BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1.1 Latar BelakangKonjungtivitis adalah peradangan selaput bening yang menutupi bagian putih Konjungtivitis adalah peradangan selaput bening yang menutupi bagian putih mata dan
mata dan bagian dalam bagian dalam kelopakelopak k mata. Peradangmata. Peradangan an tersetersebut menyebabkan timbulnbut menyebabkan timbulnyaya be
berbarbagai gai macmacam am gejgejalaala, , salsalah ah satsatunyunya a adaladalah ah matmata a mermerah. ah. KonKonjunjungtigtivitvitis is dapadapatt diseb
disebabkan oleh abkan oleh virusvirus, , bakterbakteri, alergi, atau i, alergi, atau kontak dengan benda kontak dengan benda asing, misalasing, misalnyanya kontak lensa.
kontak lensa.1, 31, 3
Konjungtivitis virus biasanya mengenai satu mata. Pada konjungtivitis ini, Konjungtivitis virus biasanya mengenai satu mata. Pada konjungtivitis ini, mata sangat berair. Kotoran mata ada, namun biasanya sedikit. Konjungtivitis bakteri mata sangat berair. Kotoran mata ada, namun biasanya sedikit. Konjungtivitis bakteri bi
biasaasanya nya menmengenagenai i kedkedua ua matmata. a. CirCiri i khaskhasnya nya adaadalah lah kelkeluar uar kotkotoraoran n matmata a daldalamam juml
jumlah ah banyak, berwarna kuning banyak, berwarna kuning kehijkehijauan. Konjungtiviauan. Konjungtivitis alergi tis alergi juga mengenaijuga mengenai kedua mata. Tandanya, selain mata berwarna merah, mata juga akan terasa gatal. kedua mata. Tandanya, selain mata berwarna merah, mata juga akan terasa gatal. Gat
Gatal al ini ini jugjuga a serseringingkalkali i dirdirasaasakan kan dihdihiduidung. ng. ProProduksduksi i air air matmata a jugjuga a berberleblebihaihann sehin
sehingga gga mata sangat mata sangat beraiberair. r. KonjuKonjungtivingtivitis papiler tis papiler raksasraksasa a adalah konjungtivadalah konjungtivitisitis yang disebabkan oleh intoleransi mata terhadap lensa kontak. Biasanya mengenai yang disebabkan oleh intoleransi mata terhadap lensa kontak. Biasanya mengenai kedua mata, terasa gatal, banyak kotoran mata, air mata berlebih, dan kadang muncul kedua mata, terasa gatal, banyak kotoran mata, air mata berlebih, dan kadang muncul benjolan di kelopak mata. Konjungtivitis virus biasanya tidak diobati, karena akan benjolan di kelopak mata. Konjungtivitis virus biasanya tidak diobati, karena akan sembuh sendiri dalam beberapa hari. Walaupun demikian, beberapa dokter tetap akan sembuh sendiri dalam beberapa hari. Walaupun demikian, beberapa dokter tetap akan memberikan larutan astringen agar mata senantiasa bersih sehingga infeksi sekunder memberikan larutan astringen agar mata senantiasa bersih sehingga infeksi sekunder oleh bakteri tidak terjadi dan air mata buatan untuk mengatasi kekeringan dan rasa oleh bakteri tidak terjadi dan air mata buatan untuk mengatasi kekeringan dan rasa tidak nyaman di mata.
tidak nyaman di mata.1, 31, 3
Ob
Obat at tetetetes s atatau au sasalelep p antantibibioiotitik k bibiasasananya ya didigugunanakan kan untuntuk uk memengngobaobatiti konjungtivitis bakteri. Antibiotik sistemik juga sering digunakan jika ada infeksi di konjungtivitis bakteri. Antibiotik sistemik juga sering digunakan jika ada infeksi di bagian tubuh lain. Pada konjungtivitis bakteri atau virus, dapat dilakukan kompres bagian tubuh lain. Pada konjungtivitis bakteri atau virus, dapat dilakukan kompres
hangat di daerah mata untuk meringankan gejala. Tablet atau tetes mata antihistamin hangat di daerah mata untuk meringankan gejala. Tablet atau tetes mata antihistamin cocok diberikan pada konjungtivitis alergi. Selain itu, air mata buatan juga dapat cocok diberikan pada konjungtivitis alergi. Selain itu, air mata buatan juga dapat diberikan agar mata terasa lebih nyaman, sekaligus melindungi mata dari paparan diberikan agar mata terasa lebih nyaman, sekaligus melindungi mata dari paparan al
alerergegen, n, atatau au memengngenencecerkrkan an alalerergegen n yayang ng adada a di di lalapipisasan n aiair r mamatata. . UnUntutuk k konj
konjungungtivtivitiitis s pappapileiler r rakraksassasa, a, penpengobagobatan tan utautama ma adaadalah lah menmenghenghentiktikan an pappaparaarann dengan benda yang diduga sebagai penyebab, misalnya berhenti menggunakan lensa dengan benda yang diduga sebagai penyebab, misalnya berhenti menggunakan lensa kont
kontak. ak. SelSelain ain itu itu dapdapat at dibdiberierikan kan tettetes es matmata a yanyang g berberfunfungsi gsi untuntuk uk menmengurgurangangii peradangan dan rasa gatal di mata.
peradangan dan rasa gatal di mata.33
Pada dasarnya konjungtivitis adalah penyakit ringan, namun pada beberapa Pada dasarnya konjungtivitis adalah penyakit ringan, namun pada beberapa kasus dapat berlanjut menjadi penyakit yang serius. Untuk itu tidak ada salahnya kasus dapat berlanjut menjadi penyakit yang serius. Untuk itu tidak ada salahnya berkonsultasi dengan dokter mata jika terkena konjungtivitis.
BAB II
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi 2.1 Definisi KonjunKonjungtivigtivitis tis adalah peradangan adalah peradangan konjungkonjungtiva yang tiva yang ditandditandai ai oleh oleh diladilatasitasi vas
vaskulkular, ar, infinfililtratrasi si selselulaular r dan dan ekseksudasudasi, i, ataatau u RadRadang ang padpada a selselaput aput lenlendir dir yanyangg menutupi
menutupi belakang kelopak belakang kelopak dan bola dan bola mata.mata.1, 31, 3
Kon
Konjunjungtigtivitvitis is di di bedbedakaakan n menmenjadjadi i akut akut dan dan krokronis nis yanyang g disdisebaebabkan bkan oleolehh mikro-organisme (virus, bakteri, jamur, chlamidia), alergi, iritasi bahan-bahan kimia.
mikro-organisme (virus, bakteri, jamur, chlamidia), alergi, iritasi bahan-bahan kimia.22
2.2 Anatomi 2.2 Anatomi
Konjungtiva m
Konjungtiva merupakan lapisan erupakan lapisan terluar terluar dari dari mata ymata yang terang terdiri dardiri dari i membranmembran mu
mukokosa sa titipipis s yayang ng memelalapipisi si kekelolopak pak mamatata, , kemkemudiudian an memelelengngkunkung g memelalapipisisi permukaan bola mata dan berakhir pada daerah transparan pada mata
yaitu kornea. Secara anatomi, konjungtiva dibagi atas 2 bagian yaitu konjungtiva yaitu kornea. Secara anatomi, konjungtiva dibagi atas 2 bagian yaitu konjungtiva palpebra dan konjungtiva bulbaris. Namun, secara letak areanya, konjungtiva ibagi palpebra dan konjungtiva bulbaris. Namun, secara letak areanya, konjungtiva ibagi
men
menjadjadi i 6 6 arearea a yaiyaitu tu arearea a marmarginginal, al, tartarsalsal, , orborbitaital, l, forfornikniks, s, bulbulbar bar dan dan limlimbalbal.. Ko
Konjnjunungtgtiviva a berbersasambmbunungagan n dedengangan n kukulilit t padpada a tetepi pi kekelolopapak k (p(perersasambmbungunganan muk
mukokuokutantan) ) dan dan dendengan gan epiepitel tel korkornea nea pada pada limlimbusbus.Pa.Pada da konjkonjungtungtiva iva palpalpebrpebra,a, terdapat dua lapisan epithelium dan menebal secara bertahap dari forniks ke limbus terdapat dua lapisan epithelium dan menebal secara bertahap dari forniks ke limbus den
dengan gan memmembenbentuk tuk epiepithetheliulium m berberlaplapis is tantanpa pa kerkeratiatinisnisasi asi padpada a daerdaerah ah marmarginginalal kornea. Konjungtiva palpebralis terdiri dari epitel berlapis tanpa keratinisasi yang kornea. Konjungtiva palpebralis terdiri dari epitel berlapis tanpa keratinisasi yang lebih tipis. Dibawah epitel tersebut terdapat lapisan adenoid yang terdiri dari jaringan lebih tipis. Dibawah epitel tersebut terdapat lapisan adenoid yang terdiri dari jaringan ikat longgar yang terdiri dari leukosit. Konjungtiva palpebralis melekat kuat pada ikat longgar yang terdiri dari leukosit. Konjungtiva palpebralis melekat kuat pada tarsus, sedangkan bagian bulbar bergerak secara bebas pada sklera kecuali yang dekat tarsus, sedangkan bagian bulbar bergerak secara bebas pada sklera kecuali yang dekat pada daerah kornea.
pada daerah kornea.33
Berikut adalah gambaran anatomi dari konjungtiva
Berikut adalah gambaran anatomi dari konjungtiva5,65,6
..
Gambar 2.5. Anatomi Konjungtiva Gambar 2.5. Anatomi Konjungtiva
Ali
Aliran ran dardarah ah konjkonjungtungtiva iva berberasaasal l dardari i artarteri eri silsiliariaris is antanterierior or dan dan artarterieri palpebralis. Kedua arteri ini beranastomosis bebas dan – bersama dengan banyak palpebralis. Kedua arteri ini beranastomosis bebas dan – bersama dengan banyak vena konjungtiva yang umumnya mengikut i pola arterinya – membentuk jaringjaring vena konjungtiva yang umumnya mengikut i pola arterinya – membentuk jaringjaring vas
vaskulkuler er konjkonjungtungtiva iva yanyang g banbanyak yak seksekaliali. . PemPembulbuluh uh limlimfe fe konkonjunjungtigtiva va tertersussusunun dalam lapisan superfisial dan lapisan profundus dan bersambung dengan pembuluh dalam lapisan superfisial dan lapisan profundus dan bersambung dengan pembuluh limfe palpebra hingga membentuk pleksus limfatikus yang banyak.
limfe palpebra hingga membentuk pleksus limfatikus yang banyak.11
Kon
Konjunjungtigtiva va menmenerierima ma perpersarsarafaafan n dardari i perpercabcabangaangan n perpertamtama a (of(oftaltalmikmik)) nervus trigeminus. Saraf ini hanya relatif sedikit mempunyai serat nyeri.
nervus trigeminus. Saraf ini hanya relatif sedikit mempunyai serat nyeri.1,31,3
Fu
Fungngsi si dadari ri kokonjnjunungtgtiviva a adaadalalah h memempmprorodukduksi si aiair r mamatata, , memenynyediediakakanan keb
kebutuutuhan han oksoksigeigen n ke ke korkornea nea ketketika ika matmata a sedsedang ang terterbuka buka dan dan melmelindindungi ungi matmata,a, den
dengan gan mekmekanianisme sme perpertahtahanan anan nonnonspespesifsifik ik yanyang g berberupa upa barbarier ier epiepiteltel, , akt akt iviivitastas lak
lakrimrimasiasi, , dan dan menmenyupyuplai lai dardarah. ah. SelSelain ain ituitu, , terterdapdapat at perpertahtahanaanan n spespesifsifik ik berberupaupa ekanisme imunologis seperti sel mast, leukosit, adanya jaringan limfoid pada mukosa ekanisme imunologis seperti sel mast, leukosit, adanya jaringan limfoid pada mukosa tersebut dan antibodi dalam bentuk IgA
tersebut dan antibodi dalam bentuk IgA1,21,2
Pada konjungtiva terdapat beberapa jenis kelenjar yang dibagi menjadi dua Pada konjungtiva terdapat beberapa jenis kelenjar yang dibagi menjadi dua grup besar yaitu
grup besar yaitu 3,43,4
1. Penghasil musin 1. Penghasil musin a.
a. Sel goblet Sel goblet ; ; terterletletak ak dibdibawaawah h epiepitel tel dan dan palpaling ing banbanyak yak ditditemuemukan kan padpada a daerdaerahah inferonasal.
inferonasal. b.
b. CryCrypts pts of of HenHenlele; ; terterletletak ak sepsepanjanjang seperang sepertitiga ga ataatas s dardari i konkonjunjungtigtiva va tartarsalsalisis superior dan sepanjang sepertiga bawah da
superior dan sepanjang sepertiga bawah dari konjungtiva tarsalis inferior.ri konjungtiva tarsalis inferior. c.
c. Kelenjar Manz Kelenjar Manz ; mengelilingi daerah limbus.; mengelilingi daerah limbus.
2. Kelenjar asesoris lakrimalis. Kelenjar asesoris ini termasuk kelenjar Krause dan 2. Kelenjar asesoris lakrimalis. Kelenjar asesoris ini termasuk kelenjar Krause dan kelenjar Wolfring. Kedua kelenjar ini terletak dalam dibawah
Pad
Pada a saksakus us konkonjunjungtigtiva va titidak dak perpernah nah bebabebas s dardari i mikmikrooroorgarganisnisme me namnamunun karena suhunya yang cukup rendah, evaporasi dari cairan lakrimal dan suplai darah karena suhunya yang cukup rendah, evaporasi dari cairan lakrimal dan suplai darah yang rendah menyebabkan bakteri kurang mampu berkembang biak. Selain itu, air yang rendah menyebabkan bakteri kurang mampu berkembang biak. Selain itu, air mata bukan merupakan medium yang baik.
mata bukan merupakan medium yang baik.11
2.3
2.3EtiologiEtiologi
Konjungtiva bisa mengalami peradangan akibat: Konjungtiva bisa mengalami peradangan akibat:
Infeksi olah virus atau bakteri Infeksi olah virus atau bakteri
Reaksi alergi terhadap debu, serbuk
Reaksi alergi terhadap debu, serbuk sari, bulu binatangsari, bulu binatang
Iritasi oleh angin, debu, asap dan polusi udara lainnya; sinar ultraviolet Iritasi oleh angin, debu, asap dan polusi udara lainnya; sinar ultraviolet
dari
dari las listrlas listrik atau siik atau sinar matahari.nar matahari.33
2.4 Klasifikasi 2.4 Klasifikasi
Konjungtivitis, terdiri dari: Konjungtivitis, terdiri dari:
1.
1. Konjungtivitis bakterial AkutKonjungtivitis bakterial Akut 2.
2. Konjungtivitis virus AkutKonjungtivitis virus Akut
3.
3. KoKonjnjunungtgtivivititis is alalerergigi 4.
4. KoKonjnjunungtgtivivititis Neonis Neonatatororumum
5.
5. Konjungtivitis iritasi atau kimiaKonjungtivitis iritasi atau kimia 1 31 3
2.4.1 Konjungtivitis Bakterial Akut 2.4.1 Konjungtivitis Bakterial Akut
Definisi Definisi
Pe
Peraradadangngan an papada da kokonjnjunungtgtiviva a yayang ng didisesebababkbkan an OlOleh eh StStrereptptokokokokusus,, Corynebacterium diptherica, Pseudomonas, neisseria, dan hemophilus.
Terdapat dua bentuk konjungtivitis bacterial: akut (dan subakut) dan menahun. Terdapat dua bentuk konjungtivitis bacterial: akut (dan subakut) dan menahun. Penyebab konjungtivitis bakteri paling sering adalah
Penyebab konjungtivitis bakteri paling sering adalah StaphylococcusStaphylococcus,, Pneumococcus Pneumococcus,, dan
dan Haemophilus. Haemophilus. Konjungtivitis bacterial akut dapat sembuh sendiri bila disebabkanKonjungtivitis bacterial akut dapat sembuh sendiri bila disebabkan mikroorganisme seperti
mikroorganisme seperti Haemophilus influenza. Haemophilus influenza. Lamanya penyakit dapat mencapai 2Lamanya penyakit dapat mencapai 2 minggu jika tidak diobati dengan memadai.
minggu jika tidak diobati dengan memadai.33
Konjungtivitis akut dapat menjadi menahun. Pengobatan dengan salah satu dari Konjungtivitis akut dapat menjadi menahun. Pengobatan dengan salah satu dari sekian antibacterial yang tersedia biasanya mengenai keadaan ini dalam beberapa sekian antibacterial yang tersedia biasanya mengenai keadaan ini dalam beberapa hari. Konjungtivitis purulen yang disebabkan
hari. Konjungtivitis purulen yang disebabkan Neisse Neisseria ria gonorrogonorroeaeeae atauatau Neisseria Neisseria meningitides
meningitides dapat menimbulkan komplikasi berat bila tidak diobati secara dinidapat menimbulkan komplikasi berat bila tidak diobati secara dini, 4, 4
Diagnosis Diagnosis
•
• Hiperemi KonjungtivaHiperemi Konjungtiva
•
• Edema kelopak dengan kornea yang jernihEdema kelopak dengan kornea yang jernih
•
• Kemosis : pembengkakan konjungtivaKemosis : pembengkakan konjungtiva
•
• Mukopurulen atau PurulenMukopurulen atau Purulen44
Pemeriksaan Pemeriksaan
•
• Pemeriksaan tajam penglihatanPemeriksaan tajam penglihatan
•
•
• Sediaan langsung (swab konjungtiva untuk pewarnaan garam) untuk Sediaan langsung (swab konjungtiva untuk pewarnaan garam) untuk
mengindentifikasi bakteri, jamur dan sitologinya.
mengindentifikasi bakteri, jamur dan sitologinya.55
Infeksi biasanya mulai pada satu mata dan menular ke sebelah oleh tangan. Infeksi biasanya mulai pada satu mata dan menular ke sebelah oleh tangan. Infeksi dapat menyebar ke orang lain melalui bahan yang dapat menyebarkan kuman Infeksi dapat menyebar ke orang lain melalui bahan yang dapat menyebarkan kuman seperti seprei, kain, dll.
seperti seprei, kain, dll.1,51,5
Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan Laboratorium
Pad
Pada a kebakebanyanyakan kan kaskasus us konjkonjungtungtiviivitis tis bacbacterterialial, , orgorganianism sm dapadapat t dikdiketaetahuihui dengan pemeriksaan mikroskopik terhadap kerokan konjungtiva yang dipulas dengan dengan pemeriksaan mikroskopik terhadap kerokan konjungtiva yang dipulas dengan pu
pulaslasan an GraGram m ataatau u GieGiemsamsa; ; pempemerieriksaksaan an ini ini menmengungungkapgkapkan kan banybanyak ak neutneutrofrofilil polimorfonuklear.
polimorfonuklear.1,2,31,2,3 KerKerokan okan konjkonjungungtivtiva a untuntuk uk pempemerieriksaksaan an mikmikrosroskopikopik k dandan
bi
biakan akan disdisaraarankan nkan untuntuk uk semsemua ua kaskasus us dan dan dihdiharuaruskaskan n jijika ka penpenyakyakit it ititu u purpuruleulen,n, bermembran atau berpseudomembran. Studi sensitivitas antibiotika juga baik, namun bermembran atau berpseudomembran. Studi sensitivitas antibiotika juga baik, namun sebaiknya harus dimulai terapi antibiotika empiric. Bila hasil sensitifitas antibiotika sebaiknya harus dimulai terapi antibiotika empiric. Bila hasil sensitifitas antibiotika telah ada, tetapi antibiotika spesifik dapat diteruskan.
telah ada, tetapi antibiotika spesifik dapat diteruskan.66
Terapi Terapi
Prinsip terapi dengan obat topical spectrum luas. Pada 24 jam pertama obat Prinsip terapi dengan obat topical spectrum luas. Pada 24 jam pertama obat diteteskan tiap 2 jam kemudian pada hari berikutnya diberikan 4 kali sehari selama 1 diteteskan tiap 2 jam kemudian pada hari berikutnya diberikan 4 kali sehari selama 1 minggu. Pada malam harinya diberikan salep mata untuk mencegah belekan di pagi minggu. Pada malam harinya diberikan salep mata untuk mencegah belekan di pagi hari dan mempercepat penyembuhan
hari dan mempercepat penyembuhan1, 31, 3
Ter
Terapi api spespesifsifik ik terterhadhadap ap konkonjunjungtigtivitvitis is bactbacterierial al tertergantgantung ung temtemuan uan agenagen mikrobiologiknya. Sambil menunggu hasil laboratorium, dokter dapat mulai dengan mikrobiologiknya. Sambil menunggu hasil laboratorium, dokter dapat mulai dengan te
terarapi pi totopipicacal l anantitimimikrkroboba. a. PaPada da sesetitiap ap kokonjnjunungtgtivivititis is pupururulelen, n, harharus us didipipililihh antibiotika yang cocok untuk mengobati infeksi
Te
Terarapi pi totopipicacal l dan dan sisiststememik ik haharurus s sesegergera a didilklkasasananakaakan n sesetetelalah h mamateteri ri untuntuk uk pemeriksaan laboratorium telah diperoleh.
pemeriksaan laboratorium telah diperoleh.4,64,6
Pada konjungtivitis purulen dan mukopurulen akut, saccus konjungtiva harus Pada konjungtivitis purulen dan mukopurulen akut, saccus konjungtiva harus dibilas dengan larutan garam agar dapat menghilangkan secret konjungtiva. Untuk dibilas dengan larutan garam agar dapat menghilangkan secret konjungtiva. Untuk men
mencegcegah ah penypenyebaebaran ran penpenyakyakit it iniini, , paspasien ien dan dan kelkeluaruarga ga dimdimintinta a memmemperperhathatikaikann secara khusus hygiene perorangan.
secara khusus hygiene perorangan.1,41,4
Perjalanan dan Prognosis Perjalanan dan Prognosis
Kon
Konjujungtngtivivititis is bakbakteteri ri akuakut t hahampmpir ir seselalalu lu sesembmbuh uh sesendindiriri, , ininfefeksksi i dadapatpat be
berlarlangsngsung ung selselama ama 10-10-14 14 harhari; i; jikjika a diodiobatbati i dendengan gan memmemadaadai, i, 1-3 1-3 harhari, i, kecukecualiali konjungtivitis stafilokokus (yang dapat berlanjut menjadi blefarokonjungtivitis dan konjungtivitis stafilokokus (yang dapat berlanjut menjadi blefarokonjungtivitis dan memasuki tahap mnehun) dan konjungtivitis gonokokus (yang bila tidak diobati dapat memasuki tahap mnehun) dan konjungtivitis gonokokus (yang bila tidak diobati dapat berak
berakibat ibat perfoperforasi kornea rasi kornea dan dan endoftendoftalmitalmitis). is). KarenKarena a konjungkonjungtiva tiva dapat menjadidapat menjadi ger
gerbanbang g masmasuk uk bagi meninbagi meningokogokokus kus ke ke daldalam am dardarah ah dan dan menmeninginges, es, hashasil il akhiakhir r konjungtivitis meningokokus adalah septicemia dan meningitis.
konjungtivitis meningokokus adalah septicemia dan meningitis.1,41,4
Konjungtivitis bacterial menahun mungkin tidak dapat sembuh sendiri dan Konjungtivitis bacterial menahun mungkin tidak dapat sembuh sendiri dan menjadi masalah pengobatan yang menyulitkan.
menjadi masalah pengobatan yang menyulitkan. Pencegahan
Pencegahan
•
• KKoonnjjuunnggttiivviittiis s mmuuddaah h mmeenunullaarr, , kkaarreenna a iittu u sseebbeellum um ddanan
ses
sesudahudahmemmemberbersihsihkan kan ataatau u menmengolgoleskeskan an obatobat, , pendpenderierita ta harharus us menmencucicuci tangannya bersih-bersih.
tangannya bersih-bersih.
•
• Usahakan untuk tidak menyentuh mata yang sehat sesudah menanganiUsahakan untuk tidak menyentuh mata yang sehat sesudah menangani
mata yang sakit. mata yang sakit.
•
• Jangan menggunakan handuk atau lap bersama-sama dengan penghuniJangan menggunakan handuk atau lap bersama-sama dengan penghuni
rumah lainnya. rumah lainnya.88
2.4.2 Konjungtivitis Gonore 2.4.2 Konjungtivitis Gonore
Merupakan radang konjungtiva akut dan hebat disertai dengan sekret purulen. Merupakan radang konjungtiva akut dan hebat disertai dengan sekret purulen. Gon
Gonokookok k mermerupaupakan kan kumkuman an yanyang g sansangat gat patpatogenogen, , virviruleulen n dan dan berbersifsifat at invinvasiasif,f, sehingga reaksi radang terhadap kuman ini sangat berat.
sehingga reaksi radang terhadap kuman ini sangat berat.33
Infeksi pada neonatus terjadi pada saat berada pada jalan kelahiran, sedang Infeksi pada neonatus terjadi pada saat berada pada jalan kelahiran, sedang pada bayi penyakit ini ditularkan oleh ibu
pada bayi penyakit ini ditularkan oleh ibu yang menderita penyakit tersebut.yang menderita penyakit tersebut. Gejala
Gejala
•
• Konjungtiva yang kaku, dan sakit saat perabaanKonjungtiva yang kaku, dan sakit saat perabaan
•
• Kelopak mata membengkak dan kaku sehingga sukar di buka.Kelopak mata membengkak dan kaku sehingga sukar di buka.
•
• TerTerdapadapat t psepseudomudomembembran ran pada pada konkonjunjungtigtiva va tartarsal sal supsuperierior, or, sedsedangkangkanan
konjungtiva bulbi merah. konjungtiva bulbi merah.
•
• Pada stadium supuratif terdapat sekret yang kental.Pada stadium supuratif terdapat sekret yang kental.3,53,5..
Pemeriksan dan diagnosis Pemeriksan dan diagnosis
•
• Pemeriksaan sekret dan pewarnaan metilen blu dimana dapat terlihat diplokok Pemeriksaan sekret dan pewarnaan metilen blu dimana dapat terlihat diplokok
di dalam sel leukosit. di dalam sel leukosit. Pengobatan
Pengobatan
•
• Penisilin Salep dn Suntikan pada bayi diberikan 50.000 U/kgBB selama &Penisilin Salep dn Suntikan pada bayi diberikan 50.000 U/kgBB selama &
hari. hari.1, 31, 3
2.4.3 konjungtivitis Angular 2.4.3 konjungtivitis Angular
Konjungtivitis Angular terutama didapatkan di daerah kantus interpalpebra. Konjungtivitis Angular terutama didapatkan di daerah kantus interpalpebra. Disebabkan oleh Basil Moraxella Axenfeld.
Disebabkan oleh Basil Moraxella Axenfeld.33
Gejala Gejala
•
• Ekskoriasi kulit di sekitar daerah meradangEkskoriasi kulit di sekitar daerah meradang
•
• Sekret mukopurulenSekret mukopurulen
•
• Pasien sering mengedipPasien sering mengedip5,65,6
Pengobatan Pengobatan
Tetrasiklin dan basitrasin Tetrasiklin dan basitrasin
2.4.4 Konjungtivitis mukopurulen 2.4.4 Konjungtivitis mukopurulen
Konjungtivitis mukopurulen merupakan konjungtivitis dengan gejala umum Konjungtivitis mukopurulen merupakan konjungtivitis dengan gejala umum konjungtivitis kiataral mukoid yang disebabkan oleh Staphylococcus atau basil Koch konjungtivitis kiataral mukoid yang disebabkan oleh Staphylococcus atau basil Koch Weeks.
Weeks.33 Gejala Gejala
•
• Hiperemi konjungtivaHiperemi konjungtiva
•
• Sekret berlendir yang mengakibatkan kedua kelopak mata melekat terutamaSekret berlendir yang mengakibatkan kedua kelopak mata melekat terutama
saat bangun pagi. saat bangun pagi.
2.5 Konjungtivitis Virus 2.5 Konjungtivitis Virus 2.5.1
2.5.1 Konjungtivitis Folikuler Virus AkutKonjungtivitis Folikuler Virus Akut a). Demam Faringokonjungtival a). Demam Faringokonjungtival
Tanda dan gejala Tanda dan gejala De
Demamam m FaFariringngokookonjnjungungtitival val diditatandndai ai ololeh eh dedemamam m 38,38,3-3-4040 ⁰⁰C, C, sasakikitt
tenggorokan, dan konjungtivitis folikuler pada satu atau dua mata. Folikuler sering tenggorokan, dan konjungtivitis folikuler pada satu atau dua mata. Folikuler sering sangat mencolok pada kedua konjungtiva dan pada mukosa faring. Mata merah dan sangat mencolok pada kedua konjungtiva dan pada mukosa faring. Mata merah dan berair mata sering terjadi, dan kadang-kadang sedikit kekeruhan daerah subepitel. berair mata sering terjadi, dan kadang-kadang sedikit kekeruhan daerah subepitel.
Yang khas adalah limfadenopati preaurikuler (tidak nyeri tekan).
Laboratorium Laboratorium
Demam faringokonjungtival umumnya disebabkan oleh adenovirus tipe 3 dan Demam faringokonjungtival umumnya disebabkan oleh adenovirus tipe 3 dan kadang – kadang oleh tipe 4 dan 7. Virus itu dapat dibiakkan dalam sel HeLa dan kadang – kadang oleh tipe 4 dan 7. Virus itu dapat dibiakkan dalam sel HeLa dan ditetapkan oleh tes netralisasi. Dengan berkembangnya penyakit, virus ini dapat juga ditetapkan oleh tes netralisasi. Dengan berkembangnya penyakit, virus ini dapat juga did
didiagiagnosnosis is secsecara ara serseroloologic gic dendengan gan menmeningingkatkatnya nya tititer ter antantiboibody dy penepenetratral l virvirus.us. Diagnosis klinis adalah hal mudah dan jelas lebih praktis.
Diagnosis klinis adalah hal mudah dan jelas lebih praktis.1,3,61,3,6
Kerokan konjungtiva terutama mengandung sel mononuclear, dan tak ada Kerokan konjungtiva terutama mengandung sel mononuclear, dan tak ada bakteri yang tumbuh pada biakan. Keadaan ini lebih sering pada anak-anak daripada bakteri yang tumbuh pada biakan. Keadaan ini lebih sering pada anak-anak daripada
orang dewasa dan sukar menular di kolam renang berchlor. orang dewasa dan sukar menular di kolam renang berchlor.1,3,61,3,6
Terapi Terapi
Tidak ada pengobatan spesifik. Konjungtivitisnya sembuh sendiri, umumnya dalam Tidak ada pengobatan spesifik. Konjungtivitisnya sembuh sendiri, umumnya dalam sekitar 10 hari.
sekitar 10 hari.11
b). Keratokonjungtivitis Epidemika b). Keratokonjungtivitis Epidemika
Tanda dan gejala Tanda dan gejala
Keratokonjungtivitis epidemika umumnya bilateral. Awalnya sering pada satu Keratokonjungtivitis epidemika umumnya bilateral. Awalnya sering pada satu mata saja, dan biasanya mata pertama lebih parah. Pada awalnya pasien merasa ada mata saja, dan biasanya mata pertama lebih parah. Pada awalnya pasien merasa ada infek
infeksi dengan si dengan nyeri sedang dan nyeri sedang dan beraiberair r mata, kemudiamata, kemudian n diikudiikuti dalam ti dalam 5-14 hari oleh5-14 hari oleh fot
fotofoofobiabia, , kerkeratiatitis tis epiepiteltel, , dan dan kekkekerueruhan han subsubepiepitel tel bulbulat. at. SenSensai sai korkornea nea nornormalmal.. Nodus preaurikuler yang nyeri tekan adalah khas. Edema palpebra, kemosis, dan Nodus preaurikuler yang nyeri tekan adalah khas. Edema palpebra, kemosis, dan
hyp
hypereeremia mia konjkonjungtungtiva iva menmenandandai ai fasfase e akuakut. t. FolFolikeikel l dan dan perperdardarahan ahan konjkonjungtungtivaiva ser
sering ing munmuncul cul daldalam am 48 48 jamjam. . DapDapat at memmembentbentuk uk psepseudoudomemmembrabran n dan dan munmungkigkinn diikuti parut datar atau pembentukan
Konjun
Konjungtivigtivitis tis berlaberlangsung paling ngsung paling lama lama 3-4 3-4 mingguminggu. . KekeruKekeruhan han subepisubepiteltel terutama terdapat di pusat kornea, bukan di tepian, dan menetap berbulan-bulan terutama terdapat di pusat kornea, bukan di tepian, dan menetap berbulan-bulan namun menyembuh tanpa meninggalkan parut.
namun menyembuh tanpa meninggalkan parut.11
Keratokonjungtiva epidemika pada orang dewasa terbatas pada bagian luar Keratokonjungtiva epidemika pada orang dewasa terbatas pada bagian luar mata. Namun, pada anak-anak mungkin terdapat gejala sistemik infeksi virus seperti mata. Namun, pada anak-anak mungkin terdapat gejala sistemik infeksi virus seperti demam, sakit tenggorokan, otitis media, dan diare.
demam, sakit tenggorokan, otitis media, dan diare.1, 31, 3
Laboratorium Laboratorium Kerat
Keratokonjunokonjungtiva epidemigtiva epidemika ka disebdisebabkan oleh abkan oleh adenoviadenovirus tipe rus tipe 8, 8, 19, 29, 19, 29, dandan 37
37 (s(subgrubgroub oub D D dardari i adenadenoviovirus rus manmanusiusia). a). VirVirus-us-virvirus us ini ini dapdapat at diidiisolsolasi asi daldalamam b
biaiakakan n sesel l dadan n didiididenentitififikakasi si dedengngan an tetes s nenetrtralalisisasasi. i. KeKerorokakan n kokonjnjunungtgtivivaa menampakkan reaksi radang mononuclear primer; bila terbentuk pseudomembran, menampakkan reaksi radang mononuclear primer; bila terbentuk pseudomembran, juga terdapat banyak neutrofil.
juga terdapat banyak neutrofil.11
Penyebaran Penyebaran
Transmisi nosokomial selama pemeriksaan mata sangat sering terjadi melalui Transmisi nosokomial selama pemeriksaan mata sangat sering terjadi melalui jari-jari tangan dokter, alat-alat pemeriksaan mata yang kurang steril, atau pemakaian jari-jari tangan dokter, alat-alat pemeriksaan mata yang kurang steril, atau pemakaian
larut
larutan an yang terkontamiyang terkontaminasi. Larutan nasi. Larutan mata, terutama anestetika topical, mata, terutama anestetika topical, mungkimungkinn terkontaminasi saat ujung penetes obat menyedot materi terinfeksi dari konjungtiva terkontaminasi saat ujung penetes obat menyedot materi terinfeksi dari konjungtiva at
atau au sisililia. a. ViVirurus s ititu u dapdapat at bebertrtahahan an daldalam am lalarurutatan n ititu, u, yayang ng memenjnjadadi i susumbmber er penyebaran.
penyebaran.1,31,3 Pencegahan Pencegahan
Bahaya kontaminasi botol larutan dapat dihindari dengan dengan memakai Bahaya kontaminasi botol larutan dapat dihindari dengan dengan memakai pe
penetnetes es stesteril ril pripribadi badi ataatau u memmemakai akai tettetes es matmata a dendengan gan kemkemasaasan n uniunit-dt-doseose. . CucCucii tangan secara teratur di antara pemeriksaan dan pembersihan serta sterilisasi alat-alat tangan secara teratur di antara pemeriksaan dan pembersihan serta sterilisasi alat-alat
aplana
aplanasi si harus dibersiharus dibersihkan hkan dengan alcohol atau dengan alcohol atau hipoklhipokloritorit, , kemudikemudian an dibildibilas as dengandengan air steril dan dikeringkan dengan hati-hati.
air steril dan dikeringkan dengan hati-hati.4,64,6
Terapi Terapi
Se
Sekakararang ng inini i bebelulum m adada a teterarapi pi spspesesififikik, , nanamumun n kokompmpreres s didingngin in akakanan men
mengurgurangangi i bebebeberaprapa a gejgejalaala. . korkortitikoskosterteroid oid selselama ama konjkonjungtungtiviivitis tis akut akut dapadapatt memperpanjang keterlibatan kornea sehingga harus dihindari. Agen antibakteri harus memperpanjang keterlibatan kornea sehingga harus dihindari. Agen antibakteri harus diberikan jika terjadi superinfeksi bacterial.
diberikan jika terjadi superinfeksi bacterial.11 c).
c).K K onjungtivitis Virus Herpes Simpleksonjungtivitis Virus Herpes Simpleks
Tanda dan gejala Tanda dan gejala
Konjungtivitis virus herpes simplex biasanya merupakan penyakit anak kecil, Konjungtivitis virus herpes simplex biasanya merupakan penyakit anak kecil, adalah keadaan yang luar biasa yang ditandai pelebaran pembuluh darah unilateral, adalah keadaan yang luar biasa yang ditandai pelebaran pembuluh darah unilateral, iritasi, bertahi mata mukoid, sakit, dan fotofobia ringan. Pada kornea tampak lesi-lesi iritasi, bertahi mata mukoid, sakit, dan fotofobia ringan. Pada kornea tampak lesi-lesi epithelial tersendiri yang umumnya menyatu membentuk satu ulkus atau ulkus-ulkus epithelial tersendiri yang umumnya menyatu membentuk satu ulkus atau ulkus-ulkus epithelial yang bercabang banyak (dendritik). Konjungtivitisnya folikuler. Vesikel epithelial yang bercabang banyak (dendritik). Konjungtivitisnya folikuler. Vesikel herpes kadang-kadang muncul di palpebra dan tepian palpebra, disertai edema hebat herpes kadang-kadang muncul di palpebra dan tepian palpebra, disertai edema hebat pa
pada da palpalpebpebra. ra. KhaKhas s terterdapdapat at sebsebuah uah nodnodus us prepreauraurikuikuler ler yanyang g terterasa asa nyenyeri ri jikjikaa ditekan.
ditekan.1,31,3 Laboratorium Laboratorium
Ti
Tidadak k diditetemumukakan n babaktktereri i di di dadalalam m kekerorokakan n atatau au dadalalam m bibiakakanan. . JiJikaka konjun
konjungtivigtivitisntisnya ya folifolikuler, kuler, reaksi radangnya reaksi radangnya terutterutama ama mononucmononuclear, lear, namun namun jikajika pseudomembran, reaksinya terutama polimorfonuklear akibat kemotaksis dari tempat pseudomembran, reaksinya terutama polimorfonuklear akibat kemotaksis dari tempat nekrosis. Inklusi intranuklear tampak dalam sel konjungtiva dan kornea, jika dipakai nekrosis. Inklusi intranuklear tampak dalam sel konjungtiva dan kornea, jika dipakai fiksasi Bouin dan pulasan Papanicolaou, tetapi tidak terlihat dengan pulasan Giemsa. fiksasi Bouin dan pulasan Papanicolaou, tetapi tidak terlihat dengan pulasan Giemsa. Ditemukannya sel – sel epithelial raksasa multinuclear mempunyai nilai diagnostic.
Virus mudah diisolasi dengan mengusapkan sebuah aplikator berujung kain Virus mudah diisolasi dengan mengusapkan sebuah aplikator berujung kain kering di atas konjungtiva dan memindahkan sel-sel terinfeksi ke jaringan biakan.
kering di atas konjungtiva dan memindahkan sel-sel terinfeksi ke jaringan biakan.33
Terapi Terapi
Jika konjungtivitis terdapat pada anak di atas 1 tahun atau pada orang dewasa, Jika konjungtivitis terdapat pada anak di atas 1 tahun atau pada orang dewasa, umu
umunya nya semsembuh buh sensendirdiri i dan dan munmungkigkin n titidak dak perperlu lu terterapiapi. . NamNamun, un, antantiviivirus rus loclocalal maupun sistemik harus diberikan untuk mencegah terkenanya kornea. Untuk ulkus maupun sistemik harus diberikan untuk mencegah terkenanya kornea. Untuk ulkus kor
kornea nea munmungkigkin n dipdiperlerlukan ukan debrdebrideidemen men korkornea nea dengdengan an hathati-i-hathati i yakyakni ni dendengangan mengusap ulkus dengan kain kering, meneteskan obat antivirus, dan menutupkan mengusap ulkus dengan kain kering, meneteskan obat antivirus, dan menutupkan mata selama 24 jam. Antivirus topical sendiri harus diberikan 7 – 10 hari: trifluridine mata selama 24 jam. Antivirus topical sendiri harus diberikan 7 – 10 hari: trifluridine setiap 2 jam sewaktu bangun atau salep vida rabine lima kali sehari, atau idoxuridine setiap 2 jam sewaktu bangun atau salep vida rabine lima kali sehari, atau idoxuridine 0,1 %, 1 tetes setiap jam sewaktu bangun dan 1 tetes setiap 2 jam di waktu malam. 0,1 %, 1 tetes setiap jam sewaktu bangun dan 1 tetes setiap 2 jam di waktu malam. Keratitis herpes dapat pula diobati dengan salep acyclovir 3% lima kali sehari selama Keratitis herpes dapat pula diobati dengan salep acyclovir 3% lima kali sehari selama 10 hari atau dengan
10 hari atau dengan acyclovir oral, 400 mg lima kali sehari selama acyclovir oral, 400 mg lima kali sehari selama 7 hari.7 hari.33
Untuk ulkus kornea,
Untuk ulkus kornea, debridebridmen kornea dmen kornea dapat dilakukandapat dilakukan. . Lebih jarang adalahLebih jarang adalah pemakaian vidarabine atau idoxuridine. Antivirus topical harus dipakai 7-10 hari. pemakaian vidarabine atau idoxuridine. Antivirus topical harus dipakai 7-10 hari. Penggunaan kortikosteroid dikontraindikasikan, karena makin memperburuk infeksi Penggunaan kortikosteroid dikontraindikasikan, karena makin memperburuk infeksi herpes simplex dan mengkonversi penyakit dari proses sembuh sendiri yang singkat herpes simplex dan mengkonversi penyakit dari proses sembuh sendiri yang singkat menjadi infeksi yang sangat panjang dan berat.
menjadi infeksi yang sangat panjang dan berat.1,31,3 d). Konjungtivitis Hemoragika Akut
d). Konjungtivitis Hemoragika Akut
Epidemiologi Epidemiologi
Semua benua dan kebanyakan pulau di dunia pernah mengalami epidemic Semua benua dan kebanyakan pulau di dunia pernah mengalami epidemic besar konjungti
besar konjungtivitivitis s konjungkonjungtivitivitis hemoregika tis hemoregika akut ini. akut ini. PertPertama ama kali diketahui kali diketahui didi Ghana dalam tahun 1969. Konjungtivitis ini disebabkan oleh coxackie virus A24. Ghana dalam tahun 1969. Konjungtivitis ini disebabkan oleh coxackie virus A24.
Tanda dan Gejala Tanda dan Gejala
Mata terasa sakit, fotofobia, sensasi benda asing, banyak mengeluarkan air Mata terasa sakit, fotofobia, sensasi benda asing, banyak mengeluarkan air mata, merah, edema palpebra, dan hemoragi subkonjungtival. Kadang-kadang terjadi mata, merah, edema palpebra, dan hemoragi subkonjungtival. Kadang-kadang terjadi kemosi
kemosis. s. HemorHemoragi agi subkonjsubkonjungtivungtiva a umumnyumumnya a difusdifus, , namun dapat namun dapat berupa bintik-berupa bintik- bintik pada awalnya, dimulai di konjungtiva bulbi superior dan menyebar ke bawah. bintik pada awalnya, dimulai di konjungtiva bulbi superior dan menyebar ke bawah. Kebanyaka pasien mengalami limfadenopati preaurikuler, folikel konjungtiva, dan Kebanyaka pasien mengalami limfadenopati preaurikuler, folikel konjungtiva, dan kerat
keratitis itis epithepithelialelial. . UveitUveitis is anteranterior ior pernah pernah dilapdilaporkan, orkan, demam, demam, malaimalaise, se, mialmialgia,gia, umum pada 25% kasus.
umum pada 25% kasus.1,51,5
Penyebaran Penyebaran
Virus ini ditularkan melalui kontak erat dari orang ke orang dan oleh fomite Virus ini ditularkan melalui kontak erat dari orang ke orang dan oleh fomite seperti sprei, alat-alat optic yang terkontaminasi, dan air. Penyembuhan terjadi dalam seperti sprei, alat-alat optic yang terkontaminasi, dan air. Penyembuhan terjadi dalam 5-7 hari
5-7 hari Terapi Terapi
Tidak ada pengobatan yang pasti. Tidak ada pengobatan yang pasti.4,54,5
2.6 Konjungtivitis Imunologik (Alergik) 2.6 Konjungtivitis Imunologik (Alergik)
Reaksi Hipersensitivitas Humoral Langsung Reaksi Hipersensitivitas Humoral Langsung
2.7
2.7 Konjungtivitis Atopik Konjungtivitis Atopik
Tanda dan gejala Tanda dan gejala
Sen
Sensassasi i terterbakabakar, r, berbertahtahi i matmata a berberlenlendirdir, , mermerah, ah, dan dan fotfotofoofobiabia. . TepTepianian palpe
palpebra bra eriteritemosa, dan emosa, dan konjungkonjungtiva tampak tiva tampak putih seperti susu. putih seperti susu. TerdaTerdapat pat papilpapillala halus
halus, , namun namun papilpapilla la raksaraksasa sa tidak berkembang seperti tidak berkembang seperti pada pada keratokeratokonjunkonjungtivigtivitistis vernal, dan lebih sering terdapat di tarsus inferior. Berbeda dengan papilla raksasa vernal, dan lebih sering terdapat di tarsus inferior. Berbeda dengan papilla raksasa
pa
pada da kerkeratoatokonjkonjungtungtiviivitis tis ververnalnal, , yanyang g terterdapdapat at di di tartarsus sus supsuperierior. or. TanTanda-da-tantandada kor
kornea nea yanyang g berberat at munmuncul cul padpada a perperjaljalanaanan n lanlanjut jut penypenyakiakit t setsetelaelah h ekseksaseaserbarbasisi konjungtivitis terjadi berulangkali. Timbul keratitis perifer superficial yang diikuti konjungtivitis terjadi berulangkali. Timbul keratitis perifer superficial yang diikuti de
dengngan an vavaskskululararisisasasi. i. PaPada da kakasusus s beberarat, t, seselulururuh h kokornrnea ea tatampmpak ak kakabubur r dadann bervaskularisasi, dan ketajaman penglihatan.
bervaskularisasi, dan ketajaman penglihatan.1,31,3
Biasanya ada riwayat alergi (demam jerami, asma, atau eczema) pada pasien Biasanya ada riwayat alergi (demam jerami, asma, atau eczema) pada pasien atau keluarganya. Kebanyakan pasien pernah menderita dermatitis atopic sejak bayi. atau keluarganya. Kebanyakan pasien pernah menderita dermatitis atopic sejak bayi. Parut pada lipatan-lipatan fleksura lipat siku dan pergelangan tangan dan lutut sering Parut pada lipatan-lipatan fleksura lipat siku dan pergelangan tangan dan lutut sering ditemukan. Seperti dermatitisnya, keratokonjungtivitis atopic berlangsung ditemukan. Seperti dermatitisnya, keratokonjungtivitis atopic berlangsung berlarut-lar
larut ut dan dan sersering ing menmengalgalami ami ekseksaseaserbarbasi si dan dan remremisiisi. . SepSeperterti i kerkeratoatokonjkonjungtungtiviivitistis vernal, penyakit ini cenderung kurang aktif bila pasien telah berusia 50 tahun.
vernal, penyakit ini cenderung kurang aktif bila pasien telah berusia 50 tahun.3,43,4
Laboratorium Laboratorium
Kerokan konjungtiva menampakkan eosinofil, meski tidak sebanyak yang terlihat Kerokan konjungtiva menampakkan eosinofil, meski tidak sebanyak yang terlihat sebanyak pada keratokonjungtivitis vernal.
sebanyak pada keratokonjungtivitis vernal.11
Terapi Terapi
Atihistamin oral termasuk terfenadine (60-120 mg 2x sehari), astemizole (10 Atihistamin oral termasuk terfenadine (60-120 mg 2x sehari), astemizole (10 mg empat kali sehari), atau hydroxyzine (50 mg waktu tidur, dinaikkan sampai 200 mg empat kali sehari), atau hydroxyzine (50 mg waktu tidur, dinaikkan sampai 200 mg) ternyata bermanfaat. Obat-obat antiradang non-steroid yang lebih baru, seperti mg) ternyata bermanfaat. Obat-obat antiradang non-steroid yang lebih baru, seperti ketor
ketorolac dan olac dan iodoxaiodoxamid, ternyata dapat mid, ternyata dapat mengatmengatasi gejala asi gejala pada pasien-paspada pasien-pasien ini.ien ini. Pad
Pada a kaskasus us berberat, at, plaplasmasmaferferesiesis s mermerupaupakan kan terterapi api tamtambahabahan. n. PadPada a kaskasus us lanlanjutjut dengan komplikas
dengan komplikasi i kornea berat, kornea berat, mungkimungkin n diperdiperlukan transplantlukan transplantasi asi kornea untuk kornea untuk mengembalikan ketajaman penglihatannya.
2.8
2.8 Konjungtivitis Iatrogenik Konjungtivitis Iatrogenik Pemberian Pemberian Obat ToObat Topikalpikal
Konjungtivitis folikular toksik atau konjungtivitis non-spesifik infiltrate, yang Konjungtivitis folikular toksik atau konjungtivitis non-spesifik infiltrate, yang dii
diikutkuti i pempembentbentukan ukan parparut, ut, sersering ing kalkali i terterjadjadi i akiakibat bat pempemberberian ian lamlama a dipdipiveivefrifrin,n, mi
miototikika, a, ididoxoxururididinine, e, neneomomycycinin, , dadan n obobatat-o-obabat t lalain in yayang ng didisisiapapkakan n dadalalamm bahanpengawet atau vehikel toksik atau yang menimbulakan iritasi. Perak nitrat yang bahanpengawet atau vehikel toksik atau yang menimbulakan iritasi. Perak nitrat yang
di
diteteteteskskan an ke ke daldalam am sasaccccus us coconjnjiningtgtiviva a sasaat at lalahihir r seseriring ng memenjnjadadi i penpenyeyebabbab konjun
konjungtivigtivitis kimia tis kimia ringanringan. . Jika produksi air Jika produksi air mata berkurang akibat iritasi yangmata berkurang akibat iritasi yang kontinyu, konjungtiva kemudian akan cedera karena tidak ada pengenceran terhadap kontinyu, konjungtiva kemudian akan cedera karena tidak ada pengenceran terhadap agen yang merusak saat diteteskan kedalam saccus conjungtivae.
agen yang merusak saat diteteskan kedalam saccus conjungtivae.2,32,3
Kerokan konjungtiva sering mengandung sel-sel epitel berkeratin, beberapa Kerokan konjungtiva sering mengandung sel-sel epitel berkeratin, beberapa neutrofil polimorfonuklear, dan sesekali ada sel berbentuk aneh. Pengobatan terdiri neutrofil polimorfonuklear, dan sesekali ada sel berbentuk aneh. Pengobatan terdiri atas menghentikan agen penyebab dan memakai tetesan yang lembut atau lunak, atau atas menghentikan agen penyebab dan memakai tetesan yang lembut atau lunak, atau sama sekali tanpa
sama sekali tanpa tetestetesan. an. SeriSering ng reaksreaksi i konjunkonjungtiva menetap sampai gtiva menetap sampai bermiberminggu- nggu-minggu atau berbulan-bulan lamanya setelah penyebabnya dihilangkan.
minggu atau berbulan-bulan lamanya setelah penyebabnya dihilangkan.5,65,6
2.
2.7.7.22 KoKonjnjunungtgtivivititis Veis Vernrnalalisis
suatu inflamasi mata bagian luar yang bersifat musiman dan dianggap sebagai suatu inflamasi mata bagian luar yang bersifat musiman dan dianggap sebagai suatu alergi.
suatu alergi.77
Konjun
Konjungtiva banyak sekali gtiva banyak sekali menganmengandung sel dung sel dari sistem kekebalan (mast sel)dari sistem kekebalan (mast sel) yan
yang g melmelepasepaskan kan sensenyawyawa a kimkimia ia (me(mediadiatortor) ) daldalam am mermerespespon on terterhadahadap p berberbagabagaii rangsangan (seperti serbuk sari atau debu tungau) . Mediator ini menyebabkan radang rangsangan (seperti serbuk sari atau debu tungau) . Mediator ini menyebabkan radang pa
pada da matmata, a, yanyang g munmungkigkin n sebsebententar ar ataatau u berbertahtahan an lamlama. a. SekSekititar ar 20% 20% dardari i oraorangng memiliki tingkat mata merah alergi.
memiliki tingkat mata merah alergi.77
Diagnosis Diagnosis
•
• Ditemukan adanya tanda-tanda radang konjungtivaDitemukan adanya tanda-tanda radang konjungtiva
•
•
• Ditemukan adanya tantras dot pada limbus korneaDitemukan adanya tantras dot pada limbus kornea
•
• Kadang disertai shield ulcer Kadang disertai shield ulcer
•
• Bersifat kumat-kumatanBersifat kumat-kumatan1, 31, 3
Gejal danTanda : Gejal danTanda :
Mata merah (biasanya rekuren)Mata merah (biasanya rekuren)
Kadang disertai rasa gatal yang hebatKadang disertai rasa gatal yang hebat
Adanya riwayat alergiAdanya riwayat alergi
AdAdananya ya hihipepertrtrorofi fi papapipil l didifufus s papada da kokonjnjunungtgtiviva a tetersrsal al teterurutatamama
superior superior
Adanya penebalan limbus dengan tantras dotAdanya penebalan limbus dengan tantras dot
DischDischarge mukoid arge mukoid dan dan menjamenjadi di mukopumukopurulen apabila terdapat rulen apabila terdapat infekinfeksisi
sekunder sekunder 4,74,7
Terapi Terapi
Kasus ringan : terapi edukasi (menghindari allergen, kompres dingin, ruangan Kasus ringan : terapi edukasi (menghindari allergen, kompres dingin, ruangan se
sejujuk, k, lulubrbrikikasasi, i, sasalelep p mamatata), ), pepembmbereriaian n antantihihisistatamimin n (t(topiopicacal l lelevovokakabasbastitin,n, emest
emestadineadine), ), vasokovasokonstrinstriktor ktor (pheni(phenileprileprine, ne, tetrtetrahidrahidrolozinolozine), e), mast mast cell cell stabistabilizer lizer (cromolin sodium 4% alomide)
(cromolin sodium 4% alomide) Kas
Kasus us sedsedang-ang-berberat at : : masmast t celcell l stastabilbilizeizer r (cr(cromoomolin lin sodsodium ium 4% 4% aloalomidmide),e), ant
antiiniinflaflamasmasi i stesteroiroid d toptopika ika (ke(ketortorolaolac c 0,5%0,5%), ), korkortitikoskosterteroid oid toptopicaical l ataatau u agenagen modulator siklosporin. Pada pasien denga sheld ulcer bias diberikan sikloplegik yang modulator siklosporin. Pada pasien denga sheld ulcer bias diberikan sikloplegik yang agresif (atropine 1%, homatropin 5%, atau skopolamin 0,25%)
agresif (atropine 1%, homatropin 5%, atau skopolamin 0,25%) dan antibiotic topikaldan antibiotic topikal Dapat diberikan antihistamin sistemik.
2.7.3
2.7.3 Konjungtivitis Pekerjaan oleh Bahan Kimia dan IritansKonjungtivitis Pekerjaan oleh Bahan Kimia dan Iritans
Asam, alkali, asap, angin, dan hamper setiap substansi iritan yangmasuk ke Asam, alkali, asap, angin, dan hamper setiap substansi iritan yangmasuk ke saccus conjungtiva dapat menimbulkan konjungtivitis. Beberapa iritan umum adalah saccus conjungtiva dapat menimbulkan konjungtivitis. Beberapa iritan umum adalah pu
pupuk, puk, sabsabun, un, deodeodordorantant, , sprspray ay ramrambutbut, , temtembakbakau, au, bahabahan-bn-bahan ahan makmake-upe-up, , dandan be
berbarbagai gai asaasam m dan dan alkalkaliali. . Di Di daedaerah rah tertertententu,tu,asbasbut ut (ca(campumpuran ran asaasap p dan dan kabkabut)ut) menja
menjadi di penyepenyebab bab utama konjungtivutama konjungtivitis kimia itis kimia ringaringan. n. IritIritan an spesispesifik dalam fik dalam asbutasbut belum dapat ditetapkan secara positif, dan pengobatannya non-spesifik. Tidak ada belum dapat ditetapkan secara positif, dan pengobatannya non-spesifik. Tidak ada efek pada mata yang permanen, namun mata yang terkena seringkali merah dan efek pada mata yang permanen, namun mata yang terkena seringkali merah dan terasa mengganggu secara menahun.
terasa mengganggu secara menahun.11
Pada luka karena asam, asam itu mengubah sifat protein jaringan dan efek Pada luka karena asam, asam itu mengubah sifat protein jaringan dan efek lan
langsungsung. g. AlkAlkali ali tidtidak ak menmengubagubah h sifsifat at proproteitein n dan dan cencenderderung ung cepcepat at menmenyusyusupup kedalam jaringan dan menetap di dalam jaringan konjungtiva. Disini mereka terus kedalam jaringan dan menetap di dalam jaringan konjungtiva. Disini mereka terus me
menernerus us memerurusasak k seselalama ma beberjrjamam-ja-jam m atatau au beberhrharari-i-hahari ri lalamamanynya, a, tetergrganantutungng ko
konsnsententrarasi si momolalar r alalkakali li tetersrsebebut ut dadan n jujumlmlah ah yayang ng mamasusuk. k. PePerlrlekekatatan an anantatarara konjungtiva bulbi dan palpebra dan leokoma kornea lebih besar kemungkinan terjadi konjungtiva bulbi dan palpebra dan leokoma kornea lebih besar kemungkinan terjadi jika agen penyebabnya adalah alkali. Pada kejadian manapun, gejala utama luka jika agen penyebabnya adalah alkali. Pada kejadian manapun, gejala utama luka bahan kimia adalah sakit, pelebaran pembuluh darah, fotofobia, dan blefarospasme. bahan kimia adalah sakit, pelebaran pembuluh darah, fotofobia, dan blefarospasme.
Riwayat kejadian pemicu biasanya dapat diungkapkan.
Riwayat kejadian pemicu biasanya dapat diungkapkan.5,65,6
Pem
Pembilbilasaasan n segsegera era dan dan menmenyelyeluruuruh h sacsaccus cus conjconjungtungtivaivae e dendengan gan air air ataatauu lar
larutautan n gargaram am sansangat gat penpentinting, g, dan dan setsetiap iap matmateri eri padpadat at harharus us disdisingingkirkirkan kan secsecaraara mekanik. Jangan memakai antidotum kimiawi. Tindakan simtomatik umum adalah mekanik. Jangan memakai antidotum kimiawi. Tindakan simtomatik umum adalah kompres dingin selama 20 menit setiap jam, teteskan atropine 1% dua kali sehari, dan kompres dingin selama 20 menit setiap jam, teteskan atropine 1% dua kali sehari, dan beri analgetika sistemik bila perlu. Konjungtivitis bacterial dapat diobati dengan agen beri analgetika sistemik bila perlu. Konjungtivitis bacterial dapat diobati dengan agen antibakteri yang cocok. Parut kornea mungkin memerlukan transplantasi kornea, dan antibakteri yang cocok. Parut kornea mungkin memerlukan transplantasi kornea, dan symblepharon mungkin memerlukan bedah plastic terhadap konjungtiva. Luka bakar symblepharon mungkin memerlukan bedah plastic terhadap konjungtiva. Luka bakar
berat pada kojungtiva dan kornea prognosisnya buruk meskipun dibedah. Namun jika berat pada kojungtiva dan kornea prognosisnya buruk meskipun dibedah. Namun jika p
penengobgobatatan an mememamadai dai didimumulalai i sesegergera, a, paparurut t yayang ng teterbrbenentutuk k akakan an mimininim m dadann prognosisnya lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
1.
1. American Academy of Opthalmology. External Disease and American Academy of Opthalmology. External Disease and Cornea. SectionCornea. Section
11. San Fransisco: MD Association, 2005-2006
11. San Fransisco: MD Association, 2005-2006
2.
2. Ilyas DSM, Sidarta,.Ilyas DSM, Sidarta,. Ilmu Penyakit Mata. Fakultas Kedokteran Universitas Ilmu Penyakit Mata. Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia
Indonesia. Jakarta. 1998. Jakarta. 1998
3.
3. Ilyas, H. Sidarta Prof. dr. SpM.Ilyas, H. Sidarta Prof. dr. SpM. Ilmu Penyakit Mata Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: FKUI; 2003,. Jakarta: FKUI; 2003,
hal 2, 134.
hal 2, 134.
4.
4. JamesJames, Brus, , Brus, dkk. Lecdkk. Lecture Noture Notes Oftes Oftalmtalmologiologi. Erlang. Erlangga. Jakaga. Jakarta. 20rta. 200505
5.
5. Putz, R. & Pabst R.Putz, R. & Pabst R. Sobotta Sobotta. Jilid 1. Edisi 21. Jakarta: EGC, 2000. hal 356.. Jilid 1. Edisi 21. Jakarta: EGC, 2000. hal 356. 6.
6. PERDAMI,.PERDAMI,. Ilmu Penyakit Mata Untuk dokter umum dan mahasiswa Ilmu Penyakit Mata Untuk dokter umum dan mahasiswa
kedokteran.
kedokteran. Jakarta. 2002Jakarta. 2002
7.
7. Vaughan, Daniel G. dkk. Oftalmologi Umum. Widya Medika. Jakarta. 2000Vaughan, Daniel G. dkk. Oftalmologi Umum. Widya Medika. Jakarta. 2000 8.