• Tidak ada hasil yang ditemukan

KORELASI METODE KARYAWISATA DENGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK MELATI INDAH SAYANG-SAYANG TAHUN PELAJARAN 2020/2021

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KORELASI METODE KARYAWISATA DENGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK MELATI INDAH SAYANG-SAYANG TAHUN PELAJARAN 2020/2021"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Indonesian Journal of

Elementary and Childhood Education Vol. 1 No. 4. 2020: 133-138

133

KORELASI METODE KARYAWISATA DENGAN KEMANDIRIAN ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK MELATI INDAH SAYANG-SAYANG

TAHUN PELAJARAN 2020/2021

Intan Rohani, I Nyoman Suarta,Ika Rachmayani

Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Universitas Mataram E-mail: [email protected]

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan ada tidaknya korelasi antara metode karyawisata dengan kemandirian anak usia 5-6 tahun di TK Melati Indah Sayang-sayang tahun pelajaran 2020/2021. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif komparatif dalam bentuk ex-post facto. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu teknik observasi menggunakan instrumen penelitian. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu teknik analisis komparatif dengan menggunakan uji beda rumus Wilcoxon

Match Pairs Test. Subyek dalam penelitian ini adalah anak usia 5-6 tahun di TK Melati Indah

Sayang-sayang tahun pelajaran 2020/2021. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada korelasi metode karyawisata dengan kemandirian anak usia 5-6 tahun di TK Melati Indah Sayang-sayang pada tahun pelajaran 2020/2021. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan data menggunakan rumus Uji Wilcoxon Match Pairs

Test yaitu ωhitung ≤ ωkritis (0,00 ≤ 17). Sehingga dapat dikatakan bahwa antara pre-test dan

post-test terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kemandirian anak usia 5-6 tahun. Kata Kunci: Metode Karyawisata, Kemandirian Anak, Anak Usia Dini

PENDAHULUAN

Pendidikan Anak Usia Dini merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 (enam) tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut (Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 146 tahun 2014 Pasal 1). Kesiapan untuk memasuki pendidikan lebih lanjut berarti anak harus memiliki perkembangan yang matang dalam 6 aspek perkembangan yaitu dalam aspek nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini dalam aspek sosial emosional terdapat tingkat pencapain perkembangan anak yang penting untuk dikembangkan salah satunya yaitu kemandirian anak. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kemandirian berarti hal atau keadaan dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain.

Namun kenyataan yang terjadi, berdasarkan hasil observasi awal di TK Melati Indah Sayang-sayang khususnya anak usia 5-6 tahun, ditemukan bahwa anak masih menangis apabila ditinggal orang tuanya saat ke sekolah, datang sekolah terlambat, tidak dapat meyelesaikan tugas sendiri seperti anak masih dipakaikan sepatu oleh orang tua, masih disuapi saat makan, dan belum dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya seperti tidak mau berinteraksi dengan teman-temannya.

Dari permasalahan di atas dapat diketahui bahwa anak usia 5-6 tahun di TK Melati Indah Sayang-sayang belum mandiri sesuai dengan perkembangannya. Hal tersebut perlu dilakukan tindakan berupa pemberian stimulus tugas kemandirian melalui beberapa metode.

(2)

Indonesian Journal of

Elementary and Childhood Education Vol. 1 No. 4. 2020: 133-138

134

Salah satu metode yang tepat untuk mengembangkan kemandirian anak adalah metode karyawisata. Metode karyawisata merupakan metode pembelajaran di mana anak akan mengamati lingkungannya secara nyata tentang suatu objek yang tidak dilihat anak selama belajar di kelas. Dengan demikian, peneliti bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi metode karyawisata dengan kemandirian anak usia 5-6 tahun di TK Melati Indah Sayang-sayang tahun Pelajaran 2020/2021.

METODE

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif komparatif dalam bentuk ex-post facto. Menurut Sukardi (2012) penelitian ex post facto merupakan penelitian di mana variabel-variabel bebas telah terjadi ketika penelitian mulai dengan pengamatan variabel-variabel terikat dalam suatu penelitian. Variabel bebas yang dimaksudkan dalm penelitian ini adalah metode karyawisata yang telah diterapkan dan variabel terikat dalam penelitian ini yaitu kemandirian anak. Sehingga dalam penelitian ini tidak ada perlakuan yang diberikan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kemandirian anak usia 5-6 tahun di TK Melati Indah Kelurahan Sayang-sayang Kecamatan Cakranegara ini diukur menggunakan instrumen penelitian kemandirian anak usia 5-6 tahun yang terdiri dari 10 item indikator. Instrumen kemandirian anak usia 5-6 tahun ini telah diuji validitasnya oleh dua ahli dan menyatakan bahwa semua instrumen valid.

Untuk mengetahui kemandirian anak usia 5-6 tahun di TK Melati Indah Kelurahan Sayang-sayang Kecamatan Cakranegara, peneliti terlebih dahulu menyusun data pre-tes kemandirian anak sebelum mendapatkan pembelajaran menggunakan metode karyawisata. Hasil data pre-tes kemandirian anak usia 5-6 tahun keseluruhan disajikan dalam bentuk tabel di bawah ini.

Tabel 1. Data Pre-Tes Kemandirian Anak Usia 5-6 Tahun di TK Melati Indah Sayang-sayang Tahun Pelajaran 2020/2021

No. Descriptor Responden Rata

-rata A B C D E F G H I J K L M

1. Anak membawa tas sendiri

2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1,84

2. Anak mengikuti kegiatan

pembelajaran tanpa di temani orang lain

2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 1 3 2 2,23 3. Anak mengerjakan tugas yang diberikan guru tanpa meminta bantuan 2 2 2 3 1 2 3 1 2 2 2 2 1 1,92 4. Anak mentaati

aturan yang telah disepakati Bersama

1 2 2 3 1 3 3 2 2 2 2 2 2 2,07

5. Anak mengikuti

(3)

Indonesian Journal of

Elementary and Childhood Education Vol. 1 No. 4. 2020: 133-138

135

No. Descriptor Responden Rata

-rata A B C D E F G H I J K L M

pembelajaran sampai selesai 6. Anak membereskan

alat main yang telah digunakan

2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2,23

7. Anak meletakan alat main dengan rapi sesuai tempatnya setelah selesai kegiatan 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1,76 8. Anak menjawab pertanyaan yang di berikan oleh guru

2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2,00

9. Anak bercerita tentang kegiatan

yang telah

dilakukan dari awal kegiatan sampai kegiatan terakhir 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1,46 10. Anak mengungkapkan kegiatan yang paling disenangi 2 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2,61 Skor Anak 18 22 20 26 16 25 25 17 19 18 21 23 19

Dari data pre-tes maka peneliti menemukan data bahwa rata-rata indikator tertinggi yaitu anak mengungkapkan kegiatan yang paling disenangi (rata-rata 2,61) sedangkan rata-rata indikator terendah yaitu anak bercerita tentang kegiatan yang telah dilakukan dari awal kegiatan sampai kegiatan terakhir (rata-rata 1,44). Berdasarkan hasil pre-test tersebut, maka peneliti akan melakukan penelitian tentang kemandirian anak usia 5-6 tahun setelah anak-anak mengikuti pembelajaran menggunakan metode karyawisata.

Tabel 2. Data Post-Tes Kemandirian Anak Usia 5-6 Tahun di TK Melati Indah Sayang sayang Tahun Pelajaran 2020/2021

No. Descriptor Responden

Rata-rata A B C D E F G H I J K L M

1. Anak membawa tas sendiri 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3,61 2. Anak mengikuti kegiatan

pembelajaran tanpa di temani orang lain

4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3,69

3.

Anak mengerjakan tugas yang diberikan guru tanpa meminta bantuan

3 4 3 4 2 4 4 3 2 3 3 3 3 3,15

4. Anak mentaati aturan yang telah disepakati Bersama

(4)

Indonesian Journal of

Elementary and Childhood Education Vol. 1 No. 4. 2020: 133-138

136

No. Descriptor Responden

Rata-rata A B C D E F G H I J K L M

5. Anak mengikuti kegiatan pembelajaran sampai selesai

4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3,69

6. Anak membereskan alat main yang telah digunakan

4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 3 3 3 3,46

7.

Anak meletakan alat main dengan rapi sesuai tempatnya setelah selesai kegiatan

3 3 4 3 2 4 3 4 2 2 3 2 3 2,92

8. Anak menjawab

pertanyaan yang di berikan oleh guru

3 4 3 4 2 3 4 3 3 2 3 3 2 3,00

9.

Anak bercerita tentang kegiatan yang telah dilakukan dari awal kegiatan sampai kegiatan terakhir

2 2 2 3 2 3 3 2 2 1 2 2 2 2,15

10.

Anak mengungkapkan kegiatan yang paling disenangi

4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3,61

Skor Anak

34 36 36 38 26 35 38 32 28 26 30 30 30

Dari tabel tersebut, maka dapat diketahui bahwa skor akhir anak dalam capaian kemandirian melalui metode karyawisata mengalami peningkatan yaitu pada indikator anak membawa tas sendiri (rata-rata 3,61), anak mengikuti kegiatan pembelajaran tanpa ditemani orang lain (3,69), anak mengerjakan tugas yang diberikan guru tanpa meminta bantuan (rata-rata 3,15), anak mentaati aturan yang telah disepakati bersama ((rata-rata-(rata-rata 3,15), anak mengikuti kegiatan pembelajaran sampai selesai (rata-rata 3,69), anak membereskan alat main yang telah digunakan (rata-rata 3,46), anak meletakan alat main dengan rapi sesuai tempatnya setelah selesai kegiatan (rata-rata 2,92), anak menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru (3,00), anak bercerita tentang kegiatan yang telah dilakukan dari awal kegiatan sampai kegiatan terakhir (rata-rata 2,15), dan anak mengungkapkan kegiatan yang paling disenangi (rata-rata 3,61). Untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata pre-tes dan post-tes data kemandirian anak usia 5-6 tahun di TK Melati Indah Sayang-sayang sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran menggunakan metode karyawisata, dapat dilihat pada gambar grafik di bawah ini.

(5)

Indonesian Journal of

Elementary and Childhood Education Vol. 1 No. 4. 2020: 133-138

137

Gambar 1. Perbedaaan Nilai Rata-Rata Pre-Test dan Post-Tes Kemandirian Anak Usia 5-6 Tahun di TK Melati ndah Sayang-sayang Tahun Pelajaran 2020/2021

Berdasarkan gambar tersebut maka terdapat korelasi antara metode karyawisata dengan kemandirian anak usia 5-6 tahun yang dibuktikan dengan adanya perbedaan nilai rata-rata antara data pre-tes lebih kecil dengan nilai rata-rata data post-tes lebih besar. Hal tersebut juga didukung oleh teori menurut Dowling dalam (Sa’diyah, 2017) kemandirian adalah kemampuan anak dalam berpikir dan melakukan sesuatu oleh diri mereka sendiri untuk memenuhi kebutuhannya sehingga mereka tidak lagi bergantung pada orang lain namun dapat menjadi individu yang dapat berdiri sendiri. Sedangkan menurut Moeslichatoen (2004), bahwa karyawisata merupakan salah satu metode melaksanakan kegiatan pengajaran di taman kanak-kanak dengan cara mengamati dunia sesuai dengan kenyataan yang ada secara langsung yang meliputi manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, dan benda-benda lainnya.

Dari kedua teori tersebut dapat dikatakan bahwa pembelajaran menggunakan metode karyawisata dapat meningkatkan kemandirian anak. Selain itu manfaat metode karyawisata menurut Adelia (2012) adalah dapat mendorong para siswa mengembangkan sikap kemandirian. Ternyata manfaat tersebut terbukti saat pelaksanaan penelitian dan mampu meningkatkan kemandirian anak dengan skor yang paling tinggi di stimulasi yaitu pada aspek tidak bergantung kepada orang lain dalam mengurus diri sendiri karena pada saat pembelajaran menggunakan metode karyawisata anak mengikuti kegiatan pembelajaran tanpa di temani orang lain seperti tidak ditemani oleh orang tua, saudara, atau pengasuh. Selain itu jumlah skor tertinggi pada aspek yaitu bertanggung jawab dalam mentaati aturan karena anak-anak mengikuti kegiatan pembelajaran karyawisata sampai selesai.

Hal tersebut juga diperkuat oleh pernyataan guru kelas menyampaikan bahwa sebelum anak-anak mengikuti pembelajaran menggunakan metode karyawisata, anak usia 5-6 tahun capaian kemandirian masih kurang. Namun setelah anak usia 5-6 tahun mengikuti pembelajaran menggunakan metode karyawisata, tingkat capaian kemandirian mereka meningkat baik.

Peneliti juga mendapatkan penemuan yaitu pada saat peneliti melakukan penelitian, anak-anak lebih percaya diri ketika menjawab kegiatan yang paling di senangi dan percaya diri ketika bercerita tentang pengalaman mereka ketika pernah mengikuti pembelajaran menggunakan metode karyawisata. Dan pada saat penelitian, anak-anak duduk berdampingan dengan peneliti tanpa merasa malu atau canggung dan tidak ditemani orang tua ataupun kerabat selama penelitian dilakukan.

SIMPULAN (PENUTUP)

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada korelasi metode karyawisata dengan kemandirian anak usia 5-6 tahun di TK Melati Indah

0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4

Pre Test Post Test

Deskriptor 1 Deskriptor 2 Deskriptor 3 Deskriptor 4 Deskriptor 5 Deskriptor 6 Deskriptor 7 Deskriptor 8

(6)

Indonesian Journal of

Elementary and Childhood Education Vol. 1 No. 4. 2020: 133-138

138

Sayang-sayang pada tahun pelajaran 2020/2021. Hal ini dibuktikan dengan hasil perhitungan data menggunakan rumus Uji Wilcoxon Match Pairs Test yaitu ωhitung ≤ ωkritis (0,00 ≤ 17). Sehingga dapat dikatakan bahwa antara pre-tes dan post-tes terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kemandirian anak usia 5-6 tahun.

DAFTAR PUSTAKA

Adelia, Vera. 2012. Metode Mengajar Anak di Luar Kelas (Outdoor study). Yogyakarta. DIVA Press

Moeslichatoen. 2004, Metode Pengajaran Di Taman-Kanak-Kanak. Jakarta. Rineka Cipta.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. Departemen Pendidikan Nasional, 2005

Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.

Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor Nomor 146 tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.

Sa’diyah, Rika. 2017. Pentingnya Melatih Kemandirian Anak. Jurnal FAI-Universitas Muhammadiyah Jakarta. Vol. XVI (2). Universitas Muhammadiyah Jakarta Sukardi. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara

Gambar

Tabel 1. Data Pre-Tes Kemandirian Anak Usia 5-6 Tahun di TK Melati Indah Sayang- Sayang-sayang Tahun Pelajaran 2020/2021
Tabel 2. Data Post-Tes Kemandirian Anak Usia 5-6 Tahun di TK Melati Indah Sayang  sayang Tahun Pelajaran 2020/2021
Gambar 1. Perbedaaan Nilai Rata-Rata Pre-Test dan Post-Tes Kemandirian Anak Usia 5-6  Tahun di TK Melati ndah Sayang-sayang Tahun Pelajaran 2020/2021

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan : Ada hubungan antara pola asuh ibu dan status pekerjaan dengan perkembangan kemandirian pada anak usia prasekolah 4-6 tahun di TK Pertiwi Dwp

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “hubun gan antara pola asuh ibu dan status pekerjaan dengan perkembangan kemandirian anak usia. prasekolah (4-6) tahun di

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan parenting pada orangtua yang memiliki anak usia dini di TK Annur 1 Jogja

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh permainan warna dengan media benang terhadap kreativitas anak usia 5-6 tahun di Tk Sayang Ibu Desa Arul Kumer Selatan Kec..

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka dapat dinyatakan bahwa status bekerja ibu merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemandirian anak usia 5-6 tahun di TK

terdapat pengaruh yang signifikan dari permainan bakiak terhadap perkembangan sosial anak usia dini kelompok B di TK Nusa Indah Palembang. Perkembangan sosial

terdapat pengaruh yang signifikan dari permainan bakiak terhadap perkembangan sosial anak usia dini kelompok B di TK Nusa Indah Palembang. Perkembangan sosial

Hasil Implementasi Program Pengembangan Profil Pelajar Pancasila untuk Kemandirian Anak Usia 5-6 Tahun di TK X Dengan itu berdasarkan dari hasil penelitian yang sudah dilakukan