• Tidak ada hasil yang ditemukan

KANTOR GUBERNUR BOLAANG MONGONDOW RAYA (Arsitektur Nusantara)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KANTOR GUBERNUR BOLAANG MONGONDOW RAYA (Arsitektur Nusantara)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

62

KANTOR GUBERNUR BOLAANG MONGONDOW RAYA

(Arsitektur Nusantara)

Anjar Fiky Sutrisno

1

Ir. S uryono, MT

2

Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sam Ratulangi

Jl. Kampus UNSRAT Bahu, Manado, 95115

Telp: (0431) 852959, Fax: (0431) 823705

E-mail: Anjarfiky@Rocketmail.com

ABSTRAK

Seiring pertumbuhan penduduk dan ekono mi, masyarakat Bolaang Mongondow ingin Bolaang Mongondow dimekarkan menjadi Provinsi Bolaang Mongondow Raya, untuk mewujudkan cita-cita tersebut didahului dengan pemekaran Bolaang Mongondow menjadi 4 Kabupaten dan satu kota yang baru: Tahun 2007 dimekarkan menjadi Kota Kotamobagu dan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Pada tahun 2008 dimekarkan lagi menjadi Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.

Demi terwujudnya Keinginan masyarakat, Pemerintah telah berupaya d engan mengusulkan do kumen pemekaran ke Komisi II DPR RI dan tinggal menunggu keputusan pemerintah pusat untuk dijadikanya Bolaang Mongondow menjadi satu Provinsi yang baru. Asumsi inilah yang mendorong penulis untuk merancang Kantor Gubernur Bolaang Mongondow Ra ya yang dihadirkan dengan tema Arsitektur Nusantara yang b erlokasi di keca matan Kotamobagu Timur.

Kata Kunci: Kantor Gubernur, Bolaang Mongondow Raya dan Arsitektur Nusantara.

I. PENDAHULUAN

Indonesia terdiri at as 34 provinsi yang telah ada saat ini. Tumbuh beberapa wacana d an aspirasi masyarak at untuk pemekaran p rovinsi-provinsi baru di Indonesia. Pembentukan provinsi b aru ini d apat did asari atas b eberapa hal misalnya: jangkau an pel ayanan ekonomi, kead aan sosial m asyarakat, keterkaitan b eberapa Kabup aten/ Kota dalam suatu kesatuan sej arah, jumlah penduduk, suku bangsa, budaya, dan lain sebagainy a. Alasan paling mengemuka dalam wacan a pemekaran daerah ad alah sejalan deng an semangat otonomi daerah beb erapa provinsi dianggap memiliki wilayah terl alu luas sehingga dip erlukan up aya untuk m emudahkan p elayan an administrasi dan pemangkasan birokrasi d ari ibu kota p rovinsi ke daerah dengan cara p emek aran, yaitu d engan p enyatuan b eberapa Kabupaten/ Kota menjadi provinsi baru.

Menurut Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarund ajang, usulan pembentukan daerah otonomi baru sejalan dengan grand design penataan d aerah 2010 -2025 di Indonesia yang mengacu p ada undang -undang. ”Usulan tersebut sesuai dengan atu ran perund ang-und angan. Dokumen pemekaranny a telah diserahk an ke Komisi II DPR RI’’ Ia mengatakan pembentukan Provinsi Bolaang Mongondow Ray a merupak an peng ajuan d ari Masy arakat dan Pemerintah Kabup aten Bolaang Mongondow Induk, Bolaang Mongondow Utara, Kota Kotamobagu, Bolaang Mongondow Selatan, dan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. “Pembentukan Provinsi Bolaang Mongondow Raya deng an p ertimbangan g eografis luas wilayahnya seteng ah d ari luas d aratan wilay ah Provinsi Sulawesi Ut ara dan terdiri dari empat kabupaten serta satu kota. Jumlah penduduknya sekitar hampir satu juta jiwa,’’ ujarnya.

Daerah Kabup aten Bolaang Mongondow merupak an daerah yang sed ang berkemb ang. Berdasark an Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang p emerintah an daerah yang dituangk an d alam Peraturan Pem erintah Nomor 78 Tahun 2007 tentang tata cara pemb entukan, pengh apusan d an p enggabung an d aerah, didasarkan pada persyaratan administrati f, teknis dan fisik kewilayah an, termasuk kemampu an ekonomi, potensi daerah, sosial

1

Mahasiswa PS1 Arsitektur UNSRAT

2

(2)

63

budaya, sosial politik, kependudukan, luas daerah, pertah anan, keaman an, tingkat kesejahteraan masyarak at, rentang kendali, dan faktor lain yang memungkinkan terselengg arany a otonomi daerah. Secara administrati f paling sedikit 5 (lima) Kabupaten/ Kota untuk pembentukan su atu provinsi dan paling sedikit 5 (lima) kecamatan untuk pembentukan su atu kabup aten, dan 4 (empat) kecamatan untuk p embentukan kot a termasuk lokasi calon ibu kota, saran a, dan prasaran a pemerintah an.

Me tode Pe rancangan

Pendekatan peran cangan m eliputi Pendekatan Tematik, Pendekatan melalui kajian tipologi Objek ,dan pendekat an melalui k ajian tap ak dan lingkungan. Metode perancangan y ang digunak an adalah Survey,

Observasi, Arsip, Eksplorasi Desain dan Studi Image.

Kerangk a Pikir menggunakan proses spiralistik dengan terjadi satu lompatan dari suatu masalah ke masalah lain, gagasan ini mengarah kepada pros es peran cang an generasi oleh Jhon Zeisel.

Prose s Pe rancangan

Terdiri dari II fase y aitu Pengembangan peng etahu an arsitektur dimana p eran cang an harus diketahui jelas objek dan tema peran cang an dan fase b erikutnya yaitu Siklus Image –Presen –Test sebagai proses kreati f untuk menghasilkan ide-ide ran cangan.

Gambar 1. Proses Desain Jhon Zeisel Sumber : artikelarch.blogspot.com

II. DESKRIPSI OBJEK P ERANCANGAN

Definisi “Kantor Gubernur Bolaang Mongondow Raya” secara etimotolgi dapat dijabark an sebag ai berikut:

Kantor menurut kamus umum Indonesia kantor adalah gedung tempat mengurus suatu pekerjaan.Gubernur adalah jabatan politik setingkat Provinsi.

Bolaang Mongondow adalah nama kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara

Raya : besar (terbatas pemak aiannya); alam (jagat) --; badak –;hari --; jalan --; purnama --; rimba --;

Prospe k Proyek

Kabupaten Bolaang Mongondow adalah Kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Ibukotanya adalah Lolak. Etnis Mayoritas di Kabup aten ini adal ah Suku Mongondow.Wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow telah mengalami sejumlah pem ekaran. Tahun 2007 dimekarkan menjadi Kota Kotamobagu dan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Pada tahun 2008 dimek arkan l agi menjadi Kabup aten Bolaang Mongondow Timur dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selat an. Bolaang Mongondow terletak ± 190km dari pusat kota M anado (Ibu kota Provinsi Sulawesi Utara). Demi terwujudnya Keinginan m asyarakat, Pemerintah telah berupay a dengan memasuk an dokumen pemekaran ke Komisi II DPR RI dan tinggal menunggu keputusan pemerintah pusat untuk dijadikany a Bolaang Mongondow menjadi s atu Provinsi yang sejahtera, berbuday a dan berday a saing.

Fisibilitas Objek

Untuk fisibilitas objek, kelayakan lok asi site dan lingkungannya sert a layan an fasilitas objek yang ditawarkan lengk ap, bermutu dan berbasis Pemerintahan. Tidak hanya bersifat kuantitati f tapi juga bersifat

(3)

64

kualitatif, sehingga objek ini merup akan j aminan yang membawa keuntung an bagi masyarak at dan pem erintah. Kelayak an lokasi site dan lingkungannya sert a layan an fasilitas akan di olah menggun akan pend ekatan konseptual dengan tema yang sesuai.

Pelayanan Objek

- Wadah ini melayani seluruh lapisan masyarakat dari berbagai kalangan. - Diperuntukkan bagi masyarakat Bolaang Mongondow dan sekitarnya.

Tinjauan Lokasi Tapak

Lokasi perencanaan terletak di Kota Kotamobagu yang merup akan salah satu wilay ah y ang terletak di Provinsi Sulawesi Utara. Secara geografis letak Kota Kotamob agu berad a pada 00. 30’ – 10 0’ Lintang utara dan 1230- 1240 Bujur Timur.

Adapun Tata Ruang Kota Kotamobagu dapat dilihat pada gambar di bawah Ini:

Gambar 2. Peta Penyebaran Tata Ruang Kota Kotamobagu Tahun 2009-2029 Sumber:RTRW Kota Kotamobagu 2009-2029

Lokasi Te rpilih

Dari beberapa pertimbangan maka lokasi terpilih adalah:

Letak : kecamatan Kotamobagu Timur te patnya di kelurahan Kotobangon Pencapai an : Bisa dicapai dengan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi. Aksesibilitas : Dilalui oleh jalur jalan utama yaitu Jalan Paloko Kinalang.

In frastruktu r : Kondisi jalan baik, Perolehan air bersih dan PDAM baik, Memiliki jaringan listrik dan telepon,Drainase baik.

Te ma Pe rancangan

Berdasarkan kerangk a pikir terdap at tiga aspek bah asan yang s aling menopang yaitu objek, lokasi dan juga tema. Tema dalam hal ini sebagai acuan das ar dalam perancangan arsitektural, serta sebag ai nilai keunikan yang mewarn ai keseluruhan hasil rancangan. Tema juga dapat diartikan sebagai koridor dalam pemecahan masalah peran cang an. Sehingga harus dipertimbangkan faktor asosiasi logis antara tema dan juga objek perancang an. Tema yang digunak an d alam p eran cang an kanto r Gub ernur di Bolaang Mongondow ad alah “ Arsitektur Nusantara”.

Latar belak ang pemilihan tema ini karena objek ran cang an yaitu kantor Gubernu r erat hubunganny a dengan budaya di Indonesi a sehingga sang at co cok bila dipaduk an d engan Arsitektur Nusantara. Jati diri y ang utama yaitu penggunaan atap-atap y ang menggunak an gay a arsitektur Bolaang Mongondow. Akan t etapi unsur utama tersebut kemudian tidak terlepas juga d engan adany a sedikit sentuhan arsitektur nusantara yang k ekinian, dengan menonjolkan arsitektur modern di bagian fasade bangun an. “ gaya Nusantara dan Moderen ternyata saling bersinergis membentuk suatu kesatuan”.

(4)

65

Studi Pendalaman Te matik

T abel 1. Strategi perancangan tematik. Proses pendalaman tematik dalam perancangan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Transf ormasi Desain Objek (Kantor G ubernur Sulawesi Utara) Tema (Arsitektur Nusantara) Penerapan pada Rancangan Tata Massa Setiap ruang-ruang dikelompokkan sesuai dengan fungsinya

masing-masing

- Menggunakan P enempatan massa yang lebih menguntungkan dan lebih

me mberikan kenyamanan dalam bangunan.

-setiap ruang-ruang dikelompokkan sesuai dengan fungsinya

masing-masing

- Dalam penerapannya pada objek perancangan yaitu dengan mengelompokan ruang

sesuai fungsinya sehingga tercipta tata massa yang

beraturan

Fasade B angunan

Bentuk atap dan tangga yang bercirikan rumah

adat Minahasa

Bentuk atap bercirikan rumah adat Bolaang Mongondow dan juga Menampilkan unsur arsitektur

Nusantara yang kekinian

Menampilkan unsur arsitektur Nusantara yang bernuansa

kekinian

Bentuk atap dan tangga yang bercirikan rumah adat Bolaang

Mongondow

Interior P enggunaan bahan-bahan

alami..

P enggunaan bahan-bahan alami, kayu juga digunakan sebagai elemen

dekorasi interior.

Dekorasi interior yang tidak terlalu padat. P erabotan yang ada pun bentuknya simpel dan

bernuansa minimalis Tradisional. Ruang Luar - Te mpat parkir -P agar -pedestrian way

-Tempat parkir dibuat senyaman mungkin dengan ditanami pohon

peneduh.

- Menggunakan pagar cirri khas Bali

dikarenakan salah satu kecamatan di Bolaang Mongondow terdapat P enduduk asli Bolaang Mongondow

yang berasal dari Transmigran asal Bali semenjak Tahun 1964 dan sekarang sudah Menetap hampir

disetiap kelurahan. - terdapat taman-taman yang bisa

dimanfaatkan untuk berteduh.

-tempat parkir dibuat nyaman dengan menanam pohon peneduh disekitar area parkir, menggunakan material paving block agar bisa menjadi daerah

resapan dan bisa mereduksi pantulan radiasi matahari

- P enggunaan pagar Bali untuk

pembatas site -pembuatan taman-taman pada

ruang luar

Sirkulasi Menggunakan pola Grid Sirkulasi yang mudah dan sesuai

dengan kebutuhan pemakai.

Menggunakan pola grid, mudah dan sesuai dengan

kebutuhan pemakai

material

Banyak jendela pada bangunan memberi nuansa

dekat dengan alam. Material yang digunakan

pada bangunan pada umumnya (batu bata,

semen, keramik dll

-penggunaan material lokal -material yang dapat dipakai kembali

-me mprioritaskan material alami.

Menggunakan material modern, material yang dapat

digunakan kembali.

III.

ANALIS A PERANCANGAN

Secara umum kajian an alisa yang ada m encakup tentang analisa konsidi lingkungan dan analisa y ang berhubungan deng an materi-materi yang mendukung perancagan ini, beberapa hasil analisa diantaranya adal ah:

(5)

66

Program Ruang dan Fasilitas

Penetapan program ru ang d an fasilitas didasari pad a fungsi bangunan yang diwad ahi oleh objek p erancang an. Secara umum hasil analisa untuk pengelompokan ruang dan luasan yang didapat adalah sebagai berikut :

Rekapitulasi Luas Lantai Bangunan Utama :

• Unit Pimpinan : 704 m²

• Sekretari at Provinsi : 702 m²

• Biro-Biro : 8271 m²

• Unit Pemberdayaan Perempu an : 335 m²

• Penerima : 452 m²

Sub Total : 14.053 m²

Bangunan Penunjang :

• Ruang Serba Guna : 418 m²

• Food Court : 648 m² • Aula : 1262 m² • Pos Jaga : 42 m² • ATM : 83 m² • Mushola : 198 m² • Gudang : 600 m² Sub Total : 3251 m² Bangunan Service a. Ruang Engineering : 84 m² b. Ruang Gardu PLN : 84 m² c. Ruang Panel : 84 m² d. Ruang Pompa : 84 m² e. Ruang Genset : 84 m² f. Ruang Boiler : 84 m² Sub Total : 507 m² TOTAL : A+B+C : 14.053 + 3251 + 507 : 17.811 m²

Analisa Lokasi Dan Tapak

Gambar 3. Luasan Site. Sumber: Anjar Fiky Sutrisno

TLS = 48.336,2 m2 BCR = Max 50% FAR = 200%

Sempadan Jalan = 4m Sempadan Bangunan = 5m Total luas Sempadan = 4524,81 m2 TLSE = TLS – Total Luas Sempadan = 48336,2-4524,81

TLSE = 43811 m2

Lantai Dasar Bangunan = BCR Max 50% x TLSE = 50/ 100 x 43811,39 = 21905 m2

(6)

67

Batas-Batas Pada Site

Gambar 4. Batas-batas site Sumber: Observasi Lapang an

Analisa Zoning

Gambar 5. Zoning berdasarkan Fungsi

 Batas-batas :

• Utara : Jalan Raya • Timur : Perkantoran • Selatan : Persawahan • Barat : Perkantoran

(7)

68

Sumber: Anjar Fiky Sutrisno

Gubahan Bentuk Bangunan

Gambar 6. Gubahan Bentuk Bangunan. Sumber: Anjar Fiky Sutrisno

(8)

69

IV. HAS IL PERANCANGAN

Hasil peran cang an merup akan p roduk akhir d ari serangkaian proses p eran can an yang ada, beberap a produk-produk yang dihasilkan diantarany a ad alah Lay Out - Site Plan (Gamb ar 6), Utilitas Site (Gamb ar 7), Isometri

Struktur – Potongan Orthogonal (Gambar 8), Tampak Kawasan (Gambar 9 )dan Perspektif Mata Burung

(Gambar 10).

Gambar 7. Lay Out, Site Plan Sumber: Anjar Fiky Sutrisno

Gambar 8. Utilitas Site Sumber: Anjar Fiky Sutrisno

(9)

70

Gambar 9. Isometri Struktur, Potongan Orthogonal Sumber: Anjar Fiky Sutrisno

Gambar 10. Tampak Kawasan. Sumber: Anjar Fiky Sutrisno

Gambar 11. Perspektif Mata Burung. Sumber: Anjar Fiky Sutrisno

V. KES IMPULAN

Bolaang Mongondow Raya seb agai daerah yang akan dijadikan Provinsi baru m encakup beberap a wilayah yang cukup luas dan sedang mengalami perk embangan, maka perlu disediakan pras aran a dan sarana yang menunjang, salah satu yang paling utama adalah Perancang an Kantor Gubernur. Dan pada kes empatan ini penulis mendapat kesempat an untuk menyusun laporan tugas akhir dan merancang kantor Gub ernur Bolaang Mongondow Raya.

Mengikuti proses perancangan 5 tahap y aitu ide, informasi/analisa, sintesis dan evaluasi atau optimasi yang senantiasa m enuju pada pen ajaman y ang tidak kunjung b erakhi r, maka h asil perancangan y ang tertu ang dal am karya tulis ini adalah pula bagian d ari proses pen ajaman y ang terhentikan d alam jarak t ertentu dari k ata ‘akhir’. Dihentikan oleh keterb atasan waktu, hiperealitas-realitas, dan compreh ensive knowledge perancang, peran cang an Kantor Gub ernu r ini terus berjalan sehingga m endap atkan su atu bentuk arsitektural yang fungsional d an sesu ai dengan tema y aitu “ Arsitektur Nusantara”. Desain arsitektural Kantor Gubernu r yang

(10)

71

berawal dari Studi-studi yang sudah ada dan dijadikan acu an d alam desain m elalui proses p eran cang an ini menghasilkan suatu wadah d an dap at berfungsi sebag ai tempat untuk akti fitas p emerintah an yang ada di Bolaang Mongondow Raya.

DAFTAR PUS TAKA

Budiharjo Eko, 1997, Arsitektur Sebagai Warisan Budaya, Jakarta : Djambatan.

Budiharjo Eko, 1997, Arsitek dan Arsitektur Indonesia Menyonsong Masa Depan, Yogyakarta : Andi. Callender John Hancock, 1966, Timesaver Standards 4th Edition, USA : John Hancock

Depdikbud, 1996, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ke dua, Jakarta : Balai Pustaka. Galih W. Pangarsa, 2006, Merah Putih Arsitektur Nusantara, Yogyakarta : Andi. Neu fert Ernest, 2002, Data arsitek Jilid 1 edisi 33, Jakarta : Erlangga.

Prijotomo Josef, 1988, Pasang Surut Arsitektur Indonesia, Surabaya : Ardjun.

Sumber Lain:

Anonim, 2009, Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Kotamobagu Tahun 2009-2029, Kota Kotamobagu : BAPEDA.

---, 2008, Kota Kotamobagu dalam angka Tahun 2008, Kota Kotamobagu : Badan Pusat Statistik. http://id.wikipedia.org/wiki/Gedung_Sate

http://toekanginsinyoer.blogspot.com/2009/07/arsitektur-gaya-indoeropa-di-indon esia.html http://books.google.co.id/books

Gambar

Gambar 1. Proses Desain Jhon Zeisel  Sumber : artikelarch.blogspot.com  II.  DESKRIPSI OBJEK P ERANCANGAN
Gambar 2.  Peta Penyebaran Tata Ruang Kota Kotamobagu Tahun 2009-2029  Sumber:RTRW Kota Kotamobagu 2009-2029
Gambar 3. Luasan Site.
Gambar 4. Batas-batas site  Sumber: Observasi Lapang an   Analisa Zoning
+4

Referensi

Dokumen terkait

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perbedaan Nilai

Access juga dapat digunakan sebagai sebuah basis data untuk aplikasi Web dasar yang disimpan di dalam server yang menjalankan Microsoft Internet Information Services (IIS)

Bila penulangan konstruksi beton menggunakan tulangan jaring, maka akan berlaku pera- turan sebagai berikut : jaringan digambar dalam bentuk empat persegi panjang pada gambar

Nilai psikologi yang dimiliki oleh Cerpen Memedi Satak Dukuh, Tonyo, dan Leak Rare adalah rasa tertekan akan sesuatu yang harus diputuskan dengan paksa begitu pula

Bolaang Mongondow Timur.

Kemampuan menulis berita oleh siswa kelas VIII SMP PGRI 9 Percut Sei Tuan Tahun Pembelajaran 2015/2016 sebelum menggunakan media gambar berseri menunjukkan

tahu asal-muasalnya. siswa bekerja dan berpikir menurut apa yang disampaikan oleh guru sehingga kreativitas belajar matematika siswa tidak berkembang. Faktor lain yang

Pelaksanaan layanan RC yang sudah dilakukan oleh beberapa RC terhadap sekolah yang menyelenggarakan pendidikan inklusif yaitu melakukan advokasi serta membantu