• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN IDEOL docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN IDEOL docx"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

IDEOLOGI NEGARA DI DUNIA

Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, dosen pembimbing Drs. Anwar Aulia, M.Pd

Disusun Oleh

Rina Watinuraisyah ( P27903117044) Tingkat 1A-Teknologi Laboratorium Medik

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN JURUSAN ANALIS KESEHATAN TANGERANG JL. Dr Sitanala No.88 Kecamatan Neglasari Kota Tangerang

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita Nabi

Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.

Akhirnya saya dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dengan bahan kajian yang berjudul “Ideologi Negara di Dunia”. Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing yaitu Drs. Anwar Aulia M.Pd, yang telah membimbing saya. Dan saya juga mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu saya selama pembuatan makalan ini berlangsung.

Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Saya mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat saya perbaiki. Karena saya sadar, makalah yang saya buat ini masih banyak terdapat kekurangannya

.

Tangerang, 27 Maret 2018

(3)

DAFTAR ISI

B. Makna dan Fungsi Ideologi

... 7

C. Unsur ideologi

... 8

D. Perbandingan Ideologi-Ideologi di Dunia

... 8

(4)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan “sains tentang ide“. Tujuan utama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem

pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.

Macam-macam ideologi diajarkan oleh para tokoh negara pada jaman dulu. Ajaran mereka didasari oleh keyakinan untuk menciptakan tata kehidupan yang lebih baik. Hal ini terutama ditujukan bagi negara yang dikuasai oleh para tokoh yang menciptakan pemikiran tentang sebuah cara hidup sebuah negara.

(5)

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian ideologi ? 2. Apa itu makna dan fungsi ideologi? 3. Apa saja unsur – unsur ideologi

4. Apa saja macam-macam ideologi di dunia ? C. Tujuan

1. Agar mahasiswa mengetahui apa itu pengertian ideologi 2. Agar mahasiswa mengetahui makna dan fungsi ideologi 3. Agar mahasiswa mengetahui unsur-unsur pada ideologi

(6)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Ideologi

Istilah “Ideologi” yang dibentuk oleh kata “ideo” yang artinya pemikiran, khayalan, keyakinan, dan “logi” yang berarti logika, ilmu atau pegetahuan dapat didefenisikan sebagai ilmu tentang keyakinan-keyakinan dan gagasan-gagasan. Ideologi adalah suatu doktrin, tata pendapat, atau tata pikiran dari seseorang atau kelompok manusia, ideology adalah suatu cita-cita yang teratur dan sistematis.

Pengertian ideologi menurut para ahli

 Ali Syariati mendefenisikan ideologi sebagai

“keyakinan-keyakinan dan gagasan-gagasan yang ditaati oleh suatu kelompok, suatu klas sosial, suatu bangsa atau satu ras tertentu”.(Ali syariati, 1984).

 Mc. Closky, dkk (dalam Slamet Sutrisno, 2006: 24) menegaskan bahwa “dalam kita mempermasalahkan ideologi, kita memasuki bidang yang penuh dengan masalah-masalah yang sulit dan sampai sekarang ini belum terpecahkan, seperti masalah hakikat dan pengukuran ideologi”

 Pengertian ideologi menurut Ricoever menyatakan bahwa “ideologi itu merupaka istilah yang mengandung sifat dasar pemulaan yang sangat mendua, dan ambigu yaitu antara sisi positif dan negatif, knstruktif dan destruktif serta antara dimensi

konstitutif dan patologisnya”. Oleh karena itu, apabila kita

bermaksud membicarakan ideologi maka perlu disertai presisi dan proposisinya yang jelas.

 Sargent “memberikan perumusan ideologi sebagai suatu sistem nilai atau keyakinan yang diterima sebagai fakta atau kebenaran oleh kelompok tertentu”

 Subandi Al Marsudi, juga mengemukakan tentang pengertian ideologi. Ia mengatakan bahwa ideologi merupakan ajaran atau ilmu gagasan dan buah pikiran”.

(7)

Berdasarka uraian-uraian di atas maka dapat kita ketahui bahwa pengertian ideologi telah mengalami pergesaran begitu rupa sehingga bukan lagi sebagai science of ideas. Ideologi berkembang menjadi pengertian yang mengandung arti sebagai gagasan, ide-ide yang semula merupakan sasaran pengkajian dalam science of ideas tersebut. Lebih lanjut, ideologi mengandung arti bukan hanya gagasan atau pemikiran, melainkan sebagai keyakinan. Ini berarti bahwa ideologi merupakan suatu keyakinan dalam diri individu untuk menjalani kehidupan yang lebih maju dan terarah.

B. Makna dan Fungsi Ideologi

Fungsi Ideologi menurut Soerjanto Poespowardojo menemukan ada enam fungsi ideologi, yaitu:

 Memberikan struktur kognitif, ialah keseluruhan pengetahuan yang dapat merupakan landasan untuk memahami dan menafsirkan dunia dan

kejadian-kejadian dalam alam sekitarnya.

 Memberikan orientasi dasar dengan membuka wawasan yang

memberikan makna serta menunjukan tujuan dalam kehidupan manusia.  Memberikan norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan bagi

seseorang untuk melangka dan bertindak.

 Memberikan bekal dan jalan bagi seseorang untuk menentukan identitasnya.

 Memberikan kekuasaan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.

 Memberikan pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk

memahami, menghayati serta mempolakan tingka lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-norma yang terkandung didalamnya.

C. Unsur-unsur Ideologi

Beberapa unsur yang ada dalam ideologi, Koento Wibisono menemukan tiga unsure esenial yang termuat didalamnya, yaitu:

 Keyakinan, dalam arti bahwa setiap ideologi selalu menunjuk adanya gagasan vital yang sudah diyakini kebenaranya untuk dijadikan dasar dan arah stategi bagi tercapainya tujuan yang telah ditentukan.

 Mitos, dalam bahwa setiap konsep ideology selalu memitoskan suatu ajaran yang secara optimik dan deterministik pasti akan menjamin tercapainya tujuan melalui cara-cara yang telah ditentukan pula.

 Loyalitas, dalam arti bahwa setiap ideologi selalu menuntut keterlibatan optimal atas dasar loyalitas dari para subyek.

(8)

Ideologi Agama adalah ideology yang bersumber pada falsafah agama yang termuat dalam kitab suci suatu agama .

Ciri – ciri ideologi agama antara lain :

 Urusan Negara dan Pemerintahan dilaksanakan berdasarkan hukum agama.

 Hanya ada satu agama resmi dalam suatu Negara  Negara berlandaskan agama.

 Negara dan hokum berdasarkan kitab suci  Peran pimpinan agama kuat

 Persaingan peran negarawan dengan agamawan

 Tokoh agamawan berkedudukan pada stratifikasi teratas  Kepentingan agama diutamakan

 Pembangunan negara sama dengan pembangunan agama Ideologi agama dalam berbagai aspek :

a. Aspek Politik Hukum :  Teokrasi

 Kitab Suci sebagai dasar hukum

 Pemaksaan agama penguasa terhadap individu b. Aspek Ekonomi

Tergantung pada pertanian perdagangan yang ditentukan oleh alam dan keadaan alam ditentukan oleh Tuhan

c. Aspek Agama

Setiap individu harus beragama dan menjalankan ibadah agama kepada Tuhannya karena Tuhan adalah temoat bergantung semua makhluk d. Aspek Pandangan Terhadap Individu dan Masyarakat

Kemuliaan individu dan masyarakat dimulai dari tingkat

keimanannya dimata Tuhan sebagaimana diamanahkan lewat kitab-Nya. Contoh Negara Penganut Ideologi Agama :

 Saudi Arabia & Iran berdasarkan Islam dan Vatikan Roma berdasarkan Kristen.

2) Liberalisme

Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama. Liberalisme tumbuh dari konteks masyarakat Eropa pada abad pertengahan. Ketika itu masyarakat ditandai dengan karakteristik berikut. Anggota masyarakat terikat satu sama lain dalam suatu sistem dominasi kompleks dan kukuh, dan pola hubungan dalam sistem ini bersifat statis dan sukar berubah.

(9)

V-XV). Disebut liberal, yang secara harfiah berarti bebas dari batasan (free from restraint), karena liberalisme menawarkan konsep kehidupan yang bebas dari pengawasan gereja dan raja. Ini berkebalikan total dengan kehidupan Barat Abad Pertengahan ketika gereja dan raja mendominasi seluruh segi kehidupan manusia.

Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama.

Liberalisme menghendaki adanya, pertukaran gagasan yang bebas, ekonomi pasar yang mendukung usaha pribadi (private enterprise) yang relatif bebas, dan suatu sistem pemerintahan yang transparan, dan menolak adanya

pembatasan terhadap pemilikan individu. Oleh karena itu paham liberalisme lebih lanjut menjadi dasar bagi tumbuhnya kapitalisme.

Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya sama-sama mendasarkan kebebasan mayoritas. Bandingkan Oxford Manifesto dari Liberal International: "Hak-hak dan kondisi ini hanya dapat diperoleh melalui demokrasi yang sejati. Demokrasi sejati tidak terpisahkan dari kebebasan politik dan didasarkan pada persetujuan yang dilakukan dengan sadar, bebas, dan yang diketahui benar (enlightened) dari kelompok mayoritas, yang diungkapkan melalui surat suara yang bebas dan rahasia, dengan menghargai kebebasan dan

pandangan-pandangan kaum minoritas.

Masyarakat yang terbaik (rezim terbaik), menurut paham liberalisme adalah yang memungkinkan individu mengembangkan

kemampuan-kemampuan individu sepenuhnya. Dalam masyarakat yang baik semua individu harus dapat mengembangkan pikiran dan bakat-bakatnya. Hal ini mengharuskan para individu untuk bertanggung jawab atas tindakannya, dan tidak menyuruh seseorang melakukan sesuatu untuknya atau seseorang untuk mengatakan apa yang harus dilakukan.

Ciri-ciri ideologi liberalisme

 Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik

 Anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk kebebasan berbicara, kebebasan beragama dan kebebasan pers.

 Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas. Keputusan yang dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat dapat belajar membuat keputusan diri sendiri.

 Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk.

(10)

 Hak-hak tertantu yang tidak dapat dipindahkan dan tidak dapat dilanggar oleh kekuasaan manapun.

Kelebihan Ideologi Liberalisme

 Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarkat dalam mengatur kegiatan ekonomi. Masyarakat tidak perlu menunggu komando dari pemerintah.

 Setiap individu bebas untuk memiliki sumber-sumber daya produksi. Hal ini mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.  Timbul persaingan untuk maju karena kegiatan ekonomi sepenuhnya

diserahkan kepada masyarakat.

 Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena barang yang kurang bermutu tidak akan laku di pasar.

 Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif mencari keuntungan

 Kontrol sosial dalam sistem pers liberal berlaku secara bebas. Berita-berita ataupun ulasan yang dibuat dalam media massa dapat

mengandung kritik-kritik tajam, baik ditujukan kepada perseorangan lembaga atau pemerintah.

 Masyarakat dapat memilih partai politik tanpa ada gangguan dari siapapun.

Kelemahan Ideologi Liberalisme

 Sulit melakukan pemerataan pendapatan. Karena persaingan bersifat bebas, pendapatan jatuh kepada pemilik modal atau majikan.

Sedangkan golongan pekerja hanya menerima sebagian kecil dari pendapatan.

 Pemilik sumber daya produksi mengeksploitasi golongan pekerja, sehingga yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin.  Sering muncul monopoli yang merugikan masyarakat.

 Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi budaya oleh individu yang sering terjadi

 Karena penyelenggaran pers dilakukan oleh pihak swasta, pemerintah sulit untuk mengadakan dan memberikan kontrol. Sehingga pers sebagai media komunikasi dan media masa sangat efektif menciptakan image dimasyarakat sesuai misi kepentingan mereka

 Ajaran liberalisme ortodoks sangat mewarnai pemikiran para The Founding Father Amerika seperti George Wythe, Patrick Henry, Benjamin Franklin, ataupun Thomas Jefferson.

(11)

 Demokrasi liberal

 Hukum untuk melindungi individu  Dalam politik mementingkan individu b. Aspek Ekonomi :

 Peran negara kecil  Swasta mendominasi  Kapitalisme

 Monopolisme  Persaingan bebas c. Aspek Agama :

 Agama urusan pribadi  Bebas beragama  Bebas memilih agama  Bebas tidak beragama

d. Aspek Pandangan Terhadap Individu dan Masyarakat :  Individu lebih penting daripada masyarakat

 Masyrakat diabdikan bagi individu

Beberapa Negara di Benua Amerika yang menganut ideology

(12)

3) Komunisme

Komunisme merupakan sebuah ideologi dunia yang muncul sebagai reaksi dari kapitalisme. Paham komunisme mendasarkan pada Marxisme dan Leninisme. Dengan begitu, Komunisme adalah Marxisme-Leninisme. Karl Marx, pencetus Marxisme menganggap negara sebagai susunan golongan masyarakat yang dibentuk untuk menindas golongan lain. Pemilik modal menindas kaum buruh. Menurut Karl Marx, kaum buruh perlu membuat revolusi (perubahan secara mendadak) untuk merebut kekuasaan negara dari golongan kapitalis dan borjuis (orang-orang kaya). Dengan cara ini, kaum buruh akan menjadi penguasa dan dapat mengatur negara.

Siapa yang menciptakan?

Karl Heinrich Marx (Trier, Jerman, 5 Mei 1818 – London, 14 Maret 1883) adalah seorang filsuf, pakar ekonomi politik dan teori kemasyarakatan dari Prusia.

Ciri khas yang melekat pada ideologi komunisme : Hak milik pribadi atas alat-alat produksi.

 Dalam mencapai kesejahteraan menghalalkan segala cara, dengan tindakan revolusioner.

 Meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan cara diktator proletariat, terutama pada masa-masa peralihan (transisi).

 Negara hanya diperlukan untuk sementara waktu saja, selama belum mencapai kesejahteraan.

Kelebihan ideologi Komunisme :

 Karena perekonomian sepenuhnya ditangani oleh pemerintah, baik dalam hal perncanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan

pengawasan maka pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran atau berbagai keburukan ekonomi lainnya.

 Pemerintah menentukan jenis kegiatan produksi sesuai dengan perencanaan sehingga pasar barang dalam negri berjalan dengan lancer.

 Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan.

 Jarang terjadi krisis ekonomi karena kegiatan ekonomi direncanakan oleh pemerintah.

 Tidak ada pembagian kelas apapun ketimpangan yang ada

Kekurangan ideologi Komunisme

(13)

 Mematikan inisiatif individu untuk maju, sebab segala kegiatan diatur oleh pusat

 Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat

 Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memiliki sumber daya. Ideologi Komunisme dalam berbagai aspek :

a. Aspek Hukum :  Demokrasi rakyat

 Berkuasa mutlak satu parpol

 Hukum untuk melanggengkan komunis b. Aspek Ekonomi

 Peran negara dominan

 Demi kolektivitas berarti demi negara  Monopoli negara

c. Aspek Agama

 Agama candu masyarakat

 Agama harus dijauhkan dari masyarakat

d. Aspek Pandangan Terhadap Individu dan Masyarakat :  Individu tidak penting

 Masyarakat tidak penting

 Kolektivitas yang dibentuk negara lebih penting Contoh Negara Penganut Ideologi Komunisme :

 Ideologi komunisme mulai diterapkan saat meletus Revolusi Bolshevik di Rusia, pada tanggal 7 November 1917. Sejak saat itu komunisme

diterapkan sebagai sebuah ideologi dan disebarluaskan ke negara lain. Saat ini Tiongkok, Vietnam, Korea Utara, Kuba, dan Laos masih menganut paham komunis.

4) Sosialisme

Sosialisme merupakan merupakan reaksi terhadap revolusi industri dan akibat-akibatnya. Awal sosialisme yang muncul pada bagian pertama abad ke-19 dikenal sebagai sosialis utopia. Sosialisme ini lebih didasarkan pada pandangan kemanusiaan (humanitarian). Paham sosialis berkeyakinan perubahan dapat dan seyogyanya dilakukan dengan cara-cara damai dan demokratis. Paham sosialis juga lebih luwes dalam hal perjuangan perbaikan nasib buruh secara bertahap.

(14)

Owen pada tahun 1827. Di Perancis, istilah ini mengacu pada para pengikut doktrin Saint-Simon pada tahun 1832 yang dipopulerkan oleh Pierre Leroux dan J. Regnaud dalam l'Encyclopédie Nouvelle. Penggunaan istilah sosialisme sering digunakan dalam berbagai konteks yang berbeda-beda oleh berbagai kelompok, tetapi hampir semua sepakat bahwa istilah ini berawal dari pergolakan kaum buruh industri dan buruh tani pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20 berdasarkan prinsip solidaritas dan memperjuangkan masyarakat egalitarian yang dengan sistem ekonomi menurut mereka dapat melayani masyarakat banyak daripada hanya segelintir elite.

Ajaran tentang Ideologi Sosialisme yaitu :

 Menciptakan masyarakat sosialis yang dicita-citakan dengan kejernihan dan kejelasan argument, bukan dengan cara-cara kekerasan dan revolusi.

 Permasalahan seyogyanya diselesaikan dengan cara demokratis. Adapun tokoh dan pemikir kaum sosialisme, diantaranya: Francois-Noel Babeuf (1760-1797), seorang inspirator bagi kaum sosialis aliran keras, Saint-Simon, Robert Owen (1771-1858), Charles Fourier (1772-1837), seorang sosialis yang paling utopis, dan seorang feminisme radikal, Etienne Cabet (1788-1856), seorang pengacara, Louis-Auguste Blanqui (1805-1881), seorang revolusioner yang hendak mencapai sosialisme melalui pemberontakan kaum buruh. Negara yang menganut Ideologi Sosialisme adalah negara-negara di Eropa Barat, kuba, venezuela.

Adapun ciri khas sosialisme sebagai berikut :

 Hak milik pribadi atas alat-alat produksi mesin diakui secara terbatas.  Mencapai kesejahteraan dengan cara damai dan demokratis.

 Berusaha meningkatkan kesejahteraan rakyat dan perbaikan nasib buruh dengan luwes secara bertahap.

 Negara diperlukan selama-lamanya.

Kelebihan ideologi sosialisme :

 Rakyat hidup sejahtera karena disana tidak ada hak pribadi semuanya merupakan hak bersama

 Luwes dalam hal perjuangan berbakan nasib buruh secara bertahap Kekurangan ideologi sosialisme :

 Demokrasi sosialis hanya terdapat satu partai politik  Menghancurkan ideologi komunisme

(15)

Fasisme merupakan sebuah paham politik yang mengutamakan kekuasaan secara menyeluruh, tanpa adanya demokrasi. Paham ini

menomorsatukan bangsa sendiri dan memandang rendah bangsa lain. Dapat pula dikatakan, fasisme merupakan suatu sikap nasionalisme yang berlebihan. Ciri khas ideologi fasisme sebagai berikut :

 Mengingkari derajat kemanusiaan, Bagi fasisme, keberadaan pria melebihi wanita, militer melebihi sipil, anggota partai melebihi bukan anggota partai, bangsa satu melebihi bangsa lain, dan yang kuat harus melebihi yang lemah. Dengan demikian, fasisme tidak mengakui adanya persamaan kedudukan dan kemanusiaan, tapi lebih mengutamakan kekuatan.

 Ketidakpercayaan pada kemampuan nalar, Keyakinan yang berkelebihan merupakan sesuatu yang sudah tentu benar.

 Pemerintahan oleh kelompok elit, Pemerintahan harus dipimpin oleh beberapa orang elit. Jika muncul pertentangan pendapat, keinginan elit yang berlaku.

 Perilaku bertumpu pada kekuasaan dan kebohongan, Jika ada yang berusaha menentang kekuasaan negara, maka dianggap musuh yang harus dimusnahkan. Menurut ideologi ini, kebenaran terletak pada perkataan yang berulang-ulang, bukan pada kebenaran yang sebenarnya.

 Totalirisme, Fasisme bersifat total untuk menyingkirkan kaum yang dianggap lebih rendah, seperti wanita. Pengawasan yang ketat selalu dilakukan. Totalirisme memakai cara kekerasan.

 Rasialisme dan imperialisme, Fasisme menganggap ras mereka lebih unggul daripada ras lain. Oleh karena itu, ras lain harus tunduk dan dikuasai.

 Menentang hukum dan keterlibatan internasional, Fasisme memilih perang sebagai posisi tertinggi dalam peradaban manusia.

Kelebihan ideologi fasisme :

 Memiliki rasa kesatuan nasional.

 Memiliki tingkat pengawasan dan kedisiplinan yang tinggi.  Dapat mengambil keputusan pemerintahan yang cepat  Pemerintahan dipegang oleh Orang yang Ahli.

 Adanya sikap-sikap nasionalisme

 Aborsi dan Homoseksualitas mendapat tentangan keras dalam kebijaksanaan negara.

(16)

Kekurangan ideologi fasisme :

 paham yang mengedepankan bangsa sendiri  memandang rendah bangsa lain

 Tidak percaya dengan adanya kemampuan nalar  Mempunyai keyakinan yang fanatik dan dogmatik  Pengingkaran terhadap derajat –derajat kemanusiaan  Adanya pendiskriminasian antar individu

 Menolak konsep persamaan tradisi yang berdasarkan aspek kemanusiaan

 Kode perilaku yang didasarkan pada kekerasan dan kebohongan pemerintahan harus dipimpin oleh segelintir elit yang lebih tahu keinginan seluruh anggota masyarakat.

 Jika ada pertentangan pendapat, maka yang berlaku adalah keinginan si-elit.

 Adanya pengawasan yang sangat ketat bagi anggota masyarakat  Bagi kaum penentang kekuasaan maka totaliterisme dimunculkan

dengan aksi kekerasan seperti pembunuhan dan penganiayaan.

 Dalam suatu negara kaum elit lebih unggul dari dukungan massa dan karenanya dapat memaksakan kekerasan kepada rakyatnya.

 Tidak memandang dan menghargai hak asasi manusia

 Pemberian kekuatan lebih pada Militer , Tentara dan Militer mendapat posri yang lebih dari pemerintah

 Korupsi dan KKN yang merajalela Contoh Negara Penganut Ideologi Fasisme :

Negara-negara yang pernah menganut Ideologi Fasisme adalah Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Italia dan Jerman.

6) Ideologi Pancasila

Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śila berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pancasila sebagai ideologi nasional selain berfungsi sebagai cita-cita normatif penyelenggaraan bernegara, nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila merupakan nilai yang disepakati bersama, karena itu juga berfungsi sebagai sarana pemersatu masyarakat yang dapat memparsatukan berbagai golongan masyarakat di Indonesia.

(17)

 Mencakup nilai – nilai positif yang diambil dari berbagai ideology  Menutup kelemahan dari kedua ideology yang bertentangan.

 Ekonomi yang menyangkut hajat hidup orang banyak dikuasai oleh pemerintah sehingga tidak mengorbankan rakyat.

 Bersifat fleksibel yang artinya mengikuti perkembangan zaman. Kekurangan idologi Pancasila

 Dapat Menimbulkan tafsir yang berbeda – beda.

Ideologi Pancasila dalam berbagai aspek: a. Aspek Politik Hukum :

 Demokrasi pancasila

 Hukum untuk menjunjung tinggi keadilan dan keberadaan individu dan masyarakat.

b. Aspek Ekonomi :

 Peran negara ada untuk tidak terjadi monopoli dan lain-lain yang merugikan masyarakat.

c. Aspek Agama :

 Bebas memilih salah satu agama

 Agama harus menjiwai dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

d. Aspek Pandangan Terhadap Individu dan Masyarakat :  Individu diakui keberadaannya

 Hubungan individu dan masyarakat dilandasi 3S (Selaras, Seimbang, Serasi)

 Masyarakat ada karena ada individu-individu Contoh Negara Penganut Ideologi Pancasila :

 Negara yang menganut ideologi pancasila adalah Indonesia. 7) Konservatisme

Konservatisme adalah sebuah filsafat politik yang mendukung nilai-nilai tradisional. Istilah ini berasal dari kata dalam bahasa Latin, conservāre, melestarikan; "menjaga, memelihara, mengamalkan". Karena berbagai budaya memiliki nilai-nilai yang mapan dan berbeda-beda, kaum konservatif di berbagai kebudayaan mempunyai tujuan yang berbeda-beda pula. Sebagian pihak konservatif berusaha melestarikan status quo, sementara yang lainnya berusaha kembali kepada nilai-nilai dari zaman yang lampau, the status quo ante.

(18)

kebudayaannya yang dilembagakan.”[1] Roger Scruton menyebutnya sebagai “pelestarian ekologi sosial” dan politik penundaan, yang tujuannya adalah mempertahankan, selama mungkin, keberadaan sebagai kehidupan dan kesehatan dari suatu organisme sosial.

Ciri-Ciri Ajaran Ideologi Konservatisme

 Lebih mementingkan lembaga-lembaga kerajaan dan gereja

 Agama dipandang sebagai kekuatan utama disamping upaya pelestarian tradisi dan kebiasaan dalam tata kehidupan masyarakat.

 Lembaga-lembaga yang sudah mapan seperti keluarga, gereja, dan Negara semuanya dianggap suci.

 Konservatisme juga menentang radikalisme dan skeptisisme. Siapa yang menciptakan?

Ideologi konservatisme yang dikumandangkan oleh Edmund Burke, 1729-1797. Dimana ideologi konservatisme ini telah merasuk ke beberapa negara sekular yang ada sekarang. Nasionalisme dan kebangsaan ini sekarang kalau di Indonesia dijadikan lambang perjuangan Partai Amanat Nasional di bawah Amien Rais dan Partai Kebangkitan Bangsa yang lahirnya dibidani oleh Gus Dur.

Negara yang menganut Ideologi Konservatisme

(19)

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Ideologi adalah suatu ide gagasan pendapat, suatu cita-cita yang teratur dan sistematis baik yang berlaku dimasyarakat ataupun personal. 2. Fungsi ideologi yaitu : memberikan struktur kognitif, memberikan

orientasi dasar, memberikan norma-norma, memberikan bekal dan jalan, memberikan kekuasaan, dan memberikan pendidikan.

3. Beberapa unsur yang ada dalam ideologi, Koento Wibisono menemukan tiga unsure esenial yang termuat didalamnya, yaitu: Keyakinan, Mitos, Loyalitas.

4. Ada 7 macam ideology yang dibahas dalam makalah ini, yaitu :

1) Ideologi agama, Ideologi Agama adalah ideology yang bersumber pada falsafah agama yang termuat dalam kitab suci suatu agama . 2) Liberalisme yang dimana Faham ini mengajarkan kebebasan mutlak

pada setiap individu. Kebebasan ini didasarkan keyakinan bahwa semua manusia pada dasarnya adalah baik.

3) Ideologi Komunisme beranggapan bahwa semua manusia adalah sama serta tidak ada hak pribadi, mengingat semua faktor ekonomi dan produksi dikuasai oleh Negara.

4) sosialisme adalah menciptakan kebersamaan dan adanya kesetaraan pada setiap orang.

5) Fasisme merupakan sebuah paham politik yang mengutamakan kekuasaan secara menyeluruh, tanpa adanya demokrasi

6) Pancasila sebagai ideologi nasional

7) Konservatisme, Ideologi ini mengajarkan tentang manusia yang harus selalu memelihara kondisi yang sudah ada serta menciptakan

kestabilan B. Saran

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Dipoyudo kirdi, 1984. Pancasila arti dan pelaksanaannya. Jakarta : CSIS Syariati, Ali, 1984. Ideologi Kaum Intelektual, Terjemahan Jalaludin Rahmat. Bandung : Mizan.

http://www.fourseasonnews.com/2012/07/ideologi-agama.htm. Diakses pada

tanggal 24 Maret 2018.

http://andinwahyuni.blogspot.co.id/. Diakses pada tanggal tanggal 24 Maret 2018.

http://faizalbnu.blogspot.co.id/2014/10/ideologi-sosialisme-makalah.html. Diakses pada tanggal tanggal 24 Maret 2018.

Referensi

Dokumen terkait

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) adalah mata pelajaran yang dirancang untuk membekali peserta didik dengan keimanan dan akhlak mulia sebagaimana diarahkan oleh falsafah hidup bangsa Indonesia yaitu

Pandangan hidup suatu bangsa merupakan sesuatu yang tidak dapat dilepaspisahkan dari. kehidupan bangsa

Arti Pandangan Hidup Bangsa: Arti Pandangan Hidup Bangsa: Kristalisasi dan institusionalisasi Kristalisasi dan institusionalisasi nilai-nilai luhur yang

Apabila dilihat dari segi itu maka dapat juga ditafsirkan bahwa kelima sila tersebut lebih berupa sebagai uraian cita-cita nasional daripada satu rangkuman pemikiran atau

Berdasar uraian di atas, manfaat dijadikannya pancasila sebagai pandangan hidup bangsa antara lain untuk 1) mengatasi berbagai konflik atau ketegangan sosial, artinya ideologi

Dalam pengertian tersebut, filsafat tidak lain bertujuan membawa manusia mengalami hidup yang dimilikinya dengan pandangan, pengalaman, pengetahuan, serta penghayatan

yang dimaksud Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa merupakan kristalisasi nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat Indonesia. Sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila

Bangsa yang tidak memiliki pandangan hidup adalah bangsa yang tidak memiliki jati diri (identitas) dan kepribadian, sehingga akan dengan mudah terombang-ambing dalam