• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penurunan Nilai COD (Chemical Oxygen Demand) Dalam Pengolahan Limbah Cair Produk Minuman Serbuk PT. Marimas Putera Kencana

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penurunan Nilai COD (Chemical Oxygen Demand) Dalam Pengolahan Limbah Cair Produk Minuman Serbuk PT. Marimas Putera Kencana"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

Penurunan Nilai COD (Chemical

Oxygen Demand) Dalam

Pengolahan Limbah Cair

Produk Minuman Serbuk PT.

Marimas Putera Kencana

Webiana Lowisia 14.I1.0111

(2)

Latar Belakang

• Perkembangan produk minuman serbuk pada jaman ini sudah sangat

berkembang dengan customer demand yang tinggi

• PT Marimas Putera Kencana telah dikenal sebagai penghasil minuman

serbuk di Indonesia dengan varian terbanyak (28 varian rasa)

• Pengolahan limbah merupakan titik krusial karena limbah yang dibuang

tidak boleh mengganggu keseimbangan ekosistem

• PT Marimas Putera Kencana memiliki instalasi pengolahan limbah cair

(3)

Pendahuluan

Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Dilakukan di PT Marimas Putera Kencana Unit Produksi 2

(Produksi minuman serbuk) selama 24 hari kerja dari 3

Januari 2017 – 3 Februari 2017

Terletak di Jl. Candi I Blok D-21 No. 11-12

Purwoyoso, Ngaliyan-Semarang

(4)

Profil Perusahaan

Diawali dari

home industry

yang ditata dengan manajemen

keluarga oleh Harjanto Kusuma Halim, MSc.

Diawali pada 16 Agustus 1995 dengan minuman serbuk

rasa jeruk

Pada 14 Desember 2001 berkembang menjadi perseroan

terbatas (PT)

Inovasi terus dilakukan dari 1 varian menjadi 28 varian yang

(5)

Profil Perusahaan

Memiliki 3 pabrik sebagai unit produksi

 UP 1 : Minuman serbuk dengan kandungan susu (dairy)  Milkimas Es Puter, Koko Beluk Icepresso

 UP 2 : Minuman serbuk varian rasa buah tropis  Marimas, Mariteh

 UP 3 : Produk makanan  Kongbap Multi Grain, kreker beras

Pasar : Mayoritas di Indonesia, sebagian kecil diimpor berdasar

permintaan ke Afrika Selatan, Nigeria, Bangladesh, Filiphina, Uni Emirat

Arab dan berbagai negara lainnya

(6)

Visi & Misi

PT Marimas Putera Kencana memiliki visi untuk menjadi produsen

minuman serbuk nomor satu di pangsa pasarnya. Setelah memperoleh

sertifikasi ISO 9001:2000, PT Marimas Putera Kencana menerapkan

kebijakan mutu yaitu menyatakan komitmennya untuk senantiasa

memenuhi harapan pelanggan secara terus menerus dengan

melaksanakan sistem mutu yang terdokumentasi melalui :

1. Penyertaan setiap individu karyawan secara terpadu

2. Penanaman sikap mental yang proaktif

(7)

Profil Perusahaan

Lokasi dan Tata Letak Perusahaan

Bertempat di kawasan industri Candi, Jalan Gatot Subroto

Luas lahan sekitar 15.000 m

2

terdiri dari 7000 m

2

sebagai

pabrik, 2000 m

2

sebagai kantor dan 6000 m

2

sebagai

gudang.

Manajemen ketenagakerjaan

Karyawan tetap

Karyawan kontrak

(8)

Profil Perusahaan – Karyawan pada

bidang Produksi

Mencatat seluruh data produksi (jumlah bahan baku, jumlah bahan jadi, reject, bahan pengemas, dsb)

Administrasi

Mengoperasikan mesin dan memperbaiki kerusakan minor

Operator

Menyediakan keranjang untuk menampung produk, memperbaiki kerusakan minor

Asisten operator

Mengisi bahan setengah jadi dari moving hopper ke mesin pengemas

Filler

Memisahkan bahan setengah jadi dengan pengemas yang cacat

(9)

Profil Perusahaan – Karyawan pada

bidang Produksi

Memisahkan produk jadi yang telah diperiksa quality control dan dinyatakan baik

Tenaga sortir

Memindahkan bahan setengah jadi dalam moving hopper ke tempat yang dituju

Tenaga bantu

Mengemas dengan pengemas sekunder dan karton

Pengepakan

Mengawasi dan menjamin kualitas produk

Staff quality control lapangan

Memperbaiki kerusakan minor atau mayor pada mesin

(10)

Jam Kerja

Terbagi ke dalam 3 shift, shift pagi (07.00 – 15.00), shift sore (15.00 –

23.00), shift malam (23.00 – 07.00) untuk hari biasa

Terbagi dalam 3 shift, shift pagi (07.00 – 12.00), shift siang (12.00 – 17.00), shift

malam (17.00 – 22.00) untuk hari Sabtu

Perubahan terjadi ketika permintaan meningkat, adanya hari besar/event tertentu

long shift (12 jam), dapat masuk pada hari besar dan hari Minggu

Waktu istirahat tiap shift

satu setengah jam yang terbagi 2 sesi agar produksi

(11)

Peraturan dan Tata Tertib

Sesuai dengan GMP, karyawan harus berganti dengan

kaos, celana kain, penutup kepala, masker, sarung

tangan, celemek dan sepatu khusus untuk masuk dalam

ruang produksi

Mencuci tangan dengan air, sabun, dan klorin 15 ppm

Hadir 15 menit sebelum shift dimulai, tidak makan dan

(12)
(13)

Produk Lainnya

(14)

Bahan Baku - Marimas

Mencakup >90% dari produk

Telah dihilangkan gula sederhananya  hanya sukrosa  lebih putih

Gula Rafinasi

Hanya pada varian tertentu

Memberi rasa asam, pengawet alami, menutupi aftertaste, memperkuat rasa

Asam Sitrat

Memberi flavor tertentu, menegaskan rasa

Dipakai karena : stabil, murah, variasi luas, konsisten

Flavor

Menggantikan gula dengan kalori yang rendah, rasa manis, dan lebih murah

Aspartam dan

Siklamat

Digunakan yang sintetis  lebih stabil, variasi tinggi

Meningkatkan appearance produk dan penerimaan konsumen

(15)

Proses Produksi - Marimas

Pemindahan dan Screening Gula Penggilingan dan Penimbangan • Gula • Premix Mixing Pengemasan

(16)

Pemindahan dan Screening Gula

• Screening dilakukan 2 kali, screen berukuran besar dan screen dengan

vibrator (Ukuran 12 dan 14)

• Tujuan : penyeragaman bentuk, eliminasi bahan pengganggu

(17)

Penggilingan dan Penimbangan

Gula+Premix

• Penggilingan gula dilakukan dengan disc mill  menjadi lebih halus 

meningkatkan kelarutan dalam air

• Hari penggilingan harus sama dengan hari produksi  setelah digiling

sifat higroskopis akan meningkat

• Penimbangan dilakukan menyesuaikan kapasitas mesin mixing pada

(18)

Penggilingan dan Penimbangan

Gula+Premix

Premix tersusun atas flavor, asam sitrat, pemanis, pewarna dan

berbagai komponen lainnya

• Dibuat di ruangan khusus oleh tenaga kerja tertentu  menjaga

formulasi perusahaan

• Ditimbang tiap wadah pada berat tertentu bergantung formulasi tiap

varian rasa

• Penimbangan dilakukan untuk gula  ditambah premix yang telah

ditimbang dengan takaran tertentu  saluran pada mesin penimbang dibuka untuk dipindahkan ke mixer

(19)

Mixing

• Terdapat dua jenis mesin : ribbon mixer (kapasitas 200 kg) dan super

mixer (kapasitas 100 kg)

• Berlangsung selama 4 menit  masuk ke moving hopper (kapasitas

200 kg)

Moving hopper dipindahkan ke ruang filler untuk disesuaikan dengan

(20)

Pengemasan

• Terdapat dua jenis pengemasan primer, yaitu single line dan multi line

(kontinyu 24 jam)

Single line menghasilkan satu renteng produk yang

bersambungan, multi line menghasilkan enam renteng produk secara bersamaan

• Pengemas sekunder  horizontal wrapper packaging  Pengemas

(21)

INSTALASI

PENGOLAHAN

LIMBAH CAIR

(22)

Diolah berdasar Baku Mutu Air Limbah Industri Minuman

Ringan

Dilakukan pengecekan berkala oleh :

 PT Marimas Putera Kencana  per hari  influen, effluen, hasil akhir tiap tahap

 Badan Lingkungan Hidup Kota Semarang (BLH)  per bulan  pada effluen

(23)

Parameter Satuan Hasil Analisa Metode Analisa

Industri Minuman Ringan (dengan pencucian botol tanpa pembuatan sirup). Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor : 5 Tahun

2012

Kadar Maksimum (mg/L) Beban Pencemaran Maksimum (g/m3) FISIKA

Temperatur oC 29.9 SNI-06-6989-2009 38

-Zat Padat Tersuspensi

(TSS) mg/L 11 SNI-06-6989.3-2009 30 84

Debit Limbah Maks. 2,8 L/L produk SNI-06-6989-2009 -

-KIMIA

pH 7 SNI-06-6989.11-2009 6-9

BOD5 mg/L 21 SNI-06-6989.72-2009 50 140

COD mg/L 44.059 SNI-06-6989.15-2009 100 280

(24)

Pengolahan Limbah

Bak Pre-equalisasi • Screening  Coarse screen 6-150 mm Bak Equalisasi • Pengaduk • Screening • Aerasi Bak Netralisasi • Hydrated Lime (Basa) • Koagulasi Bak Aerob – Lumpur Aktif • Aerasi • Pseudomonas, Zoogle a, Nitrosomonas, Nitro bacter Clarifier Biologi • Gravitasi • Scrapper Bak Sedimentasi Bak Filtrasi

(25)

Rerata Penurunan Nilai COD Dalam

Setiap Tahap

Inlet Bak Netralisasi Aerob C. Biologi Filtrasi

Nilai COD 8540 7448.75 5586.25 81.75 45.25 2345 2047,1 1885,3 27,9 3,9 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000 NI L A I COD ( M G/ L )

(26)

Nilai Rerata Persen Penurunan COD

Pengolahan Limbah

Bak Netralisasi Aerob C. Biologi Filtrasi

Series1 13 25 98 39

13

25

98

39

(27)

Lumpur Aktif

• Memiliki keefektifan penurunan COD yang paling tinggi

• Hasil olahan memiliki kualitas baik, bebas padatan terlarut, biaya

rendah, dapat beradaptasi dengan perubahan effluen yang drastis

• Ditambahkan pupuk NPK untuk pemenuhan keb. N dan P  sintesis

dan metabolisme biomassa baru

(28)

Pengolahan Lumpur Aktif

Dewatering

 Mengurangi kandungan air dalam lumpur aktif  meminimalkan biaya dan kapasitas

 Sludge drying bed  murah, tidak memerlukan perhatian, kandungan solid tinggi

 Peningkatan lumpur aktif selama pengolahan disebabkan dalam

proses perombakan senyawa organik dalam limbah, mikroorganisme akan secara otomatis menghasilkan biomassa baru  peningkatan lumpur aktif

 Pembuangan dilakukan jika lumpur aktif melebihi 90% dari total volume clarifier  diuji dengan analisa SV

(29)

Kesimpulan

• Pengolahan limbah cair pada unit produksi 2 PT Marimas Putera

Kencana dilakukan dengan kombinasi metode fisik, kimia dan biologis.

• Metode fisik yang digunakan yakni screening, ekualisasi, sedimentasi

dan filtrasi.

• Metode kimia yang digunakan yaitu netralisasi dan koagulasi. • Metode biologis yang digunakan yaitu lumpur aktif.

• Pengolahan limbah yang paling efektif dalam penurunan nilai COD

limbah yaitu metode biologis lumpur aktif yang kemudian dipisahkan dengan sedimentasi.

• Metode lumpur aktif efektif untuk menurunkan 98% dari COD limbah

(30)

Referensi

Dokumen terkait

Rincian Perhitungan Biaya per Kegiatan (Form 1.5), menggambarkan rincian anggaran secara mendetail. Pilih Tahun Anggaran. Akan tampil kode dan uraian satker yang ada dalam

Masyarakat Nias pada saat ini telah menjadikan citra visual adu zatua sebagai konsep produk kerajinan yang layak untuk diperjualbelikan sebagai objek benda budaya dari

May’e göre psikoterapinin amacı ve yöntemi, kişinin kendini dolaysız bir anda, o olguyu yaşayan, ya da, o olgu başına gelen kişi olarak aşmasını sağlayacak

Hasil pengujian yang dilakukan pada Tugas Akhir ini adalah sistem dapat mengunci posisi target yang dipilih dan dapat mengarahkan senjata ke posisi tersebut

Analisis risiko kecelakaan kerja menggunakan metode Bowtie ini diharapkan mampu mengidentifikasi sumber penyebab risiko-risiko kecelakaan kerja yang mungkin dapat

menulis puisi berdasarkan M edia Gambar. Pada data dari siklus I diperoleh skor hasil pre-test adalah 72,40 termasuk dalam kriteria penguasaan sangat rendah , sedangkan

[r]

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualititatif yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa di empat SMA Swasta