• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Pendidikan Kewarganegaraan ( 3 )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Pendidikan Kewarganegaraan ( 3 )"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah Pendidikan Kewarganegaraan

Homo Seksual

BUKAN

Hak Asasi Manusia

Disusun oleh :

Yayu Srie Rahayu / 110110120335

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PADJADJARAN

(2)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr, Wb

Syukur alhamdulillah, merupakan satu kata yang sangat pantas penulis ucakan kepada

Allah SWT karena bimbingan-NYA lah maka penulis bisa menyelesaikan sebuah makalah mata

kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dengan judul”Homo Seksual BUKAN Hak Asasi Manusia”

.Makalah ini dibuat dengan beantuan sejuamlah referensi tertentu dan dalam jangka

waktu tertentu sehingga menghasilkan karya yang bisa dipertanggungjawabkan hasilnya.

Adapun dalam proses pembuatannya penulis mengucapkan terimakasih kepada berbagai

pihak terkait yang telah membantu penulis dalam menghadapi berbagai tantangan dalam

penyusunan makalahini.

Penulis menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada

makalah ini. Oleh karna itu saya mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan saran

yang bersifat membangun untuk kemajuanilmupengetahuanini.

Akhir kata, “tak ada gading yang tak retak” begitupun dengan makalah ini. Penulis

mohon kritik dan saran untuk lebih sempurnanya makalah ini di masa mendatang.

Selanjutnya penulis berharap makalah yang sederhana ini bermanfaat, terutama bagi yang

membutuhkannya.

Wassalamualaikum Wr, Wb

Bandung,6 Mei 2013

(3)

DAFTAR ISI

3.2Apakah homo seksual dibenarkan di Indonesia?...12

3.3Apakah di indonesia HAM sudah diakui? ...15

3.4homo seksual merupakn HAM apa bukan:...15

3.5.mungkinkah di indonesia homo seksual dilegalkan?...17

BAB IV PENUTUP... 1. Kesimpulan...18

2. Saran...18

(4)

PENDAHULUAN

I.

Latar Belakang

Pada zaman sekarang ini marak sekali kaum homo seksual yang terjadi di dalam masyarakat.baik

masyarakta Indonesia maupun masyrakat di luar Indonesia.

Mereka pada saat ini sudah tidak malu-malu dan sembunyi-sembunyi akan hubungan

mereka,bahkan mereka sedang berusaha agar hubungan sesame jenis ini d legalkan di seluruh

dunia karena mereka menganggap bahwa hubungan yang mereka jalankan adalah merupakan

bagian dari hak asasi manusia juga.Di Indonesia sendiri para kaum homo seksual telah mencoba

untuk mebuat legal hubungan mereka yang dianggapnya sebagai hak asasi manusia itu.Tentu

saja hal tersebut tidak mungkin dapat berjalan dengan mudah karena hal tersebut tidaklah

benar dan mayoritas penduduk Indonesia yang Bergama muslim tentunya melarang akan hal

tersebut karena hal tersebut telah dilarang di dalam kitab suci umat Islam yaitu Al-Quran.Dan

dalam jiwa bangsa Indonesia secara keseluruhan sendiri telah melarangnya hal tersebut

tercermin dalam hukum adat yang telah melarangnya dan terlebih lagi ada uu posifi yaitu

undang-undang perkawianan Indonesia yang telah mengatur dalam pasal 1 undang-undang

perkawinan republic Indonesia nomor 1 tahun 1974 yang berbuniy:”perkawinan ialah ikatan

lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan

membentuk keluarga(rumah tangga)yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha

(5)

Dan di dunia sendiri bahkan homo seksual telah ada semenjak beribu tahun yang lalu,dan yang

jadi perbincangan kita saat ini ialah keinginan kaum homo seksual untuk melegalkan hubungan

mereka yang mereka anggap sebagai hak asasi manusia.Saya akan mencoba membahas hal

tersebut dalam konteks di Indonesia tentunya dengan judul”Homo Seksual BUKAN Hak Asasi

Manusia”

II.Identifikasi Masalah

Banyaknya kasus homo seksual dan keinginan kaum mereka untuk melegalkan perikatan mereka

telah banyak menuai pro dan kontra dan sejumlah pertanyaan khususnya di Indonesia ini sendiri

yang menganut kebudayaan timur dan sejumlah norma norma dan dengan penduduk mayoritas

muslim yang jelas jelas melarang hal tersebut.

Pertanyaan pertanyaan yang mungkin muncul adalah:

1. Apakah pilihan menjadi homo seksual meruapakn bagian dari hak asasi manusia? 2. Dalam perspektif masyarakat Indonesia apakah hal tersebut dibenarkan?

3. Apakah di Indonesia hak asasi manusia telah diakui?

4. Apakah mungkin hal tersebut dapat dilegalkan di Indonesia?

iii.Tujuan

untuk mengungkap dan menguak apakah yang disebut dengan hak asasi manusia dan

hak asasi manusia yang manakah yang sebenarnya dapat dibenarkan dalam

agama,masyarakat,dan negara.

(6)

iv.Manfaat

agar masyarakaat mengetahui hak asasi manusia yang mana dan seperti apa yang benar

dan mengetahui sebab homo seksual tidak termasuk kedalam hak asasi manusia

Bab ii Rumusan Permasalahan

 Dalam perspektif masyarakat Indonesia apakah homo seksual dibenarkan?  Apakah di Indonesia hak asasi manusia telah diakui?

 Apakah pilihan menjadi homo seksual meruapakn bagian dari hak asasi manusia?  Apakah mungkin hal tersebut dapat dilegalkan di Indonesia?

(7)

3.1 PENGERTIAN

A.

Pengertian Hak Asasi Manusia

HAM adalah hak-hak yang telah dipunyai seseorang sejak ia dalam kandungan. HAM berlaku secara universal. Dasar-dasar HAM tertuang dalam deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat

(Declaration of Independence of USA) dan tercantum dalam UUD 1945 Republik Indonesia, seperti pada pasal 27 ayat 1, pasal 28, pasal 29 ayat 2, pasal 30 ayat 1, dan pasal 31 ayat 1

Dalam kaitannya dengan itu, maka HAM yang kita kenal sekarang adalah sesuatu yang sangat

berbeda dengan yang hak-hak yang sebelumnya termuat, misal, dalam Deklarasi Kemerdekaan Amerika atau Deklarasi Perancis. HAM yang dirujuk sekarang adalah seperangkat hak yang dikembangkan oleh PBB sejak berakhirnya perang dunia II yang tidak mengenal berbagai

batasan-batasan kenegaraan. Sebagai konsekuensinya, negara-negara tidak bisa berkelit untuk

tidak melindungi HAM yang bukan warga negaranya. Dengan kata lain, selama menyangkut

persoalan HAM setiap negara, tanpa kecuali, pada tataran tertentu memiliki tanggung jawab,

utamanya terkait pemenuhan HAM pribadi-pribadi yang ada di dalam jurisdiksinya, termasuk

orang asing sekalipun. Oleh karenanya, pada tataran tertentu, akan menjadi sangat salah untuk

mengidentikan atau menyamakan antara HAM dengan hak-hak yang dimiliki warga negara. HAM

dimiliki oleh siapa saja, sepanjang ia bisa disebut sebagai manusia.

Alasan di atas pula yang menyebabkan HAM bagian integral dari kajian dalam disiplin ilmu

hukum internasional. Oleh karenannya bukan sesuatu yang kontroversial bila komunitas

internasional memiliki kepedulian serius dan nyata terhadap isu HAM di tingkat domestik.

(8)

dan watak HAM itu sendiri yang merupakan mekanisme pertahanan dan perlindungan individu

terhadap kekuasaan negara yang sangat rentan untuk disalahgunakan, sebagaimana telah sering

dibuktikan sejarah umat manusia sendiri. Contoh pelanggaran HAM:

1. Penindasan dan membatasi hak rakyat dan oposisi dengan sewenang-wenang.

2. Hukum (aturan dan/atau UU) diperlakukan tidak adil dan tidak manusiawi.

3. Manipulatif dan membuat aturan pemilu sesuai dengan penguasa dan partai

tiran/otoriter.

B.

Pengertian Homo Seksual

Homoseksualitas adalah rasa ketertarikan romantis dan atau seksual atau perilaku antara individu berjenis kelamin atau gender yang sama. Sebagai orientasi seksual, homoseksualitas mengacu kepada "pola berkelanjutan atau disposisi untuk pengalaman seksual, kasih sayang,

atau ketertarikan romantis" terutama atau secara eksklusif pada orang dari jenis kelamin sama,

"Homoseksualitas juga mengacu pada pandangan individu tentang identitas pribadi dan sosial

berdasarkan pada ketertarikan, perilaku ekspresi, dan keanggotaan dalam komunitas lain yang

berbagi itu."[1][2]

Homoseksualitas adalah salah satu dari tiga kategori utama orientasi seksual, bersama dengan

(9)

bahwa homoseksualitas adalah aspek normal dalam orientasi seksual manusia.[3]

Homoseksualitas bukanlah penyakit kejiwaan dan bukan penyebab efek psikologis negatif;

prasangka terhadap kaum biseksual dan homoseksual-lah yang menyebabkan efek semacam

itu.[3] Meskipun begitu banyak sekte-sekte agama dan organisasi "mantan-gay" serta beberapa

asosiasi psikologi yang memandang bahwa kegiatan homoseksual adalah dosa atau kelainan.

Bertentangan dengan pemahaman umum secara ilmiah, berbagai sekte dan organisasi ini kerap

menggambarkan bahwa homoseksualitas merupakan "pilihan".[4]

Istilah umum dalam homoseksualitas yang sering digunakan adalah lesbian untuk perempuan pecinta sesama jenis dan gay untuk pria pecinta sesama jenis, meskipun gay dapat merujuk pada laki-laki atau perempuan. Bagi para peneliti, jumlah individu yang diidentifikasikan

sebagai gay atau lesbian — dan perbandingan individu yang memiliki pengalaman seksual

sesama jenis — sulit diperkirakan atas berbagai alasan.[5] Dalam modernitas Barat, menurut

berbagai penelitian, 2% sampai 13% dari populasi manusia adalah homoseksual atau pernah

melakukan hubungan sesama jenis dalam hidupnya.[6][7][8][9][10][11][12][13][14][15][16] Sebuah studi tahun

2006 menunjukkan bahwa 20% dari populasi secara anonim melaporkan memiliki perasaan

homoseksual, meskipun relatif sedikit peserta dalam penelitian ini menyatakan diri mereka

sebagai homoseksual.[17] Perilaku homoseksual juga banyak diamati pada hewan.[18][19][20][21][22]

Banyak individu gay dan lesbian memiliki komitmen hubungan sesama jenis, meski hanya

baru-baru ini terdapat sensus dan status hukum/politik yang mempermudah enumerasi dan

keberadaan mereka.[23][24][25][26][27][28][29][30][31] Hubungan ini setara dengan hubungan heteroseksual

(10)

dikagumi, serta dikutuk, sepanjang sejarah, tergantung pada bentuknya dan budaya tempat

mereka didapati.[32] Sejak akhir abad ke-19, telah ada gerakan menuju hak pengakuan

keberadaan dan hak-hak legal bagi orang-orang homoseksual, yang mencakup hak untuk

pernikahan dan kesatuan sipil, hak adopsi dan pengasuhan, hak kerja, hak untuk memberikan

pelayanan militer, dan hak untuk mendapatkan jaminan sosial kesehatan

C.Pengertian PerkawinanPerkawinan

adalah ikatan sosial atau ikatan perjanjianhukum antar pribadi yang membentuk hubungan kekerabatan dan yang merupakan suatu pranata dalam budaya setempat yang meresmikan hubungan antar pribadi - yang biasanya intim dan seksual.Perkawinan umumnya dimulai dan

diresmikan dengan upacara pernikahan. Umumnya perkawinan dijalani dengan maksud untuk membentuk keluarga.

Tergantung budaya setempat bentuk perkawinan bisa berbeda-beda dan tujuannya bisa berbeda-beda juga. Tapi umumnya perkawinan itu ekslusif dan mengenal konsep

perselingkuhan sebagai pelanggaran terhadap perkawinan. Perkawinan umumnya dijalani dengan maksud untuk membentuk keluarga. Umumnya perkawinan harus diresmikan dengan

pernikahan.

Dalam undang perkawianan Indonesia yang telah mengatur dalam pasal 1

undang-undang perkawinan republic Indonesia nomor 1 tahun 1974 yang berbuniy:”perkawinan ialah

(11)

membentuk keluarga(rumah tangga)yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha

Esa.

3.2.Apakah Homo Seksual dibenarkan di Indonesia?

Homoseksualitas di Indonesia umumnya dianggap sebagai hal yang tabu baik oleh masyarakat

sipil dan pemerintah Indonesia. Diskusi publik mengenai homoseksualitas di Indonesia telah dihambat oleh kenyataan bahwa seksualitas dalam bentuk apapun jarang dibicarakan secara

terbuka. Adat istiadat tradisional tidak menyetujui homoseksualitas dan perubahan gaya dalam

berpakaian.

Seperti di banyak negara lain, kehidupan homoseksual tidak mudah di Indonesia. Sementara

serangan terhadap kaum gay sangat jarang, tidak ada perlindungan hukum yang dibuat untuk

melindungi hak-hak LGBT di Indonesia. Ada beberapa kasus pasangan homoseksual yang hidup bahagia di lingkungan mereka dan tidak ada yang peduli tentang mereka. Hal ini dimungkinkan

untuk hidup secara bebas sebagai homoseksual di kota-kota besar di Indonesia, tetapi

tantangan yang ada semakin meningkat. Perlawanan sengit yang paling mendalam yang

dipimpin oleh kelompok-kelompok Islam radikal.[1]

Dalam beberapa tahun terakhir, bagaimanapun, sikap terhadap homoseksualitas telah berubah

sedikit demi sedikit. Secara khusus, ada penggambaran yang lebih dan diskusi mengenai

homoseksualitas di media berita Indonesia, juga penggambaran gaya hidup gay di televisi dan

(12)

moderat dan toleran, namun survei terbaru mengungkapkan bahwa intoleransi minoritas

berkembang, dengan tingkat tertinggi permusuhan diarahkan pada komunitas gay dan lesbian.

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menemukan dalam jajak pendapat yang paling terbaru yang

dilakukan pada tahun 2012 bahwa secara mengecengangkan sebesar 80,6 persen dari populasi

sampel yang keberatan untuk memiliki tetangga dari kaum gay atau lesbian. Angka tersebut

melonjak secara signifikan dari 64,7 persen pada tahun 2005.[3

Hak hukum LGBT

Hukum pidana nasional tidak melarang hubungan homoseksual pribadi dan yang tidak bersifat

komersial antara orang dewasa. Sebuah RUU nasional untuk mengkriminalisasi

homoseksualitas, bersama dengan hidup bersama, perzinahan dan praktek sihir, gagal

diberlakukan pada tahun 2003 dan tidak ada rencana berikutnya untuk memperkenalkan

kembali undang-undang tersebut.[12] Pada tahun 2002, Pemerintah Indonesia memberi provinsi

Aceh hak untuk memperkenalkan hukum syariah Islam yang dapat mengkriminalisasi homoseksualitas, meskipun hanya untuk warga Muslim.

Pasangan sesama jenis Indonesia dan rumah tangga yang dikepalai oleh pasangan sesama jenis

tidak memenuhi syarat untuk salah satu perlindungan hukum yang tersedia untuk pasangan

lawan jenis menikah. Pentingnya di Indonesia untuk harmoni sosial mengarah ke tugas daripada

hak untuk ditekankan, yang berarti bahwa hak asasi manusia bersama dengan hak-hak

homoseksual sangat rapuh.[13] Namun, komunitas LGBT di Indonesia telah terus menjadi lebih

(13)

Hukum Indonesia tidak mengkriminalisasi homoseksualitas, jika dilakukan secara pribadi,

non-komersial, dan di antara orang dewasa. Namun, hukum Indonesia tidak mengakui pernikahan gay, serikat sipil atau manfaat kemitraan domestik. Pasangan sesama jenis tidak memenuhi syarat untuk mengadopsi anak di Indonesia. Hanya pasangan menikah yang terdiri dari suami

dan istri yang bisa melakukan mengadopsi.[14] Hari ini, tidak ada hukum ada untuk melindungi

warga negara Indonesia dari diskriminasi atau pelecehan atas dasar orientasi seksual atau

identitas gender mereka.

Jadi,intinya di Indonesia sendiri penagnan kasus homo seksual masihlah lembek karena

pemerintah tidak secara tegas melarangnya.hanya untuk kasus kasus komersial sajalah yang

dipidanakan sedangkan untuk kasus-kasus sosialnya masih belum dipidanakan,padahal

jelas-jelas dalam uu oerkawinan no.1 tahun 1974 melarang akan adanya pernikahan sejenis.

Karena tanpa dipungkiri hubungan sesama jenis dapat menimbulkan keinginan untuk

pernikahan sesame jenis pula ujungnya dan hal tersebut pastilah juga telah melanggar

norma-norma yang terpatri dalam masyarakat termasuk norma-norma agama khususnya norma-norma agama islam

yang jelas jelas melarang akan hal tersebut,terlebih lagi mayoritas penduduk Indonesia yang

beragam muslim hal tersebut pastilah mempengaruhi pandangan bangsa terhadap suatu hal

karena factor dari agama mayoritas masyarakat yang bersangkutan.

(14)

Tentu saja sudah,hal tersebut bukanlah hal yang baru bagi bangsa Indonesia karena dari mulai

bangsa Indonesia didirikan hal tersebut telah dipikirkan masak masak.terbukti dengan adanya

pasal di UUD yang mengatur tentang hak asasi manusia yaitu khususnya dari mulai pasal 27

sampai dengan pasal 31.

Dan hal tersebut bisa juga terlihat jelas dengan adanya pengadilan khusus HAM,adanya

kementrian Hukun dan HAM karena kementrian merupakan bagian dari tujuan yang ingin

dicapai oleh negara.itu sama artinya dengan negara menjunjung tinggi dan menghargai betul

tentang hak asasi manusia dan ingin menegakan itu semua

3.4 Apakah dengan menjadi homo seksual merupakan bagian dari hak asasi

manusia pula?

Menurut saya hal tersebut bukanlah bagian dari hak asasi manusia.karena hak asasi manusia

merupkan hak yang diberikan oleh tuhan yang menciptakan kita sebagai anugrah yang maha

kuasa.dan tuhan menciptakan kita berpasang pasangan dengan lawan jenis kita.

Kita tidak dapat mengatakan sesuatu hal sebagai hak terlebih lagi hak asasi manusia bila kita

juga telah melanggar hak orang lain.karena suatu hak orang yang satu tidak mungkin

bersingguangan dengan hak manusia yang lainnya.

Karena bila kita berbicara homoseksual itu artinya kita membicarakan pihak yang dirugikan pula

(15)

 Orang tua yang dirampas haknya oleh kita karena keinginan setiap orang tua untuk

menimang cucu dari darah dagingnya sendiri sirna karena secara biologis sesame jenis

tidaklah mungkin dapat menghasilkan keturunan karena tidak bertemunya antara sel

telur dan sel sperma.

 Terampasnya hak pasangan yang sebenarny/yang sejati karena manusia itu telah

diciptakan berpasang pasangan seperti magnet kutub positif dengan magnet kutub

negative,maka bila magnet yang positif itu bertemu dengan magnet yang positif juga

maka si magnet pasangannya yaitu yang berkutub negative akan kehilangan

pasangannya,dan hal tersebut bisa saja malah memunculkan masalah baru yaitu si

pasangan yang lain akan mencoba menemukan pasangan yang sejenis juga padahal

sebenarnya mereka tidak akan dapat menyatu satu sama lainnya.

 Terampasnya hak manusia yang lainnya karena perbandingan antara laki-laki dan

perempuan adala 1:4 bila kaum laki laki sebagiannya adalah gay misalnya maka

perbandingannya akan menjadi 1:8 itu artinya hal tersebut tidaklah baik bagi ekosistem

karena pasti akan banyak hal hal yang tidak diinginkan terjadi

 Sebenarnya tujuan pernikahan adalah menciptakan keluarga yang harmonis dan

melanjutkan generasi,maka bila hal tersebut dilakkukan sesama jenis tidaklah mungkin

dapat menghasilkan keturunan dan apabila itu terjadi maka regenerasii akan terhenti

yang itu sama artinya dengan pemberhentian kehidupan dunia.

Oleh karena hal tersebut saya berpendapat bahwa menjadi homoseksual bukanlah merupakan

suatu pilihan apalagi suatu hak asasi manusia karena hal tersebut,kita telah merampas hak-hak

(16)

Dan menurut pandangan saya sebenarnya homoseksual merupkan penyakit kejiwaan yang

dapat disembuhkan karena hal tersebut bukanlah gejala alamiah karena yang alamiah adalah

ketertarikan dengan lawan jenis bukan dengan sesame jenis.jadi jelaslah hal tersebut bukanlah

bagian dari HAM.

3.5.mungkinkah homo seksual dilegalkan di Indonesia?

Menurut saya hal tersebut sangan kecil kemungkinannya dan hamper dipastikan tidak mungkin

karena uud dan uu perkawinan telah melarangnya.

Terlebih lagi mayoritas penduduk kita yang muslim pastilah bila ada wancana hal tersebut akan

di legalkan pasti akan bertindak karena bagi ajaran umat muslim hal tersebut adalah salah dan

tidak dibenarkan apapun keadaanya.

Bab iv.penutup

kesimpulan

:

homo seksual bukanlah suatu pilihan yang di benarkan apalagi merupakan suatu hak asasi

manusia karena homo seksual bisa menimbulkan keburukan-keburukan pada masyarakat dan

(17)

Karena bila itu adalah suatu hak terlebih lagi merupakan hak asasi manusia hal tersebut tidaklah

mungkin menimbulkan kerugian-kerugian pada orang lain juga.dan dengan dilakukannya homo

seksual maka akan lebih terbuka kemungkinan akan penyakit kelamin berbahaya.

Jadi pada intinya hal tersebut tidaklah dapat dikatagorika sebagai hak asasi manusia karena

lebih banyak keburukannya di bandingkan kebaikannya.dan HAM yang benar adalah HAM yang

tidak menimbulkan keburukan namunmenimbulkan banyak kebaikan-kebaikan.

Saran

Sebaiknya pemerintah lebih bertindak tegas dan berani mengatakkan bahwa hal tersebut salah

dan dilarang di Indonesia karena hal tersebut lebih banyak mengandung keburukan bila di

bandungkan dengan kebaikannya.

Daftar pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Homoseksualitas

http://id.wikipedia.org/wiki/Homoseksualitas_di_Indonesia http://id.wikipedia.org/wiki/Hak_asasi_manusia

(18)

Referensi

Dokumen terkait

Seperti wilayah perbatasan pulau Kalimantan dengan Malaysia yang sangat dekat jika perbatasan tersebut dimanfaatkan pemerintah untuk pembangunan maka akan menguntungkan negara

masyarakat Mandar di Kecamatan Sendana Kabupaten Majene ialah diantaranya: (1) penentuan calon dilihat dari akhlaknya yang baik (agama); (2) penjajakan dengan maksud

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan kuriuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang

menjelaskan bahwa populasi cacing tanahpada tegakan aren, durian dan karet tidak berbeda nyata dengan tegakan hutan kemudian pada tegakan durian dan karet

Diberikannya kebebasan oleh Spanyol kepada Rusia untuk turut serta mengembangkan sektor wisatanya yang dirancang dalam kerengka kerja strategic partnership tersebut juga merupakan

Belajar yang efektif adalah proses belajar mengajar yang berhasil guna, dan proses pembelajaran itu mampu memberikan pemahaman, kecerdasan, ketekunan,

~ Jika anak ikut, lampirkan akte lahir ASLI + surat keterangan dari sekolah ** Surat ijin orang tua perlu jika anak pergi tidak dgn orang tuanya dan tanda. tangan orang tua di

kontemporer – misalnya- membagi katagori zakat kedalam sembilan katagori; zakat binatang ternak, zakat emas dan perak yang juga meliputi uang, zakat kekayaan