• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Jumlah Populasi dan Jarak Tanam pada Budidaya Jagung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Jumlah Populasi dan Jarak Tanam pada Budidaya Jagung"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

I.

I. PENDAHULUANPENDAHULUAN 1.1

1.1 Latar BelakangLatar Belakang

Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat yang terpenting, selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif  utama di Amerika Tengah dan Selatan, jagung juga menjadi alternatif  sumber pangan di Amerika Serikat. Di Indonesia, jagung merupakan sumber pangan di Amerika Serikat. Di Indonesia, jagung merupakan makalamn pokok kedua setelah padi. Sedangkan berdasarkan uruten

makalamn pokok kedua setelah padi. Sedangkan berdasarkan uruten ketigaketiga setelah bahan makanan poko di dunia, jagung menduduki urutan ketiga setelah bahan makanan poko di dunia, jagung menduduki urutan ketiga setelah gandum dan padi. Penduduk beberapa daerah di Indonesia setelah gandum dan padi. Penduduk beberapa daerah di Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat. Produksi sebagai pangan pokok. Selain sebagai sumber karbohidrat. Produksi  jagung

 jagung dikonsumsi dikonsumsi dalam dalam berbagai berbagai bentuk bentuk penyajian. penyajian. Buah Buah jagung jagung yangyang masih muda, terutama jenis jagung manis

masih muda, terutama jenis jagung manis (sweet corn)(sweet corn) biasanya disajikanbiasanya disajikan dalam dalam bentuk jagung rebus atau jagung bakar. Jagung juga ditanam dalam dalam bentuk jagung rebus atau jagung bakar. Jagung juga ditanam sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya sebagai pakan ternak (hijauan maupun tongkolnya), diambil minyaknya (dari biji), dibuat tepung (dari biji, dikenal dengan istilah tepung jagung (dari biji), dibuat tepung (dari biji, dikenal dengan istilah tepung jagung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung biji dan tepung atau maizena), dan bahan baku industri (dari tepung biji dan tepung tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai tongkolnya). Tongkol jagung kaya akan pentosa, yang dipakai sebagai  bahan

 bahan baku baku pembuatan pembuatan furfural. furfural. Jagung Jagung yang yang telah telah direkayasa direkayasa genetikagenetika  juga

 juga sekarang sekarang ditanam ditanam sebagai sebagai penghasil penghasil bahan bahan farmasi. farmasi. ( ( AnnonymousAnnonymousaa,, 2012 )

2012 )

Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus hidupnya diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap merupakan tahap pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap  pertumbuhan

 pertumbuhan generatif. generatif. Tinggi Tinggi tanaman tanaman jagung jagung sangat sangat bervariasi.bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian antara 1m sampai 3m, Meskipun tanaman jagung umumnya berketinggian antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa diukur  ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6m. Tinggi tanaman biasa diukur  dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan. Meskipun dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga jantan. Meskipun  beberapa

 beberapa varietas varietas dapat dapat menghasilkan menghasilkan anakan anakan (seperti (seperti padi), padi), padapada umumnya jagung tidak memiliki kemampuan. ( AAK, 1993)

(2)

1.2

1.2 TujuanTujuan 1.

1. Untuk mengetahui cara budidaya tanaman jagungUntuk mengetahui cara budidaya tanaman jagung 2.

2. Untuk mengetahui pengaruh jarak tanam terhadap pertumbuhanUntuk mengetahui pengaruh jarak tanam terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung. Peran jarak tanam terhadap dan perkembangan tanaman jagung. Peran jarak tanam terhadap  pengendalian gulma.

(3)

1.2

1.2 TujuanTujuan 1.

1. Untuk mengetahui cara budidaya tanaman jagungUntuk mengetahui cara budidaya tanaman jagung 2.

2. Untuk mengetahui pengaruh jarak tanam terhadap pertumbuhanUntuk mengetahui pengaruh jarak tanam terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung. Peran jarak tanam terhadap dan perkembangan tanaman jagung. Peran jarak tanam terhadap  pengendalian gulma.

(4)

1.

1. TINJAUAN PUSTAKATINJAUAN PUSTAKA 2.1

2.1 Klasifikasi Klasifikasi dan dan MorfologiMorfologi

A.

A. KlasifikasiKlasifikasi Kingdom

Kingdom : : Plantae Plantae ( ( Tumbuhan Tumbuhan )) Sub

Sub kingdom kingdom : : Tracheobionta Tracheobionta (Tumbuhan (Tumbuhan berpembuluh berpembuluh )) Super

Super Divisi Divisi : : Spermatophyta Spermatophyta ( ( Menghasilkan Menghasilkan Biji Biji )) Divisi

Divisi : : Magnoliophyta Magnoliophyta (Tumbuhan (Tumbuhan berbunga berbunga )) Kelas

Kelas : : Liliopsida Liliopsida ( ( Berkeping Berkeping satu satu / / monokotil monokotil )) Sub

Sub Kelas Kelas : : CommelinidaeCommelinidae Ordo

Ordo : : PoalesPoales

Famili :

Famili : PoaceaePoaceae ( Suku rumput( Suku rumput –  – rumputan )rumputan ) Genus

Genus : : ZeaZea Spesies

Spesies : : Zea Zea mays mays L. L. (Anonymous(Anonymousaa,2012),2012)

B.

B. MorfologiMorfologi

Gambar 1.1

(5)

2.2

2.2Syarat TumbuhSyarat Tumbuh 1.

1. Akar dan Perakaran JagungAkar dan Perakaran Jagung

Apabila biji jagung berkecambah, Apabila biji jagung berkecambah, terlebih dahulu tumbuh akar dari ujung sebelah terlebih dahulu tumbuh akar dari ujung sebelah  bawah, yaitu dekat tempat ujung biji

 bawah, yaitu dekat tempat ujung biji menempelmenempel  pada

 pada janggel. janggel. Beberapa Beberapa jam jam kemudian kemudian bakalbakal  batang

 batang tumbuh tumbuh diujung diujung sebelah sebelah atas atas embrio.embrio. Perbedaan denagn jenis rumput lain ialah akar  Perbedaan denagn jenis rumput lain ialah akar 

utama dari embrio jagung tidak mati, tetapi utama dari embrio jagung tidak mati, tetapi tetap berkembang. Ada waktu yang hampir  tetap berkembang. Ada waktu yang hampir   bersamaan

 bersamaan 2-3 2-3 akar akar akan akan muncul muncul kirakira –  –  kir kir di bagdi bagian tengah ian tengah antar akar antar akar dan batang.dan batang. Ini adalah akar sementara atau “ akar temporer” untuk mempertahankan berdirinya Ini adalah akar sementara atau “ akar temporer” untuk mempertahankan berdirinya kecambah dalam waktu yang tidak lama. Apabila kecambah kira- kira berumur 6-10 kecambah dalam waktu yang tidak lama. Apabila kecambah kira- kira berumur 6-10 hari akar 

hari akar  –  – akar permanen mulai tumbuh pada kiraakar permanen mulai tumbuh pada kira  –  – kira 2,5 cm dalamnya dan akar kira 2,5 cm dalamnya dan akar   permanen

 permanen tumbuh tumbuh kirakira  –  –  kira sama kira sama dengan dengan dalamnya dalamnya biji ybiji yang ang ditanam. ditanam. Akar Akar  adventif merupakan bentukan akar lain yang tumbuh dari pangkal batang, di atas adventif merupakan bentukan akar lain yang tumbuh dari pangkal batang, di atas  permukaan tanah

 permukaan tanah (soil surface)(soil surface), kemudian menenbus masuk ke dalam tanah., kemudian menenbus masuk ke dalam tanah.

Fungsi akar adventif ialah memperkuat tegaknya batang jagung dan Fungsi akar adventif ialah memperkuat tegaknya batang jagung dan menambah organ penghisap air dan garam

menambah organ penghisap air dan garam  –  –  garam garam tanah. tanah. Akar Akar adventif adventif ddisebutddisebut  juga akar tunjang yang mengalami perkembangan di atas permukaan tanah tetapi pada  juga akar tunjang yang mengalami perkembangan di atas permukaan tanah tetapi pada  batang terendah dari tanaman jagung.

 batang terendah dari tanaman jagung. 2.

2. Batang dan AnakanBatang dan Anakan

Batang jagung berbeda dari batang padi- padian Batang jagung berbeda dari batang padi- padian lainnyayaitu padat (solid), sedagkan pasi-padian batangnya lainnyayaitu padat (solid), sedagkan pasi-padian batangnya  berlubang. Batang jagung teris

 berlubang. Batang jagung terisi oleh i oleh teras. Di teras. Di dalam teras dalam teras terdaptterdapt  berkas

 berkas –  –  berkas pembuluh, seolah-olahtak beraturan . di sebelahberkas pembuluh, seolah-olahtak beraturan . di sebelah luar jumlah berkas pembuluh itu lebih banyak sehinnga dapat luar jumlah berkas pembuluh itu lebih banyak sehinnga dapat menhguatkan batang . batang jagung beruas

menhguatkan batang . batang jagung beruas  –  –  ruas denganruas dengan  jumlah ruas

 jumlah ruas biasanya 14 biasanya 14 ( antar( antara 8a 8- 21). - 21). Tingii batnag Tingii batnag berbedaberbeda –  –   beda

 beda dari dari 90 90 cm cm untuk untuk varietasvarietas  –  –  varietas berumur genjah atau varietas yangvarietas berumur genjah atau varietas yang

Gambar 1.2 Akar Jagung Gambar 1.2 Akar Jagung

Gambar 1.3 Batang Gambar 1.3 Batang Jagung

(6)

 berhabitat pendek, malah pop corn ( Zea  –  mays evertal ) tingginya hanya di antara 30- 50 cm. Sedangkan kebanyakan jagung mempunyai ketinggian antara 1,50  –  3 meter. Kadang – kadang tingginya melebihi 3 meter.

Apabila tanaman jagung yang masih muda dengan hati  – hati dipotong, maka muncullah beberapa pucuk ini tumbuh menjadi cabang yang kita sebut anakan atau “ tiiler”. Tetapi apabila keadaan lingkungan tidak baik untuk pertumbuhan, misalnya tanahnya kurus, maka pucuk- pucuk ini tetap tinggal kecil.

3. Daun

Daun mempunyai peranan penting dalam pertumbuhan tanaman terutama  berpengaruh dalam penentuan produksi. Sebab pada daun tersebut terjadi beberapa aktivitas tanaman yang sangat mendukung  proses perkembangan tanaman.

Jumlah daun berbeda  –  beda yaitu diantara 8 dan 48 dengan rata- rata 12-18 helai. Jagung berumur genjah pada umumnya berdaun sedikit , sedangkan yang berumur genjah pada umumnya berdaun sedikit, sedangkan yang berumur dalam ( panjang ) berdaun banyak . panjang daun  pun berbeda – beda anatara 30 dan 150 cm sedangkan lebarnya dapat sampai 15 cm.

Adapun tangkai daun atau pelepah daun normal biasanya antara 3 cm sampai 6 cm. a. Proses pertumbuhan daun

Daun akan tumbuh dan membuka seirama dengan pemanjangan batang. Mula  –  mula calon daun tumbuh memanjang dalam keadaan terbungkus. Pada saat itu  petumbuhan daun memanjang paling cepat, kemudian seedikit demi sedikit daun

terbuka. Besar kecilnya daun dan panjang atau pendeknya daun biasanya dipengaruhi letak daun terhadap batang. Daun yang pertama kali dibentuk   berukuran kecil.

(7)

 b. Fungsi daun

a) Tempat pemrosesan makanan tanaman.

 b) Mengatur kelebihan air dan sekaligus menstabilkan suhu yang dibutuhkan tanaman, ingat padda peristiwa penguapan.

c) Memanfaatkan energi dari matahari untuk aktivitas kehidupan tanaman.

d) Memberi kebebasan peredaran udara dalam daun ke seluruh bagian.

Bagian daun

Daun pada dasarnya terdiri dari 3 bagian yaitu :

  

Kelopak daun

  

Helaian daun

  

Ligula ( lidah daun )

Kelopak daun biasanya melingkari dan membungkus sebagian batang hingga  buku  –  bukunya tidak nampak. Helaian daun termasuk tipe linear dan di dalamnya terdapat ibu tulang daun yag diikuti daun lainnya dengan arah sejajar  dengan ibu tulang daun.

4. Bunga

Jagung merupakan tanaman  berumah satu atau monoecus: bunga –   bunga jantan dan betina letaknya

terpisah dalam satu tanaman. Pada satu tanaman jagung terdapat bunga  jantan dan bunga betina yang letaknya terpisah. Bunga jantan terletak pada  bagian ujung tanaman, sedangkan  bunga betina pada sepanjang  pertengahan batang jagung dan berada pada salah satu ketiak daun.

Bunga jantan atau staminate terdapat di malai yang terletak diujung batang tanaman sebelah atas . bunga ini keluar kira  –  kira apabila tanaman telah mencapai setengah dari umur sejak mulai tumbuh sampai masak. Bagian bunga dari bunga jantan yag lain ialah :

(8)

  

Glumae ( sekam kelopak )

  

Sekam tajuk atas ( palea )

  

Sekam tajuk bawah ( lemma )

  

Kantong sari berjumlah 3 pasang yang panjang ebih kurang 6 mm. Di

dalam kantong sari terkandung tepunga sari yang jumlahnya kira – kira 2.500 butir.

Sel telur atau ovary yang terdapat dapat bunga betina dilingdungi oleh suatu carpel yang memanjang atau tangkai putik, kemudian berbentuk benang yang  biasa disebut rambut. Agar penyerbukan dapat berlansung, maka terjadi  pemanjang rambut hingga keujung tongkol, bahkan keluar dan siap diserbuki.

Bakal biji yang siap diserbuki ditandai dengan rambut yang memnjang dan keluar melalui sela – sela antar tongkol dan kelobot ( pembungkus ). Pada setiap  bakal biji selalu terdapat tangkai putik berupa rambut. Semakin bunga betina siap untuk dibuahi, maka semakin bertambah umlah rambut yang keluar melewati ujung tongkol jagung. Fungsi tongkol jagung ialah sebagai tempat menempelnya calon biji, sebagai tempat menyimpan persediaan makanan, hasil proses daun  berupa protein, minyak , zat pati dan hasil lain, di samping sebagi lembag muda ( calon biji). Bunga jantan biasany lebih dahulu masak daripada bunga betina yaitu antara1 – 3 hari sebelum bunga betina masak.

5. Buah ( biji)

Biji jagung terletak pada tongkol ( janngel ) yang tersusun memanjang. Pada tongkol / janggel tersimpan biji  –  biji jagung yang menempel erat, sedangkan pada buah jagung terdapat rambut  –  rambut yang memanjang hingga keluar dari  pembungkus ( kelobot ). Pada setiap tanaman  jagung bebrbentuk 1  –  2 tongkol. Biji jagung memiliki beermacam  –  macam bentuk dan  bervariasi. Perkembangan biji dipenagruhi oleh  beberapa faktor antara lain varietas tanaman, tersedianya kebutuhan makanan di dalm tanah dan faktor lingkungan seperti sinar matahari,

(9)

kelembaban udara. Angin panas dan kering dapat mengakibatkan htepung sari tidak  keluar dari pembungkus atau tidak tumbuh sehingga penyerbukan terganggu.

2.2 Syarat Tumbuh

Setiap tanaman dalam proses hidupnya selalu membutuhkan persyaratan tumbuh, demikian pula dengan tanaman jagung. Persyaratan tumbuh yang sesuai, diharapkan dapat menunjang tingkat produksi, sesuai denagn harapa petani.

Meskipun tanaman jagung berasal dari daerah tropis, namun jagung dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan di luar daerah tersebut. Hal ini disebabkan variasi sifat pada sejumlah jenis jagung uyang memiliki kemampuan beradaftasi dengan baik, sehingga dalam jangka waktu relatif pendek jagug dapat teersebar  luas di berbagi penjuru dunia.

a. Iklim

Walaupun asal tanaman jagung manis berada di daerah tropis tetapi karena banyak sekali tipe-tipe dan variasi sifat-sifat yang dimilikinya sehingga  jagung manis dapat menyebar luas dan dapat tumbuh baik pada berbagai

iklim.

Untuk pertumbuhannya tanaman jagung Manis dapat hidup baik pada suhu antara 26,5 - 29,50C. Bila suhu diatas 29,50C maka air tanah cepat menguap sehingga mengganggu penyerapan unsur hara oleh akar tanaman. Sedangkan suhu dibawah 16, 50C akan mengurangi kegiatan respirasi.

Tanaman akan tumbuh normal pada curah hujan yang berkisar 250-500 nmm pertahun. Curah hujan kurang atau lebih dari angka yang di atas akan menurunkan produksi. Air banyak dibutuhkan pada waktu perkecambahan dan setelah berbunga. Tanaman membutuhkan air lebih sedikit pada pertumbuhan vegetatif dibanding dengan pertumbuhan generatif. Setelah tongkol mulai kuning, air tidak diperlukan lagi. Idealnya tanaman jagung manis membutuhkan curah hujan 100-125 mm perbulan dengan distribusi merata.

Kekurangan air dalam waktu singkat pada umumnya dapat di toleransi dan hanya berpengaruh kecil terhadap perkembangan biji. Namun, kekurangan air yang berkepanjangan setelah penyerbukan dapat secara nyata menurunkan  bobot kering biji. Pada kondisi tersebut, pertumbuhan biji sebagian disokong

(10)

Tanaman jagung manis menghendaki penyinaran sinar matahari yang  penuh. Di tempat-tempat yang teduh, pertumbuhan jagung manis akan merana

dan tidak mampu membentuk tongkol. (AAK, 1993 )  b. Tanah

Jagung manis dapat tumbuh pada beragam jenis tanah, sehingga hal utama yang menyebabkan produksi tidak baik pada pertanaman di daerah tropis adalah produktivitas tanah yang rendah. Untuk meingkatkan produksi dapat dilakukan dengan pembukaan areal baru (Leagreid, et all, 1999).

Pada tanah berpasir, tanaman jagung manis hibrida bisa tumbuh dengan baik dengan syarat kandungan unsur hara tersedia dan mencukupi. Pada tanah berat atau sangat berat, misalnya tanah grumosol, jagung manis hibrida masih dapat tumbuh dengan baik dengan syarat tata air (drainase) dan tata udara (aerasi) diperhatikan. Adapun tanah yang paling baik untuk  ditanami jagung manis hibrida adalah tanah lempung berdebu, lempung  berpasir atau lempung . ( AAK, 1993 )

c. Ketinggian Tempat

Jagung dapat ditanam di Indonesia mulai dari dataran rendah sampai di daerah pegunungan yang meniliki ketinggian antara 1.000  –  1.800 m dari eprmukaanair laut. Di Kenya jagung dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian antara 1.200m dan 1.800 m dan di Asia jagung masih dapt tumbuh pada ketinggian 2.000 m. Jagung yang ditanam di dataran rendah 800 m dari permukaan air laut dapat berproduksi dengan baik, dan pada ketinggian di atas 800 m dari permukaan air laut pun jagung masih bisa memberikan hasil yang baik pula. ( AAK, 1993 )

d. Intensitas Penyinaran

Sinar matahari merupakan sumber energi dan sangat membantu dalam  proses asimilasi daun. Pada proses asimilasi tersebut sinar matahari  berperan langsung pada pemasakan makanan yang kemudian diedarkan ke

seluruh tanaman bagian tubuh tanaman. Hasil dari asimilasi yang disalurkan ke bagian calon buah, menjadikan calon buah semakin cepat berkembang dan pengisian buah pun makin bertambah baik, tongkol berisi sehingga hasil tanaman yang diharapkan dapat terwujud. Di samping itu penyinaran

(11)

matahari juga berperan dalm pembentukan batang, batang menjadi lebih kokoh.

e. Curah Hujan

Air sangat diperlukan untuk hidup semua makhluk, termasuk tanaman. air dapat menyedisksn atau menyiapkan zat hara dari dalam tanah ke daerah  perakaran tanaman, sehingga memudahkan proses penyerapan hara oleh

akar  – akar tanaman.

Setiap tanaman membutuhkan persyaratan persyratan tertentu terhadap curah hujan yang diperlukan. Pengaruh curah hujan ini dapat terlihat jelas, khususnya di pulau Jawa. Pada daerah yang curah hujannya merata dengan  batas musim kemarau yang kurang tegas, seperti sebagian daerah di Jawa

Barat, maka kebutuhan air cukup terpenuhi sehingga jagung dapat tumbuh denagn baik. Apabila tanaman jagung dikelola dengan baik, maka akan memberikan hasil per hektar yang cukup lumayan. ( AAK, 1993 )

f. Kemiringan Tanah

Kemiringan tanah ada hubunganya dengan gerakan air pada permukaan tanah. Hal ini juga merupaka salah satu syarat kehidupan tanaman terrmasuk tanaman jagung. Tanah dengan kemiringan kurang dari 8% dapat dilakukan penanaman jagung.pada tingkat kemiringan tarsebut sangat kecil kemungkinan terjadinya erosi tanah. Namun air hujan yang berlebihan akan terbagi, sebagian meresapdalam tanah dan sebagian lain dialirkan ke daerah yang lebih rendah.

Tanama jagung disuatu daerah yang mempunyai tingkat ke miringan lebih dari 8%, sebaiknya dilakukan pembentukan teras lebih dahulu. Bentuk teras ada beberapa macam, ada teras berbentuk tunggal, pendek atau memenjang. Pada umumnya teras di bedakan menjadi teras tunggal dan ters memenjang. Tujuan pembentukan teras untuk menghambat terjadinya aliran air yang agak cepat, yang dapat membawa hara pada tanah yang dilewatinya.

Perpindahan kandungan hara bersama tanah yang di lalui aliran air  sering disebut dengan erosi tanah. Tanah yang telah tercuci atau tererosi tersebut akan menjadi tanah gersang, miskin hara sehingga untuk 

(12)

 pengolahan berikutnya perlu tambahan pupuk baik pupuk alam ataupun  pupuk buatan. ( AAK, 1993 )

3. Teknik Budidaya A. Syarat Benih

Benih sebagai bahan utama atau modal pokok dalam budidaya tanman  juga harus di persiapkan. Benih yang diperlukan biasanya dikaitkan dengan tujuan dan perencanaan tanaman. oleh sebab itu biasa terjadi  jumlah kebutuhan benih per Ha berbeda.

Varietas unggul sering kali menjadi incaran para petani jagung, sebab  benih sudah mendapat pengesahan dari piahak yang bersangkutan.benih ini baredar dalam kemasan berlabel dan telah teruji kemurnian benih terhadap kotoran maupun biji lain dan telah teruji ketahanan terhadap  penyakit dan lain sebagainya.

Di samping itu kembampuan menghasilkan/bereproduksi dalam umur  anaman relatif pendek serta dapat beradaptasi dengan baik di mana pun  jagung ditanam. Hal ini merupakan daya tarik tersendiri bagi petani  jagung.

1. Kebutuhan benih

Benih yang di butuhkan biasanya diperoleh dengan cara membeli pada kios-kios pertanian atau di tempat penjualan benih jagung, terutama  benih yang hanya dipergunakan satu kali pakai, seperti jagung hibrida. Sedangkan untuk jagung jenis lokal yang memiliki keunggula tertentu,  para petani dapat membuat benih sendiri dengn cara memilih/memetik 

tongkol yang baik dan sehat serta memiliki keseragaman biji, selanjunya diambil biji yang berbeda di bagian tegah tongkol untuk dijadikan benih.

(13)

Pada umumnya benih yang dibutuhkan sangat tergantung pada:

 Kesehatan benih

Benih sehat akan tumbuh menjadi tanaman kuat. Faktor  kesehatan benih yang berasal dari dalam benih meliputi:

- Keadan embrio baik, normal dan sehat, sehingga memungkinkan biji tumbuh dengan baik pula.

- Keadaan cadang makanan didalam biji cukup sebagai  persediaan selama proses perumbuhan benih.

- Benih tidak terinfeksi oleh hama atau penaykit dan tidak  mengalamiperubahan, baik secara fisis maupun biologis.

 Kemurnian benih

Benih murni, tidak bercampur benih lain ataupun kotoran

 Daya tumbuh

Daya tumbuh benih yang tidak baik dapat mencapai 90% ke atas. Hal ini peru diperhitungkan dalam menghitung kebutuhan benih.

2. Jarak tanam

Jarak tanam yang semakin sempit memerlukan jumlah benih yang semakin basar. Apa lagi jika jagung ditanam dengan sistem tanam monokloltur akan membutuhkan benih jauh lebih besar dibanding dengan sistem tanam tumpangsari. Pengaturan jarak tanam ini di tentukan oleh umur varietas jagung dan populasi tanaman yang optimim.

Pada tanaman jagung berumur dalam yaitu kira-kira 110 hari seperti Metro, Harapan, Bogor Composite, bisa dilakukan dengan jarak  tanam 75x25 cm dan 1 benih tiap lubang atau jarak 100 x 40 cm dengan 2 benih tiap lubang memerlukan bibit 50.000 tanaman/Ha. Sedangkan jagung yang berumur tengah yaitu 80-90 hari seperti

(14)

Arjuna, Genjah kretek, Penjalinan dengan jarak tanam 75 x 20 cm dengan menggunakan 1 benih tiap lubang memerlukan kira  –  kira 70.000 tanama/Ha. Untuk varietas jagung berumur Genjah 10 cm. Jika  jarak tanam 50 x 20 cm, maka diperlukan bibit 200.000 tanaman dengan 2 benih tiap lubang.sedangkan pada jarak tanam 50 x 10 cm, yang menggunakan 1 benih tiap lubang, diperlukan 200.0000 tanaman. Setiap area peneneman seluas 1 Ha dengan pengaturan jarak 75 x 25 cm dengan menggunakan benih tiap lubang akan membutuhka benih sebanyak antara 20x 30 kg.

Penanaman jagung dapat di lakukan dengan berbagai jarak  tanam. Hal ini tergantunng tujuan penanaman. Selain itu masih ada  jarak yang dengan sendirinya mempengaruhi kebutuhan benih dan  jumlah pohon tiap area tanam.

B. Pengolahan Lahan

Lahan dibersihkan dari sisa tanaman sebelumnya, sisa tanaman yang cukup banyak dibakar, abunya dikembalikan ke dalam tanah, kemudian dicangkul dan diolah dengan bajak. Tanah yang akan ditanami dicangkul sedalam 15-20 cm, kemudian diratakan. Setiap 3 m dibuat saluran drainase sepanjang barisan tanaman. Lebar saluran 25-30 cm, kedalaman 20 cm. Saluran ini dibuat terutama pada tanah yang drainasenya jelek.Di daerah dengan pH kurang dari 5, tanah dikapur  (dosis 300 kg/ha) dengan cara menyebar kapur merata/pada barisan tanaman, + 1 bulan sebelum tanam

C. Pemupukan

Untuk melengkapi tersedianya makanan di dalam tanah dan untuk mencukupi kebutuhan makan dari tanaman yang diusahakan, inaka terwujudlah pupuk buatan. Pupuk buatan ini biasanya memiliki kandungan hara yang diperlukan dalam jumlah besar, seperti urea dengan kadar N = 45%, TSP dengan kadar P2O5 = 46%. KCI dengan kadar K 2O = 50% . Pupuk buatan ini terdiri beberapa macam bentuk 

(15)

yaitu kristal seperti urea, TSP, KCI, bentuk cair seperti pupuk cair  Gemari. Ketiga macam unsur yang terkandung di dalam pupuk buatan dan sexing digunakan yaitu N, P dan K yang juga dibutuhkkan oleh  jagung.

- Waktu pemupukan

Pemupukan dengan pupuk organis sebagai pupuk dasar  dilakukan bersama dengan pengolahan tanah. Pupuk tersebut dapat  berupa pupuk daun, pupuk kandang atau kompos. Pupuk buatan yang mengandung unsur N, P dan K diberikan bersama-sama dengan saat  penanaman benih. Sebagian dari pupuk yang mengandung unsur   Nitrogen diberikan pada scat tananian berumur I bulan bersama dengan  penyiangan dan pernbumbunan, pada umur 45 hari setelah tanam.

Dosis pemupukan hari sejak penanaman, jarak tanamnnya

- Dosis Pemupukan

Pada dasarnya pupuk yang dibutuhkan oleh suatu tanaman tcrgantung kesuburan tanah yang dikelola. Suatu lahan yang memiliki tingkat kesuburan tanah dan jenis tanah yang berbeda. akan berbeda  pula penentuan dosis pupuknya.

D. Teknik Penanaman

1. Penentuan Pola Tanaman

Beberapa pola tanam yang biasa diterapkan :

a. Tumpangsari (intercropping )

Melakukan penananaman lebih dari 1 tanaman ( umur sama atau berbeda ). Contoh : tumpangsari sama umur seperti jagung dan kedelai, tumpangsari beda umur seperti jagung, ketela pohon, padi gogo.

(16)

 b. Tumpangsari Giir ( Multiple Cropping )

Dilakukan secar beruntun sepanjang tahun dengan mempertimbangkan faktor   –  faktor lain untuk mendapatkan keuntungan maksimum. Contoh : jgung muda, padi gogo, kedelai, kacang tanah,dll.

c. Tanaman Bersisipan ( Relay Cropping )

Pola tanam dengan menyisipkan satu atau beberapa jenis tanaman selain tanaman pokok ( dalm waktu tanamn yang bersamaan atau waktu yang berbeda ). Contoh : jagung disisipkan dengan kacang tanah, waktu jagung menjelang panen disisipkan kacang p anjang.

d. Tanaman Campuran ( Mixed Croppping

Penanaman terdiri beberapa tanaman dan tumbuh tanpa atur jarak  tanam maupun larikannya, semua tercampur jadi satu. Lahan efisiean , tetapi riskan terhadap ancaman hama dan penyakit. Contoh : tanaman campuran seperti jagung , kedelai, ubi kayu.

2. Lubang Tanam dan Cara Tanam

Lubang tanam ditugal, kedalaman 3-5 cm, dan tiap lubang hanya diisi 1 butir benih. Jarak tanam jagung disesuaikan dengan umur   panennya, semakin panjang umurnya jarak tanam semakin lebar.

Jagung berumur panen lebih 100 hari sejak penanaman, jarak  tanamnya 40×100 cm (2 tanaman /lubang). Jagung berumur panen 80-100 hari, jarak tanamnya 25×75 cm (1 tanaman/lubang).

E. Teknik Pemeliharaan

1. Penjarangan dan Penyulaman

Tanaman yang tumbuhnya paling tidak baik, dipotong dengan  pisau atau gunting tajam tepat di atas permukaan tanah. Pencabutan

tanaman secara langsung tidak boleh dilakukan, karena akan melukai akar tanaman lain yang akan dibiarkan tumbuh. Penyulaman bertujuan

(17)

untuk mengganti benih yang tidak tumbuh/mati, dilakukan 7-10 hari sesudah tanam (hst). Jumlah dan jenis benih serta perlakuan dalam  penyulaman sama dengan sewaktu penanaman.

2. Penyiangan

Penyiangan dilakukan 2 minggu sekali. Penyiangan pada tanaman jagung yang masih muda dapat dengan tangan atau cangkul kecil, garpu dll. Penyiangan jangan sampai mengganggu perakaran tanaman yang pada umur tersebut masih belum cukup kuat mencengkeram tanah maka dilakukan setelah tanaman berumur 15 hari.

3. Pembumbunan

Pembumbunan dilakukan bersamaan dengan penyiangan untuk  memperkokoh posisi batang agar tanaman tidak mudah rebah dan menutup akar yang bermunculan di atas permukaan tanah karena adanya aerasi. Dilakukan saat tanaman berumur 6 minggu, bersamaan dengan waktu pemupukan. Tanah di sebelah kanan dan kiri barisan tanaman diuruk dengan cangkul, kemudian ditimbun di barisan tanaman. Dengan cara ini akan terbentuk guludan yang memanjang.

4. Pengairan dan Penyiraman

Setelah benih ditanam, dilakukan penyiraman secukupnya, kecuali bila tanah telah lembab, tujuannya menjaga agar tanaman tidak  layu. Namun menjelang tanaman berbunga, air yang diperlukan lebih  besar sehingga perlu dialirkan air pada parit-parit di antara bumbunan

(18)

F. Panen dan Pasca Panen 1. Ciri dan Umur Panen

Umur panen + 86-96 hari setelah tanam. Jagung untuk sayur  (jagung muda, baby corn) dipanen sebelum bijinya terisi penuh (diameter tongkol 1-2 cm), jagung rebus/bakar, dipanen ketika matang susu dan jagung untuk beras jagung, pakan ternak, benih, tepung dll dipanen jika sudah matang fisiologis.

2. Cara Panen

Pemetikan jagung dapat dilakukan dengan mematahkan tangkai  buah jagung, sedangkan batang jagung yang masih berdiri dapat dimanfaatkan sebagiatajar untuk tanaman merambat pada penanaman  berikutnya ( pergiliran tanaman).

Pada lahan yang luas dan telah menggunakan teknologi modern  pemetikan jagung dilakukan dengan alat mesin. Penggunaan alat mesin ini sangat cocok apabila deterapkan pada daerah yang memilki hamparan luas dan rata, dan tempat tersebut sukar untuk mendapatkan tenaga  pemetik jagung.

3. Pengupasan

Dikupas saat masih menempel pada batang atau setelah  pemetikan selesai, agar kadar air dalam tongkol dapat diturunkan

sehingga cendawan tidak tumbuh.

4. Pengeringan

Pengeringan jagung dengan sinar matahari (+7-8 hari) hingga kadar air + 9% - 11 % atau dengan mesin pengering.

(19)

5. Penyortiran dan Penggolongan

Biji-biji jagung dipisahkan dari kotoran atau apa saja yang tidak  dikehendaki (sisa-sisa tongkol, biji kecil, biji pecah, biji hampa, dll). Penyortiran untuk menghindari serangan jamur, hama selama dalam  penyimpanan dan menaikkan kualitas panenan.

2.4 Hubungan Perlakuan yang Dinyatakan dengan Komoditas ( Berisi penjelasan tentang pengaruh perlakuan yanng digunakan terhadap pertumbuhan dan hasil komoditas masing

 – 

masing)

Perlakuan jarak tanam ini sangt mempengaruhi  pertumbuhankomodits jagung. Karena jika jarak tanam terlalu sempit antar tanaman. hal ini menyebabkan terjadinya kompetisi terhadap unsur hara tanaman. selain itu, jarak tanam juga mempengaruhi terhadap kebutuhan benih sebagi bahan tanaman. ( Bilman WS, 2001 )

Pada perlakuan jarak tanam 70 × 25 cm, pertumbuhan jagung yang perlakuan 1 biji perlubang sangat baik daripada perlakuan yang 2 benih perlubang.

(20)

3. BAHAN DAN METODE

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Pratikum ini dilaksankan dilaksanakan di Kebun Pratikun di Desa Kepuharjo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Pada tanggal 1 Oktober. Pengamtan dilakukan setiap hari Senin.

3.2 Alat dan bahan + fungsi

3.2.1 Alat :

 Cangkul : untuk membuat bedengan, saluran irigasi, menyiangi

 Cetok : menyiangi gulma

 Tali Rafia : untuk pembatas bedengan

 Kayu : untuk pembatas dibagian pojok bedengan

 Meteran : untuk mengukur bedengan dan jarak tanam

 Alat tulis : untuk mencatat hasil pengamatan

 Gembor : untuk menyiram tanaman

 Kamera : untuk dokumentasi

3.2.2 Bahan

 Kotoran hewan : untuk menambah nutrisi pada tanaman

 Benih jagung : sebagai bahan tanam

 Air : untuk mensuplai air 

(21)

3.3 Cara Kerja ( Diagram Alir + Penjelasan)

3.3.1 Diagram Alir 

Pengolahan Lahan

Dicangkul lahan tersebut

Pemberian bahan organik 

Penanamanan

Jarak Tanam 70 × 25 cm 1 benih perlubang tanam

Pemberian insektisida pada benih jagung

Pemupukan

Menggunakan pupuk KCL, SP36, dan UREA

Perawatan dan Pengamatan

Perawatan dan pengamatan dilakukan setipa hari Senin Perawatan( penyiangan, penyulaman, dan penyiraman) Perawatan juga dilakukan apabila pada waktu luang

(22)

3.3.2 Penjelasan

Pengolahan lahan adalah hal pertama kali yang dilakukan untuk melakukan  penanaman benih jagung. Pengolahan lahan dilakukan bertujuan untuk menyiapkan media tanam yang cocok untuk komoditas jagung. Pengolah lahan dilakukan dengan  pencangkulan pada tanah tersebut. Setelah dilakukan pencangkulan pada tanah

tersebut diberi pupuk kandang untuk menambah unsur hara pada tanh tersebut.

Penanaman dengan jarak 70 × 25 cm, dengan 1 benih perlubang tanam. Sebelum benih tersebut ditanam, terlebih dahulu pada benih diberi insektisida untuk  tidak terserang jamur. Pemupukan bertujuan untuk memberi tambahan unsur hara . dengan unsur hara yang cukup, maka tanaman akan tumbuh degan baik.

Perawatan dilakukan apabila ada waktu luang dan pratikum yaitu pada hari Senin. Perawatan ini bertujuan untuk meminimalisir tingkat kerusakan atau kegagalan  pada komoditas. Pengamatan dilakukan untuk memantau pertumbuhan dan  perkembangan tanaman jagung.

(23)

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil ( Tabel Pengamatan + Grafik + Foto Pengamatan)

Data Kelas F

Tabel Tinggi Perlakuan Jarak Tanam 70 × 25 cm

Tanaman 05/11/2012 12/11/2012 19/11/2012 26/11/2012 t (cm) t (cm) t (cm) t (cm) 1 54 83 104 156 2 63 91 152 200 3 45 67 102 157 4 36 60 92 161 5 59 84 132 154 6 61 85 143 187 7 52 72 136 188 8 40 66 87 104 9 33 68 94 129 10 66 80 155 199 11 63 65 96 143 12 74 80 146 178

Grafik tinggi tanaman jagung pada jarak tanam 70 × 25 cm

0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 1 2 3 4    t    i    n    g    g    i    t    a    n    a    m    a    n     (   c   m     ) pengukuran ke

Data tinggi tanaman kelas F

(24)

Tabel jumlah daun komoditas jagung jarak tanam 70 × 25 cm

Tanaman

05/11/2012 12/11/2012 19/11/2012 26/11/2012

Σ daun Σ daun Σ daun Σ daun

1 6 8 9 11 2 7 9 10 12 3 6 8 9 12 4 6 6 8 10 5 6 8 11 14 6 7 9 13 14 7 7 8 9 12 8 5 6 8 10 9 4 6 8 10 10 8 9 10 11 11 8 8 11 12 12 9 9 12 13

(25)

Dokumentasi klas F

Gambar 1.7 Dokumentasi Kelas F

0 2 4 6 8 10 12 14 1 2 3 4    j    u    m     l   a     h     d   a    u    n tanaman ke Series1

(26)

Data TPT Jagung Kelas E

Perlakuan: JT 70 x 25, 1 biji per lubang

Tanaman

05/11/2012 12/11/2012 19/11/2012 26/11/2012

Σ daun t (cm) Σ daun t (cm) Σ daun t (cm) Σ daun t (cm)

1 6 27 6 35 9 57 10 79 2 7 64 9 84 11 102 14 154 3 6 72 10 130 12 175 13 209 4 3 25 4 39 6 43 8 69 5 8 81 10 126 11 159 13 204 6 9 109 9 117 13 152 13 201 7 6 33 6 37 9 64 8 79 8 6 60 8 87 10 126 12 134 9 7 79 10 115 11 153 12 184 10 7 95 9 107 9 128 12 164 11 6 28 6 41 11 156 13 202 12 7 95 8 131 11 154 13 200 Keterangan:

Kuning = muncul malai jantan

(27)

Grafik Tinggi Tanaman Kelas E 1 benih per lubang dan jarak tanam 70 × 25 cm

Grafik Jumlah DaunKelas E 1 benih per lubang dan jarak tanam 70 × 25 cm

Dokumentasi klas E

Gambar 1.8 Dokumentasi Kelas E

0 50 100 150 200 250 1 2 3 4    t    i    n    g    g    i    t    a    n    a    m    a    n     (   c   m     ) pengukuran ke Series1 0 2 4 6 8 10 12 14 1 2 3 4    j    u    m     l   a     h     d   a    u    n tanaman Series1

(28)

Data TPT Jagung Kelas K 

Tabel pengamatan Kelas K: 2 benih per lubang dan jarak tanam 70 × 25 cm

 No jenis 6-11-2012 13-11-2012 20-11-2012 27-11-2012 1 A 57,5 80,5 108 155 B 54 74 114 128 2 A 76 78 136 149 B 60 84 118 120 3 A 62 73 137 160 B 67,5 81 111 180 4 A 75 103 126 200 B 60 85 102 136 5 A 74 92 134 160 B 60 89 116 150 6 A 51,5 73 121 203 B 65,5 77 105 150 7 A 68,5 82 126,5 150 B 64 81,5 116,5 170 8 A 59,5 93 130 146 B 74 117 133 126 9 A 69 99 133 125 B 78 98 148 200 10 A 73 102 154 170 B 78 95 149 175 11 A 79 126 166 180 B 64,5 108 164 170 12 A 75 120 160 160 B 72 108 166 170

Grafik Kelas K 2 benih per lubang dan jarak tanam 70 × 25 cm

0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 1 2 3 4 Series1

(29)

Tabel jumlah daun Kelas K 2 benih per lubang dan jarak tanam 70 × 25 cm  No Jenis 6-11-2012 13-11-2012 20-11-2012 27-11-2012 1 A 5 9 11 11 B 4 7 8 11 2 A 4 8 11 12 B 4 8 10 8 3 A 5 9 10 12 B 4 9 10 11 4 A 5 7 12 13 B 5 9 11 12 5 A 5 10 12 12 B 4 8 11 12 6 A 3 8 11 13 B 4 7 10 11 7 A 3 9 10 10 B 4 9 10 11 8 A 5 9 11 11 B 5 10 9 10 9 A 4 10 12 12 B 5 10 11 12 10 A 5 10 11 12 B 4 10 12 12 11 A 6 10 13 14 B 3 8 11 13 12 A 5 10 11 12 B 4 9 13 13

Grafik jumlah daun Kelas K 2 benih per lubang dan jarak tanam 70 × 25 cm

0 2 4 6 8 10 12 14 1 2 3 4    j    u    m     l   a     h     d   a    u    n tanaman Series1

(30)

Dokumentasi klas K 

Gambar1.9 Dokumentasi Kelas K

Data TPT Jagung Kelas Q

TabelKelas Q: 1 benih per lubang dan jarak tanam 80 × 25 cm

 No Tanaman Tinggi Tanaman (cm)

5 MST 6 MST 7 MST 8 MST 1 6 15 16 16 24 2 9 21 30 39 52 3 12 7 16 30 30 4 16 16 18 19 35 5 20 11 16 18 78 6 23 11 18 44 47 7 5 10 17 18 19 8 7 14 16 20 30 9 11 36 60 90 103 10 15 15 24 27 27 11 21 10 13 21 27 12 18 18 81 132 134

(31)

Grafik tinggi tanamanKelas Q 1 benih per lubang dan jarak tanam 80 × 25 cm

Tabel jumlah daunKelas Q 1 benih per lubang dan jarak tanam 80 × 25 cm

 No Tanaman Jumlah Daun (helai)

5 MST 6 MST 7 MST 8 MST 1 6 2 2 3 6 2 9 2 4 6 7 3 12 3 4 6 4 4 16 2 2 3 6 5 20 2 3 4 6 6 23 3 3 6 6 7 5 2 4 5 6 8 7 2 3 4 5 9 11 4 8 9 12 10 15 3 4 4 4 11 21 1 3 5 5 12 18 4 8 10 13 0 10 20 30 40 50 60 1 2 3 4    t    i    n    g    g    i    t    a    n    a    m    a    n pengamatan Ke Series1

(32)

Grafik jumlah daunKelas Q 1 benih per lubang dan jarak tanam 80 × 25 cm

Dokumentasi klas Q

Gambar 2.0 Dokumentasi Kelas Q 

0 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4    j    u    m     l   a     h     d   a    u    n pengamatan Ke Series1

(33)

Data TPT Jagung Kelas X

Tabel tinggi tanamanKelas X 2 benih per lubang dan jarak tanam 80 × 25 cm

Sampel Tanaman Tinggi(Cm) Minggu ke 1 2 3 4 1 1 36 75 98 123 2 69 98 102 154 2 1 71 90 105 138 2 97 150 164 187 3 1 72 86 101 124 2 84 120 136 159 4 1 65 109 120 149 5 1 90 143 160 191 6 1 75 107 124 130 7 1 17,5 38 47 68 2 12 12 15 13 8 1 15 38 52 59 9 1 21,5 36 49 61 10 1 13 42 60 69 2 10 24 26 21 11 1 20 29 32 35 12 1 15 26 29 34 2 16,5 24 27 31

Grafik tinggi tanamanKelas X 2 benih per lubang dan jarak tanam 80 × 25 cm

0 20 40 60 80 100 120 1 2 3 4    t    i    n    g    g    i    t    a    n    a    m    a    n     (   c   m     ) pengamatan ke Series1

(34)

Tabel jumlah daunKelas X 2 benih per lubang dan jarak tanam 80 × 25 cm

Sampel Tanaman

Jumlah daun (buah) Minggu ke 1 2 3 4 1 1 7 10 10 8 2 9 11 11 12 2 1 8 10 10 12 2 10 11 13 13 3 1 8 10 11 12 2 9 10 11 14 4 1 10 10 12 13 5 1 10 12 13 14 6 1 8 11 12 12 7 1 5 6 6 5 2 4 4 4 3 8 1 4 5 6 4 9 1 6 7 8 9 10 1 4 7 8 8 2 4 6 7 5 11 1 5 5 6 6 12 1 4 6 6 4 2 5 6 6 6

(35)

Grafik jumlah daunKelas X 2 benih per lubang dan jarak tanam 80 × 25 cm Dokumentasi Kelas X 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4    j    u    m     l   a     h     d   a    u    n tanaman ke Series1

Gambar 2.1 Dokumentasi Kelas X

(36)

4.2 Pembahasan

Dari tabel dan grafik dapat diketahui bahwa pada perlakuan jarak tanam 70 × 25 cm ( 1 benih tiap lubang ) tingkat pertumbuhan semakin meningkat dengan signifikan. Pada tanaman jagung yang ke 2 dan 10 tinggi tanmannya sampai 200 cm.. tingkat  pertumbuhan yang rendah pada tanamnn jagung yang ke 8. Hal ini terjadi juga pada  jumlah daun yang mana jumlahnya menglami kenaikan. Julah daun yang mengalami

kenaikan yang signifikan terjadi pada tanaman yang 5 dan 6.

Pada hasil pengamatan kelas E tinggi tanaman mengalami peningkatan secara signifikan. Pada pengamatan terakhir menunjukkan tinggi tanaman yang mencapai 200 cm. Hal ini juga terjadi pada jumlah daun. Pada jumlah daun terjadi peningkatan yang tiap pengamatan. Pada pengamatan kelas K perlakuan jarak tanam 70 × 25 cm yang 2  benih perlubang, hasil menunjukkan tinggi tanaman rata  –  rata 160 cm pada  pengamatan terakhir. Pada jumlah daun berbanding lurus dengan tinggi tanaman. Pada  pengamatan kelas Q pada perlakuan jarak tanam 80 × 25 cm dengan 1 benih tiap lubang rata  –  rata pengamatan terakhir 50 cm. Hal ini sama dengan jumlah daun. Jumlah daun rata- ratanya tidak mencapai 7 helai. Pada pengamatan kelas X dengan  jarak tanam 80 × 25 cm dengan 2 benih per lubang tanam tinggi tanaman jagung pada  pengamatan terakhir rata- rata kurang dari 100 cm.

Dari ketiga tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa jarak tanam dan jumlah biji  perlubang sangat mempengaruhi tinggi dan jumlah daun pada tanaman jagung manis. Berbagi pengaturan jarak tanam telah dilakukan mendapatkan produksi yang optimal dan pengaturan jarak tanamn ini sangat menentukan kebutuhan benih . Jarak tanam yang semakin sempit memerlukan jumlah benih yang semakin besar. Apalagi jika  jagung ditanam sistem tanam monokultur akan membutuhkan benih jauh lebih besar 

dibanding dengan sistem tanam tumpang sari. Pengaturan jarak tanam ini ditentukan oleh umur varietas jagung dan populasi tanaman yang optimum.

Pada hasil ini sesuai dengan jurnal yaitu selain pengolahan tanah, variasi  pengaturan jarak tanam merupakan salah satu cara pengendalian gulma secara kultur 

teknis, yang dapat untuk meningkatkan daya saing tanaman budidaya terhadap gulma dan meningkatkan hasil. Menurut Mintarih et al.1989 peningkatan kerapatan populasi tanaman persatuan luas pada suatu batas tertentu dapat meningkatkan hasil biji jagung.

(37)

 Namun penambahan jumlah tanaman akan menurunkan hasil karena terjadi kompetisi unsur hara , air, ruang tumbuh dan sinar matahari.

Upaya peningkatan produksi jagung terus dilakukan guna mencukupi kebutuhan antara lain dengan penggunaan varietas unggul, pengembangan kultur teknik yang sesuai dengan kultivarnya. menyatakan bahwa hasil tanaman sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan kultur teknik yang diterapkan dalam budidaya. Kultur teknik  yang diterapkan seperti halnya penetapan jarak tanam, penetapan jarak tanam yang kurang tepat akan dapat menyebabkan hasil yang diperoleh tidak seperti yang diharapkan.

Jarak tanam mempengaruhi lingkungan fisik baik langsung maupun tidak  langsung melalui persaingan antar tanaman dalam memanfaatkan faktor tumbuh. Jarak tanaman yang tepat tajuk tanaman akan segera menutup yang secara tidak  langsung akan menghambat pertumbuhan gulma sehingga pertumbuhan tanaman akan lebih baik yang akhirnya dapat memberikan hasil yang tinggi .Pengaturan jarak tanam selain untuk mempertinggi jumlah tanaman persatuan luas juga dapat dimaksudkan untuk menekan pertumbuhan gulma yang muncul di lapangan.Usaha menekan  pertumbuhan gulma dipertanaman jagung selain dengan pengaturan jarak tanam juga

dapat dilakukan dengan penggunaan herbisida, salah satunya dengan glifosat. Glifosat merupakan herbisida sistemik yang berspektrum luas serta mudah ditranslokasikan dalam jaringan tanaman walau daya bunuhnya lambat . Besarnya energi yang ditangkap oleh tajuk tanaman dapat disebabkan oleh populasi tanaman yang merupakan akibat dari penggunaaan jarak tanam. Semakin dekat jarak tanam maka  jumlah energi yang dapt ditangkap oleh tajuk dibawahnya akan semakin berkurang.

(38)

4.3 Dokumentasi Pratikum

Gambar 2.2 Dokumentasi Kelas F Gambar 2.3 Dokumentasi Kelas E

Gambar 2.4 Dokumentasi Kelas K Gambar 2.5 Dokumentasi Kelas Q 

(39)

5.PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari tabel dan grafik dapat diketahui bahwa pada perlakuan jarak tanam 70 × 25 cm ( 1 benih tiap lubang ) tingkat pertumbuhan semakin meningkat dengan signifikan. Pada tanaman jagung yang ke 2 dan 10 tinggi tanmannya sampai 200 cm.. tingkat pertumbuhan yang rendah pada tanaman jagung yang ke 8. Hal ini terjadi juga pada jumlah daun yang mana jumlahnya menglami kenaikan. Julah daun yang mengalami kenaikan yang signifikan terjadi pada tanaman yang 5 dan 6.

Pada tabel dan grafik kelompok kelas W dengan perlakuan jarak tanam 80 x 25 cm dan 2 benih tiap lubang kenaikan antara tinggi tanaman dan panjang daun  berbanding lurus. Peningkatan tinggi tanaman diiringi dengan penambahan  panjang daun.

Tabel dan grafik Perlakuan: JT 25 x 70 1 benih perlubang diketahui bahwa tinngi dan jumlah tanaman jagung berbanding lurus. Tinggi tiap tanaman berbeda. Hal ini juga terjadi pada jumlah daun tanaman jagung. Dari kettiga tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa jarak tanam dan jumlah biji perlubang sangat mempengaruhi tinggi dan jumlah daun pada tanaman jagung manis. Jarak tanam ini bertujuan untuk pengendalian gulma.

5.2 Saran

Pratikum Teknologi Produksi Tanaman cukup baik dan mengesankan. Untuk ke depannya lagi ditingkatkan kinerja antara asisten dengan pratikan. Untuk asisten materi yang disampaikan sudah jelas.

(40)

DAFTAR PUSTAKA

Annonymous,2012. http://putramegatawang.com/tag/jagung-pipilan&docid. Diakses tanggal 6 Desember 2012

Annonymous,2012 http://jagungbisi.com/budidaya/morfologi-tanaman-jagung

Diakses tanggal 6 Desember 2012

Annonymous, http://collections.infocollections.org/ukedu/en/d/Jg26p2e/3.2.1.html

2012 Diakses tanggal 6 Desember 2012

Annonymous,2012 http://bisi-816.jagungbisi.com/wp-content/uploads/2011/01/akar 

Diakses tanggal 6 Desember 2012

Annonymous,2012 http://jagungbisi.com/budidaya/morfologi-tanaman-jagung

Diakses tanggal 6 Desember 2012

Aak. Teknik Bercocok Tanam Jagung. Kanisius. 1993

Bilman, WS, 2001. Analisis Pertumbuhan Tanaman Jagung manis ( Zea mays  saccharain) , Pergeseran Komposisi Gulma Pada Beberapa Jarak Tanam Jagung dan Beberapa Frekuensi Pengolahan Tanah. Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu.

Mintarsih, EppyYuliani, Sri Hannasih dan Joko Widyatmoko. 1989. Pengaruh Jarak  Tanam di dalam barisan Tanaman Twrhadap Pertumbuhan da Produksi Tanaman Jagung ( Zea mays L.) Varietas Arjuna Farming : 3 – 13.

 NN. Pedoman Bercocok Tanam Padi, Palaawija dan Sayur   –  sayuran. Badan Pelaksana Bimas.1983

 NN. Deskripsi Varietas Padi dan Palawija. BPTP V Jawa Tengah & DIY dan BIP Jawa Tengah. 1987

 Nyimas Mryna E. F dan Ardiayaningsih Puji Lestari. 2010. Peningkatan Efisiensi Konversi Energi Matahari Pada Peningkatan Pertanaman Kedelai Melalui Penanaman Jagung Dengan Jarak Tanam Berbeda. Program Studi

(41)

Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Jambi Kampus Pinang Masak, Mendolo Darat, Jambi 36361

Suprapto,HS. Bertanam jagung. Penebar Swadaya.1988

Triyono, Kharis. 2010. Pengaruh Dosis Glifosfat Dan Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan Gulma Dan Hasil Jagung ( Zea mays L.). Fakultas Pertanian Universitas Slamet Riyadi Surakarta.

Gambar

Gambar 1.1  Bagian - Bagian  Bagian - Bagian Jagung Jagung
Gambar 1.4  Daun Jagung
Gambar 1.5 Bunga Jagung
Gambar 1.6 Buah( Biji) Jagung
+7

Referensi

Dokumen terkait

Interaksi antara sistem jarak tanam dengan metode pengendalian gulma berpengaruh nyata terhadap persentase jumlah tanaman bertongkol dua per plot dan produksi per hektar, tetapi

Parameter yang diamati jenis gulma dan populasi total, berat kering gulma, Tinggi tanaman, jumlah daun, bobot kering tanaman, bobot tongkol, panjang tongkol, lingkar

Sedikitnya populasi gulma pada perlakuan tanpa olah tanah memungkinkan pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik karena tidak terjadinya kompetisi yang tinggi antara

Pemilihan jarak tanam yang tepat sangat mempengaruhi pertumbuhan gulma, disarankan menggunakan jarak tanam 50 x 40 cm trapesium dapat meningkatkan hasil yang lebih baik

Tujuan penelitian ini untuk mempelajari pengaruh jenis stek dan jarak tanam tanam terhadap kecepatan penutupan Arachis pintoi, pertumbuhan gulma, dan hasil

Dalam melakukan pengusahaan jarak pagar, perlu dilakukan teknologi budidaya yang tepat sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik dan memiliki produktivitas yang

Dari semua peubah pertumbuhan tanaman hasil dan komponen hasil sangat berpengaruh terhadap jumlah populasi dan jarak tanaman tanaman jagung memperlihatkan bahwa produksi

Perlakuan jarak tanam 40 x 30 cm 2 pada kedelai merupakan jarak tanam yang cukup baik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai dan tanaman jagung