• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. ketautan akan kegagalan pada mahasiswa dengan status rentan DO di

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. ketautan akan kegagalan pada mahasiswa dengan status rentan DO di"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian pada penelitian ini adalah harapan orangtua dan ketautan akan kegagalan pada mahasiswa dengan status rentan DO di Universitas Mercu Buana. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2016.

3.2 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitafif. Menurut Sugiyono (2010) adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif karena metode tersebut spesifik, jelas, rinci, cocok untuk sampel dalam jumlah besar, tidak memakan waktu yang lama dan sebagai penegasan untuk fenomena dalam suatu kejadian.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Independen (variabel bebas) : Harapan Orangtua

(2)

3.4 Definisi Operasional

3.4.1 Variabel Harapan Orangtua

Dalam penelitian ini yang dimaksud harapan orangtua adalah persepsi mahasiswa terhadap harapan orangtua, yang artinya pemberian makna yang menyangkut masuknya pesan dan informasi dalam diri individu untuk menyadari dan memahami keinginan dan kehendak orang tua agar anak mendapatkan sesuatu yang maksimal, yang disertai dengan perbuatan mendampingi anak,serta memberi dorongan dan penghargaan. Persepsi terhadap orangtua ini akan diperoleh dengan menggunakan Skala Persepsi terhadap Harapan Orangtua, yang mengacu pada aspek kognisi dan afektif dengan pemberian nasehat dan pemberian ganjaran.

3.4.2 Variabel Ketakutan akan Kegagalan (Fear of Failure)

Dalam penelitian ini definisi ketakutan akan kegagalan adalah perasaan takut dan kekhawatiran pada diri mahasiswa dengan status rentan DO ketika menghadapi kemungkinan kegagalan berupa kegagalan presentasi diri yang memalukan, menurunnya persepsi mengenai kemampuannya sendiri, hilangnya perhatian dari orang-orang yang penting baginya yaitu pengajar, teman sebaya dan orangtua, maupun kapasitas mahasiswa mengantisipasi kegagalan dalam mencapai standar prestasi. Ketakutan akan kegagalan diukur dengan menggunakan Skala Ketakutan akan Kegagalan (Fear of Failure) yang mengacu pada lima aspek-aspek ketakutan akan kegagalan Conroy (2002), yaitu: ketakutan akan dialaminya penghinaan dan rasa malu, ketakutan akan

(3)

menurunnya self-estimate individu, ketakutan akan ketidakpastian masa depan, ketakutan akan mengecawakan orang yang penting baginya.

3.5 Populasi dan Sampel 3.5.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentuk yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Adapun populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang sudah melewati batas studi normal (>8 semester), mahasiswa kelas regular dan sedang dalam masa aktif perkuliahan.

Berdasarkan pemahaman tersebut, maka penentuan populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa dengan status rentan DO di Universitas Mercu Buana Tahun Akademik 2015/2016, dengan jumlah 338 mahasiswa yang terdiri dari enam fakultas, dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 1 Populasi Mahasiswa Fakultas Jumlah

Desain 34

Teknik 62

Ilmu Komputer 78

Ekonomi & Bisnis 62 Ilmu Komunikasi 84

Psikologi 18

(4)

3.5.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2010). Teknik yang digunakan dalam penentuan sample adalah purposive sampling di mana teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Martono, 2012).

Purposive sampling yaitu teknik untuk menentukan sampel penelitian dengan beberapa pertimbangan tertentu yang bertujuan agar data yang diperoleh representatif (Sugiyono, 2010). Margono (2004), juga menyatakan bahwa teknik pengambilan sampel ini berdasarkan atas ciri-ciri tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui sebelumnya, dengan kata lain unit sampel yang dihubungi disesuaikan dengan kriteria-kriteria tertentu yang diterapkan berdasarkan tujuan penelitian.

Menurut Sugiyono (2005), dalam menentukan besarnya sampel yaitu menggunakan tabel Krejcie. Krejcie dalam melakukan perhitungan ukuran sampel didasarkan atas kesalahan 5%. Jadi sampel yang diperoleh mempunyai kepercayaan 95% terhadap populasi. Dalam penelitian ini, pengambilan jumlah sampel mengacu berdasarkan pada tabel Krejcie, yaitu dengan jumlah populasi 338 mahasiswa dengan status rentan DO, maka sampel yang digunakan sebanyak 181 mahasiswa.

Perincian jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini menggunakan rumus:

(5)

Keterangan:

JSB = Jumlah Sampel Bagian JST = Jumlah Sampel Total JPB = Jumlah Populasi Bagian JPT = Jumlah Populasi Total

Berdasarkan rumus tersebut, maka perincian pengambilan sampel adalah sebagai berikut:

a. JPT (Jumlah Populasi Total) = 338

b. JST (Jumlah Sampel Total) = 181, jumlah tersebut diperoleh dengan menggunakan tabel Krejcie (Sugiyono, 2005)

c. JPB (Jumlah Populasi Bagian) pada tiap-tiap fakultas di Universitas Mercu Buana.

d. JSB (Jumlah Sampel Bagian) adalah sebagai berikut:

Tabel 2 Sampel Mahasiswa

Mahasiswa Fakultas Desain

JSB = x 34 = 18

Mahasiswa Fakultas Teknik

JSB =

x 62 = 33

Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer

(6)

Mahasiswa Fakultas Ekonomi & Bisnis JSB =

x 62 = 33

Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi

JSB =

x 84 = 45

Mahasiswa Fakultas Psikologi

JSB =

x 18 = 10

Total 181

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Menurut Sugiyono (2010), kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Selain itu, kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah respoden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner pada penelitian ini terdiri dari dua skala yaitu skala harapan orangtua dan skala ketakutan akan kegagalan (fear of failure). Dalam kuesioner ini nantinya terdapat rancangan pertanyaan yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian dan tiap pertanyaan merupakan jawaban-jawaban yang mempunyai makna dalam menguji hipotesa.

(7)

3.7 Instrumen Penelitian 3.7.1 Skala Pengukuran

Jenis skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert yang merupakan penskalaan pernyataan sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2010). Pada variabel harapan orangtua dan ketakutan akan kegagalan (fear of failure), peneliti menggunakan skala Likert yang disusun dengan menggunakan empat pilihan jawaban yaitu, sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS), sangat tidak sesuai (STS), dalam skala ini penelitian ini tidak menggunakan lima pilihan jawaban karena menghindari pilihan jawaban ragu-ragu (R), dimana tiang angka memiliki kualitas yang berbeda. Sistem penilaian skala dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3 Skala Likert

Kategori Favorable Unfavorable

Sangat Sesuai (SS) 4 1

Sesuai (S) 3 2

Tidak Sesuai (TS) 2 3

Sangat Tidak Sesuai (STS) 1 4

3.7.2 Alat Ukur Penelitian

1. Skala Harapan Orangtua

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan alat ukur yang pernah digunakan untuk mengukur perception of parental expectation yang dikorelasikan dengan pemilihan karir pada siswa SMA tahun 2015 dari

(8)

Skripsi Kamalia Umi Kulsum (2015) yang berjudul Hubungan antara Persepsi terhadap Harapan Orangtua dengan Pemilihan Karir. Alat ukur ini terdiri dari 2 (dua) dimensi yaitu aspek kognisi dan aspek afeksi dengan 37 item pernyataan.

Sebelum penelitian dilakukan, peneliti melakukan uji coba (Try Out) instrumen penelitian. Uji coba instrumen penelitian diberikan kepada 30 orang. Hasil uji validitas menyatakan bahwa terdapat satu item yang tidak valid, yaitu item nomor 15. Maka dari itu, peneliti hanya menggunakan 36 item pernyataan dengan koefisien reliabilitas 0,920.

Tabel 4 Blue Print Skala Harapan Orangtua

Aspek Indikator Nomor Item Jumlah Fav Unfav Aspek Kognisi

Memikirkan komunikasi yang dilakukan orangtua terkait visi keberhasilan akademik sesuai keinginan orangtua

4, 25 11, 26 4

Memikirkan nasehat yang diberikan untuk keberhasilan akademiknya sesuai keinginan orangtua

2, 27 6, 16, 28 5

Memikirkan bantuan yang diberikan orang tua dalam pemecahan masalah terkait akademiknya

1, 29 8, 13, 30 5

(9)

2. Skala Ketakutan akan Kegagalan (Fear of Failure)

Skala ketakutan akan kegagalan (fear of failure) menggunakan adaptasi The Performance Failure Appraisal Inventory (PFAI) dari teori ketakutan akan kegagalan (fear of failure) dari Conroy (2002). Alat ukur ini terdiri dari 5 (lima) dimensi yaitu ketakutan akan mengalami penghinaan dan rasa malu, ketakutan akan penurunan estimasi diri individu, ketakutan akan ketidakpastian masa depan,

punishment atas pencapaiannya yang terkait akademik

Aspek Afeksi

Merasakan komunikasi yang dilakukan orangtua terkait visi keberhasilan sesuai keinginan orangtua

19, 32 10, 21 4

Merasakan nasehat orangtua untuk keberhasilan akademik sesuai keinginan orangtua

9, 24, 33 20, 23, 34 6

Merasakan bantuan yang diberikan orangtua dalam pemecahan masalah terkait akademiknya

5, 12, 35 17, 22 5

Merasakan pemberian reward dan punishment atas pencapaiannya terkait akademiknya

36 7, 14, 37 4

(10)

ketakutan akan hilangnya pengaruh sosial dan ketakutan akan mengecewakan orang lain dengan 41 item pernyataan.

Sebelum penelitian dilakukan, peneliti melakukan uji coba (Try Out) instrumen penelitian. Uji coba instrumen penelitian diberikan kepada 30 orang. Hasil uji validitas menyatakan bahwa terdapat lima item yang tidak valid, yaitu item nomor 17, 18, 22, 29, dan 31. Maka dari itu, peneliti hanya menggunakan 36 item pernyataan yang valid dengan koefisien reliabilitas 0,931.

Tabel 5 Blue Print Skala Ketakutan akan Kegagalan

No Aspek Indikator Nomor Item Jumlah Fav Unfav 1. Ketakutan akan mengalami penghinaan dan rasa malu

Mempermalukan diri sendiri 1, 6, 11, 30, 26 21 6 Cemas dengan apa yang

orang lain pikirkan

34, 38, 40, 41 - 4

Cemas mendapatkan penghinaan serta rasa malu dari orang lain

16 - 1

2.

Ketakutan akan penurunan estimasi diri individu

Merasa tidak cukup pintar dan berbakat

2, 7, 12 17* 4

Tidak dapat mengontrol peformansi 22*, 27, 31* 35 4 3. Ketakutan akan ketidakpastian Gagal mengakibatkan ketidakpastian masa depan

(11)

masa depan Berubahnya rencana individu akan masa depan

8, 13 18* 3

4.

Ketakutan akan hilangnya pengaruh sosial

Orang lain yang penting bagi individu tidak akan

memperdulikan dan menolong

19, 24, 28, 32, 36

- 7

Menurunnya nilai akan dirinya di mata orang lain

4, 14, 39 9 2

5.

Ketakutan akan mengecewakan orang lain

Takut akan mengecewakan harapan orang lain

5, 10, 15, 20, 25, 33

29* 7

Hilangnya kepercayaan orang lain akan dirinya

37 - 1

Gambar

Tabel 1 Populasi Mahasiswa  Fakultas  Jumlah
Tabel 2 Sampel Mahasiswa
Tabel 3 Skala Likert
Tabel 4 Blue Print Skala Harapan Orangtua
+2

Referensi

Dokumen terkait

Fenomena ini menunjukkan adanya aliran gen yang berasosiasi dengan kemampuan terbang yang cukup tinggi dan tidak terdapat penghalang geografi maupun habitat yang

Delapan galur yang diuji seluruhnya memiliki tipe buah lonjong dengan enam galur memiliki warna daging buah merah (WM 140501;. Bentuk Warna Lurik/strip Warna Warna

a. Pengusulan mustahik level pertama dilakukan berdasarkan permintaan kuota yang ditetapkan BAZNAS Kabupaten Tanah Datar. Kuota permintaan data pengusulan mustahik ke SKPD atau

Kesimpulan dari penelitian ini adalah pada tahap input tenaga kesehatan yang terlibat sudah mencukupi, tidak ada dana khusus yang dialokasikan untuk program ini,

Menjadi pertanyaan kemudian adalah menjadi hak siapa manfaat hasil investasi dana pensiun yang ada di dalam perusahaan asuransi Dana Pensiun Lembaga Keuangan

Variabel yang dipilih untuk dilibatkan dalam pembuatan model adalah model II dengan pemilihan attribut (5 variabel: suhu udara,suhu udara maksimum,selisih suhu udara dan titik

Kata depan ( preposition ) yang digunakan sebelum kata benda atau kata ganti berfungsi.. menunjukkan tempat, waktu atau cara

Masalah yang dihadapi dari sistem informasi dalam mengelola peralatan i laboratorium yaitu format formulir penggunaan, peminjaman dan pengembalian alat yang belum lengkap;