• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Pencegahan Fraud Rev 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Pencegahan Fraud Rev 1"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

PENCEGAHAN FRAUD PENCEGAHAN FRAUD

Fr

Fraud aud berberpenpengargaruh uh secsecara ara lalangsngsung ung terterhadhadap ap keukeuntuntungangan n perperusausahaahaan.n. Sem

Sementaentara ra peruperusahasahaan an besabesar r munmungkin gkin dapadapat t bertbertahan akibat ahan akibat enam atau enam atau tujutujuhh macam fraud, sebuah perusahaan kecil atau organisasi nirlaba mungkin tidak akan macam fraud, sebuah perusahaan kecil atau organisasi nirlaba mungkin tidak akan  pernah

 pernah dapat dapat bertahan. bertahan. Untuk Untuk bertahan bertahan dalam dalam pasar pasar yang yang kompetitif kompetitif saat saat ini,ini,  perusahaan harus

 perusahaan harus proaktif dalam memerangi fraproaktif dalam memerangi fraud.ud.

Ketika akuntan memikirkan pencegahan fraud, mereka

Ketika akuntan memikirkan pencegahan fraud, mereka berpikir pengendaliaberpikir pengendaliann in

interternalnal. . PiPihak hak lualuar r bebertartanya nya “Ap“Apa a yayang ng dimdimaksaksud ud penpengegendandalilian an intinterernalnal!! P

Penengegendndalaliaian n ininteternrnal al adadalalah ah sesepeperarangngkakat t atatururan an dadan n prprososededur ur yyanangg men

mengendgendalikalikan an berjberjalaalannya nnya peruperusahasahaan. an. SecSecara ara teorteori, i, jika jika prosprosedur edur diteditetapktapkanan dengan benar dan semua orang mengikutinya, kesalahan terhindari dan fraud tidak  dengan benar dan semua orang mengikutinya, kesalahan terhindari dan fraud tidak  terjadi.

terjadi.

"asalahnya adalah orang yang melakukan fraud seringnya adalah orang yang "asalahnya adalah orang yang melakukan fraud seringnya adalah orang yang menganggap pengendalian internal sebagai bagian dari agenda mereka sendiri. menganggap pengendalian internal sebagai bagian dari agenda mereka sendiri. "ereka melanggar aturan ketika mereka melakukan fraud, dan kemudian biasanya "ereka melanggar aturan ketika mereka melakukan fraud, dan kemudian biasanya melanggar lebih banyak peraturan untuk menutupi fraud.

melanggar lebih banyak peraturan untuk menutupi fraud. #adi

#adi, , pengpengendaendalian lian inteinternalrnal, , mermerupakupakan an upayupaya a pencpencegahegahan an fraufraud d ketiketikaka  pengendalian inter

 pengendalian internal itu sendiri ditenal itu sendiri ditetapkan dengan benartapkan dengan benar..

1.

1. DasDasarar-D-Dasaasar Pengr Pengendendalialian Intean Internarnall "a

"ananajejemmen en peperurusasahahaan an mmememikikul ul tatangnggugung ng jaja$a$ab b ututamama a ununtutuk k  me

menetnetapkapkanan, , memempmpertertahaahankankan, n, dan dan memenegnegakakkan kan sisistestem m yayang ng amaman an dandan ter

terkenkendadali,li, chechecks cks and and balbalancanceses. . %i%iayaya a untuntuk uk memembmbuatuat, , menmenererapkapkanan, , dandan mem

memelihelihara ara pengpengendaendalian lian yang yang efeefektif ktif bisa bisa tingtinggi. gi. SepeSeperti rti halnyhalnya a kepukeputusatusann  bisnis,

 bisnis, penting penting untuk untuk mempertimbangkan mempertimbangkan biaya biaya terhadap terhadap manfaat manfaat yang yang dapatdapat dicapai dengan pengendalian.

dicapai dengan pengendalian. &is

&isiko iko fraufraud d intinternaernal l adaladalah ah tingtinggi. gi. FraFraud ud '(am'(amineriners s memmemperkperkirairakankan  bah$a

 bah$a )* )* sampai sampai +* +* dari dari pendapatan pendapatan suatu suatu perusahaan perusahaan hilang hilang karena karena fraudfraud setiap tahun. Seorang eksekutif mungkin berkata, !!idak dengan perusahaan setiap tahun. Seorang eksekutif mungkin berkata, !!idak dengan perusahaan saya!!. "ungkin benar bah$a sebuah perusahaan tertentu belum menemukan saya!!. "ungkin benar bah$a sebuah perusahaan tertentu belum menemukan  besarnya

(2)

%iaya pencegahan fraud dan manajemen harus mempertimbangkan terhadap %iaya pencegahan fraud dan manajemen harus mempertimbangkan terhadap risiko fraud total tahunan perusahaan sebelum mengambil keputusan tentang risiko fraud total tahunan perusahaan sebelum mengambil keputusan tentang uang yang akan dibelanjakan dalam upaya pencegahan.

uang yang akan dibelanjakan dalam upaya pencegahan. %ah

%ahkan kan ketketika ika aturaturan an pempembatabatasan san angganggaranaran, , pentpenting ing bagi bagi manmanajemajemenen untuk mengadakan setidaknya beberapa tingkat pengendalian. Ada beberapa untuk mengadakan setidaknya beberapa tingkat pengendalian. Ada beberapa checks and balances

checks and balances yang tidak mahal untuk diterapkan seperti pemisahan yang tidak mahal untuk diterapkan seperti pemisahan fun

fungsigsi, , rekrekonsonsililiasiasi i teptepat at $a$aktuktu, , dadan n sejsejenienisnysnya/, a/, dan dan semsemuanuanya ya harharusus dilakukan, dengan sangat minimal.

dilakukan, dengan sangat minimal. 

enentu tu sajasaja, , bebebeberapa rapa pengpengendaendalian dapat lian dapat jauh lebih jauh lebih efeefektif dan ktif dan amaamann daripada yang lain, tetapi mahal. -alau biaya sebagai pertimbangan utama, daripada yang lain, tetapi mahal. -alau biaya sebagai pertimbangan utama, namun pengenalian tidak boleh diabaikan sama sekali, tapi manajemen harus namun pengenalian tidak boleh diabaikan sama sekali, tapi manajemen harus mencari metode biaya0efektif yang memba$a regulasi ke daerah aman secara mencari metode biaya0efektif yang memba$a regulasi ke daerah aman secara memadai.

memadai. Pe

Pengengendandalilian an ininterternal nal terterkaikait t dendengan gan frfraud aud dadapat pat didibedbedakaakan n daldalam am titigaga kategori1

kategori1 a.

a. PePengngenendadalilian Pran Prevevenentitif f  %e

%erforfokus kus padpada a memelilindundungi ngi aseaset t dan dan infinformormasi asi perperusausahaahaan n dendengangan menghentikan fraud yang terjadi.

menghentikan fraud yang terjadi. b.

b. PePengngenendadalilian Dean Detetektktif if 

%ertujuan untuk menemukan fraud ketika itu terjadi, diharapkan sesegera %ertujuan untuk menemukan fraud ketika itu terjadi, diharapkan sesegera mungkin.

mungkin. c.

c. PePengngenendadalilian an !!rerektiktif f  "emper

"emperbaiki masalah yang baiki masalah yang ditemukaditemukan, sehingga n, sehingga fraud selanjutnya dapatfraud selanjutnya dapat dicegah dan terdeteksi secara lebih baik.

dicegah dan terdeteksi secara lebih baik.

Ketiga kategori ini sangat penting untuk membentuk pengendalian internal Ketiga kategori ini sangat penting untuk membentuk pengendalian internal yan

yang g efefektektifif. . #ik#ika a salsalah ah satsatu u hihilalang, ng, dua dua lalaininnya nya secsecarara a otootomamatis tis memenjanjadidi kurang efektif. Ambil contoh, pengendalian korektif. 2al tersebut mungkin kurang efektif. Ambil contoh, pengendalian korektif. 2al tersebut mungkin ter

termamasuk suk hukhukumuman an yayang ng ditditententukaukan n akaakan n dikdikenaenakan kan setsetelelah ah frfraud aud tetelahlah ditemukan. #ika sebuah perusahaan memilih untuk tidak menghukum mereka ditemukan. #ika sebuah perusahaan memilih untuk tidak menghukum mereka yan

yang g memelaklakukaukan n frafraud, ud, proproseses s lalain in memenjanjadi di kurkurang ang efeefektiktif f karkarena ena sesegergeraa kar

(3)

%iaya pencegahan fraud dan manajemen harus mempertimbangkan terhadap %iaya pencegahan fraud dan manajemen harus mempertimbangkan terhadap risiko fraud total tahunan perusahaan sebelum mengambil keputusan tentang risiko fraud total tahunan perusahaan sebelum mengambil keputusan tentang uang yang akan dibelanjakan dalam upaya pencegahan.

uang yang akan dibelanjakan dalam upaya pencegahan. %ah

%ahkan kan ketketika ika aturaturan an pempembatabatasan san angganggaranaran, , pentpenting ing bagi bagi manmanajemajemenen untuk mengadakan setidaknya beberapa tingkat pengendalian. Ada beberapa untuk mengadakan setidaknya beberapa tingkat pengendalian. Ada beberapa checks and balances

checks and balances yang tidak mahal untuk diterapkan seperti pemisahan yang tidak mahal untuk diterapkan seperti pemisahan fun

fungsigsi, , rekrekonsonsililiasiasi i teptepat at $a$aktuktu, , dadan n sejsejenienisnysnya/, a/, dan dan semsemuanuanya ya harharusus dilakukan, dengan sangat minimal.

dilakukan, dengan sangat minimal. 

enentu tu sajasaja, , bebebeberapa rapa pengpengendaendalian dapat lian dapat jauh lebih jauh lebih efeefektif dan ktif dan amaamann daripada yang lain, tetapi mahal. -alau biaya sebagai pertimbangan utama, daripada yang lain, tetapi mahal. -alau biaya sebagai pertimbangan utama, namun pengenalian tidak boleh diabaikan sama sekali, tapi manajemen harus namun pengenalian tidak boleh diabaikan sama sekali, tapi manajemen harus mencari metode biaya0efektif yang memba$a regulasi ke daerah aman secara mencari metode biaya0efektif yang memba$a regulasi ke daerah aman secara memadai.

memadai. Pe

Pengengendandalilian an ininterternal nal terterkaikait t dendengan gan frfraud aud dadapat pat didibedbedakaakan n daldalam am titigaga kategori1

kategori1 a.

a. PePengngenendadalilian Pran Prevevenentitif f  %e

%erforfokus kus padpada a memelilindundungi ngi aseaset t dan dan infinformormasi asi perperusausahaahaan n dendengangan menghentikan fraud yang terjadi.

menghentikan fraud yang terjadi. b.

b. PePengngenendadalilian Dean Detetektktif if 

%ertujuan untuk menemukan fraud ketika itu terjadi, diharapkan sesegera %ertujuan untuk menemukan fraud ketika itu terjadi, diharapkan sesegera mungkin.

mungkin. c.

c. PePengngenendadalilian an !!rerektiktif f  "emper

"emperbaiki masalah yang baiki masalah yang ditemukaditemukan, sehingga n, sehingga fraud selanjutnya dapatfraud selanjutnya dapat dicegah dan terdeteksi secara lebih baik.

dicegah dan terdeteksi secara lebih baik.

Ketiga kategori ini sangat penting untuk membentuk pengendalian internal Ketiga kategori ini sangat penting untuk membentuk pengendalian internal yan

yang g efefektektifif. . #ik#ika a salsalah ah satsatu u hihilalang, ng, dua dua lalaininnya nya secsecarara a otootomamatis tis memenjanjadidi kurang efektif. Ambil contoh, pengendalian korektif. 2al tersebut mungkin kurang efektif. Ambil contoh, pengendalian korektif. 2al tersebut mungkin ter

termamasuk suk hukhukumuman an yayang ng ditditententukaukan n akaakan n dikdikenaenakan kan setsetelelah ah frfraud aud tetelahlah ditemukan. #ika sebuah perusahaan memilih untuk tidak menghukum mereka ditemukan. #ika sebuah perusahaan memilih untuk tidak menghukum mereka yan

yang g memelaklakukaukan n frafraud, ud, proproseses s lalain in memenjanjadi di kurkurang ang efeefektiktif f karkarena ena sesegergeraa kar

(4)

demikian, kebijakan tidak berarti bagi karya$an dan mereka lebih cenderung demikian, kebijakan tidak berarti bagi karya$an dan mereka lebih cenderung melanggar aturan tersebut.

melanggar aturan tersebut.

a.

a. Pengendalian Pengendalian Internal Internal dan dan "arbanes-#$le"arbanes-#$le%% Un

Undandang0Ug0Undandang ng SaSarbarbanesnes0404(le(ley y tatahun hun 5665665 5 SS4747/ / umumumumnyanya  berlaku un

 berlaku untuk perusahaatuk perusahaan publik n publik di Amerika dan auddi Amerika dan auditornya, tetapi itornya, tetapi banyak banyak   perusahaan

 perusahaan publik publik multinasional multinasional dan dan perusahaan perusahaan s$asta s$asta yang yang mengikutimengikuti  peraturan tersebut

 peraturan tersebut secara sukarela. S47 umumnya mensyarasecara sukarela. S47 umumnya mensyaratkan1tkan1 8.

8. "a"ananajejememen n mmenenililai ai efefekektiti9i9itatas s ststruruktktur ur pepengngenendadalilian an ininteternrnalal  perusahaan

 perusahaan atas atas pelaporan pelaporan keuangan. keuangan. Apakah Apakah pengendalian pengendalian efektif efektif  unt

untuk uk memenjanjamimin n bahbah$a $a lalaporporan an keukeuangangan an akaakan n disdisajajikaikan n secsecaraara akurat

akurat 5.

5. SebSebuah laporuah laporan auditan auditor tentaor tentang penilng penilaian manaian manajemajemen. Aen. Apakapakah auditoh auditor r  yakin bah$a manajemen melakukan penilaian terhadap pengendalian yakin bah$a manajemen melakukan penilaian terhadap pengendalian internal secara akurat

internal secara akurat :.

:. StStandandar audit yanar audit yang g barbaru u dan atudan aturaran n untuntuk peruuk perusahsahaan audiaan audit t dendengangan klien publik. Auditor perusahaan publik dibatasi dengan pelayanan klien publik. Auditor perusahaan publik dibatasi dengan pelayanan yang dapat mereka berikan kepada klien mereka, untuk memastikan yang dapat mereka berikan kepada klien mereka, untuk memastikan independensi mereka.

independensi mereka. Pe

Persyrsyararataatan n umumum um S4S47 7 lailainnynnya a menmencakcakup up keketententuatuan n memengengenainai whistleblower 

whistleblower , , perperusausahahaan an harharus us memembmbententuk uk memekakanisnismeme, , pepelalaporporanan rahasia/ anonim bagi karya$an. 2al ini paling sering dilakukan dengan rahasia/ anonim bagi karya$an. 2al ini paling sering dilakukan dengan hotline

hotline anonim, hal  anonim, hal ini dapat diatur ini dapat diatur melalui penyedimelalui penyedia jasa, yang a jasa, yang menjammenjaminin kera

kerahasihasiaan aan penepenelepolepon. n. PeruPerusahasahaan an juga juga haruharus s menmengunggungkapkkapkan an apakapakahah Kode 'tik telah ditetapkan untuk

Kode 'tik telah ditetapkan untuk para eksekutif dan tersedia untuk para eksekutif dan tersedia untuk umum.umum. S47 mendefinisi

S47 mendefinisikan kan konflik kepentingan dan konflik kepentingan dan melarang tindakan tertentu,melarang tindakan tertentu, seperti pinjaman pribadi pejabat eksekutif atau direksi.

seperti pinjaman pribadi pejabat eksekutif atau direksi. S47 tidak

S47 tidak menentumenentukan kan perangkat pengendaliperangkat pengendalian an internal tertentu yanginternal tertentu yang harus ada pada perusahaan. Ada elemen tertentu dari pengendalian internal harus ada pada perusahaan. Ada elemen tertentu dari pengendalian internal yang diperlukan, seperti ketentuan

yang diperlukan, seperti ketentuanwhistleblower whistleblower  dan e9aluasi manajemen dan e9aluasi manajemen terhadap pengendalia

terhadap pengendalian n internal, tetapi peraturan tersebut tidak internal, tetapi peraturan tersebut tidak menentukamenentukann  besaran perangka

(5)

"em

"emahamahami i apa apa yanyang g tidatidak k dipedipersayrsayarataratkan kan S47 S47 bagi bagi peruperusahasahaanan mun

mungkin gkin lebilebih h pentpenting ing daridaripada pada menmengetagetahui hui apa apa yanyang g dipedipersyarsyaratkratkan.an. %a

%anynyak ak oraorang ng dan dan in9in9estestor or tidtidak ak memengengerti rti babah$a h$a S4S47 7 sesebenbenararnynyaa mensyar

mensyaratkan sangat atkan sangat sedikit cara perbaikan sedikit cara perbaikan substantsubstantif atas if atas pengendalipengendalianan int

internaernal l peruperusahasahaan. an. SelSelama ama manmanajemajemen en mau mau menmengakugakui i secasecara ra terbterbukauka  bah$a

 bah$a pengendaliannpengendaliannya ya tidak tidak baik, baik, perusahaan perusahaan tidak tidak dipaksa dipaksa untuk untuk  meningkatkan pengendalian internal.

meningkatkan pengendalian internal.

&IP" DAN &ENI  &IP" DAN &ENI 

'eni(bang Pr!gra(

'eni(bang Pr!gra( WhisWhistlebtleblowlowerer)) 8.

8.  Anonymous hotlin Anonymous hotlinee (eng*rangi setenga+ fra*d. (eng*rangi setenga+ fra*d. 5.

5. Inf!r(asi,kabar ra+asia (er*akan (et!de terke(*ka dala( Inf!r(asi,kabar ra+asia (er*akan (et!de terke(*ka dala( (endeteksi fra*d.(endeteksi fra*d. :.

:. 'e'e(r(r!(!(!s!sikaikan n s*as*at* t* b*b*da%da%a a di di (an(ana a karkar%a%aan an (el(eli+ai+att whistleblowing whistleblowing   sebagai  sebagai k!(!nen enting dari etika

k!(!nen enting dari etika lingk*ngan %ang (elind*ngi (asa dean lingk*ngan %ang (elind*ngi (asa dean (ereka(ereka.. ;.

;. Perti(bangkan (e(ePerti(bangkan (e(erl*as r!grrl*as r!gra(a( whistleblower whistleblower   keada e(as!k/ elanggan/ dan  keada e(as!k/ elanggan/ dan lain-lain di l*ar !rganisasi.

lain-lain di l*ar !rganisasi. ).

). Pr!gra( +ar*s bersifat ra+asia/ dan ela!r +ar*s di%akinkan ba+a tidak akan adaPr!gra( +ar*s bersifat ra+asia/ dan ela!r +ar*s di%akinkan ba+a tidak akan ada e(balasan.

e(balasan. +.

+. Pengad*an ter+ada (ana0e(en seni!r +ar*s disa(aikan langs*ng keada k!(itePengad*an ter+ada (ana0e(en seni!r +ar*s disa(aikan langs*ng keada k!(ite a*dit.

a*dit. b.

b. A*dit A*dit dan dan Pengendalian Pengendalian InternalInternal

Audit yang dilakukan oleh auditor independen lebih terfokus pada Audit yang dilakukan oleh auditor independen lebih terfokus pada  prosedur

 prosedur berbasis berbasis risiko, risiko, efekti9itas efekti9itas pengendalian pengendalian internal internal perusahaanperusahaan menjadi sorotan.

menjadi sorotan.

Audit berbasis risiko berfokus pada identifikasi fungsi dan rekening Audit berbasis risiko berfokus pada identifikasi fungsi dan rekening akun/ di sebuah

akun/ di sebuah perusahaaperusahaan yang n yang menimbmenimbulkan risiko tertinggi terjadinyaulkan risiko tertinggi terjadinya kesalahan atau penyimpangan yaitu, area yang paling berisiko terjadinya kesalahan atau penyimpangan yaitu, area yang paling berisiko terjadinya salah saji dalam laporan keuangan.

salah saji dalam laporan keuangan.

idak hanya mencari hasilnya salah saji laporan keuangan/, auditor  idak hanya mencari hasilnya salah saji laporan keuangan/, auditor  me

mencancari ri pepenyenyebab bab kekekurkuranangan gan penpengegendandalilian/an/. . #a#adi di fokfokusnusnya ya adadalaalahh men

menge9age9aluasluasi i kualkualitas itas daladalam m prosproses es pelapelaporaporan n keuakeuanganngan, , bukabukan n hanyhanyaa memeriksa catatan akuntansi.

(6)

Pernyataan pada Standar Audit, SAS/ << “Pertimbangan Fraud dalam Audit =aporan Keuangan>, memberikan auditor pedoman khusus tentang masalah fraud dalam perusahaan. Standar ini mengharuskan auditor untuk  mengidentifikasi risiko fraud dalam perusahaan? mereka diharapkan untuk  mengasumsikan bah$a pengakuan pendapatan yang tidak benar  merupakan risiko fraud, seperti halnya pengabaian manajemen atas  pengendalian internal.

#adi auditor mungkin akan sedikit lebih sadar akan isu seputar   pengendalian internal dan dampaknya terhadap laporan keuangan. @amun,

ini tidak berarti bah$a auditor eksternal lebih menyukai untuk mendeteksi fraud daripada sebagaimana yang mereka telah lakukan di masa lalu.

. Aktivitas Pengendalian di dala( seb*a+ Per*sa+aan

Kebijakan dan prosedur perusahaan dapat dibagi ke dalam beberapa kategori. Salah satu bagian yang paling jelas dari pengendalian internal suatu  perusahaan adalah1

a. erlind*ngan ter+ada aset. ni berarti bah$a perusahaan mengamankan aset fisik melalui pintu0pintu terkunci, mengamankan meja dan lemari arsip, tempat penyimpanan terkunci, dan penggunaan lencana identifikasi. Batatan yang teliti tentang aset dan informasi yang dimiliki oleh  perusahaan juga harus dijaga.

b. enga(anan cek k!s!ng, k!(*ter (engg*nakan password , dan data dilind*ngi dengan erangkat l*nak kea(anan. Akses ke data yang diberikan hanya kepada mereka yang membutuhkannya, dan upaya untuk  mengakses sistem komputer dari luar dikendalikan dan dipantau. "embatasi akses ke informasi digital ini sangat penting di era informasi. Komputerisasi data rentan terhadaphacker  dan karya$an yang tidak puas, dan informasi pelanggan harus rajin dijaga.

c. Pe(isa+an f*ngsi

3alam perusahaan kecil, ini adalah salah satu pengendalian internal yang paling banyak diabaikan. ni menyedihkan, karena tidak terlalu sulit untuk membagi tugas antara karya$an sehingga seorang karya$an tidak 

(7)

memiliki terlalu banyak kendali atas daerah tertentu. @amun, perusahaan0  perusahaan kecil enggan untuk mengambil langkah ini, karena tidak selalu mudah atau efisien untuk membagi tugas antar karya$an. api hanya membutuhkan satu fraud bagi perusahaan untuk menyadari pentingnya  pemisahan tugas dan usaha yang sedikit dan biaya yang sedikit

dibandingkan dengan risiko fraud.

nti dari pemisahan fungsi adalah memisahkan f*ngsi kasir, encatat, dan enandatangan d!k*(en 2!t!risat!r3 di perusahaan. Sebagai contoh, dalam kaitannya dengan piutang usaha, kasir akan memiliki kepemilikan aset0pembayaran pelanggan secara tunai atau cek. Fungsi pencatatan, termasuk memperbarui rekening nasabah ke rekening  pembayaran dan pencatatan deposito bank. Karya$an dalam fungsi otorisasi hanya akan diiCinkan untuk mencatat penyesuaian rekening atau otorisasi transaksi yang tidak biasa lainnya.

3engan memisahkan ketiga fungsi tersebut, maka kecil kemungkinan  bah$a pembayaran pelanggan akan dicuri. #ika orang yang memegang uang mencuri, ini akan terlihat ketika rekening nasabah dan rekening bank  direkonsiliasi oleh karya$an lain. Sangat mudah untuk melihat mengapa orang yang memiliki uang tidak boleh membuat entri ke rekening nasabah atau rekening bank, atau merekonsiliasi keduanya. ni juga jelas bah$a setidaknya orang ketiga harus terlibat dalam proses untuk memungkinkan  penyesuaian ke rekening, dan ini tidak harus dilakukan oleh kasir,

mencegahnya menyesuaikan rekening untuk menutupi pencurian.

I"AH N4A&A Pe(isa+an F*ngsi

"eb*a+ er*sa+aan (an*fakt*r kecil (e(iliki sat* !rang %ang (engendalikan sel*r*+ r!ses ak*ntansi er*sa+aan. 'ana0er ak*ntansi (en0aab s*rat/ (ende!sit!kan e(ba%aran elanggan/ (e(erbar*i rekening nasaba+/ (encatat sald! rekening bank/ dan (erek!nsiliasi la!ran bank. Dia 0*ga (e(iliki keenangan *nt*k (e(b*k*kan 0*rnal en%es*aian ke siste( ak*ntansi.

(8)

&iga ta+*n ke(*dian/ ditetakan ba+a (ana0er ak*ntansi tela+ (enc*ri se0*(la+ besar *ang. Dia (enc*ri begit* ban%ak se+ingga er*sa+aan ter+*%*ng di tei kebangkr*tan.

Penc*rian terseb*t (*da+ dilak*kan karena tidak ada engaasan dari f*ngsi ak*ntansi dan sa(a sekali tidak ada e(isa+an f*ngsi. 5a+kan tana sat* !rang lain %ang terlibat dala( r!ses e(ba%aran elanggan/ it* (e(*da+kan (ana0er ak*ntansi *nt*k (enga(bil e(ba%aran elanggan dan (engat*r rekening elanggan *nt*k (en*t*i enc*rian. Rekening bank selal* sei(bang karena ia (elak*kan en%es*aian ke rekening it* 0*ga.

4torisasi transaksi yang tepat berkaitan dengan tingkat otoritas karya$an untuk mengajukan, menyetujui, dan mencatat transaksi. Kegiatan dalam kategori ini bisa mencakup penandatanganan transaksi baik tanda tangan pada kertas atau persetujuan digital/, mem9erifikasi  bah$a otorisasi yang tepat telah diberikan sebelum transaksi selesai, dan mengambil tindakan korektif jika transaksi selesai tanpa otorisasi yang tepat. Sebagai contoh, sebuah perusahaan mungkin memiliki kebijakan  bah$a setiap transaksi di ba$ah D86.666 dapat disetujui oleh super9isor 

$ilayah tetapi lebih dari jumlah itu manajer super9isor $ilayah harus melakukan persetujuan. ni adalah contoh dari pengendalian otorisasi, dan komponen lebih lanjut akan mencakup tindak lanjut oleh seseorang di dalam perusahaan untuk memastikan bah$a tingkat kelayakan yang diperoleh otorisasi untuk transaksi lebih dari D86.666.

Penting juga untuk menentukan bah$a otorisasi tidak dipalsukan. 2al ini bisa terjadi melalui tanda tangan palsu di atas kertas, atau melalui akses tidak sah ke data komputer untuk memberikan otorisasi elektronik. Salah satu komponen akhir dari pemeriksaan otorisasi adalah menentukan apakah sistem otorisasi sedang dielakkan. "isalnya, jika transaksi D8;.666 memerlukan tingkat yang lebih tinggi otorisasi, seorang karya$an mungkin cenderung melanggar menjadi dua transaksi DE.666, sehingga meniadakan kebutuhan untuk otorisasi tambahan.

Salah satu cara untuk memeriksa apakah transaksi sedang diproses dengan benar adalah melalui pemeriksaan independen atas kinerja.

(9)

Pengecekan tersebut dapat mencakup hal0hal seperti audit mendadak atas rekening, rekonsiliasi catatan, jumlah uang di laci, dan jumlah persediaan fisik. Karena jenis pemeriksaan ini memerlukan tingkat independensi, maka harus dilakukan oleh orang lain selain mereka yang ditugaskan menjaga rekening, catatan, atau aset. Sebagai contoh, pengujian jumlah  persediaan tidak boleh dilakukan oleh pega$ai yang menga$asi gudang atau karya$an yang mencatat persediaan. Sebaliknya, harus dilakukan oleh seseorang di luar fungsi0fungsi tersebut, yang tidak akan memiliki kepentingan dalam memanipulasi salah satu hitungan. 4rang tersebut bisa  jadi auditor internalal atau petugas akuntansi terkait dengan piutang, dan  bukan catatan persediaan.

I"AH N4A&A

&indakan Anti-Fra*d "ecara U(*(

'en*r*t As!siasi CFE/ 678 dari er*sa+aan %ang (en0adi k!rban dari fra*d internalal (engg*nakan a*dit eksternal sebagai langka+ anti-fra*d. 9i(a *l*+ se(bilan ersen er*sa+aan k!rban (engg*nakan a*dit internalal *nt*k (e(bant* (encega+ fra*d/ dan :;8 (e(anfaatkan elati+an fra*d *nt*k (e(erangi fra*d.

"ekanisme pelaporan anonim, sepertihotline fra*d kar%aan, adalah salah satu cara untuk mempertahankan pengendalian. #ika karya$an melakukan hotline  secara serius, yakinlah bah$a mereka benar0benar akan tetap anonim, terdorong untuk menggunakannya, dan tindakan yang diambil  berdasarkan laporan anonim, mereka akan lebih cenderung memanfaatkannya. Karena mekanisme pelaporan dilakukan dengan serius, karya$an perlu mengetahui bah$a tindakan yang tepat nyata0nyata dilakukan, sejauh bah$a hal itu adalah sah dan praktis.

I"AH N4A&A

Efektivitas Hotline An!n%(!*s

'en*r*t As!siasi CFE/ !rganisasi %ang tela+ (enerakan +!tline fra*d ata* (ekanis(e ela!ran an!ni( (enderita ker*gian karena fra*d rata-rata +an%a setenga+ dari %ang

(10)

tidak (elak*kan (ekanis(e terseb*t. Per*sa+aan dengan hotline (e(iliki ker*gian rata-rata <1==.===/ sedangkan (ereka %ang tidak (e(iliki ker*gian rata-rata-rata-rata <==.===.

%agian umum akhir dari pengendalian internal adalah Akti9itas  pengendalian. "anajemen dapat dan harus memantau akses ke komputer,  bangunan, area penyimpanan, dan sistem akuntansi. 3alam era informasi ini,  perlu untuk memantau hal0hal seperti penggunaan e-mail , usaha0usaha

cracking password , dan perubahan atau penyesuaian rekening.

&IP" DAN &ENI 

Aktivitas Pengendalian Uta(a dala( seb*a+ Per*sa+aan

8. Perlind*ngan atas aset. ea(anan fisik dan kea(anan data.

5. Pe(isa+an t*gas. &idak (e(berikan sat* !rang terlal* ban%ak !t!ritas ata* akses> (e(iliki egaai %ang cross-check  2(e(eriksa sat* sa(a lain3 sebagai bagian r!ses n!r(al er*sa+aan.

:. #t!risasi %ang 5aik. 'e(astikan ba+a transaksi tela+ di!t!risasi dan ba+a at*ran %ang terkait dengan !t!risasi tela+ diberlak*kan.

;. Pe(eriksaan indeenden ter+ada kiner0a.  Surprise audit  dan analisis internalal lainn%a ter+ada keat*+an kebi0akan dan r!sed*r.

). 'ekanis(e ela!ran an!ni(. "eb*a+ hotline %ang dilak*kan secara seri*s dan benar-benar di(anfaatkan !le+ kar%aan.

+. Aktivitas e(anta*an. 'eneliti dan elacakan akses ke data k!(*ter/ bang*nan/ aset/ dan siste( ak*ntansi.

?. erangka er0a Pencega+an Fra*d

Salah satu kerangka kerja pencegahan fraud yang diusulkan adalah r!gra( tiga-bagian yang diterapkan untuk setiap departemen dan karya$an. Program pencegahan fraud komprehensif ini tidak hanya berupa rencana satu dimensi yang berfokus pada kegiatan departemen akuntansi, melainkan harus dilaksanakan seluruh perusahaan untuk hasil yang terbaik.

Program seperti itu bisa jadi mahal dan membutuhkan bulanan atau tahunan untuk melaksanakannya secara penuh. Selain itu, program pencegahan fraud yang paling efektif komprehensif tidak akan menjadi proyek satu kali. ni

(11)

akan memerlukan kerja berkelanjutan seperti perusahaan memantau efekti9itas  program, selalu memperbarui untuk menjaga perubahan dalam operasi dan

teknologi, dan meningkatkan proses berdasarkan hasil program.

Program tiga bagian termasuk pendidikan fraud, in9estigasi fraud, dan teknik pencegahan fraud secara proaktif. Ketiganya pada akhirnya bergantung satu sama lain, sehingga menghilangkan salah satunya akan merusak kerangka kerja secara keseluruhan dan membuatnya tidak efektif secara keseluruhan. Setiap bagian dibagi menjadi empat komponen utama, dan komponen tersebut  berupa siklus, selesai semua komponen maka akan dimulai lagi proses dari

a$al.

&is dan &eknik 

!(!nen Pr!gra( Pencega+an Fra*d %ang !(re+ensif  8. Pendidikan Fra*d@ (enga0ari kar%aan tentang risik! fra*d. 5. Investigasi Fra*d@ Investigasi kas*s %ang did*ga fra*d.

:. Pencega+an Fra*d@ (engeval*asi/ (erancang/ dan (enerakan engendalian %ang r!aktif (encega+ fra*d.

a. Pencega+an Fra*d@ Pendidikan

Pendidikan fraud yang merupakan bagian dari program dimulai dengan “Pengenalan Fraud!. Semua karya$an menerima pelatihan kesadaran akan fraud, dan bersamaan dengan ini, manajemen berkumpul di hadapan para karya$an. Karya$an harus yakin bah$a pencegahan fraud pada umumnya, dan pendidikan fraud pada khususnya, penting bagi mereka sebagai indi9idu dan bagi perusahaan secara keseluruhan. entu, manajemen dan eksekutif  harus ikut serta dalam program ini juga. "ereka dianggap sebagai teladan  bagi semua karya$an lainnya, sehingga kerjasama mereka adalah kunci

untuk pelaksanaannya.

Pelatihan kesadaran akan fraud ini penting karena penelitian telah menunjukkan bah$a karya$an adalah penga$as perusahaan yang sangat  baik, bersedia untuk melaporkan fraud jika mereka mengetahuinya dan memberitahukan manajemen. 2al ini masuk akal, kemudian, untuk memberi mereka alat yang mereka butuhkan dalam membantu mendeteksi fraud.

(12)

Pada a$alnya, semua karya$an harus diberikan satu sampai dua jam  pelatihan yang memperkenalkan mereka tentang fraud, bagaimana  berkomitmen, siapa pelakunya, dan seperti apa fraud itu. Secara  berkelanjutan, pelatihan serupa harus diberikan kepada karya$an baru, dan  pelatihan terbaru harus dilakukan setiap tahun untuk semua karya$an.

arget pelatihan harus dilakukan untuk departemen dan fungsi  pekerjaan yang mungkin memiliki kasus fraud yang lebih tinggi.

Pengembangan strategi pelatihan adalah langkah pertama, karena hal itu  perlu untuk menentukan siapa yang lebih membutuhkan dari pada sekedar 

dasar0dasar fraud. Perusahaan kemudian harus mengembangkan program  pelatihan sehingga manajemen tahu apa yang akan diajarkan sebelum proses  pendidikan dimulai. Karya$an kunci dapat membantu dalam menyusun

rencana tersebut, termasuk program pelatihan dan bahan materinya.

Ketika strategi pelatihan sudah disusun, adalah penting untuk  menentukan departemen mana yang berrisiko lebih besar untuk terjadinya fraud dan departemen yang memiliki kesempatan yang lebih baik untuk  mendeteksi fraud. entu saja, fungsi keuangan dan akuntansi akan menerima pelatihan lebih dari pada departemen lain. Pelatihan tambahan  juga dapat diberikan kepada karya$an yang berurusan dengan pengendalian  persediaan atau aset berisiko lainnya. Karya$an dapat menerima sejumlah  pelatihan, tergantung pada tugas pekerjaan mereka dan jenis fraud yang

mungkin mereka hadapi.

Salah satu komponen pendidikan fraud meliputi pengembangan  partisipatif program pendidikan, serta partisipasi dalam pengembangan kebijakan dan prosedur pencegahan fraud. #adi selain karya$an menerima  pelatihan tentang fraud, mereka juga dapat didorong untuk membantu mengembangkan teknik pencegahan. 2al ini tentu masuk akal untuk  meminta masukan dari karya$an selaku ujung tombak perusahaan. Pengetahuan itu dapat digunakan tidak hanya untuk pengembangan program  pendidikan, tetapi untuk membantu dalam pengembangan prosedur   pencegahan fraud.

(13)

=okakarya tri$ulanan untuk memperbarui pelatihan kesadaran akan fraud harus direncanakan, rotasi karya$an sehingga mereka masing0masing  berpartisipasi dalam setidaknya satu lokakarya per tahun. Karya$an dapat didaftar untuk melatih karya$an lainnya. ni bisa menjadi metode  pengajaran yang sangat efektif jika dilakukan oleh orang0orang yang termoti9asi untuk membantu dan yang telah berpengalaman berbicara di depan umum.

Sebenarnya, merancang program pendidikan pencegahan fraud tidak  terlalu sulit jika manajemen menggunakan tenaga profesional anti0fraud yang berpengalaman dalam hal ini dan jika fokus tetap pada !!dunia nyata!! Artinya, selama sesi pendidikan tersebut fokusnya adalah pada situasi nyata selama karya$an berada di tempat kerja. "ereka tidak perlu belajar banyak  teori tentang bagaimana dan mengapa fraud terjadi. "ereka perlu mengetahui kenyataan tentang fraud, seperti apa yang mungkin terjadi di  perusahaan mereka, bagaimana mereka bisa melihat sesuatu yang salah, apa informasi yang diperlukan, dan apa yang akan terjadi setelah mereka melaporkan dugaan fraud.

Pendidikan anti0fraud di sebuah perusahaan tidak boleh hanya me$ajibkan karya$an di kelas pelatihan. Seharusnya pelatihan tersebut menjadi sesi yang berharga bagi karya$an untuk berpikir tentang  bagaimana mereka dapat membantu manajemen mendeteksi dan mencegah

fraud.

&is dan &eknik 

'erancang Pr!gra( Anti-Fra*d Pendidikan

8. Pengenalan fra*d@ (engaa begit* enting bagi kar%aan *nt*k bela0ar tentang fra*d.

5. Cara *(*( bagai(ana fra*d bisa dilak*kan di s*at* te(at bisnis dala( er*sa+aan. :. Pe(ba+asan tentang bidang er*sa+aan %ang sangat rentan ter+ada fra*d.

;. 5agai(ana fra*d terdeteksi. Aa %ang +ar*s diasadai dan aa %ang (er*akan erilak* %ang (enc*rigakan %ang +ar*s dila!rkan.

(14)

!rang dala(. "iaa %ang +ar*s (eneri(a inf!r(asi)

+. Aa %ang kita lak*kan dengan inf!r(asi tentang fra*d-bagai(ana inf!r(asi dieval*asi dan (engik*ti ta+aann%a. 5agai(ana kita (elind*ngi identitas !rang %ang (ela!rkan d*gaan fra*d.

E. "iaa %ang +ar*s di+*b*ngi 0ika erl* inf!r(asi lebi+ lan0*t tentang fra*d.

b. Pencega+an Fra*d@ Investigasi

%agian in9estigasi fraud dari program pencegahan fraud yang komprehensif diperlukan meskipun perusahaan memiliki pengendalian atas fraud yang benar0benar efektif diterapkan dan jarang terjadi fraud oleh karya$an. dealnya, kebutuhan in9estigasi akan berkurang jika  pengendalian pre9entif lebih efektif. @amun, kebutuhan untuk in9estigasi tidak akan berkurang, mengingat beberapa fraud akan tetap terjadi dan  bah$a in9estigasi dapat memberikan efek jera. Ketika karya$an melihat  bah$a perusahaan menyelidiki dugaan fraud, mereka cenderung tidak akan

terlibat di dalamnya.

n9estigasi fraud didiskusikan secara rinci dalam %ab +, tetapi beberapa dasar yang terkait dengan pembahasan program yang komprehensif tetap akan dibahas. =angkah pertama dalam mengembangkan bagian in9estigasi dari program ini adalah mengidentifikasi indikator fraud dan proses  pemantauan. "anajemen harus peduli pada bendera merah yang mengindikasikan fraud dalam perusahaan, dan mengembangkan proses untuk menge9aluasi bukti dan mengembangkan penyelidikan.

"enge9aluasi fraud dalam konteks pengendalian internal sebuah  perusahaan adalah penting sebagai bagian penyelidikan dari program  pencegahan fraud yang komprehensif. idak banyak perusahaan melakukan hal ini, namun hal itu dapat berperan dalam mencegah fraud di masa yang akan datang. "elakukan penyelidikan memberikan kesempatan ideal untuk memeriksa pengendalian yang terkait dalam fraud. Pengendalian mana yang bekerja atau tidak bekerja dalam situasi ini "engapa mereka tidak bekerja, dan bagaimana mereka bisa diperbaiki Para in9estigator  harus menge9aluasi pengendalian tambahan yang mungkin telah

(15)

menghentikan fraud dan menentukan apakah mereka akan praktis untuk  dikembangkan dan dilaksanakan.

Setelah melakukan penyelidikan dengan menggunakan metodologi  perusahaan, hasilnya harus dikomunikasikan kepada para pihak yang  berkepentingan. Pada perusahaan publik, yang mungkin adalah manajemen senior dan komite audit de$an direksi. 3i perusahaan s$asta, kemungkinan adalah pemilik dan de$an direksi. Keputusan tentang tindakan disiplin dan tindakan hukum harus dibuat, dengan mengingat bah$a mendisiplinkan mereka yang mencuri dari perusahaan dapat memiliki efek jera pada calon  pelaku fraud lain.

%agian akhir yang penting dari komponen in9estigasi program  pencegahan fraud yang komprehensif adalah pelacakan kejadian fraud, menganalisa apa yang terjadi dan siapa yang terlibat, menganalisis  pengendalian yang terkait, dan memanfaatkan temuan untuk mencegah fraud di masa yang akan datang. Setiap fraud hasil intelijen kompetitif dapat membantu manajemen memperbaiki pelatihan, kebijakan, dan prosedur dan mencegah fraud di masa yang akan datang.

c. Pencega+an Fra*d@ &eknik Pencega+an Pr!aktif 

%agian ketiga dari program pencegahan fraud yang komprehensif terdiri dari teknik pencegahan fraud proaktif. #ika tiga porsi itu harus dibandingkan  berdasarkan biaya, $aktu, dan usaha yang terlibat, ini akan menjadi bagian  paling penting dari program. 3i sinilah semua pengendalian internal dikembangkan dan diimplementasikan, dan komitmen biaya dan $aktu untuk bagian ini mungkin sangat sedikit pada bagian penyelidikan dan  pendidikan.

Proses pengembangan pengendalian internal yang sesuai dalam  perusahaan selalu harus dimulai dengan penilaian risiko. #ika manajemen tidak tahu risiko, bagaimana mungkin bisa merancang pengendalian 4leh karena itu, hal tersebut penting tidak hanya untuk mengidentifikasi risiko yang dihadapi oleh perusahaan tetapi untuk merankingnya sesuai dengan

(16)

tingkat keparahan sehingga risiko yang paling penting dapat diatasi terlebih dahulu.

Setiap bisnis banyak menghadapi risiko umum yang sama, terutama dalam sistem akuntansi. &isiko umum meliputi pengendalian persediaan,  pencatatan data akuntansi pendapatan, serta kelebihan atau kekurangan  pelaporan aset. "ungkin juga ada risiko yang umum bagi perusahaan dalam industri tertentu. Sebagai contoh, perusahaan telekomunikasi mengeluarkan “biaya jaringan> dan tidak tepat membebankan biaya risiko yang terkait dengan jaringan, seperti yang terlihat dalam fraud the -orldBom.

Sebenarnya, ada risiko khusus perusahaan. Sebagai contoh, jika sebuah  perusahaan memiliki tingkat utang yang tinggi dibandingkan dengan  pesaingnya, tekanan untuk memenuhi persyaratan utang dan melakukan  pembayaran utang dapat menciptakan risiko tertentu pada laporan keuangan. &isiko khusus perusahaan dapat berupa kegiatan operasional, pihak0terkait, atau berkaitan dengan struktur perusahaan.

Setelah risiko yang tepat telah diidentifikasi, manajemen harus mengembangkan strategi untuk menangani mereka. 2al ini mencakup hal memprioritaskan risiko, menentukan mana yang paling berisiko, yang dapat menciptakan kerugian keuangan terbesar, yang memiliki kepentingan regulasi, dan yang paling penting dari sudut pandang operasi. "udah0 mudahan, perusahaan telah memiliki beberapa pengendalian internal untuk  menghadapi risiko yang teridentifikasi, dan strategi pengembangan akan dilakukan atas efekti9itas pengendalian saat ini.

ang juga penting adalah mengidentifikasi risiko yang mungkin membutuhkan perubahan operasional dan menentukan perubahan yang mungkin paling diterima karya$an. Pertama membuat perubahan yang akan diterima dengan baik oleh karya$an dapat membantu menciptakan dukungan a$al untuk program pencegahan fraud. Perusahaan harus menentukan beberapa daerah di mana perbaikan cepat dapat dilakukan dan hasil positif dapat cepat terlihat. 2al ini bisa menguatkan karya$an dan membantu mereka dengan ide pencegahan fraud.

(17)

=angkah0langkah berikut harus diambil untuk menjamin penilaian yang menyeluruh atas risiko dan kegiatan pengendalian dalam perusahaan1

a. 9angka+ 1. Pastikan bah$a mereka yang berpartisipasi dalam e9aluasi tersebut memiliki pemahaman yang menyeluruh tentang bisnis.

 b. 9angka+ . dentifikasi bidang fungsional yang akan dinilai, dan mengembangkan proses untuk memastikan bah$a semua area die9aluasi.

c. 9angka+ ?. "engidentifikasi akun signifikan dalam sistem akuntansi yang akan die9aluasi, serta kelas0kelas transaksi yang harus diperiksa. d. 9angka+ :. Perhatikan tujuan pelaporan keuangan perusahaan dan

menilai risiko sekitar mereka.

e. 9angka+ 7. "emperoleh pemahaman yang rinci tentang kegiatan  pengendalian perusahaan saat ini, dan menguji mereka untuk 

menentukan bagaimana mereka telah dilaksanakan, bagaimana mereka  bekerja, dan bagaimana mereka mempengaruhi angka yang tercatat

dalam sistem akuntansi.

f. 9angka+ ;. %erdasarkan pengujian yang dilakukan, menentukan efekti9itas kegiatan pengendalian saat ini. #uga, mengidentifikasi kekurangan dan asersi laporan keuangan yang dapat dipengaruhi oleh kekurangan0kekurangan ini.

g. 9angka+ 6. "enge9aluasi kekurangan dan memulai pengembangan  baru untuk meningkatkan kegiatan pengendalian internal.

Proses ini harus melibatkan karya$an dari seluruh perusahaan jika hal tersebut praktis dan diinginkan untuk melakukannya. Karena semua departemen di seluruh perusahaan akan memiliki pengendalian baru yang diterapkan, adalah penting bah$a manajemen mencarinya dari dalam  perusahaan dan bantuan dari karya$an kunci. Para karya$an kunci memiliki pengetahuan yang pertama dari banyak risiko dan solusi yang mungkin, sehingga mereka adalah sumber alami informasi dalam  pengembangan prosedur pencegahan fraud.

Salah satu cara untuk melihat pengembangan strategi untuk  menciptakan dan melaksanakan kebijakan pencegahan proaktif dan prosedur 

(18)

adalah rencana bisnis. indakan yang akan diambil adalah memetakan tujuan dan prioritas dan mencari tahu kapan ini akan dilaksanakan, yang akan terlibat dan apa peran mereka, dan apa hasil yang diinginkan. &encana ini akan menjadi sesuatu yang manajemen perbarui secara berkelanjutan, karena $aktu dan peserta mungkin berubah sebagai proyek berjalan.

"engembangkan dan melaksanakan kebijakan pencegahan dan  prosedur dimulai dengan penciptaan mekanisme pelaporan. %agaimana fraud dilaporkan ni harus mencakup menciptakan hotline  anonim dan mendistribusikan pedoman pelaporan fraud kepada manajemen. "anajer  dan eksekutif harus menyempatkan diri menerima laporan fraud dan akan selalu menerima laporan0laporan ini.

Kemudian kerja keras benar0benar dimulai. Perkembangan  pengendalian internal merupakan jantung dari seluruh program pencegahan fraud yang komprehensif. ni dikembangkan dalam pengidentifikasian risiko dan pemberlakuan peraturan. Perusahaan harus mengembangkan kebijakan dan prosedur dengan menggunakan pendekatan metodologi dan $aktu yang diperlukan dalam bagian dari proses strategis.

Kebijakan dan prosedur harus dilaksanakan, dan hal itu dianjurkan untuk dikembangkan sebagai serangkaian kecil prosedur, mengimplementasikannya, dan kemudian mengembangkan serangkai  bagian kecil lain dan mengimplementasikannya. ni lebih baik daripada menghabiskan berjam0jam di balik pintu tertutup mengembangkan prosedur  dan kemudian mencoba untuk melaksanakan semuanya sekaligus. 3engan mengembangkan dan kemudian menerapkan serangkaian kecil prosedur, manajemen dapat menerima umpan balik dan melihat bagaimana hal tersebut terjadi. Penyesuaian segera dapat dilakukan saat membuat rangkaian prosedur berikutnya.

Ketika menerapkan prosedur baru pengendalian internal, penting bah$a karya$an harus diinstruksikan pada prosedur, bagaimana mereka bekerja, dan apa peran mereka. "anajemen juga harus berkonsultasi dengan karya$an selama proses implementasi untuk menentukan apakah ada  prosedur yang tidak bisa dijalankan atau tidak efisien. 2al ini sesuai untuk 

(19)

mere9isi prosedur yang sedang mereka terapkan jika sesuatu yang terlihat  bagus di papan gambar tampaknya tidak bekerja dengan baik dalam

kenyataan.

'9aluasi formal kebijakan dan prosedur merupakan bagian akhir dari  pelaksanaan pencegahan fraud proaktif. 2al ini penting untuk menentukan apakah karya$an mengikuti atau tidak aturan baru, dan untuk dapat memonitor kepatuhan secara berkelanjutan. #ika karya$an tidak mengikuti  prosedur yang baru, manajemen harus menentukan mengapa. Apakah karena prosedur tidak praktis atau tidak mungkin dalam praktek Apakah  prosedurnya terlalu rumit Apakah seorang karya$an hanya mematuhinya saja Apakah pengendalian yang dianggap tidak efektif "anajemen perlu menge9aluasi ja$aban atas pertanyaan0pertanyaan dan membuang prosedur  yang bersangkutan jika mereka tidak bekerja, meningkatkan prosedur jika  perlu, atau mengambil tindakan terhadap karya$an yang tidak patuh. #ika kontrol dianggap efektif, apakah ada kesempatan untuk membuat mereka lebih baik dan lebih efektif

%ila semua ini telah selesai, sekarang saatnya untuk kembali ke a$al dan menilai kembali pengendalian internal. Pertama pada daftar adalah  bidang usaha baru tersebut. #ika usaha dan operasi telah berubah sejak   perusahaan memulai proses penerapan program pencegahan fraud yang

komprehensif, daerah0daerah perlu die9aluasi terlebih dahulu.

"enilai kembali bisnis dan operasi yang ada tidak boleh memakan $aktu hampir sama atau mahal seperti yang pertama kalinya. "anajemen harus dapat menjaga program ini, tidak sepenuhnya menulis ulang hal itu. Perusahaan harus mempertimbangkan untuk membuat jad$al tahunan untuk  menge9aluasi efekti9itas pengendalian di berbagai departemen atau fungsi. #enis perencanaan atas pekerjaan dan memastikan bah$a setiap departemen terus berjalan.

I"AH N4A&A

'erancang dan 'enerakan Pr!gra( Pencega+an Fra*d !(re+ensif 

(20)

(engeval*asi ke(bali efektivitas er*sa+aan *nt*k (encega+ fra*d/ dan (ana0e(en ingin (ela(a*i "arbanes #$le% dala( *sa+an%a. Diastikan ba+a ini tidak akan (en0adi r!%ekB ini tidak akan (en0adi s*at* kegiatan %ang ditak*ti/ ba+a se(*a !rang (eng+arakan akan segera berak+ir.

'ana0e(en (enga(bil endekatan ba+a ini adala+ cara bisnis bar* %ang akan dilak*kan. Pencega+an fra*d akan (en0adi f!k*s %ang berkelan0*tan %ang tidak akan berak+ir setela+ beberaa engendalian internal bar* didirikan. &ingkat seni!r eksek*tif  terlibat langs*ng/ (engatakan keada kar%aan dala( tata (*ka ba+a er*sa+aan tela+ (elak*kan er*ba+an *nt*k encega+an %ang lebi+ baik/ dan fra*d (er*akan f!k*s bar* %ang ada di sini *nt*k dilaksanakan.

:. Ringkasan Pencega+an Fra*d "ecara U(*(

Pencegahan fraud yang efektif sangat bergantung pada pengendalian internal yang efektif dalam perusahaan. Pengendalian internal dibagi menjadi  pengendalian pre9entif, detektif, dan korektif. Pada dasarnya, pengendalian akan membantu menghentikan fraud di perusahaan dan mendeteksi ketika hal itu terjadi.

Sarbanes04(ley S47/ telah me$ajibkan hal tersebut bagi perusahaan  publik untuk menge9aluasi dan melaporkan pengendalian internal atas  pelaporan keuangan. prosedur pengendalian khusus tidak ditentukan oleh S47, untuk sebagian besar. Selain itu, undang0undang tersebut tidak  membutuhkan banyak perkembangan substantif dalam perusahaan.

Secara umum, pengendalian internal pada perusahaan harus fokus menjaga aset, memisahkan fungsi, memastikan otorisasi transaksi, memeriksa kinerja secara independen, memungkinkan untuk pelaporan anonim atas fraud, dan memonitor akti9itas karya$an.

Kerangka kerja yang efektif pencegahan fraud mencakup tiga komponen utama1 pendidikan fraud, in9estigasi fraud, dan upaya proaktif pencegahan fraud. Komponen pendidikan yang mena$arkan karya$an kesempatan untuk   belajar tentang fraud, bagaimana mengidentifikasi, dan bagaimana

melaporkannya. Komponen in9estigasi ini difokuskan pada mengambil tindakan ketika pengendalian gagal dan karya$an melakukan dan menyembunyikan fraud. Kerangka kerja bagian pencegahan proaktif 

(21)

membutuhkan upaya signifikan lebih dari yang lain dan bertujuan untuk  mengukur risiko perusahaan dan menge9aluasi prosedur pengendalian. Setelah itu selesai, manajemen harus merancang prosedur dan kebijakan yang secara khusus menangani dan mengurangi risiko fraud.

PENCEGAHAN FRAUD DI IND#NE"IA

3alam teori yang dikemukakan oleh #ack %ologne atau sering disebutGONE  Theory, bah$a faktor0faktor yang menyebabkan terjadinya korupsi meliputi1

8. Greeds keserakahan/1 berkaitan dengan adanya perilaku serakah yang secara  potensial ada di dalam diri setiap orang.

5. Opportunities kesempatan/1 berkaitan dengankeadaan organisasi atau instansi atau masyarakat yang sedemikian rupa, sehingga terbuka kesempatan bagi seseorang untuk melakukan kecurangan.

:.  Needs kebutuhan/1 berkaitan dengan faktor0faktor yamg dibutuhkan oleh indi9idu0indi9idu untuk menunjang hidupnya yang $ajar.

(22)

;.  Exposures pengungkapan/1 berkaitan dengan tindakan atau konsekuensi yang dihadapi oleh pelaku kecurangan apabila pelaku diketemukan melakukan kecurangan.

%ah$a faktor0faktor Greeds  dan  Needs berkaitan dengan indi9idu pelaku actor / korupsi, yaitu indi9idu atau kelompok baik dalam organisasi maupun di luar organisasi yang melakukan korupsi yang merugikan pihak korban. Sedangkan faktor0faktor Opportunities  dan  Exposures berkaitan dengan korban perbuatan korupsi victim/ yaitu organisasi, instansi, masyarakat yang kepentingannya dirugikan.

Saat ini segala upaya yang dilaksanakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi dan lembaga0lembaga lainnya sudah cukup baik. %elajar dari pengalaman di masa lalu dan mencontoh keberhasilan penerapan pemberantasan korupsi di  beberapa negara, 3esain Pencegahan dan Pemberantasan korupsi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan upaya pemberantasan korupsi di ndonesia yang dita$arkan oleh penulis adalah Memperkuat Status uo. "aksudnya adalah tidak  membuat 3esain Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi yang benar0benar baru namun hanya mencoba menyempurnakan cara pencegahan dan pemberantasan korupsi yang telah dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi dan "asyarakat dengan melihat strategi pemberantasan korupsi dinegara0negara lain

3esain Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi ini terdiri dari dua bagian utama. Pertama, adalah Usaha Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi #angka Pendek dan yang kedua Usaha Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi #angka Panjang. Usaha0usaha dalam Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi ini diharapkan dapat menghadapi faktor penyebab korupsi seperti yang dijelaskan dalam GONE Theory yang dikemukakan oleh #ack %ologne. "enurut penulis, setidaknya inilah langkah0langkah pencegahan dan pemberantasan korupsi yang  bisa diterapkan di ndonesia. %erikut ini merupakan bentuk pencegahan fraud di

ndonesia1

1. Usa+a angka Pendek 

a. Penegakan H*k*( secara &egas dala( 'en%elesaikan kas*s-kas*s k!r*si

(23)

Perangkat hukum yang dimiliki oleh ndonesia sebenarnya sudah cukup memiliki taring dalam hal pendefinisian dan kejelasan sanksi atas tindak   pidana korupsi namun dalam praktiknya tidak dimanfaatkan dengan

maksimal. Upaya yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut1 Peneraan +*k*(an (aksi(al atas tindak idana !r*si

Peraturan perundang0undangan telah mengatur hukuman maksimal untuk berbagai macam tindak pidana korupsi, mulai dari membayar  denda, penjara bahkan sampai hukuman mati. 3alam praktiknya hukuman ini sangat jarang ditegakkan secara maksimal, padahal undang0undang saja mengakui Korupsi sebagai kejahatan luar biasa. Seharusnya untuk suatu kejahatan luar biasa maka hukuman yang ditimpakan atasnya pun seharusnya juga luar biasa. "aka dari itu sangat penting Pemerintah mengambil langkah untuk me$ajibkan 9onis hukuman maksimal dan kumulatif untuk tiap0tiap tindak pidana korupsi yang dilakukan. 2al ini agar tercipta penegakan hukum yang konsisten dan tegas, serta menimbulkan efek jera agar di masa yang akan datang tidak ada lagi yang berani melakukan tindak pidana korupsi.

Penge(balian atas er*gian Negara

Atas korupsi yang telah dilakukan oleh oknum0oknum dalam  pemerintahan, tidak cukup hanya dengan pelaksanaan hukuman berupa  penjara saja namun harus diikuti dengan pengembalian atas kerugian  @egara yang timbul atas perbuatan korupsinya tersebut. 2al ini dimaksudkan untuk menyadarkan bah$a semua yang bukan milik kita tidak boleh diambil tanpa iCin, dan jika telah dilakukan maka pelakunya harus menerima hukuman dan mengembalikan apa yang telah diambil sebelumnya.

b. 'e(bang*n Pers %ang ritis sebagai 'edia !ntr!l "!sial 'enge(balikan Netralitas Pers

Pers selama ini selalu dijadikan media politis dan sangat sering terjadi media menjadi kendaraan politik oknum0oknum tertentu untuk  memberitakan hall0hal yang dapat menguntungkan mereka maupun

(24)

menjatuhkan la$an politik mereka. Seharusnya Pers dikembalikan kepada fungsi a$alnya sebagai media penyedia informasi yang netral dan dapat dipercaya, kritis dan tidak ditumpangi kepentingan pihak0  pihak tertentu. 2al ini dapat dilakukan dengan memperketat seleksi  penerimaan karya$an, khususnya reporter, anchor , dan editor pada lembaga pers. Selain itu semua yang bekerja sebagai pers juga tidak   boleh memiliki afiliasi dengan orang0orang yang berada di dunia  politik, agar nantinya tidak bias. 3isinilah 3e$an Pers @asional dapat menjalankan fungsi sebagai penga$as, agar tidak ada lagi berita yang mengelu0elukan oknum0oknum tertentu atau menjatuhkan pihak0pihak  tertentu.

Pe(beritaan as*s !r*si secara &*ntas

3i setiap ji$a reporter atau $arta$an pasti ada keinginan untuk  mencari dan mengabarkan kebenaran kepada khalayak ramai. 3i sinilah  peran aktif pers sebagai pencari kebenaran bisa dilihat, dari cara mereka mengikuti kasus korupsi yang sudah ada, sejak mulai adanya indikasi sampai proses sidang atas kasusnya selesai, termasuk pengembalian kepada @egara atas apa yang telah dikorupsi, semuanya harus terus menerus terpantau dan dikabarkan kepada masyarakat secara transparan. 3alam keadaan yang seperti ini pula dapat dilihat integritas orang0orang yang bekerja di bidang pers dalam menjalankan amanah yang mereka pegang.

c. 'e(bag*n sit*asi !litik %ang se+at dan bersi+

"enurut hasil riset dari tahun 566< sampai sekarang, diketahui bah$a lembaga paling korup di ndonesia adalah 3e$an Per$akilan &akyat. 2al ini dapat terjadi karena bermula dari proses pemilihan umum yang tidak  sehat dan bersih. Usaha yang dapat dilakukan untuk memperbaiki situasi  politik di ndonesia antara lain1

'engadakan endidikan !litik %ang baik keada (as%arakat dan e(ili+ e(*la

(25)

3engan dilakukannya hal ini, diharapkan akan muncul kader0kader  yang berkualitas dan tingkat partisipasi masyarakat dalam pemilu pun meningkat. 2al ini dapat dimulai dengan memberikan pendidikan dan menanamkan nilai0nilai anti korupsi kepada calon pemilih potensial pemilih pemula/. Sangat penting untuk membuat pemilih pemula ini mengerti bah$a suara mereka itu berarti, sehingga harus digunakan sebaik0baiknya untuk memilih -alikota, %upati, Gubernur, Anggota 3e$an ataupun Presiden berdasarkan kemampuan dan “track record > mereka.

'eningkatkan kesadaran dala( ber!litik  se+ingga ti(b*l sit*asi !litik %ang bersi+. "isalnya dengan memulai dari menindak tegas  pelaku “money politic> baik di lingkup internalal partai politik maupun di lingkup masyarakat. Selain itu senantiasa menekankan pentingnya menjaga amanat yang sudah diberikan.

9a!ran ke*angan artai !litik +ar*s disa(aikan secara transaran. 3engan demikian maka pengaruh pemilik modal terhadap kepentingan politik dapat tereduksi. Sehingga diharapkan pemerintah tidak akan tersandera oleh kepentingan pemilik modal. 3engan dilakukannya transparansi laporan keuangan partai politik maka upaya0 upaya negatif dalam aktifitas politik misal1 politik uang/ dapat diminimalkan.

d. Peneraan &ata el!la Pe(erinta+an %ang baik 2Good Governance3 Seiring dengan telah diberlakukannya sistem desentralisasi dalam  pemerintahan ndonesia, penerapan konsep dasar tata kelola pemerintahan yang baik, hendaknya digali dari best practices  yang telah dirancang dan diperkenalkan terlebih dahulu oleh beberapa pemerintah  pro9insiHkotaHkabupaten di $ilayah ndonesia. 3aerah0daerah yang secara sukarela membenahi sistem administrasinya, antara lain adalah Kabupaten Solok, Kabupaten Sragen, Kabupaten #embrana, Kota ogyakarta, Pro9insi Gorontalo, Kota Palangkaraya, kota 3enpasar, dan beberapa daerah lainnya.

(26)

=ingkup perbaikan sistem administrasi yang mereka lakukan secara umum meliputi perbaikan layanan publik, penegakan hukum, administrasi, keuangan, dan partisipasi aktif dari masyarakat dengan mengacu kepada  prinsip0prinsip yang transparan, akuntabel, efisien, konsisten, partisipatif, dan responsif. -ujud konkrit dari penerapan tata kelola pemerintahan yang  baik tersebut berupa1

•  penerapan pakta integritas bagi seluruh pega$ai, dengan mengucapkan

sumpah untuk bekerja secara profesional dan secara moral rela mengundurkan diri bila di kemudian hari terbukti menyimpang dari ketentuan yang berlaku?

• memperkenalkan layanan satu atap satu pintu one stop services/

dengan menyederhanakan prosedur layanan, mengedepankan transparansi melalui pengumuman persyaratan, dan besarnya biaya  pengurusan baik dalam lingkup periCinan maupun yang bukan periCinan

serta $aktu penyelesaian yang cepat dan batas $aktu yang jelas?

•  pencairan anggaran dengan menyederhanakan jumlah meja yang dilalui

dalam proses pengurusan pencairan anggaran? pemberian tunjangan kinerja, yakni pemberian uang tambahan yang didasarkan prestasi kerja  bagi setiap indi9idu pega$ai. Sumber dana yang dapat digunakan adalah melalui penghapusan semua honor dan memberlakukan  pemberian satu honor menyeluruh kepada pega$ai yang didasarkan  pengukuran atas prestasi kerja?

•  penerapan pengadaan barang dan jasa pemerintah yang konsisten,

 penegakan hukum yang tegas bagi yang melanggarnya. "erubah sistem  pengadaan barang dan jasa melalui sistem elektronik e-procurement /?

• menerapkan anggaran berbasis kinerja dengan melibatkan per$akilan

masyarakat dalam menyusun rencana anggaran belanja tahunan yang didasarkan atas kebutuhan riil daerah serta membuka akses bagi masyarakat untuk memberikan kritik dan saran?

• mendorong partisipasi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam

memberikan masukan yang konstruktif bagi usaha pemerintah dalam membangun masyarakat serta dalam memantau pelaksanaan program

(27)

kerja pemerintah untuk me$ujudkan sistem pemerintahan yang transparan.

3engan penerapan prinsip0prinsip di atas terbukti daerah0daerah yang disebutkan di atas telah berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, dengan dipadukan dengan program yang pro terhadap in9estasi berdampak  terhadap penyerapan tenaga kerja serta pengurangan kemiskinan. Keberhasilan di daerah0daerah tersebut harus disebarluaskan ke daerah lain agar ter$ujud ndonesia yang makmur dan berbudaya.

. Usa+a angka Pan0ang

a. Pendidikan Anti !r*si "e0ak Dini

Penanaman nilai0nilai anti korupsi seharusnya sudah dimulai sejak usia sangat dini. 2al ini tentunya tidak lepas dari peran aktif dua institusi utama tempat anak0anak memperoleh nilai dan menerapkannya dalam kehidupan mereka. Kedua institusi ini merupakan keluarga dan sekolah. Upaya yang dapat dilakukan dalam menanamkan nilai anti korupsi kepada anak0anak  melalui kedua institusi ini adalah sebagai berikut1

'enge(bangkan 'ateri Pendidikan Anti !r*si Unt*k #rang &*a dan Penga0ar

Selama ini, penanaman nilai0nilai anti korupsi dalam keluarga hanya dilakukan secara sukarela oleh setiap keluarga tanpa memiliki arahan yang jelas. Sementara, peranan penanaman nilai di dalam keluarga sangatlah signifikan dalam membentuk karakter seseorang anak. 3i dalam keluargalah anak menemukan dan meniru nilai yang diakarkan dan yang ditunjukkan oleh orang tuanya. 4leh sebab itu, ada baiknya  pemerintah mencoba memaksimalkan peran para orang tua untuk 

mendidik karakter anti korupsi anak0anak mereka di rumah. 3alam rangka melakukan hal tersebut secara efektif, sebaiknya pemerintah mengembangkan teknik edukasi khusus untuk mensosialisasikan  pendidikan tersebut kepada para orang tua dan pengajar.

'e(as*kkan endidikan anti k!r*si ke dala( k*rik*l*( sek!la+ se0ak dini

(28)

Saat ini di institusi pendidikan dasar tidak ada kurikulum khusus yang mengajarkan pendidikan anti korupsi. @ilai0nilai moral hanya diajarkan melalui pelajaran Pendidikan Pancasila dan Ke$arganegaraan PPK@/ yang kebanyakan dilakukan dengan mengajarkan teori melalui ceramah atau penugasan di kelas. Sementara pendidikan anti korupsi sangat penting untuk diajarkan di sejak dini dan dilakukan oleh institusi formal tempat anak0anak  memperoleh pendidikan sejak dini. %erdasarkan fakta ini maka sebaiknya pemerintah me$ajibkan Pendidikan Anti Korupsi untuk  dimasukkan ke dalam kurikulum. Adapun metode pengajaran yang sebaiknya dilakukan untuk Pendidikan Anti Korupsi, selain materi di kelas, yaitu dengan praktik langsung di lapangan, misalnya dengan melakukan kunjungan ke KPK atau ke ndonesia Borruption -atch B-/, atau dengan melakukan sosialisasi. %isa juga dengan menantang anak0anak untuk membuat tulisan atau gambar, atau puisi dan lagu mengenai korupsi di sekitar mereka dan bagaimana mereka  bisa berbuat sesuatu untuk mencegah dan memberantasnya

b. Pe(bena+an siste( endidikan (!ral val*e

Pendidikan moral dalam masyarakat sangatlah penting dan harus dibudayakan sejak dini, hal ini dapat dilakukan dengan cara0cara mudah dan sangat dapat diterapkan oleh semua orang tanpa kecuali. 2al yang dapat dilakukan antara lain1

'e(b*da%akan +id* seder+ana

%udaya hidup sederhana dan tidak berlebihan sebaiknya dibiasakan sejak kecil. Selain dalam keluarga, pemerintah dapat mengambil peran aktif sebagai pembuat aturan untuk membuat semua lapisan masyarakat menerapkan pola hidup seperti ini. Bontoh nyata yang dapat dilakukan adalah me$ajibkan sis$a menggunakan transportasi umum dan melarang orang tua mengantarkan anak0anak mereka ke sekolah dengan kendaraan pribadi. Selain itu, yang dapat dilakukan adalah me$ajibkan penggunaan seragam lengkap dengan seragam

(29)

sepatu dan tas/ untuk menciptakan kesederhanaan dalam ji$a anak0 anak. ni akan mengajarkan mereka bah$a $alaupun mereka mampu tapi sebaiknya tidak ditunjukkan secara berlebihan.

'e(b*da%akan sika 0*0*r

Sikap jujur merupakan akar dari nilai anti korupsi, hal ini dapat dilaksanakan dengan tidak hanya menerapkan sistem punishment  apabila seorang anak diketahui berbohong, namun juga melalui sistem reward berupa pemberian apresiasi kepada anak yang berani mengaku salah, namun tentunya apresiasi ini tidak dimaksudkan untuk  menghapuskan hukuman yang seharusnya diterima, karena kesalahan tetaplah kesalahan yang harus diterima konsekuensinya

'enana(kan b*da%a (al*

%elakangan ini sepertinya budaya malu sudah tidak lagi menjadi sesuatu yang dibanggakan oleh @egara kita. 4knum0oknum yang melakukan korupsi tetap saja bisa dengan bangga mencalonkan diri dalam pemilihan umum, ataupun tampil di depan khalayak umum tanpa merasa bersalah. %udaya ini sangat erat kaitannya dengan  pembentukan karakter sejak dini. %udaya “malu !ika berbuat sesuatu  yang tidak pantas dan tidak benar secara moral > harus ditanamkan

dengan kuuat kepada semua orang. Bara yang paling efektif adalah dengan melakukannya sejak dini, tidak hanya diajarkan dengan lisan namun juga ditunjukkan dengan contoh.

c. 'elan0*tkan Ref!r(asi 5ir!krasi

Perubahan atau reformasi birokrasi ini sebenarnya telah dilakuan sejak  akhir tahun 566) yang lalu dengan diterapkannnya pilot project reformasi  birokrasi di Kementerian Keuangan, "ahkamah Agung dan %adan

Pemeriiksa Keuangan. Selanjutnya dikembangkanlah suatu kerangka kerja reformasi birokrasi yang di$ujudkan dalam Perat*ran Presiden N!.1 &a+*n =1= tentang Grand Design Ref!r(asi 5ir!krasi =1=-=7, dan Per(enan-rb N!. = &a+*n =1= tentang R!ad 'a Ref!r(asi 5ir!krasi =1=-=1:. %erdasarkan Peraturan Presiden @omor I8 ahun

(30)

5686 tentang Grand 3esign &eformasi %irokrasi 56860565), sasaran dan indikator keberhasilan reformasi birokrasi di ndonesia untuk tahap  56860568;/ adalah sebagai berikut1

8. er$ujudnya Pemerintahan yang bersih dan bebas KK@.

ni dapat dilihat dari ndeks Persepsi Korupsi dan 4pini %adan Pemeriksa Keuangan %PK/.

5. er$ujudnya Peningkatan kualitas layanan publik kepada masyarakat ni dapat dilihat dari ntegritas Pelayanan Publik dan peringkat kemudahan berusaha.

:. "eningkatnya kapabilitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi

ni dapat dilihat dari 'fekti9itas Pemerintahan dan nstansi Pemerintah yang Akuntabel

Sebagai ilustrasi pengukuran keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi di ndonesia maka kita bisa melihat dari hasil %erdasarkan ndeks Persepsi Korupsi yang dikeluarkan Transparency "nternalational#  pada tahun 5686 ndonesia menempati peringkat ke0886 dari total 8EI negara dengan total nilai 5,I dari skala 86. Pada tahun 5688 ndonesia menempati peringkat ke0866 dari total 8I: negara yang diteliti dengan nilai total : dari skala 86, sementara pada tahun 5685 menempati peringkat ke088I dari total 8E+ negara dengan nilai total :5 dari skala 866. 3ari statistik yang ada, dapat ditarik kesimpulan bah$a ndonesia belum menunjukkan perkembangan secara signifikan dalam hal persepsi masyarakat mengenai korupsi

Pada dasarnya, reformasi birokrasi yang sangat santer didengungkan ini bisa mengarah ke jalan yang terang benderang dan penuh harapan atau ke jalan suram  penuh kerikil dan duri, tergantung bagaimana kita sebagai pihak yang terlibat mendefinisikan sikap kita. 3alam rangka membuat reformasi birokrasi berhasil, menurut penulis ada tiga perubahan mendasar yang harus segera dilakukan, yaitu1

8. Perubahan pola pikir? 5. Perubahan pola sikap dan :. Perubahan pola tindak

2al ini perlu dilakkan agar dapat me$ujudkan suatu birokrasi yang transparan, efektif dan efisien serta dapat dipertanggung ja$abkan.

(31)

3alam praktiknya di ndonesia, pada dasarnya semua instansi pemerintah secara bertahap akan diarahkan untuk melakukan reformasi birokrasi. @amun akibat terbatasnya anggaran yang dimiliki negara perlu dilakukan pilot pro!ect  terlebih dahulu, selain untuk die9aluasi dampaknya juga untuk dijadikan  pembelajaran $lesson learn% bagi instansi lain yang akan direformasi. 3ipilihnya

empat instansi saja didasarkan pada pengalaman pelaksanaan reformasi birokrasi oleh negara0negara di Asia, Amerika, dan Australia. 3ari pengalaman negara0 negara tersebut diputuskan bah$a kriteria prioritas pilot pro!ect  adalah lembaga yg mengelola keuangan tidak seluruhnya tetapi yang ra$an KK@/, lembaga yang menangani pemeriksaan keuangan dan penertiban aparatur dan lembagaHaparat  penegakan hukum.

ahapan yang dilalui dalam pelaksanaan reformasi birokrasi di ndonesia cukup banyak. 2al ini tentunya menuntut kesiapan dan membutuhkan jangka $aktu yang panjang. 2ingga saat ini pengalaman reformasi birokrasi yang  berjalan sesuai tahapan tersebut baru dimiliki oleh 3epartemen Keuangan.  &e'ising dalam struktur organisasi dan golden shake hand   bagi pega$ai yang

tidak lulus kompetensi merupakan beberapa kondisi yang terjadi di internalal 3epartemen Keuangan. Peningkatan renumerasi yang kemudian diterima di 3epartemen Keuangan diikuti dengan perbaikan S4P dan peningkatan layanan dan juga peningkatan penga$asan. Karena seperti diakui sendiri oleh "enteri Keuangan, berapa pun peningkatan gaji yang diterima oleh pega$ai di 3epartemen Keuangan tetap belum cukup untuk menghalangi perilaku yang korup karena begitu banyaknya godaan0godaan atau pun ta$aran0ta$aran suap yang berpuluh bahkan beratus kali lebih besar daripada kenaikan gaji yang diterimanya. @amun setidaknya dengan kenaikan gaji tersebut tidak ada alasan  bagi pega$ai di 3epartemen Keuangan untuk melakukan korupsi akibat desakan

(32)

PENCEGAHAN FRAUD DI I9A4AH A"EAN

%erikut ini merupakan frekuensi pencegahan fraud di AS'A@ menurut  *ssociation o+ (erti+ied ,raud Examiner  ABF'/ tahun 568;1

(33)

A. "INGAPURA

Selain maju dalam bidang ekonomi dan infrastruktur, tingkat pemberantasan korupsi di Singapura juga tergolong sangat bagus bila dibandingkan dengan  @egara lain di Asia enggara. %erdasarkan ndeks Persepsi Korupsi yang

dikeluarkanTransparency "nternalational# pada tahun 5685 Singapura menempati  peringkat terbaik ke0) dari total 8E+ negara yang diteliti oleh Transparency  "nternalational .

-alaupun Singapura tergolong @egara yang paling kecil korupsinya, namun tetap saja pemerintah Singapura menciptakan badan anti korupsi yang disebut BP%$(orrupt ractices "nvestigation  .ureau/. Undang0undang yang mengatur  tentang korupsi yaitu revention o+ (orruption *ct  PBA/ sudah ada sejak tahun 8<+6 dan telah berkali0kali dilakukan perubahan dan pada tahun 8<I< diperbarui dengan nama The (orruption $(on+iscation o+ .ene+it% *ct . ugas dari BP% adalah1

8. "enjaga intergritas dari public service dan memastikan adanya transaksi yang  bebas korupsi di sektor pubik dan s$asta.

5. "elakukan pencegahan korupsi dengan menganalisa cara kerja dan prosedur  dari lembaga0lembaga publik untuk mengidentifikasi kelemahan administrasi

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan anggaran pendapatan dan belanja desa pada Kantor Desa Tamiyang dilakukan oleh KAUR Perencanaan dan Keuangan dengan menggunakan aplikasi SISKEUDES(Sistem Keuangan Desa)

Berdasarkan nilai RMSE pada Tabel 1 dan kesimpulannya pada Tabel 2, untuk semua kondisi dengan tingkat multikolinieritas sedang, baik yang berdasarkan jumlah variabel

Hal ini disebabkan karena semakin banyak kandungan RAP didalam campuran maka dapat meningkatkan nilai Stabilitas Marshall dan Modulus Resilien yang pada

Pada lantai dua sebelah kanan terdapat Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kota Medan, Asisten Pemerintah Sekretariat Daerah Kota Medan, Asisten Kesejahteraan

Semua variabel independen yang diamati meliputi cuci tangan sebelum makan dengan air dan sabun, peri- laku BAB (buang air besar), sarana air bersih, perilaku cuci tangan setelah

fraud, sedangkan sisanya sejumlah 94 sampel data (58,75%) menunjukkan perusahaan non-fraud. Banyaknya perusahaan yang tidak terindikasi adanya fraud menandakan

Arsitektur Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik, yang selanjutnya disingkat Arsitektur SPBE adalah kerangka dasar yang mendeskripsikan integrasi proses bisnis,

Metode dokumentasi yaitu mencatat atau mengutip dari dokumen atau prinsip-prinsip yang diperlukan untuk melengkapi data yang diperoleh langsung dari responden. Sebagai