• Tidak ada hasil yang ditemukan

HARTA WAJIB ZAKAT.ppt

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "HARTA WAJIB ZAKAT.ppt"

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

HARTA WAJIB ZAKAT

HARTA WAJIB ZAKAT

Oleh

Lembaga Amil Zakat

MASJID RAYA BATAM

Syarifuddin

(2)

Definisi Zakat

Menurut Bahasa : tumbuh, bersih,

berkembang dan berkah

Menurut Istilah Fikih: Menyerahkan

(3)

Landasan Kewajiban Zakat

Zakat hukumnya wajib bagi setiap muslim yang memiliki harta sampai pada nishabnya.

(4)

Landasan Kewajiban Zakat

 As Sunnah, Rasulullah SAW bersabda “Islam dibangun atas lima rukun; syahadat tiada tuhan selain Allah dan Muhammad saw utusan Allah, menegakkan shalat, membayar zakat,

menunaikan haji dan shaum ramadhan”.  Ijma, Para ulama salaf (terdahulu, klasik)

(5)

Hukum Mengingkari & Menolak

Zakat

 Seorang muslim yang tahu akan kewajiban zakat,

kemudian mengingkarinya maka dia telah jatuh pada kekafiran, dan hukumnya hukum orang yang murtad.

 Adapun muslim yang menolak tidak mau membayar

zakat:

Di akhirat dia akan mendapat balasannya

 Di dunia, Imam berhak untuk memeranginya sehingga dia

(6)

Perbedaan Antara:

Zakat, Infaq & Shadaqah

 Zakat adalah kewajiban harta yang spesifik,

memiliki syarat tertentu, alokasi tertentu dan waktu tertentu

 Infaq ialah mengeluarkan harta yang mencakup

zakat dan non zakat, disamping ada yang wajib dan sunnah.

 Shadaqah memiliki ma’na yang lebih luas dapat

(7)

Syarat Harta yang Wajib Dikeluarkan

Zakatnya

Milik Penuh

Produktif (

An Nama

)

Sampai nishab

Surplus dari kebutuhan primer

Bebas dari hutang

(8)

Fiqh Zakat Kontemporer

 Dengan semakin berkembangnya pola

kegiatan ekonomi maka pemahaman tentang kewajiban zakatpun perlu diperdalam sehingga ruh syariat yang terkandung

didalamnya dapat dirasakan tidak

(9)

Fiqh Zakat Kontemporer

 Ketika kita berbicara mengenai fiqh zakat

(10)

Fiqh Zakat Kontemporer

 Dr Yusuf Qordhowi dengan karya

monumentalnya mengenai fiqh zakat

menyatakan untuk mensikapi perkembangan

perekonomian yang sangat pesatnya

(11)

Fiqh Zakat Kontemporer

 Pada umumnya ulama-ulama klasik sesuai dengan nash yang ada, mengkatagorikan bahwa harta yang kena zakat adalah :

binatang ternak, emas dan perak, barang dagangan, harta galian dan yang terakhir adalah hasil pertanian. Tetapi dalam ijtihad kontenporer yang saat ini salah satunya

(12)

Fiqh Zakat Kontemporer

 Dr Qordhowi yang mewakili ijtihad

(13)

Harta/Kekayaan

Yang Wajib Dikeluarkan Zakatnya

 Zakat emas & perak, Zakat Perhiasan

 Zakat uang

 Zakat pertanian dan zakat hasil bumi

 Zakat binatang ternak

 Zakat harta galian (Rikaz & Maadin)

 Zakat Hasil Manfaat (Al Maal Al Mustafad)

 Zakat perdagangan dan perusahaan

(14)

Zakat Emas & Perak

 Hadits yang diriwayatkan dari Ali r a, Dia berkata, telah

Bersabda Rasulullah saw: “Jika kamu mempunyai 200 dirham dan sudah cukup setahun maka zakatnya adalah 5 dirham, dan emas hanya dikenakan zakat bila sudah mencapai 20 dinar dan sudah cukup setahun, maka zakatnya adalah ½ dinar setiap

bertambah maka dengan hitungan tersebut. Tidak wajib zakat kecuali sampai cukup masa setahun” (H.R Abu Daud)

(15)

Zakat Emas & Perak

 Nishab emas 20 dinar, 1 dinar = 4,25 gram,

maka nishab emas adalah : 20 X 4,25 gram = 85 gram

 Nishab Perak adalah 200 dirham,

1 dirham = 2,975 gram, maka nishab perak adalah 200 X 2,975 gram = 595 gram.

(16)

Zakat Emas & Perak

Syarat

 Sampai nishob

 Berlalu satu tahun

 Bebas dari hutang yang menyebabkan kurang dari nishob

(17)

Zakat Emas & Perak Perhiasan

 Jika perhiasan tersebut sebagai simpanan investasi,

wajib dikeluarkan zakatnya 2.5% dengan syarat nishob dan haul

 Perhiasan yang haram digunakan dan terbuat dari

emas & perak, wajib dikeluarkan zakatnya

 Jika perhiasan tersebut untuk dipakai dan dalam

batas yang wajar, tidak dikenakan zakat, jika berlebihan termasuk kategori pertama

 Penentuan nishabnya adalah senilai dengan nishab

(18)

Zakat Uang

 Karena uang adalah merupakan barang berharga,

dan menjadi alat mengukur nilai segala sesuatu, juga merupakan alat tukar yang kekuatannya

seperti emas & perak, maka uang dikenai zakat sebagaimana emas & perak dikenai zakat.

 Syaratnya:

 Sampai nishab 85 gram emas  Berlalu satu tahun

 Bebas dari hutang

(19)

Zakat Pertanian

 Firman Allah : “Dan Dialah yang menjadikan

kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung,

pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila berbuah. Dan tunaikanlah haknya (zakatnya) di hari

memetiknya”. (QS. 6 : 141)

 As Sunnah, Dari Jabir, Nabi SAW bersabda: “Yang

diairi oleh sungai dan hujan 10% sedangkan yang diairi dengan pengairan 5 %”

 Hasil ijmak ulama

(20)

Zakat Pertanian

 Dari Jabir, dari Rasulullah saw “… Tidak wajib bayar zakat pada

kurma yang kurang dari 5 ausuq” (HR Muslim)

Dari hadist ini dijelaskan bahwa nishab zakat pertanian adalah 5 ausuq

 Ausuq jamak dari wasaq, 1 wasaq = 60 sha’, sedangkan 1 sha’

= 2,176 kg, maka 5 wasaq adalah 5 x 60 x 2,176 = 652,8 kg

 Hitungan tersebut adalah untuk makanan pokok atau gabah,

maka jika diberaskan nishab tersebut menjadi 520 kg

 Sedangkan kadar zakat yang harus dikeluarkan berdasarkan

hadits dari Jabir (yang pertama) jika diairi oleh hujan atau sungai 10 %, dan apabila diairi oleh pengairan 5 %

(21)

Hasil Bumi

Yang Harus Dikeluarkan Zakatnya

 Pendapat Malikiyah dan Syafiiyyah; adalah pada hasil bumi yang dapat ditakar dan disimpan, berlaku pada makanan pokok, dikeluarkan pada waktu panen dan dalam keadaan kering.

(22)

Hasli Bumi

Yang Harus Dikeluarkan Zakatnya

 Pendapat Imam Abu Hanifah; semua yang keluar dari

bumi, jika maksudnya untuk dikembangkan wajib dikeluarkan zakatnya. Hal tersebut berlandaskan pada keumuman ayat “Hai orang-orang yang beriman! Nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu”

 Salah satu pendapat Imam Ahmad; Zakat hanya

(23)

Hasil Bumi

Yang Harus Dikeluarkan Zakatnya

Pendapat yang paling kuat (sebagai mana

yang disimpulkan oleh Dr Yusuf

Qordhowi) adalah pendapat Imam Abu

Hanifah

Alasannya adalah; didukung oleh

(24)

Nishab Hasil Bumi Yang

Tidak Diliter

Nishab 5 ausuq adalah bagi hasil bumi

yang dapat diukur dengan takaran tersebut,

adapun bagi hasil bumi yang tidak dapat

diliter maka nishabnya yaitu sama dengan

nilai 653 kg hasil bumi yang berharga,

(25)

Zakat Binatang Ternak

Syarat Umum

 Sampai Nishab

 Berlalu satu tahun

 Tenaganya tidak dipergunakan untuk produksi

(26)
(27)

Nishab & Kadar Zakat

 Kemudian setiap pertambahan 30 ekor seekor anak sapi dan 40

(28)

Nishab & Kadar Zakat

Binatang Ternak Kambing

 1 - 39 Tidak ada zakat

 40 – 120 seekor kambing

 121 – 200 2 ekor kambing

 201 – 299 3 ekor kambing

 300 – 399 4 ekor kambing

(29)

 Kuda tunggangan, dan yang dipergunakan tidak dikenakan zakat  Kuda yang diperjual belikan, dianggap sebagai asset perdagangan,

maka termasuk pada zakat perdagangan 2.5%

 Kuda yang diternak dengan maksud investasi; Kebanyakan ulama

mengatakan tidak dikenai zakat. Imam Abu Hanifah berpendapat

dikenai zakat sebesar 1 dinar (4.25 gram emas) dengan nishob 5 ekor jika kuda Arab, selain kuda Arab 2.5 % dari nilai kuda tersebut, Dr Yusuf Qordhowi berpendapat 2.5 % dari nilai kuda-kuda tersebut dengan nishab 5 ekor tanpa membedakan kuda Arab dan lainnya

(30)

Zakat Binatang Ternak Lainnya

 Binatang ternak lainnya (selain yang telah disebutkan

dan ada nashnya) menurut sebahagian ulama dikenakan zakat dengan alasan dalil yang umum

 Mengenai nishab dan kadarnya ulama berbeda pendapat

 Pertama nishabnya adalah senilai dengan emas 85

gram dan besarnya zakat 2.5 % dikiaskan pada harta kekayaan

 Dr Qordhowi berpendapat, nishabnya adalah di-

(31)

Zakat Harta Galian & Barang

Tambang

Landasan Hukum Dan Kadarnya

 Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: “ Pada “rikaz” harta galian, zakatnya seperlima (20%)”

(32)

Pengertian Rikaz

Jumhur ulama berpendapat bahwa rikaz

adalah harta yang terpendam dalam perut

bumi dari kekayaan masyarakat jahiliyyah

Jumhur ulama membedakan antara barang

tambang dengan rikaz.

(33)

Syarat-Syarat Zakat Rikaz

 Madzhab Syafii’ mensyaratkan bahwa rikaz

adalah kekayaan pada tanah yang tidak bertuan, sementara jumhur mensyaratkan peninggalan jahiliyyah

 Madzhab Syafii’ mengkhususkan rikaz pada

emas dan perak saja, sementara madzhab yang lain tidak mensyaratkan demikian

 Madzhab Syafii’ mensyaratkan nishab, sementara

(34)

Barang Tambang

 Madzhab Abu Hanifah tidak membedakan antara rikaz

dengan barang tambang, maka besarnya zakat adalah 20 %

 Sedangkan jumhur tidak membedakan antara keduanya,

secara umum zakat barang tambang sebesar 2,5 % karena ekplorasinya membutuhkan biaya yang besar

 Madzhab Maliki dan Syafii’ menyatakan jika penggalian

(35)

Kesimpulan Pendapat

Pada Rikaz & Barang Tambang

 Zakat Rikaz berbeda dengan Zakat Barang Tambang

 Zakat Barang Tambang mencakup semua jenis, baik padat maupun cair

 Zakat Rikaz dan Barang Tambang tidak mensyaratkan nishab dan haul

 Tarif Zakat Rikaz 20% dan Zakat Barang Tambang 2,5 % kecuali ada kemiripan

(36)

Zakat Hasil Laut dan Galian

Harta galian adalah yang didapatkan dari

perut bumi baik cair seperti minyak, atau

padat, atau berupa gas, atau berupa besi

sulgur, dan sebagainya. Sedangkan ikan,

mutiara, marjan dan sebangsanya adalah

merupakan harta yang didapat dari lautan

dan dasar zakat bagi harta tersebut adalah

termasuk kategori harta yang tidak

(37)

Zakat Hasil Laut dan Galian

 Kaidah yang harus diperhatikan

 Harta tersebut termasuk dalam katagori harta yang

tidak disyaratkan haul, juga tidak disyaratkan nishab

 Jika harta tersebut didapat tidak melalui jerih payah

maka tarifnya adalah 20%, akan tetapi jika dicapainya melalu jerih payah maka tarifnya adalah 10% (Dr. Yusuf Qordhowi, Fiqh Zakat)

 Sedangkan Perusahaan tambang yang mendapat izin

(38)

Zakat Hasil Manfaat

 Sesuatu yang kita pergunakan tidak wajib dikenai zakat sesuai dengan apa yang pernah diungkapkan Rasulullah SAW. Adapun harta yang tidak kita

gunakan, tetapi harta tersebut mendatangkan pemasukan seperti rumah yang disewakan, atau

tanah, atau barang lainnya, maka hal tersebut dapat dikenai zakat, dan disebut sebagai harta yang

diambil manfaatnya. Keputusan tersebut telah diambil oleh para ulama dalam pertemuan

(39)

Zakat Hasil Manfaat

 Maka yang termasuk dalam katagori ini adalah:

 Pemasukan dari hasil kontrak rumah, atau bangunan  Pemasukan dari hasil menyewakan sarana

transportasi

 Pemasukan dari hasil ternak ayam telur dan yang

semisalnya

 Pemasukan dari hasil ternak yang dipekerjakan atau

diambil hasilnya

 Pemasukan dari hasil produk peternakan seperti wool

dan susu

 Pemasukan dari ternak lebah

(40)

Zakat Hasil Manfaat

 Untuk menghitungnya hendaknya memperhitungkan hal-hal berikut ini:

 Tarif zakat bagi harta yang diambil manfaatnya adalah

2,5 %

 Nishab yang ditentukannya adalah dianalogikan pada

nilai emas 85 gram

 Mengikuti haul dengan mengakumulasikan hasil yang

didapat selama setahun, jika sampai nishab, maka wajib dikeluarkan zakatnya sesuai tarif diatas

 Biaya produksi langsung dan tidak langsung

dikurangkan atas hasil tersebut dengan selalu

berpedoman pada prinsip tidak berlebih-lebihan dalam cost

 Jika ada hutang yang berkaitan dengan produksi maka

(41)

Zakat Perdagangan

 Landasan Hukum

 Firman Allah : “Wahai orang-orang yang beriman,

keluarkanlah sebagian dari harta halal yang kamu peroleh dari usahamu dan dari harta yang kami keluarkan untukmu dari perut bumi” (Q S 2 : 267)

Dari Samurah bin Jundub mengatakan : “Rasulullah

saw memerintahkan kami agar mengeluarkan zakat dari semua yang kami persiapkan untuk

(42)

Ketentuan Zakat Perdagangan

 Dikenakan atas modal yang diputar, keuntungan dan

piutang lancar dikurangi hutang dan kerugian. Asset tetap yang tidak untuk diperdagangkan tidak termasuk harta perdagangan.

 Berlalu satu tahun

 Mencapai nishab yaitu senilai dengan 85 gram emas  Tarip zakatnya 2,5%

 Dapat dibayar dengan uang atau barang

 Dikenakan pada perdagangan sendiri maupun

perseroan

(43)

Zakat Investasi

 Zakat Investasi dalam istilah fiqh biasa disebut

Zakat “Almustaghillat” atau Al maal almustafaad

 Zakat tersebut dikenakan terhadap harta yang

diperoleh dari hasil investasi

 Diantara bentuk usaha yang termasuk investasi

(44)

Analogi Zakat Investasi

 Sebagian ulama Hanbali menganalogikan kedalam

zakat perdagangan, dengan tarif 2,5 % dan nishab 85 gram serta sampai haul

 Sebagian ulama Maliki dan salaf seperti Ibnu

Masu’d, Ibnu Abbas dll menganalogikannya

kedalam zakat uang tapi diambil dari hasilnya saja, tanpa mensyaratkan haul dikeluarkan ketika

menerimanya

 Abu Zahrah, Abdul Wahab Kholaf & Yusuf

Qordhowi menganalogikannya kedalam zakat

(45)

Zakat Investasi

Kebanyakan ulama kontemporer

mengambil pendapat yang kedua yaitu

dizakati dari hasil bersih, dengan nishab

senilai 85 gram emas dan tarif 2,5%

(46)

Zakat Perusahaan

 Dalam fiqh Islam perusahaan dikenal dengan syirkah.

Pada era modern sekarang ini, perusahaan adalah merupakan lambang kekuatan perekonomian, oleh

sebab itu tidak pantas membiarkan perusahaan terlepas dari kewajiban zakat.

 Pada dasarnya zakat adalah merupakan kewajiban

(47)

Landasan Hukumnya

Hadist riwayat Buchori dalam pembahasan

zakat binatang ternak :

“… janganlah

menggabungkan yang terpisah dan jangan

memisahkan sesuatu yang sudah

bergabung (berserikat) dan sesuatu yang

bercampur dari dua pihak maka keduanya

memeriksa (jumlah hartanya) untuk

(48)

Ketentuan Zakat Perusahaan

 Dianalogkan pada zakat perniagaan, sesuai

dengan pendapat Muktamar Zakat Internasional, dan berdasarkan pada

pendapat ulama. Diantaranya adalah Abu

Ishaq Asy Syatibi, “Hukumnya adalah seperti hukum zakat perdagangan, karena dia

memproduksi dan kemudian menjualnya, atau menjadikan apa yang diproduksinya sebagai komoditas perdagangannya, maka dia harus mengeluarkan zakatnya tiap tahun dari apa yang dia miliki baik berupa stok

barang yang ada ditambah nilai dari hasil

(49)

Cara penghitungannya

Sama dengan pola penghitungan zakat

perdagangan

Aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar

Nishab senilai 85 gram emas

(50)

Zakat Profesi

 Zakat profesi adalah zakat atas penghasilan yang diperoleh dari

pengembangan potensi diri yang dimiliki seseorang dengan cara yang sesuai syariat, seperti: upah kerja rutin, profesi dokter, pengacara, arsitek, dll.

 Dari berbagai pendapat dinyatakan bahwa landasan zakat

(51)

Cara Penghitungannya

 Zakat penghasilan ialah yang dikeluarkan dari penghasilan

kita atau pendapatan yang didapatkan dari hasil kerja kita, hal tersebut dapat dilakukan:

 Dengan cara mengakumulasikan pendapatan tiap bulan yang

mencapai nishab, kemudian ditunaikan zakatnya pada akhir tahun

 Atau ditunaikan pada tiap bulan ketika kita mendapatkannya  Tarifnya adalah 2,5%, Sedangkan nishabnya adalah 520 kg

beras dengan asumsi pendapataan kotor.

 Utang jangka panjang yang dicicil tiap bulan dapat menjadi

(52)

Landasan Zakat Profesi

 Ada beberapa pendapat yang muncul mengenai nishab

dan kadar zakat profesi, yaitu:

 1. Menganalogikan secara mutlak kedua kategori di

atas dengan hasil pertanian, baik nishab maupun kadar zakatnya. Dengan demikian, nishab-nya adalah senilai dengan hasil pertanian yaitu 653 kg gabah, tarifnya 5%, dan dikeluarkan setiap menerima hasil tersebut.

 2. Menganalogikan secara mutlak kedua kategori di

(53)

Landasannya

1. Menganalogikan nishab zakat upah kerja/gaji

dengan nishab zakat hasil pertanian. Nishab-nya senilai 653 kg gabah dan dikonversi ke dalam makanan pokok, yaitu beras dengan

penyusutan 20% dari gabah. Dari

(54)

Model memperoleh harta penghasilan

(profesi) mirip dengan panen (hasil

pertanian). Dalam hal ini, maka harta ini

dapat di-qiyas-kan ke dalam zakat

pertanian berdasarkan nishab (653 kg

gabah kering giling atau setara dengan

520 kg beras) dan waktu pengeluaran

zakatnya (setiap kali panen).

(55)

Model bentuk harta yang diterima sebagai penghasilan berupa uang. Oleh sebab itu, bentuk harta ini dapat di-qiyas-kan

dalam zakat harta (simpanan/kekayaan) berdasarkan kadar zakat yang harus dibayarkan (2,5 %). Dengan demikian, hasil profesi seseorang apabila telah memenuhi ketentuan wajib zakat, maka wajib baginya untuk menunaikan zakat. Model penganalogian tersebut tidak asing di kalangan ulama salaf, seperti saat para ulama menganalogikan hamba sahaya. Di satu sisi, hamba sahaya dianalogikan dengan hewan untuk menetapkan boleh/tidaknya mereka diperjualbelikan. Namun di sisi lain, hamba sahaya dianalogikan dengan manusia

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penelitian teknik pengumpulan data menggunakan metode Angket.Metodeangketyaitu sejumlah pertanyaan tertulis tentang hal ± hal yang diteliti yang digunakan

Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang ayam memberikan pengaruh nyata pada tinggi tanaman 20 dan 30 HST, jumlah daun umur 20 dan 30 HST, berat segar per

"History is all that happaned in the past and what man has written about the past out of all that has happaned since the beginning of human history, What has been recorded

Berdasarkan hasil analisis statistik menunjukkan bahwa pemberian bokashi Azolla microphylla memberikan pengaruh tidak nyata terhadap bobot biji per plot dan pemberian

Semua karyawan Manulife Indonesia saya rasa memiliki tanggung jawab masing-masing dalam menumbuhkan pemahaman klien tentang produk asuransi dari Manulife!. Khususnya Employee

proses jual-beli (Buy / Sell) otomatis pada Market Expert Advisor, sistem Risk and Reward yang dikombinasi dengan Trailing Stop akan menghasilkan total profit baling banyak.

bakpia Mengolah kulit bakpia Mencetak bakpia Memanggang Mengemas bakpia.. 35 Tahun 1991 Pasal 1 yang dimaksud dengan sungai adalah tempat-tempat dan wadah-wadah