• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rumuskan Kompetensi Pedagogi Abad 21

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rumuskan Kompetensi Pedagogi Abad 21"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1.

1. Rumuskan kompetensi pedagogi abad 21.Rumuskan kompetensi pedagogi abad 21.

Rumusan k

Rumusan kompetensi

ompetensi guru

guru di abad

di abad 21

21

Guru wajib memenuhi kualifikasi akademis minimum diploma empat (D-4) atau sarjana (S1) dalam Guru wajib memenuhi kualifikasi akademis minimum diploma empat (D-4) atau sarjana (S1) dalam bidang pendidikan D4/S-1 yang diperoleh dari program studi yang terakreditasi dan kompetensi guru bidang pendidikan D4/S-1 yang diperoleh dari program studi yang terakreditasi dan kompetensi guru meliputi kompetensi pedadagogik,kepribadian,social,dan professional yang sebagaimana tertuang meliputi kompetensi pedadagogik,kepribadian,social,dan professional yang sebagaimana tertuang dalam peraturan menteri Pendidikan Nasioanal no 16 tahun 2007.

dalam peraturan menteri Pendidikan Nasioanal no 16 tahun 2007.

Kompetensi Pedagogik merupakan kemampuan guru yang berkenaan dengan pemahaman terhadap Kompetensi Pedagogik merupakan kemampuan guru yang berkenaan dengan pemahaman terhadap peserta didik dan

peserta didik dan pengelolaan pembelajaran pengelolaan pembelajaran mulai dari mulai dari merencanakan,melaksanakan sampai merencanakan,melaksanakan sampai dengandengan mengevaluasi.

mengevaluasi.

Kompetensi kepribadian merupakan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, Kompetensi kepribadian merupakan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa,arif,beribawa menjadi teladan bagi peserta didik dan beraklak mulia.

dewasa,arif,beribawa menjadi teladan bagi peserta didik dan beraklak mulia.

Kompetensi social berkenaan dengan keampuan pendidik sebagai bagaian dari masyarakat Kompetensi social berkenaan dengan keampuan pendidik sebagai bagaian dari masyarakat berkomunikasi dan bergaul secara

berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesaefektif dengan peserta didik, sesame pendidik, tenaga me pendidik, tenaga kependidikankependidikan orangtua siswa dan masyarakat sekitar.

orangtua siswa dan masyarakat sekitar.

Kompetensi professional merupakan kemampuan yang berkenaan dengan penguasaan materi Kompetensi professional merupakan kemampuan yang berkenaan dengan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan substansi keilmuan yang pembelajaran secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan substansi keilmuan yang menaungi materi dalam kurikulum, serta menambah wawasan keilmuan. Kompetensi pedagogik guru menaungi materi dalam kurikulum, serta menambah wawasan keilmuan. Kompetensi pedagogik guru abad 21 menekankan pada kemampuan adaptasi guru dalam mentransformasi diri dalam era pedagogi abad 21 menekankan pada kemampuan adaptasi guru dalam mentransformasi diri dalam era pedagogi digital dengan terus mmengembangkan kreativitas dan daya novativ.

digital dengan terus mmengembangkan kreativitas dan daya novativ.

secara yuridis diakui sebagai bagian dari tenaga kependidikan sebagai suatu profesi dengan keahlian secara yuridis diakui sebagai bagian dari tenaga kependidikan sebagai suatu profesi dengan keahlian khusus. Berbagai produk hukum dan kebijakan telah dikeluarkan pasca UUGD Nomor 14 tahun 2015 khusus. Berbagai produk hukum dan kebijakan telah dikeluarkan pasca UUGD Nomor 14 tahun 2015 dalam rangkat meningkatkan kualitas guru. Profesi guru bukan sekedar agen kurikulum namun secara dalam rangkat meningkatkan kualitas guru. Profesi guru bukan sekedar agen kurikulum namun secara akademis ikut merancang konsep

akademis ikut merancang konsep dan gagasan bagi upaya-upaya trasformasi dunia pendidikan dandan gagasan bagi upaya-upaya trasformasi dunia pendidikan dan masyarakat pada umumnya. Profesi guru di Indonesia memenuhi kriteria profesi pendidikan yang masyarakat pada umumnya. Profesi guru di Indonesia memenuhi kriteria profesi pendidikan yang ditetapkan NEA. Pemerintah guna menjaga mutu guru telah mengeluarkan Permendiknas no 35 Tahun ditetapkan NEA. Pemerintah guna menjaga mutu guru telah mengeluarkan Permendiknas no 35 Tahun 2010 tentang Jabatan Guru dan Angka

2010 tentang Jabatan Guru dan Angka Kreditnya serta Permendiknas nomor 35 Tahun 2010 teKreditnya serta Permendiknas nomor 35 Tahun 2010 te rkaitrkait aspek penilaian meliputi pelaksanaan proses pembelajaran, pembimbingan, dan pelaksanaan aspek penilaian meliputi pelaksanaan proses pembelajaran, pembimbingan, dan pelaksanaan tugastugas tambahan lain yang relevan. Abad 21 menuntut perubahan peran guru lebih kepada kontekstualisasi tambahan lain yang relevan. Abad 21 menuntut perubahan peran guru lebih kepada kontekstualisasi informasi dan mengajarkan nilai nilai-nilai etika,

informasi dan mengajarkan nilai nilai-nilai etika, budaya, kebijaksanaan,budaya, kebijaksanaan, pengalaman, empati sosial, sikap-sikap, dan

pengalaman, empati sosial, sikap-sikap, dan

kolaborasi, komunikasi, berpikir kritis, dan kreativitas (4C). Guru harus terus kolaborasi, komunikasi, berpikir kritis, dan kreativitas (4C). Guru harus terus

belajar dalam konteks Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) meliputi pengembangan diri, belajar dalam konteks Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) meliputi pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan karya inovatif. Penting bagi guru selalu melakukan refleksi pembelajaran,

publikasi ilmiah, dan karya inovatif. Penting bagi guru selalu melakukan refleksi pembelajaran, mengidentifikasi masalah, merancang tindakan, melaksanakan mengevaluasi hasil dan t

mengidentifikasi masalah, merancang tindakan, melaksanakan mengevaluasi hasil dan t indaklanjutindaklanjut sebagai bagian dari ke

(2)

Teknologi Informasi dan Komunikasi membawa perubahan pola-pola pembelajaran sehingga guru dituntut mampu menyesuaikan mode-mode pembelajaran baru. Penting bagi guru memiliki ICT literacy dan paket pengetahuan dalam mengintegrasikan kemampuan pedagogis, penguasaan materi, dan cara pembelajarannya. Guru adalah pengembang gagasan dan ide bagi transformasi pendidikan bukan sekedar pelaksana kurikulum.

2. Dalam menghadapi abad 21 ketrampilan apa yang harus dimiliki Guru dan siswa  Ketrampilan yang harus dimiliki oleh Guru di abad 21

 Ketrampilan pedagogis, guru mengembangkan keampuan peserta didik untuk berpikir kritis, kebiasaan mencipta, dan menyelesaikan persoalan kompleks di kehidupannya. Upaya harus sekuat kemauan guru dalam usaha menfasilitasi peserta didik menguasai materi

 Ketrampilan melakukan penilaian terhadap dampak pembelajaran

menggunakan beragam pendekatan dan metode. Penilaian mencakup kemajuan belajar didasarkan standar kompetensi nasional dalam kurikulum, pencatatan sistematis dalam pencapaian belajar, melaksanakan penilaian otentik,

merumuskan, pertanayaan-pertanayaan untuk mengukur kemajuan belajar peserta didik, dan mengelola umpan balik dari penilaian. Pembelajaran abad 21 banyak mediasi teknologi karena itu dalam penilaian bias menggunakan

bantuan teknologi. Seperti : dalam pembelajaran penerapan e-learning berbasis moodle guru dapat menggunakan learning management system (MLS) termasuk dalam penilaian atas tugas-tugas belajar, memberikan umpan balik, mengolah nilai dan fitur lain yang memudahkan pengelolaan dan pengolahan nilai.

 Ketrampilan mengolah Susana pembelajaran: proses pembelajaran adalah respon budaya dimana pada konteks tatap muka langsung, guru mengelola kelas yang menjamin adanya motivasi, saling berkomunikasi langsung, dan disiplin belajar. Pada konteks pembelajaran teknologi (dimensi teknologi) guru perlu mengembangkan ketrampilan cara menjaga motivasi dan menghidarkan perilaku-perilaku menyimpang. Contoh pada pembelajaran e learning guru harus mampu mengelola forum diskusi online atau sederhana forum diskusi melalui whatsapp.

 Ketrampilan professional : guru dihadapkan tuntutan mengantarkan peserta didik memiliki kecakapan abad 21 ( konsep C4), di era dimana ketrampilan tingkat medium tergantikan ketrampilan tingkat tinggi yang mengutamakan kreativitas. Menghadapi situasi ini guru perlu melengkapi diri dengan rentang ketrampilan yang memadai, penguasaan materi , dan pengalaman praktis. Ketrampilan ini membawa peserta didik memenuhi kualifikasi dibidang

pekerjaan dan kehidupan era ekonomi berbasis pengetahuan atau ekonomi era inovasi. Perkembangan massif mode pembelajaran dan j aringan komunikasi membawa konsekuensi perubahan cara bekerja dan cara berinter aksi pada

(3)

guru, khususnya dalam menggunakan perangkat (tool) bebasis I CT dan penerapan paradigm baru pembelajaran.

 Ketrampilan yang harus dimilik siswa :

 Creativity and Innovation (kreatif dan inovasi)

Manusia yang akan sukses di abad 21 adalah orang-orang yang kreatif dan memiliki keberagaman ide. Sehingga, dalam dimensi kreatif ini, gurunya pun harus kreatif. Tidak lagi hanya mengharapkan kemampuan siswa pada level mendeskripsikan sesuatu, namun bagaimana siswa mampu m engembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan-gagasan baru kepada yang lain; bersikap terbuka dan responsif terhadap perspektif baru dan berbeda.  Critical Thinking and Problem Solving (berpikir k ritis)

Yang dimaksud masalah di sini ada dua macam, masalah yang sifatnya akademis dan otentis. Masalah akademis tentu saja masalah yang terkait pada ranah kognisi yang mereka jalani. Masalah otentis lebih kepada masalah yang sering mereka jumpai sehari-hari di sekitar mereka. Siswa dituntut mampu

menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk berusaha menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya dengan mandiri, siswa juga memiliki

kemampuan untuk menyusun dan mengungkapkan, menganalisa, dan menyelesaikan masalah.

 Communication (komunikasi)

Di abad 21, siswa yang mampu bertahan adalah yang bisa berkomunikasi dengan berbagai cara, baik tertulis maupun verbal. Siswa dituntut untuk memahami, mengelola, dan menciptakan komunikasi yang efektif dalam berbagai bentuk dan isi secara lisan, tulisan, dan multimedia. Siswa diberikan kesempatan menggunakan kemampuannya untuk mengutarakan ide-idenya, baik itu pada saat berdiskusi dengan teman-temannya maupun ketika

menyelesaikan masalah dari gurunya. Siswa tidak boleh lagi anti ICT, mereka harus biasa dengan komunikasi yang bertekhnologi. Demikian juga gurunya.  Collaboration (kolaborasi)

Ternyata juga, hidup di abad 21 tidak tergantung lagi pada persaingan. Justru, orang-orang sukses di abad ini adalah orang-orang yang bisa bekerja sama atau berkolaborasi dengan berbagai kepentingan. Siswa harus mampu

kemampuannya dalam kerjasama berkelompok dan kepemimpinan; beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggungjawab; bekerja secara produktif dengan yang lain; menempatkan empati pada tempatnya; menghormati perspektif berbeda. Siswa juga menjalankan tanggung jawab pribadi dan fleksibitas secara pribadi, pada tempat kerja, dan hubungan masyarakat; menetapkan dan

mencapai standar dan tujuan yang tinggi untuk diri sendiri dan orang lain; memaklumi kerancuan.

(4)

3. Rangcangan strategi pengembangan berkelanjutan Nama sekolah Nomor statistic sekolah Alamat: Kecamatan: Kabupaten/ kota:

Nama Guru : Tahun ajaran : Tanggal: A. Kompete nsi Rencana Pengembanga n Keprofesian Berkelanjutan yang akan dilakukan Guru untuk peningkatan kompetensi terkait

Strategi Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (diisi dengan memberi

tanda √) 1 2 3 4 a b 6 A. Perancanaan pembelajaran 1. Kemampuan memformulasik an tujuan pembelajaran dalam RPP sesuai dengan kurikulum/silab us dan memperhatika n karakteristik peserta didik 2. Kemampuan menyusun bahan ajar secara runut, logis, kontekstual dan mutakhi 3. Kemam puna merencanakan kegiatan pembelajaran yang efektif 4. Pemiilihan sumber

(5)

belajar/ media pembelajaran sesuai dengan materi dan strategi pembelajaran

II. KEGIATAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN YANG AKTIF DAN EFEKTIF

Kagiatan Pendahuluan 1. Ketrampilan memulai pembelajaran dengan efektif Kegiatan Inti 1. Penguasaan materi pelajaran 2. Kemampuan menerapkan pendekatan/stra tegi pembelajaran yang efektif 3. Pemanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran 4. Kemmpuan memicu dan/atau memelihara keterlibatan siswa dalam pembelajaran 5. Kemampuan bahasa yang benar dan tepat dalam

pembelajaran

(6)

Penutup 1. Ketrampilan mengakhiri pembelajaran dengan efektif 2. Komunikasi dengan sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua, peserta didik, dan masyarakat III. PENILAIAN PEMBELAJARAN 1. Perancangan alat evaluasi untuk mengukur kemajuan dan keberhasilan belajar peserta didik 2. Penerapan berbagai strategi dan metode penilaian untuk memantau kemajuan dan hasil belajar peserta didik dalam mencapai kompetensi tertentu sebagaimana yang tertulis dalam RPP 3. Pemanfaatan berbagai hasil penilaian untuk memberikan umpan balik bagi peserta

(7)

didik tentang kemajuan belajarnya dan bahan penyusunan rancangan pembelajaran selanjutnya B. Kompetensi menghasilkan Publikasi Ilmiah C. Kompetensi menghasilkan Karya Inovatif  D. Kompetensi untuk penunjang pelaksanaan pembelajaran berkualitas (TIK, Bahasa Asing, dsb) E. Kompetensi untuk melaksanakan tugas tambahan (misalnya Kepala Sekolah, Kepala Perpustakaan, dsb)

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, pemberitaan yang dilakukan oleh ribuan media massa di Indonesia yang dikuasai oleh beberapa pihak tersebut juga pada dasarnya tidak pernah menyangkut

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi institusi perusahaan dalam kaitannya mengenai role ambiguity dan role conflict terhadap perilaku

84 4.19 Peringatan Jika Tidak meng- input -kan Nomor Request 85 4.20 Input Menu Edit Data Pemakaian Material Mitra 85 4.21 Peringatan Ketika Stok Gudang Telkom Tinggal 40000 86

Pengantar Internet dalam dunia Internet tetapi Anda tidak memiliki alamat site Internet yang.. mempunyai

Pikel manis pepaya merupakan salah satu hasil fermentasi, yang dalam hal ini adalah fermentasi larutan gula terhadap pepaya, dimana pepaya tersebut dapat diawetkan dengan menggunakan

Program yang dikembangkan adalah program PLS yang bertujuan untuk meningkatkan minat peng- gunaan produk dalam negeri pada diri para pemuda daerah perbatasan Indonesia-Malaysia

Menurut Institute of Audit internalor (IIA) dalam Tampubolon (2006:23) dalam Performance Standard nomor 2100-1 yang menyatakan bahwa fungsi dasar audit internal adalah

dalam lingkungan itu, karena telah dianggap “biasa” dan karena itu tidak akan terungkapkan dalam wawancara. 4) Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang.