HARTA WAJIB ZAKAT
HARTA WAJIB ZAKAT
Oleh
Lembaga Amil Zakat
MASJID RAYA BATAM
Syarifuddin
Definisi Zakat
Menurut Bahasa : tumbuh, bersih,
berkembang dan berkah
Menurut Istilah Fikih: Menyerahkan
Landasan Kewajiban Zakat
Zakat hukumnya wajib bagi setiap muslim yang memiliki harta sampai pada nishabnya.
Landasan Kewajiban Zakat
As Sunnah, Rasulullah SAW bersabda “Islam dibangun atas lima rukun; syahadat tiada tuhan selain Allah dan Muhammad saw utusan Allah, menegakkan shalat, membayar zakat,
menunaikan haji dan shaum ramadhan”. Ijma, Para ulama salaf (terdahulu, klasik)
Hukum Mengingkari & Menolak
Zakat
Seorang muslim yang tahu akan kewajiban zakat,
kemudian mengingkarinya maka dia telah jatuh pada kekafiran, dan hukumnya hukum orang yang murtad.
Adapun muslim yang menolak tidak mau membayar
zakat:
Di akhirat dia akan mendapat balasannya
Di dunia, Imam berhak untuk memeranginya sehingga dia
Perbedaan Antara:
Zakat, Infaq & Shadaqah
Zakat adalah kewajiban harta yang spesifik,
memiliki syarat tertentu, alokasi tertentu dan waktu tertentu
Infaq ialah mengeluarkan harta yang mencakup
zakat dan non zakat, disamping ada yang wajib dan sunnah.
Shadaqah memiliki ma’na yang lebih luas dapat
Syarat Harta yang Wajib Dikeluarkan
Zakatnya
Milik Penuh
Produktif (
An Nama
)
Sampai nishab
Surplus dari kebutuhan primer
Bebas dari hutang
Fiqh Zakat Kontemporer
Dengan semakin berkembangnya pola
kegiatan ekonomi maka pemahaman tentang kewajiban zakatpun perlu diperdalam sehingga ruh syariat yang terkandung
didalamnya dapat dirasakan tidak
Fiqh Zakat Kontemporer
Ketika kita berbicara mengenai fiqh zakat
Fiqh Zakat Kontemporer
Dr Yusuf Qordhowi dengan karya
monumentalnya mengenai fiqh zakat
menyatakan untuk mensikapi perkembangan
perekonomian yang sangat pesatnya
Fiqh Zakat Kontemporer
Pada umumnya ulama-ulama klasik sesuai dengan nash yang ada, mengkatagorikan bahwa harta yang kena zakat adalah :
binatang ternak, emas dan perak, barang dagangan, harta galian dan yang terakhir adalah hasil pertanian. Tetapi dalam ijtihad kontenporer yang saat ini salah satunya
Fiqh Zakat Kontemporer
Dr Qordhowi yang mewakili ijtihad
Harta/Kekayaan
Yang Wajib Dikeluarkan Zakatnya
Zakat emas & perak, Zakat Perhiasan
Zakat uang
Zakat pertanian dan zakat hasil bumi
Zakat binatang ternak
Zakat harta galian (Rikaz & Maadin)
Zakat Hasil Manfaat (Al Maal Al Mustafad)
Zakat perdagangan dan perusahaan
Zakat Emas & Perak
Hadits yang diriwayatkan dari Ali r a, Dia berkata, telah
Bersabda Rasulullah saw: “Jika kamu mempunyai 200 dirham dan sudah cukup setahun maka zakatnya adalah 5 dirham, dan emas hanya dikenakan zakat bila sudah mencapai 20 dinar dan sudah cukup setahun, maka zakatnya adalah ½ dinar setiap
bertambah maka dengan hitungan tersebut. Tidak wajib zakat kecuali sampai cukup masa setahun” (H.R Abu Daud)
Zakat Emas & Perak
Nishab emas 20 dinar, 1 dinar = 4,25 gram,
maka nishab emas adalah : 20 X 4,25 gram = 85 gram
Nishab Perak adalah 200 dirham,
1 dirham = 2,975 gram, maka nishab perak adalah 200 X 2,975 gram = 595 gram.
Zakat Emas & Perak
Syarat
Sampai nishob
Berlalu satu tahun
Bebas dari hutang yang menyebabkan kurang dari nishob
Zakat Emas & Perak Perhiasan
Jika perhiasan tersebut sebagai simpanan investasi,
wajib dikeluarkan zakatnya 2.5% dengan syarat nishob dan haul
Perhiasan yang haram digunakan dan terbuat dari
emas & perak, wajib dikeluarkan zakatnya
Jika perhiasan tersebut untuk dipakai dan dalam
batas yang wajar, tidak dikenakan zakat, jika berlebihan termasuk kategori pertama
Penentuan nishabnya adalah senilai dengan nishab
Zakat Uang
Karena uang adalah merupakan barang berharga,
dan menjadi alat mengukur nilai segala sesuatu, juga merupakan alat tukar yang kekuatannya
seperti emas & perak, maka uang dikenai zakat sebagaimana emas & perak dikenai zakat.
Syaratnya:
Sampai nishab 85 gram emas Berlalu satu tahun
Bebas dari hutang
Zakat Pertanian
Firman Allah : “Dan Dialah yang menjadikan
kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung,
pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila berbuah. Dan tunaikanlah haknya (zakatnya) di hari
memetiknya”. (QS. 6 : 141)
As Sunnah, Dari Jabir, Nabi SAW bersabda: “Yang
diairi oleh sungai dan hujan 10% sedangkan yang diairi dengan pengairan 5 %”
Hasil ijmak ulama
Zakat Pertanian
Dari Jabir, dari Rasulullah saw “… Tidak wajib bayar zakat pada
kurma yang kurang dari 5 ausuq” (HR Muslim)
Dari hadist ini dijelaskan bahwa nishab zakat pertanian adalah 5 ausuq
Ausuq jamak dari wasaq, 1 wasaq = 60 sha’, sedangkan 1 sha’
= 2,176 kg, maka 5 wasaq adalah 5 x 60 x 2,176 = 652,8 kg
Hitungan tersebut adalah untuk makanan pokok atau gabah,
maka jika diberaskan nishab tersebut menjadi 520 kg
Sedangkan kadar zakat yang harus dikeluarkan berdasarkan
hadits dari Jabir (yang pertama) jika diairi oleh hujan atau sungai 10 %, dan apabila diairi oleh pengairan 5 %
Hasil Bumi
Yang Harus Dikeluarkan Zakatnya
Pendapat Malikiyah dan Syafiiyyah; adalah pada hasil bumi yang dapat ditakar dan disimpan, berlaku pada makanan pokok, dikeluarkan pada waktu panen dan dalam keadaan kering.
Hasli Bumi
Yang Harus Dikeluarkan Zakatnya
Pendapat Imam Abu Hanifah; semua yang keluar dari
bumi, jika maksudnya untuk dikembangkan wajib dikeluarkan zakatnya. Hal tersebut berlandaskan pada keumuman ayat “Hai orang-orang yang beriman! Nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu”
Salah satu pendapat Imam Ahmad; Zakat hanya
Hasil Bumi
Yang Harus Dikeluarkan Zakatnya
Pendapat yang paling kuat (sebagai mana
yang disimpulkan oleh Dr Yusuf
Qordhowi) adalah pendapat Imam Abu
Hanifah
Alasannya adalah; didukung oleh
Nishab Hasil Bumi Yang
Tidak Diliter
Nishab 5 ausuq adalah bagi hasil bumi
yang dapat diukur dengan takaran tersebut,
adapun bagi hasil bumi yang tidak dapat
diliter maka nishabnya yaitu sama dengan
nilai 653 kg hasil bumi yang berharga,
Zakat Binatang Ternak
Syarat Umum
Sampai Nishab
Berlalu satu tahun
Tenaganya tidak dipergunakan untuk produksi
Nishab & Kadar Zakat
Kemudian setiap pertambahan 30 ekor seekor anak sapi dan 40
Nishab & Kadar Zakat
Binatang Ternak Kambing
1 - 39 Tidak ada zakat
40 – 120 seekor kambing
121 – 200 2 ekor kambing
201 – 299 3 ekor kambing
300 – 399 4 ekor kambing
Kuda tunggangan, dan yang dipergunakan tidak dikenakan zakat Kuda yang diperjual belikan, dianggap sebagai asset perdagangan,
maka termasuk pada zakat perdagangan 2.5%
Kuda yang diternak dengan maksud investasi; Kebanyakan ulama
mengatakan tidak dikenai zakat. Imam Abu Hanifah berpendapat
dikenai zakat sebesar 1 dinar (4.25 gram emas) dengan nishob 5 ekor jika kuda Arab, selain kuda Arab 2.5 % dari nilai kuda tersebut, Dr Yusuf Qordhowi berpendapat 2.5 % dari nilai kuda-kuda tersebut dengan nishab 5 ekor tanpa membedakan kuda Arab dan lainnya
Zakat Binatang Ternak Lainnya
Binatang ternak lainnya (selain yang telah disebutkan
dan ada nashnya) menurut sebahagian ulama dikenakan zakat dengan alasan dalil yang umum
Mengenai nishab dan kadarnya ulama berbeda pendapat
Pertama nishabnya adalah senilai dengan emas 85
gram dan besarnya zakat 2.5 % dikiaskan pada harta kekayaan
Dr Qordhowi berpendapat, nishabnya adalah di-
Zakat Harta Galian & Barang
Tambang
Landasan Hukum Dan Kadarnya
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: “ Pada “rikaz” harta galian, zakatnya seperlima (20%)”
Pengertian Rikaz
Jumhur ulama berpendapat bahwa rikaz
adalah harta yang terpendam dalam perut
bumi dari kekayaan masyarakat jahiliyyah
Jumhur ulama membedakan antara barang
tambang dengan rikaz.
Syarat-Syarat Zakat Rikaz
Madzhab Syafii’ mensyaratkan bahwa rikaz
adalah kekayaan pada tanah yang tidak bertuan, sementara jumhur mensyaratkan peninggalan jahiliyyah
Madzhab Syafii’ mengkhususkan rikaz pada
emas dan perak saja, sementara madzhab yang lain tidak mensyaratkan demikian
Madzhab Syafii’ mensyaratkan nishab, sementara
Barang Tambang
Madzhab Abu Hanifah tidak membedakan antara rikaz
dengan barang tambang, maka besarnya zakat adalah 20 %
Sedangkan jumhur tidak membedakan antara keduanya,
secara umum zakat barang tambang sebesar 2,5 % karena ekplorasinya membutuhkan biaya yang besar
Madzhab Maliki dan Syafii’ menyatakan jika penggalian
Kesimpulan Pendapat
Pada Rikaz & Barang Tambang
Zakat Rikaz berbeda dengan Zakat Barang Tambang
Zakat Barang Tambang mencakup semua jenis, baik padat maupun cair
Zakat Rikaz dan Barang Tambang tidak mensyaratkan nishab dan haul
Tarif Zakat Rikaz 20% dan Zakat Barang Tambang 2,5 % kecuali ada kemiripan
Zakat Hasil Laut dan Galian
Harta galian adalah yang didapatkan dari
perut bumi baik cair seperti minyak, atau
padat, atau berupa gas, atau berupa besi
sulgur, dan sebagainya. Sedangkan ikan,
mutiara, marjan dan sebangsanya adalah
merupakan harta yang didapat dari lautan
dan dasar zakat bagi harta tersebut adalah
termasuk kategori harta yang tidak
Zakat Hasil Laut dan Galian
Kaidah yang harus diperhatikan
Harta tersebut termasuk dalam katagori harta yang
tidak disyaratkan haul, juga tidak disyaratkan nishab
Jika harta tersebut didapat tidak melalui jerih payah
maka tarifnya adalah 20%, akan tetapi jika dicapainya melalu jerih payah maka tarifnya adalah 10% (Dr. Yusuf Qordhowi, Fiqh Zakat)
Sedangkan Perusahaan tambang yang mendapat izin
Zakat Hasil Manfaat
Sesuatu yang kita pergunakan tidak wajib dikenai zakat sesuai dengan apa yang pernah diungkapkan Rasulullah SAW. Adapun harta yang tidak kita
gunakan, tetapi harta tersebut mendatangkan pemasukan seperti rumah yang disewakan, atau
tanah, atau barang lainnya, maka hal tersebut dapat dikenai zakat, dan disebut sebagai harta yang
diambil manfaatnya. Keputusan tersebut telah diambil oleh para ulama dalam pertemuan
Zakat Hasil Manfaat
Maka yang termasuk dalam katagori ini adalah:
Pemasukan dari hasil kontrak rumah, atau bangunan Pemasukan dari hasil menyewakan sarana
transportasi
Pemasukan dari hasil ternak ayam telur dan yang
semisalnya
Pemasukan dari hasil ternak yang dipekerjakan atau
diambil hasilnya
Pemasukan dari hasil produk peternakan seperti wool
dan susu
Pemasukan dari ternak lebah
Zakat Hasil Manfaat
Untuk menghitungnya hendaknya memperhitungkan hal-hal berikut ini:
Tarif zakat bagi harta yang diambil manfaatnya adalah
2,5 %
Nishab yang ditentukannya adalah dianalogikan pada
nilai emas 85 gram
Mengikuti haul dengan mengakumulasikan hasil yang
didapat selama setahun, jika sampai nishab, maka wajib dikeluarkan zakatnya sesuai tarif diatas
Biaya produksi langsung dan tidak langsung
dikurangkan atas hasil tersebut dengan selalu
berpedoman pada prinsip tidak berlebih-lebihan dalam cost
Jika ada hutang yang berkaitan dengan produksi maka
Zakat Perdagangan
Landasan Hukum
Firman Allah : “Wahai orang-orang yang beriman,
keluarkanlah sebagian dari harta halal yang kamu peroleh dari usahamu dan dari harta yang kami keluarkan untukmu dari perut bumi” (Q S 2 : 267)
Dari Samurah bin Jundub mengatakan : “Rasulullah
saw memerintahkan kami agar mengeluarkan zakat dari semua yang kami persiapkan untuk
Ketentuan Zakat Perdagangan
Dikenakan atas modal yang diputar, keuntungan dan
piutang lancar dikurangi hutang dan kerugian. Asset tetap yang tidak untuk diperdagangkan tidak termasuk harta perdagangan.
Berlalu satu tahun
Mencapai nishab yaitu senilai dengan 85 gram emas Tarip zakatnya 2,5%
Dapat dibayar dengan uang atau barang
Dikenakan pada perdagangan sendiri maupun
perseroan
Zakat Investasi
Zakat Investasi dalam istilah fiqh biasa disebut
Zakat “Almustaghillat” atau Al maal almustafaad
Zakat tersebut dikenakan terhadap harta yang
diperoleh dari hasil investasi
Diantara bentuk usaha yang termasuk investasi
Analogi Zakat Investasi
Sebagian ulama Hanbali menganalogikan kedalam
zakat perdagangan, dengan tarif 2,5 % dan nishab 85 gram serta sampai haul
Sebagian ulama Maliki dan salaf seperti Ibnu
Masu’d, Ibnu Abbas dll menganalogikannya
kedalam zakat uang tapi diambil dari hasilnya saja, tanpa mensyaratkan haul dikeluarkan ketika
menerimanya
Abu Zahrah, Abdul Wahab Kholaf & Yusuf
Qordhowi menganalogikannya kedalam zakat
Zakat Investasi
Kebanyakan ulama kontemporer
mengambil pendapat yang kedua yaitu
dizakati dari hasil bersih, dengan nishab
senilai 85 gram emas dan tarif 2,5%
Zakat Perusahaan
Dalam fiqh Islam perusahaan dikenal dengan syirkah.
Pada era modern sekarang ini, perusahaan adalah merupakan lambang kekuatan perekonomian, oleh
sebab itu tidak pantas membiarkan perusahaan terlepas dari kewajiban zakat.
Pada dasarnya zakat adalah merupakan kewajiban
Landasan Hukumnya
Hadist riwayat Buchori dalam pembahasan
zakat binatang ternak :
“… janganlah
menggabungkan yang terpisah dan jangan
memisahkan sesuatu yang sudah
bergabung (berserikat) dan sesuatu yang
bercampur dari dua pihak maka keduanya
memeriksa (jumlah hartanya) untuk
Ketentuan Zakat Perusahaan
Dianalogkan pada zakat perniagaan, sesuai
dengan pendapat Muktamar Zakat Internasional, dan berdasarkan pada
pendapat ulama. Diantaranya adalah Abu
Ishaq Asy Syatibi, “Hukumnya adalah seperti hukum zakat perdagangan, karena dia
memproduksi dan kemudian menjualnya, atau menjadikan apa yang diproduksinya sebagai komoditas perdagangannya, maka dia harus mengeluarkan zakatnya tiap tahun dari apa yang dia miliki baik berupa stok
barang yang ada ditambah nilai dari hasil
Cara penghitungannya
Sama dengan pola penghitungan zakat
perdagangan
Aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar
Nishab senilai 85 gram emas
Zakat Profesi
Zakat profesi adalah zakat atas penghasilan yang diperoleh dari
pengembangan potensi diri yang dimiliki seseorang dengan cara yang sesuai syariat, seperti: upah kerja rutin, profesi dokter, pengacara, arsitek, dll.
Dari berbagai pendapat dinyatakan bahwa landasan zakat
Cara Penghitungannya
Zakat penghasilan ialah yang dikeluarkan dari penghasilan
kita atau pendapatan yang didapatkan dari hasil kerja kita, hal tersebut dapat dilakukan:
Dengan cara mengakumulasikan pendapatan tiap bulan yang
mencapai nishab, kemudian ditunaikan zakatnya pada akhir tahun
Atau ditunaikan pada tiap bulan ketika kita mendapatkannya Tarifnya adalah 2,5%, Sedangkan nishabnya adalah 520 kg
beras dengan asumsi pendapataan kotor.
Utang jangka panjang yang dicicil tiap bulan dapat menjadi
Landasan Zakat Profesi
Ada beberapa pendapat yang muncul mengenai nishab
dan kadar zakat profesi, yaitu:
1. Menganalogikan secara mutlak kedua kategori di
atas dengan hasil pertanian, baik nishab maupun kadar zakatnya. Dengan demikian, nishab-nya adalah senilai dengan hasil pertanian yaitu 653 kg gabah, tarifnya 5%, dan dikeluarkan setiap menerima hasil tersebut.
2. Menganalogikan secara mutlak kedua kategori di
Landasannya
1. Menganalogikan nishab zakat upah kerja/gaji
dengan nishab zakat hasil pertanian. Nishab-nya senilai 653 kg gabah dan dikonversi ke dalam makanan pokok, yaitu beras dengan
penyusutan 20% dari gabah. Dari
Model memperoleh harta penghasilan
(profesi) mirip dengan panen (hasil
pertanian). Dalam hal ini, maka harta ini
dapat di-qiyas-kan ke dalam zakat
pertanian berdasarkan nishab (653 kg
gabah kering giling atau setara dengan
520 kg beras) dan waktu pengeluaran
zakatnya (setiap kali panen).
Model bentuk harta yang diterima sebagai penghasilan berupa uang. Oleh sebab itu, bentuk harta ini dapat di-qiyas-kan
dalam zakat harta (simpanan/kekayaan) berdasarkan kadar zakat yang harus dibayarkan (2,5 %). Dengan demikian, hasil profesi seseorang apabila telah memenuhi ketentuan wajib zakat, maka wajib baginya untuk menunaikan zakat. Model penganalogian tersebut tidak asing di kalangan ulama salaf, seperti saat para ulama menganalogikan hamba sahaya. Di satu sisi, hamba sahaya dianalogikan dengan hewan untuk menetapkan boleh/tidaknya mereka diperjualbelikan. Namun di sisi lain, hamba sahaya dianalogikan dengan manusia