• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TENTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TENTA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH GLOBALISASI

Oleh :

LANJAR YUNITA ( 22 )

KELAS XII IPA 1

(2)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Globalisasi secara tidak langsung berpengaruh terhadap nasionalisme. Akan tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau hilang. Karena globalisasi membuka cakrawala masyarakat secara global. Segala yang ada di luar negeri dianggap baik oleh masyarakat untuk diterapkan di dalam negeri. Sehingga dapat menimbulkan dilematis. Pengaruh globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi menjadikan anak muda kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala-gejala yang muncul dalam kehidupan sehari-hari anak muda sekarang. Seperti cara berpakaian, penampilan, tingkah laku dan lain sebaginya. Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dancenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganutkebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Walaupun ada beberapa keuntungan dari globalisasi, namun dampak negatifnya cenderung lebih menonjol. Sedangkan generasi muda adalah penerus masa depan bangsa. Semangat nasionalisme merupakan salah satu modal utama yang harus dimiliki bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman-ancaman ketahanan nasional terutama globalisasi.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan globalisasi?

2. Apakah yang dimaksud dengan nasionalisme?

3. Apakah dampak globalisasi terhadap sikap nasionalisme di generasi muda?

4. Apa pengaruh pengaruh yang ditulmbulkan globalisasi terhadap moral

5. Bagaimana cara mencegah dampak/pengaruh bahaya global tersebut?

6. Mengapa nilai moral sangat diperlukan di era globalisasi ini?

7. Bagaimana tanggapan masyarakat akan hal tersebut?

8. Bagaimana pengaruh globalisasi terhadap kebudayaan nasional ?

C. Tujuan

(3)

2

2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan nasionalisme.

3. Untuk mengetahui dampak globalisasi terhadap sikap nasionalisme di generasi muda penerus bangsa.

4. Untuk mengetahui bagaimanakah cara untuk menaggulangi dan menyikapi dampak globalisasi di kalangan generasi muda.

D. Manfaat

Adapun manfaat yang dapat diambil dari penulisan makalah ini antara lain adalah:

1. Untuk penulis sendiri makalah ini bermanfaat untuk menyelesaikan mata kuliah Ilmu sosial dan budaya dasar serta dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang sudah di dapat dari pembelajaran mata kuliah Ilmu sosial dan budaya dasar.

2. Untuk orang lain makalah ini dapat menjadi sumber referensi untuk menjadi bahan penulisan lebih lanjut.

(4)

3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian globalisasi

Globalisasi mengacu pada kesrbaragaman dan keterkaitan antara warga Negara dan masyarakat yang membentuk system dunia modern. Menjelaskan tentang perubahan-perubahan dalam masyarakat dan dalam perekonomian yang dihasilkan oleh meningkat pesatnya perdagangan dan pertukaran kebudayaan. Menurut IMF, globalisasi berarti meningkatnya saling ketergantungan ekonomi antar Negara-negara di dunia yang ditandai oleh menigkat dan beragamnya volume transaksi barang dan jasa lintas Negara dan penyebaran teknologi yang telah meluas dan cepat.

Globalisasi mengacu pada proses dimana perdagangan informasi dan budaya semakin bergerak melintasi batas-batas Negara. Proses meningkatnya aliran barang, jasa, dan uang melintasi batas-batas Negara dan sebagai akibatnya terjadinya integrasi ekonomi global. Globalisasi berarti proses meningkatnya lingkup, skala, dan integritas-integritas antar manusia dan pertukaran gagasan barang dan manusia secara global, kecenderungan ekonomi atau inisiatif bisnis untuk berekspansi melintasi batas benua.

Menurut asal katanya, kata “globalisasi” diambil dari kata global yang maknanya ialah

universal. Achmad suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda/perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah

Globalisasi belum memiliki definisi yang jelas, kecuali hanya sekedar definisi kerja. Sehingga bergantung pada sisi mana orang tersebut melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia semakin terikat antara satu dengan yang lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan koeksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.

Di sisi lain, ada yang yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini globalisasi adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara yang kuat dan kaya akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara kecil akan semakin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap bidang-bidang lain seperti budaya dan agama. Istilah globalisasi pertama kali digunakan pada tahun 1985 oleh Theodore Levitte.

Menurut Jan Aart Scholte ada beberapa definisi globalisasi yaiti antara lain:

(5)

4

Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkan batas antar negara, misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.

Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal material maupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi pengalaman seluruh dunia.

Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga mengglobal.

Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas: Berdasarkan artiyang diatas, masing-masing negara cenderung masih mempertahankan status ontologinya. Namun menurut artian yang ini dunia global memiliki satus ontologi sendiri, tidak hanya sekedar gabungan negara-negara.

B. Sejarah

Menurut sejarawan globalisasi sebagai fenomena pada abad ke-20 yang dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi internasional. Namun sebenarnya interaksi dan globalisasi dalam hubungan antar bangsa di dunia telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan antar negeri sekitar tahun 1000 san 1500 M. Para pedagang Tiongkok dan India mulai menelusuri negara lain baik melalui jalan darat (sutera) maupun jalur laut untuk berdagang. Fenomena berkembangnya perusahaan McDonald di seluruh pelosok dunia menunjukkan telah terjadinya globalisasi. Fase selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan Afrika. Lalu ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa Eropa. Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan bahan baku serta pasar juga memunculkan berbagai perusahaan multinasional di dunia. Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapat momentumnya ketika perang dingin berakhir dan komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberikan kebenaran bahwa kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan di dunia.

C. Teori Globalisasi

Didalam globalisasi ini Cochrane dan Pain menegaskan bahwa dalam kaitannya dengan globalisasi, terdapat tiga posisi teroritis yang dapat dilihat, yaitu:

a. Para globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan yang memiliki

konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang dan lembaga di seluruh dunia berjalan. Mereka percaya bahwa negara-negara dan kebudayaan lokal akan hilang diterpa kebudayaan dan ekonomi global yang homogen. meskipun demikian, para globalis tidak memiliki pendapat sama mengenai konsekuensi terhadap proses tersebut.

 Para globalis positif dan optimistis menanggapi dengan baik perkembangan semacam itu dan menyatakan bahwa globalisasi akan menghasilkan masyarakat dunia yang toleran dan bertanggung jawab.

 Para globalis pesimis berpendapat bahwa globalisasi adalah sebuah fenomena negatif karena hal tersebut sebenarnya adalah bentuk penjajahan barat (terutama Amerika Serikat) yang memaksa sejumlah bentuk budaya dan konsumsi yang homogen dan terlihat sebagai sesuatu yang benar dipermukaan. Beberapa dari mereka kemudian membentuk kelompok untuk menentang globalisasi (antiglobalisasi).

b. Para tradisionalis tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi. Mereka berpendapat

(6)

5

c. Para transformasionalis berada di antara para globalis dan tradisionalis. Mereka setuju bahwa pengaruh globalisasi telah sangat dilebih-lebihkan oleh para globalis. Namun, mereka juga berpendapat bahwa sangat bodoh jika kita menyangkal keberadaan konsep ini. Posisi teoritis ini berpendapat bahwa globalisasi seharusnya dipahami sebagai "seperangkat hubungan yang saling berkaitan dengan murni melalui sebuah kekuatan, yang sebagian besar tidak terjadi secara langsung". Mereka menyatakan bahwa proses ini bisa dibalik, terutama ketika hal tersebut negatif atau, setidaknya, dapat dikendalikan

D. Faktor-faktor Munculnya Globalisasi

1. Berkembang pesatnya teknologi komunikasi

Berkembang pesatnya teknologi komunikasi dimungkinkan oleh perkembangan dalam infrastruktur teknologi dan telekomunikasi dunia, disetiap rumah dan kantor dilengkapi dengan tipe, mesin faks, televisi kabel dan digital mail elektronik dan internet. Pengguanaan internet dan tipe genggam mempercepat dan memperdalam proses globalisasi, semakin banyak orang menjadi terhubungkan (interconnected) melalui penggunaa teknologi ini bahkan sampai kekampunu-kampung terpencil yang sebelumnya hamper tidak bisa dibayangkan bisa menggunakan teknologi ini. Dewasa ini semakin banyak Negara mengakses jaringan komunikasi internasional yang pada dekade-dekade sebelemnya hamper mustahil diwujudkan. seperti perangkat lunak computer, produk media dan hiburan dan jasa berbasis internet. Perekonomian berbasis pengetahuan ditandai oleh munculnya banyak konsumen yang cakap teknologi dan yang mudah menguasai. Kemajuan-kemajuan terbaru dalam bidang komputerisasi, hiburan dan telekomunikasi serta mempraktekkannya dalam kehidupan keseharian mereka. Demikianpun partisipasi dalam jaringan distribusi dunia yang sangat penting dalam berbisnis ditengah pasar global yang berkembang begitu cepat.

E. Sebab-sebab Meningkatnya Globalisasi

Adapun sebab-sebab meningkatnya globalisasi adalah terjadinya perubahan politik dunia, adanya aliran informasi yang begitu cepat serta berkembang pesatnya perusahaan-perusahaan multi nasional.

1. Perubahan Politik Dunia

Menurut Anthony Gidden, ada sejumlah pengaruh politik yang menjadi kekuatan penggerak dibalik meningkatnya globalisasi. Pertama, runtuhnya komunisme ala Soviet melalui serangkain revolusi dramatis di eropa timur pada tahun 1989, yang berpuncak pada bubarntya Uni Soviet itu sendiri pada tahun 1991 dan runtuhnya komunisme memperkuat proses globalisasi dan juga harus dilihat sebagai akibat dari proses globalisasi itu sendiri.

Kedua, munculnya mekanisme pemerintahan internasional dan regional Uni Eropa merupakan bentuk pemerintahan Transtional. Masin-masing Negara anggota melepaskan kedaulatannya dalam tingkat tertentu. Ketiga, munculnya berbagai organisasi antar pemerintahan dan organisasi non pemerintahan internasional.

2. Aliran Informasi Yang Cepat Dan Luas

(7)

6

tidak berhenti pada level nasional. Kedua cakarawala berfikir global menunjukkan bahwa orang makin melihat elektronik adalah factor lain yang memperkokoh globalisasi ekonomi.

F. Macam-Macam Globalisasi

1. Globalisasi Perekonomian

Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas teritorial negara. Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.

Menurut Tanri Abeng, perwujudan nyata dari globalisasi ekonomi antara lain

Thompson mencatat bahwa kaum globalis mengklaim saat ini telah terjadi sebuah intensifikasi secara cepat dalam investasi dan perdagangan internasional. Misalnya, secara nyata perekonomian nasional telah menjadi bagian dari

 Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu Negara  Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri

 Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik  Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi

b. keburukan globalisasi ekonomi

 Menghambat pertumbuhan sektor industri  Memperburuk neraca pembayaran

 Sektor keuangan semakin tidak stabil

 memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang 2. Globalisasi Kebudayaan

(8)

7

Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ). Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antarbangsa. Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antarbangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan.

a. Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan

 Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.

 Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan akses suatu individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya.

 Berkembangnya turisme dan pariwisata.

 Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.

 Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain lain.

 Bertambah banyaknya event-event berskala global, seperti Piala Dunia

G. Sikap Selektif Terhadap Globalisasi

Merupakan suatu sikap yang menunjukkani pengaruh globalisasi tanpa menghilangkan jati diri kepribadian bangsa guna mewujudkan dan menerima pengaruh globalisasi didasarkan pada pancasila yang memiliki kedudukan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia.

1. Pancasila sebagai dasar Negara

Pancasila mempunyai kekuatan mengikat secara hukum sehingga semua peraturan hukum atau dasar yang bertentangan dengan pancasila harus dicabut.

2. Pancasila sebagi jiwa dan kepribadian Bangsa

Pancasila sebagai kristalisasi nilai-nilai budaya bangsa dan digali dari bumi Indonesia yang telah dibina sejak lama. Pancasila merupakan corak dan cirri khas yang membedakan Bangsa Indonesia dengan Bangsa lain.

3. Pancasila sebagai pandangan hidup Bangsa

Pancasila mempersatukan dan memberi petunjuk dalam mencapai kebahagiaan lahir dan batin. Pancasila merupakan pedoman tingkah laku bagi warga Negara Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, bebangsa dan bernegara.

H. Dampak Globalisasi

1. Dampak Positif Globalisasi :

 Meningkatkan etos kerja yang tinggi, suka bekerja keras, disiplin, mempunyai jiwa kemandirian, rasional, sportif, dan lain sebagainya.

 Kemajuan teknologi menyebabkan kehidupan sosial ekonomi lebih produktif, efektif, dan efisien sehingga membuat produksi dalam negeri mampu bersaing di pasar internasional.

 Tingkat Kehidupan yang lebih Baik.

 Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik.  Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri.

 Kemajuan di bidang teknologi, komunikasi, informasi, dan transportasi yang memudahkan kehidupan manusia.

 Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi).

(9)

8

 Berkembangnya turisme dan pariwisata.  Meningkatkan pembangunan negara. 2. Dampak Negatif Globalisasi :

 Semakin mudahnya nilai-nilai barat masuk ke Indonesia baik melalui internet, media televisi, maupun media cetak yang banyak ditiru oleh masyarakat.

 Semakin lunturnya semangat gotong-royong, solidaritas, kepedulian, dan kesetiakawanan sosial sehingga dalam keadaan tertentu/ darurat, misalnya sakit,kecelakaan, atau musibah hanya ditangani oleh segelintir orang.

 Maraknya penyelundupan barang ke Indonesia.

 Perusahaan dalam negeri lebih tertarik bermitra dengan perusahaan dari luar, Akibatnya kondisi industri dalam negeri sulit berkembang.

 Terjadi kerusakan lingkungan dan polusi limbah industri.  Menghambat pertumbuhan sektor industri.

 Terjadinya sikap mementingkan diri sendiri (individualisme)

 Adanya sikap sekularisme yang lebih mementingkan kehidupan duniawi dan mengabaikan nilai-nilai agama.

 Timbulnya sikap bergaya hidup mewah dan boros karena status seseorang di dalam masyarakat diukur berdasarkan kekayaannya.

 Mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan atau kebudayaan suatu negara

I. Pengaruh Globalisasi terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

Bangsa Indonesia merupakan bagian dari bangsa di dunia. Sebagai bangsa, kita tidak hidup sendiri melainkan hidup dalam satu kesatuan masyarakat dunia (world society). Kita semua merupakan makhluk yang ada di bumi. Karena itu, manusia secara alam, sosial, ekonomi, politik, keamanan, dan budaya tidak dapat saling terpisah melainkan saling ketergantungan dan mempengaruhi.Era globalisasi yang merupakan era tatanan kehidupan manusia secara global telah melibatkan seluruh umat manusia. Secara khusus gelombang globalisasi itu memasuki tiga arena penting di dalam kehidupan manusia, yaitu arena ekonomi, arena politik, dan arena budaya.Jika masyarakat atau bangsa tersebut tidak siap menghadapi tantangan-tantangan global yang bersifat multidimensi dan tidak dapat memanfaatkan peluang, maka akan menjadi korban yang tenggelam di tengah-tengah arus globalisasi.Dari sisi politik, gelombang globalisasi yang sangat kuat yakni gelombang demokratisasi. Sesudah perang dingin dan rontoknya komunisme, umat manusia menyadari bahwa hanya prinsip-prinsip demokrasi yang dapat membawa manusia kepada taraf kehidupan yang lebih baik. Angin demokratisasi telah merasuk ke dalam hati rakyat di setiap negara. Mereka melakukan gerakan sosial dengan menggugat dan melawan sistem pemerintahan diktator atau pemerintahan apapun yang tidak memihak rakyat.Kasus serupa juga terjadi di Indonesia, yaitu dengan runtuhnya rezim pemerintahan Orde Lama dan runtuhnya rezim pemerintahan Orde Baru. Di Indonesia sejak bergulirnya reformasi, gelombang demokratisasi semakin marak dan tuntutan akan keterbukaan politik semakin terlihat.Dari sisi budaya, era globalisasi ini membawa beraneka ragam budaya yang sangat dimungkinkan mempengaruhi pola pikir, tingkah laku, dan sistem nilai masyarakat suatu negara. Oleh karena itu, kita seharusnya waspada dan pandai menyiasati pengaruh budaya silang sehingga bangsa kita dapat mengambil nilai budaya yang positif yaitu mengambil nilai budaya yang bermanfaat bagi kehidupan dan pembangunan bangsa serta tidak terjebak pada pengaruh-pengaruh budaya yang negatif. Kita juga harus belajar melihat dunia dari perspektif yang berbeda sesuai dengan kepentingan dan tujuan masing-masing tanpa melunturkan nilai identitas budaya bangsa kita. Dengan memahami perbedaan dan persamaan kebudayaan tadi akan menumbuhkan saling pengertian dan saling menghargai antar kebudayaan yang ada.

(10)

9

Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia. (Menurut Edison A. Jamli dkk.Kewarganegaraan.2005)

Menurut pendapat Krsna (Pengaruh Globalisasi Terhadap Pluralisme Kebudayaan Manusia di Negara Berkembang.internet.public jurnal.september 2005). Sebagai proses, globalisasi berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan komunikasi pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi. Dewasa ini, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia.Oleh karena itu globalisasi tidak dapat kita hindari kehadirannya.

Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap bangsa.

Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme

1. Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat

2. Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa. 3. Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.

K. Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme

1. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang

2. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.

(11)

10

4. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.

5. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan bangsa.

Pengaruh- pengaruh di atas memang tidak secara langsung berpengaruh terhadap nasionalisme. Akan tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau hilang. Sebab globalisasi mampu membuka cakrawala masyarakat secara global. Apa yang di luar negeri dianggap baik memberi aspirasi kepada masyarakat kita untuk diterapkan di negara kita. Jika terjadi maka akan menimbulkan dilematis. Bila dipenuhi belum tentu sesuai di Indonesia. Bila tidak dipenuhi akan dianggap tidak aspiratif dan dapat bertindak anarkis sehingga mengganggu stabilitas nasional, ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.

L. Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme di Kalangan Generasi Muda

Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.

Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa. Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi santapan mereka sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone.

Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat.

Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa.

(12)

11

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat sangat ramah ,menghargai perbedaan, menghormati antar sesama dan berakhlak baik. Dalam menyelesaikan masalahpun masyarakat Indonesia selalu dengan musyawarah ,sehingga mencapai persetujuan yang sama . Tetapi sekarang masyarakat indonesia sangat berbeda dengan apa yang saya sebutkan tadi. Saat ini masyarakat Indonesia mengalami krisis moral sehingga mereka berpikir pendek, tidak menghargai perbedaan, sangat labil emosinya dan malas. Mengapa hal ini terjadi ? Hal ini terjadi dikarenakan masyarakat sulit menyaring informasi dari media seperti TV, Internet dan lain lain. Informasi yang baik dan buruk mereka terima begitu saja dan di aplikasikan di kehidupan mereka . Faktor lainnya , dikarenakan pembangunan ekonomi yang tidak merata, hidup tidak sejahtera dan kurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya. Akibat adanya globalisasi pada teknologi terdapat dampak buruk dan baik sehingga kita perlu berhati hati .Kita perlu waspada terhadap informasi yang kita terima. Tidak semua informasi harus kita terima begitu saja dan dilakukan di kehidupan . Banyak budaya luar yang seharunya kita tidak dapatkan, misalkan gaya hidup yang kurang baik , etika berbicara yang kasar, mengikuti mode pakaian yang terlalu terbuka dan lain lain yang menyebabkan hilangnya budaya pancasila dan aturan agama yang diabakan, hal ini sudah di rasakan dengan fakta fakta yang terjadi dilingkungan kita misalnya dimanfaatkan teknologi informasi sebagai sarana untuk melakukan penipuan , melakukan penghinaan terhadap agama/SARA , pornographi dan mempelajari hal yang tidak baik. Hal itu disebabkan kemajuan teknologi pada system jaringan yang tidak di saring informasi buruknya. Dampak baik adanya globalisasi, komunikasi dapat dilakukan dengan cepat. Teknologi selalu berkembang dengan pesat, komputer dan handphone sebagai sarana nomor satu dalam mencari informasi , pemahaman masyarakat terhadap internet semakin tinggi dalam jaringan serta pemanfaat komputer dan sistemnya, semakin kreatifnya anak bangsa dalam melakukan proses pembelajaran, mempermudah pekerjaan misalnya internet banking, membeli barang, bersosialisasi, mencari pekerjaan dan info lainnya.

(13)

12

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Globalisasi merupakan suatu gejala wajar yang pasti akan di alami oleh setiap bangsa di dunia, baik pada masyarakat yang maju, masyarakat berkembang, masyarakat transisi, maupun masyarakat yang masih rendah taraf hidupnya.

Dalam era global, suatu masyarakat atau negara tidak mungkin dapat mengisolasi diri terhadap globalisasi. Jika suatu masyarakat atau negara menisolasidiri dari globalisasi maka masyarakat atau negara tersebut akan terlindas oleh jaman dan dapat dikatakan masyarakat atau negara tersebut terjeratpada era keterbelakangan dan kebodohan.

Dampak globalisasi sendiri ada yang positif dan ada yang negatif. Salah satu contoh damapak globalisasi positif jika Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan dijalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa Nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat. Salah satu contoh dampak negatif globalisasi adalah Mengakibatkan kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan yang miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut akan menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan yang miskinyang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa.

B. Saran

Bahwa di era Globalisasi ini sangat nyata dibutuhkan generasi yang unggul dan mandiri dalam IPTEK. Oleh karena itu diperlukan sikap positif dari kita dalam menerima perkembangan IPTEK untuk mengimbangi kehidupan kita dalam era Globalisasi ini sehingga tercipta generasi yang tidak tertinggal dalam era globalisasi ini.

(14)

13

berbagai informasi yang membanjir, sehingga masyarakat semakin kritis dan dewasa dalam menyikapinya.

-pada masa-masa sekarang Indonesia perlu melakukan sosialisasi yang berkelanjutan dalam membudayanya IPTEK. Pengenalan IPTEK dapat di mulai dari tingkat Sekolah Menengah sampai Perguruan Tinggi, juga pelaku industri dan masyarakat umum.Tujuannya adalah menciptakan generasi yang unggul dan mandiri dalam IPTEK untuk menghadapi era globalisasi. Sebab globalisasi proses yang tidak bisa dihindari dan dicegah. Globalisasi dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dimana proses yang mencakup keseluruhan dalam berbagai bidang kehidupan sehingga tidak tampak lagi adanya batas-batas yang mengikat secara nyata. Dalam keadaan global apa saja dapat masuk sehingga sulit untuk disaring atau dikontrol.

DAFTAR PUSTAKA

http://scholar.google.co.id/scholar?start=50&q=jurnal+globalization&hl=id&as_sdt=0 umrefjournal.um.edu.my/filebank/published_article/670/JPMM%202006%20HASMAH %20ZANUDDIN.pdf

http://scholar.google.co.id/scholar?start=30&q=jurnals+moral&hl=id&as_sdt=0 business.illinois.edu/ba/seminars/2011%5CSpring%5Creed_paper.pdf

http://eprints.uny.ac.id/3644/

http://en.wikipedia.org/wiki/Globalization

http://dewon.wordpress.com/2007/11/03/kategori-19/

http://kurniapanduwibowo.blogspot.com/2011/04/pengertian-era-globalisasi.html http://nurafifahharahap.blogspot.com/2012/03/makalah-globalisasi-iptek-ilmu.html http://matakuliahekonomi.wordpress.com/2011/05/09/contoh-makalah-globalisasi-full/ http://randinurzaman.blogspot.com/2012/04/makalah-dampak-globalisasi-dalam-bidang.html http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/05/pengertian-globalisasi.html

http://sro.web.id/makalah-globalisasi.html http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi

http://bungkapit21artikel.blogspot.com/2008/06/globalisasi-mau-diterima-atau-ditolak.html http://www.anneahira.com/globalisasi-ekonomi.htm

(15)

Referensi

Dokumen terkait

bagian dari hak asasi manusia juga.Di Indonesia sendiri para kaum homo seksual telah mencoba.. untuk mebuat legal hubungan mereka yang dianggapnya sebagai hak asasi

Dalam kehidupan manusia , kita sebagai makhluk sosial merupakan makhluk yang tidak bisa hidup secara sendiri- sendiri, kita dikelilingi oleh banyak sekali orang- orang , oleh

Bagi bangsa Indonesia hakikat yang sesungguhnya dari pancasila adalah sebagai pandangan hidup bangsa dan sebagai dasar negara ketika kita menggantikan Pancasila maka

1) Bahwa kebulatan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya merupakan satu kesatuan wilayah, wadah, ruang hidup, dan kesatuan matra seluruh bangsa serta

Kita sebagai bangsa Indonesia harus bersatu padu agar manjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Untuk dapat bersatu kita harus memiliki pedoman yang dapat

dan manusia adalah makhluk yang tidak dapat hidup sendiri, tanpa bantuan di1. sekitar lingkungan

Selain itu teknologi telah menjadikan manusia candu atau ketergantungan hidup pada teknologi, bahkan tenggelam dalam dunia sendiri dan tidak mempedulikan sekitarnya SIMPULAN Jadi

Secara umum lingkungan hidup diartikan sebagai satu kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk didalamnya yaitu manusia dan perilakunya yang