• Tidak ada hasil yang ditemukan

ORGANISASI USAHA Disusun untuk mengikuti

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ORGANISASI USAHA Disusun untuk mengikuti"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

ORGANISASI USAHA

Disusun untuk mengikuti salah satu tugas Mata Kuliah

KEWIRAUSAHAAN

KELOMPOK : 11 (SEBELAS)

DANANG WIJANARKO (2014051465) ERLYNA STYANING WARDANI (2014050338)

SANTI (2014051553)

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI EKONOMI

MANAJEMEN

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah Nyalah kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami yang berjudul “ORGANISASI USAHA

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak akan terwujud tanpa dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Maka dengan segala kerendahan hati penulis menghanturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bpk San Ridwan yang telah memberikan tugas yang bermanfaat ini kepada penulis, juga untuk rekan sekelompok yang telah bekerjasama dengan cukup baik. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Namun seperti kata pepatah “tak ada gading yang tak retak “ begitu pula dengan makalah ini,karena kesempurnaan hanya milik Allah dan kekhilafan adalah milik manusia.Maka dari itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membanggun dari saudara-saudara demi kebaikan bersama.

Tangerang, 30 April 2015

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...1

DAFTAR ISI...2

BAB I PENDAHULUAN .......3

1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Masalah

BAB II PEMBAHASAN...4

2.1 Definisi & Pengertian Organisasi Usaha ...4

2.1.1 Ciri-Ciri organisasi usaha...5

2.1.2 Prinsip-Prinsip Organisasi usaha...6-7

2.2 Kepemimpinan

2.2.1 Teori Kepemimpinan...8

2.2.2 Wewenang Kepemimpinan...9-13

2.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepemimpinan...13-15

2.3 Perkembangan Organisasi...15-17 BAB III...18

3.1 KESIMPULAN 3.2 SARAN

3.3 PENUTUP

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Organisasi Usaha adalah suatu pikiran yang merupakan sekelompok orang yang membagi tugas dengan cara ter struktur untuk mendapatkan pedoman dan tujuan yang ingin dicapai bersama-sama. Tidak ada ilmu atau teori yang tidak berguna, itulah pendapat saya tentang ilmu atau teori . Teori organisasi umum sangatlah berguna bagi kehidupan sehari hari, teori organisasi juga sangat berguna penting bagi kehidupan yang saling bersosialisasi , karena dalam teori ini kita dapat mengambil pelajaran tentang bagaimana bersosialisasi yang baik , bagaimana cara memecahkan masalah dengan musyawarah, bagaimana cara menghadapi orang banyak dan masih banyak lagi. Selain bagi lingkungan kerja.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Organisasi Usaha ?

2. Apa Saja Ciri-Ciri & Prinsip-Prinsip Organisasi? 3. Macam-macam Teori Organisasi?

4. Apa Saja Teori Kepemimpinan?

5. Apa Saja Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepemimpinan?

1.3 Tujuan Masalah

1

. Mengetahui Apa Saja Pengertian Organisasi Usaha 2. Mengetahui Apa Saja Ciri-Ciri & Prinsip-Prinsip Organisasi 3. Mengetahui Apa Saja Macam-Macam Teori Organisasi 4. Mengetahui Apa Saja Teori Kepemimpinan

(5)
(6)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI DAN PENGERTIAN TEORI ORGANISASI

Dalam kehidupan manusia , kita sebagai makhluk sosial merupakan makhluk yang tidak bisa hidup secara sendiri- sendiri, kita dikelilingi oleh banyak sekali orang- orang , oleh karena itu kita harus bisa berinteraksi dengan sesama manusia , dimana dalam penerapanya di dasari oleh ilmu, salah satu ilmu dalam berinteraksi adalah ilmu organisasi, secara umum teori organisasi adalah suatu pedoman yang diberikan orang terbuka atau sekitarnya yang mampu memberi proses pekerjaan. Jadi, Teori Organisasi Umum adalah suatu pikiran yang merupakan sekelompok orang yang membagi tugas dengan cara terstruktur untuk mendapatkan pedoman dan tujuan yang ingin dicapai bersama-sama.

Teori Organisasi menurut para ahli, yaitu:

1. James D. Mooney : Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.

2. Stoner : Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama. 3. Kast & Rosenzweig, mendefinisikan organisasi kedalam beberapa point yaitu

1. Suatu subsistem dari lingkungan yang lebih luas

2. Terdiri dari orang-orang yang berorientasi kepada tujuan

3. Suatu subsistem teknik yaitu orang2 yang menggunakan pengetahuan, teknik, peralatan dan fasilitas

(7)

5. Suatu sistem psikososial yaitu orang-orang yang terlibat dalam hubungan sosial

6. Suatu subsistem manajerial yang merencanakan dan mengendalikan semua usaha

4. Chester I. Bernard : Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih. Organisasi adalah suatu wadah atau pun tempat dimana orang-orang dapat bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.

5. Cyrill Soffer : Organisasi adalah perserikatan orang-orang yang masing diberi peranan tertentu dalam suatu sistem kerja dan pembagian kerja dalam mana pekerjaan itu diperinci menjadi tugas-tugas dibagikan diantara pemegang peranan dan kemudian digabung dalam beberapa bentuk hasil.

Masih banyak lagi pendapat tentang teori organisasi umum dari para ahli dimana tidak bisa di jabarkan secara satu persatu, tetapi inti dari pendapat dari para ahli tersebut tidak jauh berbeda.

Elemen atau unsur dari organisasi adalah :

1) Manusia 2) Kerjasama 3) Tujuan Bersama 4) Peralatan (equipment) 5) Lingkungan (environment) 6) Kekayaan Alam

7) Kontruksi mental organisasi /kerangka

2.1.1 Ciri-ciri Organisasi :

 Terdiri dari sekumpulan orang dengan berbagai pola interaksi yang di

tetapkan

 Dikembangkan untuk mencapai tujan tertentu

(8)

 Instrument sosial yang mempunyai batasan yang secara relatif dapat di

identifikasikan

2.1.2 Prinsip-prinsip Organisasi :

 Pembagian kerja, Prinsip ini sama dengan “pembagian kerja” Adam Smith.

 Wewenang, Manajer harus dapat member perintah. Wewenang memberikan hak ini kepadanya,. Tetapi wewenang berjalan seiring dengan tanggung jawab. Jika wewenang digunakan, timbullah tanggung jawab. Agar efektif, wewenang seorang manajer harus sama dengan tanggung jawabnya.

 Disiplin, Para pegawai harus mentaati dan menghormati peraturan yang mengatur organisasi.

 Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan individu. Kepentingan seorang pegawai atau kelompok pegawai tidak boleh mendahulukan kepentingan organisasi secara keseluruhan.

 Remunarasi, Para pekerja harus digaji sesuai dengan jasa yang mereka berikan.

 Tata tertib, Orang dan bahan harus ditempatkan pada tempat dari waktu yang tepat.

 Keadilan, Para manajer harus selalu baik dan jujur terhadap para bawahan.

 Stabilitas masa kerja para pegawai, Perputaran (turnover) pegawai yang tinggi adalah tidak efisien.

 Inisiatif, Para pegawai yang diizinkan menciptakan dan melaksanakan rencana-rencana akan berusaha keras.

 Esprit de corps, Mendorong team spirit akan mmembangun keselarasan dan persatuan di dalam organisasi (dari sebuah sumber buku).

(9)

1. Teori Organisasi Klasik

Teori klasik (classical theory) kadang-kadang disebut juga teori tradisional, yang berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai dari tahun seribu delapan ratusan (abad 19) yang mendefinisikan organisasi sebagai struktur hubungan,

kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tujuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain yang terjadi bila orang-orang bekerja sama. . Teori ini juga berkembang dalam tiga aliran yang dibangun atas dasar anggapan-anggapan yang sama dan mempunyai efek yang sama, yaitu :

• Teori birokrasi : dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism.

• Teori administrasi : dikembangkan atas dasar sumbangan Henry Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reiley dari Amerika.

• Manajemen ilmiah : dikembangkan mulai tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor.

2. Teori Organisasi Neoklasik

Teori neoklasik secara sederhana dikenal sebagai teori/aliran hubungan

manusiawi (The human relation movement). Teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Anggapan dasar teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya, atas dasar anggapan ini maka teori neoklasik mendefinisikan “suatu organisasi” sebagai sekelompok orang dengan tujuan bersama. Dalam hal pembagian kerja, teori neklasik telah mengemukaan perlunya hal-hal sebagai berikut:

a. Partiipasi, yaitu melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan.

b. Perluasan kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi. c. Manajemen bottom-up yang akan memberikan kesempatan kepada para yunior untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan manajemen puncak.

(10)

Teori modern yang kadang – kadang disebut juga sebagai analisa system pada organisasi merupakan aliran besar ketiga dalam teori organisasi dan manajemen. Teori modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan an saling ketergantungan, yang di dalamnya mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, akan tetapi organisasi merupakan system terbuka.

2.2 Kepemimpinan

Teori Kepemimpinan

Dengan mempelajari teori kepemimpinan maka kita akan tahu ciri-ciri / karakteristik untuk menjadi seorang pemimpin, teori-teori ini adalah sebagai berikut:

A. Teori Sifat

Teori ini berasal dari dasar pemikiran, bahwa keberhasilan atau kesuksesan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, ciri-ciri atau karakter yang dimiliki oleh pemimpin itu sendiri, Sifat-sifat itu merupakan sifat fisik dan psikoplogis. berdasarkan sifat-sifat tersebut timbul anggapan bahwa untuk menjadi seorang pemimpin yang sukses itu ditentukan oleh kemampuan kita sendiri, maksudnya adalah kualitas seseorang dengan berbagai sifat, karakter atau ciri-ciri yang tertanam pada seseorang itu sendiri. Dalam perkembangan teori ini ada empat sifat umum yang mempengaruhi terhadap keberhasilan kepemimpinan

organisasi : 1.Kecerdasan

2.Kedewasaan dan Keleluasaan 3.Motivasi Diri dan Dorongan Prestasi 4.Sikap-sikap Hubungan Manusia

B. Kepemimpinan Menurut Teori Kelompok

(11)

mempengaruhi pemimpin dengan perilakunya. Perilaku pemimpin akan bisa menjadi faktor motivasi terhadap para karyawan jika:

1. Perilaku tersebut dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan bawahan sehingga memungkinkan tercapainya efektifitas dalm pelaksanaan kerja.

2. Perilaku tersebut merupakan komplimen dari lingkungan para bawahan yang berupa memberikan latihan, dukungan dan penghargaan yang diperlukan untuk mengefektifkan pelaksanaan kerja. Dan jika dengan cara demikian, maka para bawahan dan lingkungan akan merasa kekurangan.

C. Teori Situasional dan Model Kontingensi

Teori ini berisi hubungan antara gaya kepemimpinan dengan situasi

menyenangkan itu diterapkan oleh Fiedler dalam hubungan dengan dimensi berikut ini:

Hubungan pemimpin dengan anggota

1. Derajat dari struktur tugas

2. Posisi kekuasaan pemimpin yang dicapai lewat otorita formal

Suatu situasi akan dapat menyenangkan pemimpin jika ketiga dimensi diatas mempunyai derajat yang tinggi. Dengan kata lain, suatu situasi akan

menyenangkan jika:

 Pemimpin diterima oleh para pengikutnya.

 Tugas-tugas dan semua yang berhubungan dengan pemimpin ditentukan

secara jelas.

 Penggunaan otoritas dan kekuasaan secara formal diterapakan pada

posisis pemimpin

Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan adalah suatu pola perilaku yang konsisten yang kita tunjukan dan sebagai yang diketahui pihak lain ketika berusaha

(12)

Tiga tipe dasar pemimpin sebagai bentuk-bentuk proses pemecahan masalah dan mengambil keputusan, adalah sebagai berikut:

A. Pemimpin Otokratis

Pemimpin yang bersifat otokratis memperlihatkan ciri-ciri sebagai berikut: memberikan perintah-perintah yang selalu diikuti, menentukan

kebijaksanaan karyawan tanpa sepengetahuan mereka. Tidak

memberikan penjelasan secara terperinci tentang rencana yang akan dating, tetapi sekedar mengatakan kepada anggotanya tentang langkah-langkah yang mereka lakukan dengan segera dijalankan. Memberikan pujian kepada meraka yang selalu menurut kehendaknya dan

melontarkan kritik kepada mereka yang tidak mengikuti kehendaknya. Selalu jauh dengan anggota sepanjang masa.

B. Pemimpin Demokratis

Pemimpin demokratis hanya memberikan perintah setelah mengadakan musyawarah dahulu dengan anggotanya dan mengetahui bahwa

kebijaksanaannya hanya dapat dilakukan setalah dibicarakan dan diterima oleh anggotanya. Pemimpin tidak akan meminta anggotanya mengerjakan sesuatu tanpa terlebih dahulu memberitahukan rencana yang akan mereka lakukan. Baik atau buruk, benar atau salah adalah persoalan anggotanya dimana masin masing ikut serta bertanggung jawab sebagai anggotanya.

C. Pemimpin Liberal atau Laissez-Faire

Pemimpin liberal yaitu kebebasan tanpa pengendalian. Pemimpin tidak memimpin atau mengendalikan bawahan sepenuhnya dan tidak pernah ikut serta dengan bawahannya.

Dari ketiga gaya kepemimpinan diatas dapat diambil kesimpulan yang baik adalah gaya kepemimpinan yang demokratis dengan karakteristik sebagai berikut: (Sondang P Siagian, Teori dan Praktek Kepemimpinan, Pt Rineka Cipta. Jakarta 1988. hal 18)

(13)

tepat dengan tergantung pada sasaran yang ingin dicapai oleh organisasi yang bersangkutan pada kurun waktu tertentu.

 Mempunyai persepsi yang holistik mengenai organisasi yang dipimpinnya.

 Menempatkan organisasi sebagai keseluruhan diatas kepentingan diri sendiri atau kepentingan kelompok tertentu dalam organisasi.

Adapun usaha-usaha yang mendukung kepemimpinan, antara lain:

1. Mengetahui dan menumbuhkan kebutuhan-kebutuhan para bawahan untuk menghasilkan sesuatu yang bisa dikontrol oleh para pimpinan.

2. Memberikan insentif kepad abawahan yang mampu mecapai hasil dalam kerja.

3. Membuat suatu jalan yang mudah dilewati oleh bawahan untuk menaikan prestasinya dengancara pelatihan dan pengarahan.

(14)

Wewenang Kepemimpinan

Wewenang adalah hak kelembagaan menggunakan kekuasaan. Hubungan kekuasaan

1. Wewenang kharismatis 2. Wewenang tradisional 3. Wewenang rasional (legal).

A.Pemimpin Kharismatis

Wewenang kharismatis merupakan wewenang yang didasarkan pada kharisma, yaitu suatu kemampuan khusus yang ada pada diri seseorang. Kemampuan khusus ini melekat pada seseorang dan bersifat given, dalam arti pemberian dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

Contoh dari bentuk kepemimpinan kharismatis ini dapat dilihat pada kisah sejarah Nabi dan Rasul dahulu, penguasa-penguasa terkemuka dalam sejarah lainnya dan seterusnya. Bentuk wewenang kharismatis ini memang berasal dan lahir begitu saja; pemberian dari Tuhan atau memang dilahirkan alam

B.Pemimpin Tradisional

Wewenang tradisional dapat dimiliki oleh seseorang maupun sekelompok orang. Dengan kata lain, wewenang tersebut dimiliki oleh orang-orang yang menjadi anggota kelompok. Kelompok mana sudah lama sekali mempunyai kekuasaan di dalam suatu masyarakat. Ciri-ciri utama kepemimpinan tradisional adalah

Adanya ketentuan-ketentuan tradisional yang mengikat sang pemimpin yang memiliki wewenang, serta orang-orang lainnya di dalam masyarakat

1. Adanya wewenang yang lebih tinggi ketimbang kedudukan seseorang yang hadir secara pribadi

2. Selama tidak ada pertentangan dengan ketentuan-ketentuan tradisional, orang-orang dapat bertindak secara bebas. Contoh dari kepemimpinan ini adalah kekuasaan yang dimiliki oleh para pemimpin adat. Jenis

(15)

C.Pemimpin Legal – Rasional

Wewenang rasional atau legal adalah wewenang yang disandarkan pada system hokum yang berlaku di masyarakat. Sistem hukum disini dipahamkan sebagai kaidah-kaidah yang telah diakui serta ditaati masyarakat, dan bahkan yang telah diperkuat oleh Negara.

Tipologi Kepemimpinan

Oleh Prof. Dr. H. Faisal Afiff, Spec.Lic.

Menurut beliau , menjadi seorang pemimpin harus siap untuk menunjukkan kemampuan berikut ini, yakni:

1. Melakukan langkah-langkah yang efektif dan efisien dalam mencapai tujuan organisasi, dengan menciptakan sebuah tim kerja yang fokus;

2. Mampu mendefinisikan dan menunjukkan keberanian moral dan etika serta contoh bagi semua orang dalam organisasi;

3. Mampu mengajarkan keterampilan kepemimpinan kepada para pekerja, mulai dari merekrut, mempekerjakan, dan mengembangkan para pekerja dengan menunjukkan kemampuan kepemimpinannya;

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPEMIMPINAN

Pemimpin memiliki tugas menyelami kebutuhan-kebutuhan kelompok dan keinginan kelompok.

Tugas pemimpin tersebut akan berhasil dengan baik apabila setiap pemimpin memahami akan tugas yang harus dilaksanakannya. Untuk keberhasilan dalam pencapaian sutu tujuan diperlukan seorang pemimpin yang profesional, dimana ia memahami akan tugas dan kewajibannya sebagai seorang pemimpin, serta melaksanakan peranannya sebagai seorang pemimpin.

Menurut Hadari (2003;70) menjelaskan bahwa unsur-unsur dalam kepemimpinan adalah

(16)

2. Adanya orang lain yang dipimpin

3. Adanya kegiatan yang menggerakkan orang lain yang dilakukan dengan mempengaruhi dan pengarahkan perasaan, pikiran, dan tingkah lakunya

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan Davis menyimpulkan ada empat faktor yang mempengaruhi kepemimpinan dalam organisasi, yaitu : • Kecerdasan : seorang pemimpin harus mempunyai kecerdasan yang melebihi para anggotanya

• Kematangan dan keluasan sosial(Social manutary and breadth) : seorang pemimpin biasanya memiliki emosi yang stabil, matang, memiliki aktivitas dan pandangan yang ckup matang

• Motivasi dalam dan dorongan prestasi (Inner motivation and achievement drives) : dalam diri seorang pemimpin harus mempunyai motivasi dan dorongan untuk mencapai suatu tujuan

• Hubungan manusiawi : pemimpin harus bisa mengenali dan menghargai para anggotanya Menurut Greece, di dalam suatu organisasi, hubungan antara bawahan dengan pimpinan bersifat saling mempengaruhi.

Faktor Faktor Dalam Kepemimpinan :

1. Pemimpin

Dalam kaitannya dengan Kepemimpinan, Pemimpin memang merupakan faktor esensial dari Proses Kepemimpinan itu sendiri. Serta Pemimpin itu memang harus mengerti apa yang harus dia tahu dan apa yang harus dia perbuat, atau istilah lainnya The Right Man on The Right Place.

2. Pengikut (Followers)

Adalah salah satu faktor kepemimpinan yang membuat Faktor pertama itu ada. Karena tanpa adanya Pengikut, otomatis Pemimpin pun tak ada. Oleh karena itu Faktor Kepemimpinan dalam Pengikut ini lebih cenderung pengertian akan apa saja yang Followers inginkan sehingga sebuah satuan fungsi manajemen bisa berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan.

3. Komunikasi

(17)

Komunikasi itu sendiri.

4. Situasi

Dalam sebuah situasi tertentu, terkadang kita diharusnkan untuk bertindak secara cepat dan refleks untuk menyelesaikannya. Oleh karena itu kondusifitas situasi antara Atasan dan Bawahan memang harus saling dikuatkan agara selalu terjadi kondisi situasi yang nyaman dan kondusif.

2.3 Perkembangan Organisasi

Definisi perkembangan menurut para ahli:

Perkembangan merupakan serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman dan terdiri atas serangkaian perubahan yang bersifat kualitatif dan kuantitatif ( E.B. Harlock ).

FAKTOR-FAKTOR PERKEMBANGAN ORGANISASI

Faktor pengembangan organisasi terbagi 2, yaitu: Faktor eksternal:

– Kompetisi yang semakin tajam antar organisasi. – Perkembangan IPTEK.

– Perubahan lingkungan baik lingkungan fisik maupun sosial yang membuat organisasi berfikir bagaimana mendapatkan sumber di luar organisasi untuk masa depan organisasi.

Faktor internal: – Struktur.

– Sistem dan prosedur. – Perlengkapan dan fasilitas.

– Proses dan saran apabila titik cocok akan membuat organisasi melalui perbaikan.

CIRI-CIRI DAN METODE PERKEMBANGAN ORGANISASI

(18)

1. Merupakan strategi terencana dalam mewujudkan perubahan

organisasional, yang memiliki sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang tepat tentang permasalahan yang dihadapi oleh organisasi.

2. Merupakan kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena dampak perubahan yang akan terjadi.

3. Menekankan cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi.

LANGKAH-LANGKAH PERUBAHAN ORGANISASI

Yang dimaksud dengan proses perubahan adalah tata urutan atau langkah-langkah dalam mewujudkan perubahan organisasi. Langkah tersebut terdiri dari :

a. Mengadakan Pengkajian : Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap

organisasi apapun tidak dapat menghindarkan diri dari pengaruh daripada berbagai perubahan yang terjadi di luar organisasi. Dampak bersifat negatif apabila perubahan itu menjadi hambatan bagi kelancaran, perkembangan dan kemajuan organisasi. Dampak bersifat positif apabila perubahan itu dapat memperlancar kegiatan, perkembangan dan kemajuan organisasi atau dalam bentuk kesempatan-kesempatan baru yang tidak tersedia

sebelumnya.

b. Mengadakan Identifikasi : Yang perlu diidentifikasi adalah dampak perubahan-perubahan yang terjadi dalam organisasi.

c. Menetapkan Perubahan : Sebelum langkah-langkah perubahan diambil, pimpinan organisasi harus yakin terlebih dahulu bahwa perubahan memang harus dilakukan, baik dalam rangka meningkatkan kemampuan organisasi maupun dalam rangka mempertahankan eksistensi serta pengembangan dan pertumbuhan organisasi selanjutnya.

d. Melakukan Evaluasi : Untuk mengetahui apakah hasil dari perubahan itu bersifat positif atau negatif, perlu dilakukan penilaian. Apabila hasil

(19)

BAB III

KESIMPULAN

Menurut pandangan saya , organisai merupakan kumpulan dari beberapa individu yang memiliki karakter yang berbeda beda yang dikumpulkan dalam suatu wadah yang terstruktur yang di dasari oleh suatu system , dimana berbagai unsur atau elemen akan saling berhubungan walaupun karakter dari elemen tersebut berbeda beda, tetapi memiliki tujuan yang sama. Dan juga setiap elemen atau individu punya tugas masing masing yang saling melengkapi, demi terwujudnya tujuan suatu organisas

SARAN

Bahwa didalam organisasi usaha harus dan sangat diperlukan adanya suatu kerjasama yang kompleks antar semua anggota organisasi , agar visi dan misi yang diinginkan dapat tercapai , guna mencapai tujuan suatu organisasi.

PENUTUP

(20)

DAFTAR PUSTAKA

 http://blogs-indry.blogspot.com/2012/10/definisi-teori- organisasi-umum_2895.html

 http://DefinisiTeoriOrganisasi_SuryaRizaPutra.html

 http://teori-organisasi-umum.html

 http://bobjambpedia.blogspot.com/2012/10/teori-organisasi-umum.html

http://sbm.binus.ac.id/2013/09/11/tipologi-kepemimpinan-unggul-bagian-ke-2/

http://erlanggaba.blogspot.com/2013/06/faktor-yang-mempengaruhi-kepemimpinan.html

http://nenkiemas.wordpress.com/2011/09/25/implikasi-teori-kepemimpinan-terhadap-pengembangan-sistem-komunikasi-organisasi-2/

http://masfiifauzii02.blogspot.com/2013/05/pengertian-perubahan-dan-perkembangan_3.html

Referensi

Dokumen terkait

Uraian diatas menunjukkan bahwa dengan mempelajari filsafat, arah pemikiran seseorang, khususnya pendidik yang dalam hal ini lebih difokuskan kepada pendidik

Menurut ISO 14001 dalam Kuhre (1996), Tim Respon Gawat Darurat harus terdiri dari para pekerja yang memiliki pengetahuan atau sudah terlatih untuk bertindak dalam keadaan

Pengertian demokratis dimaksud berjalan aman dan tertib, juga pemilihan kepala daerah dan wakil kepala daerah, baik gubernur dan wakilnya maupun bupati dan

Sıralarsak; temel, kolon, döşeme, kiriş, merdiven, perde duvar ve betonarme çatılara kalıp yapılmalıdır..

Peningkatan kadar kotoran pada penelitian ini dikarenakan penyemprotan dengan menggunakan larutan Natrium Benzoat dan Kalium Sorbat yang dilarutkan dalam air

Walaupun terdapat berbagai konsep lain dalam ekonomi politik internasional seperti regionalisme ekonomi 2 , Revolusi Industri 4.0 3 , kemiskinan 4 , lingkungan 5

Adapun yang menjadi fokus masalah tersebut ialah efektifitas layanan penguasaan konten dengan teknik diskusi kelompok untuk meningkatkan kemampuan asertif siswa di

rasa kebanggaan tersebut muncul ketika dalam prasasti disebutkan bahwa prasasti ditujukan kepada masyarakat Mayungan atau dalam prasasti disebut karāman i mayungan, oleh Raja