FILOSOFI DASAR PROFESI
JURNALISME
Antara Filsafat dan Falsafah
• Filsafat adalah ilmu yang mempunyai cakupan bidang amat luas.Dua aspek:
a. Sebagai pandangan hidup, pandangan dunia, pandangan manusia mengenai suatu
fenomena yang terkait satu sama lain – disebut FALSAFAH atau FILOSOFI.
Pancasila: falsafah bangsa Indonesia
b. satu cabang ilmu, science, satu disiplin, disebut
Beda Filsafat dan Falsafah
• Kedua istilah ini sering dicampur-adukkan pengertiannya.
• Filsafat sebagai disiplin ilmu diajarkan di perguruan tinggi.
• Falsafah lebih berkaitan dengan pandangan hidup yang spontan ada pada diri kita semua dan sering tidak dieksplisitkan, tetapi tersirat. Sebagai pandangan hidup, falsafah satu
komunitas dengan komunitas lain bisa
berbeda.Dimensi waktu ikut menentukan. • Falsafah jurnalisme apa?
Apa itu Filsafat?
3 pertanyaan filosofis Immanuel Kant
(Wilayah filsafat):
a. Was kann ich wissen
? Apa yang dapat
saya ketahui? – knowledge,Epistemologi
b. Was muss ich tun
? Apa yang harus saya
lakukan? – Axiologi, masalah nilai,
values
.
Falsafah Jurnalisme (1)
• Falsafah jurnalisme tidak lain adalah pemikiran dasar, atau pandangan dasar tentang
jurnalisme. Falsafah jurnalisme mencoba
menjawab hal-hal mendasar yang berhubungan dengan “ABC jurnalisme”.
• Di atas pandangan mendasar itu, setiap wartawan melakukan tugasnya. Wartawan
diharapkan tidak menyimpang dari pandangan mendasar jurnalisme ketika bertugas.
Falsafah Jurnalisme (2)
Epistemologi jurnalisme
• Pekerjaan wartawan hakikatnya mencari dan mempublikasikan berita. Tapi berita itu
sesungguhnya apa?
• Berita harus faktual dan menyangkut
kepentingan publik. Tapi, apa arti faktual? Kepentingan publik itu apa?
• Wartawan harus jujur dan adil ketika menulis berita dan mengupas suatu masalah. Tapi, apa itu jujur ? Apa itu adil?
Falsafah Jurnalisme (3)
Axiologi Jurnalisme
a. Terkait dengan metodologi, cara mendapatkan berita. Wartawan harus
menempuh cara-cara profesional utk. mendapatkan berita. Profesional, apa? b. Wartawan hrs menghormati norma-norma
agama,rasa kesusilaan asas praduga tak bersalah (Pasal 5 ayat 1, UU No 40/1999). Apa itu norma kesusilaan? Asas praduga tak bersalah?
Falsafah Jurnalisme (4)
• Metafisika jurnalismeCabang ilmu filsafat yang disebut BEING mencoba menjawab
pertanyaan2 tentang ADA. Ketika mausia bertanya: Apa yang bisa saya ketahui?, itu berarti ada hal-hal yang tidak bisa diketahui
manusia. Apakah Tuhan itu ada? Is there life after life? Dalam metafisika jurnalisme, kita a.l. bertanya
APAKAH BENAR ADA KEBEBASAN BAGI
WARTAWAN ATAU MEDIA? APAKAH ADA KEBENARAN
(TRUTH)? KEADILAN (JUSTICE)? BERITA YANG OBJEKTIF, FAIR & BALANCED?
Hakikat Tugas Wartawan (1)
• Menyajikan informasi dan/atau berita kepada publikl. Penting untuk mencerdaskan
masyarakat. Buat apa?
• Dalam sistem demokrasi, masyarakat aktif terlibat ketika memilih pemimpin, dalam
penyusunan setiap kebijakan publik,dan mengawasi implementasinya.
• Semua itu dibutuhkan informasi yang benar,
objektif dan tidak bias. Jika informasi atau berita tercemar, menyesatkan, putusan masyarakat
Hakikat Tugas Wartawan (2)
• Wartawan menyediakan medianya sebagai forum pertukaran informasi untuk mencari
kebenaran. Informasi yang seperti apa pun, asal mengandung unsur kepentingan publik,mesti
diberikan tempat.
• Wartawan menyediakan medianya untuk
mengawasi jalannya pemerintahan supaya tidak terjadi penyimpangan, atau tergelincir pada
Kebebasan Pers (1)
• Supaya dapat menjalankan perannya yang penting itu, pers harus diberikan kebebasan. • Tapi, kebebsan pers tidak absolut!
• Negative freedom versus positive freedom.
• Negative freedom:pers boleh menulis apa saja, tidak boleh ada hambatan apa pun.
• Positive freedom: free for doing something
“good”. Pers harus bermanfaat utk masyarakat. • Yang harus kita galang: positive freedom,
Kebebasan Pers (2)
• Pers sulit bebas, there is no free press! • Berbagai kendala free press:
a. pemilik modal b. pemerintah, regulasi c. publik d. pemasang iklan e. ketentuan perundang-undangan f. persaingan g. kebijkakan editorial h. AC Nielsen
Kebebasan Pers (3)
• Kebebasan pers: Paradoksal!
• Manusia born to be free. Ketika Ada sebagai wartawan mengklaim bebas, jangan lupa orang lain pun punya kebebasan. Publik juga bebas untuk menolak
informasi/berita yang dinilai menyesatkan. Bagaimana jika kebebasan kedua pihak bertabrakan?
• Paradoks ke-2: kebebasan pers sering disalahgunakan oleh media/wartawan sendiri.
• Paradoks ke-3: manusia sesungguhnya tidak bisa bebas sebebasnya. Ketika wartawan memilih & menulis berita, banyak faktor mempengaruhinya!
Kiblat wartawan/media (1)
• Kebenaran dan keadilan, kata Rosihan Anwar.
• Benjamin Franklin: “The purpose of the press is to promote the truth. Those who publish lies are
reprehensible and deserve to be punished”.
• Tapi, kebenaran versi siapa? Hakim? Jaksa? Polisi? Pengacara? Pemerintah? Publik? Publik yang mana? • Kebenaran pengusaha berbeda dengan kebenaran
pekerja. Contoh: Upah Minimum Kota/Kabupaten. Di Bekasi, hanya soal Rp 20.000,- aksi demo keras….. • Kebenaran versi Partai Golkar atau parta Demokrat?
Kiblat wartawan/media (2)
• Kebenaran hukum sering dikompromikan
dengan uang dan kekuasaan. Apa benar hasil audit BPK tentang Bank Century?
• Kenapa kesimpulan BPK berbeda dengan kesimpulan sementara sebelumnya?
• Apakah media harus diam, tidak mengejar terus kebenaran dibalik bail-out Rp 6,7 triliun?
• Solusi: biarkan diwacanakan terus secara terbuka. “Truth will emerge triumphant in a contest with lies or error”, tulis Thomas
Pers dan Sistem Politik
• Pers adalah sub-sistem, dibawah sistem politik. • Sistem politik liberal melahirkan pers yang
liberal. Sistem politik liberal juga melahirkan
sistem ekonomi liberal. Dalam sistem politik dan ekonomi liberal, semua cenderung mencari
kepentingan sendiri. Materi didewakan.
• Dalam konteks kapitalistis, wartawan mau tidak mau ikut terpengaruh; wartawan tidak imun dari dampak negatif sistem kapitalisme yang ganas. Contoh: monopoli broadcasting. Pihak ttn terus
B E R I T A (1)
•
Apa sesungguhnya “BERITA” ????
•
Banyak definisinya, tapi berita harus
mengandung unsur2:
a. kepentingan umum
b. fakta
c. Kebenaran (truth) dibalik fakta
d. objektif
B E R I T A (2)
•
Wartawan harus katakan “
Tidak
” :
a. News is anything that fits to print
b. Kalau anjing menggigit manusia, bukan
berita. Tapi, kalau manusia gigit anjing,
itu baru berita.
c. Dalam sistem demokrasi, tidak ada
berita atau informasi yang bersifat
rahasia, semua harus bisa dibuka untuk
publik.
Pedoman wartawan
• Jurnalisme ternyata domain yang sangat
kompleks. Menjadi wartawan yang baik memang tidak mudah. Tapi wartawan yang baik, yang
profesional, akan terus berjuang untuk meningkatkan profesionalitasnya.
• Pada akhirnya, pedoman kita adalah hati nurani. Manusia diberikan “Conscience” oleh sang
Pencipta. Celakanya, di zaman edan ini, tidak sedikit wartawan yang sudah kehilangan atau
Profesionalisme dan pendidikan
wartawan
• Pendidikan wartawan merupakan salah satu upaya penting untuk meningkatkan
profesionalisme wartawan.
• Wartawan yang baik selalu haus akan ilmu, selalu meningkatkan diri dengan memperkaya terus wacana tentang jurnalisme.
• Maka, jangan pernah berhenti untuk terus
belajar mengingat lapangan profesi kita yang begitu kompleks! Profesi wartawan mulia, tapi penuh tantangan, penuh godaan.