• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan mempunyai tujuan yang harus dicapai. Pencapaian tujuan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan mempunyai tujuan yang harus dicapai. Pencapaian tujuan"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perusahaan mempunyai tujuan yang harus dicapai. Pencapaian tujuan perusahaan dapat diraih dengan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki secara maksimal. Salah satu sumber daya tersebut adalah sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan.

Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Banyak perusahaan yang mengabaikan pentingnya mengelola dan memanfaatkan sumber daya manusia yang dimilikinya, sehingga sering terjadi berbagai kendala dan hambatan dalam mencapai tujuan perusahaan tersebut. Di dalam masyarakat yang selalu berkembang, manusia senantiasa mempunyai kedudukan yang sangat penting dan selalu ingin mengaktualisasikan dirinya, dengan segala kemampuan dan harapannya dalam setiap hal. Oleh karena itu perlu adanya pengintegrasian dari aspek tersebut sesuai dengan kebutuhan dalam organisasi. Namun dalam kenyataanya sering kali terjadi ketidaksesuaian individu terhadap lingkungan dan kebutuhan organisasi.

Perusahaan yang menginginkan produktivitas kerja karyawan tinggi, harus meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Untuk memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas dan berprestasi, banyak cara yang bisa dilakukan, antara lain: peningkatan pendidikan, motivasi, pelatihan, kompensasi, dan mutasi. Mutasi adalah kegiatan dari manajemen perusahaan untuk memindahkan tenaga kerja dari satu perkerjaan ke pekerjaan lain yang setingkat dalam suatu

(2)

perusahaan, dimana termasuk di dalamnya pemidahan tenaga kerja dan pengoperasian tanggung jawab. Pelaksanaan mutasi diharapkan agar tenaga kerja yang bersangkutan tepat pada tempat yang baru dan mampu meningkatkan kerja sama dengan kelompok, tenaga kerja tersebut memiliki kemampuan dipromosikan, kegairahan dan prestasi kerja meningkat, serta mampu bersaing dengan tenaga kerja lainnya.

Sistem mutasi penting karena individu sebagai perkerja akan merasa dihargai karena mereka tidak disia-siakan oleh perusahaan, tetapi lebih menempatkan tenaga kerja kepada tempat yang tepat. Mutasi juga penting untuk mengatasi kejenuhan, kebosanan, meningkatkan kepuasan kerja berkat tantangan dan situasi baru yang dihadapi dan memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru. Hal ini dapat memberikan dorongan kepada individu tersebut agar prestasi individu menjadi meningkat sesuai dengan harapan perusahaan.

Mutasi jabatan adalah perubahan jabatan pada jenjang yang setara, berdasarkan pertimbangan kebutuhan organisasi dan kelancaran pekerjaan. Menurut Siswanto (2002:121), perusahaan yang tidak melaksanakan mutasi adalah perusahaan yang memiliki manajemen yang tidak tepat dan menyimpang. Mutasi jabatan umumnya dilakukan dengan tujuan untuk dapat melihat perubahan serta meningkatkan kinerja karyawan. Dengan adanya mutasi jabatan, diharapkan karyawan dapat menunjukkan hasil kerja yang terbaik pada jabatan untuk perusahaan pada jabatan yang baru. Mutasi jabatan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain Prestasi Kerja, Disiplin, Kecakapan, Pendidikan, Kesetiaan, Loyalitas, Prakarsa, Kepemimpinan dan Kerjasama. Faktor-faktor tersebut telah tertera dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3).

(3)

PT Raisa Utama Medan adalah perusahaan kontraktor yang memiliki beberapa kantor cabang antara lain, Medan, Pekan Baru, Nias, Aceh, Jambi, dan Bengkulu dengan kantor pusat bertempat di Jakarta. PT Raisa Utama melakukan mutasi karyawan dari satu unit ke unit yang lain maupun dari satu cabang ke cabang yang lain, hal ini dilakukan agar karyawan yang di mutasi tersebut dapat bekerja lebih baik lagi dari jabatan sebelumnya. PT Raisa Utama Medan dalam 3 tahun ini, telah melakukan beberapa kali mutasi jabatan terhadap karyawan, data tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini.

Tabel 1.1

Daftar Mutasi Karyawan PT Raisa Utama Medan Tahun 2007-2009

Tahun Bulan Jumlah Jabatan Keterangan

2009 Maret Juni Desember 1 orang 1 orang 1 orang Keuangan Tehnik Administrasi Mutasi ke Nias. Mutasi ke Aceh. Mutasi ke Pekan Baru. 2008 April 2 orang Tehnik Mutasi ke Jambi. 2007 Januari 1 orang Tehnik Mutasi ke Aceh. Sumber: PT Raisa Utama Medan, 2010.

Tabel 1.1 memperlihatkan bahwa PT Raisa Utama pada tahun 2009 telah melakukan mutasi jabatan sebanyak 3 (tiga) kali, pada tahun 2008 sebanyak 2 (dua) kali mutasi jabatan dan pada tahun 2007 hanya dilakukan 1 kali mutasi jabatan. PT Raisa Utama Medan paling banyak melakukan mutasi jabatan terhadap karyawannya untuk ditempatkan dikantor cabang Aceh, hal ini dikarenakan kantor cabang Aceh masih kekurangan tenaga tehnik. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis memilih PT Raisa Utama Medan sebagai objek penelitian dengan judul ”Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Mutasi Jabatan Pada PT Raisa Utama Medan”.

(4)

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka penulis merumuskan permasalahan pada penelitian ini adalah ”Apakah prestasi kerja, disiplin, kecakapan, pendidikan, kesetiaan, loyalitas, prakarsa, kepemimpinan dan kerjasama berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap mutasi jabatan pada PT Raisa Utama Medan?”.

C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis 1. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah pondasi utama dimana sepenuhnya proyek penelitian ditujukan, dimana hal ini merupakan jaringan hubungan antar variabel yang secara logis diterangkan, dikembangkan, dan dielaborasi dari perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi dan survey literature (Kuncoro, 2003:4).

Mutasi jabatan yang dilakukan perusahaan berdasarkan pada penilaian terhadap pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan. Berdasarkan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) promosi jabatan maupun mutasi jabatan dapat dipengaruhi oleh 9 faktor, yaitu Prestasi Kerja, Disiplin, Kecakapan, Pendidikan, Kejujuran, Kepemimpian, Kerjasama dan Komunikatif (Hasibuan, 2000:111).

a. Prestasi Kerja

Karyawan itu mampu mencapai hasil kerja yang dapat dipertanggung jawabkan kualitas maupun kuantitas, dan dapat bekerja secara efektif dan efisien. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan itu dapat memanfaatkan waktu dan mempergunakan alat-alat dengan baik.

(5)

b. Disiplin

Karyawan itu harus disiplin pada dirinya, tugas-tugasnya serta mentaati peraturan-peraturan yang berlaku baik tertulis maupun kebiasaan. Disiplin karyawan sangat penting karena hanya dengan disiplin ini memungkinkan perusahaan dapat mencapai hasil yang optimal.

c. Kecakapan

Karyawan itu cakap, kreatif dan inovatif dalam menyelesaikan tugas-tugas pada jabatan tersebut dengan baik. Karyawan harus bisa bekerja secara mandiri dalam mengerjakan pekerjaannya dengan baik, tanpa mendapat bimbingan yang terus menerus dari atasannya.

d. Pendidikan

Karyawan harus memiliki pengetahuan serta pendidikan formal yang sesuai dengan spesifikasi dari jabatannya.

e. Kejujuran

Karyawan itu harus jujur terutama pada dirinya sendiri dan orang lain. Perjanjian-perjanjian dalam menjalankan atau mengelola jabatan tersebut, harus sesuai kata dengan perbuatannya. Dia tidak menyelewengkan jabatannya untuk kepentingan pribadinya.

f. Loyalitas

Karyawan itu harus loyal dalam membela perusahaan atau korp, dari tindakan yang merugikan perusahaan atau korpsnya. Ini menunjukkan bahwa karyawan ikut berpartisipasi aktif terhadap perusahaan atau korpsnya.

(6)

g. Kepemimpinan

Pimpinan harus mampu membina dan memotivasi bawahannya untuk bekerjasama secara efektif dalam mencapai sasaran perusahaan. Pimpinan harus dapat menjadi panutan bagi bawahannya.

h. Kerjasama

Karyawan itu dapat bekerjasama secara harmonis dengan sesama karyawan baik horizontal maupun vertikal dalam mencapai sasaran perusahaan. Dengan demikian akan tercipta suasana hubungan kerja yang baik di antara semua karyawan.

i. Komunikatif

Karyawan harus dapat berkomunikasi secara efektif, dan mampu menerima atau mempersepsikan informasi dari atasan maupun dari karyawan lainnya.

Berdasarkan teori pendukung dan perumusan masalah yang dikemukakan pada Gambar 1.1 disajikan kerangka konseptual yang berfungsi sebagai penuntun, sekaligus mencerminkan alur berpikir yang merupakan dasar bagi perumusan hipotesis.

Sumber: Hasibuan (2000:111) (data diolah oleh penulis) Gambar 1.1 Kerangka Konseptual

Faktor-faktor Mutasi Jabatan (X): X1 : Prestasi Kerja X2 : Disiplin X3 : Kecakapan X4 : Pendidikan X5 : Kejujuran X6 : Loyalitas X7 : Kepemimpinan X8 : Kerjasama X9 : Komunikatif Mutasi Jabatan (Y)

(7)

2. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara berdasarkan rumusan masalah yang kebenarannya akan diuji dalam pengujian hipotesis (Sugiono, 2003:306). Berdasarkan latar belakang masalah, perumusan masalah dan kerangka konseptual, maka hipotesis yang dikemukakan oleh peneliti adalah: ”Prestasi kerja, disiplin, kecakapan, dan pendidikan

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap mutasi jabatan pada PT Raisa Utama Medan”.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan mutasi jabatan pada PT Raisa Utama Medan.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: a. Bagi Perusahaan

Dapat memberikan informasi dalam menerapkan dan melaksanakan mutasi jabatan yang lebih efektif.

b. Bagi Peneliti

Dapat memperdalam pengetahuan peneliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi mutasi jabatan.

(8)

c. Bagi Pihak Lain

Sebagai referensi bagi peneliti lain dan dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan serta dapat dijadikan perbandingan dalam melakukan penelitian dimasa yang akan datang.

E. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional

Penelitian ini dibatasi pada pengaruh faktor-faktor mutasi jabatan (X) terhadap mutasi jabatan (Y) pada PT Raisa Utama Medan. Variabel-variabel dari mutasi jabatan tersebut adalah:

X1 : Prestasi Kerja X2 : Disiplin X3 : Kecakapan X4 : Pendidikan X5 : Kejujuran X6 : Loyalitas X7 : Kepemimpinan X8 : Kerjasama X9 : Komunikatif

2. Defenisi Operasional Variabel

Penguraian definisi operasional variabel yang akan diteliti merupakan suatu cara untuk mempermudah pengukuran variabel penelitian. Selain itu juga memberi batasan-batasan pada obyek yang akan diteliti.

a. Variabel Independen (X)

Definisi operasional variabel independen (X) dalam penelitian ini adalah faktor-faktor mutasi jabatan pada PT Raisa Utama Medan. Mutasi jabatan dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu:

(9)

1) Prestasi Kerja

Karyawan mampu mencapai hasil kerja yang dapat dipertanggung jawabkan kualitas maupun kuantitas, dan dapat bekerja secara efektif dan efisien sesuai dengan yang ketentuan yang telah dibuat oleh perusahaan.

2) Disiplin

Karyawan harus disiplin pada dirinya, tugas-tugasnya serta mentaati peraturan-peraturan yang berlaku baik tertulis maupun kebiasaan yang telah ada didalam perusahaan.

3) Kecakapan

Karyawan harus memiliki kecakapan yang sesuai dengan jabatan yang akan diduduki.

4) Pendidikan

Karyawan harus memiliki pengetahuan serta pendidikan formal yang sesuai dengan spesifikasi dari jabatannya.

5) Kejujuran

Kejujuran karyawan dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan oleh perusahaan kepadanya.

6) Loyalitas

Loyalitas karyawan kepada perusahaan, dapat dilihat dengan tindakan yang tidak merugikan perusahaan.

(10)

7) Kepemimpinan

Pimpinan yang dapat memotivsi dan mengarahkan para karyawan untuk dapat bekerjasama dalam mencapai tujuan perusahaan.

8) Kerjasama

Kerjasama antar karyawan yang harmonis sehingga dapat terjalin hubungan kerja yang baik dan harmonis antar sesama karyawan.

9) Komunikatif

Komunikasi antara sesama karyawan maupun antara karyawan dengan atasan.

b. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen (Y) dalam penelitian ini adalah mutasi jabatan pada PT Raisa Utama Medan. Mutasi jabatan adalah pemindahan karyawan dari suatu jabatan ke jabatan yang lain maupun jabatan yang sama pada wilayah kerja yang berbeda (Soeprihanto, 2001:83).

3. Operasional Variabel

Tabel 1.2 Operasional Variabel

Variabel Indikator Skala Ukur

X1 Prestasi Kerja

a. Standar waktu kerja b. Target Kerja

c. Penilaian prestasi kerja

Likert X2 Disiplin a. Sikap b. Norma c. Tanggung Jawab Likert X3 Kecakapan a. Kemampuan Teknis

b. Keterampilan dalam bekerja

Likert X4

Pendidikan

a. Jenjang Pendidikan

b. Latar Belakang Pendidikan c. Pendidikan Formal

Likert

X5 Kejujuran

a. Kejujuran karyawan dalam bekerja

b. Kejujuran merupakan faktor yang penting dan merupakan faktor yang menjadi

(11)

perhatian perusahaan.

c. kejujuran adalah kunci sukses didalam bekerja.

X6 Loyalitas

a. Ditunjukkan dengan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standar waktu.

b. Melakukan pekerjaan yang diberikan dengan baik dan tidak pernah merugikan perusahaan.

c. Menjaga nama baik perusahaan.

Likert

X7 Kepemimpinan

a. Selalu memperhatikan kinerja para bawahan. b. Memotivasi untuk dapat lebih baik lagi.. c. Arif dan bijaksana.

Likert

X8 Kerjasama

a. Pekerjaan yang sulit dapat diselesaikan dengan kerjasama yang baik.

b. Kerjasama dalam bekerja yang baik menghasilkan hasil kerja yang sesuai dengan yang diharapkan.

c.Kerjasama antar karyawan harus harmonis sehingga dapat terjalin hubungan kerja yang baik dan harmonis antar sesama karyawan.

Likert

X9 Komunikatif

a. Komunikasi yang 2 arah. b. Komunikasi dengan pimpinan. c. Komunikasi dengan rekan kerja.

Likert Y Mutasi Jabatan a. Pendidikan b. Loyalitas c. Kecakapan d. Kerjasama Likert

Sumber: Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) Hasibuan (2000:111), data diolah penulis.

4. Pengukuran Variabel

Variabel yang diukur dalam penelitian ini adalahVariabel independen (X) adalah faktor-faktor mutasi jabatan dan Variabel dependen (Y) adalah mutasi jabatan. Kedua variabel tersebut diukur dengan Skala Likert yaitu digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiono, 2006:104).

Peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden, dengan menggunakan skala 1 sampai 5 untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian ini yang dapat dilihat pada Tabel 1.3 berikut ini:

(12)

Tabel 1.3 Instrumen Skala Likert

No. Pertanyaan Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sumber: Sugiono (2006:105)

Responden diharuskan memilih salah satu dari sejumlah kategori jawaban yang tersedia pada penelitian ini, kemudian masing-masing jawaban diberi skor tertentu (5, 4, 3, 2, 1). Skor jawaban dari responden dijumlahkan, dan jumlah ini merupakan total skor. Total skor inilah yang di tafsir sebagai posisi responden dalam Skala Likert.

5. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di PT Raisa Utama Medan yang berada di Graha Prima A3 Jln. Sunggal No. 117 Medan. Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Juni 2010 sampai dengan Juli 2010.

6. Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan PT Raisa Utama Medan yang berjumlah 185 orang.

b. Sampel

Ukuran sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin dalam Umar (2005:40), yaitu:

N n =

(13)

Dimana n = Jumlah Sampel N = Ukuran Populasi

e = Taraf Kesalahan (standard error) = 10 % 185

Sehingga jumlah sampel menjadi : n = = 64,91 1 + 185 (0,1)²

Jumlah sampel yang didapat sebesar 64,91 dibulatkan menjadi 65 orang. Penulis menggunakan metode Sampling Purposive pada penarikan sampel yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiono, 2003:78). Penelitian ini menggunakan Sampling Purposive karena sampel yang digunakan adalah karyawan PT Raisa Utama Medan yang telah bekerja minimal 1 tahun, karena karyawan yang telah berkerja minimal 1 tahun telah mengetahui lebih banyak mengenai sistem penilaian karyawan dan mutasi karyawan.

7. Jenis Data

Penelitian ini menggunakan 2 (dua) jenis data yaitu:

a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden yang terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan memberikan kuesioner dan wawancara kepada responden terpilih. b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui studi pustaka dengan

mempelajari berbagai tulisan dari buku, jurnal, majalah dan internet untuk mendukung penelitian ini.

(14)

8. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini ialah:

a. Kuesioner

Menyebarkan daftar pertanyaan yang telah diberikan alternatif jawaban untuk menjawabnya kepada responden terpilih.

b. Studi Dokumentasi

Yaitu dengan mengumpulkan dan mempelajari informasi dan data-data yang diperoleh dari perusahaan, jurnal, buku-buku literature, majalah dan internet yang terkait dengan penelitian ini.

9. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah layak untuk digunakan sebagai instrument penelitian. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur, dan reliabel berarti instrument yang digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiono, 2006:109). Penulis menggunakan bantuan software SPSS versi 15 untuk memperoleh hasil yang lebih terarah pada uji validitas dan reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini. Uji ini dilakukan kepada 20 orang responden diluar responden yang telah dijadikan sebagai sampel namun termasuk dalam populasi pada penelitian ini.

(15)

10. Teknik Analisis Data a. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah salah satu dari metode analisis, dengan cara data disusun dan dikelompokkan, kemudian dianalisis sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan.

b. Analisis Faktor

Analisis faktor yaitu analisis statistik yang bertujuan untuk mengidentifikasi, mengelompokkan dan meringkas faktor-faktor yang merupakan dimensi suatu variabel (Nugroho, 2005:91). Pengujian dengan analisis faktor bisa menggunakan data yang berasal dari data primer melalui suatu kuesioner (angket pertanyaan) akan mengkuantitatifkan data dengan skala Likert dengan menggunakan rata-rata pembobotan tersebut sebagai data statistik yang akan diolah. Untuk memperoleh hasil analisis data, peneliti menggunakan bantuan paket software SPSS versi 15. Ada 5 (lima) teknik statistik untuk analisis faktor, yaitu:

1) Barlett’s test of sphericity yaitu uji statistik yang dipergunakan untuk menguji hipotesis bahwa variabel tidak saling berkolerasi (uncorrelated) dalam populasi. Dengan perkataan lain matriks korelasi populasi merupakan matriks identitas (identity matrix), di mana setiap variabel berkorelasi dengan dirinya secara sempurna dengan r = 1, akan tetapi sama sekali tidak berkorelasi dengan

(16)

lainnya r = 0. jadi elemen pada diagonal utama matriks semua nilainya 1, sedangkan di luar diagonal utama nilainya nol (rij = 1

kalau i = j dan = 0 kalau i ≠ j).

2) Matriks korelasi segitiga, yaitu matriks segitiga yang menunjukkan korelasi sederhana, r antara semua pasangan variabel yang tercakup dalam analisis.

3) Communality, yaitu jumlah varians yang disumbangkan oleh suatu

variabel dengan seluruh variabel lainnya dalam analisis. Disebut juga sebagai bagian varian yang dijelaskan oleh common factor atau besarnya sumbangan suatu faktor terhadap varian seluruh variabel.

4) Eigenvalue, jumlah varian yang dijelaskan oleh setiap faktor.

Hanya eigenvalue > 1 yang dimasukkan dalam model. Suatu eigenvalue menunjukkan besarnya sumbangan dari faktor terhadap varian lebih besar dari satu, yang dimasukkan dalam model. Faktor dengan varian lebih kecil dari satu tidak lebih baik dari asli, sebab variabel asli telah dibakukan (standardized) yang berarti rata-ratanya nol dan variannya satu. Apabila banyaknya variabel asli kurang dari 20, pendekatan ini akan menghasilkan sejumlah faktor yang konservartif.

5) Scree plot, yaitu Plot dari eigenvalue sebagai sumbu tegak dan banyaknya faktor sebagai sumbu datar, untuk menentukan banyakknya faktor yang bisa ditarik (factor extraction). Scree plot merupakan suatu plot dari eigenvalue sebagai fungsi banyaknya

(17)

faktor, dalam upaya untuk ekstraksi (mengambil saripatinya). Bentuk scree plot dipergunakan untuk menentukan banyaknya faktor. Scree plot seperti garis yang patah-patah.

Gambar

Tabel 1.2  Operasional Variabel
Tabel 1.3  Instrumen Skala Likert

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai profil ekspresi gen-gen yang terlibat dalam biosintesis fitohormon akibat cekaman kekeringan pada

Pelatihan dan pengembangan Tingkat kebijakan dalam memberikan kesempatan pelatihan atau pengembangan kepada pegawai berprestasi Ordinal 10 Kepuasan Kerja (Y)

Kelemahan tersebut, seperti: (1) keharusan menulis identitas, sedangkan desain yang peruntukkan siswa awas yang hanya melingkari atau menghitamkan bulatan-bulatan utnuk

Dalam Tugas Akhir ini dilakukan penelitian pada persediaan bahan baku terhadap kelancaran proses produksi pada PT Cheil Jedang Indonesia yang berlokasi di Jalan

ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH. SPESIFIK LOKASI

PAKET HEMAT FOTO DIGITAL DENGAN KAMERA PROFESSIONAL Fasilitas : Retaching Computerized Rekayasa dengan berbagai macam background sesuai permintaan dan efek Sephia Hitam

Tabel berikut ini menunjukan SQL yang hasilnya jumlah data adalah ...E. select count (jumlah) from

Ketika Sang Buddha diberitahukan bahwa banyak orang tidak percaya Sarakani telah mencapai Sotapanna, Sang Buddha mengatakan:”… mengapa, Mahanama, jika saja pohon-pohon Sala yang