• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEUANGAN ATAS TAHUN IX.SMD/I/2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEUANGAN ATAS TAHUN IX.SMD/I/2014"

Copied!
235
0
0

Teks penuh

(1)

Nom

Tan

LA

PEN

TAHUN

PER

mor :

0

nggal :

2

BA

APORA

NGELO

PEMER

N ANGG

RWAKILA

05/LHP/XI

29 Januari

ADAN PEM

REPUB

AN HA

LAAN B

RINTAH

GARAN 2

BAL

AN PROV

IX.SMD/I/2

i 2014

MERIKSA

BLIK INDO

ASIL PE

ATAS

BARANG

H KOTA

2012 DA

DI

LIKPAP

VINSI KA

2014

KEUANGA

ONESIA

EMER

G MILI

A BALIK

AN 2013

PAN

ALIMAN

AN

RIKSAA

K DAER

KPAPAN

(SEME

NTAN TIM

AN

RAH

N

STER I)

MUR

)

(2)

DAFTAR ISI

Hal.

DAFTAR ISI ...

i

DAFTAR TABEL ...

iii

DAFTAR LAMPIRAN ...

iv

DAFTAR SINGKATAN ...

v

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ... viii

BAB I

PENDAHULUAN ...

1

1.

Dasar Hukum Pemeriksaan ...

1

2.

Standar Pemeriksaan ...

1

3.

Tujuan Pemeriksaan ...

1

4.

Entitas yang Diperiksa ...

1

5.

Lingkup Pemeriksaan ...

1

6.

Sasaran Pemeriksaan ...

1

7.

Kriteria Pemeriksaan ...

1

8.

Alasan Pemeriksaan ...

2

9.

Metodologi Pemeriksaan ...

3

10.

Jangka Waktu Pemeriksaan ...

4

BAB II

GAMBARAN UMUM ...

5

1.

Pengertian dan Jenis Barang Milik Daerah ...

5

2.

Organisasi SKPD Pengelola Barang Milik Daerah ...

5

3.

Kebijakan dan Prosedur ...

6

4.

Nilai Aset Tetap Per 31 Desember 2010, 2011 dan 2012 ...

10

BAB III HASIL PEMAHAMAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN

INTERN PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH ...

11

1.

Lingkungan Pengendalian (

Control Environment

) ...

11

2.

Penilaian Resiko (

Risk Assesment

) ...

12

3.

Aktifias Pengendalian (

Control Activities

) ...

13

4.

Informasi dan Komunikasi ...

14

5.

Pemantauan ...

14

BAB IV HASIL PEMERIKSAAN ... 15

1.

Penggunaan Barang Milik Daerah pada Pemerintah Kota

Balikpapan Belum Memadai ...

(3)

2.

Pemanfaatan Barang Milik Daerah pada Pemerintah Kota

Balikpapan Belum Memadai ...

21

3.

Pemanfaatan Barang Milik Daerah Berupa Kantin pada Sekolah

di Lingkungan Pemerintah Kota Balikpapan Belum Memadai ...

29

4.

Pengamanan Barang Milik Daerah Pemerintah Kota Balikpapan

Belum Sesuai Ketentuan ...

32

5.

Kendaraan Dinas sebanyak 191 Unit Senilai Rp1.866.943.800,00

Tidak Dapat Dihapus ...

39

6.

Terdapat Enam Kendaraan Dinas pada Bagian Kerjasama

Daerah, Administrasi, Wilayah dan Pertanahan Sekretariat

Daerah Kota Balikpapan Tidak Diketahui Keberadaannya ...

41

7.

Pencatatan Barang Milik Daerah pada Buku Inventaris Barang

Belum Akurat dan Andal ...

44

8.

Penatausahaan Barang Milik Daerah Pemerintah Kota

Balikpapan Belum Sesuai Ketentuan ...

(4)

DAFTAR TABEL

Hal.

Tabel 2.1

Perkembangan Nilai Aset Tetap Dalam Neraca Kota Balikpapan

(Setelah Audit) ...

10

Tabel 4.1.1

Data Realisasi Belanja Modal TA 2012 dan TA 2013 (sampai dengan

semester I) ...

15

Tabel 4.1.2

Daftar Penggunaan Kendaraan SKPD oleh Pegawai yang Telah

Mutasi Ke SKPD Lain ...

16

Tabel 4.1.3

Daftar Penggunaan Kendaraan Dinas Oleh Pegawai Yang Tidak

Berhak ...

17

Tabel 4.2.1

Daftar Pinjam pakai BMD Dengan Surat Perjanjian Tidak Memadai ....

21

Tabel 4.2.2

Daftar Pinjam pakai BMD Dengan Pihak Selain Instansi Pemerintah ...

22

Tabel 4.2.3

Daftar Pemanfaatan BMD Tanpa Didukung Perjanjian ...

26

Tabel 4.3.1

Daftar Sewa Kantin Pada Beberapa Sekolah Pada Tahun 2012 dan

2013 ...

30

Tabel 4.4.1

Pengamanan Fisik Aset Tanah ...

33

Tabel 4.5.1

Kendaraan Dinas Roda Dua dan Roda EmpatYang Diusulkan Untuk

Dihapus Namun Belum Memiliki BPKB ...

39

Tabel 4.6.1

Daftar Kendaraan Yang Tidak Diketahui Keberadaan Pada Bagian

Kerjasama Daerah, Administrasi Wilayah Dan Pertanahan

Pemerintah Kota Balikpapan ...

42

Tabel 4.7.1

BMD Tanah yang Masih Bernilai Rp0,00 dan Rp1,00 ...

44

Tabel 4.7.2

Peralatan dan Mesin yang Masih Bernilai Rp0,00 dan Rp1,00 ...

45

Tabel 4.7.3

Kesalahan Penulisan Luas Dalam SIMDA BMD ...

46

Tabel 4.7.4

BMD yang Telah Diserahkan Masih Tercatat Dalam KIB ...

48

Tabel 4.7.5

BMD Sama Dicatat Terpisah ...

48

Tabel 4.7.6

BMD Berupa Buku Dicatat Sebagai Peralatan Dan Mesin ...

49

Tabel 4.7.7

Tanah dan Jalan yang Tidak Memenuhi Kriteria Aset ...

50

Tabel 4.7.8

Bantuan Pihak Ketiga Kepada SMAN 2 yang Belum Dicatat ...

52

(5)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1

Daftar Penggunaan Kendaraan SKPD Oleh Pegawai yang

Telah Mutasi Ke SKPD Lain ...

L.1

Lampiran 2

Daftar Penggunaan Kendaraan Dinas Oleh Pegawai yang

Tidak Berhak ...

L.2

Lampiran 3

Daftar Tanah yang Belum Bersertifikat ...

L.3

Lampiran 4

Daftar Kendaraan yang Belum Mempunyai BPKB ...

L.4

Lampiran 5

Daftar Kendaraan Dinas Roda Dua yang Tidak Memiliki

BPKB dan Akan Dihapus ...

L.5

Lampiran 6

Daftar Kendaraan Dinas Roda Empat yang Tidak Memiliki

BPKB dan Akan Dihapus ...

L.6

Lampiran 7

Peralatan dan Mesin yang Masih Bernilai Rp0,00 dan Rp1,00 .

L.7

Lampiran 8

Daftar Aset Tetap Berupa Buku yang Masih Bernilai Rp0,00

dan Rp1,00 ...

L.8

Lampiran 9

Tanah yang Tidak Diketahui Luasnya ...

L.9

Lampiran 10

Data Sertifikat yang Belum Tercantum dalam Database

SIMDA BMD ...

L.10

Lampiran 11

Biaya Perolehan berupa Honorarium untuk Mendapatkan

BMD Dicatat Terpisah pada Dinas Olah Raga Kebudayaan

dan Pariwisata ...

L.11

Lampiran 12

Aset Tetap Lainnya yang Salah Diklasifikasikan dalam KIB B. L.12

Lampiran 13

Barang Habis Pakai Dinas Pendidikan ...

L.13

Lampiran 14

Pengadaan TA 2013 yang belum diberi nilai ...

L.14

Lampiran 15

Rincian Hibah Dari Kementerian Kelautan dan Perikanan

Kepada Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan ...

L.15

Lampiran 16

Daftar Penerimaan Barang Dari Pihak Ketiga ...

L.16

Lampiran 17

Bantuan Pihak Ketiga Kepada SMAN 2 yang Belum Dicatat

L.17

Lampiran 18

Rincian SKPD yang Belum Memberikan Laporan Semester I

Tahun 2013 ...

(6)

DAFTAR SINGKATAN

A

APBD

: Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

APBDP

: Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan

APBN

: Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

APBNP

: Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan

ATPM

: Agen Tunggal Pemegang Merk

B

BAST

: Berita Acara Serah Terima

BI

: Buku Inventaris

BII

: Buku Induk Inventaris

BP3

: Badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan

BPK RI

: Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia

BPKAD

: Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

BPKB

: Bukti Pemilik Kendaraan Bermotor

BPN

: Badan Pertanahan Nasional

BPMPT

: Badan Penanaman Modal dan Perijinan Pelayanan Terpadu

BMD

: Barang Milik Daerah

BUD

: Bendahara Umum Daerah

BUMD

: Badan Usaha Milik Daerah

C

CSR

:

Corporate Social Responsibility

D

Ditjen

:

Direktorat

Jendral

DPA

: Dokumen Pelaksanaan Anggaran

DBP

: Daftar Barang Pengguna

DBKP

: Daftar Barang Kuasa Pengguna

Disdukcapil

: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

DKPP

:

Dinas

Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman

DPKP

: Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan

DPPA

: Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran

DPRD

: Dewan Perwakilan Rakyat Daerah

DPU

: Dinas Pekerjaan Umum

E

e

-KTP

:

electronic

Kartu Tanda Penduduk

H

HGB

: Hak Guna Bangunan

HPL

: Hak Pengelolaan Lahan

I

(7)

K

Kabag

: Kepala Bagian

Kabid

: Kepala Bidang

Kasi

: Kepala Seksi

Kasubbid

: Kepala Sub Bidang

KJPP

: Kantor Jasa Penilai Publik

Kg

:

Kilogram

KIB

: Kartu Inventaris Barang

KIR

: Kartu Inventaris Ruangan

KPKNL

: Kantor Pelayanan Piutang Dan Lelang Negara

KPA

: Kuasa Pengguna Anggaran

L

LKPD

: Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

LRA

: Laporan Realisasi Anggaran

LAKIP

: Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

M

MA

: Makamah Agung

P

PA

: Pengguna Anggaran

PDAM

: Perusahaan Daerah Air Minum

Pemda

: Pemerintah Daerah

Pemkot

: Pemerintah Kota

Perda

: Peraturan Daerah

Permendagri

: Peraturan Menteri Dalam Negeri

Perwali

: Peraturan Walikota

PK

:

Peninjauan

Kembali

PKT

: PT Pupuk Kaltim

PNS

: Pegawai Negeri Sipil

PP

: Peraturan Pemerintah

PPK

: Pejabat Pembuat Komitmen

PPKD

: Pejabat Pengelola Keuangan Daerah

PSAP

: Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan

Puskesmas

:

Pusat

Kesehatan

Masyarakat

R

RAB

: Rencana Anggaran Biaya

RKA

: Rencana Kerja Anggaran

RKB

: Ruang Kelas Baru

RKUD

: Rekening Kas Umum Daerah

RP

:

Rupiah

RPS

: Ruang Praktik Siswa

Ruko

: Rumah Pertokoan

(8)

S

SAP

: Standar Akuntansi Pemerintahan

SDN

: Sekolah Dasar Negeri

Setda

: Sekretariat Daerah

SIMDA BMD

: Sistem Informasi Manajemen Daerah Barang Milik Daerah

SK

:

Surat

Keputusan

SKPD

: Satuan Kerja Perangkat Daerah

SMAN

: Sekolah Menengah Atas Neegri

SMKN

: Sekolah Menengah Kejuruan Negeri

SOP

: Standar Operasional Prosedur

SP2D

: Surat Perintah Pencairan Dana

T

(9)

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Laporan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu atas

Pengelolaan Barang Milik Daerah

Pemerintah Kota Balikpapan

Tahun Anggaran 2012 dan 2013 (Semester I)

Pengguna Laporan Pemerintah Kota Balikpapan,

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa

Keuangan dan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan

dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia

(BPK) telah melaksanakan Pemeriksaan atas Pengelolaan Barang Milik Daerah

Pemerintah Kota Balikpapan Tahun Anggaran 2012 dan 2013 (Semester I). Pemeriksaan

ini bertujuan untuk mengetahui dan menilai efektivitas sistem pengendalian intern atas

keakuratan nilai dan jumlah barang pada pelaporan barang milik daerah dan pengamanan

barang milik daerah, serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan atas

pengelolaan barang milik daerah yang meliputi penerimaan dan penyaluran, penggunaan,

pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan, penilaian, penghapusan dan

pemindahtanganan, dan penatausahaan. Pemeriksaan dilaksanakan sesuai dengan Standar

Pemeriksaan yang ditetapkan oleh BPK, yang meliputi prosedur-prosedur yang

dipandang perlu sesuai dengan keadaan.

Tanpa mengurangi keberhasilan yang telah dicapai, BPK mengungkapkan bahwa

dalam pelaksanaan Pengelolaan Barang Milik Daerah Pemerintah Kota Balikpapan Tahun

Anggaran 2012 dan 2013 (Semester I) masih terdapat kelemahan implementasi Sistem

Pengendalian Intern dan Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan sebagai

berikut:

1.

Penggunaan Barang Milik Daerah pada Pemerintah Kota Balikpapan belum

memadai;

2.

Pemanfaatan Barang Milik Daerah pada Pemerintah Kota Balikpapan belum

memadai;

3.

Pemanfaatan Barang Milik Daerah berupa Kantin pada Sekolah di Lingkungan

Pemerintah Kota Balikpapan belum memadai;

4.

Pengamanan Barang Milik Daerah Pemerintah Kota Balikpapan belum sesuai

ketentuan;

5.

Kendaraan Dinas sebanyak 191 unit senilai Rp1.866.943.800,00 tidak dapat dihapus;

6.

Terdapat Enam Kendaraan Dinas pada Bagian Kerjasama Daerah, Administrasi,

Wilayah dan Pertanahan Sekretariat Daerah Kota Balikpapan tidak diketahui

keberadaannya;

(10)

Andal; dan

8.

Penatausahaan Barang Milik Daerah Pemerintah Kota Balikpapan belum sesuai

ketentuan.

Berdasarkan

Pemeriksaan

atas

Barang Milik Daerah pada Pemerintah Kota

Balikpapan TA 2012 dan 2013 (Semester I) yang disebutkan di atas, menyajikan kondisi

yang tidak sesuai dengan:

1.

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah;

2.

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik

Negara/Daerah;

3.

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 tentang Perubahan atas Peraturan

Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah;

4.

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan;

5.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006 tentang Standarisasi Sarana

Dan Prasarana Kerja Pemerintahan Daerah;

6.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006 tentang Standarisasi Sarana

Dan Prasarana Kerja Pemerintahan Daerah;

7.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis

Pengelolaan Barang Milik Daerah;

8.

Peraturan Daerah Kota Balikpapan Nomor 14 Tahun 2008 tentang Pengelolaan

Barang Milik Daerah;

9.

Peraturan Walikota Nomor 4 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan

Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota Balikpapan; dan

10.

Peraturan Walikota Balikpapan Nomor 27 Tahun 2012 tentang Sistem Dan Prosedur

Pengelolaan Barang Milik Daerah Kota Balikpapan.

Samarinda, 29 Januari 2014

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur

Penanggung Jawab Pemeriksaan

Sri Haryoso Suliyanto

NIP 19610804119810311001

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.

Dasar Hukum Pemeriksaan

a.

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggung Jawab Keuangan Negara;

b.

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan;

2.

Standar Pemeriksaan

Peraturan BPK RI Nomor 01 Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan Keuangan

Negara (SPKN).

3.

Tujuan Pemeriksaan

Tujuan pemeriksaan Pengelolaan Barang Milik Daerah Tahun Anggaran 2012

dan

2013 (Semester I) adalah untuk mengetahui dan menilai:

a.

Efektivitas sistem pengendalian intern atas keakuratan nilai dan jumlah barang

pada pelaporan barang milik daerah serta pengamanan barang milik daerah; dan

b.

Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan atas pengelolaan barang

milik daerah yang meliputi: penerimaan dan penyaluran, penggunaan,

pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan, penilaian, penghapusan dan

pemindahtanganan, dan penatausahaan.

4.

Entitas yang Diperiksa

Pemerintah Kota Balikpapan.

5.

Lingkup Pemeriksaan

Pengelolaan Barang Milik Daerah (Aset Tetap) TA 2012 dan 2013 (Semester I).

6.

Sasaran Pemeriksaan

Sasaran pemeriksaan diarahkan pada:

a.

Sistem Pengendalian Intern atas Pengelolaan Barang Milik Daerah;

b.

Penatausahaan Barang Milik Daerah;

c.

Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dalam hal penerimaan dan

penyaluran, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan, penilaian,

penghapusan dan pemindahtanganan, dan penatausahaan;

d.

Laporan BMD hasil inventarisasi yang dibuat oleh Pemerintah Kota Balikpapan.

7.

Kriteria Pemeriksaan

a.

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Agraria;

b.

Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1971 tentang Penjualan Kendaraan

Perorangan Dinas Milik Negara;

c.

Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1994 tentang Rumah Negara,

sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2005

(12)

tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1994 tentang

Rumah Negara;

d.

Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 tentang Hak Guna Usaha, Hak

Guna Bangunan dan Hak Pakai atas Tanah;

e.

Peraturan Pemerintah Nomor 106 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan

Pertanggungjawaban Keuangan dalam Pelaksanaan Dekonsentrasi dan Tugas

Pembantuan;

f.

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik

Negara/Daerah;

g.

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan

Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik

Negara/Daerah;

h.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman

Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah;

i.

Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi

Pemerintahan;

j.

Peraturan Daerah Kota Balikpapan Nomor 24 Tahun 2008 tentang Pengelolaan

Barang Milik Daerah;

k.

Peraturan Walikota Balikpapan Nomor 27 Tahun 2012 tentang Sistem dan

Prosedur Pengelolaan Barang Milik Daerah

l.

Perjanjian Kerjasama pengelolaan Barang Milik Daerah dengan pihak Ketiga;

m. Peraturan Perundang-undangan lainnya yang terkait.

8.

Alasan Pemeriksaan

Barang milik daerah/aset tetap adalah salah satu bentuk kekayaan milik daerah yang

memiliki nilai yang sangat dominan dalam total aset Pemerintah Kota Balikpapan.

Nilai yang tinggi dan jumlah item barang yang beraneka ragam membutuhkan

perlakuan/pengelolan yang berbeda, sehingga pengelolaan barang milik daerah

sesuai dengan kriteria pengelolaan barang milik daerah yang berlaku, menjadi suatu

keharusan untuk dapat menyajikan aset secara wajar dalam laporan keuangan. Selain

itu, pengelolaan aset yang meliputi perencanaan kebutuhan dan penganggaran,

penggunaan, penatausahaan, pengamanan dan pemeliharaan, sesuai dengan

peraturan yang ada, juga akan memberikan manfaat kepada Kota Balikpapan untuk

dapat memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat.

Berdasarkan LHP BPK atas pemeriksaan LKPD Tahun 2010-2012, terdapat

masalah-masalah umum yang dihadapi dalam pengelolaan barang milik daerah,

antara lain :

a.

LHP BPK atas pemeriksaan LKPD Tahun 2010:

1)

Inventarisasi Barang Milik Daerah belum selesai dilaksanakan;

2)

Tarif sewa pemakaian Gedung Pusat Pertemuan dan Olahraga (DOME) lebih

rendah dari yang ditetapkan dalam Peraturan Walikota Balikpapan Nomor 1

Tahun 2008.

(13)

b.

LHP BPK atas pemeriksaan LKPD Tahun 2011:

1)

Pengendalian pengelolaan barang milik daerah yang dimanfaatkan oleh pihak

lain tidak memadai;

2)

Penguasaan dan pemanfaatan aset tanah Pemerintan Kota Balikpapan oleh

Kepolisian Daerah Kalimantan Timur tidak didukung dokumen yang sah.

c.

LHP BPK atas pemeriksaan LKPD Tahun 2012:

1)

Penyajian Akumulasi Penyusutan Aset Tetap senilai Rp2.913.554.080,00

tidak mempunyai landasan hukum;

2)

Penyesuaian Saldo Aset Tetap dari hasil penilaian kembali belum mempunyai

landasan hukum;

3)

Terdapat Aset yang disajikan bernilai Rp0,00 dan Rp1,00;

4)

Terdapat Aset yang tidak ada maupun aset dalam kondisi rusak berat minimal

senilai Rp787.120.500,00;

5)

Informasi yang disajikan pada Buku Inventaris Barang tidak akurat;

6)

Terdapat Aset senilai Rp12.000.000.000,00 dalam sengketa dengan pihak lain

dan Aset minimal senilai Rp198.500.000,00 dikuasai pihak lain.

9.

Metodologi Pemeriksaan

Metodologi yang digunakan dalam pemeriksaan ini adalah melalui tahapan

dan teknik-teknik pemeriksaan sebagai berikut:

a.

Tahap Perencanaan:

1).

Materialitas

Materialitas yang dipergunakan dalam pemeriksaan barang milik

daerah adalah nilai minimal atas barang milik daerah dan kondisi-kondisi

tertentu atas barang milik daerah. Materialitas tersebut dipergunakan

sebagai kriteria dalam menentukan jenis barang milik daerah yang akan

diambil sebagai sampel. Adapun unsur-unsur materialitas yang

dipergunakan dalam pemeriksaan ini adalah sebagai berikut;

a)

Barang milik daerah senilai minimal Rp10.000.000,00 dan/atau;

b)

Barang milik daerah yang bernilai strategis terhadap pencapaian tugas

pokok dan fungsi satuan kerja dan/atau;

c)

Barang milik daerah yang digunakan untuk pelayanan umum dan/atau;

d)

Barang milik daerah yang dikuasai oleh pihak lain.

2).

Uji petik pemeriksaan

Pemeriksaan dilakukan dengan cara melakukan pengujian secara

uji-petik atas unit-unit dalam populasi yang akan diuji. Kesimpulan

pemeriksaan diperoleh berdasarkan hasil uji petik yang dijadikan dasar

untuk menggambarkan kondisi dari populasinya. Dalam pemeriksaan

ini, pemeriksa menggunakan metode

non statistical sampling

dengan

(14)

memperhatikan kecukupan jumlah sampel yang dipilih baik dari segi

nilai rupiah atau jenisnya

.

Sampel difokuskan pada SKPD yang menguasai sebagian besar

barang milik daerah, misalnya Sekretariat Daerah, Dinas Kesehatan, Badan

Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, Dinas Pendidikan, Dinas Pekerjaan

Umum, dan Dinas Perhubungan.

b.

Tahap Pelaksanaan

Untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti pemeriksaan sebagai

pendukung temuan dan simpulan pemeriksaan, metodologi pemeriksaan pada

tahap pelaksanaan yaitu melakukan reviu dokumen (

document review

),

wawancara (

interview),

konfirmasi

dan observasi fisik.

c.

Tahap Pelaporan

Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) didasarkan atas temuan dan kertas

kerja pemeriksaan pada tahap pelaksanaan. Temuan yang dituangkan dalam

LHP dan telah memperoleh tanggapan dari pihak yang diperiksa diberikan

rekomendasi sebagai dasar untuk perbaikan dalam pengelolaan barang milik

daerah Pemerintah Kota Balikpapan.

10.

Jangka Waktu Pemeriksaan

Pemeriksaan dilaksanakan selama 30 hari kalender, terhitung mulai tanggal 25

Nopember s.d 24 Desember 2013 berdasarkan Surat Tugas Nomor

434/ST/XIX.SMD/11/2013 tanggal 20 Nopember 2013.

(15)

BAB II

GAMBARAN UMUM

1.

Pengertian dan Jenis Barang Milik Daerah

Barang Milik Daerah (BMD) menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah

adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh oleh daerah atas beban APBD atau

perolehan lainnya yang sah. Sumber-sumber perolehan barang milik daerah yang sah

meliputi:

a.

Barang yang diperoleh dari hibah/sumbangan atau sejenisnya;

b.

Barang yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari perjanjian/kontrak;

c.

Barang yang diperoleh berdasarkan ketentuan undang-undang; atau

d.

Barang yang diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh

kekuatan hukum tetap.

Penatausahaan BMD dibagi ke dalam lima kelompok Kartu Inventaris

Barang (KIB). Kelima KIB tersebut adalah sebagai berikut.

a.

KIB A yaitu kelompok BMD berupa tanah;

b.

KIB B yaitu kelompok BMD berupa peralatan dan mesin;

c.

KIB C yaitu kelompok BMD berupa gedung dan bangunan;

d.

KIB D yaitu kelompok BMD berupa jalan, irigasi, dan jaringan

e.

KIB E yaitu kelompok BMD berupa Aset Tetap Lainnya; dan

f.

KIB F yaitu kelompok BMD berupa Kontruksi dalam Pengerjaan.

Pengelompokan BMD tersebut digunakan Pemerintah Kota Balikpapan

dalam melakukan penyajian aset tetap dalam neraca.

2.

Organisasi SKPD Pengelola Barang Milik Daerah

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Balikpapan Nomor 4 Tahun 2011

tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kota

Balikpapan, BPKAD Kota Balikpapan merupakan unsur pendukung dan pelaksanan

penyelenggaraan di bidang pengelola keuangan dan aset daerah yang bertugas

merumuskan, mengendalikan dan menyelenggarakan pengelolaan keuangan dan aset

daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan. Dalam menyelenggarakan

tugas, BPKAD Kota Balikpapan mempunyai fungsi meliputi:

a.

Perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah;

b.

Permberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang

pengelolaan keuangan dan aset daerah;

c.

Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis bidang

perbendaharaan;

d.

Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis bidang

akuntansi dan pelaporan;

(16)

e.

Perumusan, perencanaan, pembinaan dan pengendalian kebijakan teknis bidang

Analisa kebutuhan Aset;

f.

Perumusan, perencanaan, pembinaan, dan pengendalian kebijakan teknis bidang

inventarisasi dan pemanfaatan aset

g.

Penyelenggaraan urusan kesekretariatan;

h.

Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Badan;

i.

Pembinaan kelompok jabatan fungsional;

j.

pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugasnya.

Pengelolaan BMD dalam struktur organisasi BPKAD Kota Balikpapan,

dilaksanakan oleh bidang:

a.

Analisa Kebutuhan Aset yang membawahi

1)

Sub Bidang penilaian Aset dan Standarisasi Aset

2)

Sub Bidang Pengamanan Aset;

b.

Inventarisasi dan Pemanfaatan Aset, yang membawahi;

1)

Sub Bidang Inventarisasi dan Mutasi Aset;

2)

Sub Bidang Pemanfaatan dan Penghapusan Aset.

3.

Kebijakan dan Prosedur

Kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan pengelolaan BMD

Pemerintah Kota Balikpapan telah ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kota

Balikpapan Nomor 14 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah, yang

mengacu kepada Permendagri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis

Pengelolaan Barang Milik Daerah. Selain itu, Pemerintah Kota Balikpapan juga

menetapkan Peraturan Walikota Balikpapan Nomor 27 Tahun 2012 tentang Sistem

dan Prosedur pengelolaan BMD. Prosedur-prosedur yang berkaitan dengan

pengelolaan BMD adalah sebagai berikut.

a.

Perencanaan Kebutuhan dan Penganggaran

Perencanaan BMD dibuat dengan mempertimbangkan BMD yang telah

dimiliki. SKPD selaku pengguna barang membuat Rencana Kebutuhan Barang

Milik Daerah (RKBMD) yang mengacu kepada Keputusan Walikota tentang

standarisasi sarana dan prasarana kerja pemerintah daerah. RKBMD menjadi

dasar dalam membuat Rencana Kerja Anggaran (RKA) SKPD yang selanjutnya

digunakan dalam penyusunan APBD. Dalam pelaksanaannya ditemukan aset

berupa

software

bansos dan hibah hasil pengadaan belum dimanfaatkan, hal

tersebut disebabkan antara lain karena perencanaan pengadaan BMD belum

memperhatikan kemampuan personil SKPD.

b.

Pengadaan

Pengadaan BMD dilakukan oleh Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan pada

masing-masing SKPD, namun untuk pengadaan barang/jasa yang memiliki

unsur keseragaman dan diperuntukan untuk beberapa satuan kerja dilaksanakan

oleh pengelola barang. Ketika BMD diterima, dilakukan pemeriksaan atas BMD

(17)

oleh Panitia Pemeriksa Barang dan Jasa, yang dibentuk melalui keputusan

Walikota. Pelaporan atas pengadaan barang/jasa disampaikan kepada Walikota

melalui Sekretaris Daerah selaku pengelola barang.

c.

Penerimaan, Penyimpanan, dan Penyaluran

SKPD selaku pengguna barang melakukan pengadaan barang yang

dilaksanakan oleh PPTK. Ketika barang diterima oleh penyimpan/pengurus

barang, dan telah diperiksa oleh tim pemeriksa barang, maka

penyimpan/pengurus melakukan proses administrasi penerimaan barang daerah.

Barang-barang tersebut selanjutnya disimpan dalam tempat penyimpanan yang

telah ditentukan. Dalam pelaksanaannya secara umum terdapat penerimaan

barang dari hibah yang belum dilaporkan dan belum tercatat dalam SIMDA

BMD. Kondisi tersebut disebabkan Pemerintah Kota Balikpapan belum

memiliki sistem pencatatan yang memadai atas penerimaan barang non-APBD

yang diterima langsung di SKPD.

d.

Penggunaan

Penggunaan merupakan penegasan pemakaian barang milik daerah yang

ditetapkan oleh Kepala Daerah kepada pengguna/kuasa pengguna barang sesuai

tugas dan fungsi SKPD yang bersangkutan. Pengguna Barang dalam hal ini

Kepala SKPD berkewajiban melaporkan hasil pengadaan BMD yang telah

dilaksanakan selama TA 2012 dan TA 2013 (semester I) beserta dokumen

pengadaan barang dan jasa serta usul penetapan status penggunaan kepada

pengelola. Usul penetapan status penggunaan tersebut kemudian diteliti dan

diajukan ke Kepala Daerah untuk ditetapkan status penggunaannya.

SKPD Pemerintah Kota Balikpapan selaku pengguna BMD belum membuat

usul penetapan status penggunaan kepada pengelola sehingga belum terdapat

penetapan status penggunaan BMD oleh Kepala Daerah.

e.

Penatausahaan

1)

Pencatatan & Pelaporan

(a)

Pengguna Barang yaitu SKPD, melakukan pencatatan atas BMD yang

digunakan berdasarkan penggolongan barang yaitu KIB A, B, C, D, E,

dan F.

(b)

Berdasarkan pencatatan atas BMD tersebut, Pengguna Barang wajib

membuat Laporan Barang Pengguna Semesteran dan Tahunan, dan

menyampaikannya secara berjenjang kepada pengelola barang.

Pelaporan secara berjenjang dari SKPD kepada Pengelola barang yang

selanjutnya dipergunakan sebagai bahan pembuatan Laporan Barang

Milik Daerah. Pengguna barang belum seluruhnya menyampaikan

laporan semestaeran dalam bentuk laporan hasil pengadaan dan

laporan mutasi barang.

(c)

Penyimpan/Pengurus Barang SKPD sebagian besar melakukan

penatausahaan BMD ke dalam KIB dan Buku Inventaris.

(18)

2)

Inventarisasi

Hasil inventarisasi dari SKPD berupa buku inventaris dan KIB

disampaikan ke BPKAD hanya pada akhir tahun pada saat rekonsiliasi

penyusunan neraca. Pada saat pemeriksaan berakhir, Pemerintah Kota

Balikpapan masih melaksanakan sensus BMD.

f.

Pemanfaatan

Pemanfaatan merupakan pendayagunaan barang milik daerah yang tidak

dipergunakan sesuai tugas pokok dan fungsi SKPD dalam bentuk pinjam pakai,

sewa, kerja sama pemanfaatan, bangun guna serah, bangun serah guna dengan

tidak merubah status kepemilikan. Terdapat BMD Pemerintah Kota Balikpapan

dimanfaatkan oleh pihak ketiga, namun belum didukung perjanjian yang

memadai dan bukan antar pemerintah. Selain itu pemanfaatan BMD tanpa

didukung dengan perjanjian dan yang telah habis jangka waktu perjanjiannya

belum ditindaklanjuti.

g.

Pengamanan

Bentuk pengamanan atas barang milik daerah meliputi :

1)

Pengamanan administrasi

Pemerintah Kota Balikpapan telah mencatat aset yang dimilikinya dalam

KIB sebagai bentuk pengamanan administrasi. Sedangkan untuk

pengamanan atas dokumen tanah dan BPKB kendaraan sudah disimpan

dalam brankas, namun secara fisik, lokasi brankas tidak berada dalam

penguasaan BPKAD namun berada di bagian kepemilikan BMD belum

sepenuhnya dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Balikpapan dimana

sertifikat Umum Sekretariat Daerah.

2)

Pengamanan fisik untuk tanah dan bangunan

Secara umum pengamanan fisik yang dilakukan oleh Pemerintah Kota

Balikpapan atas BMD berupa tanah dan bangunan sudah memadai, artinya

atas tanah tanah dan bangunan milik Pemerintah Kota Balikpapan telah

dipasang plank dan dipagari. Namun, kendaraan dinas sebanyak enam buah

tidak diketahui keberadaannya.

3)

Pengamanan hukum

Pemerintah Kota Balikpapan masih belum sepenuhnya melaksanakan

pengamanan hukum atas BMD, dimana masih terdapat tanah yang belum

dicatat pada daftar inventaris dan belum dibuatkan sertifikat tanah, tanah

yang sudah bersertifikat tapi belum dibalik nama atas nama Pemerintah

Kota Balikpapan. Selain itu, sebanyak 1.255 unit kendaraan bermotor

belum didukung dengan Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB).

h.

Penilaian

Pemkot Balikpapan mempergunakan aplikasi SIMDA BMD (Sistem

Manajemen Keuangan Daerah Barang Milik Daerah dengan tujuan untuk

memudahkan pencatatan serta pelaporan barang milik daerah secara akurat dan

cepat. Hasil laporan barang milik daerah dari aplikasi SIMDA BMD

(19)

dipergunakan dalam menyusun laporan keuangan. Pemeriksaan terhadap kartu

inventaris barang pada aplikasi SIMDA BMD diketahui bahwa masih terdapat

barang milik daerah yang masih bernilai tidak wajar yaitu Rp0,00 dan Rp1,00.

i.

Penghapusan

Pemerintah Kota Balikpapan belum melakukan penghapusan BMD secara

memadai, masih terdapat BMD yang secara fisik sudah tidak dapat digunakan

lagi dan telah diserahkan ke masyarakat, namun masih tercatat pada daftar

BMD di SKPD dan belum dilakukan penghapusan sehingga masih disajikan

dalam Neraca Tahun 2013. Selain kondisi tersebut, belum seluruh SKPD

membuat usulan penghapusan barang milik daerah yang rusak dan tidak

dipergunakan lagi dan sebanyak 191 kendaraan dinas tidak dapat dihapus

karena tidak memiliki bukti kepemilikan.

j.

Pemindahtanganan

Barang milik Pemerintah Kota Balikpapan pada TA 2012 dan 2013 (Semester

I) tidak ada yang dipindahtangankan baik melalui penjualan, tukar menukar,

maupun penyertaan modal.

k.

Pembinaan, pengawasan dan pengendalian

Pembinaan dalam rangka pengelolaan barang milik daerah pada Pemerintah

Kota Balikpapan masih sangat minim, sedangkan untuk pengawasan dan

pengendalian yang dilakukan oleh pengguna barang dan pengelola barang

masih sangat lemah, yang dapat dilihat dari hasil pemeriksaan atas pengelolaan

BMD.

l.

Pembiayaan

Penyimpan/pengurus barang pada masing-masing SKPD diberikan honor dalam

rangka pelaksanaan tugas untuk pengelolaan barang milik daerah.

m.

Tuntutan ganti rugi

Terdapat barang milik daerah yang hilang saat dalam penguasaan

pegawai/pihak lain dan tidak diketahui keberadaannya oleh

penyimpan/pengurus barang maupun pemakai/pengguna barang, namun belum

dilakukan tuntutan ganti rugi atas kelalaian yang dilakukan oleh para

pegawai/pihak lain tersebut.

(20)

4.

Nilai Aset Tetap Per 31 Desember 2010, 2011 dan 2012

Nilai Aset Tetap Per 31 Desember 2010, 2011 dan 2012 berdasarkan Neraca

dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.1

Perkembangan Nilai Aset Tetap Dalam Neraca

Kota Balikpapan (Setelah Audit)

(dalam rupiah)

ASET TETAP

TAHUN

2010 2011 2012

Tanah

832.308.132.947,42

922.609.245.296,99

1.032.110.957.608,04

Peralatan dan Mesin

302.102.379.939,73

266.086.739.540,17

306.943.608.474,78

Gedung dan Bangunan

1.155.072.355.536,33

1.330.967.922.341,21

1.443.960.635.717,7

Jalan, Irigasi, dan Jaringan

1.054.791.060.321,71

1.088.206.657.725.68

1.245.914.257.217,02

Aset Tetap Lainnya

63.985.211.437,58

56.005.875.980,82

28.514.373.057,99

Konstruksi Dalam Pengerjaan

72.505.903.252,05

154.512.066.694.61

272.473.247.444,7

(21)

BAB III

HASIL PEMAHAMAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN

PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH

Dalam rangka pencapaian visi, misi, dan tujuan serta pertanggungjawaban

kegiatan Instansi Pemerintah dalam pengelolaan barang milik daerah, pimpinan Instansi

Pemerintah wajib menerapkan setiap unsur dari Sistem Pengendalian Intern.

Pengendalian Intern Pemerintah terdiri dari lima bagian sesuai dengan unsur Sistem

Pengendalian Intern, yaitu lingkungan pengendalian, penilaian risiko, kegiatan

pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan. Pemahaman sistem

pengendalian intern atas Pengelolaan Barang Milik Daerah Kota Balikpapan yang diuji

memberikan gambaran sebagai berikut.

1.

Lingkungan Pengendalian

Pemerintah Kota Balikpapan telah memiliki landasan hukum dalam mengelola

barang milik daerah berupa Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2008 tentang

Pengelolaan Barang Milik Daerah dan Peraturan Walikota Balikpapan Nomor 27

Tahun 2012 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Barang Milik Daerah Kota

Balikpapan. Kedua peraturan tersebut merupakan implementasi atas terbitnya

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik

Negara/Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang

Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah.

a.

Integritas dan Nilai Etika

Pimpinan entitas telah memiliki komitmen terhadap integritas dan nilai etika

sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku. Nilai integritas dan etika tersebut belum

dituangkan dalam peraturan tertulis, namun pimpinan entitas sudah

mengintruksikan kepada seluruh satuan kerja untuk menyusun sebuah standar

yang meliputi standar operasional prosedur, standar pelayanan, dan etika

pelayanan sebagaimana dimuat dalam Peraturan Walikota Balikpapan Nomor 17

Tahun 2013 tentang Penyusunan Standar Operasional Prosedur, Standar

Pelayanan, dan Etika Pelayanan.

Nilai-nilai tersebut juga secara rutin disampaikan dalam setiap pertemuan

mingguan pejabat struktural (

coffee morning

), sehingga jika terjadi

penyimpangan dapat segera diketahui dan juga mengetahui bagaimana pelaksana

harus menyikapinya. Hal ini dibuktikan selama pemeriksaan diketahui bahwa

para pelaksana pengelolaan barang milik daerah berusaha untuk memperbaiki

penatausahaan barang milik daerah.

b.

Komitmen Terhadap Kompetensi

Belum ada penetapan mengenai tingkat kompetensi (pengetahuan dan keahlian)

yang dibutuhkan untuk suatu pekerjaan tertentu. Hal ini dilihat pada pengurus

barang yang memiliki keterbatasan pengetahuan mengenai pengelolaan barang

milik daerah. Pelatihan telah dilakukan namun belum memadai karena pelatihan

yang sangat minim. Pelatihan pengelolaan barang hanya berupa latihan input

data ke dalam aplikasi simbada, sementara untuk perkembangan yang terjadi

dalam pelaksanaan belum dikelola dengan baik sehingga muncul

(22)

ketidakseragaman dalam penatausahaan barang milik daerah terutama oleh

pengurus barang masing-masing satuan kerja.

c.

Filosofi dan Gaya Kepemimpinan

Prinsip kehati-hatian telah diterapkan dalam setiap pengambilan keputusan

dengan mempertimbangkan manfaat dan dampaknya meskipun analisis resiko

yang dilakukan belum dilakukan secara tertulis. Perputaran personil pada fungsi

utama entitas relatif rendah disebabkan keterbatasan personil baik pada tingkat

pembantu pengelola barang maupun pengguna barang. Keterbatasan tersebut

mengakibatkan adanya kelemahan dalam pengolahan barang milik daerah.

Khusus terkait penatausahaan barang milik daerah, entitas sudah menggunakan

sistem komputerisasi dengan aplikasi simbada dimana terdapat perlindungan

terhadap

database

barang milik daerah dari akses dan penggunaan informasi

yang tidak sah.

d.

Struktur Organinasi

Struktur organisasi yang dimiliki entitas telah mampu untuk menyediakan arus

informasi yang diperlukan dalam mengelola barang milik daerah. Pemerintah

Kota Balikpapan telah membentuk Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

(BPKAD) pada tahun 2012, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan

akuntabilitas penyusuan laporan barang milik daerah. Struktur organisasi di

dalam BPKAD yang secara khusus mengelola barang milik daerah juga sudah

memiliki kejelasan wewenang dan tanggung jawab sebagaimana termuat dalam

Peraturan Walikota Balikpapan Nomor 47 Tahun 2012 tentang Struktur

Organisasi dan Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pengelola Keuangan dan Aset

Daerah.

e.

Pembagian Tanggung Jawab dan Wewenang

Mekanisme pembebanan suatu tanggung jawab, pendelegasian wewenang dan

pengembangan kebijakan dilaksanakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.

Setiap personil yang ditunjuk oleh pimpinan entitas untuk mengelola barang

milik daerah ditetapkan melalui keputusan walikota. Setiap personil entitas

memiliki dan mengetahui wewenang dan tanggung jawab sesuai pembagian

job

description

meskipun tidak secara tertulis. Bila terdapat kendala dalam

pelaksanaan maka selalu dikoordinasikan melalui laporan lisan dan tertulis

kepada pimpinan manajemen. Keterbatasan personil terutama dalam hal

kompetensi menyebabkan entitas/satuan kerja tidak dapat menunjuk personil

yang memiliki kompetensi tertentu dalam mengelola barang milik daerah.

Namun, hal tersebut disiasati dengan mengikutsertakan personil tersebut dalam

pelatihan yang diselenggarakan oleh BPKAD.

2.

Penilaian Resiko

Pada umumnya resiko-resiko atas pengelolaan barang milik daerah sudah

diidentifikasi dan dianalisa. Identifikasi dan analisis yang dilakukan juga sudah

menghasilkan prioritas pekerjaan yang harus dilakukan. Sebagai contoh pada tahun

anggaran 2013, BPKAD memprioritaskan kegiatan pengamanan aset tanah sekolah

dengan melengkapi dokumen-dokumen persyaratan untuk pengurusan sertifikat.

(23)

Namun demikian, identifikasi dan analisa resiko tersebut belum didokumentasikan

secara tertulis guna menentukan status dan pemeringkatan atas resiko-resiko lainnya.

3.

Aktivitas Pengendalian

1.

Reviu atas Kinerja

Pelaporan kinerja entitas/satuan kerja tertuang dalam Laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang membahas pencapaian atas

target/indikator kinerja yang telah disusun, trend atas pencapaian kinerja, dan

permasalahan beserta solusinya. Namun demikian, reviu atas kinerja pengelolaan

barang milik daerah pada umumnya belum menjadi perhatian bagi entitas, baik

pada level pengelola maupun pengguna barang. Hal tersebut tampak pada

database

kartu inventaris barang milik entitas yang menyebutkan adanya

permasalahan-permasalahan, misalnya barang tidak diketahui keberadaannya,

digunakan/dikuasai oleh pihak diluar entitas.

2.

Pembatasan Akses Terhadap Sistem Informasi (Simbada)

Entitas belum memiliki kebijakan dan standar operasional prosedur tertulis

terkait pengamanan sistem informasi. Namun, secara otomatis sistem

komputerisasi yang digunakan dalam mengelola data barang milik daerah

mampu memberikan pengamanan berupa pembatasan akses terhadap data dan

informasi oleh pihak-pihak yang tidak memiliki wewenang otorisasi sistem

tersebut. Entitas sudah menunjuk personil yang disebut pengurus barang yang

diberikan wewenang dan otorisasi atas sistem tersebut.

3.

Pengendalian Fisik Aset

Pedoman teknis maupun tata cara pengendalian/pengamanan fisik aset sudah

termuat dalam Peraturan Walikota Balikpapan Nomor 27 Tahun 2012. Namun

demikian, praktik yang terjadi dilapangan menunjukkan bahwa pengamanan

fisik aset belum memadai terutama untuk aset yang belum digunakan, barang

berharga, dan yang digunakan/dikuasai pihak diluar entitas.

4.

Pencatatan, Pelaporan, dan Dokumentasi

Pencatatan dan pelaporan barang milik daerah pada entitas sudah dilaksanakan

oleh personil yang disebut pengurus barang yang diberikan wewenang dan

otorisasi untuk mencatat, menambah, mengurangi, dan mengubah data barang

milik daerah. Pengurus barang tersebut, dapat dibantu oleh penyimpan barang,

juga mendokumentasikan dan menyimpan dokumen-dokumen yang terkait

ataupun barang milik daerah itu sendiri. Akan tetapi, perlu menjadi perhatian

bahwa proses pelaporan secara berjenjang dan berkala belum dilaksanakan

secara menyeluruh oleh satuan kerja entitas.

5.

Pemisahan Fungsi

Pemisahan fungsi sebagaimana dalam ruang lingkup pengelolaan barang milik

daerah mulai dari perencanaan, pengadaan, sampai dengan pelaporan sudah

dilaksanakan oleh entitas. Akan tetapi, patut menjadi perhatian adalah adanya

perangkapan fungsi yaitu antara fungsi pengurus dengan penyimpan barang

sebagaimana termuat dalam Peraturan Walikota Balikpapan Nomor 27 Tahun

2012 pasal 13 ayat (1). Melihat dari tugas pengurus dan penyimpan barang yang

(24)

saling berkaitan, maka akan mudah disalahgunakan jika tidak ada pengendalian

dengan pemisahan fungsi.

4.

Informasi dan Komunikasi

Dalam menunjang pengelolaan barang milik daerah, Pemerintah Kota Balikpapan

telah menggunakan teknologi informasi berupa aplikasi Simbada. Aplikasi tersebut

mampu memberikan keamanan

database

barang milik daerah dengan pembatasan

akses terhadap pengguna yang tidak memiliki sebagai

user id

. Praktik yang terjadi

pada Pemerintah Kota Balikpapan adalah pemilik

user id

pada satuan kerja hanya

pengurus barang.

Dasar bagi pengurus barang memasukkan data berasal dari sumber yang valid dan

akurat, yaitu transaksi pembelian, hibah, kontrak konstruksi, dan perolehan lainnya.

Data yang ada tidak mampu memberikan informasi yang valid dan akurat ketika

terjadi penambahan nilai aset akibat adanya proses kapitalisasi pengeluaran biaya

setelah perolehan aset. Hal tersebut terjadi karena keterbatasan aplikasi simbada

yang tidak mampu memprosesnya, sehingga ketika pengurus barang memasukkan

data pengeluaran biaya setelah perolehan aset maka akan muncul item aset baru

bukan menambah nilai aset yang sudah ada. Kesalahan informasi juga dapat terjadi

ketika pengurus barang memasukkan data berdasarkan nilai kontrak/surat perintah

kerja secara utuh tanpa melihat rincian jenis dan nilai aset yang terdapat didalamnya.

Atas kesalahan informasi yang dihasilkan aplikasi tersebut, belum dilakukan

reviu/verifikasi secara memadai karena selama pemeriksaan masih ditemukan

kesalahan-kesalahan tersebut.

5.

Pemantauan

Pengawasan oleh atasan langsung pengurus barang belum memadai karena pada

umumnya pengelolaan barang milik daerah belum menjadi perhatian bagi entitas,

baik pada level pengelola maupun pengguna barang. Sedangkan pengawasan oleh

Inspektorat Kota Balikpapan telah dilaksanakan dengan melakukan pemeriksaan

pengelolaan barang milik daerah secara berkala dan memantau tindak lanjut atas

hasil pemeriksaan.

Entitas ataupun satuan kerja terkait pada entitas secara aktif menindaklanjuti hasil

pemeriksaan, baik pemeriksaan oleh Inspektorat Kota Balikpapan maupun BPK.

Sebagai contoh adalah barang milik daerah yang belum memiliki nilai sudah

dilakukan penilaian oleh tim penilai independen.

(25)

BAB IV

HASIL PEMERIKSAAN

1.

Penggunaan Barang Milik Daerah pada Pemerintah Kota Balikpapan Belum

Memadai

Tahun Anggaran (TA) 2012 Pemerintah Kota Balikpapan mengadakan Barang

Milik Daerah (BMD) melalui belanja modal dengan total realisasi sebesar

Rp478.328.413.264,88 dan Tahun Anggaran 2013 sampai dengan bulan Juni telah

terealisasi anggaran belanja modal sebesar Rp209.504.054.535,64. Realisasi belanja

modal TA 2012 dan TA 2013 (sampai dengan semester I) disajikan pada tabel 4.1.1.

Tabel 4.1.1

Data Realisasi Belanja Modal TA 2012 dan TA 2013 (sampai dengan semester I)

(dalam rupiah)

No

Jenis Belanja Modal

Realisasi Tahun 2012

Realisasi Tahun 2013

(Semester I)

1

Tanah

79.316.380.520,00

7.386.573.265,00

2

Peralatan dan Mesin

46.950.783.887,00

8.621.486.435,00

3

Gedung dan Bangunan

213.062.890.454,82

156.590.038.763,44

4

Jalan, Irigasi dan

jaringan

112.511.017.614,06

34.680.632.562,20

5

Aset Tetap Lainnya

26.487.340.789,00

2.211.056.510,00

6

Aset Lainnya

0,00

14.267.000,00

Total

478.328.413.264,88

209.504.054.535,64

Pemeriksaan atas penggunaan BMD hasil pengadaan tahun anggaran 2012 dan

2013 (semester I) menunjukan penggunaan barang milik daerah pada Pemerintah Kota

Balikpapan belum memadai. Hal ini dijelaskan sebagai berikut.

a.

Pengguna Barang belum membuat usulan penetapan status penggunaan BMD

Pengguna Barang dalam hal ini Kepala SKPD berkewajiban melaporkan hasil

pengadaan BMD yang telah dilaksanakan selama TA 2012 dan TA 2013 (semester I)

beserta dokumen pengadaan barang dan jasa serta usul penetapan status penggunaan

kepada pengelola. Usul penetapan status penggunaan tersebut kemudian diteliti dan

diajukan ke Kepala Daerah untuk ditetapkan status penggunaannya.

Pemeriksaan pada tujuh SKPD dilingkungan Pemerintah Kota Balikpapan

menunjukan bahwa dalam hal penggunaan BMD, SKPD selaku pengguna BMD

belum membuat usul penetapan status penggunaan kepada pengelola sehingga belum

terdapat penetapan status penggunaan BMD oleh Kepala Daerah. Konfirmasi dengan

penyimpan dan pengurus barang pada tujuh SKPD yaitu Sekretariat Daerah, Dinas

Pekerjaan Umum, Dinas Tata Kota dan Perumahan, Dinas Kesehatan Kota, Dinas

Pendapatan, Kantor Arsip dan Perpustakaan dan BPKAD diperoleh informasi kondisi

tersebut terjadi karena ketidaktahuan SKPD untuk mengajukan usul penetapan status

penggunaan kepada pengelola barang.

b.

BMD berupa

Software

belanja bantuan sosial dan hibah tidak digunakan

BPKAD pada TA 2012 merealisasikan belanja modal berupa pengadaan

software

/sistem aplikasi komputer berupa

software

belanja bantuan sosial dan hibah

(26)

2012. Nilai tersebut sesuai dengan nilai SPK Nomor 900/117/BPKAD/X/2012 tanggal

30 Oktober 2012 dengan pelaksana pekerjaan adalah PT. Greenboks Intermatika.

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 45 hari kalender sejak tanggal SPK

sampai dengan tanggal 13 Desember 2012. Pekerjaan tersebut telah dinyatakan selesai

melalui BAST Nomor 900/188/BPKAD-XII/BA-PB/2012 tanggal 11 Desember 2012

Hasil pemeriksaan BPK yang dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan

keberadaan atas aset tetap Nomor 06/BAP-Aset Tetap/BPN/XII/2013 tanggal 5

Desember 2013 menunjukan bahwa

software

belanja bantuan sosial dan hibah belum

digunakan dalam rangka pelaksanaan realisasi belanja bantuan sosial dan hibah.

Konfirmasi dengan PPTK menginformasikan bahwa pengadaan

software

yang

dilaksanakan pada bulan Desember tahun 2012 rencananya akan digunakan untuk

pelaksanaan anggaran belanja bantuan sosial dan hibah TA 2013. Akan tetapi,

pelatihan kepada operator

software

bansos dan hibah sampai dengan berakhirnya

tahun 2012 belum dapat diselesaikan karena padatnya volume kerja pada akhir tahun

yang mengakibatkan pegawai BPKAD tidak dapat mengikuti pelatihan. Kondisi

tersebut mengakibatkan pada awal tahun 2013 pelaksanaan realisasi belanja bansos

dan hibah tidak menggunakan

software

tersebut dan untuk saat ini sudah terlalu

banyak data bansos dan hibah yang perlu diinput jika ingin menggunakan

software

bansos dan hibah. Hasil konfirmasi juga menjelasakan bahwa pada tahun 2014

BPKAD akan mulai menggunakan

software

tersebut.

c.

Penggunaan Kendaraan Dinas oleh Pegawai yang Mutasi

Data penggunaan kendaraan dinas yang diperoleh dari 42 SKPD diketahui

terdapat 74 buah kendaraan dinas SKPD yang digunakan oleh pegawai yang telah

mutasi ke SKPD lain. Data penggunaan kendaraan SKPD oleh pegawai yang telah

mutasi disajikan pada tabel 4.1.2.

Tabel 4.1.2

Daftar Penggunaan Kendaraan SKPD oleh Pegawai yang Telah Mutasi Ke SKPD Lain

No

SKPD

Jumlah Kendaraan

Total

Mobil

Sepeda Motor

1

Badan Kepegawaian Daerah

3

3

6

2

Badan Penaggulangan Bencana dan Kebakaran

1

1

3

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

3

6

9

4

Bagian Hukum

2

2

5

Bagian Humas Protokol

1

3

4

6

Bagian Organisasi

2

2

7

Bagian Pembangunan

1

2

3

8

Bagian Umum

3

8

11

9

Dinas Pasar

2

2

10

Dinas Pekerjaan Umum

6

6

11

Dinas Pendapatan Daerah

4

5

9

12

Dinas Pendidikan

2

2

13

Dinas Tenaga Kerja dan Sosial

2

6

8

14

Kantor Satuan Polisi pamong Praja

1

1

2

15

Kelurahan Baru Tengah

1

1

(27)

No

SKPD

Jumlah Kendaraan

Total

Mobil

Sepeda Motor

17

Kelurahan Manggar

2

2

18

Kelurahan Margasari

1

1

19

Kelurahan Sumber Rejo

1

1

Total Kendaraan oleh Pegawai Mutasi

26

48

74

Rincian Daftar Penggunaan Kendaraan SKPD Oleh Pegawai yang Telah Mutasi Ke SKPD Lain

terdapat pada

lampiran 1.

d.

Penggunaan Kendaraan Dinas oleh Pegawai Yang Tidak Berhak

Kendaraan dinas adalah kendaraan milik pemerintah daerah yang

dipergunakan hanya untuk kepentingan dinas, terdiri atas kendaraan perorangan dinas,

kendaraan dinas operasional/kendaraan dinas jabatan, dan kendaraan dinas

khusus/lapangan. Data penggunaan kendaraan dinas SKPD yang diperoleh dari 42

SKPD terkait dengan diketahui terdapat 272 buah kendaraan dinas dari 40 SKPD yang

digunakan pegawai yang tidak berhak.

Penggunaan kendaraan oleh yang tidak berhak antara lain Pegawai Negeri

Sipil (PNS) dengan tingkat jabatan Eselon IV menggunakan kendaraan dinas berupa

mobil. PNS dengan jabatan Eselon IV hanya berhak menggunakan kendaraan dinas

berupa sepeda motor. Selain itu, terdapat penggunaan kendaraan dinas di luar

kendaraan operasional SKPD yang digunakan oleh PNS dengan jabatan staf dan

Pegawai Tenaga Perbantuan (Non PNS). Berikut data penggunaan kendaraan dinas

oleh pegawai yang tidak berhak disajikan pada tabel 4.1.3.

Tabel 4.1.3

Daftar Penggunaan Kendaraan Dinas Oleh Pegawai Yang Tidak Berhak

No

SKPD

Jumlah

Kendaraan

Total

Mobil

Sepeda

Motor

1

Badan Kepegawaian Daerah

0

5

5

2

Badan Penaggulangan Bencana dan Kebakaran

0

28

28

3

Bagian Hukum

1

0

1

4

Bagian Humas Protokol

2

4

6

5

Bagian Organisasi

1

1

2

6

Bagian Pembangunan

2

0

2

7

Bagian Pemerintahan

0

1

1

8

Bagian Umum

2

47

49

9

Dinas Pekerjaan Umum

5

0

5

10

Dinas Pendapatan daerah

5

0

5

11

Dinas Pendidikan

3

47

50

12

Disporabudpar

4

3

7

13

Kantor Satuan Polisi pamong Praja

3

15

18

14

Kelurahan Baru Tengah

2

3

5

15

Kelurahan Baru Ulu

2

1

3

16

Kelurahan Batu Ampar

2

2

4

17

Kelurahan Damai

2

4

6

(28)

No

SKPD

Jumlah

Kendaraan

Total

Mobil

Sepeda

Motor

19

Kelurahan Damai Baru

1

0

1

20

Kelurahan Graha Indah

1

0

1

21

Kelurahan Gunung Bahagia

2

3

5

22

Kelurahan Gunung Samarinda Baru

1

0

1

23

Kelurahan Gunung Sari Ulu

2

3

5

24

Kelurahan Gunungsari Ilir

1

1

2

25

Kelurahan Karang Jati

2

2

4

26

Kelurahan Karang Joang

2

0

2

27

Kelurahan Karang Rejo

2

3

5

28

Kelurahan Kariangau

2

2

4

29

Kelurahan Klandasan Ilir

2

1

3

30

Kelurahan Klandasan Ulu

2

1

3

31

Kelurahan Lamaru

2

2

4

32

Kelurahan Manggar

2

3

5

33

Kelurahan Manggar Baru

2

2

4

34

Kelurahan Margasari

2

2

4

35

Kelurahan Sepinggan Baru

1

1

2

36

Kelurahan Sumber Rejo

2

1

3

37

Kelurahan Sumber Rejo

2

1

3

38

Kelurahan Sungai Nangka

1

0

1

39

Kelurahan Telaga Sari

2

2

4

40

Sekretariat DPRD

4

4

8

Total Pengunaan Kendaraan Tidak Sesuai Jabatan

77

195

272

Rincian Daftar Penggunaan Kendaraan Dinas Oleh Pegawai Yang Tidak Berhak terdapat pada

lampiran 2.

Kendaraan dinas yang digunakan oleh pegawai yang tidak berhak tersebut

seharusnya digunakan untuk operasional SKPD terkait.

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:

a.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 11 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006 tentang Standarisasi Sarana

dan Prasarana Kerja Pemerintahan Daerah. Lampiran point IV.B yang berisikan tabel

standarisasi Kendaraan Dinas Operasional/Kendaraan Dinas Jabatan

No.

Jabatan

Jumlah

Jenis Kendaraan

Silinder (maksimal)

Kapasitas/Isi

1

Ketua DPRD Provinsi

1 (satu) unit

Sedan atau Jeep

2.700 cc

2

Wakil Ketua DPRD Provinsi

1 (satu) unit

Sedan atau Minibus

2.500 cc

3

Ketua DPRD Kabupaten/Kota

1 (satu) unit

Sedan atau Minibus

2.500 cc

4

Wakil Ketua DPRD Kabupaten/Kota

1 (satu) unit

Sedan atau

2.200 cc

5

Pejabat Eselon I

1 (satu) unit

Sedan atau Jeep

2.700 cc

6

Pejabat Eselon II

1 (satu) unit

Sedan atau

- Minibus (bensin).

2.000 cc

- Minibus (solar).

2.500 cc

7

Pejabat Eselon lII

1 (satu) unit

- Minibus (bensin).

1.600 cc

- Minibus (solar).

2.500 cc

Referensi

Dokumen terkait

Sasaran yang akan dicapai adalah menguatnya posisi strategis mekanisasi pertanian, dengan meningkatnya laju adopsi dan penggunaan alat dan mesin pertanian untuk mendukung

Bila dibandingkan dengan arang aktif tempurung kelapa yang diteliti oleh Sudrajat dan Pari (2002) yang berkisar antara 19,00 - 20,47% dan maka daya serap arang aktif tempurung

angka keluaran hongkong tahun 2004 sampai dengan thn 2005, arsip data paito result pasaran togel dan pengeluran togel hkg pools.. 2.1 Aset 2.2 Liabiliti 2.3 Ekuiti Pemilik 2.4 Hasil

Proses pengambilan data dilakukan setiap 1 hari sekali selama 10 hari dan pada jam yang sama. Untuk kalibrasi atau perbandingan data, digunakan alat pengukur

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui aktivitas dan hasil belajar siswa terhadap pemanfaatan video sebagai media pembelajaran pada mata pelajaran TIK. Penggunaan media

Untuk pameran haji di bawah british museum, kuratornya iaitu Venetia Porter menegaskan ia sebagai usaha memahami Islam dengan sudut yang berbeza, memandangkan masyarakat barat

Gambar 8 FluktuasiTingkat Pelayanan Ruas Jalan di Lokasi Penelitian Tingkat pelayanan ruas jalan lajur kiri terburuk terjadi di Jalan Utama Gerbang Depan dengan

Muncul teori lain yang berdasar pada penggunaan PENOPANG LOGAM standar yang diikat secara bersamaan oleh ENGSEL-ENGSEL konstruksi khusus.. sedemikian rupa, sehingga dapat