• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I P E N D A H U L U A N

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I P E N D A H U L U A N"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

P E N D A H U L U A N

1.1. Latar Belakang

Agenda reformasi birokrasi sesuai Perpres Nomor 81 tahun 2010 tentang: Grand Design Reformasi Birokrasi 2010 – 2015, Permenpan dan Reformasi Birokrasi 2010 – 2014, telah banyak membawa perubahan yang sangat mendasar. Reformasi dalam fungsi pengawasan menyatakan bahwa area perubahan hasil yang diharapkan nomor ke – 6 adalah peningkatan efektivitas Pengawasan Intern Pemerintah untuk tercapainya tujuan reformasi antara lain:

1) Pemerintah yang bersih dan bebas KKN ;

2) Efektivitas dan efisiensi kegiatan pemerintahan ; 3) Peningkatan kualitas pengambilan kebijakan dan ; 4) Peningkatan kualitas pelayanan publik .

Dalam rangka tercapainya tujuan tersebut diperlukan suatu rencana kerja dengan pembiayaan program dan kegiatan Inspektorat yang efisien dan terpadu sesuai dengan reformasi di bidang keuangan. Maka penyusunan rencana kerja Inspektorat Kota Padang tahun 2015 dibuat dengan mempedomani kebijakan yang mendukung reformasi di bidang pengawasan maupun reformasi di bidang keuangan negara khususnya dalam sistem penganggaran yang telah membawa perubahan yang sangat mendasar dalam pelaksanaannya.

Perubahan tersebut dilakukan melalui tiga pendekatan, antara lain: 1. Pendekatan Anggaran Terpadu (Unified Budget); 2. Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah/KPJM (Medium Term Expenditure Framework/MTEF; dan 3. Penganggaran Berbasis Kinerja/PBK (Performance Based Bugdeting), sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

Dalam memenuhi pendekatan ketiga sebagaimana telah dituangkan dalam RPJMD Kota Padang Tahun 2009-2014, dengan penyusunan rencana kerja Inspektorat Kota Padang, diharapkan pada tahun 2015 ini proses kerja dapat berjalan baik dan lebih berkualitas.

(2)

1.2. Landasan Hukum

Landasan hukum penyusunan rencana kerja Inspektorat tahun 2015 ini adalah :

- Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

- Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang : Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

- Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang: Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan penyusunan Renja Inspektorat Kota Padang Tahun 2015 antara lain sebagai panduan dalam menyusun RKA 2015 yang dibiayai oleh APBD Kota Padang dan sebagai wujud implementasi PP Nomor 8 Tahun 2008 dan peraturan pelaksanaannya yaitu Permendagri Nomor 5 Tahun 2010 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah.

1.4. Sistematika Penulisan

Secara garis besar penyusunan Renja Inspektorat Kota Padang tahun 2015 ini terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistimatika Penulisan

BAB II TINJAUAN LITERATUR

2.1 Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Tahun lalu dan Capaian Renstra Inspektorat

2.2 Analisis Kinerja Pelayanan Inspektorat

2.3 Isu-Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Inspektorat 2.4 Review terhadap Rancangan Awal RKPD

(3)

BAB III KERANGKA TEORI DAN METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional 3.2 Tujuan dan Sasaran Renja Inspektorat 3.3 Program dan Kegiatan

(4)

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KINERJA INSPEKTORAT TAHUN 2013

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Tahun Lalu (Tahun 2013) dan Capaian Renstra Inspektorat

Evaluasi atas rencana kinerja tahun 2013 merupakan hasil kinerja tahun ke-4 pelaksanaan Renstra Inspektorat tahun 2009-2014, dapat dijelaskan di bawah ini :

2.2.1 Belanja Tidak Langsung.

Belanja tidak langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan, belanja tidak langsung ini merupakan belanja gaji dan tunjangan pegawai Inspektorat Kota Padang pada tahun 2013 sebesar

Rp. 3.813.103.673,- terealisasi sebesar 96,08% atau

Rp. 3.663.500.031,-. Adapun tambahan penghasilan pegawai Inspektorat yang dibayarkan berdasarkan beban kerja telah dianggarkan sebesar Rp. 776.400.000,- dan telah terealisasi sebesar 95,97% atau sejumlah Rp. 745.144.750,-. Adapun realisasi fisik atas belanja tidak langsung baik belanja gaji dan tunjangan pegawai maupun tambahan penghasilan pegawai terealisasi sebesar 100%. Tabel 2.2.1 Realisasi fisik dan keuangan atas belanja tidak langsung tahun 2013

No Kegiatan Anggaran (Rp) Realisasi Fisik (%) Keu (%) 1 2 3 4 5 1. 2.

Belanja Gaji dan Tunjangan Pegawai Tambahan Penghasilan Pegawai 3.813.103.673 776.400.000 100 100 96,08 95,97 Jumlah 4.589.503.673

(5)

2.2.1 Belanja Langsung

Belanja langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Pada tahun 2013 belanja langsung Inspektorat Kota Padang telah dianggarkan sebesar Rp. 4.178.474.100,- dan terealisasi sebesar 92,97% atau Rp. 3.884.757.274,-. Belanja langsung Inspektorat terbagi dalam 9 buah program dan 37 buah kegiatan sebagaimana dapat dilihat dalam penjelasan di bawah ini:

1). Program Pelayanan Adminitrasi Perkantoran

Program pelayanan administrasi perkantoran Inspektorat Kota Padang Tahun 2013 sebesar Rp. 807.610.400,- didukung dengan 12 kegiatan. Pencapaian realisasi keuangan sebesar 97,47% atau sebesar Rp. 787.173.574,-. Adapun realisasi fisik program pelayanan administrasi perkantoran dengan 12 buah kegiatan telah tercapai sebesar 100% sebagaimana dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.2.1.1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.

No Kegiatan Anggaran(Rp) Keluaran Hasil FisikRealisasi

(%) (%)Keu

1 2 3 4 5 6 7

1 Penyediaan Jasa

Su-rat MenyuSu-rat 8.171.750 Terlaksananya Pembe-lian Materai dan pem-bayaran paket / pengi-riman

Lancarnya

opera-sional kantor 100 90,56 2 Penyediaan Jasa

Ko-munikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

27.220.000 Terlaksananya pemba-yaran jasa komunikasi dan listrik

Terpenuhinya ke-butuhan kantor akan jasa komu-nikasi dan listrik

100 63,48

3 Penyediaan Jasa Pe-meliharaan dan Peri-zinan Kendaraan Di-nas/Operasional

4.800.000 Tersedianya dana un-tuk pengurusan perizin-an kendaraperizin-an dinas

Terpenuhinya per-izinan kendaraan dinas tepat waktu

100 62,18

4 Penyediaan Jasa Per-baikan Peralatan Ker-ja 31.450.000 Terlaksananya perbaik-an dperbaik-an pemeliharaperbaik-an alat kantor Tersedianya pera-latan kantor dalam kondisi baik dan lancarnya tugas operasional kantor

100 97,77

5 Penyediaan Alat Tulis

Kantor 59.659.700 Tersedianya alat tuliskantor untuk pelak-sanaan administrasi

Lancarnya pelak-sanaan tugas kan-tor

100 100,00 6 Penyediaan Barang

Cetakan dan Peng-gandaan

46.856.350 Terlaksananya penye-diaan barang cetakan dan penggandaan

Lancarnya pelak-sanaan tugas kan-tor

(6)

7 Penyediaan Kompo-nen Instalasi Listrik / Penerangan Bangun-an KBangun-antor

3.448.500 Terlaksananya Penye-diaan Pembelian alat listrik dan elektronik.

Terpenuhinya alat alat untuk keper-luan kantor 100 99,99 8 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 170.992.600 Tersedianya peralatan kantor beserta perang-katnya Lancarnya kegiat-an dkegiat-an pekerjakegiat-an kantor 100 96,46 9 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perun-dangan-Undangan 20.040.000 Terlaksananya pemba-yaran surat kabar dan majalah

Tersedianya ba-caan koran harian dan peraturan.

100 95,63

10 Penyediaan Makanan

dan Minuman 31.250.000 Terlaksananyadan minum makanuntuk kelancaran kegiatan kantor

Terpenuhinya ke-butuhan makan dan minum dalam pelaksanaan pro-gram dan kegi-atan.

100 99,59

11 Rapat-Rapat Koordi-nasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah

397.974.000 Terpenuhinya undang-an rapat dundang-an konsultasi serta lancarnya peme-rintahan yang baik dan berwibawa.

Terwujudnya ko-ordinasi penga-wasan yang lebih sinergi.

100 99,96

12 Penyediaan Alat

Ke-bersihan 5.747.500 Tersedianya kebersihan kantor.alat-alat Terciptanya sua-sana kantor yang bersih

100 100,00

Jumlah 807.610.400

2). Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur tahun 2013 didukung dengan 4 buah kegiatan dan memerlukan dana sebesar Rp. 1.039.127.400,-. Adapun capaian kinerja keuangan adalah sebesar 95,85% atau sebesar Rp. 995.953.850,-. Adapun capaian fisik kegiatan adalah sebesar 100% sebagaimana dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel. 2.2.1.2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

No Kegiatan Anggaran (Rp) Keluaran Hasil FisikRealisasi (%) (%)Keu 1 2 3 4 5 6 7 1 Pengadaan Kenda-raan Dinas/Opera-sional 343.826.400 Tersedianya jumlah kendaraan operasi-onal yang memadai

Tercapainya ke-lancaran tugas pengawasan 100 97,62 2 Pemeliharaan Rutin /Berkala Gedung Kantor 29.020.000 Tersedianya gedung perkantoran dengan kondisi baik dan nyaman untuk men-dukung kelancaran pekerjaan

Tercapainya sua-sana perkantoran yang nyaman dan memadai

(7)

3 Pemeliharaan Rutin /Berkala Kendaraan Dinas/Operasional 596.691.000 Terlaksananya pe-meliharaan kenda-raan operasional Tercapainya ke-lancaran peker-jaan kantor de-ngan kondisi ken-daraan operasio-nal yang mema-dai.

100 94,26

4 Penyedian Jasa

Per-kantoran 69.590.000 Tersedianya gedungyang memadai untuk melakukan pekerjaan

Tercapainya ke-lancaran peker-jaan dengan du-kungan gedung yang memadai

100 99,34

Jumlah 1.039.127.400

3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Untuk program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur didukung dengan 4 kegiatan, yang secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel 2.2.2.3 di bawah ini, yang mana telah dianggarkan dana sebesar Rp. 281.567.650,- dan terealisasi sebesar 89,98% atau Rp. 253.350.150,-. Adapun realisasi fisik program tersebut adalah sebesar 100%.

Tabel. 2.2.1.3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

No Kegiatan Anggaran(Rp) Keluaran Hasil FisikRealisasi (%) (%)Keu

1 2 3 4 5 6 7

1 Pendidikan dan

Pelatihan Formal 41.150.000 Tersedianya pe-gawai yang telah mengikuti pendi-dikan dan pelatih-an formal

Tercapainya apa-ratur yang meng-ikuti pendidikan dan pelatihan sesuai dengan kebutuhan 100 78,88 2 Penilaian Angka

Kredit JFA 31.283.000 Tersedianya peni-laian angka kredit APIP

Terpenuhinya pe-nilaian angka kredit APIP yang sesuai dengan aturan berlaku 100 76,25 3 Workshop Assetment Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi 152.014.400 Terselenggaranya Workshop Asset-ment Penilaian Mandiri Pelaksa-naan Reformasi Birokrasi Terwujudnya bi-rokrasi yang ber-sih, mampu dan melayani 100 94,01 4 Bimbingan Teknis Laporan Harta Kekayaan Penye-lenggaraan Negara (LHKPN) 57.120.250 Terwujudnya pe-mahaman apara-tur terhadap peng isian LHKPN Meningkatkan ke-patuhan aparatur terhadap pelaksa-naan pengisian LHKPN 100 94,77 Jumlah 281.567.650

(8)

4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Realisasi capaian kinerja keuangan tahun 2013 atas program peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan didukung dengan 1 buah kegiatan sebagaimana dapat dilihat pada tabel 2.2.1.4 di bawah ini dimana telah dianggarkan dana sebesar Rp. 10.000.000,- dengan realisasi keuangan sejumlah Rp. 9.421.400,- atau sebesar 94,21%. Adapun capaian realisasi fisik atas program tersebut adalah sebesar 100%.

Tabel 2.2.1.4 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

No Kegiatan Anggaran(Rp) Keluaran Hasil FisikRealisasi (%) (%)Keu

1 2 3 4 5 6 7

1 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD

10.000.000 Tercapainya penyusu-nan laporan keua-ngan sesuai dekeua-ngan standar akuntansi pe-merintahan Terlaksananya pe-nyusunan laporan keuangan yang tepat waktu 100 97,67 Jumlah 10.000.000

5) Program Peningkatan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah dan Keuangan

Berdasarkan tabel 2.2.1.5 di bawah ini dapat dijelaskan bahwa program peningkatan pengembangan pengelolaan keuangan daerah dan keuangan didukung dengan 1 buah kegiatan, dimana dianggarkan dana sejumlah Rp. 15.000.000,-. Capaian kinerja keuangan adalah sebesar Rp. 11.976.000,- atau 79,84%, adapun capaian fisik program adalah sebesar 100%.

Tabel 2.2.1.5 Program Peningkatan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah dan Keuangan

No Kegiatan Anggaran(Rp) Keluaran Hasil FisikRealisasi (%) (%)Keu

1 2 3 4 5 6 7

1 Sensus Barang

Daerah 15.000.000 Terlaksananya sensusBarang daerah Tersedianya dataasset yang akurat 100 79,84

(9)

6) Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kabupaten/Kota

Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan kabupaten/kota sebagaimana dapat dilihat pada tabel 2.2.1.6 di bawah ini telah didukung dana sebesar Rp. 64.149.100,- dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 54.407.100,- atau 84,81% dan realisasi fisik sebesar 100%.

Tabel 2.2.1.6. Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kabupaten/Kota

No Kegiatan Anggaran(Rp) Keluaran Hasil FisikRealisasi (%) (%)Keu 1 2 3 4 5 6 7 1 Penelitian dan Penilaian LP2P Aparatur Pemko Padang 64.149.100 Tersusunnya lapor-an hasil verifikasi atas pengisian LP2P Meningkatnya jum-lah aparatur yang taat pajak.

100 84,81

Jumlah 64.149.100

7) Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDh.

Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDh pada tahun 2013 telah didukung anggaran sebesar Rp. 1.867.373.400,- yang dicapai dengan 9 buah kegiatan. Capaian kinerja keuangan adalah sebesar Rp. 1.685.299.550,- atau 90,25%, adapun realisasi fisik program tersebut adalah sebesar 100%.

Tabel. 2.2.1.7. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDh

No Kegiatan Anggaran (Rp) Keluaran Hasil FisikRealisasi (%) (%)Keu 1 2 3 4 5 6 7 1 Inventarisasi te-muan pengawas-an 35.076.400 Terlaksananya inventarisasi hasil temuan penga-wasan internal dan eksternal Tersusunnya data inventarisasi temuan hasil pengawasan yang siap digunakan untuk ditindaklanjuti

100 96,99

2 Tindak lanjut hasil temuan penga-wasan

352.252.550 Meningkatnya pe-nyelesaian tindak lanjut hasil temu-an pemeriksatemu-an

Terjalinnya koor-dinasi dan diselesai-kannya tindak lanjut semua temuan hasil pemeriksaan pada setiap SKPD

(10)

3 Pelaksanaan PKPT

Tahun 2013 623.548.400 Laporan Pemeriksaan danHasil pokok-pokok hasil pemeriksaan

Meningkatnya disi-plin, kepatuhan terha-dap peraturan perun-dang-undangan da-lam pelaksanaan tu-gas pokok, keuangan, SDM dan sarana dan prasarana.

100 96,03

4 Pengawasan

Khusus dan Kasus 347.708.050 Tersusunnyalaporan hasil pemeriksaan Meningkatnya di-siplin, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku 100 86,57 5 Sistem Pengen-dalian Internal Pemko Padang 80.910.950 Terlaksananya penilaian risiko guna mewujudkan Sistem Pengenda-lian Internal di lingkungan Pemko Padang Terwujudnya sistem Pengendalian Internal di lingkungan Pemko Padang 100 81,78 6 Pengawasan

Pem-bangunan Fisik 101.738.450 Terlaksananya pe-meriksaan fisik pembangunan secara trans-paransi sesuai de-ngan peraturan yang berlaku

Tercapainya kuali-tas/kuantitas pemba-ngunan fisik sesuai dengan aturan yang berlaku 100 99,28 7 Pelaksanaan Review laporan Keuangan 105.032.000 Tercapainya kepa-tuhan pada setiap SKPD terhadap pengelolaan keuangan

Meningkatnya kua-litas Laporan Keu-angan Daerah yang sesuai dengan SAP dan SPI yang mema-dai, dan sesuai de-ngan peraturan yang berlaku. 100 93,85 8 Penunjang Pelaksanaan Zona Integritas Pelayan Publik dan Gratifikasi 151.136.700 Terwujudnya pe-mahaman apara-tur terhadap Zona Integritas Pelaya-nan Publik dan Gratifikasi

Meningkatnya kepatu-han aparat terhadap pelaksanaan Zona Integritas Pelayanan Publik dan Gratifikasi

100 88,94 9 Pembangunan Sis-tem Informasi Manajemen Peng-awasan 69.970.300 Tersedianya Sis-tem Informasi Manajemen Peng-awasan (SIMWAS) Terlaksananya koor-dinasi pengawasan melalui sistem sum-ber daya informasi pengawasan secara komprehensif, cepat, akurat, efektif dan efisien

60 15,39

Jumlah 1.532.209.150

Pada program ini, kegiatan Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Pengawasan tidak terealisir 100% karena pada saat akan dilaksanakan kegiatan, rekanan yang akan menyediakan jasa pengadaan software pembangunan SIMWAS meninggal dunia, telah dicari penggantinya namun rekanan yang baru tidak menyanggupinya.

(11)

8) Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan

Program peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan didukung dengan 2 buah kegiatan sebagaimana dapat dilihat pada tabel 2.2.1.8. Dari jumlah anggaran sebesar Rp. 93.646.150,- telah terealisasi sebesar Rp. 87.175.650,-atau 93,09%. Adapun realisasi fisik program tercapai sebesar 100%. Tabel 2.2.2.8. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur

Pengawasan No Kegiatan Anggaran (Rp) Keluaran Hasil Realisasi Fisik (%) Keu (%) 1 2 3 4 5 6 7 1 Pelatihan Pengem-bangan Tenaga Pemeriksa dan Aparatur penga-wasan 37.577.400 Tersedianya pega-wai/aparatur penga-wasan yang telah mengikuti pendidik-an dpendidik-an pelatihpendidik-an

Tercapainya apara-tur yang mengikuti pendidikan dan pe-latihan serta me-ningkatnya penge-tahuan aparat pe-ngawasan

100 83,47

2 Evaluasi

Pelaksa-naan LAKIP 56.068.750 Terlatihnya aparatpengawasan dalam mengevaluasi LA-KIP

Terevaluasinya LA-KIP sebagai upaya perbaikan manaje-men

100 99,54

Jumlah 93.646.150

Adapun capaian kinerja keuangan Inspektorat Kota Padang secara keseluruhan dari total rencana kerja Inspektorat tahun 2013 dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

No Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Belanja Daerah 8.767.977.773 8.293.402.055 94,59

1. Belanja Tidak Langsung 4.589.503.673 4.408.644.781 96,06 2. Belanja Langsung: 4.178.474.100 3.884.757.274 92,97

Belanja Pegawai 506.438.000 452.510.000 89,35

Belanja Barang dan Jasa 3.101.386.100 2.925.498.274 94,33

Belanja Modal 570.650.000 506.749.000 88,80

Dari tabel di atas secara keseluruhan pencapaian rencana kinerja keuangan tahun 2013 untuk total belanja Inspektorat Kota Padang adalah sebesar 94,59% atau Rp. 8.293.402.055,- dari total anggaran sebesar Rp. 8.767.977.773,- adapun capaian realisasi fisik sebesar 99,81%.

(12)

Secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel 2.1 Keuangan Realisasi No Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Keu % Fisik % Belanja Daerah 8.767.977.773 8.293.402.055 94,59 99,81 1. Belanja Tidak Langsung 4.589.503.673 4.408.644.781 96,06 100 2. Belanja Langsung: 4.178.474.100 3.884.757.274 92,97 99,61

Belanja Pegawai 506.438.000 452.510.000 89,35 Belanja Barang dan Jasa 3.101.386.100 2.925.498.274 94,33 Belanja Modal 570.650.000 506.749.000 88,80

2.2. Analisis Kinerja Pelayanan Inspektorat.

Analisis kinerja pelayanan Inspektorat meliputi pengkajian terhadap capaian kinerja yang dibutuhkan sesuai dan dampak yang ditimbulkan atas kinerja pelayanan tersebut serta mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi untuk penyusunan program dan kegiatan dalam rangka peningkatan kinerja Inspektorat sesuai dengan tugas dan fungsi Inspektorat.

Disebabkan Inspektorat tidak memiliki SPM (Standar Pelayanan Minimal), maka besaran indikator kinerja Inspektorat disesuaikan dengan kebutuhan atau sesuai dengan karakteristik tugas pokok dan fungsi Inspektorat dalam bidang pengawasan.

Disebabkan penetapan target Renstra Inspektorat tahun 2009-2014 tidak tercantum dalam dokumen Renstra Inspektorat, maka pada tabel analisis pelayanan Inspektorat hanya dapat menampilkan realisasi pencapaian tahun berjalan (tahun 2014) dan proyeksi tahun yang akan datang (2015) sebagaimana tergambar dalam tabel sebagaimana terlampir:

(13)

- Berdasarkan capaian indikator kinerja pada tahun sebelumnya telah tercapai sebesar 99,61% kondisi tersebut disebabkan pada program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur tidak terealisasi sebesar 100% disebabkan pejabat fungsional auditor yang ditargetkan untuk mengikuti diklat sertifikasi penjenjangan belum mencukupi persyaratan angka kreditnya sebanyak 2 orang.

- Dalam rangka efisiensi pengelolaan kegiatan di bidang pengawasan, pada tahun 2015 Inspektorat melakukan penyederhanaan kegiatan tanpa mengurangi cakupan, luas, ataupun jumlah objek yang diperiksa, dan tetap melanjutkan sasaran pemeriksaan yang telah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya, yaitu:

1. Kegiatan review Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dan Kegiatan Evaluasi LAKIP digabung ke kegiatan PKPT (pemeriksaan tahunan/regular).

2. Kegiatan pemeriksaan fisik pada tahun 2015 digabung ke kegiatan pengawasan kasus/khusus.

- Adapun untuk mendukung pelaksanaan program dan kegiatan pada tahun berjalan dan tahun 2015, Inspektorat terus menambah sarana mobilitas berupa kendaraan operasional untuk ke lapangan yang masih memerlukan peremajaan sebanyak 3 buah kendaraan. Adapun kebutuhan minimal kendaraan operasional pengawasan adalah 6 buah kendaraan, yaitu 4 buah untuk melayani 4 wilayah kerja di bawah tanggung jawab Inspektur Pembantu 1, 2, 3, dan 4, 1 buah kendaraan operasional untuk mendukung kegiatan Sekretariat, dan kendaraan

(14)

dinas Inspektur. Dari 6 kendaraan dinas yang dimiliki saat ini, masih terdapat 2 kendaraan yang berumur lebih dari 10 tahun.

2.3. Isu – Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Inspektorat

Isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi Inspektorat yang dihadapi pada saat ini dan masa mendatang adalah terkait dengan 4 (empat) aspek berikut:

1) Peningkatan manfaat anggaran

2) Pertumbuhan dan pembelajaran organisasi 3) Reformasi birokrasi Inspektorat Kota Padang

4) Pemenuhan kebutuhan dan harapan pemilik kepentingan

Isu-isu penting tersebut di atas dapat kami jelaskan sebagai berikut: Ad. 1) Peningkatan manfaat anggaran.

Inspektorat Kota Padang sebagai salah satu institusi Pemerintah Kota Padang sudah menjalankan anggaran berbasis kinerja. Penganggaran berbasis kinerja adalah metode penganggaran yang mengaitkan setiap pendanaan yang dituangkan dalam kegiatan-kegiatan dengan seperangkat tujuan dan sasaran yang diharapkan, termasuk di dalamnya efisiensi, efektifitas, dan ekonomis dalam pencapaian hasil dan keluaran tersebut.

Inspektorat terus berupaya agar tolok ukur keberhasilan anggaran adalah mengacu pada sampai sejauh mana pengelolaan anggaran tersebut dilakukan secara ekonomis, efisien dan efektif sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Sehingga jika di akhir tahun masih ada sisa anggaran tetapi target output telah tercapai, hal ini bukanlah suatu kegagalan.

Untuk itu berdasarkan hasil evaluasi pencapaian keuangan Inspektorat tahun 2013 sebagaimana dituangkan telah diuraikan di atas, dalam rangka

(15)

semakin meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan tingkat ekonomis anggaran Inspektorat pada tahun 2014, 2 (dua) buah kegiatan telah dilimpahkan ke SKPD lain sesuai dengan tupoksinya yaitu:

- Kegiatan Bimtek LHKPN telah dilimpahkan ke Badan Kepegawaian Daerah Kota Padang.

- Kegiatan penelitian LP2P telah dilimpahkan menjadi kewajiban SKPD masing-masing.

Disamping itu untuk tahun 2015 Inspektorat akan menggabungkan kegiatan yang memiliki output sejenis antara lain:

- Kegiatan reviu Laporan Keuangan Pemko Padang dan kegiatan evaluasi LAKIP akan digabung ke dalam kegiatan pemeriksaan regular (PKPT). - Kegiatan pemeriksaan fisik dibagung ke kegiatan pemeriksaan

kasus/khusus.

Penggabungan kegiatan tersebut di atas tanpa mengurangi jumlah sasaran kegiatan pemeriksaan regular, reviu LKPD, maupun evaluasi LAKIP ataupun jumlah kasus yang harus diselesaikan.

Berdasarkan evaluasi kinerja tahun 2013 kegiatan yang digabung tersebut secara cakupan pemeriksaan belum sesuai dengan jumlah SKPD yang seharusnya direvium Laporan Keuangan maupun dievaluasi LAKIPnya. Namun Inspektorat berdasarkan plafond dana yang dialokasikan, melakukan uji petik (sampling) terhadap sasaran reviu maupun evaluasi LAKIP dimaksud.

Begitu juga untuk pemeriksaan fisik yang digabung ke dalam kegiatan kasus/khusus, Inspektorat menyesuaikan dengan jumlah alokasi anggaran dengan melakukan sasaran objek pemeriksaan yang berdasarkan usulan skala prioritas berdasarkan resiko yang ditetapkan.

(16)

Adapun kelancaran pencapaian tugas pengawasan sangat tergantung kepada saran mobilitas pengawasan dan dukungan dana operasional maupun insentif tenaga pengawas. Untuk itu setiap tahun Inspektorat terus berusaha melakukan peremajaan kendaraan roda 4 (empat) dan biaya pemeliharaan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2014 ini masih terdapat 2 buah kendaraan yang sudah melebihi umur ekonomis kendaraan.

Ad 2) Pertumbuhan dan Pembelajaran Organisasi.

Fungsi Inspektorat yang semakin meningkat yaitu sebagai quality

assurance (penjamin kualitas) dan sebagai agent of change (agen perubah).

Petumbuhan dan pembelajaran organisasi identik dengan perubahan organisasi yang menyesuaikan dengan gelombang perubahan dalam segala aspek baik menyangkut kapabilitas, kompetensi, dan integritas sumber daya birokrat.

Organisasi yang dituntut saat ini haruslah sebuah organisasi yang selama ini kompleks dan rumit menjadi proses yang sederhana dan mudah tidak jelas ukurannya, menjadi organisasi yang tumbuh dengan tata kelola pemerintahan yang baik, efektif, dan efisien serta terukur.

Ad 3) Reformasi Birokrasi Inspektorat Kota Padang

Reformasi birokrasi bertujuan untuk menciptakan kualitas SDM yang memiliki integritas tinggi dalam bekerja dengan menjunjung tinggi sikap dalam profesionalisme dan nilai-nilai moralitas yang kental, seperti: kejujuran, kesetiaan, komitmen, dan menjaga keutuhan pribadi.

(17)

Beberapa hal penting yang menjadi permasalahan SDM dalam pelaksanaan reformasi birokrasi Inspektorat adalah:

1) Ketidaksesuaian (mismatch) latar belakang pendidikan/keahlian/keca-kapan SDM dengan tugas dan tanggungjawabnya.

2) Pengangguran tidak kentara (disguised unemployment) sebagian SDM secara kuantitatif bekerja sesuai dengan kewajiban, namun tidak sesuai dengan waktu yang seharusnya dikerjakan (underemployment). Hal ini sangat terkait dengan ketidaksesuaian latar belakang tersebut di atas sehingga tugas yang seharusnya memiliki output yang optimal tidak tercapai.

Ad 4) Pemenuhan Kebutuhan dan Harapan Pemilik Kepentingan.

Pemangku kepentingan adalah mereka yang memiliki kepentingan terhadap kepentingan terhadap produk/layanan instansi. Pihak yang dilayani oleh Inspektorat adalah Kepala Daerah yang membutuhkan laporan atas hasil evaluasi kinerja SKPD yang menjadi wilayah tanggung jawabnya. Juga unit kerja yang diperiksa agar memiliki acuan dalam perbaikan kinerja organisasinya mengacu kepada hasil pengawasan yang dilakukan Inspektorat Kota Padang.

Dari 4 (empat) buah isu-isu penting tersebut di atas, maka rencana kerja tahun-tahun berikutnya akan dialokasikan untuk menyesuaikan dengan isu penting yang dihadapi.

(18)

2.4. Review terhadap Rancangan Awal RKPD.

Review atas hasil evaluasi pelaksanaan renja Inspektorat tahun lalu atau tahun 2013 sebagaimana telah diuraikan dalam Bab II sub bab 2.1 di atas terdapat beberapa hasil evaluasi sebagai berikut:

- Kegiatan sistem pengawasan pada tahun 2013 hanya terealisasi pengadaan hard ware disebabkan pelaksana jasa konsultan yang akan merancang soft ware meninggal dunia, hal ini merupakan faktor penyebab yang tidak terkendali (uncontrollable). Untuk itu kegiatan ini akan dianggarkan kembali pada DPA Perubahan tahun 2014.

- Kegiatan pemeriksaan regular yang telah mengeluarkan surat tugas sebanyak 92 surat tugas pada akhir tahun anggaran hasil pemeriksaan yang telah selesai sebesar 100% baru mencapai 51 LHP. Hal ini disebabkan pekerjaan yang overlapping dengan kegiatan-kegiatan yang dikelola oleh PPTK lainnya. Disamping itu sarana mobilitas kendaraan roda 4 yang belum mencukupi, mengakibatkan kebutuhan mobilitas tim pemeriksa kurang optimal.

- Masih kurangnya kecakapan SDM dalam melakukan pemeriksaan, hal ini disebabkan adanya ketidaksesuaian latar belakang ilmu pengetahuan dengan latar belakang pendidikannya.

Dari hasil reviu tersebut di atas, maka pada tahun 2015 Inspektorat Kota Padang akan menggabungkan 5 buah kegiatan menjadi 2 buah kegiatan sebagaimana telah diuraikan di atas, sehingga pengendalian tugas pengawasan tidak lagi tersebar pada beberapa PPTK dan mengurangi overlapping tugas pengawasan. Disamping itu Inspektorat Kota Padang akan

(19)

berkesinambungan mengalokasikan anggaran untuk mendukung peningkatan kemampuan SDM Pengawasan. Secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel 2.3

2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

Inpres Nomor 55 tahun 2004 mengenai penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, bebas dari KKN. Dan sesuai dengan tuntutan masyarakat untuk memiliki Pemerintah yang melayani dengan proses yang bersih dari praktek gratifikasi maupun korupsi.

Untuk itu sejak tahun 2011 Inspektorat Kota Padang telah mengalokasikan kegiatan Unit Pengelolaan Gratifikasi dan web site Inspektorat. Kegiatan ini pada tahun 2015 masih memerlukan dukungan dana untuk memenuhi visibilitas dan kemudahan akses masyarakat dalam partisipasinya dalam memantau jalannya pembangunan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Padang.

(20)

BAB III

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional.

Prioritas Nasional 1: Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola dengan pemantapan tata kelola pemerintahan yang lebih baik.

Program dan Kegaitan Inspektorat Kota Padangah disesuaikan dengan tahun 2015 yang diusulkan telah disesuaikan dengan visi dan misi yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014 yang merupakan sasaran pembangunan dengan prioritas nasional nomor 1 dari 14 prioritas yaitu: Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola dengan Pemantapan Tata Kelola Pemerintahan yang Lebih Baik.

Disamping itu sesuai dengan Undang-undang Nomor 20 tahun 2001 tentang Perubahan Undang Undang Nomor 31 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, dan Peraturan Walikota Padang Nomor 15 tahun 2012 tentang Pengendalian Gratifikasi. Maka program dan kegiatan tahun 2015 yang kami usulkan dapat dilihat pada tabel 2.5

3.2. Tujuan dan Sasaran Renja SKPD

Tujuan dan sasaran Renja Inspektorat didasarkan atas rumusan isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi Inspektorat yang dikaitkan dengan sasaran target kinerja Renstra Inspektorat, dimana tujuan dan sasaran Renja Inspektorat Kota Padang tahun 2015 secara umum adalah untuk tercapainya visi dan misi Inspektorat Kota Padang. 2 (dua) misi Inspektorat Kota Padang sebagai berikut :

1) Tercapainya aparatur daerah yang bersih, berwibawa, bermoral dan profesional yang mengabdi kepada kepentingan Nasional, Daerah dan masyarakat.

(21)

2) Meningkatnya sistim pengawasan internal yang semakin efektif baik oleh instansi pengawasan maupun oleh masyarakat.

Adapun tujuan dan sasaran penyusunan rencana strategis Inspektorat Kota Padang tersebut adalah sebagai berikut:

1) Memberikan arahan dan pedoman kepada seluruh para pegawai yang bekerja di Inspektorat Kota Padang dalam pelaksanaan tugas-tugas pengawasan.

2) Memberikan dasar acuan penyusunan kebijakan pada Inspektorat Kota Padang.

3) Sebagai acuan utama dalam rangka penyusunan anggaran Inspektorat Kota Padang pada tahun 2009-2014.

4) Memberi pedoman dan alat pengendalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan pada Inspektorat Kota Padang tahun 2009-2014.

Penjabaran dari tujuan tahunan yang akan dicapai merupakan bagian terpenting dalam rencana strategis (Renstra) Inspektorat Kota Padang, maka sasaran Inspektorat Kota Padang adalah sebagai berikut:

1) Peningkatan manajemen pemerintahan yang baik.

a) Meningkatnya profesionalisme, akuntabilitas dan transparansi aparatur. b) Berfungsinya waskat secara optimal.

2) Peningkatan aparatur pemerintah yang bersih dan bebas dari KKN.

a) Meningkatnya jumlah aparatur yang patuh dan taat terhadap hukum dan peraturan.

b) Menurunnya jumlah kerugian terhadap Negara/Daerah. 3) Peningkatan sinergi pengawasan.

a) Meminimalisir tumpang tindih pengawasan.

b) Meningkatnya kualitas hasil pengawasan (efektif dan efisien). 4) Peningkatan sistem pengawasan yang handal.

(22)

3.3. Program dan Kegiatan

Dalam rangka pencapaian visi dan misi Inspektorat tersebut pada tahun 2015 dilaksanakan melalui 8 buah program dengan tujuan dan sasaran sebagai berikut:

1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran mempunyai tujuan sebagai berikut:

- Terkoordinasinya tugas pokok dan fungsi Inspektorat Kota Padang. - Tetap beroperasinya kendaraan dinas kantor

- Bertambahnya umur ekonomis sarana dan prasarana kantor; - Bertambahnya pengetahuan dan kecakapan pegawai Inspektorat;

- Terintegrasinya pelaksanaan tupoksi Inspektorat dengan unit kerja terkait;

- Tercapainya kondisi fisik kantor yang menjamin kenyamanan kerja. Sasaran program Pelayanan Administrasi Perkantoran ini adalah sebagai berikut :

- Terwujudnya administrasi keuangan dan perjanjian yang baik. - Terpenuhinya kebutuhan sumber daya listrik, air dan telpon. - Tepenuhinya perizinan kendaraan dinas secara tepat waktu.

- Tersedianya peralatan kantor dengan kondisi yang memadai dan baik. - Terpenuhinya kebutuhan barang cetakan dan penggandaan.

- Terpenuhinya bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan yang diperlukan.

- Terlaksananya koordinasi pelaksanaan tugas pengawasan. - Terciptanya suasana kantor yang bersih dan nyaman. 2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur.

Tujuan program peningkatan sarana dan prasaran aparatur adalah dalam upaya terciptanya kantor dan sarananya yang mendukung kelancaran pelaksanaan tugas-tugas Inspektorat.

Adapun sasaran program peningkatan sarana dan prasarana kantor adalah:

- Tersedianya gedung perkantoran dengan kondisi yang baik dan nyaman untuk mendukung kenyamanan kerja.

(23)

- Tersedianya jumlah kendaraan operasional yang memadai.

- Terwujudnya kendaraan dinas yang layak sesuai kebutuhan operasional pengawasan.

3) Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Tujuan program ini adalah untuk terwujudnya kemampuan dan pemahaman aparatur Inspektorat yang sesuai dengan tantangan tugas dan patuh terhadap peraturan dan perundang-undangan.

Sasaran program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur adalah sebagai berikut:

- Terwujudnya aparatur yang memiliki pendidikan dan wawasan yang memadai.

- Terwujudnya penilaian angka kredit fungsional pegawai Inspektorat. - Meningkatnya fungsi lembaga pengawas dan aparatur penegak hukum

dalam pemberantasan korupsi.

- Terlaksananya upaya preventif terhadap pencegahan korupsi.

4) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan. Tujuan program ini adalah untuk tercapainya evaluasi pelaksanaan kinerja Inspektorat.

Sasaran program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan adalah sebagai berikut :

- Terwujudnya penyusunan administrasi laporan keuangan

- Terwujudnya penyusunan laporan hasil pelaksanaan kegiatan Inspektorat.

5) Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah. Tujuan program ini adalah tersedianya laporan aset yang sesuai aturan.

Sasaran program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah adalah sebagai berikut :

- Tercapainya data aset yang akurat.

6) Program Pembinaan dan Fasilitas Pengelolaan Keuangan

Kabupaten/Kota. Tujuan program ini adalah meningkatnya kesadaran PNS terhadap pajak.

(24)

Sasaran program Pembinaan dan Fasilitas Pengelolaan Keuangan Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut :

- Terwujudnya pembinaan dan fasilitas penilaian pajak-pajak pribadi aparatur Pemko Padang

7) Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH. Tujuan program ini adalah :

- Mudahnya pelaksanaan tindak lanjut hasil temuan

- Menurunnya jumlah PNS yang melakukan pelanggaran terhadap peraturan dan perundang-undangan.

- Terevaluasinya pelaksanaan kinerja SKPD - Terevaluasinya pelanggaran oleh PNS

- Pelaksanaan tupoksi SKPD yang sesuai peraturan - Meningkatnya kualitas LKPD

- Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Pemko.

- Pembangunan fisik yang sesuai peraturanTerintegrasinya data hasil pengawasan

- Meningkatnya efisiensi dan efektivitas dana hibah dan bantuan sosial Sasaran Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH adalah sebagai berikut :

- Tercapainya data inventaris hasil temuan pengawasan pada setiap SKPD

- Tercapainya pengawasan internal dan pengendalian terhadap seluruh SKPD;

- Terlaksananya pembinaan serta memberikan upaya perbaikan/sanksi terhadap setiap pelanggaran.

- Terwujudnya pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH.

- Terwujudnya pembinaan satuan pengendalian internal SKPD dilingkungan Pemko Padang;

- Terwujudnya pujuembinaan pelaksanaan review laporan keuangan; - Terwujudnya pelayanan publik yang prima/service excellent;

- Terwujudnya pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH;

(25)

- Terwujudnya sistem pengawasan yang terintegrasi.

- Terwujudnya pengawasan terhadap bantuan hibah dan sosial.

8) Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan. Tujuan program ini adalah :

- Meningkatnya kemampuan SDM; - Meningkatnya kinerja SKPD

Sasaran Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur pengawasan adalah :

- Terwujudnya profesionalisme aparat pengawasan dalam pelaksanaan tugas pengawasan.

- Terwujudnya pembinaan dan fasilitas pengelolaan keuangan.

Sebagaimana telah dijelaskan pada bab sebelumnya, perubahan mendasar sebagai akibat reformasi baik di bidang pengawasan maupun keuangan sebagaimana akan dijabarkan dalam Renstra Inspektorat Kota Padang tahun 2015-2019, dimana program dan kegiatan tahun 2015 ditetapkan untuk mendukung tercapinya visi dan misi Inspektorat Kota Padang.

Adapun pada tahun 2015 Inspektorat merencanakan 7 program dan 28 kegiatan baik program yang mendukung sasaran strategis maupun program yang bersifat umum.

Secara rinci program dan kegiatan Inspektorat Kota Padang tahun 2014 dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:

Tabel 4.1. Program dan Kegiatan Inspektorat Tahun 2015

No. Urusan Pemerintah Daerah dan Program/Kegiatan Penanggung Jawab

1 2 3

1 URUSAN WAJIB

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat Kasubag Umum 2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

Kasubag Umum 3 Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan

Dinas/Operasional

Kasubag Umum 4 Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja Kasubag Umum

(26)

6 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan Kasubag Umum 7 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan

bangunan Kantor

Kasubag Umum 8 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor Kasubag Umum 9 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan

Perundang-undangan

Kasubag Umum 10 Penyediaan makanan dan minuman Kasubag Umum 11 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah

Kasubag Umum 12 Penyediaan Peralatan Kebersihan Kasubag Umum Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Apatur

1 Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor Kasubag Umum 2 Pengadaan kendaraan Dinas Operasional Kasubag Umum 3 Pemerliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional

Kasubag Umum Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

1 Pendidikan dan Pelatihan Formal Kasubag Umum 2 Penilaian Angka Kredit JFA / P2UPD Kasubag Umum 3 Pengendalian PMPRB

Kasubag Umum Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja dan Keuangan

1 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD

Kasubag Keuangan 2 Penyusunan data Statistik, Koordinasi, Evaluasi

Pelaksanaan Kegiatan Inspektorat

Kasubag Keuangan Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan

keuangan daerah

1 Sensus Barang Daerah Kasubag Umum

Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH

1 Inventarisasi Temuan Pengawasan Kasubag Evlap 2 Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan Kasubag Evlap

3 Pelaksanaan PKPT Tahun 2014 Kasubag Keuangan

4 Pengawasan Khusus dan Kasus Kasubag Keuangan

5 Sistem Pengendalian Internal Pemko Padang Irban I

6 Pengendalian Gratifikasi Irban II

Program Peningkatan Profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan

1 Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa dan Aparatur pengawasan

Kasubag Umum

Dari 8 buah program dan 34 buah kegiatan sebagaimana dapat dilihat dalam tabel di atas terdapat 4 buah program yang mendukung sasaran strategis Pemko Padang, yaitu:

1. Peningkatan kompetensi aparatur daerah didukung dua buah program yaitu: Program Peningkatan kapasitas Sumber Daya Aparatur dan Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemerintah dan Aparatur Pengawasan.

(27)

2. Peningkatan pendapatan daerah dan pengelolaan keuangan daerah dan rasionalitas anggaran daerah didukung program: Pembinaan dan Fasilitas Pengelolaan Keuangan Kabupaten/Kota.

3. Peningkatan sistem perencanaan dan pengawasan serta sistem kearsipan, didukung program: Peningkatan Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDh.

Adapun keempat program lainnya merupakan program yang bersifat generik atau bersifat umum yang bersifat sebagai pendukung program strategis.

(28)

BAB IV PENUTUP

Demikianlah rencana kerja 2015 Inspektorat kami usulkan, dimana untuk tahun 2015 prioritas anggaran akan lebih difokuskan kepada tugas utama Inspektorat sesuai dengan Permendagri Nomor 71 tahun 2012 mengenai Pedoman Pemeriksaan Reguler, dengan adanya penggabungan kegiatan pemeriksaan yang bersifat regular yaitu : kegiatan PKPT, kegiatan reviu LKPD, dan kegiatan evaluasi LAKIP. Adapun kegiatan pemeriksaan fisik akan digabung menjadi kegiatan pemeriksaan kasus/khusus.

Hal lainnya yang perlu dukungan dana adalah peningkatan kapabilitas SDM dan organisasi, serta dukungan sarana mobilitas pengawasan.

Demikian pedoman rencana kegiatan Inspektorat tahun anggaran 2014 ini disusun, dengan harapan menjadi acuan penyusunan RKA Inspektorat Kota Padang maupun RKA Pemko Padang tahun 2014, sehingga RKA yang diusulkan menjadi berkualitas, efektif, dan efisien sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Dengan disusunnya pedoman ini diharapkan program dan kegiatan yang dituangkan dalam rencana kerja Inspektorat Kota Padang tahun 2014 dapat berjalan dengan baik.

Padang, Maret 2014 Inspektur

Drs. Yosefriawan

Gambar

Tabel 2.2.1 Realisasi fisik dan keuangan atas belanja tidak langsung tahun 2013
Tabel 2.2.1.1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.
Tabel 2.2.1.4 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Tabel 2.2.1.6. Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kabupaten/Kota
+3

Referensi

Dokumen terkait

Sila pertama pancasila adalah kesimpulan yang didapatkan dari kepercayaan- kepercayaan yang dianut masyarakat Indonesia bahwa seluruh agama mengajarkan kita untuk menjunjung

Mengukur efektivitas penggunaan listrik pra-bayar untuk dapat memastikan bahwa suatu produk yang diadakan tersebut efektif atau tidak, maka harus dilakukan dengan

Pembelajaran dengan model Teams Games Tournament adalah salah satu model dalam belajar kelompok yang dapat digunakan sebagai alternatif bagi pengajar untuk menyelesaikan

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa 1)secara simultan kebijakan dividen, kebijakan hutang dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai

Où, Quel, Quand, Qu’est-ce que, Comment - Article indéfini/défini - adverbe VOCABULAIRE - Noms de métiers - le corps - Nom de pays - Memberikan suatu bacaan dengan

Setelah persoalan ganti rugi keuangan berakhir diatasi, Sultan HB VII merasakan bahwa dirinya kini berhak kembali memegang kendali pemerintahan seutuhnya. Ia menyadari bahwa

Sementara usia perkawinan ditunda, norma-norma agama tetap berlaku dimana orang tidak boleh melaksanakan hubungan seksual sebelum menikah. Pada masyarakat modern bahkan

Setiap instansi atau perusahaan yang berbadan hukum yang telah memenuhi persyaratan untuk melakukan usaha dapat memperoleh izin pemanfaatan atau pemakaian zat radioaktif dan