LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. K DENGAN SYOK KARDIOGENIK DI RUANG ICU RSUD KOTA SEMARANG
DISUSUN OLEH : NAMA : HUSEIN ARAFAT NIM : P17420612087
PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN KLINIK SEMARANG
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
2013
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. K DENGAN SYOK KARDIOGENIK DI RUANG ICU RSUD KOTA SEMARANG
I. PENGKAJIAN
Tanggal masuk : 19/01/2013 Praktikan : Husein Arafat Jam : 14.00 wib NIM : P17420612087 Ruang : ICU
No. Reg. : 220757
a. Identitas :
Nama pasien : Ny. K Umur : 77 tahun Jenis kelamin : Perempuan Suku/ bangsa : Jawa Agama : Islam Pendidikan : Tamat SD Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Bandungrejo, Demak Tgl pengkajian : 21/01/2013
Diagnosa Medis : Syok Kardiogenik
b. Penanggung jawab :
Nama : Tn. M Umur : 38 tahun Hubungan dg pasien : Anak Suku/ bangsa : Jawa Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan : Swasta
II. Keluhan Utama
Pasien mengatakan sesak nafas.
III. Riwayat Keperawatan
A. Riwayat Perawatan Sekarang
Keluarga mengatakan sudah lima hari pasien sesak nafas dan mengeluh pusing ketika malam. Kemudian pada tanggal 21 Januari 2013 sesak bertambah berat dari pagi sampai siang, pasien juga mengalami penurunan kesadaran. Sehingga keluarga membawa pasien ke RSUD Kota Semarang. Tiba di UGD, pasien mendapatkan pemeriksaan dengan hasil GCS E : 3, M:4, V:2, TD : 71/47 mmHg, N:109, RR : 26x/menit, Suhu : 36,4 celsius, SPO2 : 88%, pasien mendapat terapi IV line RL 20 tpm, kemudian pasien dibawa ke ruang ICU.
Tanggal 21 Januari 2013, saat dikaji didapatkan data kesadaran Composmentis, keadaan umum lemah, akral hangat, pasien mengeluh masih sesak nafas. Pasien mendapatkan terapi RL 20 tpm, ISDN 2x5mg, Aspilet 1x80 mg, Digoxin 1x1/2 tablet, CPG 1x75mg, allupurinol 1x300mg, simvastatin 1x10mg.
B. Riwayat Keperawatan yang lalu
Keluarga mengatakan pasien sudah dua kali menderita penyakit seperti sekarang. 5 bulan yang lalu pasien juga masuk RSUD Kota Semarang dengan keluhan sesak nafas dan penyakit jantung.
C. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga mengatakan keluarganya tidak ada yang menderita penyakit tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan DM.
D. Pola Fungsional
1.
Manajemen KesehatanKeluarga klien mengatakan jika ada anggota keluarganya yang sakit, akan dibawa ke pelayanan kesehatan.
2.
Nutrisi Metabolik Sebelum SakitKeluarga klien mengatakan bahwa klien tidak sulit makan. Makan seperti biasa 3 kali sehari, minum 7-8 gelas sehari. (1,5 liter).
Selama Sakit
A : BB : 45 kg TB : 150 cm
B : Hb : 13,7 g/dl
C : Rambut: distribusi rata, tidak rontok, kering
Tonus otot : ekstremitas atas kanan kiri 3, ekstremitas bawah kanan kiri 2.
D : lunak rendah garam.
3.
EliminasiSebelum Sakit
BAB : Frekuensi : 2 hari 1 kali Konsistensi : lembek Jumlah : Sedikit Warna : kuning BAK : Frekuensi : 4 kali/hari
Warna : kuning Jumlah : -Selama Sakit BAB : Frekuensi : -Konsistensi : -Warna : -Bau :
-BAK : Frekuensi : - (pasien memakai DC) Warna : kuning jernih
Jumlah : saat dikaji 200 cc
4.
Aktivitas dan LatihanSebelum Sakit
Klien mengatakan sebelum sakit klien bisa berkegiatan secara mandiri. Klien juga mengatakan kalau klien suka jalan-jalan.
Selama Sakit
Klien tidak bisa melakukan kegiatan sendiri. Klien akan meminta tolong pada perawat atau petugas kesehatan lainnya untuk membantunya dalam memenuhi kebutuhannya. Klien tergantung sebagian. Semua aktifitas pasien dibantu oleh perawat dan keluarga.
5.
Istirahat dan Tidur Sebelum SakitKlien mengatakan tidak ada gangguan dalam istirahat dan tidurnya. Klien biasa tidur pukul 22.00-04.00 WIB. Terkadang klien terbangun untuk BAK.
Selama Sakit
Klien bisa tidur dan tidak ada gangguan apalagi setelah minum obat.
6.
Kognitif & SensoriSebelum Sakit
Klien mengatakan panca indranya masih berfungsi dengan baik kecuali matanya yang sudah kabur.
Selama Sakit
Klien mengatakan panca indranya masih berfungsi dengan baik. Klien tidak mengalami gangguan kognitif. Klien tidak mengalami disorientasi tempat, orang dan waktu.
7.
Konsep Diria.
Identitas :Klien berjenis kelamin perempuan berusia 77 tahun, Klien merasa puas bisa membesarkan dan menghidupi anaknya dengan cara bertani hingga ia sekarang mempunyai cucu 4 orang.
b.
Body image :Klien mengatakan bahwa dia merasa senang dengan seluruh anggota tubuhnya mulai dari ujung rambut hingga kaki. Klien juga menerima seluruh kekurangan apa adanya.
c.
Ideal diri :klien berharap dirinya bisa cepat sembuh dan tidak kembali ke RS lagi. Menurut klien lebih enak itu dirumah sendiri.
d.
Harga diri :Klien memiliki percaya diri yang sangat tinggi. Dia berkeyakinan akan cepat sembuh.
e.
Peran diri :Sebagai seorang ibu dan nenek, klien berusaha untuk tidak merepotkan anak dan cucunya. Di masyarakat klien bisa bersosialisasi dengan warga sekitar, saat ada kegiatan pengajian misalnya.
8.
PeranSelama Sakit
Peran klien terganggu. Klien merasa telah merepotkan anak dan cucunya.
9.
Mekanisme KopingKlien meminta tolong pada perawat atau petugas lain/keluarga jika ada masalah. Pasien menggunakan pernafasn mulut ketika sesak nafas.
10.
Reproduksi dan SeksualitasKlien berusia 77 tahun, memiliki 3 anak dan 3 orang cucu.
11.
Nilai KepercayaanNilai dan keyakinan: Klien beragama islam, klien menganggap penyakitnya adalah cobaan dari Tuhan oleh karena itu selama dirawat
klien tetap berdoa walaupun tidak bisa salat dan memiliki keyakinan untuk sembuh.
12.
PENGKAJIAN a. Pengkajian primer1. Airway
Tidak ada sumbatan jalan napas dan penumpukan secret.
2. Breathing
Bunyi napas vasikuler. Tidak terdengar suara napas tambahan. RR : 26 x/menit, terpasang Oksigen binasal 3liter/menit.
3. Circulation
Nadi kuat, teratur. CRT<2detik
4. Disability
Klien tidak mengalami disorientasi waktu, tempat dan orang. GCS: 15 = E: 4, M: 6, V: 5
b. Pengkajian sekunder Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Lemah
Kesadaran : composmentis E : 4, M : 6, V : 5 Tanda-tanda vital
Tek. Darah : 104/63 mmHg Nadi : 71 x/menit Pernafasan : 26 x/menit Suhu tubuh : 36,8 celsius
Kepala
Bentuk mesochepal, bersih, tidak ada lesi, distribusi rambut panjang beruban, kering.
Mata
Simetris, sclera anikterik, konjungtiva tidak anemi, reflex cahaya positif
Hidung
Simetris, bersih, tidak ada pembesaran polip
Mulut
Tidak ada pembesaran tonsil, bersih, mukosa bibir kering
Telinga :
- Daun telinga : simetris antara kanan dan kiri, bersih - Liang telinga : bersih, sedikit serumen
- Fungsi pendengaran : dalam batas normal
Leher
Tidak ada pembesaran tiroid, nadi karotis teraba
Jantung
I : simetris, ictus cordis tidak terlihat
P : pekak A : BJ I & II
Paru-Paru
I : simetris, pergerakan dada sewaktu bernapas simetris. tidak ada pergerakan otot bantu napas
P : vocal fremitus normal antara sisi kanan dan kiri. P : sonor
A : vesikuler
Abdomen
I : cembung
A : peristaltic usus 6 x/menit P : tidak ada nyeri tekan P : hipertimpani
Ekstremitas
Ekstremitas Atas
Terpasang infuse RL di tangan kanan
Tidak ada pitting edema, uji kekuatan otot nilainya ekstremitas atas 3 dan ekstremitas bawah 2, tampak sianosis, CRT <2 detik.
Ekstremitas Bawah
Tidak ada oedema, kulit kering
Genitalia
Terpasang DC
c. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai normal Satuan Darah rutin Hemoglobin Leukosit Hematrokit 13,7 12 40 13,2-17,3 3,8-10,6 41-53 g/dl 10^g/L % Kimia klinik Cholesterol Trigliserid SGOT SGPT Ureum Creatinin Uric acid 259 228 1,9 <265 70-140 <50 <49 <31 0,62-1,1 <6,8 Mg/dl Mg/dl U/l U/l Mg/dl Mg/dl Mg/dl
Calcium Natrium Kalium HDL LDL CKMB 1,05 131 3,8 66,7 14,7 85 135-147 3,5-5 Mmol/L Mmol/L d.Program therapy
Jenis obat dosis ISDN Aspilet Digoxin CPG Allupurinol Simvastatin Dobutamin 2x5mg 1x80mg 1x1/2 tablet 1x75mg 1x300mg 1x10mg 1,2 cc/jam
13.
Daftar MasalahNo Data Fokus Etiologi Masalah Paraf
1
DS: Pasien mengatakan sesak nafas DO:
- Klien gelisah - RR : 26x/menit - SPO2 95%. - Tampak sianosis.
- Terpasang O2 binasal 3liter/menit
Hipoksemia dan Iskemi jaringan sekunder terhadap sumbatan arteri Gangguan pertukaran gas 2 DS :
Klien mengatakan tubuhnya seakan
Gangguan system transport oksigen
tidak bertenaga, dan lemas DO :
- Saat disuapi, saturasi O2 klien turun
hingga 89 % - TD : 104/63 mmHg - N : 71 x/menit, lemah sekunder akibat infark miokard 3 DS :
Klien mengatakan tidak nafsu makan dan makanan terasa pahit.
DO:
- Mukosa bibir kering
- Klien makan hanya 4 sendok - Klien memuntahkan makanannya.
Hilangnya nafsu makan
Risiko perubahan nutrisi kurang dari
14.
Rencana KeperawatanDP Tgl/Jam Diagnosa Kep. Tujuan Intervensi Paraf
1 21 Januari 2013 13.00
Gangguan pertukaran gas b.d Iskemi jaringan
sekunder terhadap sumbatan arteri
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam, diharapkan gangguan pertukaran gas berkurang, dengan kriteria hasil:
1. Sesak nafas hilang
2. Klien tidak menunjukkan ekspresi wajah gelisah 3. RR normal, 16-20x/menit 4. SPO2 100%
1. Evaluasi perubahan tingkat kesadara, catat sianosis, dan perubahan warna kulit, termasuk membrane mukosa dan kuku
2. Berikan terapi oksigen binasal 3 liter/menit. 3. Pantau kadar hemoglobin. 4. Berikan posisi semifowler. 5. Kolaborasi dalam pemberian obat. 2 21 Januari 2013
13.00 gangguan sistem transportIntoleransi aktivitas b.d oksigen sekunder akibat
infark miokard
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3x24 jam, diharapkan klien dapat
mentoleransi aktivitas dengan kriteria hasil:
▪
Klien dapat berpartisipasi dalam aktivitas sesuai kemampuan klien.▪
Nadi dalam rentang normal 60-100 x/menit▪
Tekanan darah dalam rentang1. Pantau respon klien terhadap aktivitas 2. Monitor respon
pemberian oksigen 3. Anjurkan klien untuk
napas dalam setelah berpindah posisi atau beraktivitas
4. Bantu aktivitas fisik klien
normal 120/80 mmHg
▪
Klien mampu mengidentifikasi aktivitas dan situasi yang menimbulkan kecemasansecara bertahap
6. Berikan istirahat yang adekuat
3 21 Januari 2013 13.00
Risiko perubahan nutrisi b.d menurunnya keinginan
untuk makan sekunder akibat anoreksia
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diharapkan, status nutrisi adekuat dengan criteria hasil:
- Intake nutrisi adekuat - Nafsu makan meningkat - Mukosa bibir lembab
1. Kaji kemampuan klien dalam memenuhi kebutuhan nutrisi 2. Tawarkan oral hygiene
sebelum makan 3. Anjurkan pada klien
untuk makan sedikit tapi sering
4. Anjurkan pada klien untuk makan makanan hangat
5. Anjurkan pada klien untuk makan makanan yang disukai
6. Ajarkan pada klien tentang pentingnya kebutuhan nutrisi 7. Bantu klien dalam
makan dan libatkan keluarga dalam pemberian makanan
15.
Catatan Kperawatan (Implementasi)DP Tanggal Jam Tindakan Respon Paraf
1
21Januari 2013
12.00
Mengkaji tekanan darah, nadi dan RR, saturasi oksigen DS:-DO: TD: 104/67 mmHg N : 71 x/menit RR: 26 x/menit 12.10 Mengevaluasi
adanya sianosis. DO:tampak sianosisi di DS: kuku dan mukosa bibir pucat. 12.10 Mempertahankan pemberian oksigen DS:-DO: Klien menggunakan kanul nasal 3 liter/meni 12.10 Memberikan lingkungan yang nyaman dan kondusif 21 Januari 2013 10.00 Membantu
aktivitas fisik klien
DS:-DO:
Membantu klien untuk meninggikan tempat tidur
10.10
Menganjurkan klien untuk napas dalam setelah berganti posisi atau beraktivitas
DS:-DO:
Klien bisa mengikuti perawat saat mencontohkan cara napas dalam 10.20 Memantau respon klien terhadap aktivitas DS:-DO:
Saat membantu klien makan, N: 118x/menit SpO2: 89%, TD: 130/87mmHg Setelah makan: N: 111x/menit, SpO2:91 %, TD: 130/87 mmHg 12.15 memberikan istirahat yang
adekuat 21 Januari 2013 13.00 Memantau respon klien terhadap aktivitas DS:-DO:
Saat membantu klien makan dan minum , N: 109x/menit SpO2: 90%,
TD: 116/75 mmHg Setelah makan: N: 110x/menit, SpO2:92 %,
TD: 116/75 mmHg Menganjurkan
klien untuk napas dalam setelah berganti posisi atau beraktivitas DS:-DO: Klien bisa mempraktekkan cara napas dalam 13.00 Membantu
aktivitas fisik klien
DS: Klien mengatakan kalau dia haus
DO:
Membantu klien minum. Klien makan dan minum ½ gelas, dengan
mengubah posisi setengah duduk dan mengganti masker oksigen dengan nasal kanul
12.25 memberikan istirahat yang adekuat 21 Januari 2013 13.00 Meningkatkan aktivitas klien secara bertahap DS:-DO:
Klien bisa berpartisipasi saat makan dan minum.
13.00 Memantau respon klien terhadap aktivitas DS:-DO:
Saat membantu klien makan dan minum , N: 111x/menit SpO2: 93%, TD: 124/81 mmHg Setelah makan: N: 108x/menit, SpO2:95 %, TD: 124/81 mmHg 13.00 Menganjurkan klien untuk napas dalam setelah berganti posisi atau beraktivitas DS:-DO: Klien bisa mempraktekkan cara napas dalam 12.00 Membantu
aktivitas fisik klien DS:
Klien mengatakan sudah tidak sesek, tapi
terkadang masih ngos-ngosan
DO:
Membantu klien minum. Klien makan dan minum ½ gelas, dengan
mengubah posisi setengah duduk dan mengganti masker oksigen dengan nasal kanul
13.00 memberikan istirahat yang adekuat 3 21 Januari 2013 12.15 Mengkaji kemampuan klien dalam memenuhi kebutuhan nutrisi DS:-DO:
Klien bisa mengunyah makanan walaupun pelan-pelan. Klien tidak mengalami kesulitan menelan, 12.20 Membantu klien dalam makan DS:-DO:
Klien makan nasi tim. Dengan lauk soup dan hanya dihabiskan 4 sendok.
12.20
Menganjurkan klien untuk makan dengan porsi sedikit tetapi sering
DS:
Klien mengatakan, kalau dia memang mudah merasa kenyang. DO:-12.25 Menganjurkan klien untuk memakan makanan selagi hangat DS:
Klien mengatakan suka makan-makanan hangat tapi yang tidak terlalu panas
DO:-16.
Catatan PerkembanganTanggal Diagnosa Keperawatan Evaluasi Paraf
21 Januari 2013
Gangguan pertukaran gas b.d Iskemi jaringan sekunder terhadap sumbatan
arteri
S : Klien mengatakan masih sesak nafas O :
RR : 26 x/menit, SpO2: 95%;
A : masalah belum teratasi P : lanjutkan intervensi 1,2,3,4
Intoleransi aktivitas b.d gangguan sistem transport oksigen sekunder akibat infark
miokard
S : Klien mengatakan masih lemas O :
N: 108 x/menit; TD: 124/81 mmHg
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi nomor 1, 3,5
Risiko perubahan nutrisi b.d menurunnya keinginan untuk makan sekunder akibat
anoreksia
S : Klien mengatakan tidak nafsu makan
O: Klien makan + 8 sendok dan minum ½ gelas.
Mukosa bibir kering
A : masalah teratasi sebagian