• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN GAME THEATRE JUMPER SEBAGAI MEDIA UNTUK MEMPOPULERKAN GEDUNG TEATER DI INDONESIA SECARA MENGHIBUR DAN INFORMATIF

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN GAME THEATRE JUMPER SEBAGAI MEDIA UNTUK MEMPOPULERKAN GEDUNG TEATER DI INDONESIA SECARA MENGHIBUR DAN INFORMATIF"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN GAME “THEATRE JUMPER” SEBAGAI MEDIA UNTUK

MEMPOPULERKAN GEDUNG TEATER DI INDONESIA SECARA

MENGHIBUR DAN INFORMATIF

Antonius Aditya Novanda

Dr. Intan Rizky Mutiaz, M. Ds

Program Studi Sarjana Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB

Email: rotfat_90@yahoo.com

Kata Kunci : game, teater, theatre jumper, gedung teater

Abstrak

Di era modern seperti ini, hiburan yang bersifat digital dengan basis teknologi sudah sangat populer. Hiburan yang bersifat tradisional seperti teater seakan-akan menjadi kurang diminati karena kalah bersaing dengan hiburan modern. Padahal, seni pertunjukan di Indonesia memiliki sejarah dan keunikan tersendiri karena variasi jenis pertunjukan yang berbeda-beda di beberapa daerah. Unsur hiburan dari teater tradisional Indonesia sendiri juga tidak kalah menarik dari hiburan modern, bahkan ada nilai lebih yang ditawarkan seperti moralitas dan nilai-nilai kehidupan. Walaupun hiburan teater seperti kalah bersaing dengan hiburan modern namun dengan memanfaatkan kelebihan hiburan yang berbasis teknologi, seni pertunjukan juga bisa berkembang.

Abstract

In this modern era, digital entertainment based on technology is very popular. Traditional entertainment such as theater seemed to be less desirable because it can’t compete with modern entertainment. In fact, the performing arts in Indonesia have a history and unique characteristics due to variation of performances in some region. Entertainment elements of traditional Indonesian theater itself is also not less interesting than modern entertainment, there are even more value to offer such as morality and values of life. Although theater seems hard to compete with modern entertainment, but by using the advantages of technology-based entertainment, performing arts can flourish.

1. Pendahuluan

Penurunan popularitas seni pertunjukan di Indonesia terlihat dari sepinya pengunjung teater terutama teater tradisional. Contohnya seperti teater tradisional Sunda Miss Tjitjih yang sudah berdiri sejak jaman penjajahan Jepang, dahulu amat digemari masyarakat dan sempat menjadi hiburan yang populer pada masanya. Namun setelah munculnya hiburan televisi, penikmat teater tradisional seperti Miss Tjitjih mulai menurun. Apalagi dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat seperti bertambahnya pengguna internet di daerah-daerah. Dari penelitian di lapangan khususnya di kota Jakarta dan Bandung, penonton teater tradisional bahkan teater modern sekalipun mayoritas berasal dari kalangan murid sekolah atau orang-orang yang memang berkecimpung di dunia teater sendiri.

Keanekaragaman jenis seni pertunjukan di Indonesia yang beragam di berbagai daerah memiliki nilai budaya dan sejarah yang patut dilestarikan. Namun tidak hanya sebatas pelestarian saja, seni pertunjukan tradisional juga bisa dikembangkan agar terus menjadi daya tarik yang memiliki daya saing dengan hiburan modern. Contohnya seperti acara televisi “Opera Van Java” yang ditayangkan di salah satu stasiun televisi swasta. Untuk itu pemanfaatan teknologi sebagai jalan untuk kembali mempopulerkan seni pertunjukan bisa menjadi pilihan.

Jika dilihat dari perkembangannya, industri game akhir-akhir ini mulai menyamai kepopuleran industri perfilman. Banyaknya konsumen game mendongkrak popularitas game. Beberapa faktor yang membuat industri game menyaingi

(2)

industri perfilman adalah nilai ekonomis, interaktifitas, dan kualitas hiburan yang ditawarkan. Misalnya dengan harga tiket bioskop seharga Rp 20.000,00 penonton bisa menikmati hiburan selama kurang lebih 1 ½ jam. Namun dengan membeli sebuah game walaupun dengan harga yang cukup mahal, konsumen dapat menikmati game tersebut dengan durasi yang jauh lebih lama. Game dengan durasi 6 jam saja bisa dikatakan sebagai game pendek. Apalagi dengan munculnya situs-situs penyedia game gratis di internet. Hal tersebut juga berlaku untuk produsen game. Dengan budget yang minim seperti studio-studio game indie yang mulai bermunculan sekarang, mereka bisa meraup keuntungan yang besar. Berbeda jauh dengan budget pembuatan film berkualitas dengan aktor terkenal yang biayanya bisa mencapai ratusan juta dollar.

2. Proses Studi Kreatif

Game ini dirancang untuk mengenalkan gedung-gedung teater di Indonesia. Dengan memberikan informasi seputar

teater khususnya gedung teater, pemain bisa menjadi lebih peduli akan budaya seni pertunjukan khususnya di Indonesia. Sasaran yang ditujukan adalah dari kalangan anak-anak beranjak remaja karena anak seusia 12 sampai 15 karena pada masa ini, remaja mengalami perubahan jasmani yang sangat pesat dan perkembangan intelektual yang sangat intensif sehingga minat anak pada dunia luar sangat besar dan pada saat ini remaja tidak mau dianggap kanak-kanak lagi namun sebelum bisa meninggalkan pola kekanak-kanakannya.

(3)

Jurnal Tingkat Sarjana bidang Seni Rupa dan Desain No.1| 3

Konsep Kreatif

Dalam perangcangan game ini, teori game dimana didalamnya terdapat interaktifitas, reward, konsekuensi, dan narasi. Unsur game yang ada dalam game ini meliputi gameplay, kontrol, narasi/cerita, grafik, desain level, suara/musik, dan

interface. Game ini menceritakan tentang pengusaha dunia hiburan yang melihat kejenuhan orang-orang yang

menikmati hiburan modern seperti televisi dan komputer. Pengusaha ini kemudian mencari alternatif lain yaitu teater sebagai hiburan lama yang kembali dibangkitkan. Cerita ini terdapat pada animasi intro sebelum memulai permainan.

Gameplay dalam game “Theatre Jumper” menggunakan gabungan dari unsur permainan simulasi dan action.

Penggabungan ini terletak dari sistem permainan yang mengkombinasikan sistem mendirikan bangunan di sebuah platform dengan setting tertentu dengan teknik drag&drop dan game action dengan permainan run&jump. Semua unsur ini kemudian disesuaikan dengan tema teater yang diangkat. Untuk tujuan edukasi, dibuat fitur kuis dan ensiklopedi yang berisi informasi singkat mengenai teater secara luas dan gedung-gedung teater di Indonesia.

Konsep Visual

Warna

Untuk memberi kesan bermain, warna yang digunakan adalah warna-warna cerah yang saling melengkapi namun tetap sesuai dengan objek yang direpresentasikan. Misalnya warna gedung yang bermaterial kayu dan bata menggunakan warna coklat yang merupakan warna kayu dan untuk tembok yang dicat digunakan warna putih. Penggunaan warna dalam game ini sendiri memiliki perbedaan penggunaan dengan menyesuaikan setting tempat.

Gambar 3. Rancangan setting Kota Jakarta Gambar 2. Permainan lompat rintangan

(4)

Dalam setting desa penggunaan warna terkesan cerah dan bervariasi. Namun pada setting kota, penggunaan warna lebih monoton dengan suasana yang pucat. Penggunaan warna pucat pada kota adalah untuk menggambarkan kota yang terkesan berkabut asap polusi dan sesak. Sedangkan warna variasi pada desa menggambarkan udara yang sejuk dan bersih.

Tipografi

Huruf yang digunakan dalam game ini ada 3 jenis yaitu

Franklin Gothic

Huruf ini digunakan untuk menuliskan keterangan-keterangan yang digunakan untuk menyampaikan informasi dan dalam interface game karena huruf ini mudah untuk dibaca.

Lithos Pro

Huruf ini digunakan dalam judul untuk memberi kesan Yunani kuno.

Eccentric Std

Huruf ini digunakan pada kartu reward.

Gambar 4. Font Franklin Gothic

(5)

Jurnal Tingkat Sarjana bidang Seni Rupa dan Desain No.1| 5

Konsep Media

Tujuan dari game ini adalah untuk mengisi waktu luang/istirahat ketika sedang menggunakan komputer. Karena game ini bukan tergolong game serius yang membutuhkan spesifikasi komputer tinggi maka game ini bisa menjangkau lebih banyak konsumen.

Media yang digunakan adalah media komputer/PC. Untuk penyebar luasannya, game ini akan ditempatkan di situs-situs penyedia game sejenis. Situs-situs penyedia game seperti armorgames.com atau kongregate.com memiliki komunitasnya sendiri. Komunitas dalam situs ini biasanya memiliki status pemain beserta prestasi dalam pencapaiannya di game-game yang pernah dimainkan di situs tersebut. Fitur ini bisa dimanfaatkan dalam penyebar luasan game teater ini karena agar terkesan gamer berpengalaman, user di situs tersebut akan memajang prestasi yang telah didapat berupa

score tertinggi atau pencapaian lainnya agar bisa dilihat oleh user lainnya. Namun karena tujuan game ini bukanlah

komersial maka penempatannya dikhususkan pada situs permainan gratis yang memperbolehkan penggunanya untuk mendownload game yang diinginkan agar bisa dimainkan tanpa koneksi internet agar cakupan konsumen bisa lebih luas.

3. Hasil Studi dan Pembahasan

Aplikasi Logo

Gambar 7. Logo game “Theatre Jumper”

Pembuatan judul “Theatre Jumper” mengikuti gaya gameplay dalam game yaitu bertemakan teater dan aksi lompat. Aplikasi logo yang digunakan pada menu utama merupakan penggambaran sederhana sebuah panggung dengan platform berwarna jingga dengan tirai panggung pertunjukan yang berwarna merah. Bentuk panggung ini terletak di dalam sebuah lingkaran yang terbentuk dari gedung-gedung kota yang menggambarkan kehidupan teater di tengah keramaian kota besar.

Karakter

Karakter utama dalam game ini adalah gabungan dari budaya tradisional Indonesia dan budaya teater barat (Yunani kuno). Penggabungan unsur visualnya terletak pada kostum yang dikenakan si karakter. Pakaian yang digunakan adalah pakaian dari teater tradisional wayang orang ditambah topeng teatrikal yang khas dari jaman Yunani kuno.

(6)

Pada gallery reward, karakter utama digambarkan dengan 3 gaya berbeda. Gaya penggambaran karakter terinspirasi dari gaya visual kartu tarot. Penggunaan referensi kartu tarot berhubungan dengan sejarah seni teater yang berlatar belakang mistis/spiritual.

Ensiklopedi

Fitur ensiklopedi dibuat untuk memberikan informasi singkat seputar teater ditambah dengan game kuis yang mengambil materi dari ensiklopedi tersebut. Dalam game ini, poin yang didapat dari kuis tersebut dapat digunakan sebagai modal untuk mendirikan bangunan dalam simulasi.

Gambar 9. Fitur ensiklopedi

4. Penutup

/

Kesimpulan

Pendekatan pada anak khususnya pada anak yang beranjak remaja dalam mengenal seni tradisi teater tidak harus dengan pembelajaran serius. Dengan memanfaatkan kepopuleran game sebagai media hiburan yang digemari anak-anak tentu akan menjadi media yang efektif untuk menyampaikan informasi-informasi yang bisa menumbuhkan ketertarikan anak akan dunia seni pertunjukan tradisional.

Usaha untuk mengenalkan dan menumbuhkan ketertarikan anak pada dunia pertunjukan tradisional ini tentunya akan berhasil jika semua pihak terutama orang tua anak tidak menganggap media game sebagai sarana yang sebatas untuk menghibur saja tetapi juga bisa mendidik dan informatif.

(7)

Jurnal Tingkat Sarjana bidang Seni Rupa dan Desain No.1| 7

Ucapan Terima Kasih

Artikel ini didasarkan kepada catatan proses berkarya/perancangan dalam Tugas Akhir Program Studi Sarjana Desain Komunikasi Visual, FSRD ITB. Proses pelaksanaan Tugas Akhir ini disupervisi oleh pembimbing Dr. Intan Rizky Mutiaz, M. Ds.

Daftar Pustaka

Bujono, Bambang., Adi , Wicaksono. 2012. Seni Rupa Indonesia Dalam Kritik dan Esai. Jakarta: Dewan kesenian Jakarta

Bujono, Bambang., Adi , Wicaksono. 2012. Kaleidoskop Seni 2011. Jakarta: Dewan kesenian Jakarta

Perron, Bernard., Wolf, J.P Mark. 2009. The Video Game Theory Reader 2. New York: Routlende

Perron, Bernard., Wolf, J.P Mark. 2003. The Video Game Theory Reader. New York: Routlende

Whitlock, Katherine L. 2004. Theatre and The Video Game: Beauty and The Beast. The Ohio State University. Columbus

Gambar

Gambar 3. Rancangan setting Kota Jakarta Gambar 2. Permainan lompat rintangan
Gambar 7. Logo game “Theatre Jumper”
Gambar 8. Karaker utama

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor (tujuan migrasi, lama tinggal di daerah migrasi, penggunaan kemoprofilaksis, riwayat penyakit malaria

Introduction 7 Creating a basic Surface Shader 8 Adding properties to a Surface Shader 12 Using properties in a Surface Shader 14 Creating a custom diffuse lighting model

pencucian etanol bertingkat pada tepung porang kasar dengan metode maserasi dan ultrasonik dapat meningkatkan derajat warna putih, meningkatkan kadar glukomanan dan

Dalam keluarga, bila saya mengambil sesuatu dan tidak mengembalikannya ke tempat semula, orang tua akan membiarkan saja, terserah saya

Tahap pembangunan basis data dalam penelitian ini memiliki tujuan untuk membuat peta tematik dengan tema sistem informasi kesehatan baik sebaran jenis penyakitnya

Setelah diketahui faktor faktor yang menentukan konsumen dalam memilih kartu praba- yar IM3, maka dari faktor tersebut akan dianalisis secara deskriptif, membentuk tujuan penelitian

Pembayaran PPh Pasal 25 yaitu pembayaran Pajak Penghasilan secara angsuran. Hal ini dimaksudkan untuk meringankan beban Wajib Pajak dalam melunasi pajak yang terutang

Akumulasi logam dalam tanaman tidak hanya tergantung pada kandungan logam dalam tanah, tetapi juga tergantung pada unsur kimia tanah, jenis logam, pH tanah, dan spesies