INTI ATOM
Partikel Penyusun Inti Atom
Partikel Penyusun Inti Atom
•
• Muatan positif atom terkungkungMuatan positif atom terkungkung
dalam daerah kecil dipusat atom dalam daerah kecil dipusat atom (Rutherford, Bohr,dll)
(Rutherford, Bohr,dll)
•
• Elektron bukan termasuk partElektron bukan termasuk partikel intiikel inti
karena tidak memenuhi beberapa karena tidak memenuhi beberapa kriteria yang ditinjau dari
kriteria yang ditinjau dari : ukuran: ukuran inti, spin, momen magnetik dan inti, spin, momen magnetik dan interak
interaksi elektron dalam si elektron dalam intiinti
•
• Tahun 1932 ditemukan neutronTahun 1932 ditemukan neutron (tidak bermuatan dan
(tidak bermuatan dan massanya ≈massanya ≈
proton). proton).
•
• Jadi sebuah inti atom terdiri atas ZJadi sebuah inti atom terdiri atas Z
proton dan (A-Z) neutron. proton dan (A-Z) neutron.
Partikel Penyusun Inti Atom
Partikel Penyusun Inti Atom
•
• Muatan positif atom terkungkungMuatan positif atom terkungkung
dalam daerah kecil dipusat atom dalam daerah kecil dipusat atom (Rutherford, Bohr,dll)
(Rutherford, Bohr,dll)
•
• Elektron bukan termasuk partElektron bukan termasuk partikel intiikel inti
karena tidak memenuhi beberapa karena tidak memenuhi beberapa kriteria yang ditinjau dari
kriteria yang ditinjau dari : ukuran: ukuran inti, spin, momen magnetik dan inti, spin, momen magnetik dan interak
interaksi elektron dalam si elektron dalam intiinti
•
• Tahun 1932 ditemukan neutronTahun 1932 ditemukan neutron (tidak bermuatan dan
(tidak bermuatan dan massanya ≈massanya ≈
proton). proton).
•
• Jadi sebuah inti atom terdiri atas ZJadi sebuah inti atom terdiri atas Z
proton dan (A-Z) neutron. proton dan (A-Z) neutron.
Kelompok inti atom
Kelompok inti atom
••
Isotop : inti memiliki
Isotop : inti memiliki
nilai Z(proton) sama.
nilai Z(proton) sama.
•
•
Isoton : inti memiliki
Isoton : inti memiliki
nilai N (neutron) sama.
nilai N (neutron) sama.
•
•
Isobar : inti yang nilai A
Isobar : inti yang nilai A
(nomor massa) sama.
(nomor massa) sama.
Ukuran dan bentuk inti atom
• Jumlah proton dan neutron
menentukan besar/ukuran inti.
• Inti atom diasumsikan
seperti sebuah bola.
• r = 1,2 fm 3 1 3 3 3 4 3 4 A r R A r R A nukleon Volume nukleus Volume o o
Gaya Kuat Inti
•
Proton-proton dalam inti
tidak tolak menolak?
•
Di dalam inti terdapat gaya
kuat (strong force) yang
mengimbangi tolakan
Coulumb proton-proton.
•
Salah satu ciri gaya kuat ini
adalah jangkauan gayanya
Massa dan energi ikat inti atom
• Atom hidrogen yang terdiri dari 1 proton dan 1 elektron. Energi diamproton dan elektron diam yang terpisah jauh adalah
• Jika ke-2 partikel didekatkan dan membentuk atom hidrogen akan ada
foton yang dipancarkan 13,6 eV.
• Jadi energi massa gabungan sistemlebih kecil daripada ketika partikel
penyusunnya terpisah. Perbedaan ini disebutenergi ikat.
• Pada inti atom energi ikat dihitung menggunakan rumus
2 2 c m c me p eV c m c m c me 2 p 2 H 213,6 2 2 2
)
(
)
(
Nm
c
Zm
c
M
c
B
n
p
Inti eV c m c m c me 2 p 2 H 2 13,6•
Hubungan energi ikat dan massa inti ditunjukan pada
gambar berikut.
Latihan Soal
•
Terdapat suatu atom X dengan jari-jari inti 2
kali jari-jari inti atom
9Be. Tentukan jumlah
Model-model inti
•
Tidak ada teori dasar yang dapat menjelaskan
sifat-sifat inti atom.
Beberapa model
dikembangkan
•
Dua dari beberapa model inti yaitu, model
Model tetes cairan
•
Kerapatan tetesan cairan adalah konstan, ukurannya
sebanding dengan jumlah partikel atau molekul di
dalam cairan, energi ikatnya berbanding lurus
dengan massa atau jumlah partikel yang membentuk
tetesan.
Sifat-sifat inti Berkaitan
Ukuran Massa Energi ikat
Seperti tetes cairan
Model tetes cairan (lanjutan)
• Massa inti atom yang tersusun dari proton Z dan neutron
N= (A – Z) adalah Zm p + (A - Z)mn
• Estimasi massa tersebut belum sesuai dengan hasil
eksperimen Ada koreksi dan penambahan suku sehingga menjadi,
• Nilai b1, b2, b3, b4, dan b5 diperoleh dari eksperimen dan
persamaan diatas disebut formula massa semiempirik
4 3 5 1 4 3 1 2 3 3 2 2 1 ( 2 )2 ) (
Zm A Z m b A b A b Z A b A Z A b A
M p n b1 = 14,0 MeV b2 = 13,0 MeV b3 = 0,58 MeV b4 = 19,3 MeV A Z b5
Genap Genap -33,5 MeV
Ganjil 0
Model tetes cairan (lanjutan)
•
Rata-rata energi ikat per nukleon
4 7 5 2 2 4 3 4 2 3 3 1 2 1 2 ) 2 ( ] ) ( [
b b A b Z A b A Z A b A A c M M Z A Zm A EI p n Inti
Koreksi Akibat Energi Ikat Inti
•
Dalam inti terdapat gaya ikat (energi ikat +), sehingga
massa inti seharusnya lebih kecil daripada ketika
nukleon-nukleon inti terpisah. Energi ikat sebanding
dengan jumlah nukleon inti, oleh karena itu akibat
energi ikat ini diperoleh koreksi sebesar
10
1
Efek Permukaan
•
Pengaruh gaya ikat
inti bagi nukleon di
permukaan lebih
lemah daripada
nukleon inti yang
lebih dalam.
•
Inti atom dianggap seperti bola sempurna
yang luasnya 4
π
R
2, dan setara dengan
•
Jadi koreksi massa akibat efek permukaan
adalah
3 2 24
r
oA
3
2
2
A
b
Efek Interaksi Coulumb
•
Dialam inti terdapat proton-proton yang
bermuatan positif. Menurut hukum Coulumb,
gaya Coulumb antar muatan yang sejenis akan
tolak-menolak. Oleh karena itu, tolakan
Coulumb ini akan mengakibatkan
penambahan massa inti.
+
+
r
3 1 2 3
A
Z
b
3 1 2 3 1 2 1)
(
;
A
r
Ze
k
A
r
R
R
q
q
k
E
o o p
3 1 2 2
Z
A
r
ke
E
o p Koreksinya adalahEfek Kelebihan Neutron Atau Proton
•
Proton dan neutron merupakan kategori fermion
(taat asas pauli dan tidak mau berkeadaan sama),
jadi masing-masing menempati kulit berbeda dalam
deretan kulit terpisah.
•
Adanya kelebihan neutron ataupun proton dalam
suatu isobar dapat meningkatkan massa inti menurut
prinsip larangan pauli.
• Dari gambar disamping,
pengurangan Z sebesar v diikuti juga dengan
penambahan N sebesar v.
• Jika selisih antar tingkat
energi nukleon adalah Δ, maka pengurangan Z
memberikan selisih energi ikat pada isobar sebesar
2 v v E ikat
2Z
N
v
N
Z
N
A
Z
Z
N
Z
N
v
v
E
ikat
; 8 2 2 2 2 2
2 2 8A
Z
E
ikat
•
Makin besar jumlah nukleon penyusun inti A,
selisih antar tingkat energi nukleon
Δ
semakin
kecil .
•
Jadi koreksi yang dihasilkan pada kelebihan
neutron atau proton adalah sebesar
1
A
2 1 42
Z
A
A
b
• Seperti halnya elektron yang cenderung berpasangan untuk
membentuk suatu ikatan yang stabil, demikian pula nukleon sejenis (neutron dengan neutron, proton dengan proton)
cenderung berpasangan untuk mencapai inti yang lebih stabil. Dari sisi ini memberikan koreksi senilai
4 3 5
A
b
Latihan Soal
•
Bandingkan energi-energi minimum yang
dibutuhkan untuk melepaskan netron dari
Ca
Ca
Ca
2042 2042 41Model Kulit
•
Berbagai persoalan yang terdapat dalam inti
memiliki beberapa persmaan dengan persoalan
elektron-elektron dalam atom. Salah satu
persamaan ini yaitu elektron dan nukleon
memiliki tingkat-tingkat energi tertentu.
•
Letak perbedaan antara persoalan yang terdapat
pada elektron dalam atom dan inti atom adalah
potensial yang ditimbulkan dan sifat orbitnya.
Fakta eksperimen
Fakta eksperimen
•
•
Perubahan sifat-sifat inti secara menonjol
Perubahan sifat-sifat inti secara menonjol
terjadi di dalam inti dengan N dan Z sebesar
terjadi di dalam inti dengan N dan Z sebesar
•
•
Dalam persoalan atom juga
Dalam persoalan atom juga ditemukan
ditemukan
bilangan ajaib, yaitu nomor
bilangan ajaib, yaitu nomor atom yang
atom yang
terdapa
terdapat pada
t pada gas mulia.
gas mulia.
2, 8, 28, 50, 82, 126
Perubahan radius inti (
Bilangan ajaib inti pada akhir deret radioakatif
Bilangan ajaib inti pada akhir deret radioakatif
•
•
Hasil akhir dari peluruhan timbal dan bismuth
Hasil akhir dari peluruhan timbal dan bismuth
memiliki
memiliki jumlah
jumlah proto
proton
n berturut-turut
berturut-turut 82
82 dan
dan
126
Energi Ikat Neutron
• Adanya energi yang bervariasi untuk melepas neutron terluar
adalah bukti bahwa inti memiliki kulit-kulit.
• Inti yang memiliki bilangan ajaib, kulit terluarnya akan penuh,
dan memerlukan energi lebih besar untuk melepas neutron dari inti.
Asumsi Dalam Model Kulit
•
Proton dan neutron
terjebak dalam
sebuah potensial.
Beberapa bentuk
potensial yang dipakai
yaitu potensial kotak
dan osilator harmonik.
•
Bentuk osilator
harmonik lebih
mendekati hasil yang
diinginkan.
•
Fungsi potensial V ditulis dalam bentuk
persamaan schroodinger. Pemecahan
persamaan ini memberikan informasi tentang
perilaku gelombang dari partikel.
Persamaan Schroodinger ??
•
Bayangkan diri anda seperti Erwin Schroodinger!
Kekekalan energi K+V=E
Taat asas deBroglie (partikel dengan momentum p memiliki panjang gel λ)
Jadi K=p2/2m=ħ2k2/2m
Bentuk gel deBroglienya dapat bersuperposisi (linier)
Persamaan harus mengandung potensial V. d2ψ /dx2 = -k2x -2m/ħ2 (E-V)ψ = -2m/ħ2 Kψ E V dx d m 2 2 2 2 Persamaan schroodinger bebas waktu 1D ψ(x) = A sin kx
•
Persamaan schroodinger merupakan bentuk
persamaan differensial parsial. Untuk
memecahakan bentuk persamaan ini ada
beberapa metode yang digunakan,
diantaranya adalah metode fungsi, legendere,
hermite dan laguerre
•
Rumus tingkat energi yang diperoleh dari
pemecahan persamaan schroodinger untuk
osilator harmonik.
2
3
o nE
... , 3 , 2 , 1 , 0 .... , 4 , 3 , 2 , 1 ) 1 ( 2 l n l n •
Beberapa energi paling rendah dan
probabilitas fungsi gelombangnya pada
osilator harmonik
Kemungkinan nilai
λ
dari kombinasi
n
dan
l
0 1 2 3 4 5 1 0 1 2 3 4 5 2 2 3 4 5 6 7 3 4 5 6 7 8 9 4 6 7 8 9 10 11 5 8 9 10 11 12 13 6 10 11 12 13 14 15 λ Notasi spektroskopik 0 (1,0) 1s 1 (1,1) 1p 2 (1,2) (2,0) 1d, 2s 3 (1,3) (2,1) 1f, 2p 4 (1,4) (2,2) (3,0) 1g, 2d, 3s 5 (1,5) (2,3) (3,1) 1h, 2f, 3p 6 (1,6) (2,4) (3,2) (4,0 1i, 2g, 3d, 4s n(n,l)
Urutan Penempatan Nukleon Dalam Inti
1h 2g 3f 4d 5p
1g 2f 3d 4p 5s
1f 2d 3p 4s
1d 2p 3s
1p 2s
1s
Struktur kulit yang dihasilkan oleh model potensial osilator harmonik
•
Bentuk potensial yang
lebih realistis diberikan
oleh Woods dan Saxon
1954 yaitu
Interaksi Spin Dan Orbit Dalam Inti
• Selain berada dalam
potensial, juga terdapat interaksi spin-orbit dalam inti sehingga diperoleh
bilangan-bilangan ajaib yang sesuai ( 2, 8, 20, 28, 50, 82, dan 126).
Bilangan Kuantum Orbital
Bilangan Kuantum Orbital
•
•
Seperti halnya elektron, gerak orbital nukleon adalah
Seperti halnya elektron, gerak orbital nukleon adalah
terkuantisasi, yakni gerakan mengorbit tersebut
terkuantisasi, yakni gerakan mengorbit tersebut
menghasilkan momentum sudut nukleon yang hanya
menghasilkan momentum sudut nukleon yang hanya
memiliki nilai tertentu yang bersifat diskrit. Nilai
memiliki nilai tertentu yang bersifat diskrit. Nilai
tersebut dinyatakan dengan
tersebut dinyatakan dengan
•
•
Nilai-nilai l diberikan sebagai berikut
Nilai-nilai l diberikan sebagai berikut
))
1
1
((
ll
ll
L
L
Nilai Nilai l l : : 0 0 1 1 2 2 3 3 4 4 55 …..….. SimbolBilangan Kuantum Spin
Bilangan Kuantum Spin
•
•
Di samping melakuk
Di samping
melakukan gerak orbit, setiap
an gerak orbit, setiap
nukleon berputar pada porosnya. Gerakan
nukleon berputar pada porosnya. Gerakan
berputar pada
berputar pada porosn
porosnya juga terkuantisasi,
ya juga terkuantisasi,
nilai momentum
nilai momentum sudutny
sudutnya diu
a diungkapk
ngkapkan
an
sebagai
sebagai
dimana s = ±1/2, baik untuk proton maupun
dimana s = ±1/2, baik untuk proton maupun
neutron.
neutron.
))
1
1
((
ss
ss
S
S
Momentum Sudut Total
Momentum Sudut Total
•
•
Jumlah momentum sudut orbital dan
Jumlah momentum sudut orbital dan
momentum sudut spin suatu nukleon adalah
momentum sudut spin suatu nukleon adalah
momentum sudut total j yang dinyatakan
momentum sudut total j yang dinyatakan
sebagai :
sebagai :
•
•
j
j
adalah bilangan kuantum momentum sudut
adalah bilangan kuantum momentum sudut
total. Nilai
total. Nilai
j
j
yang mungkin adalah
yang mungkin adalah
))
1
1
((
j
j
jj
J
J
ss
ll
j
j
Bilagnan Kuantum Magnetik
•
Untuk setiap bilangan kuantum
l,s,j
terdapat
bilangan kuantum magnetik
m
, m
l s, m
jyang
merupakan komponen dari bilangan kuantum
tersebut pada arah medan magnet terapan.
•
Untuk setiap harga
l
, terdapat 2
l
+1 harga
m
l,
berkisar dari +
l
,…0,…
-
l
.
•
Bilangan kuantum magnetik spin
m
shanya dapat
bernilai -1/2 atau1/2
•
Bilangan kuantum total magnetik,
m
j,
dapat
memiliki (2
j
+1) nilai yang mungkin. Nilai-nilai
m
j=
Kaitan antara
l,j,
dan
m
j L j=l ±1/2 m j =2j+1 Total s=0 1/2 1/2,-1/2 2 p=1 3/2 1/2 3/2, 1/2,-1/2, -3/2 1/2,-1/2 6 d=2 5/2 3/2 5/2, 3/2, 1/2,-1/2, -3/2, -5/2 3/2, 1/2,-1/2, -3/2 10 f=3 7/2 5/2 7/2, 5/2, …. -5/2, -7/2 5/2, , , , -5/2 14 g=4 9/2 7/2 9/2, 7/2, …. -7/2, -9/2 7/2, 5/2, …. -5/2, -7/2 18Bilangan Kuantum Utama Dan Radial
•Keadaan elektron dalam atom mengalami gaya
Coulumb terpusat, sehingga tingkat energi elektron
ditentukan oleh bilangan kuantum utama. Sedangkan
situasi nuklida dalam inti tidak mengalami gaya
terpusat dan bukan hanya gaya Coulumb, maka, n,
hanya sebagai jumlah bilangan kuantum untuk
bilangan kuantum
l
dan bilangan kuantum radial
υ
,... 4 , 3 , 2 , 1 ; l n n Bilangan Kuantum Utama Dan Radial (lanjutan)
•
Bilangan kuantum radial
υ
hanya dapat
bernilai integer positif, yakni
υ = 1,2,3,4,….
•
Nilai
υ
seringkali digunakan sebagai bilangan
kuantum yang menentukan tingkat energi
nukleon dikaitkan dengan nilai-nilai
l
dan
j.
•
Misalnya, jika nukleon memiliki bilangan
kuantum n=4,
l=f
, j=l-s, akan memiliki
Paritas Dalam Inti Atom
•
Proton (dan neutron) di orbit yang sama akan
cenderung berpasangan untuk membentuk
keadaan momentum sudut nol. Oleh karena itu,
nukleus-nukleus genap-genap akan memiliki
total momentum sudut
J
=∑
j
, sebesar nol.
•
Sedangkan jika suatu nukleus memiliki proton
atau neutron ganjil, total momentum angulernya
adalah momentum anguler nukelon terakhir
•
soal
•
Berapakah nilai-nilai momentum anguler
keadaan dasar yang mungkin untuk
?.
Tentukan juga kemungkinanan nilai-nilai m
JP 32 15
• Momentum anguler yang
tidak bernilai nol terdapat pada nukleon yang tidak berpasangan, yaitu pada tingkat 2s1/2 untuk proton dan pada tingkat 1d3/2
untuk neutron
• Total momentum
angulernya adalah jumlah aljabar vektor momentum-momentum anguler j=1/2 dan j=3/2.
•
Untuk proton kemungkinan nilai m
Jadalah
•
Dan untuk neutron
•
Selanjutnya
•
Garis teratas dari nilai-nilai M
Jberkorespondensi
dengan J=2; sedangkan garis terendah dengan J=1.
2 1 , 2 1 2 / 1 m 2 3 , 2 1 , 2 1 , 2 3 2 / 1 m
2
,
{
,
{
,
{
,
2
11 00 11
JM
Radioaktivitas
•
Definisi : Hasil dari
peluruhan inti atom
yang tidak stabil
•
Inti atom yang tidak
stabil dipengaruhi
oleh rasio neutron
dan proton
Radioaktivitas (lanjutan)
•
Radiasi alfa akan diemisikan untuk
mengurangi massa inti yang tidak stabil (hanya
jika nomor massa inti diatas 209)
•
Elektron akan dipancarkan dalam transformasi
neutron menjadi proton, hal ini terjadi ketika
terdapat terlalu banyak neutron dalam inti
•
•
Positron akan dipancarkan (atau terjadi
Positron akan dipancarkan (atau terjadi
penangkapan elektron) pada perubahan
penangkapan elektron) pada perubahan
proton menjadi neutron, hal ini terjadi ketika
proton menjadi neutron, hal ini terjadi ketika
terdapa
terdapa
t neutron dalam
t neutron dalam
jumlah yang terlalau
jumlah yang terlalau
sedikit
sedikit
•
•
Pada beberapa inti, radiasi gamma akan
Pada beberapa inti, radiasi gamma akan
dipancarkan setelah terjadiny
dipancarkan setelah terjadiny
a peluruhan
a peluruhan
alfa
alfa
dan beta.
•
•
Radiasi tersebut memiliki karakteristik yang berbeda
Radiasi tersebut memiliki karakteristik yang berbeda
dan termasuk dalam kategori radiasi pengion
dan termasuk dalam kategori radiasi pengion
Radioaktivitas (lanjutan)
Radioaktivitas (lanjutan)
•
•
Bahan yang mengandung inti tidak stabil (bahan
Bahan yang mengandung inti tidak stabil (bahan
radioaktif) ada yang alami dan buatan. Bahan
radioaktif) ada yang alami dan buatan. Bahan
radioaktif meluruh sambil melepaskan radiasi
radioaktif meluruh sambil melepaskan radiasi
Radiasi
Radiasi
Pengion
Pengion
Peluruhan Zat Radioaktif
Peluruhan Zat Radioaktif
•
•
Peluruhan : proses keluarnya partikel dari inti
Peluruhan : proses keluarnya partikel dari inti
•
•
Secara matematis, peluruhan per satuan waktu
Secara matematis, peluruhan per satuan waktu
dilukiskan oleh persamaan
dilukiskan oleh persamaan
•
•
Dimana
Dimana
adalah konstanta yang nilainya
adalah konstanta yang nilainya
tergantung pada isotop tertentu,
tergantung pada isotop tertentu,
N adalah
N adalah
jumlah isotop
jumlah isotop
radioa
radioa
ktif y
ktif y
ang ter
ang ter
sedia,
sedia,
dan
dan
tanda minus berasal dari kenyataan bahwa
tanda minus berasal dari kenyataan bahwa
dN/dt selalu
dN/dt selalu meng
meng
alami penurunan
alami penurunan
N N dt dt dN dN
Peluruhan Zat Radioaktif
•
Selanjutnya kita dapat memecahkan
persamaan diferensial tersebut untuk
mendapatkan N(t) yaitu
dN/dt = -
N
dN/N = -
dt
log (N/N
o) = -
t
Aktivitas
•
Aktivitas (A) adalah banyaknya peluruhan yang
terjadi di dalam inti persatuan waktu
•
Karena
A = -dN/dt
maka
A =
N =
N
oe
-t
=
A
o
e
- t;
yang berarti bahwa aktivitas juga menurun secara
eksponensial terhadap waktu.
•
Aktivitas memiliki satuan becquerel (Bq) dan curie
(Ci) untuk aktivitas tinggi
Waktu paruh (t
1/2)
•
Waktu paruh (t
1/2) didefinisikan sebagai
interval waktu sehingga jumlah inti yang
meluruh tinggal 50%.
2 1 2 1 ln 2 1 12 t e N N t o o 2 ln 2 1 tTetapan peluruhan (
λ
)
•
Nilai
λ
dihitung melalui waktu paruh t
1/2.
•Setelah meluruh selama t
1/2, Jumlah inti
menjadi ½ jumlah semula.
2 1
2
ln
t
Review (I)
•
Kita dapat menemukan waktu paruh t
1/2jika kita
bisa menunggu jumlah inti radioaktif (atau A)
berkurang menjadi 50%.
•
Kita dapata mendapatkan nilai
melalui N dan A.
•Jika kita mengetahui nilai
atau waktu paruh T
1/2,
kita dapat menemukan nilai besaran lainnya.
N(t) = N
oe
-A = N = -A
oe
-t (wak-tu paro) = ln(2) /
tReview (II)
•
Jika waktu paruh besar, nilai
menjadi
kecil. Ini berarti bahwa jika isotop
radioaktif habis dalam jangka waktu
yang lama, aktivitasnya akan menjadi
kecil
;
jika waktu paruh kecil, aktivitas
akan bernilai tinggi tetapi hanya dalam
waktu yang pendek !
.
Penentuan Umur Radiometrik
•
Peluruhan nuklida radioaktif dengan waktu
paruh yang diketahui memungkinkan
seseorang untuk mengukur umur
benda-benda yang berasal dari zaman dahulu kala
(zaman purba) seperti bebatuan, fosil, artefak
dll.
•
Salah satu nuklida radioaktif yang digunakan
• Neutron yang berasal dari reaksi nuklir oleh radiasi kosmik berbenturan dengan inti 14N
• Reaksi diatas menghasilkan 14C yang memiliki waktu paruh 5730 tahun.14C yang masuk ke bumi bercampur dengan 12C
yang stabil sebagai H14CO
3- yang terlarut di samudra, sebagai 14CO
2 di atmosfer, dan dalam jaringan tumbuhan dan hewan.
• Ketika tumbuhan dan hewan mati aktivitas spesifik 14C adalah 0,225 Bq g-1. H C n N 1 1 14 6 1 0 14 7
• Contoh soal :
• Sebuah sampel perkakas kayu menunjukan aktivitas spesifik
14C sebesar 0,195 Bq g-1. Perkirakan umur perkakas tersebut!
(diketahui aktivitas awal 14C adalah 0,225 Bq g-1).
• Jadi perkakas kayu berasal dari pohon yang ditebang pada sekitar 2.200 tahun lalu
1 4 10 21 , 1 5730 6931 , 0 th th th t t th e g Bq g Bq t 2200 ) 10 21 , 1 ( 225 , 0 195 , 0 ln 225 , 0 195 , 0 1 4 ) 10 21 , 1 ( 1 1 4 t o
e
A
A
Peluruhan zat radioaktif
•
Peluruhan alpha
•
Peluruhan beta
Peluruhan Alpha
•
Gaya kuat dari inti yang mengandung 210 nukleon
hampir tidak dapat mengimbangi gaya tolak-menolak
protonnya
partikel
α
(inti Helium) lepas dari inti
•
Reaksi diatas harus memenuhi hukum kekekalan
energi sehingga
He D P A Z A Z 4 2 4 2 c
K
K
M
c
M
c
M
p 2
D 2
2
D
Peluruhan Alpha
•
Total energi yang dilepaskan dalam reaksi adalah
•
Jika inti induk mula-mula dalam keadaan diam maka
energi kinetik (K
α) dapat ditulis dalam hubungan
Q A A K
4 2)
(
M
M
M
c
Q
p
D
K
K
Q
D
Peluruhan Alpha
•
Peluruhan alfa
meruapakan salah satu
dari peristiwa efek
penerowongan
(tunneling)
.
•
Teori peluruhan alfa
tidak bisa dijelaskan
melalui fisika klasik.
Peluruhan Beta
• Terdapat dua jenis peluruhan β, yaitu peluruhan β- dan peluruhan β+. Partikel β- dan β+ tidak lain adalah elektron dan positron.
• Pada peluruhan β-, neutron dapat menjadi proton.
• Pada peluruhan β+, proton dikonversi menjadi neutron.
• Reaksi yang menyaingi peluruhan β+ adalah proses tangkapan elektron.
D
e
P
Z A A Z 1
D
e
P
Z A A Z 1
p
e
n
n
e
p
e
n
p
•
Dalam peluruhan
beta negatif
terjadi perubahan
neutron menjadi
proton dan
sebaliknya.
•Spektrum yang
dipancarkan pada
peluruhan
β
Peluruhan Beta
•
Jika hukum kekekalan energi diterapkan pada
reaksi peluruhan beta, dan inti induk dianggap
diam, maka akan diperoleh persamaan
total e D p
c
M
c
m
c
K
M
2
2
2
2)
(
M
M
m
c
K
Q
total
p
D
ePeluruhan Gamma
•
Akibat peluruhan alfa
dan beta, inti dapat
berada pada suatu
keadaan eksitasi dan
mencapai keadaan
dasar setelah
memancarkan
sinar
gamma inti
Pemancaran beta yang diikuti pemancaran gamma
dalam peluruhan
1227 Mgmenjadi
1327AlPeluruhan Berantai
A B A* * BRadioaktif
Radiasi yang dipancarkan memiliki energi berbeda b a
b b b b a a a a b a total N dt dN A N dt dN A A A A Nilai Nb tergantung dari peluruhan Na (hasil peluruhan Na)* *
*
int i B Laju peluruhan A Laju peluruhanB peluruhan Laju
dt dN N N t N N N B B b a a B B b a a * * * * t o a B b BN
N
e
adt
dN
* *
t t
a a b a B b ae
e
N
N
*Latihan Soal
a) Suatu unsur radioaktif
22Na dengan
t
1/2=3hari. Hitung cuplikan atom Na jika
diinginkan aktivitasnya 100 Ci.
b) Diberikan suatu reaksi peluruhan
A → B → C,
A radiaktif dengan t
1/2= 2,1 tahun, B
radioaktif dengan t
1/2= 4,6 tahun dan C
stabil. Jika atom A jumlah awalnya adalah
A=1mol, tentukan banyaknya atom C setelah
3 jam.
Hukum-hukum Kekekalan
• Kajian tentang berbagai
peluruhan radioaktif dan reaksi inti memperlihatkan bahwa
alam tidak memilih secara
sembarang hasil peluruhan dan reaksi yang terjadi, melainkan terdapat beberapa hukum
tertentu (hukum kekekalan) yang membatasi suatu hasil yang mungkin terjadi.
• Hukum-hukum kekekalan
dalam peluruhan yaitu :
Kekekalan energi
Kekekalan nomor massa Kekekalan muatan listrik Kekekalan momentum linear
Hukum Kekekalan Energi
•
Sebelum sampai pada pernyataan mengenai
hukum ini, terlebih dahulu akan dibahas
tentang gaya-gaya konservatif dan
Gaya Konservatif
• Gaya disebut konservatif
apabila usaha yang
dilakukan sebuah partikel untuk memindahkannya dari satu tempat ke tempat lain tidak bergantung pada lintasannya.
• Usaha total yang dilakukan
oleh gaya konservatif adalah nol apabila partikel
bergerak sepanjang lintasan tertutup dan kembali lagi ke posisinya semula. P 1 2 P Q 1 2 P
•
Contoh gaya-gaya yang bersifat konservatif
Kekekalan Energi Mekanik
•
Energi mekanik suatu
sistem akan selalu
konstan jika gaya yang
melakukan usaha adanya
adalah gaya konservatif.
•Penambahan
(pengurangan) energi
kinetik suatu sistem
konservatif diimbangi
dengan pengurangan
(penambahan) energi
potensialnya
E
K
U
tetap
U
K
0
Gaya nonkonservatif
•
Gaya disebut
tak-konservatif
apabila usaha
yang dilakukan sebuah partikel untuk
memindahkannya dari satu tempat ke tempat
lain bergantung pada lintasannya.
W AB(sepanjang d ) W
energi usaha Teorema K W W W 1
2
...
n
K W konservati f W gesek W nonkonservatifDapat dikelompokan kembali sebagai
dalam atif
nonkonserv K U U
W
perubahanenergibentuk lain
U U K
dalam
0Energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain, tetapi tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan; energi total selalu konstan
Kekekalan energi
Ada banyak bentuk energi.Dalam hal ini, kita hanya fokus pada dua jenis energi : 1. Energi kinetik (K)
KE = ½ mv2 jika v jauh lebih kecil dari c (v << c )
2. Energi massa
E = m
c
2m = massa
c = kecepatan cahaya = 3x108 [m/s]
Jadi, massa juga merupakan suatu bentuk energi, dan Faktor konversi massa ke energi adalah c2
Kekekalan Energi
Kekekalan Energi
A A BB v vAA vv B B EEtotaltotal setelah meluruhsetelah meluruh =
= EEAA + + EEBB = (KE
= (KEAA+m+mAAcc22) + (KE) + (KE B
B+m+mBBcc22))
Misalkan inti
Misalkan inti D “meluruh” menjadi 2 partikel A and BD “meluruh” menjadi 2 partikel A and B, lalu berapa, lalu berapa energi sistem setelah peluruhan?
energi sistem setelah peluruhan?
D D
Total Energy (initially) Total Energy (initially)
= E = EDD = m = mDDcc22
Karena energi harus kekal pada saat peluruhan Karena energi harus kekal pada saat peluruhan
m
mDDcc22 == (KE(KE A
Kekekalan Energi
Kekekalan Energi
m
m
D
D
cc
2
2
=
= (KE
(KE
A
A
+m
+m
A
A
cc
2
2
) + (KE
) + (KE
B
B
+m
+m
B
B
cc
2
2
))
E EAA EEBB E EDD Sebelum meluruh Sebelum meluruh Setelah peluruhan Setelah peluruhan
Kek
Kekekalan
ekalan Energi
Energi
•
•
Jika massa diam inti X lebih
Jika massa diam inti X lebih besar daripada massa
besar daripada massa
diam total X’ + x, kelebihan energi massa ini
diam total X’ + x, kelebihan energi massa ini
dilambangkan dengan Q.
dilambangkan dengan Q.
2 2 int int int int int int 2 2 int int 2 2 int int 2 2 int int )] )] (( )) '' (( )) (( [[ )) (( )) '' (( )) ((cc
x
x
M
M
X
X
M
M
X
X
M
M
Q
Q
Q
Q
cc
x
x
M
M
cc
X
X
M
M
cc
X
X
M
M
ii ii ii ii ii ii
x x X XK
K
K
K
Q
Q
''
••
Kelebihan energi Q muncul sebagai energi kinetik
Kelebihan energi Q muncul sebagai energi kinetik
partikel-partikel hasil peluruhan (dianggap X
partikel-partikel hasil peluruhan (dianggap X
mula-mula diam).
Kekekalan Momentum Linear
•
Dari hukum kedua Newton :
• Jadi hukum kedua Newton juga mengatakan bahwa gaya total
Σ F yang bekerja sebuah partikel sama dengan laju waktu dari perubahan kombinasi massa dan kecepatan (mv ). Kombinasi
ini disebut dengan momentum linear dan diberi simbol p.
dt d m dt d II Newton Hk dt d m p F v F v a a F
) ( . ; Momentum (p)Kekekalan Momentum Linear
Catatan :
Momentum memiliki arah, yang diberikan oleh arah kecepatan. Partikel-partikel yang bergerak dalam arah berlawanan memiliki momentum dengan tanda yang berbeda.
m1 v 1 p1= m1v1 m2 v2 p2= -m2v2
Kekekalan Momentum Linear
•
Partikel yang bergerak memiliki momentum
p
=m
v
dan energi kinetik E
k= ½mv
2. keduanya
tergantung pada massa dan kecepatan
partikel. Dimana letak perbedaan mendasar
keduanya?
Kekekalan Momentum Linear
•
Impulse dari gaya total, dilambangkan sebagai
J
, didefinisikan sebagai hasil kali gaya total
dengan selang waktu.
•
Hubungan impuls dan momentum dapat dicari
melalui hukum kedua Newton dan diperoleh
t t t
F
F J ( 2 1) 1 2 1 2 1 2 ) ( p p J p p F
t tKekekalan Momentum Linear
•
Misalkan anda mempunyai pilihan antara
menangkap bola 0,50 kg yang bergerak pada
4,0 m/s atau bola 0,10 kg yang bergerak pada
20 m/s. yang mana yang lebih mudah
ditangkap?
•
Cari momentum dan energi kinetik
Kekekalan Momentum Linear
•
Jika terdapat n partikel bermassa m
1,
m
2,…,m
n, yang masing-masing memiliki
kecepatan dan momentum, maka momentum
totalnya
massa pusat n n n M m m m v P v v v p p p P ... ... 2 2 1 1 2 1 massa pusat massa pusat massa pusat luar M dt d M dt d maka M a P v a F dt d luar P F Jadi Kekekalan Momentum Linear
•
Jika gaya luar resultan yang bekerja pada
sistem sama dengan nol (d
P
/dt = 0;
P
=konstan), maka vektor momentum total
sistem akan konstan.
•
Momentum masing-masing partikel dapat
berubah, tetapi jumlahnya tetap konstan jika
tidak ada gaya luar.
tetap
n
p
p
p
1 2...
Tumbukan elastik
•
Energi kinetik setelah tumbukan lebih besar
Momentum Sudut
•
Untuk suatu partikel dengan massa konstan m,
kecepatan
v
, momentum
p
, dan posisi vektor
r
relatif terhadap titik asal O dari kerangka
inersia, kita definisikan momentum sudut
L
sebagai
v
r
p
r
L
m
•
Ketika gaya total
F
bekerja pada suatu partikel,
kecepatan dan momentumnya berubah, sehingga
momentum sudutnya bisa juga berubah.
•
Laju perubahan momentum sudut dari suatu partikel
sama dengan torsi dari gaya total yang bekerja
terhadapnya.
) ( ) (v v r a v r v r L m m dt d m m dt d dt d
dt
d
L
partikel
sistem
untuk
dt
d
L
•
Vektor kecepatan sudut
ω
juga berada
disepanjang sumbu
putar, oleh sebab itu,
untuk benda tegar yang
berputar mengelilingi
sumbu simetri,
L
dan
ω
mempunyai arah yang
sama. Maka kita
mempunyai hubungan
vektor
I
L
•
Ketika torsi luar
total yang
bekerja pada
sistem sama
dengan nol,
momentum
sudut total dari
sistem adalah
konstan (kekal)
0
dt
Kekekalan Momentum Sudut
•
Dalam kajian mengenati inti atom, seringkali
ditemukan momentum sudut spin
s
dan
orbital
l
.
•
Pada fenomena peluruhan, dalam kerangka
diam dari inti atom X, ketika inti X mengalami
peluruhan, maka kekekalan momentum sudut
mensyaratkan bahwa :
x X x Xs
s
l
l
s
X'
'
Kekekalan Muatan Listrik
•
Ketika sejumlah muatan tertentu dihasilkan
dalam sebuah objek, sejumlah mutan yang
sama namun berlawanan juga akan dihasilkan.
Kekekalan Muatan Listrik
•
Hukum kekekalan muatan listrik mensyaratkan
bahwa muatan listrik total sebelum dan
setelah peluruhan harus tidak berubah atau
sama besar.
•
Contoh peluruhan yang memenuhi hukum ini :
n
e
p
e
n
p
e
p
n
Kekekalan Nomor Massa
•
Dalam proses peluruhan, jumlah nomor massa
A tidak berubah sebelum atau sesudah reaksi,
meskipun dalam beberapa proses peluruhan,
neutron dapat berubah menjadi proton atau
sebaliknya.
Kekekalan Nomor Massa
•
Contoh
•
Sebuah neutron meluruh menjadi proton
disertai dengan pemancaran elektron;
walaupun pada reaksi tersebut, satu partikel
(neutron) digantikan oleh dua partikel (proton
dan elektron), namun nomor massa sebelum
dan sesudah reaksi kekal.
00 0 1 14 7 14 6C
N
Interaksi Radiasi Terhadap Materi
•
Radiasi alfa dan beta
merupakan partikel
bermuatan. Radiasi alfa
tidak lain adalah partikel
Helium-4 sedangkan
radiasi beta merupakan.
• Ketika mengenai
materi mungkin akan terjadi proses
Ionisasi
Eksitasi
Absorbsi
Interaksi Radiasi Terhadap Materi
•
Ketika radiasi gamma (radiasi EM) mengenai
materi kemungkinan yang terjadi adalah
Efek fotolistrik
Efek compton
Produksi pasangan
Ionisasi
•
Proses fisis yang
mengubah suatu atom
atau molekul menjadi
ion melalui
penambahan atau
pelepasan partikel
bermuatan seperti
Eksitasi
• Menurut teori atom Bohr,
elektron-elektron mengelilingi inti atom (seperti planet-planet
mengitari matahari) tanpa mengeluarkan radiasi EM (keadaan stasioner)
• Keadaan energi elektron
terkuantisasi : energi bersifat diskrit dan tidak boleh bernilai sembarang 2 1 2 2 2 0 4 1 8 n E n h me E n n = 1, 2, 3, 4,….
•
Jika elektron mendapat energi dari luar, elektron
berpindah dari tingkat energi lebih rendah ke yang
lebih tinggi
(eksitasi). Dalam waktu singkat kembali
lagi ke tingkat energi lebih rendah
(deeksitasi
) sambil
memancarkan foton.
•
Jika elektron mengalami deeksitasi dari n2 ke n1,
maka energi foton yang dipancarkan dapat dihitung
dengan mencari selisihny yaitu
1 2 n n
foton E E
E
Absorbsi
•
Peristiwa absorbsi
adalah peristiwa
terserapnya partikel
radiasi oleh suatu
bahan yang terkena
radiasi
•Proses penyerapan
mengikuti persamaan
te
I
I
0 μ
I
oI
Radiasi mula-mula Radiasi akhirEfek fotolistrik
• Interaksi radiasi EM dengan
sebuah elektron yang terikat kuat dalam atom dan elektron menyerap seluruh energi
radiasi tersebut.
• Jika energi yang diserap
elektron lebih besar dari frekuensi ambang, elektron akan lepas dan selisihnya
merupakan energi kinetik Ek
elektron.
b
k
h
E
Eksperimen Efek Fotolistrik
• Hubungan potensial penghenti dan frekuensi ambang? • Hubungan intensitas dengan potensial penghenti? • Selang waktu terjadinya arus fotolistrik ? • Hubungan intensitas terhadap kuat arus fotolistrik? V A elektron emitter + -kolektor fotonNo Bahan Fungsi kerja (eV)
1 Tungsten 4,5
2 Litium 2,3
3 Aluminium 4,2
Efek compton
• Jika radiasi EM (foton)mengenai elektron terluar dari suatu atom, elektron akan menyerap sebagian energi dan terhambur
sebesar sudut terhadap arah gerak radiasi datang.
• Perbedaan panjang
gelombang (λ) radiasi EM sebelum dan sesudah
tumbukan dengan elektron dilukiskan oleh persamaan
) cos 1 ( ' 2 c m h e
Produksi pasangan
• Produksi pasangan terjadi karena interaksi antara foton dengan medan listrik dalam inti atom berat.
• Foton akan lenyap dan digantikan oleh sepasang elektron-positron • Berdasarkan hukum kekekalan energi diperoleh persamaan 2 0 2 2 2m c K K c m c m hv
• Kebalikan proses produksi pasangan dapat juga terjadi dan
dinamakan pemisahan pasangan
• Kekekalan energi mensyaratkan bahwa, dengan mengabaikan
energi kinetik elektron dan positron, masing-masing foton yang dipancarkan harus memiliki energi yang sama dengan energi diam kedua partikel tersebut.
• Persamaan yang diperoleh dari peristiwa ini berdasarkan hukum
kekekalan energi dan momentumyaitu:
2 1 2 0 2m c
K
K
hv
hv 1 2 2 2 k k v v h h m m Koefisien atenuasi (
μ
) radiasi gamma
•
Total koefisien atenuasi (
μ
) adalah jumlah koefisien
untuk masing-masing mode interaksi foton dengan
materi.
•
Dimana
τ
,
σ
,
κ
berturut-turut adalah koefisiean
karena efek fotolistrik, efek compton dan produksi
pasangan.
Pengaruh energi koefisien atenuasi/absorbsi foton
Pengaruh nomor atom
(Z) koefisien
atenuasi/absorbsi
foton
Latihan Soal
•
Dalam suatu proses hamburan Compton
didapat energi kinetik elektron sebesar 75 keV
dan energi foton terhambur sebesar 200 keV.
Tentukan besar energi foton datang serta
sudut-sudut hamburan dari elektron dan
foton terhambur.
Pengukuran Radiasi
• Detektor dibutuhkan untuk mendeteksi radiasi
• Jenis detektor yang sering digunakan yaitu, isian gas, sintilasi,
dan semikonduktor
• Alat ukur radiasi detektor + perangkat elektronik
• Interaksi radiasi terhadap materi detektor sedemikian rupa
sehingga respon alat sebanding dengan efek radiasi atau sifat radiasi yang diukur
Detektor Isian Gas
• Detektor kamar ionisasi • Detektor proporsional • Detektor geiger-mueller
Detektor Sintilasi
• Radiasi nuklir yang mengenai materi detektor ini akan
menimbulkan pendar cahaya. Pendar cahaya menghasilkan elektron setelah menabrak fotokatoda. Elektron diproses dalam dinoda Output
Detektor Semikonduktor
• Bahan semikonduktor pertengahan bahan konduktor dan isolator • Semikonduktor tipe-p pembawa mayoritas adalah lubang
• Semikonduktor tipe-n pembawa mayoritas adalah elektron • Pertemuan semikonduktor tipe-p dan tipe-n menimbulkan suatu
Detektor Semikonduktor (lanjutan)
• Sambungan p-n diberi
tegangan bias balik dan menimbulkan daerah
deplesi (depletion region)
• Radiasi yang mengenai
detektor menghasilkan pasangan lubang-elektron
• Medan listrik akibat bias
balik menggiring muatan keluar sambungan p-n
Dosimetri Radiasi
•
Metode pengukuran dosis radiasi dikena
dengan sebutan dosimeteri radiasi.
•
Radiasi mempunyai satuan karena radiasi
membawa atau mentransfer energi dari
sumber radiasi yang diteruskan kepada
medium yang menerima radiasi.
•
Besaran-besaran dosimetri yang sering
digunakan yaitu, dosis serap, dosis ekuivalen,
Dosis serap
•
Dosis serap didefinisikan sebagai jumlah
energi radiasi yang diserap per satua massa
bahan yang menerima penyinaran.
dm dE D
D = Dosis serap (joule/kg=Gray ; 1 Gray = 100 Rad) E = Energi yang diserap oleh medium (joule)
Dosis ekuivalen
• Harga dosis serap yang berlainan yang berasal dari beberapa jenis radiasi,
namun mengakibatkan kerusakan sistem biologis yang sama perlu diperhatikan.
• Misalnya kerusakan biologis yang disebabkan oleh radiasi neutron cepat
sebesar 0,01 Gy (atau 1 Rad) akan sama akibatnya dengan yang disebabkan oleh radiasi gamma sebesar 0,1 Gy (atau 10 Rad).
• Tingkat kerusakan pada sistem biologis yang mungkin ditimbulkan oleh
radiasi tidak hanya tergantung pada dosis serapnya saja, akan tetapi tergantung juga pada jenis radiasinya.
• Persoalan ini dihitung menggunakan besaran yang disebut dosis ekuivalen.
Satuan dosis ekuivalen adalah Sievert (Sv) dan Rem. 1 Sv= 100 rem
• Nilai faktor bobot radiasi tergantung pada jenis radiasi. Nilai
faktor bobot untuk beberapa radiasi yaitu sebagai berikut :
Jenis dan rentang energi radiasi Faktor bobot radiasi (wR)
Foton semua energi 1
Elektron dan muon, semua energi 2
Neutron dengan energi (En) :
En ≤ 10 keV 5
10 keV < En ≤ 100 keV 10
100 keV < En ≤ 2 MeV 20
2 MeV < En ≤ 20 MeV 10
En > 20 MeV 5
Proton selain proton terpental (recoil), energi > 2 MeV 5 Partikel-α, hasil belah inti berat 20
Dosis efektif
• Hubungan antara peluang timbulnya efek biologi tertentu
akibat penerimaan dosis ekuivalen pada suatu jaringan juga bergantung pada organ atau jaringan yang terkena radiasi.
• Untuk menunjukan keefektifan radiasi dalam menimbulkan
efek tertentu pada suatu jaringan biologis diperlukan besaran baru Dosis efektif
•
Nilai faktor bobot untuk berbagai jaringan yaitu
sebagai berikut :
Jenis jaringan/organ WT (faktor bobot jaringan
Gonad 0,20
Sumsum merah tulang 0,12
Usus besar 0,12 Parau-paru 0,12 Lambung 0,12 Bladder 0,05 Payudara 0,05 Hati 0,05 Esophagus 0,05 Tiroid 0,05 Kulit 0,01 Permukaan tulang 0,01 Organ sisa 0,05
Kerusakan Sel Akibat Radiasi
• Kerusakan sel manusiadapat disebabkan oleh terpapar atau terkena senyawa kimia tertentu, terpapar oleh panas,
terpapar oleh sinar
tertentu, terpapar oleh radiasi nuklir dsb.
Kerusakan Sel Akibat Radiasi Nuklir
•
Tahap-tahap kerusakan sel yang dilalui berupa :
↓
kerusakan karena ionisasi
↓
kerusakan karena proses kimia fisika
↓
kerusakan karena proses biokimia, dan
Kerusakan karena ionisasi
• Sel sebagian besar terdiri atas air, maka ketika radiasi pengion
mengenai sel akan terjadi ionisasi.
• Air dalam sel akan terurai menjadi ion positif H2O+ dan e- yang
bermuatan negatif. Ion-ion yang terjadi bersifat reaktif dan menyerang molekul air lainnya dan akan terjadi proses
ionisasis sekunder
-Kerusakan karena proses kimia fisika
• Selain terbentuk ion-ion, pada proses kimia fisika terbentuk
radikal bebas, yaitu OH* dan H*.
• Radikal bebas ini akan saling bereaksi membentuk H2O2.
• H2O2 adalah peroksida yang bersifat oksidator kuat sehingga
akan mudah menyerang molekul lain.
H2O+ → H+ + OH* H2O + e- → H 2O -H2O + → OH- + H* OH* + OH* → H 2O2
Kerusakan Karena Proses Biokimia
•
Dalam tahap kerusakan ini, radikal bebas dan
peroksida akan menyerang molekul organik sel,
selain itu juga akan menyerang inti sel yang terdiri
atas kromosom-kromosom.
•
Molekul-molekul penting yang diserang oleh radikal
bebas dan peroksida antara lain adalah molekul
protein, enzim, lemak, karbohidrat, DNA, dan
kromosom.
Kerusakan Karena Proses Biologis
• Kerusakan karena proses biologis dapat berorde dalam
beberapa puluh menit sampai yang berorde beberapa puluh tahun. Hal ini tergantung pada tingkat kerusakan sel akibat proses-proses sebelumnya. Kerusakan sel dapat
mengakibatkan :
1. Kematian sel secara langsung karena radiasi yang sangat kuat.
2. Pembelahan sel jadi terhambat atau tertunda.
3. Terjadi perubahan permanen pada sel anak setelah terjadi pembelahan sel induk.
Efek Biologi Dari Radiasi
•
Efek biologis yang merugikan dari radiasi dapat dibagi
menjadi dua jenis, yaitu efek stokastik dan efek
deterministik.
•
Efek stokastik adalah apabila peluang terjadinya suatu
akibat tidak memerlukan dosis ambang. Efek stokastik
muncul stelah melalui masa tenang yang lama.
•