• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PANCASILA DALAM ARUS SEJARAH BAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MAKALAH PANCASILA DALAM ARUS SEJARAH BAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

PANCASILA DALAM ARUS

SEJARAH BANGSA

PANCASILA DALAM ARUS

SEJARAH BANGSA

INDONESIA

KELOMPOK 1 :

1.

SUHAERI

2.

RENDRA LUANA PUTRA

(2)

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan

puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan

inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah

dan manfaatnya untuk masyarakat.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari

berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami

menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam

pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik

dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka

kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah

ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk

masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Mataram, November 2017

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan

puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan

inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah

dan manfaatnya untuk masyarakat.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari

berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami

menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam

pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik

dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka

kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah

ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk

masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

(3)

DAFTAR ISI :

A.

MENELUSURI KONSEP DAN URGENSI PANCASILA DALAM ARUS SEJARAH BI.

1. Periode Pengusulan Pancasila

2. Periode Perumusan Pancasila

3. Periode Pengesahan Pancasila

B.

ALASAN DIPERLUKANNYA PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BI.

1. Pancasila Sebagai Identitas Banngsa Indonesia

2. Pancasila Sebagai Kepribadian BI

3. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup BI

4. Pancasila Sebagai Jiwa bangsa

5. Pancasila Sebagai Perjanjian Luhur

C.

MENGGALI SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS, POLITIS TENTANG PANCASILA DALAM

SEJARAH KAJIAN BI.

1. Sumber Historis Pancasila

2. Sumber Sosiologis Pancasila

3. Sumber Politis Pancasila

A.

MENELUSURI KONSEP DAN URGENSI PANCASILA DALAM ARUS SEJARAH BI.

1. Periode Pengusulan Pancasila

2. Periode Perumusan Pancasila

3. Periode Pengesahan Pancasila

B.

ALASAN DIPERLUKANNYA PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BI.

1. Pancasila Sebagai Identitas Banngsa Indonesia

2. Pancasila Sebagai Kepribadian BI

3. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup BI

4. Pancasila Sebagai Jiwa bangsa

5. Pancasila Sebagai Perjanjian Luhur

C.

MENGGALI SUMBER HISTORIS, SOSIOLOGIS, POLITIS TENTANG PANCASILA DALAM

SEJARAH KAJIAN BI.

(4)

A. MENELUSURI KONSEP DAN URGENSI

PANCASILA DALAM ARUS SEJARAH BI.

1. Periode Pengusulan Pancasila

Munculnya Ideologi bangsa itu diawali dengan lahirnya rasa Nasionalisme, yang membuka pintu gerbang kemerdekaan bangsa Indonesia.

Sejarah perumusan Pancasila yang telah dipelajari sejak dibangku SMP dan SMA? Nah jika kalian sudah pada lupa, disini saya akan sedikit membantu mengingatkan kalian. Okey, berikut beberapa peristiwa penting dalam perumusan pancasila.

perumusan pancasila itu pada awalnya dilakukan sidang BPUPKI, yang pertama kali dilaksanakan pada tanggal 29 Mei-1 Juni 1945. Sedangkan BPUPKI dibentuk pada tanggal 29 April 1945, yang beranggotakan 60 orang. BPUPKI diketuai oleh Dr. Rajiman Wedyodiningrat dan didampingi oleh ketua muda yaitu Raden Panji Suroso dan Ichibangase (orang Jepang). BPUPKI dilantik pada tanggal 28 Mei 1945 oleh Letjeen Kumakichi Harada. Dan sehari setelah dilantik, dimulailah sidang pertama dengan materi pokok pembicaraan calon dasar negara.

sebelum menuju materi pokok pembicaraan calon dasar negara. Apakah kalian tau siapa sajakah tokoh yang berbicara pada sidang BPUPKI?Ya, betul. Tokoh tersebut adalah Mr. MuhYamin, Ir. Soekarno, Ki Bagus Hadikusumo, Mr. Soepomo. Ke empat tokoh tersebut mengusulkan menurut pandangan mereka sendiri-sendiri. dan seperti yang kalian ketahui, salah satu pengusul calon dasar negara adalah Ir. Soekarno. Beliau berpidato pada tanggal 1 Juni 1945, dan pada saat itu Ir. Soekarno menyampaikan 5 butir gagasan tentang dasar negara. Lima dasar gagasan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kebangsaan Indonesia

Munculnya Ideologi bangsa itu diawali dengan lahirnya rasa Nasionalisme, yang membuka pintu gerbang kemerdekaan bangsa Indonesia.

Sejarah perumusan Pancasila yang telah dipelajari sejak dibangku SMP dan SMA? Nah jika kalian sudah pada lupa, disini saya akan sedikit membantu mengingatkan kalian. Okey, berikut beberapa peristiwa penting dalam perumusan pancasila.

perumusan pancasila itu pada awalnya dilakukan sidang BPUPKI, yang pertama kali dilaksanakan pada tanggal 29 Mei-1 Juni 1945. Sedangkan BPUPKI dibentuk pada tanggal 29 April 1945, yang beranggotakan 60 orang. BPUPKI diketuai oleh Dr. Rajiman Wedyodiningrat dan didampingi oleh ketua muda yaitu Raden Panji Suroso dan Ichibangase (orang Jepang). BPUPKI dilantik pada tanggal 28 Mei 1945 oleh Letjeen Kumakichi Harada. Dan sehari setelah dilantik, dimulailah sidang pertama dengan materi pokok pembicaraan calon dasar negara.

sebelum menuju materi pokok pembicaraan calon dasar negara. Apakah kalian tau siapa sajakah tokoh yang berbicara pada sidang BPUPKI?Ya, betul. Tokoh tersebut adalah Mr. MuhYamin, Ir. Soekarno, Ki Bagus Hadikusumo, Mr. Soepomo. Ke empat tokoh tersebut mengusulkan menurut pandangan mereka sendiri-sendiri. dan seperti yang kalian ketahui, salah satu pengusul calon dasar negara adalah Ir. Soekarno. Beliau berpidato pada tanggal 1 Juni 1945, dan pada saat itu Ir. Soekarno menyampaikan 5 butir gagasan tentang dasar negara. Lima dasar gagasan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Kebangsaan Indonesia 2. Peri kemanusiaan 3. Mufakat

4. Kesejahteraan sosial

(5)

2. Periode Perumusan Pancasila

dalam perumusan pancasila ini, sidang BPUPKI dilaksanakan pada 10-16 Juli 1945, yang

naskahnya bernama “Pembukaan Hukum Dasar” atau sering disebut piagam jakarta. Dan ternyata piagam jakarta merupakan naskah awal pernyataan Kemerdekaan Indosnesia. isi piagam jakarta tersebut adalah:

“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.

dan perjuangan pergerakan kemerdekaan indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia, dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia kedepan pintu gerbang negara Indonesia, yang merdeka bersatu, berdaula, adil dan makmur.

Atas berkat rahmat Allah yang maha kuasa dan dengan didorongnya oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia merdeka yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan berkebangsaan Indonesia itu dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya, menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan , perwakilan serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.

2. Periode Perumusan Pancasila

dalam perumusan pancasila ini, sidang BPUPKI dilaksanakan pada 10-16 Juli 1945, yang

naskahnya bernama “Pembukaan Hukum Dasar” atau sering disebut piagam jakarta. Dan ternyata piagam jakarta merupakan naskah awal pernyataan Kemerdekaan Indosnesia. isi piagam jakarta tersebut adalah:

“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan.

dan perjuangan pergerakan kemerdekaan indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia, dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia kedepan pintu gerbang negara Indonesia, yang merdeka bersatu, berdaula, adil dan makmur.

Atas berkat rahmat Allah yang maha kuasa dan dengan didorongnya oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.

Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintahan negara Indonesia merdeka yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan berkebangsaan Indonesia itu dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya, menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan , perwakilan serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.

3. Periode Pengesahan Pancasila

Dan pada tanggal 18 Agustus 1945, perumusan pancasila disahkan yang isinya dalam

pembukaan UUD 1945 yaitu:

1. KetuhananYang Maha Esa

2. Kemanusian yang adil dan beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau

perwakilan

(6)

B.

ALASAN DIPERLUKANNYA PANCASILA

DALAM KAJIAN SEJARAH BI.

1.

Pengertian Pancasila sebagai identitas Nasional

Sebagai identitas nasional, Pancasila sebagai kepribadian bangsa harus mampu mendorong bangsa Indonesia secara keseluruhan agar tetap berjalan dalam koridornya yang bukan berarti menentang arus globalisasi, akan tetapi lebih cermat dan bijak dalam menjalani dan menghadapi tantangan dan peluang yang tercipta. Bila menghubungkan kebudayaan sebagai karakteristik bangsa dengan Pancasila sebagai kepribadian bangsa, tentunya kedua hal ini merupakan suatu kesatuan layaknya keseluruhan sila dalam Pancasila yang mampu menggambarkan karakteristik yang membedakan Indonesia dengan negara lain.Naskah Pancasila .

Identitas Nasional merupakan suatu konsep kebangsaan yang tidak pernah ada padanan sebelumnya. Perlu dirumuskan oleh suku-suku tersebut. Istilah Identitas Nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Eksistensi suatu bangsa pada era globalisasi yang sangat kuat terutama karena pengaruh kekuasaan internasional. Menurut Berger dalam The Capitalist Revolution, eraglobalisasi dewasa ini, ideology kapitalisme yang akan menguasai dunia. Kapitalisme telah mengubah masyarakat satu persatu dan menjadi sistem internasional yang menentukan nasib ekonomi sebagian besar bangsa-bangsa di dunia, dan secara tidak langsung juga nasib, social, politik dan kebudayaan.

Perubahan global ini menurut Fakuyama membawa perubahan suatu ideologi, yaitu dari ideologi

partikular kearah ideology universal dan dalam kondisi seperti ini kapitalismelah yang akan menguasainya. Dalam kondisi seperti ini, negara nasional akan dikuasai oleh negara transnasional yang lazimnya didasari oleh negara-negara dengan prinsip kapitalisme. Konsekuensinya,negara-negara-negara-negara kebangsaan lambat laun akan semakin terdesak. Namun demikian, dalam menghadapi proses perubahan tersebut sangat tergantung kepada kemampuan bangsa itu sendiri.

1.

Pengertian Pancasila sebagai identitas Nasional

Sebagai identitas nasional, Pancasila sebagai kepribadian bangsa harus mampu mendorong bangsa Indonesia secara keseluruhan agar tetap berjalan dalam koridornya yang bukan berarti menentang arus globalisasi, akan tetapi lebih cermat dan bijak dalam menjalani dan menghadapi tantangan dan peluang yang tercipta. Bila menghubungkan kebudayaan sebagai karakteristik bangsa dengan Pancasila sebagai kepribadian bangsa, tentunya kedua hal ini merupakan suatu kesatuan layaknya keseluruhan sila dalam Pancasila yang mampu menggambarkan karakteristik yang membedakan Indonesia dengan negara lain.Naskah Pancasila .

Identitas Nasional merupakan suatu konsep kebangsaan yang tidak pernah ada padanan sebelumnya. Perlu dirumuskan oleh suku-suku tersebut. Istilah Identitas Nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Eksistensi suatu bangsa pada era globalisasi yang sangat kuat terutama karena pengaruh kekuasaan internasional. Menurut Berger dalam The Capitalist Revolution, eraglobalisasi dewasa ini, ideology kapitalisme yang akan menguasai dunia. Kapitalisme telah mengubah masyarakat satu persatu dan menjadi sistem internasional yang menentukan nasib ekonomi sebagian besar bangsa-bangsa di dunia, dan secara tidak langsung juga nasib, social, politik dan kebudayaan.

Perubahan global ini menurut Fakuyama membawa perubahan suatu ideologi, yaitu dari ideologi

(7)

2. Pancasila Sebagai Kepribadian BI

Pancasila sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia. diwujudkan dalam sikap mental dan tingkah laku serta amal perbuatan sikap mental. Sikap mental dan tingkah laku mempunyai ciri khas, ar tinya dapat dibedakan dengan Bangsa lain. Ciri Khas inilah yang dimaksud dengan kepribadian. Pancasila sebagai jiwa bangsa lahir bersamaan adanya Bangsa Indonesia. Jadi Pancasila lahir dari jiwa kepribadian bangsa Indonesia yang terkristalisasi nilai-nilai yang dimilikinya.pancasila sebagai Pandangan hidup Bangsa

(8)

3. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup BI

yang dimaksud Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa merupakan kristalisasi nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat Indonesia. Sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila selalu dijunjung tinggi oleh setiap warga masyarakat, karena pandangan hidup Pancasila berakar pada budaya dan pandangan hidup masyarakat Indonesia. Pandangan hidup yang ada dalam masyarakat Indonesia menjelma menjadi pandangan hidup bangsa yang dirintis sejak jaman Sriwijaya hingga Sumpah Pemuda 1928. Kemudian diangkat dan dirumuskan oleh para pendiri negara ini serta disepakati dan ditentukan sebagai dasar negara Republik Indonesia. Dalam pengertian yang demikian, maka Pancasila selain sebagai pandangan hidup negara, sekaligus juga sebagai ideologi negara.

Sebagai pandangan hidup bangsa, di dalam Pancasila terkandung konsep dasar kehidupan yang dicita-citakan serta dasar pikiran terdalam dan gagasan mengenai wujud kehidupan yang dianggap baik. Oleh karena itulah Pancasila harus menjadi pemersatu bangsa bagi masyarakat Indonesia, tidak boleh mematikan keanekaragaman yang ada sebagai Bhinneka Tunggal Ika. Dengan demikian Pancasila merupakan cita-cita moral bangsa yang memberikan pedoman dan kekuatan rohaniah bagi tingkah laku hidup masyarakat sehari-hari dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa maka segala daya upaya bangsa Indonesia dalam membangun dirinya akan terarah sesuai garis pedoman dari pandangan hidup bangsa Indonesia

3. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup BI

yang dimaksud Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa merupakan kristalisasi nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat Indonesia. Sebagai pandangan hidup bangsa, Pancasila selalu dijunjung tinggi oleh setiap warga masyarakat, karena pandangan hidup Pancasila berakar pada budaya dan pandangan hidup masyarakat Indonesia. Pandangan hidup yang ada dalam masyarakat Indonesia menjelma menjadi pandangan hidup bangsa yang dirintis sejak jaman Sriwijaya hingga Sumpah Pemuda 1928. Kemudian diangkat dan dirumuskan oleh para pendiri negara ini serta disepakati dan ditentukan sebagai dasar negara Republik Indonesia. Dalam pengertian yang demikian, maka Pancasila selain sebagai pandangan hidup negara, sekaligus juga sebagai ideologi negara.

(9)

4. Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa

Bagi bangsa Indonesia hakikat yang sesungguhnya dari Pancasila adalah sebagai

pandangan hidup bangsa dan sebagai dasar negara. Dalam konteks secara luas Pancasila mempunyai pandangan masa depan yang cerah bagi Indonesia. Secara tidak langsung gambaran akan menuju pada sang Pencipta. Kita pasti tahu bahwa kandungan nilai-nilai sudah dibenarkan dalam ajaran agama baik islam maupun agama

lainnya. Secara kontinu hal ini akan memberikan energi dalam semesta untuk menghadirkan nilai-nilai

kebenaran hakiki. Selain dari pengertian tersebut, Pancasila memiliki beberapa sebutan berbeda, seperti : 1) Pancasila sebagai jiwa bangsa,

2) Pancasila sebagai kepribadian bangsa.

3) Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum, dll.

Dalam kajian filsafat hukum temuan Notonagoro, menerangkan bahwa Pancasila adalah sumber dari segala sumber hukum di Indonesia. Sekalipun nyata

bobot dan latar belakang yang bersifat politis, Pancasila telah dinyatakan dalam GBHN 1983 sebagai "satu-satunya azas" dalam hidup bermasyarakat dan bernegara.

Dalam nilai-nilai Pancasila selain

unsur-unsur lokal ("milik dan ciri khas bangsa Indonesia") diakui

adanya unsur universal dalam setiap agama. Perbedaan dalam agama yang berbeda menjadi rasa cinta tanah air menjadi benteng kuat dalam menjaga keutuhan Indonesia. Maka

tanpa Pancasila, masyarakat nasional, kita tidak akan pernah mencapai kekukuhan seperti yang kita miliki sekarang ini.

Hal ini akan lebih kita sadari jika kita mengadakan perbandingan dengan keadaan masyarakat nasional di banyak negara, yang mencapai kemerdekaannya hampir

bersamaan waktu dengan kita. Tampaknya, Pancasila masih kurang dipahami benar oleh sebagian bangsa Indonesia. Padahal, maraknya korupsi, suap, main hakim

sendiri, anarkis, sering terjadinya konflik dan perpecahan, dan adanya kesenjangan

sosial saat ini, kalau diruntut lebih disebabkan belum dipahaminya, dihayati, dan diamalkannya Pancasila.

4. Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa

Bagi bangsa Indonesia hakikat yang sesungguhnya dari Pancasila adalah sebagai

pandangan hidup bangsa dan sebagai dasar negara. Dalam konteks secara luas Pancasila mempunyai pandangan masa depan yang cerah bagi Indonesia. Secara tidak langsung gambaran akan menuju pada sang Pencipta. Kita pasti tahu bahwa kandungan nilai-nilai sudah dibenarkan dalam ajaran agama baik islam maupun agama

lainnya. Secara kontinu hal ini akan memberikan energi dalam semesta untuk menghadirkan nilai-nilai

kebenaran hakiki. Selain dari pengertian tersebut, Pancasila memiliki beberapa sebutan berbeda, seperti : 1) Pancasila sebagai jiwa bangsa,

2) Pancasila sebagai kepribadian bangsa.

3) Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum, dll.

Dalam kajian filsafat hukum temuan Notonagoro, menerangkan bahwa Pancasila adalah sumber dari segala sumber hukum di Indonesia. Sekalipun nyata

bobot dan latar belakang yang bersifat politis, Pancasila telah dinyatakan dalam GBHN 1983 sebagai "satu-satunya azas" dalam hidup bermasyarakat dan bernegara.

Dalam nilai-nilai Pancasila selain

unsur-unsur lokal ("milik dan ciri khas bangsa Indonesia") diakui

adanya unsur universal dalam setiap agama. Perbedaan dalam agama yang berbeda menjadi rasa cinta tanah air menjadi benteng kuat dalam menjaga keutuhan Indonesia. Maka

tanpa Pancasila, masyarakat nasional, kita tidak akan pernah mencapai kekukuhan seperti yang kita miliki sekarang ini.

Hal ini akan lebih kita sadari jika kita mengadakan perbandingan dengan keadaan masyarakat nasional di banyak negara, yang mencapai kemerdekaannya hampir

bersamaan waktu dengan kita. Tampaknya, Pancasila masih kurang dipahami benar oleh sebagian bangsa Indonesia. Padahal, maraknya korupsi, suap, main hakim

sendiri, anarkis, sering terjadinya konflik dan perpecahan, dan adanya kesenjangan

(10)

5. Pancasila Sebagai perjanjian luhur

pancaasila sebagai perjanjian luhur adalah didalam fungsinya sebagai pengatur hidup kemasyarakatan pada umumnya, sedangkan pengertian yang bersifat ethis dan filosofis adalah didalam

fungsinya sebagai pengatur tingkah laku pribadi dan cita-cita dalam mencari kebenaran. Pancasila sebagai philosophical way of thinking dapat dianalisa dan dibicarakan secara mendalam, karena orang berpikir secara filosofis tidak akan ada henti-hentinya. Namun demikian harus disadari bahwa kebenaran yang dapat dicapai manusia adalah kebenaran yang masih relative, tidak absolute atau mutlak. Kebenaran yang absolute adalah kebenaran yang ada pada Ketuhanan Yang Maha Esa. Karena itu dalam mencari kebenaran Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia pada saat mendirikan negara tidaklah perlu sampai menimbulkan pertentangan dan persengketaan apalagi perpecahan

Perjanjian luhur itu telah dilakukan pada 18 Agustus 1945, yaitu pada saat PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) telah menerima Pancasila dan menetapkan dasar negara secara

(11)

C.

MENGGALI SUMBER HISTORIS,

SOSIOLOGIS, POLITIS TENTANG

PANCASILA DALAM SEJARAH KAJIAN BI.

1. Sumber Historis Pancasila

Dalam sidang yang diselenggarakan untuk mempersiapkan Indonesia merdeka, Radjiman meminta kepada anggotanya untuk menentukan dasar negara. Sebelumnya, Muhammad Yamin dan Soepomo

mengungkapkan pandangannya mengenai dasar negara. Kemudian dalam pidato 1 Juni 1945, Soekarno menyebut dasar negara dengan menggunakan bahasa Belanda, Philosophische grondslag bagi Indonesia merdeka.

Philosophische grondslag itulah fundamen, filsafat, pikiran yang dalamnya, jiwa, hasrat yang sedalam-dalamnya untuk di atasnya didirikan gedung Indonesia merdeka. Soekarno juga menyebut dasar negara dengan istilah ‘Weltanschauung’ atau pandangan dunia (Bahar, Kusuma, dan Hudawaty, 1995: 63, 69, 81; dan Kusuma, 2004: 117, 121, 128, 129). Dapat diumpamakan, Pancasila merupakan dasar atau landasan tempat gedung Republik Indonesia itu didirikan (Soepardo dkk, 1962: 47).

Pancasila sebagai dasar negara sering juga disebut sebagai Philosophische Grondslag dari negara, ideologi negara, staatsidee. Dalam hal tersebut, Pancasila digunakan sebagai dasar mengatur pemerintah negara. Atau dengan kata lain, Pancasila digunakan sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara (Darmodiharjo, 1991: 19).

Dengan demikian, jelas kedudukan Pancasila itu sebagai dasar negara, Pancasila sebagai dasar negara dibentuk setelah menyerap berbagai pandangan yang berkembang secara demokratis dari para anggota BPUPKI dan PPKI sebagai representasi bangsa Indonesia (Pimpinan MPR dan Tim Kerja Sosialisasi MPR periode 2009--2014, 2013: 94). Pancasila dijadikan sebagai dasar negara, yaitu sewaktu ditetapkannya Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun 1945 pada 8 Agustus 1945.

1. Sumber Historis Pancasila

Dalam sidang yang diselenggarakan untuk mempersiapkan Indonesia merdeka, Radjiman meminta kepada anggotanya untuk menentukan dasar negara. Sebelumnya, Muhammad Yamin dan Soepomo

mengungkapkan pandangannya mengenai dasar negara. Kemudian dalam pidato 1 Juni 1945, Soekarno menyebut dasar negara dengan menggunakan bahasa Belanda, Philosophische grondslag bagi Indonesia merdeka.

Philosophische grondslag itulah fundamen, filsafat, pikiran yang dalamnya, jiwa, hasrat yang sedalam-dalamnya untuk di atasnya didirikan gedung Indonesia merdeka. Soekarno juga menyebut dasar negara dengan istilah ‘Weltanschauung’ atau pandangan dunia (Bahar, Kusuma, dan Hudawaty, 1995: 63, 69, 81; dan Kusuma, 2004: 117, 121, 128, 129). Dapat diumpamakan, Pancasila merupakan dasar atau landasan tempat gedung Republik Indonesia itu didirikan (Soepardo dkk, 1962: 47).

Pancasila sebagai dasar negara sering juga disebut sebagai Philosophische Grondslag dari negara, ideologi negara, staatsidee. Dalam hal tersebut, Pancasila digunakan sebagai dasar mengatur pemerintah negara. Atau dengan kata lain, Pancasila digunakan sebagai dasar untuk mengatur penyelenggaraan negara (Darmodiharjo, 1991: 19).

(12)

2. Sumber Sosiologis Pancasila

Pertama, nilai-nilai ketuhanan (religiusitas) sebagai sumber etika dan spiritualitas (yang bersifat vertical transcendental) dianggap penting sebagai fundamental etika kehidupan bernegara. Negara menurut Pancasila diharapkan dapat melindungi dan mengembangkan kehidupan beragama; sementara agama diharapkan dapat memainkan peran publik yang berkaitan dengan penguatan etika sosial. Sebagai negara yang dihuni oleh penduduk dengan multiagama dan multikeyakinan, negara Indonesia diharapkan dapat mengambil jarak yang sama, melindungi terhadap semua agama dan keyakinan serta dapat mengembangkan politiknya yang dipandu oleh nilainilai agama.

Kedua, nilai-nilai kemanusiaan universal yang bersumber dari hukum Tuhan, hukum alam, dan sifat-sifat sosial (bersifat horizontal) dianggap penting sebagai fundamental etika-politik kehidupan bernegara dalam pergaulan dunia. Prinsip kebangsaan yang luas mengarah pada persaudaraan dunia yang dikembangkan melalui jalan eksternalisasi dan internalisasi.

Ketiga, nilai-nilai etis kemanusiaan harus mengakar kuat dalam lingkungan pergaulan kebangsaan yang lebih dekat sebelum menjangkau pergaulan dunia yang lebih jauh. Indonesia memiliki prinsip dan visi kebangsaan yang kuat, bukan saja dapat mempertemukan kemajemukan masyarakat dalam kebaruan komunitas politik bersama, melainkan juga mampu memberi kemungkinan bagi keragaman komunitas untuk tidak tercerabut dari akar tradisi dan kesejarahan masing-masing.

Keempat, nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, dan nilai serta cita-cita kebangsaan itu dalam aktualisasinya harus menjunjung tinggi kedaulatan rakyat yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan. Dalam prinsip

musyawarahmufakat, keputusan tidak didikte oleh golongan mayoritas atau kekuatan minoritas elit politik dan pengusaha, tetapi dipimpin oleh hikmat/ kebijaksanaan yang memuliakan daya-daya rasionalitas deliberatif dan kearifan setiap warga tanpa pandang bulu.

Kelima, nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai dan cita kebangsaan serta demokrasi permusyawaratan itu memperoleh artinya sejauh dalam mewujudkan keadilan sosial. Dalam visi keadilan sosial menurut Pancasila, yang dikehendaki adalah keseimbangan antara peran manusia sebagai makhluk individu dan peran manusia sebagai makhluk sosial, juga antara pemenuhan hak sipil, politik dengan hak ekonomi, sosial dan budaya.

Pertama, nilai-nilai ketuhanan (religiusitas) sebagai sumber etika dan spiritualitas (yang bersifat vertical transcendental) dianggap penting sebagai fundamental etika kehidupan bernegara. Negara menurut Pancasila diharapkan dapat melindungi dan mengembangkan kehidupan beragama; sementara agama diharapkan dapat memainkan peran publik yang berkaitan dengan penguatan etika sosial. Sebagai negara yang dihuni oleh penduduk dengan multiagama dan multikeyakinan, negara Indonesia diharapkan dapat mengambil jarak yang sama, melindungi terhadap semua agama dan keyakinan serta dapat mengembangkan politiknya yang dipandu oleh nilainilai agama.

Kedua, nilai-nilai kemanusiaan universal yang bersumber dari hukum Tuhan, hukum alam, dan sifat-sifat sosial (bersifat horizontal) dianggap penting sebagai fundamental etika-politik kehidupan bernegara dalam pergaulan dunia. Prinsip kebangsaan yang luas mengarah pada persaudaraan dunia yang dikembangkan melalui jalan eksternalisasi dan internalisasi.

Ketiga, nilai-nilai etis kemanusiaan harus mengakar kuat dalam lingkungan pergaulan kebangsaan yang lebih dekat sebelum menjangkau pergaulan dunia yang lebih jauh. Indonesia memiliki prinsip dan visi kebangsaan yang kuat, bukan saja dapat mempertemukan kemajemukan masyarakat dalam kebaruan komunitas politik bersama, melainkan juga mampu memberi kemungkinan bagi keragaman komunitas untuk tidak tercerabut dari akar tradisi dan kesejarahan masing-masing.

Keempat, nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, dan nilai serta cita-cita kebangsaan itu dalam aktualisasinya harus menjunjung tinggi kedaulatan rakyat yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan. Dalam prinsip

musyawarahmufakat, keputusan tidak didikte oleh golongan mayoritas atau kekuatan minoritas elit politik dan pengusaha, tetapi dipimpin oleh hikmat/ kebijaksanaan yang memuliakan daya-daya rasionalitas deliberatif dan kearifan setiap warga tanpa pandang bulu.

(13)

3. Sumber Politis Pancasila

Pancasila menjadi kaidah penuntun dalam setiap aktivitas sosial politik. Dengan demikian, sektor

masyarakat akan berfungsi memberikan masukan yang baik kepada sektor pemerintah dalam sistem politik. Pada gilirannya, sektor pemerintah akan menghasilkan output politik berupa kebijakan yang memihak kepentingan rakyat dan diimplementasikan secara bertanggung jawab di bawah kontrol infrastruktur politik. Dengan demikian, diharapkan akan terwujud clean government dan good governance demi terwujudnya masyarakat yang adil dalam kemakmuran dan masyarakat yang makmur dalam keadilan (meminjam istilah mantan Wapres Umar

(14)

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan

dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya

pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul

makalah ini.

Kami banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun

kepada kami demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di

kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi kami pada khususnya juga para

pembaca yang budiman pada umumnya.

Referensi

Dokumen terkait

Yang dimaksud dengan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa adalah Karena nilai yang terkandung didalam Pancasila tidak lain adalah kristalisasi dari nilai-nilai yang terdapat

Pancasila adalah dasar negara yang digunakan sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia. Karena Pancasila disebut sebagai pandangan hidup, Pancasila bermakna sebagai

Pandangan hidup suatu bangsa pada hakikatnya merupakan suatu kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa itu sendiri, yang diyakini kebenarannya dan

Kristalisasi nilai-nilai yang diakui kebenarannya oleh Bangsa Indonesia adalah merupakan arti dari Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa.. Perwujudan dari nilai tersebut

Pandangan hidup suatu bangsa pada hakikatnya merupakan suatu kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa itu sendiri, yang diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekad

Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa Pancasila sebagai jiwa bangsa karena lahir bersamaan dengan lahirnya bangsa Indonesia Artinya niali-nilai yang terdapat pada Pancasila telah disepakati

Beberapa pandangan masyarakat terhadap Pancasila dapat mencakup:  Pancasila sebagai Identitas Bangsa  Pancasila sebagai Pedoman Moral  Pancasila sebagai Dasar Negara yang

Sumber Historis, Sosiologis, Politis tentang Pancasila dalam Kajian Sejarah Bangsa Indonesia Sumber Historis Pancasila Nilai-nilai Pancasila sudah ada dalam adat istiadat,