• Tidak ada hasil yang ditemukan

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK SARANG BERBIAK KOMODO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK SARANG BERBIAK KOMODO"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK SARANG BERBIAK

KOMODO (

Varanus komodoensis

Ouwens, 1912)

DI LOH BUAYA PULAU RINCA

TAMAN NASIONAL KOMODO, NUSA TENGGARA TIMUR

MARLIANA CHRISMIAWATI

DEPARTEMEN

KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2008

(2)

RINGKASAN

MARLIANA CHRISMIAWATI. Identifikasi Karakteristik Sarang Berbiak Komodo (Varanus komodoensis Ouwens, 1912) di Loh Buaya Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur. Dibimbing oleh ABDUL HARIS MUSTARI dan LILIK BUDI PRASETYO.

Komodo (Varanus komodoensis, Ouwens 1912) merupakan reptil endemik yang hanya dapat ditemukan di lima pulau di Indonesia bagian timur, empat diantaranya berada di dalam kawasan Taman Nasional Komodo (TNK). Secara internasional, Komodo oleh IUCN dikategorikan sebagai jenis yang berstatus ”Vurnerable” dan masuk dalam Appendix I CITES. Sarang merupakan komponen dari habitat yang sangat terkait dengan reproduksi satwaliar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sarang berbiak komodo di TNK khususnya di wilayah Loh Buaya, Pulau Rinca.

Penelitian dilaksanakan di TNK, Nusa Tenggara Timur yaitu antara bulan Juli sampai September 2007. Pengolahan data primer dan sekunder dilaksanakan dari November sampai Januari. Pengolahan data dilakukan dengan membuat peta ketinggian, peta kelerengan, profil vegetasi sekitar sarang, dan buffer sungai dan pantai. Analisis data dilakukan dengan menggunakan indeks kesamaan sarang berdasarkan karakteristik dan mikroklimat sarang, analisis vegetasi, analisis korelasi dan analisis deskriptif.

Berdasarkan hasil pengamatan, total sarang komodo yang ditemukan berjumlah 6 sarang (n=6) dengan tipe sarang berupa tipe gundukan bekas sarang burung gosong. Dari keenam sarang tersebut, empat sarang berstatus aktif (LBY1, LBY3, LBY5 dan LBY6) dan dua sarang berstatus tidak aktif (LBY2 dan LBY4). Sarang LBY1 adalah sarang yang digunakan secara bersama oleh komodo dan burung gosong. Sarang komodo memiliki banyak lubang yang digunakan untuk kamuflase. Sarang komodo memiliki diameter terpanjang 9,50-13 m, diameter terpendek 6-11 m dan tinggi 0,70-1,60 m. Setiap sarang memiliki lubang kamuflase dengan diameter terpanjang 0,58-0,87 m, diameter terpendek 0,28-0,47 m dan kedalaman lubang 0,69-1,26 m. Berdasarakan peta ketinggian, sarang komodo berada pada ketinggian 12,50 sampai dengan 15,48 m dpl. Kelerengan sarang berada pada lokasi dengan kelerengan datar. Hanya satu sarang yang berada pada kelerengan landai (8-16 %) yaitu sarang LBY3. Untuk aspect, tiga sarang berada pada daerah datar (flat) yaitu sarang LBY4, LBY5 dan LBY 6, sarang LBY 1 berada pada aspect utara, sarang LBY 2 pada aspect tenggara, dan sarang LBY3 pada aspect timur laut. Jarak sarang dengan sungai (buffer sungai) relatif dekat pada radius 0-200 m dari sungai dan jarak sarang dengan pantai yang paling dekat berjarak antara 300-1100 m.

Keberadaan vegetasi sangat diperlukan bagi anakan komodo untuk menghindar ancaman predator. Tumbuhan yang ditemui di seluruh sarang adalah Tamarindus indica, Schoutenia ovata dan tumbuhan bawah Ageratum sp.. PPV (Persen penutupan Vegetasi) pada keenam sarang relatif jarang, PPV terbesar pada sarang LBY3 dengan nilai 49,40% dan terendah pada sarang LBY5 dengan nilai 5,23 %. Kelembaban udara berkorelasi secara langsung terhadap suhu lingkungan, dan suhu permukaan sebesar -0,79 dan -0,76. Demikian juga suhu lingkungan terdeteksi memiliki korelasi langsung yang signifikan terhadap suhu permukaan (r=0,84). Hasil uji korelasi antara suhu permukaan sarang dengan nilai PPV diperoleh nilai r sebesar -0.91 yang menunjukkan bahwa antara suhu permukaan sarang dengan PPV memiliki hubungan yang erat.

Hasil analisis clustering dengan menggunakan euclidean distance terhadap sarang komodo yang ada di Loh Buaya menghasilkan pengelompokkan sarang menjadi 2 kelompok pada tingkat kesamaan 17,46%. Kelompok pertama hanya terdiri dari sarang LBY5 dan sarang lainnya (LBY1, LBY2, LBY3, LBY4 dan LBY5) tergabung dalam kelompok kedua. Tidak terdeteksi adanya perbedaan yang signifikan untuk faktor profil sarang, vegetasi maupun mikroklimat (kelembaban, suhu permukaan, dan suhu lingkungan) antara sarang aktif dan sarang tidak aktif. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi lingkungan baik di sarang aktif maupun sarang tidak aktif relatif sama, sehingga semua sarang dapat digunakan oleh komodo untuk bersarang.

(3)

SUMMARY

MARLIANA CHRISMIAWATI. The Nest Characteristic Identification of Komodo Dragon (Varanus komodoensis Ouwens, 1912) in Loh Buaya, Komodo National Park, East Nusa Tenggara. Under Supervision by ABDUL HARIS MUSTARI and LILIK BUDI PRASETYO.

Komodo (Varanus komodoensis Ouwens, 1912) is an endemic reptile of five islands in the eastern Indonesia, where four of them are within Komodo National Park boundary. The species is listed in Appendix I of the Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES), and is classified as “Vulnerable” by the International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN). Nest is one of important habitat components which relate to wildlife reproduction. The aim of this study is to identify nest characteristic of komodo dragon in Komodo National Park (KNP) in Loh Buaya, Rinca Island.

The study was carried out in Loh Buaya, one of the large valley in KNP, East Nusa Tenggara, between July to September 2007. During the study, compass, GPS (Global Positioning System), infrared thermometer, scales, camera, were used to collect data. Loh Buaya contour map and komodo dragon nest were used to analyze spatial relationship between nest and landscape components (i.e. elevation, slope, vegetation coverage, river and coast line buffer). By measuring nest similarity index based on nest characteristic and microclimatic components, vegetation analysis, correlation analysis and descriptive analysis.

Based on the observation, six of mound nests were found. The Nests were modification of megapode bird nests, where four of them are active (LBY1, LBY3, LBY5 and LBY6) while the other two was not (LBY2 and LBY 4). Active nests were possessed a number of camouflage holes. Ranges of komodo dragon's nest was 9,50-13 m in longest diameter, 6-11 m in shortest diameter, and 0,70-1,60 m in height. Camouflage holes of active nest were ranged from 0,58-0,87 m in longest diameter, 0,28-0,47 m in shortest diameter, and 0,69-1,26 m in depth. The nests were located between 12,50 and 15,48 m above sea level. Nests were located on flat slope (0-8 %), except for LBY3 was on slight slope (8-16%). Regarding aspect measurement, three nest (LBY4, LBY5 and LBY 6) were located on flat area, LBY1 located to the north, LBY 2 to south east and LBY3 was to the east. Distance of nest from the nearest river (river buffer) were from 0-200 m and distance of nest from nearest coast were from 300-1100m.

The existence of vegetation is crucial for hatchlings to hide from predators and conspecifics. Tamarindus indica and Schoutenia ovata tree and ground plant Ageratum sp. were mostly found on the nest. All of six of nests had rare PPV (vegetion covered gratuity) where the highest was on LBY3 (49,40 %) and the lowest was LBY5 (49,40 %). Air humidity was significantly correlated with environmental temperature and nest surface temperature (-0,79 and -0,76). Environmental temperature was significantly correlated with nest surface temperature (r=0,84). Correlation test between nest surface temperature with PPV value suggessted a significant correlation (r=-0,91).

Clustering analysis with euclidean distance toward every komodo dragon nest in Loh Buaya was resulting two nest grouping base on level of similarity (= 17,46%). The first group was only LBY5 and the another group was group of nest LBY1, LBY2, LBY3, dan LBY4, dan LBY6. There is no difference detected for nest characteristic for nest profiles, vegetation, either for microclimate factors (humidity,environmental and nest surface temperature) between active and inactive nests and suggested that environmental condition of active an inactive nest was similar, pointing that all of the nests can be used by komodos for nesting.

(4)

IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK SARANG BERBIAK

KOMODO (

Varanus komodoensis

Ouwens, 1912)

DI LOH BUAYA PULAU RINCA

TAMAN NASIONAL KOMODO, NUSA TENGGARA TIMUR

MARLIANA CHRISMIAWATI

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan

pada

Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN

KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2008

(5)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Identifikasi Karakteristik Sarang Berbiak Komodo (Varanus komodoensis Ouwens, 1912) di Loh Buaya Pulau Rinca Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dengan bimbingan dosen pembimbing dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, September 2008

Marliana Chrismiawati E34103078

(6)

Judul Skripsi : Identifikasi Karakteristik Sarang Berbiak Komodo (Varanus

komodoensis Ouwens, 1912) di Loh Buaya Pulau Rinca Taman

Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur Nama : Marliana Chrismiawati

NIM : E34103078

Menyetujui: Komisi Pembimbing Ketua,

Dr. Ir. Abdul Haris Mustari, MSc.F. NIP. 131955532

Anggota,

Dr. Ir. Lilik Budi Prasetyo, M.Sc. NIP. 131849393

Mengetahui:

Dekan Fakultas Kehutanan IPB,

Dr.Ir. Hendrayanto, M.Agr. NIP. 131578788

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas izin dan kemudahan dari-Nya sehingga skripsi ini berhasil diselesaikan. Judul yang dipilih yaitu Identifikasi Karakteristik Sarang Berbiak Komodo (Varanus komodoensis Ouwens, 1912) di Loh Buaya Pulau Rinca Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur. Manfaat dari penelitian ini untuk mengetahui karakteristik sarang berbiak komodo yang berguna sebagai data dan informasi berkelanjutan dalam kegiatan pengelolaan serta sebagai salah satu bahan pertimbangan untuk pengambilan kebijakan dalam rangka peningkatan usaha kelestarian komodo di Taman Nasional Komodo.

Bogor, September 2008

(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Yogyakarta pada tanggal 25 Maret 1985 sebagai anak pertama dari pasangan Ali Priyadi dan Suharti. Penulis meulai pendidikan di SDM Karangkajen I Yogyakarta pada tahun 1991 dan lulus pada tahun 1997. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan ke SLTPN 9 Yogyakarta dan lulus pada tahun 2000, setelah itu melanjutkan ke SMUN 5 Yogyakarta dan lulus pada tahun 2003. Penulis diterima di Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan IPB pada tahun 2003 melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB).

Selama mengikuti perkuliahan penulis aktif pada kegiatan HIMAKOVA di Kelompok Pemerhati Gua. Penulis pernah mengikuti kegiatan SURILI (Studi Konservasi Lingkungan) pada tahun 2005 di Taman Nasional Betung Kerihun. Pada tahun 2006, penulis melakukan Praktek Umum Pengenalan Hutan di Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah, KPH Banyumas Barat dan Banyumas Timur serta Praktek Umum Pengelolaan Hutan di Hutan Pendidikan GETAS, Jawa Tengah. Pada tahun 2007, penulis melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapang Profesi (PKLP) di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan pada Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, penulis melakukan penelitian “Identifikasi Karakteristik Sarang Berbiak Komodo (Varanus komodoensis Ouwens, 1912) di Loh Buaya Pulau Rinca Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur” di bawah bimbingan Dr. Ir. Abdul Haris Mustari, MSc.F. sebagai Ketua dan Dr. Ir. Lilik Budi Prasetyo, MS.c sebagai Anggota.

(9)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas izin dan kemudahan dari-Nya sehingga skripsi ini dapat berhasil diselesaikan. Dengan segala kerendahan hati dan ketulusan, ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada:

1. Pak Ik dan Ibu’ serta Adekku atas segala doa, kasih sayang, kesabaran, semangat serta segala dukungan dan pengobanannya.

2. Dr. Ir. Abdul Haris Mustari, MSc.F. dan Dr. Ir. Lilik Budi Prasetyo, MSc. selaku dosen pembimbing atas waktu, kesabaran, arahan, dan masukannya. 3. M. Jeri Imansyah, MSc. atas arahan dalam pengambilan data, bantuan analisis,

koreksian, masukan serta untuk peta konturnya.

4. Dr. Ir. Iin Ichwandi, MS. dan Ir. Trisna Priadi, M.Eng.Sc. selaku dosen penguji dari Departemen Manajemen Hutan dan Departemen Hasil Hutan atas segala masukan, koreksian, serta sarannya.

5. Kepala Balai Taman Nasional Komodo beserta seluruh jajaran stafnya; Pak Heru, Pak Hengki, Mas Ayat, Mas Ihya, Mas Wawan, dan semuanya atas bantuannya selama penelitian juga para petugas lapang di Resort Loh Buaya. 6. Dr. Ir. Jamartin Sihite, MSc. atas arahannya saat penelitian, Pak Frans Harun

dan seluruh jajaran staf PT. Putri Naga Komodo atas bantuannya.

7. Maryati, Karlina juga Lusi atas segala semangat, kebersamaan, dan persahabatan yang diberikan serta waktu untuk berbagi keluh kesah.

8. Keluarga besar KSH 40: Tyas; teman penelitian di lapangan atas bantuan dan kerjasamanya; Uni Reren, Santi, Feri, Yuyun, Bilal, Yulia, Lubis, Ruri, Bohai, Tri, Imran, Ayu, Arul, Adi, Rambo, Elsi, Adhe, Aan dan semuanya yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas segala bantuannya, kebersamaan, kekompakan, dan semangatnya selama ini, juga untuk Mas Sulthon 37 atas kesediaannya mengajari GIS.

9. Semua pihak yang turut membantu penulis dalam menyelesaikan kuliah, penelitian dan penulisan skripsi yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang secara langsung maupun tidak langsung memberikan kontribusi dan bantuannya.

(10)

i

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI... i

DAFTAR TABEL... iii

DAFTAR GAMBAR... iv DAFTAR LAMPIRAN... v I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan Penelitian... 2 C. Manfaat Penelitian... 2

II. TINJAUAN PUSTAKA... 3

A. Klasifikasi... 3 B. Morfologi... 3 C. Penyebaran ... 4 D. Habitat ... 4 E. Populasi ... 4 F. Sarang ... 5 G. SIG... 9

III.KONDISI UMUM... 11

A. Letak dan Luas ... 11

B. Kondisi Pulau Rinca ... 11

1. Topografi ... 11

2. Musim dan Sumber Air ... 11

3. Tanah dan Geologi ... 12

4. Vegetasi ... 12

5. Fauna... 13

C. Aksesibilitas ... 13

IV.METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu ... 14

B. Alat dan Bahan ... 14

C. Jenis Data yang Dikumpulkan ... 15

D. Metode Penelitian... 15

1. Pengumpulan Data ... 15

a. Data Sekunder ... 15

b. Data Primer ... 15

2 Pengolahan Data ... 17

a. Pembuatan Peta Ketinggian dan Peta Kelerengan ... 17

b. Pembuatan Diagram Profil Vegetasi dan Proyeksi Tajuk sekitar Sarang... 18

Referensi

Dokumen terkait

Bila LC DN diterbitkan oleh bank lain dan pembayaran dilakukan di cabang sendiri, cabang pembayar tidak dapat membayar langsung atas wesel yang diunjukan

Sonra Anna oğlunun yoluna bakarak oturdu ve onun gelişini gözetlerken (oğlunun) babasına: 'Oğlunun gelişini ve kendisi ile giden adamı gör' dedi. Sonra Anna ileri

Sampel susu dihomogenisasi. Tetesi kertas cakram dengan sampel susu, lalu letakkan kertas cakram tersebut di atas permukaan media agar yang telah dicampur dengan

Berdasarkan hasil percobaan dapat diketahui bahwa pada bahan terkontaminasi yang sama, zat pendekontaminasi yang paling mampu mengurangi tingkat kontaminasi sehingga aktifitas

andidiasis mukosa (ke%uali genitalia) =1 mg2hari (/11 mg2hari untuk infeksi yang sulit sembuh) diberikan selama ?-/< hari, untuk kandidiasis orofarings (maksimal /< hari,

Berdasarkan analisis dan perhitungan yang telah diperoleh maka dapat diambil kesimpulan terhadap penerapan biaya kualitas untuk meningkatkan efisiensi produksi pada Baker’s

Hasil dan Pembahasan : sam- pel adalah 56 mahasiswa, jenis kelamin terbanyak laki-laki (51%), umur terbanyak 18-21 tahun (53,6%), jumlah IPK sama antara yang dibawah dan diatas 3 ada

Reaksi positif ini diperoleh dengan cara melihat ada tidaknya endapan coklat pada media disekitar koloni yang menunjukkan bahwa fungi tersebut dapat mendegradasi asam tanin