HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SUAMI TENTANG MENOPAUSE DENGAN DUKUNGAN SOSIAL SUAMI KE ISTRI PADA MASA MENOPAUSE DI
DUSUN SOROWAJAN KELURAHAN BANGUNTAPAN KABUPATEN BANTUL YOGYAKARTA
Fajarina Lathu A
INTISARI
Latar Belakang : Menopause merupakan hal fisiologis yang dialami seorang perempuan. Pada masa ini perempuan membutuhkan adanya dukungan sosial terutama dari orang terdekat yaitu suami untuk meningkat semangat dan kepercayaan diri. Kemampuan suami memberikan dukungan, sangat dipengaruhi oleh pengetahuannya tentang menopause. Hasil studi pendahuluan di Dusun Sorowajan diketahui dari empat orang suami seluruhnya menyatakan tidak tahu tentang menopause, dan empat orang istri menyatakan cemas dan takut menghadapi menopause.
Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan tingkat pengetahuan suami tentang menopause dengan dukungan sosial suami ke istri pada masa menopause di Dusun Sorowajan, Kelurahan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Metode Penelitian : Penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi seluruh suami usia 45-55 tahun di Dusun Sorowajan sebanyak 50 orang. Teknik sampling yang digunakan total sampling. Alat pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis Kendall Tau.
Hasil: Tingkat pengetahuan suami tentang menopause di Dusun Sorowajan Kelurahan Baguntapan Kabupaten Bantul sebagian besar dalam kategori baik sebesar 52%. Dukungan suami ke istri pada masa menopause sebagian besar dalam kategori sedang sebesar 50%. Hasil analisis Kendall Tau diperoleh nilai koefisien korelasi () sebesar 0,452 dengan p value sebesar 0,000 (p<0,05). Keeratan hubungan kategori sedang dengan nilai koefisien korelasi () sebesar 0,452.
Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan pengetahuan suami tentang menopause dengan dukungan sosial suami kepada istri pada masa menopause di Dusun Sorowajan, Kelurahan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Pendahuluan
Pengetahuan merupakan domain kognitif yang sangat penting bagi terbentuknya tindakan seseorang. Perilaku yang didasari pengetahuan dan kesadaran akan bersifat lebih langgeng. Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai enam tingkat yaitu Tahu, memahami, aplikasi, analisis, sintesis, evaluasi (Notoatmodjo, 2003). Pengetahuan secara umum dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya pengalaman, pendidikan, instruksi verbal, dan pekerjaan atau sosial ekonomi (Soekamto, 2006) .
Lazarus cit Astuti (2005) menekankan bahwa keberadaan suami untuk mendampingi istri saat mendekati masa menopause akan memberikan makna tersendiri. Sengaja ataupun tidak kehadiran suami mempunyai peran berupa ketentraman hati dalam menjalani siklus kehidupan berikutnya. Komunikasi yang tepat akan memberikan berbagai solusi
untuk kemajuan, terutama kesehatan reproduksi. Apabila suami tidak siap menerima perubahan alamiah yang terjadi pada istri, bisa jadi menambah beban batin istri (Nadesul, 2004). Untuk itu penting bagi suami untuk mengetahui serta memahami tentang menopause, sehingga mereka tahu benar tentang bagaimana memberikan dukungan yang baik pada istri saat masa menopause karena kehadiran suami mempunyai peran berupa ketentraman hati dalam siklus kehidupan berikutnya.
Dari empat orang suami mengatakan bahwa mereka masih belum mengerti tentang pengertian menopause, dan mereka juga kurang memberikan dukungan sosial saat istri mengalami masa menoupause dan rendahnya pengetahuan suami tentang menopause saat ini, jika tidak segera ditangani seperti melakukan penyuluhan pengetahuan kepada suami, ini akan mengakibatkan
ketidakharmonisan dalam rumah tangga terutama pada pasangan suami istri (Lazarus cit Astuti, 2005) .
Dari hasil studi pendahuluan yang saya lakukan di dusun sorowajan pada tanggal 4 November 2011, didusun tersebut terdapat 20 RT, dari 20 RT saya mengambil penelitian di RT 01, 02, 03, 04 karena di RT tersebut banyak terdapat ibu yang mengalami menopause. Kemudian hasil wawancara dari 4 orang suami yang mempunyai istri usia 45-55 tahun mengatakan belum tahu tentang menopause dan tidak pernah mencari informasi tentang menoupase. Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada 4 orang istri, mereka mengatakan merasa cemas, takut akan keadaan dirinya yang tidak subur, merasa tidak muda lagi, dan takut jika suaminya tidak bisa menerima keadaannya yang sekarang ini.
Tujuan
Mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan suami tentang menopause
dengan dukungan sosial suami kepada istri pada masa menopause di Dusun Sorowajan Kelurahan Banguntapan Kabupaten Bantul Yogyakarta.
Jenis dan Rancangan Penelitian
Desain penelitian ini adalah deskriptif analitik yaitu suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk menggambarkan hubungan pengetahuan suami tentang menopause terhadap dukungan suami ke istri pada masa menopause. Penelitian menggunakan rancangan cross sectional yaitu suatu penelitian yang termasuk faktor resiko dan variabel – variabel yang termasuk efek diobservasi sekaligus pada waktu yang sama (Notoatmodjo 2005). Tempat penelitian dilaksanakan di Dusun Sorowajan Kelurahan Banguntapan Kabupaten Bantul Yogyakarta. Pada bulan Februari - Maret 2012.
Hasil dan Pembahasan
Subjek penelitian ini adalah suami yang mempunyai istri usia 45-55 tahun di RT
01, 02, 03, dan 04 Di Dusun Sorowajan Kelurahan Banguntapan Kabupaten Bantul sebanyak 50 orang. Karakteristik responden penelitian ini meliputi umur,
pendidikan, pekerjaan dan penghasilan keluarga. Hasil analisis deskriptif karakteristik responden penelitian ini dapat dilihat dari Tabel 4.1 berikut: Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di Dusun Sorowajan
Keluruhan Banguntapan Bantul Yogyakarta Tahun 2012 Karakteristik Frekuensi Persentase Umur 45 – 48 tahun 1 2,0 49 – 52 tahun 33 66,0 > 52 tahun 16 32,0 Total 50 100,0 Pendidikan SMP 16 32,0 SMA 21 42,0 PT 13 26,0 Total 50 100,0 Pekerjaan Tani 7 14,0 Swasta 27 54,0 PNS 10 20,0
Lain-lain (buruh, pedagang) 6 12,0
Total 50 100,0 Penghasilan Rp. < 500.000 9 18,0 Rp. 500.000 – 1.000.000 23 46,0 Rp. > 1.000.000 18 36,0 Total 50 100,0
Tabel 4.1 menunjukkan karakteristik responden menurut umur paling banyak berumur 49-52 tahun sebanyak 33 orang (66,0%), dan paling sedikit yaitu satu orang (2%) yang berumur 45-48 tahun. Menurut tingkat pendidikan diketahui sebanyai besar responden berpendidikan SMA sebanyak 21 orang (42%). Dilihat dari pekerjaan menunjukkan sebagian besar responden adalah pegawai swasta sebanyak 27 orang (54,0%), dengan penghasilan sebagian besar berpenghasilan Rp. 500.000 – 1.000.000; sebanyak 23 orang (46%).
2. Analisis Univariat Variabel Penelitian
Analisis univariat dilakukan untuk menganalisis variabel penelitian menggunakan analisis deskriptif. Penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu tingkat pengetahuan dan dukungan sosial suami. Hasil analisis univariat variabel penelitian adalah sebagai berikut.
a. Tingkat Pengetahuan
Data pengetahuan tingkat pengetahuan suami tentang menopause dikategorikan: baik, cukup dan rendah. Distribusi frekuensi hasil analisis univariat data tingkat pengetahuan dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut. Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pengetahuan
pada pada Suami di Dusun Sorowajan Keluruhan Banguntapan Bantul Yogyakarta Tahun 2012
Tingkat Pengetahuan Frekuensi Persentase
Baik 26 52,0
Cukup 14 28,0
Total 50 100,0 Sumber: Data primer diolah 2012
Tabel 4.2, menunjukkan frekuensi terbanyak adalah responden yang mempunyai tingkat pengetahuan kategori baik sebanyak 26 orang (52,0%). Terdapat 10 orang (20%) responden yang mempunyai pengetahuan kategori kurang.
b. Dukungan Sosial Suami Data dukungan sosial suami dikategorikan menjadi tinggi, sedang dan rendah. Distribusi frekuensi hasil analisis data dukungan sosial suami dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut.
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Dukungan Sosial pada Suami di Dusun Sorowajan Keluruhan Banguntapan Bantul Yogyakarta Tahun 2012
Dukungan Sosial Suami Frekuensi Persentase
Tinggi 15 30,0
Sedang 25 50,0
Rendah 10 20,0
Total 50 100,0
Sumber: Data primer diolah 2012 Tabel 4.3, menunjukkan frekuensi terbanyak adalah responden yang memberikan dukungan sosial katgori sedang sebanyak 25 orang (50,0%). Terdapat sejumlah 10 orang (20%) responden yang
mempunyai dukungan sosial suami dengan kategori rendah. 3. Analisis Bivariat
Analisis bivariat dalam penelitian ini digunakan untuk membuktikan hipotesis penelitian yaitu mengetahui hubungan tingkat
pengetahuan suami tentang menopause dengan dukungan sosial suami ke istri pada masa menopause di Dusun Sorowajan Kelurahan
Banguntapan Kabupaten Bantul Yogyakarta. Hasil analisis univariat penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut.
Tabel 4.4. Hubungan Antara Pengetahuan Suami Tentang Menopause Dengan Dukungan Sosial Suami Ke Istri Pada Masa Menopause di Dusun Sorowajan Kelurahan Banguntapan Kabupaten Bantul Yogyakarta
Pengetahuan
Dukungan Sosial Suami
Total
p-value Tinggi Sedang Rendah
f % f % f % f % Baik 13 26,0 11 22,0 2 4,0 26 52,0 0,452 0,000 Cukup 2 4,0 8 16,0 4 8,0 14 28,0 Kurang 0 0,0 6 12,0 4 8,0 10 20,0 Total 15 30,0 25 50,0 10 20,0 50 100,0 Sumber: Data primer diolah 2012
Tabel 4.4, menunjukkan sebagian besar responden yang mempunyai pengetahuan baik memberikan dukungan sosial kategori tinggi sebanyak 13 orang (26,0%). Responden yang mempunyai pengetahuan cukup, sebagian besar memberikan dukungan sosial sedang sebanyak 8 orang (16,0%) dan responden yang mempunyai pengetahuan kurang
sebagian besar memberikan dukungan sosial sedang sebanyak 6 orang (12,0%).
Pembuktian hipotesis penelitian dilakukan analisis data menggunakan uji Kendall Tau. Berdasarkan hasil analisis Kendall Tau diperoleh nilai koefisien korelasi () sebesar 0,452 dengan p value sebesar 0,000. Hasil perhitungan diperoleh Z hitung
sebesar 4,632. Nilai Z tabel taraf signifikansi 5% adalah sebesar 1,960. Oleh karena Z hitung > Z tabel (4,632>1,960) dan nilai signifikansi kurang dari 0,05 (p<0,05), artinya ada hubungan yang signifikan tingkat pengetahuan suami tentang menopause dengan dukungan sosial suami kepada istri pada masa menopause di Dusun Sorowajan Kelurahan Banguntapan Kabupaten Bantul Yogyakarta, sehingga hipotesis penelitian ini diterima.
Nilai koefisien korelasi sebesar 0,452 berdasarkan intepretasi koefisien korelasi menunjukkan keeratan hubungan kategori sedang. Artinya keeratan hubungan antara tingkat pengetahuan suami tentang menopause dengan dukungan sosial suami kepada istri pada masa menopause di Dusun Sorowajan Kelurahan Banguntapan Kabupaten
Bantul Yogyakarta dalam kategori sedang.
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, kesimpulan penelitian ini sebagai berikut:
1. Tingkat pengetahuan suami tentang menopause di Dusun Sorowajan Kelurahan Baguntapan Kabupaten Bantul sebagian besar dalam kategori baik sebesar 52%. 2. Dukungan suami kepada istri
pada masa menopause di Dusun Sorowajan Kelurahan Banguntapan Kabupaten Bantul Yogyakarta sebagian besar dalam kategori sedang sebesar 50%. 3. Ada hubungan yang signifikan
tingkat pengetahuan suami tentang menopause dengan dukungan sosial suami kepada istri pada masa menopause di Dusun Sorowajan Kelurahan Banguntapan Kabupaten Bantul
Yogyakarta. Didukung hasil analisis Kendall Tau diperoleh nilai koefisien korelasi () sebesar 0,452 dengan p value sebesar 0,000 (p<0,05).
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian, saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
1. Bagi Tenaga Kesehatan di Puskesmas
Meningkatkan peran perawat dalam memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat khusunya suami-suami yang mempunyai istri pramenopause, memotivasi suami untuk memberikan dukungan sosial kepada istri yang telah memasuki masa menopause, karena dengan adanya dukungan suami, maka istri akan lebih siap
untuk menghadapi kondisi tersebut, dan merasa diperhatikan. Untuk tingkat pengetahuan suami mempunyai pemahaman yang baik berkaitan dengan menopause dan dapat menjelaskan dengan benar tentang menopause dan menginterfretasikan secara benar. 2. Bagi Institusi Pendidikan
UNRIYO
Menambah referensi bacaan kepustakaan bagi dosen dan mahasiswa berkaitan dengan pengetahuan dan dukungan sosial yang dapat dijadikan sebagai
bahan acuan untuk
mengembangkan penelitian ilmiah, sehingga dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan hasil kajian tentang tingkat pengetahuan suami tentang menopause dan dukungan sosial yang diberikan suami pada saat istrinya mengalami masa menopause.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Anita, (2010). Efek menopause Terhadap Wanita.
http://medicastore.com/pemyakit/8 4/Menopause.html. Diakses pada tanggal 26 Desember 2011.
Bazid, A. (2003) Menopause dan Adropause. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawrohardjo. Hidayat, (2007) Metode Penelitian
Keperawatandan teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika. Kasdu, Dini. (2002). Kiat Sehat Dan
Bahagia Diusia Menopause . Jakarta : Puspa Swara.
Mackenzie, R. (1992). Menopause : Tuntunan Praktis untuk Wanita, Jakarta : Arcan.
Mangoenprassodjo, (2004). Siapa Takut Menopause : Kiat Memasuki Masa Paruh Baya Tanpa Rasa Was-Was dan Cemas, Yogyakarta : Thinkfresh.
Notoatmodjo, S. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-Prinsip DasarCetakan Kedua. Jakarta : Rineka Cipta.
Notoatmodjo, (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Notoatmodjo, (2007). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Proverawati, (2010). Menopause dan Sindrom Premenopause , Yogyakarta : Nuha Medika.
Sarwono, P. (2003). Menopause dan Adropause. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
Sarwono, P.(2005). Ilmu Kandungan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Prawirohardjo.
Suekanto, S.(2006). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Sugiyono, (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif R&D. Bandung : Alfabeta. Sugiyono, (2007). Statistik untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta
Suharso, dkk. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang : Widya Karya.
Taylor dan Lilis. (1997). Fundamental of Nursing The Art And Science of Nursing Care. Philadelphia : Lippincott.