iv ABSTRAK
EFEK PROPOLIS TERHADAP PENINGKATAN KADAR KOLESTEROL HDL PADA TIKUS (Rattus norvegicus) GALUR WISTAR JANTAN
Richard Ezra Putra, 2010. Pembimbing I: Sylvia Soeng, dr., M.Kes. Pembimbing II: Fen Tih, dr., M.Kes.
Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan maupun penurunan fraksi lipid dalam plasma. Salah satu kelainan fraksi lipid adalah penurunan kadar HDL. Penatalaksanaan secara farmakologis untuk dislipidemia antara lain fibrat dan asam nikotinat. Oleh karena fibrat dan asam nikotinik memiliki beberapa efek samping, sehingga diperlukan suplemen peningkat kadar kolesterol HDL, salah satunya adalah propolis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek propolis terhadap peningkatan kadar kolesterol HDL pada tikus galur wistar jantan. Metode yang digunakan adalah eksperimental laboratorium sungguhan dengan rancangan acak lengkap (RAL) bersifat komparatif. 25 ekor tikus galur Wistar (Rattus norvegicus) jantan dibagi dalam 5 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol diet tinggi lemak, dan kelompok perlakuan 1, 2 dan 3. Kelompok perlakuan 1, 2 dan 3 diinduksi diet tinggi lemak selama 14 hari, lalu diberi diet standar tikus serta propolis dengan dosis 25mg/hari, 50mg/hari, dan 75mg/hari selama 14 hari berikutnya. Parameter yang diamati adalah kadar kolesterol HDL serum. Data yang diperoleh dianalisis dengan oneway ANOVA dan dilanjutkan dengan uji lanjut tukey LSD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa propolis memiliki efek meningkatkan kadar kolesterol HDL dan peningkatan paling signifikan terdapat pada kelompok perlakuan 3. Simpulan penelitian ini adalah propolis meningkatkan kadar koleserol HDL pada tikus galur wistar jantan.
v ABSTRACT
EFFECT PROPOLIS ON INCREASING HDL CHOLESTEROL LEVEL IN MALE WISTAR RATS (Rattus norvegicus)
Richard Ezra Putra, 2011. Supervisor I: Sylvia Soeng, dr., M. Kes. Supervisor II: Fen Tih, dr., M.Kes.
Dyslipidemia is a disorder of lipid metabolism characterized by increase or decrease in plasma lipid fractions. One of the important abnormalities in lipid fractions is reduction of HDL levels. Pharmacologically management for dyslipidemia are fibrate and nicotinic acid, which have some side effects, so propolis can use to increase HDL cholesterol level. The aim of this study was to determine the effect of propolis on increasing HDL cholesterol level in male Wistar rats. The method was a real laboratory experimental study with complete randomized design. 25 Wistar rats (Rattus norvegicus) were divided into 5 groups, negative control group, high cholesterol diet control group, and propolis groups 1, 2 and 3. High cholesterol diet control group and propolis groups 1, 2, and 3 were fed with high cholesterol diet for 14 days, the propolis groups were given propolis 25 mg/day, 50 mg/day, and 75 mg/day during the next 14 days. The parameter observed was serum HDL cholesterol levels. The data was analyzed with Oneway ANOVA continued with Tukey-LSD (p ≤ 0.05). The result showed that propolis significantly increase HDL cholesterol serum level in propolis group 3. As conclusion, propolis increase HDL cholesterol serum level in Wistar male mice fed with high cholesterol diet.
ix
2.2.3. Jalur Metabolisme Eksogen ... 9
2.2.4. Jalur Metabolisme Endogen ... 10
2.2.5. Jalur Reverse Cholesterol Transport ... 11
2.3. Kolesterol ... 12
2.4. Trigliserida ... 13
2.5. Dislipidemia ... 14
2.5.1. Klasifikasi Dislipidemia ... 15
2.5.2. Hubungan Dislipidemia dengan PJK ... 18
2.5.2.1. Penyakit Jantung Koroner ... 18
2.5.2.2. Faktor risiko Penyakit Jantung Koroner ... 19
2.5.3. Patogenesis Aterosklerosis ... 22
2.6. Penatalaksanaan Dislipidemia ... 24
2.6.1. Umum ... 24
x
3.2.1. Desain Penelitian ... 36
3.2.2. Variabel Penelitian ... 37
3.2.2.1. Definisi Konsepsional Variabel ... 37
3.2.2.2. Definisi Operasional Variabel ... 37
3.2.3. Perhitungan besar sampel ... 38
3.2.4. Prosedur Kerja ... 38
3.2.4.1. Persiapan Hewan Coba ... 38
3.2.4.2. Pelaksanaan Penelitian ... 39
3.2.5. Cara Pemeriksaan Kolesterol ... 40
3.2.5.1. Pengambilan Sampel Darah ... 40
3.2.5.2. Pemeriksaan Kolesterol HDL ... 40
3.2.6. Metode Analisis Data ... 40
3.2.6.1. Hipotesis Statistik ... 40
3.2.6.2. Kriteria Uji ... 41
3.2.7. Aspek Etik Penelitian ... 41
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 42
4.1.1. Hasil Persentase Peningkatan Kadar Kolesterol HDL ... 42
4.1.2. Analisis Statistik terhadap Peningkatan Kadar Kolesterol HDL 43 4.2. Pembahasan ... 45
4.3. Uji Hipotesis ... 46
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 48
xi
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Klasifikasi kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan
trigliserid menurut NCEP ATP III 2001... 14
Tabel 2.2. Klasifikasi WHO untuk Dislipidemia ... 15
Tabel 2.3. Klasifikasi EAS untuk Dislipidemia ... 17
Tabel 2.4. Dislipidemia Sekunder ... 18
Tabel 2.5. Hubungan Kadar Lipid dengan Risiko PJK ... 22
Tabel 2.6. Komposisi Terapi Diet untuk Dislipidemia ... 25
Tabel 2.7. Obat Hipolipidemik... 26
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Lipoprotein diklasifikasikan menurut densitas dan ukuran,
yang berbanding terbalik ... 9
Gambar 2.2. Jalur Metabolisme Eksogen dan Endogen ... 12
Gambar 2.3. Hubungan Antara Infiltrasi Lipid dan Luka Endotel ... 24
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Hasil Kadar Kolesterol HDL tiap Kelompok ... 53 Lampiran 2 Hasil Pengolahan Statistik Persentase Peningkatan Kolesterol
HDL Tiap Kelompok ... 54 Lampiran 3 Komisi Etik ... 57
53
LAMPIRAN I
Hasil kadar kolesterol HDL tiap kelompok
54
for Mean Minimum Maximum
Lower
Test of Homogeneity of Variances
hasil
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
55
Difference (I-J) Std. Error Sig. 95% Confidence Interval
56
* The mean difference is significant at the .05 level.
Homogeneous Subsets
57
RIWAYAT HIDUP
Nama : Richard Ezra Putra
NRP : 0710211
Agama : Kristen Protestan
Tempat/ tanggal lahir : Makassar, 28 Agustus 1989 Alamat : Jalan Suka Mekar III no 11 Riwayat pendidikan :
TK Eben Haezar (1994-1995)
SD Eben Haezar I (1995-2001)
SMPN 1 Manado (2001-2004)
SMA Dian Harapan Makassar (2004-2007)
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha
1 negara maju dan berkembang, termasuk Indonesia. Diperkirakan seluruh dunia, PJK pada tahun 2020 menjadi pembunuh tersering yakni sebesar 36% dari seluruh kematian, angka ini dua kali lebih tinggi dari angka kematian akibat kanker. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan satu dari tiga orang di seluruh dunia pada tahun 2001, meninggal karena penyakit kardiovaskular. Pada tahun yang sama, WHO mencatat sekitar 17 juta orang meninggal karena penyakit ini dan melaporkan bahwa sekitar 32 juta orang mengalami serangan jantung dan stroke setiap tahunnya (Direktorat Bina Farmasi, 2006). Penderita penyakit jantung di Indonesia kini diperkirakan mencapai 20 juta orang (Jogja International Hospital, 2009). Penyakit ini disebabkan oleh tiga faktor utama, meliputi hipertensi, hiperkolesterolemia, dan merokok (Bahri Anwar, 2004). Salah satu faktor risiko penyakit jantung yang dapat dikendalikan adalah kadar kolesterol darah yang tinggi (hiperkolesterolemia) (Nita, 2008). Hiperkolesterolemia adalah suatu kondisi dimana kadar kolesterol dalam darah meningkat melebihi batas normal. Kolesterol dibagi menjadi dua kategori utama yaitu LDL (low-density lipoprotein) yang disebut kolesterol "buruk", dan HDL (high-density lipoprotein) yang disebut kolesterol "baik" (Hershey Medical Center, 2004).
2
berat badan akan meningkatkan kolesterol HDL dan menurunkan kolesterol LDL (Hershey Medical Center, 2004).
Kolesterol-HDL merupakan lipoprotein bersifat menurunkan faktor risiko pembentukan aterosklerosis. Manfaat pemeriksaan HDL dalam menentukan risiko penyakit jantung koroner (PJK) juga sudah diketahui sebelum tahun 1990-an. Berdasarkan Framinghan Heart Study penurunan HDL sebesar 1 % berarti peningkatan risiko PJK sebesar 3 - 4 %. Semakin tinggi kadar HDL makin baik untuk pasien tersebut (Andi Surya Amal, 2006). Kolesterol HDL penting untuk penghancuran trigliserida, kolestrol, dan untuk transpor serta metabolisme ester kolesterol dalam plasma (F.D Suyatna, Tony Handoko S.K., 2004).
Propolis merupakan substansi resin dikumpulkan oleh lebah madu (Apis mellifera) dari getah tanaman, daun-daun, dan pucuk dari tanaman. Propolis bersifat lengket, kemudian dicampur dengan lilin lebah (Miyata et al, 2009). Propolis mengandung berbagai senyawa kimia seperti polifenol termasuk fenolik ester, flavonoid (flavon, flavanon, flavonols, dihydroflavonols, chalcones) (El-Sayeed, 2009; Osman M.F., 2008). Propolis telah digunakan sangat luas sebagai antiinflamasi dan antihipertensi, imunostimulan, bakteriostatik, dan anti oksidan serta polifenol dapat meningkatkan HDL kolesterol (Gonzales, 2003; Covas M.I., 2009).
1.2. Identifikasi Masalah
Apakah Propolis meningkatkan kadar kolesterol HDL tikus galur wistar jantan yang diinduksi diit lemak.
1.3. Maksud dan Tujuan
3
Tujuan penelitian adalah adalah untuk mengetahui peningkatan kadar kolesterol HDL serum tikus (Rattus norvegicus)galur wistar jantan.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat akademis:
Menambah pengetahuan mengenai manfaat propolis dalam meningkatkan kadar kolesterol HDL dan dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk pengembangan penelitian selanjutnya.
Manfaat praktis:
untuk mengembangkan penggunaan propolis sebagai suplemen peningkat kadar kolesterol HDL.
1.5. Kerangka Pemikiran
4
inhibitor xantin oxidase, dan imobilisasi leukosit (Havsteen, 2002). . Senyawa flavonoid bekerja seperti statin, sehingga dapat menurunkan kadar kolesterol total, trigliserida, dan LDL serta meningkatkan kadar HDL dengan cara menghambat enzim HMG-KoA reduktase sehingga sintesis kolesterol dalam tubuh menurun. Polyphenol (flavonoid) dapat meningkatkan kolesterol HDL hanya mekanismenya belum jelas (Covas M.I., 2009; Gonzales et al., 2003).
1.6. Hipotesis Penelitian
Propolis meningkatkan kadar kolesterol HDL serum pada tikus galur Wistar jantan yang diinduksi diit tinggi lemak.
1.7. Metodologi Penelitian
46 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Propolis meningkatkan kadar kolesterol HDL tikus galur Wistar jantan yang diinduksi diit tinggi lemak.
5.2 Saran
Sebagai akhir dari penelitian dan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut:
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui efek lain dari propolis bagi kesehatan.
48 DAFTAR PUSTAKA
Adam John M.F. 2006. Dislipidemia. Dalam: A.W. Sudoyo, B. Setiyodadi, I. Alwi, M. Simadibrata, S. Setiadi, ed: Buku Ilmu Ajar Penyakit Dalam. Edisi ke-4. Jilid III. Jakarta: FK-UI. Hal 1926-1932.
Andi Surya Amal. 2006. Profil Lipid dan Risiko Penyakit Jantung Koroner. http://andisuryaamal.multiply.com/journal/item/3., 20 April, 2006.
Aviram M., Fuhrman B. 2003. Effect of flavonoids on the oxidation of low density lipoprotein and atherosclerosis In : Catherine A., Evans R., Packer L., editors: Flavonoids in Health and Disease. 2nd ed. New York: Marccel Dekker. p 165-72. El-Sayeed M. El-Sayeed., Osama M. Abo-Salem, Hamdy A. Aly, Ahmed M.
Mansour. 2009. Potential Antidiabetic and Hypolipidemic Effect of Propolis Extract In Streptozotocin-Induced Diabetic Rats. Pak. J. Pharm. Sci. 22(2): 168-174.
Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan. 2006. Pharmaceutical Care untuk pasien penyakit jantung kororner: Fokus Sindrom Koroner Akut. http://tunggulpharmacist.files.wordpress.com/2010/03/pharmaceutical-care-penyakit-jantung-koroner.pdf
Dominiczak M.H. 2005. Lipids and Lipoproteins. In: Baynes J.W., Dominiczak M.H.:Medical Biochemistry. 2nd ed. Philadelphia: Elsevier Mosby. P.225-243. F.D. Suyatna dan Tony Handoko S.K. 2004. Hipolipidemik. Dalam: Sulistia G.
Ganiswarna, dkk, ed: Farmakologi dan Terapi FK-UI. Edisi ke-4. Jakarta: Gaya Baru. Hal 364-379.
Fitriani Lumongga. 2007. Atherosclerosis. Departemen Patologi Anatmomi Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/2060/1/09E01458.pdf. 20 Oktober 2010
Franz J.B. 2008. Sehat dengan Terapi lebah (Apitherapy). PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia Jakarta. Hal 1-54.
49
Guyton A.C. dan Hall J.E. 1997. Pencernaan Lemak. Dalam: Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi-9. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal. 1041
Harvey R.A., Champe P.C. 2009. Pharmacology. 4nd ed. China: Lippincott William & Wilkins.p.249-60.
Havsteen B.H. 2002. The biochemistry ad medical significance of the flavonoids. Pharmacology and Theurapeutics. 96 : 67-202.
Jogja International Hospital. 2009. Echocardiography Untuk Kesehatan Jantung Anda. http://www.rsjih.com/gardenia. 13 mei, 2009.
Kemas Ali Hanafiah. 2000. Rancangan percobaan: teori dan aplikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hal: 6-7
Kosalec, Ivan., Bakmaz, Marina., Pepeljnjak, Stjepan., Knezevic Sanda Vladimir. 2004. Quantitative analysis of the flavonoids in raw propolis. Acta Pharm. 54 (2004) 65–72.
Koshy et all. 2001. Flavonoid from Garcinia cambogia lower lipid level in hypercholestrolemia rats. Foof chemistry. 72()2001):289.
Kyoko Taku., Keizo Umegaki., Yoko Sato., Yuko Taki, Kaori Endoh., Shaw Watanabe. 2007. Soy isoflavones lower serum total and LDL cholesterol in humans: a meta-analysis of 11 randomized controlled trials. American Journal of Clinical Nutrition. 4(85):1148-56.
Malloy M. J., Kane J.P. 2007. Agent Used in Hyperlipidemia. In: Katzung B.G.:Basic and Clinical Pharmacology. 10th ed. New York: Mac Graw Hill. P. 560-572. Maria Ema Lestari Lamanepa. 2005. Profil Lipid dan Perkembangan Lesi
Aterosklerosis Dengan Diet Perasan Pare dan Statin. Program pascasarjana magister ilmu Biomedik program pendidikan dokter Spesialis ilmu kesehatan anak Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang. http://eprints.undip.ac.id. 19 Desember 2005.
50
Mamat Supriyono. 2008. Faktor-faktor Risiko yang Berpengaruh Terhadap Kejadian
Penyakit Jantung Koroner pada Kelompok Usia ≤ 45 Tahun. Program Pasca
Sarjana Magister Epidemiologi Universitas Diponegoro Semarang. http://eprints.undip.ac.id. 20 desember 2009.
Mayes P.A. 2003. Lipid yang Memiliki Makna Fisiologis. Dalam: Murray R.K., Granner D.K., Mayes P.A., Rodwell V.W., ed: Biokimia Harper. Edisi 25. Jakarta: EGC. Hal 148-159.
Mayes P.A. 2003. Pengangkutan dan Penyimpanan Lipid. Dalam: Murray R.K., Granner D.K., Mayes P.A., Rodwell V.W., ed:Biokimia Haper. Edisi 25. Jakrta: EGC. Hal 254-269.
Meisenberg G., Simmons W.H. 2006. Lipid Transport. In: Principles of Medical Biochemistry. 2nd ed. Philadelphia: Mosby Elsevier. P.461-477.
Miyata S.K., Arai N., Mizote A., Taniguchi Y., Ushio S., Iwaki K., et al. 2009. Propolis Prevents Diet-Induced Hypelipidemia and Mitigates Weight Gain in Diet Obesity in Mice. Biol. Pharm. Bull 32(12): 2022-2028
Nijveldt R.J., Nood E., Hoorn D.E.C., Boelens P.G., Norren K., Leeuwen P.A.M. 2001. Flavonoids: a review of probable mechanism of action and potential applications. The American Journal of Clinical Nutrition. 74(4): 418-25
Nita. 2008. Kaitan Penyakit Kardiovaskular, Hiperkolesterolemia, dan Pola Hidup Sehat.
Penn State Milton S. Hershey Medical Center. 2006. Hypercholsterolemia. http://www.hmc.psu.edu/healthinfo/h/hypercholesterolemia.htm., october 31, 2006.
51
Rader D.J., Hobbs H.H. 2005. Disorder of Lipoprotein Metabolism. In: Kasper D.L., Fauci A.S., Longo D.L., Braunwald E., Hauser S.L., Jameson J.L.: Harrison’s Principles of Internal Medicine. 16th ed. New York: Mac Graw Hill. P.2286-2298.
Rader D.J., Hobbs H.H. 2008. Disorders of lipoprotein metabolism. In : Kasper D.L., Braunwald E., Fauci A.S.,, Hauser S.L., Longo D.L., Jameson J.L., editors : Harrison Principles of Internal Medicine. 17 th ed. New York: Mc Graw Hil. p 2418.
Sany Rahmawansa S. 2009. Dislipidemia Sebagai Faktor Risiko Utama Penyakit Jantung Koroner. http://www.kalbe.co.id. 1 mei 2009.
T. Bahri Anwar. 2004. Dislipidemia Sebagai Faktor Resiko Penyakit Jantung Koroner. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. e-USU Repository :1-10.
T. Bahri Anwar. 2004. Penyakit Jantung Koroner dan Hypertensi. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. e-USU Repository :1-7.
Umi Kotiah. 2007. Pengaruh Pemberian Ekstrak Lidah Buaya Terhadap Kadar Kolesterol HDL dan LDL Serum Tikus Putih Hiperkolesterolemia. Universitas Negeri Semarang. http://digilib.unnes.ac.id. 20 januari 2011.