• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Pancasila Sebagai Pandangan Hidup

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Pancasila Sebagai Pandangan Hidup"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah Pancasila Sebagai Pandangan Hidup

Makalah Pancasila Sebagai Pandangan Hidup

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG A. LATAR BELAKANG

Setiap bangsa yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas ke arah mana tujuan Setiap bangsa yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas ke arah mana tujuan yang ingin dicapainya sangat memerlukan pandangan hidup. Dengan pandangan hidup inilah yang ingin dicapainya sangat memerlukan pandangan hidup. Dengan pandangan hidup inilah suatu bangsa akan memandang persoalan-persoalan yang dihadapinya dan menentukan arah suatu bangsa akan memandang persoalan-persoalan yang dihadapinya dan menentukan arah serta cara bagaimana bangsa itu memecahkan persoalan-persoalan tadi.Tanpa memiliki serta cara bagaimana bangsa itu memecahkan persoalan-persoalan tadi.Tanpa memiliki  pandangan hidup maka persoalan-persoalan besar pasti timbul,baik persoalan-persoalan di  pandangan hidup maka persoalan-persoalan besar pasti timbul,baik persoalan-persoalan di

dalam masyarakatnya sendiri maupun persoalan-persoalan besar umat manusia dala dalam masyarakatnya sendiri maupun persoalan-persoalan besar umat manusia dala mm

 pergaulan masyarakat bangsa-bangsa di dunia ini. Dengan pandangan hidup yang jelas suatu  pergaulan masyarakat bangsa-bangsa di dunia ini. Dengan pandangan hidup yang jelas suatu  bangsa akan memiliki pegangan dan pedoman bagaimana ia memecahkan masalah-masalah  bangsa akan memiliki pegangan dan pedoman bagaimana ia memecahkan masalah-masalah  politik, ekonomi, sosial dan budaya yang timbul dalam gerak masyarakat yang makin

 politik, ekonomi, sosial dan budaya yang timbul dalam gerak masyarakat yang makin maju.Dengan berpedoman pada pandangan hidup itu pula sesuatu bangsa akan membangun maju.Dengan berpedoman pada pandangan hidup itu pula sesuatu bangsa akan membangun dirinya.

dirinya.

Dalam pandangan hidup ini terkandung konsep dasar mengenai kehidupan yang Dalam pandangan hidup ini terkandung konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu ba

citakan oleh suatu ba ngsangsa,terkandung pikiran-pikiran yang terdalam ,terkandung pikiran-pikiran yang terdalam dan gagasan suatudan gagasan suatu  bangsa mengenai wujud kehidupan yang dianggap dari nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa  bangsa mengenai wujud kehidupan yang dianggap dari nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa

itu sendiri, yang diyakini kebenarannya yang menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk  itu sendiri, yang diyakini kebenarannya yang menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk  mewujudkannya. Karena itulah dalam melaksanakan pembangunan misalnya, kita dapat mewujudkannya. Karena itulah dalam melaksanakan pembangunan misalnya, kita dapat  begitu saja mencontoh atau meniru model yang dilakukan oleh bangsa lain, tanpa

 begitu saja mencontoh atau meniru model yang dilakukan oleh bangsa lain, tanpa

menyesuaikannya dengan pandangan hidup dan kebutuhan-kebutuhan bangsa kita sendiri. menyesuaikannya dengan pandangan hidup dan kebutuhan-kebutuhan bangsa kita sendiri. Suatu corak pembangunan yang barangkali baik dan memuaskan bagi suatu bangsa, belum Suatu corak pembangunan yang barangkali baik dan memuaskan bagi suatu bangsa, belum tentu baik atau memuaskan untuk bangsa lain.

tentu baik atau memuaskan untuk bangsa lain.

Karena itulah pandangan hidup suatu bangsa merupakan masalah yang sangat asasi bagi Karena itulah pandangan hidup suatu bangsa merupakan masalah yang sangat asasi bagi kekokohan dan kelestarian suatu bangsa.

kekokohan dan kelestarian suatu bangsa. B. TUJUAN PENULISAN

B. TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah: Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah: C. RUMUSAN MASALAH

C. RUMUSAN MASALAH

A. RUMUSAN PANDANGAN

(2)

Dilihat dari proses terjadinya, pandangan hidup suatu bangsa adalah jawaban-jawaban bangsa itu terhadap rintangan, tantangan dan hambatan yang dihadapinya dalam usaha mewujudkan kehidupan yang baik baginya.

Dilihat dari bentuk susunannya, pandangan hidup suatu bangsa adalah konsepsi dasar tentang kehidupan yang dicita-citakan oleh bangsa itu. Di dalamnya terkandung gagasan-gagasan dasar da pikiran terdalam tentang kehidupan yang dianggap baik.

Dilihat dari isi atau substansinya, pandangan hidup suatu bangsa adalah kristalisasi nilai-nilai yang dimiliki dan diyakini kebenarannya oleh bangsa itu dan yang menimbulkan tekad pada  bangsa itu untuk mewujudkannya.

B. PANCASILA PANDANGAN HIDUP, JIWA DAN KEPRIBADIAN BANGSA

Kita merasa sangat bersyukur bahwa pendahulu-pendahulu kita, pendiri-pendiri Republik ini dapat merumuskan secara jelas apa sesungguhnya pandangan hidup bangsa kita, yang

kemudiann kita namakan Pancasila. Seperti yang ditujukan dalam Ketetapan MPR Nomor  II/MPR/1978, maka Pancasila itu adalah jiwa seluruh rakyat I ndonesia, kepribadian bangsa Indonesia, pandangan hidup bangsa Indonesia dan dasar negara kita. Di samping itu, bagi kita Pancasila sekaligus menjadi tujuan hidup, kesadaran dan cita-cita moral yang meliputi

kejiwaan dan watak yang sudah berurat-akar di dalam kebudayaan bangsa Indonesia. Ialah suatu kebudayaan yang mengajarkan bahwa hidup manusia akan mencapai kebahagiaan jika dapat dikembangkan keselarasan dan keseimbangan, baik dalam hidup manusia sebagai  pribadi, dalam hubunngan manusia dengan masyarakat, dalam hubungan manusia dengan

alam, dalam hubungan manusia dengan Tuhannya, maupun dalam mengejar kemajuan lahiriah dan kebahagiaan rohaniah.

 Negara Republik Indonesia memang tergolong muda dalam barisan negara-negara di dunia. Tetapi bangsa Indonesia lahir dari sejarah dan kebudayaannya yang tua, melalui gemilangnya kerajaan Sriwijaya, Majapahit, dan Mataram, kemudiaan mengalami masa penderitaan

 penjajah sepanjang tiga setengah abad, sampai akhirnya bangsa Indonesia

memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945. Sejarah perjuangan  bangsa Indonesia untuk merebut kembali kemerdekaan nasionalnya sama tuanya dengan sejarah penjajahan itu sendiri. Berbagai babak sejarah telah dilampaui dan berbegai jalan telah ditempuh dengan gaya yang berbeda-beda; mulai dengan cara-cara yang lunak samapi cara-cara yang keras; mulai dari gerakan kaum cendekiawan yang terbatas sampai pada gerakan yang menghimpun kekuatan rakyat banyak; mulai dari bidang pendidikan, kesenian daerah, perdagangan sampai kepada gerakan-gerakan politik. Bangsa Indonesia lahir sesudah melampaui perjuangan yang sangat panjang, dengan memberikan segala pengorbanan dan menahan segala macam penderitaan. Bangsa Indonesia lahir menurut cara dan jalan yang ditempuhnya sendiri yang merupakan hasil antara proses sejarah di masa lampau, tantangan  perjuangan dan cita-cita hidup di masa depan, yang secara keseluruhan membentuk 

kepribadiaanya sendiri. Sebab itu bangsa In donesia lahir dengan kepribadiannya sendiri, yang  bersamaan dengan lahirnya bangsa dan negara itu, kepribadian itu ditetapkan sebagai

 pandangan hidup dan dasar negara. Bangsa Indenesia lahir dengan kekuatan sendiri, sebab itu  percaya pada diri sendiri merupakan salah satu ciri kepribadian bangsa Indonesia.

Karena itu, Pancasila bukan lahir secara mendadak pada tahun 1945, melainkan telah melalui  proses panjang, dimatangkan oleh sejarah perjuangan bangsa kita sendiri, dengan melihat  pengalaman bangsa-bangsa lain, dengan diilhami oleh gagasan-gagasan besar dunia, dengan

tetap berakar pada kepribadian bangsa kita sendiri dan gagasan-gagasan besar bangsa kita sendiri.

Karena Pancasila sudah merupakan pandangan hidup yang berakar dalam kepribadian  bangsa, maka ia diterima sebagai dasar negara yang mengatur hidup ketatanegaraan. Hal ini

(3)

namun dalam tiga buah Undang-Undang Dasar yang pernah kita miliki, yaitu dalam

Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, dalam Mukadimah Konstitusi Republik In donesia Serikat dan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar Sementara Republik Indonesia (1950), Pancasila itu tetap tercantu didalamnya. Pancasila yang selalu dikukuhkan dalam kehidupan konstitusiaonal itu, Pancasila yang selalu menjadi pegangan bersama pada saat terjadi krisis nasional dan ancaman terhadap eksistensi bangsa kita, merupakan bukti sejaah bahwa Pancasila memang selalu dikehendaki oleh bangsa Indonesia sebagai dasar kerohanian negara, dikehendaki sebagai dasae negara.

Dasar negara ini jelas dikehendaki oleh seluruh rakyat Indonesia, karena dia sebenarnya telah tertanam dalam kalbu rakyat Indonesia. Oleh karena itu, Pancasila juga merupakan dasar  negara yang mempu mempersatukan seluruh rakyat Indonesia.

Maka pancasila yang kita gali dari bumi Indonesia sendiri merupakan:

1. Dasar negara Republik Indonesia, yang merupakan sumber dari segala sumber hukum. 2. Pandangan hidup bangsa Indonesia yang dapat mempersatukan kita, serta memberi  petunjuk dalam mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan lahir dan batin dalam masyarakat

kita yang beraneka ragam sifatnya.

3. Jiwa dan kepribadian bangsa Indionesia, karena Pancasila memberikan corak yang khas kepada bangsa Indonesia, serta merupakan ciri khas yang membedakan bangsa Indosia dari  bangsa yang lain. Terdapat kemungkinan bahwa, tiap-tiap sila (secara terlepas dari yang lain)  bersifat universal yang dimliki oleh bangsa-bangsa lain di dunia ini, akan tetapi kelima sila

yang merupakan suatu kesatuan yang tidak terpisah-pisah itulah yang menjadi ciri khas  bangsa Indonesia.

4. Tujuan yang akan dicapai oleh bangsa Indonesia, yakni suatu masyarakat yang adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila di dalam wadah negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, berdauat, bersatu, dan berkedaulatan rakyat dalam suasan perikehidupan bangsa yang aman, tenteram, tertib dan dinamis serta dalam lingkungan perdamaian dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai.

5. Perjanjian luhur rakyat Indonesia yang disetujui oleh wakil-wakil rak yat Indonesia menjelang dan sesudah proklamasi Kemerdekaan yang kita junjung tinggi, bukan sekedar  karena ia ditemukan kembali dari kandungan kepribadian dan cita-cita bangsa Indonesia yang terpendam sejak berabad-abad yang lalu, melainkan karena Pancasila itu telah mampu

membuktikan kebenarannya setelah diuji oleh sejara h perjuangan bangsa.

Oleh karena itu yang adalah bagaimana kita memahami, menghayati, dan mengamalkan Pancasila dalam segala segi kehidupan. Tanpa ini, maka Pancasila hanya akan merupakan rangkaian kata-kata indah yang terlukis dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yang mmerupakan rumusan yang beku dan mati, serta tidak mempunyai arti bagi kehidupan

 bangsa kita.

Apabila Pancasila tidak menyentuh kehiupan nyata, tidak kita rasakan wujudnya dalam kehidupan sehari-hari, maka lambat laun pengertiannya akan hilang dan kesetiaan kita pada Pancasila akan luntur.

Akhirnya perlu kita tegaskan, bahwa apabila berbicara mengenai Pancasila, maka yang kita maksud adalah Pancasila yang dirumuskan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu:

- Ketuhanan Yang Maha Esa;

- Kemanusiaan yang adil dan beradab; - Persatuan Indonesia;

- Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan; - Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Rumusan Pancasila yang terdapat dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 itulah yang kita gunakan, sebab rumusan yang demikian itulah yang ditetapkan oleh wakil-wakil bangsa

(4)

Indonesia pada tanggal 18 Agustus 1945 dalam sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia.

Perwujudan dari kedudukan Pancasila tersebut dituangkan dalam syair lagu yang berjudul ³Garuda Pancasila´ sebagai berikut:

Garuda Pancasila Akulah pendukungmu Patriot proklamasi

Sedia berkorban untukmu Pancasila dasar negara Rakyat adil makmur sentosa Pribadi bangsaku

Ayo maju««««««maju Ayo maju««««««maju Ayo maju««««««maju

Garuda Pancasila dirancang oleh Sultan Hamid II dari Pontianak yang kemudian di

sempurnakan oleh Presiden Soekarno. Pancasila sendiri merupakan Ideologi dan dasar negara Republik Indonesia. Kata Pancasila berasal dari dua buah kata dari bahasa sansekerta yaitu Panca berarti lima danSila yang berarti dasar. Dan adapun makna dari lambang tersebut adalah sebagai berikut:

Burung Garuda merupakan mitos dalam mitologi Hindu dan Budha. Garuda dalam mitos digambarkan sebagai makhluk separuh burung (sayap, paruh, cakar) dan separuh manusia (tangan, kaki). Lambang Garuda diambil dari penggambaran kendaraan Batara Wisnu yakni Garudeya. Garudeya dapat kita temui dalam salah satu pahatan di Candi Kidal yang terletak  di Kabupaten Malang tepatnya : Desa Rejokijal, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Garuda sebagai lambang negara menggambarkan kekuatan dan kekuasaan dan warna emas melambangkan kejayaan.

Jumlah buku melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia (17 Agustus 1945),  jumlah bulu pada masing-masing sayap berjumlah 17; jumlah bulu pada ekor berjumlah 8;  jumlah bulu di bawah perisai/pangkal ekor berjumlah 19; dan jumlah bulu di leher berjumlah

45.

Perisai

Perisai merupakan lambang pertahanan negara Indonesia. Ga mbar perisai tersebut dibagi menjadi lima bagian: bagian latar belakang dibagi menjadi empat dengan warna merah putih  berselang-seling (warna merah-putih melambangkan bendera nasional Indonesia, merah

 berarti berani dan putih berarti suci), dan sebuah perisai kecil miniatur dari perisai yang besar   berwarna hitam berada tepat di tengah-tengah. Garis lurus horizontal yang membagi perisai

tersebut menggambarkan garis khatulistiwa yang tepat melintasi Indonesia di tengah-tengah. Emblem

Setiap gambar emblem yang terdapat pada perisai berhubungan dengan simbol dari sila Pancasila:

1) Bintang Tunggal

Sila ke-1: Ketuhanan Yang Maha Esa. Perisai hitam dengan bintang emas berkepala lima menggambarkan agama-agama besar di Indonesia, Islam, Kristen, Hindu dan Budha dan juga ideoliogi sekuler sosialisme.

(5)

2) Rantai Emas

Sila ke-2 : Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Rantai yang disusun atas gelang-gelang kecil ini menandakan hubungan manusia satu dengan yang lainnya yang saling membantu. Gelang yang lingkaran menggambarkan wanita, gelang yang persegi menggambarkan pria. 3) Pohon Beringin

Sila ke-3 : Persatuan Indonesia. Pohon beringin (Ficus Benjamina) adalah sebuah pohon Indonesia yang berakar tunjang-sebuah akar tunggal yang menunjang pohon yang besar  tersebut dengan bertumbuh sangat dalam ke dalam tanah. Ini menggambarkan kesatuan

Indonesia. Pohon ini juga memiliki banyak akar yang menggelantung dari ranting-rantingnya. Hal ini menggambarkan Indonesia sebagai negara kesatuan namun memiliki berbagai akar   budaya yang berbeda-beda.

4) Kepala Banteng

Sila ke-4 : Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/ Perwakilan. Binatang banteng (Bos Javanicus) atau lembu liar adalah binatang sosial, sama halnya dengan manusia cetusan Presiden Soekarno dimana pengambilan keputusan yang dilakukan bersama (musyawarah), gotong royong, dan kekeluargaan merupakan nilai-nilai khas Indonesia.

5) Padi dan Kapas

Sila ke-5 : Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Padi dan kapas (yang menggambarkan sandang dan pangan) merupakan kebutuhan pokok setiap masyarakat Indonesia tanpa melihat status maupun kedudukannya. Hal ini menggambarkan persamaan sosial dimana tidak adanya kesenjangan sosial satu dengan yang lain, namun hal ini bukan  berarti bahwa negara Indonesia memakai ideologi komunisme.

Motto

Pita yang dicengkram oleh burung garuda bertuliskan semboyan negara kita, yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Bhinneka Tunggal Ika berasal dari kalimat bahasa Jawa Kuno karangan Mpu Tantular yang berarti Walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu yang menggambarkan keadaan  bangsa Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam suku, budaya, a dat-istiadat, kepercayaan,

namun tetap adalah satu bangsa, bahasa dan tanah air. F. IDEOLOGI DIPERLUKAN BAGI SUATU BANGSA 1. Fungsi ideologi

Secara umum, fungsi ideologi adalah sebagai berikut;  Memberikan struktur kognitif 

 Memberikan orientasi dasar dengan membuka wawasan yang memberikan makna serta menunjukkan tujuan dalam kehidupan manusia.

 Memberi bekal dan jalan bagi seseorang atau masyarakat untuk menemukan identitasnya  Memberikan kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang atau masyarakat untuk menjalankan kegiatan dan mencapai tujuan.

 Memberikan pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami, menghayati, membuat pola tingkah lakunya sesuai dengan orientasi, dan norma-norma yang terkandung didalamnya.

2. Ideologi diperlukan bagi suatu bangsa

Suatu bangsa perlu mempunyai ideologi untuk mencapai tujuannya. Pandangan hidup  berfungsi untuk memberikan pedoman dan arah bagi suatu bangsa dalam mengejar

(6)

 baik politik,ekonomi,budaya, pertahanan keamanan, maupun juga agama.

Pandangan hidup suatu bangsa pada hakikatnya merupakan suatu kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa itu sendiri, yang diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekad  pada bangsa yang mewujudkannya.artinya, ideologi itu digali dari budaya dan nilai-nilai

kehidupan mereka sendiri yang mereka yakini kebenarannya dan terbukti ampuh untuk  mengarahkan dan mengatur kehidupan bersama mereka.

Pandangan hidup atau ideologi itu ibarat fondasi sebuah rumah. Fondasi rumah adalah dasar  yang sangat penting agar sebuah rumah dapat berdiri kokoh. Fondasi rumah adalah dasar dari semua bangunan rumah lainnya. Tanpa fondasi, sebuah rumah hampir pasti akan goyah dan ambruk, apalagi angin ribut melanda rumah itu, sebagaimana fondasi rumah yang kuat akan mempertahankan rumah itu dari terpaan angin ribut atau badai, demikian pula ideologi yang kuat akan membuat suatu negara atau bangsa bertahan terhadap serangan baik dari dalam maupun dari luar. Hampir setiap bangsa di dunia mempunyai ideologi atau pandangan hidupnya sendiri.

Masing-masing ideologi itu merupakan seperangkat gagasan atau doktrin yang memberi arah dan petunjuk ke mana sebuah bangsa akan berjalan. Kita tentu tidak bisa membayangkan  bagaimana nasib sebuah negara kalau tidak ada ideologi sebagai penunjuk jalan atau pengatur 

arah kehidupan bangsa.

G. LATAR BELAKANG PANCASILA DIJADIKAN SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA Untuk membentuk suatu negara Indonesia yang kuat diperlukan suatu dasar negara. Secara kausalitas, asal mula pancasila dibedakan menjadi dua macam, yaitu asal mula yang langsung dan asal mula yang tidak langsung. Asal mula langsung Pancasila adalah asal yang langsung terjadinya Pancasila sebagai dasar filsafat negara, yaitu sejak dirumuskan oleh para pendiri negara pada sidang BPUPKI pertama hingga sidang PPKI dan pengesahannya.

Menurut Notonegoro, asal mula Pancasila secara langsung adalah sebagai berikut: 1. Asal mula ( Kausa Materialis )

Asal mula bahan ( kausa materialis ) merupakan asal terbentuknya Pancasila sebagi ideologi  bangsa yang unsur-unsurnya diambil dari nilai adat istiadat, kebudayaan, serta nilai religius  bangsa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, asal bahan Pancasila

adalah bangsa Indonesia sendiri yang terdapat dalam kepribadian dan pandangan hidupnya. 2. Asal mula bentuk ( kausa formalis )

Asal mula bentuk Pancasila itu dirumuskan sebagaimana termuat dalam Pembukaan UUD 1945. Dengan demikian, asal mula bentuk Pancasila ditandai oleh pembentukan dan

 perumusan nama Pancasila yang dilakukan Ir. Soekarno bersama anggota BPUPKI lainnya. 3. Asal mula karya ( Kausa Efisien )

Kausa efisien atau asal mula karya yaitu asal mula yang menjadi dasar negara yang sah. Artinya, setelah melalui proses pembahasan dalam sidang BPUPKI dan panitia sembilan, Pancasila kemudian disahkan oleh PPKI dalam hal ini berperan sebagai badan yang berkuasa dalam pembentukan negara.

4. Asal mula tujuan ( kausa Finalis )

Pancasila dirumuskan dan dibahas dalam sidang-sidang para pendiri negara. Tujuannya adalah untuk dijadikan sebagai dasar negara. Sementara asal mula tidak langsung Pancasila sebelum Proklamasi kemerdakaan.

Asal mula Pancasila secara tak langsung sebagai berikut :

 Unsur-unsur Pancasila secara langsung s ebagai dasar filsafat negara, merupakan nilai-nilai yang terdiri dari Ketuhanan, nilai Kemanusiaan,nilai Persatuan, nilai Kerakyatan, dan nilai Keadilan. Nilai-nilai bangsa Indonesia sebelum terbentuknya negara.

 Nilai-nilai tersebut terkandung dalam pandangan hidup masyarakat sebelum terbentuknya negara, yang berupa nilai adat istiadat, nilai kebudayaan serta nilai-nilai religius. Nilai-nilai tersebut menjadi pedoman dalam hal pemecahan problem kehidupan bangsa Indonesia

(7)

sehari-hari.

 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya asal mula tidak langsung Pancasila. Pancasila merupakan pencerminan bangsa Indonesia sendiri. Dengan kata lain,  bangsa Indonesia sebagai ³ Kuasa Materialis ³ atau sebagai asal mula tidak langsung

nilai-nilai Pancasila.

Diposkan oleh Long Life Education di 02:56

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook 

0 komentar:

Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langgan: Poskan Komentar (Atom)

Mengenai Saya

Long Life Education Tidak terdeteksi Lihat profil lengkapku

Pengikut

My Folder

y  2011 (8)

o  03/06 - 03/13 (8)

 Contoh kalimat tidak efektif diubah ke kalimat efe...  contoh dari kalimat generalisasi, analogi, sebab-a...  Contoh Empat Cabang Ilmu Bahasa

 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

 Makalah Pancasila Sebagai Pandangan Hidup  Makalah Pendidikan Sebagai Sistem

 Makalah Nifaq/Munafiq  Makalah Facebook 

Referensi

Dokumen terkait

untuk melakukan keputusan pembelian di FABRIK Eatery & Bar Bandung. Beberapa strategi yang digunakan dan yang sedang digalakan untuk. meningkatkan keputusan pembelian

Destinasi memiliki panduan perencanaan, peraturan dan/atau kebijakan yang mensyaratkan adanya penilaian dampak lingkungan, ekonomi. dan

EPPA3113 Isu Terpilih Dalam Perakaunan dan Pelaporan Korporat Kursus ini merupakan kursus lanjutan dari Perakaunan dan Pelaporan Korporat. Matlamat utama kursus adalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang efek blok refugia ( A. difussa ) terhadap pola kunjungan Arthropoda di perkebunan apel

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, penulis terdorong untuk melakukan kajian lebih spesifik mengenai “ Pembelajaran dengan Pendekatan

Hasil analisis data angket motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen sesudah menggunakan model pembelajaran kontrol diri diperoieh nilai rata-rata sebesar 130,69,

Untuk pemilihan anggota DPR dan DPRD digunakan sistem proporsional dengan stelsel daftar terbuka sehingga pemilih dapat memberikan suaranya secara langsung

lain seperti guru, akan tetapi hasil dari proses mengonstruksi yang dilakukan..