU Target for 99 Mo Production Dissolution of Metal Foils by Nitric acid Mixtures, International Meeting on Reduced Enrichment for research and TestReactor, Paris, 1995

[5]. CHANDER K., PATIL B.N., KAMAT J.V., KHEDEKAR N.B., MANOLKAR R.B., MARATHE S.G., "Direct dissolution of nuclear materials for chemical quality control", Nuclear Technology, vol. 78, 1987, 69-74

(3)

Prosiding Presentasi llmiah Daur Bahan Bakar Nuklir V

P2TBDU & P2BGN - BATAN Jakarta, 22 Februari 2000 ISSN 1410-1998

Tabel 1. Analisis hasil pelarutan optimum pelat elemen bakar uranium silisida PELARUT Warna larutan Warna endapan NaOH kuning hitam HNO3-Hg(NO3)2 kuning., pelat HCI-HF kuning -INTENSITAS SiNAR-XKARAKTERISTIK/g CUPLIKAN

UNSUR Al Si U LARUTAN 95,03 56.52 0,00 ENDAPAN 8,36 5,29 148,44 LARUTAN 6,00 16,11 119,46 LARUTAN 62,85 - 77,85 <D

S-C ro •4—* "a3 c ro -•—» ro o. o 25 20 15 10 5 -0 4 10 15 20 25 30

konsentrasi larutan NaOH (%berat)

35

Gambar 1. Pengaruh konsentrasi NaOH pada kecepatan kelarutan pelat elemen bakar uranium silisida

(4)

c •4—» co ^ ro — CL o CD

0

0.05

0.1

0.15

berat pelat (g)

Gambar 2 . Pengaruh berat cuplikan pelat elemen bakar uranium silisida terhadap pelarutannya dalam larutan NaOH 20% - H2O2

35

x TO C ' w co T3 c CD o ro o

konsentrasi NaOH (% berat)

0

0

Gambar 3. Perbandingan AI.Mg, Si dan U dalam endapan pada pelarutan pelat elemen bakar uranium silisida

(5)

Prosiding Presentasi llmiah DaurBahan BakarNuklir V

P2TBDU & P2BGN - BATAN Jakarta, 22 Februari 2000 ISSN 1410-1998

c co

laru

i

CD ^ o. ^.

pata

n

(g/de

t

o J U

25

20

15

10

5

0

0

1

2 3 4

kandungan Hg+'+ dalam pelarut (100 ppm)

Gambar 4 . Pengaruh Hg(NCh)2 terhadap pelarutan pelat elemen bakar dalam HNO3 pekat

2

03 c 'w ro •o c <D Q. x : ro o cc o 0.4 0.35 0.3 0.25 0.2 0.15 0.1 0.05 0 • B

• HNO3-Hg(NO3)2

• HCI-HF(1:1)

0.5 1 1.5 2 2.5 3

kandungan Hg

++

dalam larutan (100 ppm)

3.5

(6)

TANYA JAWAB

1. Tarwito

• Mohon penjelasan, pertimbangan saudara mengapa pelarutan uranium menggunakan campuran HNCb-Hg(NO3)2, Sedangkan Hg(NO3)2 merupakan bahan berbahaya dan beracun (B3). Apakah tidak dapat dengan menaikkan konsentrasi HNO3 ? Bagaimana pemisahan kembali Hg(NO3)2 ?

Yusuf Nampira

• Pelarutan ini sebagai langkah awal dalam analisis kimia bahan bakar pasca irradiasi. Cuplikan yang dilarutkan sekitar 20mg-30mg sehingga pelarut yang dibutuhkan sekitar 2 ml, disamping itu pelarutan tersebut dilakukan dalam ruang tertutup dengan sistem alir udara melalui filter dan proses tersebut dilakukan pada temperatur ruang, maka penggunaan Hg(NO3)2 tidak akan membahayakan lingkungan.

HNO3 yang digunakan merupakan larutan pekat. Hg dapat dipisahkan tidak dalam senyawa HNO3 tetapi dapat diambil dari larutan dengan membentuk endapan HgCb.

2. AbdulLatif

• Ada dua cara pelarutan (asam dan basa), pelarutan dengan apa yang lebih. efisien jika mengambil uranium ?

Yusuf Nampira :

• Pelarutan dengan asam akan melarutkan uranium dengan sedikit pelarutan pelat pembungkus, dalam Gambar 5 dan Tabel 1 menujukkan bahwa uranium hasil pelarutan tersebut relatif sama dengan pelarutan total menggunakan 3. Siti Amini

Mengapa dapat dinyatakan kondisi optimum pelarutan adalah 20% sedangkan uranium banyak terdapat dalam endapan (Gambar 3, Tabel 1) ? Yusuf Nampira:

• Berdasarkan tujuan pelarutan ini yaitu untuk melakukan pengujian elemen bakar secara kimia . deh'gan obyek analisis pelat pembungkus, bahan bakar maupun keseluruhan pelat eiemen bakar. Berdasarkan obyek yang akan di analisis penggunaan NaOH 20% sebagai pelarut optimum untuk pelarutan kelongsong, sehingga uranium dalam bahan bakar terpisahkan dari bahan kelongsong. Hal ini ditunjukkan pada endapan yang ada mempunyai perbandingan kandungan uranium terhadap aluminium maksimum. Sedangkan jika dibutuhkan analisis bahan bakar, hasil endapan tersebut dapat dilarutkan menggunakan asam.

Gambar

Tabel 1. Analisis hasil pelarutan optimum pelat elemen bakar uranium silisida
Gambar 2 . Pengaruh berat cuplikan pelat elemen bakar uranium silisida terhadap pelarutannya dalam larutan NaOH 20% - H2O2
Gambar 4 . Pengaruh Hg(NCh)2 terhadap pelarutan pelat elemen bakar dalam HNO3 pekat

Referensi

Dokumen terkait

(2004b) mengemukakan bahwa dalam mendapatkan investasi unit pengolahan minyak kelapa dapat dilakukan dengan model kemitraan karena sangat bermanfaat dalam hal:

Pengawasan (controlling) dilakukan untuk mengumpulkan data tentang penyelenggaraan kerja sama antara guru, kepala sekolah, konselor, supervisor, dan petugas sekolah

Ruas jalan purwodadi – Wirosari merupakan jalan Prorinsi atau jalan utama penghubung antar kota, yang sering dilalui kendaraan dengan tujuan baik luar kota maupun dalam kota,

Judul Skripsi yang diangkat adalah : “ Pelaksanaan Supervisi Pembelajaran PAI dI SMKN 2 Kecamatan Katingan Hilir ” Shalawat serta salam, semoga tetap tercurahkan

Sebagaimana yang kita saksikan bahwa distribusi sumber daya ekonomi bahkan pelayanan publik dilaksanakan tidak hanya oleh pemerintah atau negara, tetapi juga sektor bisnis

Embung adalah bangunan air dengan kelengkapan yang dibangun melintang sungai yang sengaja dibuat untuk meningkatkan taraf muka air atau untuk mendapatkan tinggi terjun, sehingga

Dari hasil penelitian eksperimen ini, dapat diambil kesimpulan: (1) instalasi infrastruktur Grid computing membutuhkan konfigurasi DNS server yang benar; (2) Certificate Authority

Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, pengawas pemilu berkewajiban bersikap tidak dikriminatif, menerima dan menindaklanjuti laporan yang berkaitan dengan dugaan