7 7 BAB II BAB II TINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA A.
A. RISIKO RISIKO KETIKETIDAKSTDAKSTABILAABILAN KAN KADAR DAR GLUKGLUKOSA OSA DARAHDARAH 1.
1. PePengngerertitianan Ris
Risiko iko ketketidaidakstakstabilbilan an kadkadar ar gluglukoskosa a dardarah ah adaladalah ah kerkerentaentanannan terhadap variasi kadar glukosa/gula darah dari rentang normal, yang dapat terhadap variasi kadar glukosa/gula darah dari rentang normal, yang dapat mengganggu kesehatan (Herdman, 201!.
mengganggu kesehatan (Herdman, 201!. Ri
Risisiko ko keketitidadakskstatabibilalan n kakadadar r glglukukososa a dadararah h adadalaalah h beberirisiksikoo men
mengalgalami ami varvariasi iasi gluglukoskosa/ga/gula ula dardarah ah dardari i renrentantang g nornormal mal ("o("oengenges,es, 201!.
201!. #esi
#esimpumpulan, lan, risirisiko ko ketiketidakdakstabstabilailan n kadkadar ar gluglukoskosa a dardarah ah adaadalahlah berisiko
berisiko mengalami mengalami variasi variasi kadar kadar glukosa/gula darah glukosa/gula darah dari dari rentang rentang normal,normal, yang dapat mengganggu kesehatan.
yang dapat mengganggu kesehatan. 2.
2. $a$aktktor Ror Risiisikoko %en
%enuruurut t HerHerdmadman n (20(201!1!, , adaadapun pun &ak&aktor tor risirisiko ko ketketidaidakstkstabilabilanan kad
kadar ar gluglukoskosa a dardarah ah yaiyaitu tu asuasupan pan diediet t tidtidak ak 'uk'ukup, up, ganganggugguan an stastatustus ke
kesesehahatatan n &i&isisik, k, gagangngguguan an ststatatus us mementntal, al, kekehahamilmilanan, , keketeterlarlambmbatatanan perkembangan
perkembangan kogniti&, kogniti&, kurang kurang kepatuhan kepatuhan pada pada ren'ana ren'ana manaemenmanaemen diabetes, kurang pengetahuan tentang manaemen penyakit, manaemen diabetes, kurang pengetahuan tentang manaemen penyakit, manaemen dia
diabetbetes es tidtidak ak teptepat, at, manmanaemaemen en medmedikaikasi si tidtidak ak e&ee&ekti&kti&, , pempemantantauaauann gl
glukukososa a dadarah rah titidadak k adadekekuatuat, , pepenanambmbahahan an beberat rat babadadan n beberlrlebebihihanan,, penurunan
* *
aktivitas harian kurang dari yang dianurkan menurut enis kelamin dan aktivitas harian kurang dari yang dianurkan menurut enis kelamin dan usia, stres berlebihan, tidak menerima diagnosis.
usia, stres berlebihan, tidak menerima diagnosis. +.
+. #a#adadar ur ula "la "ararahah
#adar gula darah normal menurut
#adar gula darah normal menurut World Health OrganizationWorld Health Organization--a.
a. #et#etika pika puasuasa- )a- )7 mm7 mmol/ol/l atal atau 72u 72)12)12 mg mg/dl/dl b.
b. 0 menit setelah makan- 10 mmol/l atau 1*0 mg/d0 menit setelah makan- 10 mmol/l atau 1*0 mg/dll c.
c. %alam hari- * mmol/l atau 1 mg/dl (http-//ualalat'ekguladarah.blog%alam hari- * mmol/l atau 1 mg/dl (http-//ualalat'ekguladarah.blog spot.'o.id/201/0/kadar)gula)darah)normal)menurut)ho.html!.
spot.'o.id/201/0/kadar)gula)darah)normal)menurut)ho.html!. .
. andanda daa dan en ealaala %en
%enuruurut t 3ul3ule'he'hek ek (20(201!1!, , tantanda da dan dan gegeala ala hiphiperlierlikemkemi i adaladalahah poliuria, polidipsi,
poliuria, polidipsi, poli&agi, kelemahan, poli&agi, kelemahan, letargi, malaise, letargi, malaise, pandangan kabur,pandangan kabur, at
atau au saksakit it kekepapalala. . 4e4edadangngkakan n tatandnda a dadan n gegealala a hihipopoglglikikememia ia adadalaalahh gemetar, sempoyongan, berkeringat, antung berdebar)debar, ke'emasan, gemetar, sempoyongan, berkeringat, antung berdebar)debar, ke'emasan, iritabel, tidak sabaran, takikardi, palpitasi, menggigil, kikuk, kepala terasa iritabel, tidak sabaran, takikardi, palpitasi, menggigil, kikuk, kepala terasa ringan, pu'at, lapar, mual, sakit kepala, kelelahan, mengantuk, kelemahan, ringan, pu'at, lapar, mual, sakit kepala, kelelahan, mengantuk, kelemahan, hangat, pusing, pingsan, pandangan kabur, mimpi buruk, menangis saat hangat, pusing, pingsan, pandangan kabur, mimpi buruk, menangis saat ti
tiddurur, , ppararesesththesesiaia, , susulilit t bbererkkososenentrtrasasi, i, susulilit t bbi'i'arara, a, titidadak k bbisisaa mengkoordinasikan, perubahan tingkah laku, kebingungan, koma, keang. mengkoordinasikan, perubahan tingkah laku, kebingungan, koma, keang.
* *
aktivitas harian kurang dari yang dianurkan menurut enis kelamin dan aktivitas harian kurang dari yang dianurkan menurut enis kelamin dan usia, stres berlebihan, tidak menerima diagnosis.
usia, stres berlebihan, tidak menerima diagnosis. +.
+. #a#adadar ur ula "la "ararahah
#adar gula darah normal menurut
#adar gula darah normal menurut World Health OrganizationWorld Health Organization--a.
a. #et#etika pika puasuasa- )a- )7 mm7 mmol/ol/l atal atau 72u 72)12)12 mg mg/dl/dl b.
b. 0 menit setelah makan- 10 mmol/l atau 1*0 mg/d0 menit setelah makan- 10 mmol/l atau 1*0 mg/dll c.
c. %alam hari- * mmol/l atau 1 mg/dl (http-//ualalat'ekguladarah.blog%alam hari- * mmol/l atau 1 mg/dl (http-//ualalat'ekguladarah.blog spot.'o.id/201/0/kadar)gula)darah)normal)menurut)ho.html!.
spot.'o.id/201/0/kadar)gula)darah)normal)menurut)ho.html!. .
. andanda daa dan en ealaala %en
%enuruurut t 3ul3ule'he'hek ek (20(201!1!, , tantanda da dan dan gegeala ala hiphiperlierlikemkemi i adaladalahah poliuria, polidipsi,
poliuria, polidipsi, poli&agi, kelemahan, poli&agi, kelemahan, letargi, malaise, letargi, malaise, pandangan kabur,pandangan kabur, at
atau au saksakit it kekepapalala. . 4e4edadangngkakan n tatandnda a dadan n gegealala a hihipopoglglikikememia ia adadalaalahh gemetar, sempoyongan, berkeringat, antung berdebar)debar, ke'emasan, gemetar, sempoyongan, berkeringat, antung berdebar)debar, ke'emasan, iritabel, tidak sabaran, takikardi, palpitasi, menggigil, kikuk, kepala terasa iritabel, tidak sabaran, takikardi, palpitasi, menggigil, kikuk, kepala terasa ringan, pu'at, lapar, mual, sakit kepala, kelelahan, mengantuk, kelemahan, ringan, pu'at, lapar, mual, sakit kepala, kelelahan, mengantuk, kelemahan, hangat, pusing, pingsan, pandangan kabur, mimpi buruk, menangis saat hangat, pusing, pingsan, pandangan kabur, mimpi buruk, menangis saat ti
tiddurur, , ppararesesththesesiaia, , susulilit t bbererkkososenentrtrasasi, i, susulilit t bbi'i'arara, a, titidadak k bbisisaa mengkoordinasikan, perubahan tingkah laku, kebingungan, koma, keang. mengkoordinasikan, perubahan tingkah laku, kebingungan, koma, keang.
.
. PenPengkagkaian ian $ok$okusus $
$ookkuus s ppeennggkkaaiiaan n ppaadda a ppaasisieen n ddeennggaan n mmaasasalalah h rriissiikkoo ketidakstabilan kadar glukosa darah
ketidakstabilan kadar glukosa darah adalah-a.
a. 5s5supupan an didietet
5supan diet digunakan untuk membantu mengendalikan kadar 5supan diet digunakan untuk membantu mengendalikan kadar glukosa darah, upaya mempertahankan umlah kalori dan karbohidrat glukosa darah, upaya mempertahankan umlah kalori dan karbohidrat ya
yang ng didikokonsnsumumsi si ununtutuk k memememenunuhi hi kekebubututuhahan n enenerergigi, , sehsehininggggaa me
men'n'egegah ah &lu&luktktuauasi si kakadadar r glglukukososa a dadarah rah setsetiaiap p haharinrinya ya dedengnganan me
mengngupupayayakakan an kakadadar r glglukukososa a dadarah rah memendndekekati ati nonormrmalal. . %e%enunururutt
aroto (201!, pada aspek diit, aroto (201!, pada aspek diit, data yang perlu dikai data yang perlu dikai adalah -adalah -1.
1. 5ngga5nggaran makanran makan, makanan ke, makanan kesukaansukaan, aktu maka, aktu makan.n. 2.
2. 5pakah a5pakah ada diet yanda diet yang dilakug dilakukan se'arkan se'ara khususa khusus66 +.
+. 5pakah ad5pakah ada penuruna penurunan dan peninan dan peningkatan bgkatan berat badan dan beerat badan dan berapa lamarapa lama periode aktunya6
periode aktunya6 .
. 5pakah ad5pakah ada status &isik pasien yana status &isik pasien yang dapat mening dapat meningkatkgkatkan diet sepertian diet seperti luka bakar dan demam6
luka bakar dan demam6 .
. 5pakah a5pakah ada toleranda toleransi makan dasi makan dan minum tn minum tertentuertentu66 b.
b. lahragalahraga
%enurut 8e%one (201!, olahraga yang teratur yang terdiri atas %enurut 8e%one (201!, olahraga yang teratur yang terdiri atas set
setidaidaknyknya a 10 10 menmenit it per per minmingguggu. . PadPada a penpenyanyandandang g "% "% olaolahraghragaa me
meniningngkakatktkan an amambibilalan n glglukukososa a ololeh eh sel sel otototot, , yayang ng kekemumungngkikinannan m
meenngguurraannggi i keebk buuttuuhhaan n aakkaan n iinnssuulliinn. . ##eemmaammppuuaan n uunnttuuk k memp
10
yang berbeda, termasuk keletihan dan kadar glukosa. %engkai gaya hidup yang la9im pada orang tersebut sebelum menetapkan program olahraga sama pentingnya dengan sebelum meren'anakan diet. $aktor) &aktor yang perlu dipertimbangkan men'akup kebiasaan olahraga pasien, lingkungan tempat tinggal dan program komunitas. lahraga yang paling dinikmati orang tersebut kemungkinan akan dilakukan seumur hidup. unakan alas kaki yang sesuai, inspeksi kaki setiap hari dan setelah olahraga, hindari berolahraga dalam 'ua'a panas atau dingin ekstrem dan hindari berolahraga selama masa kontrol glukosa.
'. Pemantauan kadar glukosa darah se'ara mandiri
%enurut 4melt9er (2002!, pemantauan kadar glukosa darah se'ara mandiri, penderita diabetes kini dapat mengatur terapinya untuk mengendalikan kadar glukosa darah se'ara optimal. :ara ini memungkinkan deteksi dan pen'egahan hipoglikemia serta hiperglikemia dan berperan dalam menentukan kadar glukosa darah normal yang kemungkinan akan mengurangi komplikasi diabetes angka panang.
. Prinsip Penatalaksanaan
5dapun prinsip penatalaksanaan diabetes melitus menurut anto (201!
11
;dukasi mengenai pengertian "%, promosi perilaku hidup sehat, pemantauan glukosa darah mandiri, serta tanda dan geala hipoglikemia beserta 'ara mengatasinya perlu dipahami oleh pasien. b. erapi nutrisi medis (<%!
<% merupakan aspek penting dari penatalaksanaan "% se'ara menyeluruh yang membutuhkan keterlibatan multidisiplin (dokter, ahli gi9i, petugas kesehatan, pasien, serta keluarga pasien!. Prinsip pengaturan diep pada penyandang "% adalah menu seimbang sesuai
kebutuhan kalori dan 9at gi9i masing)masing pasien, serta perlu ditekankan pentingnya keteratura adal, enis dan umlah makanan. #ebutuhan kalori dilakuakan dengan memperhatikan kalori basal. #ebutuhan kalori ini besarnya 2 (perempuan! +0 kalori (laki) laki!/#g33 ideal, ditambah atau dikurangi tergantung dari beberapa &aktor seperti enis kelamin, umur, aktivitas, berat badan.
#omposisi makanan yang dianurkan terdiri
dari-1! #arbohidrat- = > total asupan energi (karbohidrat non)olahan berserat tinggi, dibagi dalam +? makan/hari!
2! 8emak- 20 = 2 > kebutuhan kalori (batasi lemak enuh dan lemak trans, seperti daging berlemak dan whole milk , konsumsi kolesterol @200 mg/hari!
+! Protein- 10 = 20 > total asupan energi ( seafood , daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, produk susu rendah lemak, ka'ang)ka'angan, tahu dan tempe!
12
! <atrium- @+ g atau 1 sdt garam dapur (pada hipertensi, natrium dibatasi 2, g!
! 4erat A 2 g dari (ka'ang)ka'angan, buah, dan sayuran serta karbohidrat tinggi serat!
! Pemanis alternati&- tetap perlu diperhitungkan kandungan kalorinya sebagai bagian dari kebutuhan kalori sehari.
'. 5ktivitas &isik
#egiatan asmani yang dianurkan adalah intensitas sedang (0 = 70 > denyut nadi maksimal! minimal 10 menit/minggu. 5ktivitas dibagi dalam tiga hari per minggu dan tidak ada dua hari berturutan tanpa aktivitas &isik. Bika tidak ada kontraindikasi, pasien "% tipe CC diedukasi melakukan latihan resistensi sekurangnya 2 ?/minggu. Dntuk penyandang "% dengan penyakit kadiovaskular, latihan asmani
dimulai dengan intersitas rendah dan durasi singkat lalu se'ara perlahan ditingkatkan. 5ktivitas &isik sehari)hari uga dapat dilakuakan, misalnya beralan kaki ke tempat kera, menggunakan tangga.
d. erapi &armakologis
erapi &armakologis diterapkan bersama)sama dengan pengaturan diet dan latihan asmasni. erapi &armakologis dapat berupa
1+
B. KONSEP DIABETES MELITUS 1. Pengertian
"iabetes melitus adalah suatu penyakit heterogen yang dide&inisikan berdasarkan adanya hiperglikemia (anong, 2011!.
"iabetes melitus merupakan penyakit kronis de&isiensi atau resistansi insulin absolut atau relati&. "itandai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak (3ilotta, 2012!.
"iabetes melitus merupakan sekumpulan gangguan metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia! akibat kerusakan pada sekresi insulin, kera insulin atau keduanya (3runner, 201!.
#esimpulan, diabetes melitus merupakan suatu penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia! akibat kerusakan pada sekresi insulin, kera insulin atau keduanya. "itandai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak. 2. 5natomi $isiologi
1
Pankreas adalah suatu alat tubuh yang agak panang terletak retroperitonial dalam abdomen bagian atas, di depan vertebrae lumbalis C dan CC. #epala pankreas terletak dekat kepala duodenum, sedangkan ekornya sampai ke lien. Pankreas mendapat darah dari arteri linenalis dan arteri mesenterika superior. "uktus pankreatikus bersatu dengan duktus koledukus dan masuk ke duodenum, pankreas menghasilkan dua kelenar yaitu kelenar endokrin dan kelenar eksokrin.
Pankreas menghasilkan kelenar endokrin bagian dari kelompok sel yang membentuk pulau)pulau 8angerhans. Pulau)pulau 8angerhans berbentuk oval tersebar di seluruh pankreas. "alam tubuh manusia terdapat 1)2 uta pulau)pulau 8angerhans yang dibedakan atas granulasi dan pearnaan, setengah dari sel ini menyekresi hormon insulin.
"alam tubuh manusia normal pulau 8angerhans menghasilkan empat enis
sel-a. 4el)sel 5 (al&a! sekitar 20)0> memproduksi glukagon menadi &aktor hiperglikemik, mempunyai anti)insulin akti&.
b. 4el)sel 3 (beta! 0)*0> &ungsinya membuat insulin. '. 4el)sel " )1> membuat somastotatin.
d. 4el)sel $ 1> mengandung dan menyekresi pankreatik polipeptida . Cnsulin merupakan protein ke'il terdiri dari dua rantai asam amino, satu sama lainnya dihubungkan oleh ikatan disul&ida. 4ebelum dapat ber&ungsi ia harus berikatan dengan protein reseptor yang besar dalam membran sel. 4ekresi insulin dikendalikan oleh kadar glukosa darah.
1
#adar glukosa darah yang berlebihan akan merangsang sekresi insulin dan bila kadar glukosa normal atau rendah maka sekresi insuli akan berkurang.
%ekanisme kera
insulin-a. Cnsulin meningkatkan transpor glukosa ke dalam sel/aringan tubuh ke'uali otak, tubulus ginal, mukosa usus halus dan sel darah merah. %asuknya glukosa adalah suatu proses di&usi, karena perbedaan konsentrasi glukosa bebas antara luar sel dan dalam sel.
b. %enigkatkan transpor asam amino ke dalam sel. '. %eningkatkan sentesis protein di otak dan hati.
d. %enghambat kera hormon yang sensiti& terhadap lipase, meningkatkan sintesis lipida.
e. %eningkatkan pengambilan kalsium dari 'airan sekresi. ;&ek
insulin-a. ;&ek insulin pada metabolisme karbohidrat, glukosa yang diabsorbsi dalam darah menyebabkan sekresi insulin lebih 'epat, meningkatkan penyimpanan dan penggunaan glukosa dalam hati, dan meningkatkan metabolisme glukosa dalam otot. Penyimpanan glukosa dalam otot meningkatkan transpor glukosa melalui membran sel otot.
b. ;&ek insulin pada metabolisme lemak dalam angka panang. #ekurangan insulin menyebabkan ateriosklerosis, serangan antung, stroke, dan penyakit vaskular lainnya. #elebihan insulin menyebabkan sintesis dan penyimpanan lemak, meningkatkan transpor glukosa ke dalam sel hati, kelebihan ion sitrat, dan isositrat. Penyimpanan lemak
1
dalam sel adiposa menghambat kera lipase yang sensiti& hormon dan meningatkan transpor ke dalam sel lemak.
'. ;&ek insulin pada metabolisme protein- transpor akti& banyak asam amino ke dalam sel, membentuk protein baru meningkatkan translasi messenger R<5, meningkatkan ke'epatan transkripsi "<5.
#ekurangan insulin dapat menyebabkan kelainan yang dikenal dengan diabetes melitus, yang mengakibatkan glukosa tertahan di luar sel ('airan ekstraseluler!, mengakibatkan sel aringan mengalami kekurangan glukosa/energi dan akan merangsang glikogenelisis di sel hati dan sel aringan. lukosa akan dilepaskan ke dalam 'airan ekstrasel sehingga teradi hiperglikemia. 5pabila men'apai nilai tertentu sebagian tidak diabsorpsi ginal, dikeluarkan melalui urine sehingga teradi glikosuria dan poliuria.
#onsentrasi glukosa darah mempunyai e&ek yang berlaanan dengan sekresi glukagon. Penurunan glukosa darah meningkatkan sekresi glukosa yang rendah. Pankreas menyekresi glukagon dalam umlah yang besar. 5sam amino dari protein meningkatkan sekresi insulin dan
menurunkan glukosa darah.
Pada orang normal, konsentrasi glukosa darah diatur sangat sempit 0 mg/100 ml. rang yang berpuasa setiap pagi sebelum makan 120)10 mg/100 ml, setelah makan akan meningkat, setelah 2 am kembali ke tingkat normal. 4ebagian besar aringan dapat menggeser ke penggunaan lemak dan protein untuk energi bila tidak terdapat glukosa. lukosa
17
merupakan satu)satunya 9at gi9i yang dapat digunakan oleh otak, retina, dan epitel germinativum (4yai&&udin, 2012!.
+. ;tiologi
%enurut 4melt9er (2002!, etiologi dari diabetes melitus yaitu-a. "iabetes ipe C
"iabetes tipe C ditandai oleh penghan'uran sel)sel beta pankreas. #ombinasi &aktor genetik, imunologi dan mungkin pula lingkungan (misalnya, in&eksi virus! diperkirakan turut menimbulkan destruksi sel beta.
1! $aktor)&aktor genetik. Penderita diabetes tidak mearisi diabetes diabetes tipe C itu sendiri, tetapi mearisi suatu predisposisi atau ke'enderungan genetik ke arah teradinya diabetes tipe C.
2! $aktor)&aktor imunologi. Pada diabetes tipe C terdapat bukti adanya suatu respons otoimun. Respons ini merupakan respons abnormal di mana antibodi terarah pada aringan normal tubuh dengan 'ara bereaksi terhadap aringan tersebut yang dianggapnya seolah)olah
sebagai aringan asing.
+! $aktor)&aktor lingkungan. Penyelidikan uga sedang dilakukan terhadap kemungkinan &aktor)&aktor eksternal yang dapat memi'u destruksi sel beta. 4ebagai 'ontoh, hasil penyelidikan yang menyatakan baha virus atau toksin tertentu dapat memi'u proses otoimun yang menimbulkan destruksi sel beta.
1*
%ekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin pada diabetes tipe CC masih belum diketahui. $aktor genetik diperkirakan memegang peranan dalam proses teradinya resistensi insulin. 4elain itu terdapat pula &aktor)&aktor risiko tertentu yang berhubungan dengan proses teradinya diabetes tipe CC. $aktor) &aktor ini
adalah-1! Dsia (resistensi insulin 'enderung meningkat pada usia di atas tahun!
2! besitas
+! Riayat keluarga
! #elompok etnik (di 5merika 4erikat, golongan Hispanik serta penduduk asli 5merika tertentu memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk teradinya diabetes tipe CC dibandingkan dengan
golongan 5&ro)5merika! . #lasi&ikasi
%enurut anto (201!, adapun klasi&ikasi dari "iabetes %elitus,
yaitu-a. "iabetes tipe C
"estruksi sel beta pankreas, umumnya teradi de&isiensi insulin absolut sehingga mutlak membutuhkan terapi insulin. 3iasanya disebabkan karena penyakit autoimun atau idiopatik.
1
3ervariasi, mulai yang dominan resisten insulin disertai de&isiensi insulin relati& sampai dominan de&ek sekresi insulin disertai resistensi insulin.
'. "iabetes tipe lain
1! "e&ek genetik &ungsi sel beta 2! "e&ek genetik kera insulin +! Penyakit eksokrin pankreas ! ;ndokrinopati
! #arena obat/9at kimia/latrogenik ! Cn&eksi
7! 4ebab imunologik yang arang
*! 4indrom genetik lain yang berkaitan dengan "% d. "iabetes gestasional
"iabetes yang teradi selama kehamilan. . Pato&isiologi
"iabetes %elitus memiliki berbagai penyebab, yaitu hereditas, lingkungan (in&eksi, makanan, toksik, stres!, perubahan gaya hidup pada orang yang se'ara genetik rentan, kehamilan (#oalak, 2011!.
5papun penyebabnya, semua tipe diabetes teradi akibat de&isiensi relati& kera insulin. 4elain itu, pada diabetes tipe C dan CC, kadar glukagon tampaknya meningkat se'ara abnormal. Rasio glukagon)insulin yang tinggi ini men'iptakan suatu keadaan yang serupa dengan keadaan yang diumpai saat puasa dan menyebabkan teradinya lingkungan Esuper)
20
puasaF yang tidak sesuai untuk mempertahankan homeostatis bahan bakar normal.
angguan metabolik yang teradi bergantung pada deraat penurunan kera insulin. Baringan adiposa paling peka terhadap kera insulin. #arena itu, rendahnya aktivitas insulin dapat menyebabkan peningkatan lipolisis dan penurunan penyimpanan lemak. #adar insulin yang lebih tinggi diperlukan untuk melaan e&ek glukagon di hati dan mengahambat pengeluaran glukosa oleh hati. Pada orang normal, kadar basal aktivitas insulin mampu memerantarai berbagai respons tersebut. <amun, kemampuan otot dan aringan peka)insulin lainnya untuk berespons terhadap pemberian glukosa dengan menyerap glukosa (melalui perantaan insulin! memerlukan sekresi insulin yang terstimulasi dari pankreas.
#arena itu, penurunan ringan kera insulin mula)mula bermani&estasi sebagai ketidak)mampuan aringan peka)insulin untuk
mengurangi beban glukosa. 4e'ara klinis, hal ini menimbulkan hiperglikemia pas'a)makan ( postprandial hyperglycemia!. Cndividu) individu ini, yaitu umumnya pegidap diabetes tipe CC yang masih menghasilkan insulin tetapi mengalami peningkatan resistensi insulin, akan memperlihatkan gangguan ui toleransi glukosa. <amun, kadar glukosa puasa tetap normal karena aktivitas insulin masih 'ukup untuk mengimbangi pengeluaran glukosa (yang diperantai oleh glukagon! oleh hati. Bika e&ek insulin semakin menurun, e&ek glukagon terhadap hati tidak
21
mendapat perlaanan yang berarti sehingga teradi hiperglikemia pas'amakan dan hiperglikemia puasa.
%eskipun pengidap diabetes tipe CC biasanya masih menyisakan kera insulin endogen, hal tersebut tidak berlaku bagi pegidap diabetes tipe C. #arena itu, pengidap diabetes tipe C yang tidak diobati atau diobati se'ara kurang optimal memperlihatkan tanda)tanda de&isiensi insulin yang terparah. 4elain hiperglikemia puasa dan pas'amakan, mereka uga mengalami ketosis karena pengurangan nyata insulin menyebabkan lipolisis simpanan lemak menadi maksimal untuk menghasilkan substrat bagi ketogenesis di hati yang dipi'u oleh glukagon.
5sam)asam lemak yang dibebaskan dari lipolisis, selain dimetabolisme oleh hati menadi badan)badan keton, uga mengalami re) esteri&ikasi dan dikemas menadi G8"8. 4elain itu, de&isiensi insulin menyebabkan penurunan lipoprotein lipase, yaitu en9im yang berperan dalam hidrolisis trigliserida G8"8 sebagai persiapan untuk penyimpanan asam lemak di aringan adiposa sehingga pembersihan G8"8 melambat. #arena itu, pada diabetes tipe C dan CC, dapat teradi peningkatan kadar G8"8 akibat peningkatan produksi G8"8 dan penurunan bersihannya (anong, 2011!.
3adan keton merupakan asam yang mengganggu keseimbangan asam)basa tubuh apabila umlahnya berlebihan. #etoasidosis diabetik yang diakibatkannya dapat meyebabkan tanda)tanda dan geala seperti nyeri abdomen, mual, muntah, hiperventilasi, napas berbau keton dan bila tidak
22
ditangani akan menimbulkan perubahan kesadaran, koma bahkan kematian. %ual dan muntah sering menyertai ketoasidosis diabetes dan ikut berperan menimbulkan dehidrasi (4melt9er, 2002!.
#arena insulin merangsang penyerapan asam amino dan pembentukan protein di otot, penurunan kera insulin pada diabetes melitus mengurangi sintesis protein otot. Cnsulinopenia berat, seperti yang teradi pada diabetes tipe C, dapat menyebabkan keseimbangan nitrogen menadi negati& dan kehilangan protein yang men'olok. 5sam)asam amino yang tidak diserap oleh otot dialihkan ke hati tempat 9at)9at ini digunakan sebagai bahan bakar untuk menalankan glukogenesis (anong, 2011!.
%olekul glukosa yang menumpuk pada peredaran darah, akan mengakibatkan hiperglikemia. Hiperglikemia menyebabkan hiperosmolaritas serum yang menarik air dari ruang intraseluler ke dalam sirkulasi umum. Peningkatan volume darah meningkatkan aliran darah ginal dan hiperglikemia bertindak sebagai diuretik osmosis. "iuretik osmosis yang dihasilkan meningkatkan haluaran urine. #ondisi ini disebut poliuri. #etika kadar glukosa darah melebihi ambang batas glukosa, biasanya sekitar 1*0 mg/dl, glukosa diekskresikan ke dalam urine, suatu kondisi yang disebut glukosuria. Penurunan intraselular dan peningkatan haluaran urine menyebabkan dehidrasi. %ulut menadi kering dan sensor haus diakti&kan yang menyebabkan orang tersebut minum air dalam umlah yang banyak (polidipsia!.
2+
#arena glukosa tidak dapat masuk ke dalam sel tanpa insulin, produksi energi menurun. Penurunan energi ini menstimulasi rasa lapar
dan orang makan lebih banyak (poli&agia!. %eski asupan makan meningkat, berat badan orang tersebut turun saat tubuh kehilangan air dan meme'ah protein dan lemak sebagai upaya memulihkan sumber energi. %alaise dan keletihan menyertai penurunan energi (8e%one, 201!.
Pada diabetes yang tidak terkontrol, &ungsi kemotaksis dan &agositosis neutro&il terganggu. Cmunitas selular uga mungkin abnormal. 4elain itu, kalinan vaskular dapat mengambat aliran darah, yang men'egah sel)sel radang men'apai luka (misalnya, ulkus kaki! atau tempat)tempat in&eksi lain. #arena itu, orang dengan diabetes lebih rengan mengalami in&eksi dan dapat terangkit in&eksi yang lebih parah. 5kibatnya, in&eksi umum tertentu (misalnya, in&eksi kandida, penyakit periodontal! lebih sering teradi pada pengidap diabetes. 4eumlah in&eksi yang tak la9im uga sering diumpai pada penderita diabetes (misalnya, papilitis nekrotikans, mukormikosis sinus hidung yang menginvasi orbita dan kranium, serta otitis eksterna maligna akibat Pseudomonas aeruginosa! (anong, 2011!.
2
. Pathays 7.
2
7. %ani&estasi #linis
%enurut #oalak (2011!, tanda dan geala diabetes melitus
meliputi-a. Poliuria dan polidipsia yang disebabkan oleh osmolaritas serum yang tinggi akibat kadar glukosa serum yang tinggi.
b. 5noreksia (sering teradi! atau poli&agia (kadang)kadang teradi!.
'. Penurunan berat badan (biasanya sebesar 10> hingga +0>, penyandang diabetes tipe 1 se'ara khas tidak memiliki lemak pada tubuhnya saat diagnosis ditegakkan! karena tidak terdapat metabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang normal sebagai akibat &ungsi insulin yang rusak atau tidak ada.
d. 4akit kepala, rasa 'epat lelah, mengantuk, tenaga yang berkurang, dan gangguan pada kinera sekolah serta pekeraan, semua ini disebabkan oleh kadar glukosa intrasel yang rendah.
e. #ram otot, iritabilitas, dan emosi yang labil akibat ketidakseimbangan elektrolit.
&. angguan penglihatan, seperti penglihatan kabur, akibat pembengkakan yang disebabkan glukosa.
g. Patirasa (baal! dan kesemutan akibat kerusakan aringan sara&.
h. angguan rasa nyaman dan nyeri pada abdomen akibat neuropati otonom yang menimbulkan gastroparesis dan konstipasi.
i. %ual, diare, atau konstipasi akibat dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit ataupun neuropati otonom.
2
. Cn&eksi atau luka pada kulit yang lambat sembuhnya, rasa gatal pada kulit.
k. Cn&eksi kandida yang rekuren pada vagina atau anus. *. Pemeriksaan Penunang
%enurut 3ilotta (2012!, pemeriksaan penunang untuk "iabetes %elitus antara
lain-a.
8aboratorium-1! #adar glukosa plasma puasa lebih besar atau sama dengan 12 mg/dl pada sedikitnya dua kali pemeriksaan.
2! #adar glukosa darah a'ak lebih besar dari atau sama dengan 200 mg/dl.
+! ula darah postprandial lebih besar dari atau sama dengan 200 mg/dl,
! Hemoglobin glikoliasi (Hb 51:! meningkat.
! Drinalisis dapat menunukkan aseton atau glukosa. b. Prosedur diagnostik
Pemeriksaan o&talmogis dapat menunukkan retinopati diabetik. . #omplikasi
%enurut 3runner (201!, komplikasi yang berkaitan dengan diabetes diklasi&ikasikan sebagai komplikasi akut dan kronik. #omplikasi akut teradi akibat intoleransi glukosa yang berlangsung dalam angka aktu pendek dan men'akup
berikut-27
a. Hipoglikemia
%enurut 8e%one (201!, hipoglikemia (kadar glukosa darah rendah! umum teradi pada penyandang "% tipe C dan terkadang teradi pada penyandang "% tipe CC.
b. "#5 ( Diabetic Ketoacidosis!
#etoasidosis diabetes ("#5! disebabkan oleh tidak adanya atau sangat minimnya umlah insulin yang dihasilkan.
'. HH<4 ( Hyperglicemic Hyperosmolar Nonketotic Syndrom!
%enurut 4melt9er (2002!, sindrom hiperglikemi hiperosmolar sindrom merupakan keadaan yang didominasi oleh hiperosmolaritas dan hiperglikemia dan disertai perubahan tingkat kesadaran ( sense of awareness!.
#omplikasi kronik biasanya teradi 10)1 tahun setelah aitan diabetes melitus. #omplikasinya men'akup
berikut-a. Penyakit makrovaskular (pembuluh darah besar!- memengaruhi sirkulasi koroner, pembuluh darah peri&er, dan pembuluh darah otak. b. Penyakit mikrovaskular (pembuluh darah ke'il!- memengaruhi mata
(retinopati! dan ginal (ne&ropati! kontrol kadar gula darah untuk menunda atau men'egah aitan komplikasi mikrovaskular maupun makrovaskular.
'. Penyakit neuropatik- memengaruhi sara& sesori motorik dan otonom serta berperan memun'ulkan seumlah masalah, seperti impotensi dan ulkus kaki.
2*
10. Penatalaksanaan %edis
%enurut 3runner (201!, tuuan utama terapi adalah menormalkan aktivitas insulin dan kadar glukosa darah guna mengurangi mun'ulnya komplikasi vaskular dan neuropatik. uuan terapeutik pada setiap tipe diabetes adalah untuk men'apai kadar glukosa darah normal (euglikemia! tanpa desertai hipoglikemia dan tanpa mengganggu aktivitas pasien sehari)hari. 5da komponen penatalaksanaan diabetes- nutrisi, olahraga, pemantauan, terapi &armakologis dan edukasi.
a. erapi primer untuk diabetes tipe 1 adalah insulin.
b. erapi primer untuk diabetes tipe 2 adalah penurunan berat badan. '. lahraga penting untuk meningkatkan kee&ekti&an insulin.
d. Penggunaan agens hipoglikemik oral apabila diet dan olahraga tidak berhasil mengontrol kadar gula darah. Cneksi insulin dapat digunakan pada kondisi akut.
e. %engingat terapi bervariasi selama peralanan penyakit karena adanya perubahan gaya hidup dan status &isik serta emosional dan uga kemaaun terapi, terus kai dan modi&ikasi ren'ana terapi serta lakukan penyesuaian terapi setiap hari. ;dukasi diperlukan untuk pasien dan
keluarga.
11. $okus Pengkaian
%enurut "oenges (2012!, &okus pengkaian "iabetes %elitus
2
1! eala- lemah, letih, sulit bergerak/beralan, kram otot, tonus otot, menurun, gangguan tidur/istirahat.
2! anda- takikardia dan takipnea pada keadaan istirahat atau dengan aktivitas, letargi/disorientasi, koma, penurunan kekuatan otot.
b. 4irkulasi
1! eala- 5danya riayat hipertensi, kebas dan kesemuatan pada ekstermitas, ulkus pada kaki, penyembuhan yang lama.
2! anda- takikardia, perubahan tekanan darah postural, hipertensi, nadi yang menurun/tak ada, disritmia, krekles, kulit (panas, kering dan kemerahan!, bola mata 'ekung.
'. Cntegritas ;go
1! eala- stres, tergantung pada orang lain, masalah &inansial yang berhubungan dengan kondisi.
2! anda- ansietas, peka rangsang. d. ;liminasi
1! eala- perubahan pola berkemih (poliuria!, nokturia, rasa nyeri/terbakar, kesulitan berkemih (in&eksi!, C4# baru/berulang. nyeri tekan abdomen, diare.
2! anda- urine en'er, pu'at, kuning, poliuri (dapat berkembang menadi oliguria/anuria ika teradi hipovolemia berat!, urine berkabut, bau busuk (in&eksi!, abdomen keras, adanya ansietas, bising usus lemah dan menurun, hiperakti& (diare!.
+0
e. %akanan/'airan
1! eala- hilang napsu makan, mual/muntah, tidak mengikuti diet, peningkatan masukan glukosa/karbohidrat, penurunan berat badan lebih dari periode beberapa hari/minggu, haus, penggunaan diuretik (tia9id!.
2! anda- kulit kering/bersisik, turgor elek, kekakuan/distensi abdomen, muntah, pembesaran tiroid (peningkatan kebutuhan metabolik dengan peningkatan gula darah!, bau halitosis/manis, bau buah (napas aseton!.
&. <eurosensori
1! eala- pusing/pening, sakit kepala, kesemutan, kebas kelemahan pada otot, parestesia, gangguan penglihatan.
2! anda- disorientasi, mengantuk, letargi, stupor/koma (tahap lanut!, gangguan memori (baru, masa lalu!, ka'au mental, re&leks tendon dalam menurun (koma!, aktivitas keang (tahap lanut dari "#5!. g. <yeri/kenyamanan
1! eala- abdomen yang tegang/nyeri (sedang/berat!.
2! anda- aah meringis dengan palpitasi, tampak sangat berhat)hati. h. Pernapasan
1! eala- merasa kekurangan oksigen, batuk dengan/tanpa sputum purulen (tergantung adanya in&eksi/tidak!.
2! anda- lapar udara, batuk, dengan/tanpa sputum purulen (in&eksi!, &rekuensi pernapasan.
+1
i. #eamanan
1! eala- kulit kering, gatal, ulkus kulit.
2! anda- demam, dia&oresis, kulit rusak, lesi/ulserasi. manurunnya kekuatan umum/rentang gerak, parestesia/paralisis otot termasuk otot)otot pernapasan (ika kadar kalium menurun dengan 'ukup taam!.
. 4eksualitas
1! eala- rabas vagina ('enderung in&eksi!, masalah impoten pada pria, kesulitan orgasme pada anita.
k. Penyuluhan/pembelaaran
1! eala- &aktor risiko keluarga "%, penyakit antung, stroke, hiprtensi. Penyembuhan yang lambat. Penggunaan obat seperti steroid, diuretik (tia9id!, dilantin dan &enobarbital (dapat meningkatkan kadar glukosa darah!. %ungkin atau tidak memerlukan obat diabetik sesuai pesanan
2! Ren'ana pemulangan- mungkin memerlukan bantuan dalam pengaturan diet, pengobatan, peraatan diri, pemantauan terhadap
glukosa darah. 12. $okus Cntervensi
a. "iagnosa- risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan asupan diet tidak 'ukup, manaemen diabetes tidak tepat, kurang kepatuhan pada ren'ana manaemen diabetes, kurang pengetahuan tentang manaemen penyakit, manaemen medikasi tidak
+2
e&ekti&, pemantauan glukosa darah tidak adekuat, stres berlebihan, tidak menerima diagnosis (Herdman, 201!.
%enurut %oorhead (201!, NO dari risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah
meliputi-1! Outcome untuk menilai dan mengukur keadian aktual dari
diagnosis-a! #adar glukosa darah b! #eparahan hiperglikemi
'! #eparahan hipoglikemi
2! Outcome yang berhubungan dengan &aktor
risiko-Penerimaan- status kesehatan, perilaku patuh- akti&itas yang disarankan, perilaku patuh- pengobatan yang disarankan, koping, tingkat deperesi, daya tahan, patisipasi dalam latihan, manaemen diabetes, pengobatan, pengetahuan-akti&itas yang disarankan, pengetahuan- diet yang disarankan pengetahuan- reimen penanganan, pengetahuan- manaemen berat badan, respon pengobatan, keseimbangan alam perasaan, status nutrisi, status nutrisi- pengukuran biokimia, status nutrisi- asupan, makanan dan 'airan, status nutrisi- asupan nutrisi, status kesehatan pribadi, kebugaran &isik, kontrol risiko, deteksi risiko, manaemen diri- diabetes, tingkat stres, perilaku menambah berat badan, perilaku mengurangi berat badan, perilaku menaga berat badan.
++
%enurut 3ule'hek (201!, N! dari risiko ketidakstabilan kadar glukosa darah
meliputi-1! Cntervensi keperaatan yang disarankan untuk menyelesaikan
masalah-%anaemen hiperglikemi, manaemen hipoglikemi, manaemen pengobatan, peningkatan e&ikasi diri, pengaaran- proses penyakit, pengaaran- peresepan diet, pengaaran- peresepan latihan, pengaaran- peresepan obat)obatan, pengaaran- prosedur/peraatan.
2! Pilihan intervensi
tambahan-%odi&ikasi perilaku, peningkatan keterlibatan keluarga, pendidikan kesehatan, peningkatan kesadaran kesehatan, peraatan kehamilan, risiko tinggi, peningkatan kesiapan pembelaaran, konseling nutrisi, monitor nutrisi, identi&ikasi risiko, &asilitasi tanggung aab diri, surveilans, manaemen teknologi, manaemen berat badan.
b. "iagnosa- ketidakseimbangan nutrisi- kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan men'erna makanan, ketidakmampuan mengabsorpsi makanan, kurang asupan nutrisi, &aktor biologis (Herdman, 201!.
%enurut %oorhead (201!, NO dari ketidakseimbangan nutrisi- kurang dari kebutuhan tubuh
meliputi-1! Outcome untuk mengukur penyelesaian dari diagnosis-a! 4tatus nutrisi
+
b! 4tatus nutrisi- asupan nutrisi
2! Outcome tambahan untuk mengukur batasan
karakteristik- <a&su makan, eliminasi urin, tingkat ketidaknyamanan, pengetahuan- diet sehat, status nutrisi- pengukuran biokimia, status, nutrisi- energi, status nutrisi- asupan makanan dan 'airan, kesehatan mulut, tingkat nyeri, &ungsi sensori- penge'ap dan pembau, status menelan, per&usi aringan- peri&er, berat badan- massa tubuh.
%enurut 3ule'hek (201!, N! dari ketidakseimbangan nutrisi- kurang dari kebutuhan tubuh
meliputi-1! Cntervensi keperaatan yang disarankan untuk menyelesaikan
masalah-Penahapan diet, manaemen gangguan makan, bantuan sumber keuangan/pendapatan, manaemen elektrolit/'airan, manaemen 'airan, monitor nutrisi, bantuan peraatan diri- pemberian makan, dukungan pemeliharaan kehidupan, terapi menelan, monitor tanda) tanda vital, bantuan peningkatan berat badan, manaemen berat badan.
2! Pilihan intervensi
tambahan-%anaemen alergi, pemberian makan dengan botol, manaemen saluran 'erna, manaemen alat akses vena sentral, manaemen energi, pemerian makan dengan tabung enteral, pemberian makan, intubasi gastrointestinal, manaemen hiperglikemi, manaemen hipoglikemi, pemasangan in&us, terapi intravena (CG!, interprestasi
+
data laboratorium, manaemen pengobatan, pengaturan tuuan saling menguntungkan, phlebotomi- sampel darah vena, pengaturan posisi, ruukan, pengaaran- individu, pengaaran- peresepan diet, pemberian nutrisi total parenteral (P<!.
'. "iagnosa- kekurangan volume 'airan berhubungan dengan kegagalan mekanisme regulasi, kehilangan 'airan akti& (Herdman, 201!.
%enurut %oorhead (201!, NO dari kekurangan volume 'airan
meliputi-1! Outcome untuk mengukur penyelesaian dari diagnosis-a! #eseimbangan 'airan
b! Hidrasi
2! Outcome tambahan untuk mengukur batasan
karakteristik-ingkat delirium, keparahan hipotensi, termoregulasi, integritas aringan- kulit dan membran mukosa, per&usi aringan peri&er
eliminasi urin, tanda)tanda vital, berat badan- massa tubuh.
%enurut 3ule'hek (201!, N! dari kekurangan volume 'airan
meliputi-1! Cntervensi keperaatan yang disarankan untuk menyelesaikan
masalah-Pen'egahan perdarahan, pengurangan perdarahan, pengurangan perdarahan- gastrointestinal, pengurangan perdarahan- luka, pemberian produk- produk darah, peraatan antung- akut, manaemen alat akses vena sentral, manaemen diare, manaemen
+
elektrolit, manaemen elektrolit- hiperkalsemia, manaemen elektrolit- hiperkalemia, manaemen elektrolit- hipermagnesemia, manaemen hipernatremia, manaemen elektrolit-hiper&os&atemia, manaemen elektrolit- hipokalsemia, manaemen elektrolit- hipokalemia, manaemen elektrolit- hipomagsenemia, manaemen hiponatremia, manaemen elektrolit-hipo&os&atemia, monitor elektrolit, peraatan deman, manaemen elektrolit/'airan, manaemen 'airan, monitor 'airan, manaemen hipovolemi, monitor elektrolit, peraatan demam, manaemen elektrolit/'airan, manaemen 'airan, monitor 'airan, manaemen hipovolemi, pemasangan in&us, terapi intravena (CG!, manaemen syok, manaemen syok- volume, pen'egahan syok, pemasangan in&us, terapi intravena (CG!, manaemen syok, manaemen syok-volume, pen'egahan syok, pemasangan in&us, terapi intravena (CG!, manaemen syok, manaemen syok- volume, pen'egahan syok, surveilans, monitor tanda)tanda vital, manaemen muntah.
2! Pilihan intervensi
tambahan-4ampel darah kapiler, manaemen disritmia, pemberian makan, intubasi gastrointestinal, pengaturan hemodinamik, manaemen pengobatan, monitor neurologi, manaemen nutrisi, peraatan penyisipan kateter sentral peri&er, phlebotomi- sampel darah arteri, phlebotomi- pembuluh darah yang terkanulasi, phlebotomi- sampel darah vena, pengaturan suhu, pemberian nutrisi total parenteral
+7
(P<!, peraatan selang- dada, peraatan selang- gastrointerstinal, kateterisasi urin, manaemen berat badan, peraatan luka, peraatan luka- luka bakar.
d. "iagnosa- risiko in&eksi berhubungan dengan penyakit kronis (Herdman, 201!.
%enurut %oorhead (201!, NO dari risiko in&eksi meliputi-1! Outcome untuk menilai dan mengukur keadian aktual dari
diagnosis- keparahan in&eksi.
2! Outcome yang berhubungan dengan &aktor
risiko-#ontrol risiko komunitas- penyakit menular, &ungsi gastrointestinal, konsekuensi imobilisasi- &isiologi, pengetahuan- manaemen penyakit akut, pengetahuan- manaemen penyakit kronik, respon pengobatan, status nutrisi- asupan nutrisi, keparahan 'edera &isik, status kepatenan alan na&as, status perna&asan-ventilasi, kontrol risiko, kontrol risiko- proses in&eksi, deteksi risiko, manaemen diri- penyakit kronik, perilaku berhenti merokok, pemulihan pembedahan- penyembuhan, pemulihan pembedahan- segera setelah operasi, integritas aringan- kulit dan membran mukosa, berat badan- massa tubuh, penyembuhan luka- primer, penyembuhan luka- sekunder.
%enurut 3ule'hek (201!, N! dari risiko in&eksi meliputi-1! Cntervensi keperaatan yang disarankan untuk menyelesaikan
masalah-+*
Peratan area sayatan, kontrol in&eksi- intraoperasi, perlindungan in&eksi, manaemen pengobatan, peresepan obat, manaemen nutrisi, terapi nutrisi, monitor nutrisi, peraatan luka tekan, pen'egahan luka tekan, identi&ikasi risiko, penge'ekan kulit,
surveilans, peraatan luka. 2! Pilihan intervensi
tambahan-%anaemen alan na&as, memandikan, monitor elektrolit, manaemen lingkungan, peningkatan latihan, manaemen elektrolit/'airan, bantuan pemeliharaan rumah, pengaturan posisi, manaemen pruritus, monitor perna&asan, bantuan penghentian merokok, pengaaran- proses penyakit, peraatan selang- perkemihan, monitor tanda)tanda vital, peraatan luka- tidak
sembuh, irigasi luka.
e. "iagnosa- keletihan berhubungan dengan kelesuan &isiologis, stresor (Herdman, 201!.
%enurut %oorhead (201!, NO dari keletihan meliputi-1! Outcome untuk mengukur penyelesaian dari
diagnosis-a! #elelahan- e&ek yang mengganggu. b! ingkat kelelahan.
2! Outcome tambahan untuk mengukur batasan
karakteristik-oleransi terhadap akti&itas, konsentrasi, tingkat depresi, daya tahan, konservasi energi, partisipasi latihan, resolusi bersalah, keseimbangan alam perasaan, motivasi, status kesehatan pribadi,