• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENULISAN BUKU AJAR BAHASA ARAB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENULISAN BUKU AJAR BAHASA ARAB"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

245

PENULISAN BUKU AJAR BAHASA ARAB

MUHAIBAN

Universitas Negeri Malang muhaiban14@gmail.com

Abstrak: Buku ajar memiliki peran penting dan fungsi strategis dalam pembelajaran bahasa Arab, karena buku ajar menyajikan materi pembelajaran yang dapat mengembangkan kemahiran berbahasa pebelajar dan membekali mereka latihan-latihan berbahasa, sehingga mereka akrab dan terbiasa dengan bahasa Arab. Buku ajar bahasa Arab juga menjelaskan kepada para pebelajar non-Arab berbagai keistimewaan bahasa Arab, yang hal itu dapat memotivasi mereka untuk meluangkan waktu, pikiran, dan usaha mereka untuk mempelajari bahasa Arab. Kenyataan di Indonesia menunjukkan bahwa amat sedikit buku ajar bahasa Arab berbahasa Arab yang ditulis oleh penulis Indonesia. Berdasarkan pengamatan, jumlah yang sedikit itupun, seringkali kualitasnya di bawah standar. Faktor yang menyebabkan terjadinya hal tersebut masih perlu diteliti. Tetapi, ada beberapa asumsi yang dapat dikemukakan. Pertama, karena lemahnya motivasi para guru untuk menulis buku ajar bahasa Arab. Kedua, kurangnya perhatian pemerintah terhadap program penulisan buku ajar oleh guru, khususnya buku ajar bahasa Arab. Ketiga, kecilnya dukungan dan penghargaan pemerintah untuk para penulis buku ajar. Keempat, kurangnya informasi teoritis di kalangan para guru mengenai penting dan strategisnya buku ajar dalam pembelajaran, dan mengenai hal-ihwal kepenulisan buku ajar itu sendiri. Makalah ringkas dan sederhana ini berupaya menawarkan kepada para guru bahasa Arab peserta Konasbara ke 2, sedikit informasi sekitar penulisan buku ajar bahasa Arab. Informasi tersebut menyangkut pengertian buku ajar, fungsi buku ajar dalam pembelajaran bahasa Arab, kriteria buku ajar bahasa Arab yang baik, dan dasar-dasar pengembangan buku ajar. Diharapkan setelah mengikuti paparan makalah ini, para guru bahasa Arab peserta Konasbara 2 memiliki gambaran dan wawasan mengenai pengembangan dan penulisan buku ajar, kemudian mereka terdorong untuk segera merancang dan menulis buku ajar bahasa Arab, dalam kerangka memenuhi kebutuhan akan sumber belajar bahasa Arab yang bermutu dan meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Arab di sekolah.

Kata kunci: penulisan, buku ajar, bahasa Arab.

PENDAHULUAN

Buku, secara umum, merupakan salah satu indikator perkembangan dan kemajuan suatu bangsa, dan sekaligus menjadi barometer tingkat capaian kebudayaan yang dimilikinya. Sementara itu, buku ajar, secara khusus memiliki kedudukan dan peran penting dalam pengembangan kebudayaan tersebut. ―Buku ajar merupakan sumber pengetahuan, vector kebudayaan, dan media komunikasi antar generasi. Di samping itu, buku ajar juga merupakan sumber informasi pokok bagi para pendidik‖ (Thu`aimah, 1985).

(2)

246

Buku ajar memiliki peran penting dan fungsi strategis dalam pembelajaran bahasa Arab, karena buku ajar tersebut menyajikan materi pembelajaran yang dapat mengembangkan kemahiran berbahasa pebelajar dan membekali mereka latihan-latihan berbahasa, sehingga mereka akrab dengan bahasa Arab dan terbiasa berbahasa Arab. Di samping itu, buku ajar bahasa Arab dapat menjelaskan kepada para pebelajar non-Arab berbagai keistimewaan bahasa Arab yang dapat memotivasi mereka untuk meluangkan waktu, pikiran, dan usaha mereka untuk mempelajari bahasa Arab.

Kenyataan di Indonesia menunjukkan bahwa amat sedikit buku ajar bahasa Arab berbahasa Arab yang ditulis oleh penulis Indonesia. Berdasarkan pengamatan, jumlah yang sedikit itupun, seringkali kualitasnya di bawah standar. Faktor yang menyebabkan terjadinya hal tersebut masih perlu diteliti. Tetapi, ada beberapa asumsi yang dapat dikemukakan. Pertama, karena lemahnya motivasi para guru untuk menulis buku ajar bahasa Arab. Kedua, kurangnya perhatian pemerintah terhadap program penulisan buku ajar oleh guru, khususnya buku ajar bahasa Arab.

Ketiga, kecilnya dukungan dan penghargaan pemerintah untuk para penulis buku

ajar. Keempat, kurangnya informasi teoritis di kalangan para guru mengenai penting dan strategisnya buku ajar dalam pembelajaran, dan mengenai hal-ihwal kepenulisan buku ajar itu sendiri.

Berdasarkan kenyataan tersebut, perlu adanya upaya yang serius, baik dari organisasi profesi guru bahasa Arab, program studi pendidikan bahasa Arab di perguruan tinggi, maupun dari MGMP bahasa Arab, untuk mendorong para guru bahasa Arab dan para ahli pembelajaran bahasa Arab agar mereka memiliki motivasi dan semangat mengembangkan kemampuan mereka untuk menulis buka ajar bahasa Arab. Upaya itu bisa dilakukan dengan memberikan kepada mereka berbagai informasi teoritis dan pengalaman praktis mengenai kepenulisan buku ajar secara umum, dan buku ajar bahasa Arab secara khusus, melalui seminar, loka karya, atau workshop penulisan buku ajar.

Makalah ringkas dan sederhana ini berupaya menawarkan kepada para guru bahasa Arab peserta Konasbara ke 2 ini, sedikit informasi sekitar penulisan buku ajar bahasa Arab. Informasi tersebut menyangkut pengertian buku ajar, fungsi buku ajar dalam pembelajaran bahasa Arab, kriteria buku ajar bahasa Arab, dan dasar-dasar pengembangan buku ajar. Diharapkan, setelah mengikuti paparan makalah ini, para guru bahasa Arab peserta Konasbara 2 memiliki gambaran dan wawasan mengenai pengembangan dan penulisan buku ajar, kemudian mereka terdorong untuk segera merancang dan menulis buku ajar bahasa Arab, dalam kerangka memenuhi kebutuhan akan sumber belajar bahasa Arab yang bermutu dan meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Arab di sekolah. Semoga.

PENGERTIAN

Buku ajar memiliki banyak pengertian, di antaranya buku ajar dalam arti yang sempit, yaitu ―bentuk tradisional sebuah buku yang berisi bahan pelajaran yang dibagikan kepada siswa‖ (Thu`aimah, 1985). Pengertian yang lebih luas menyatakan bahwa di samping berisi bahan pelajaran, buku ajar juga mencakup buku-buku dan perangkat pendamping seperti kaset rekaman, hand out, buku latihan, lembar kerja siswa, dan bahkan buku petunjuk guru. Sementara itu, buku teks pelajaraan adalah

(3)

247

―buku acuan wajib yang dipakai sekolah yang memuat materi pembelajaran dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan, budi pekerti dan kepribadian, kemampuan, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kepekaan dan kemampuan estetis, potensi fisik, dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan. Buku teks pelajaran dipakai sebagai acuan wajib oleh guru dan siswa dalam proses pembelajaran‖ (Sitepu, 2012).

Dengan demikian, secara ringkas dapat difahami bahwa buku ajar adalah buku acuan pembelajaran di sekolah yang berisi materi pelajaran tertentu yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan. Buku ajar yang dimaksud dan dibahas dalam makalah ini adalah buku ajar wajib untuk siswa yang berisi materi pelajaran bahasa Arab yang mencerminkan kandungan kurikulum pendidikan nasional. Dalam makalah ini tidak dibahas hal-hal yang terkait dengan perangkat dan buku-buku pendamping buku-buku ajar.

FUNGSI

Buku ajar adalah salah satu sumber pembelajaran yang penting. Karena buku ajar merupakan gambaran dan cerminan dari isi kurikulum pendidikan yang telah ditetapkan. Buku ajar berisi kualifikasi pengalaman pembelajaran yang diarahkan untuk merealisasikan tujuan pembelajaran yang diharapkan. Buku ajar bahasa Arab mempunyai kedudukan sentral dalam sistem pendidikan secara umum, dan sistem pembelajaran bahasa Arab secara khusus.

Melihat bahwa buku ajar merupakan salah satu sumber pembelajaran yang penting, maka pada saat yang sama buku ajar memiliki fungsi strategis dalam pembelajaran bahasa Arab. Fungsi tersebut adalah sebagai berikut.

1. Buku ajar bahasa Arab menyajikan materi pembelajaran yang dibutuhkan oleh siswa, yang dapat mengembangkan kemahiran berbahasa mereka, yang meliputi kemahiran menyimak, berbicara, membaca, dan menulis, yang semuanya dibutuhkan untuk keperluan komunikasi pada komunitas atau masyarakatnya. 2. Buku ajar bahasa Arab membekali siswa dengan latihan-latihan yang membuat

siswa akrab, nyaman, dan terbiasa menggunakan bahasa Arab sebagai alat untuk berkomunikasi dan berinterkasi.

3. Buku ajar bahasa Arab menjelaskan keistimewaan bahasa Arab yang dapat mendorong siswa merasa wajib menyisihkan waktu dan mencurahkan perhatian untuk mempelajari dan menekuni bahasa Arab.

4. Buku ajar bahasa Arab mencerminkan falsafah pembelajaran bahasaa Arab pengarangnya, dan menggambarkan tujuan pokok dari pembelajaran yang diampunya.

5. Buku ajar bahasa Arab menyajikan dasar-dasar kebudayaan Islam dan Arab dalamkonten kebahasaan secara jujur, dengan menampakkan keistimewaannya, dan menjelaskan hubungan yang erat antara kebudayaan Islam dan kebudayaan Arab.

KRITERIA BUKU AJAR

Untuk merancang buku ajar perlu diperhatikan beberapa aspek pokok yang harus ada di dalamnya. Oleh sebab itu, penulis buku ajar perlu mengetahui ciri-ciri pokok yang membedakan buku ajar dengan materi pembelajaran cetak yang lain.

(4)

248

Berikut dikemukakan beberapa ciri pokok tersebut menurut pandangan Thu`aimah (2011).

1. Buku ajar merupakan interpretasi jujur dari kurikulum pendidikan yang berisi falsafah pendidikan dan pengajaran, dan tujuan pendidikan yang akan dicapai. Semua itu termanifestasikan dalam proses pembelajaran yang dimulai dari pemilihan materi pembelajaran, metode yang dipakai dalam menyusun dan menyajikannya, sampai pada pemilihan teknik transfer pengalaman belajar dan proses evaluasi.

2. Buku ajar membantu siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dalam kurikulum, di samping juga membantu mereka memenuhi kebutuhan pribadinya sesuai dengan realita kehidupannya.

3. Buku ajar memberi banyak kesempatan belajar kepada siswa, sehingga mereka dapat berinteraksi dengan materi pembelajaran dan pengalaman belajar melalui pemahaman, panca indera, dan kecenderungan mereka. Hal itu untuk memeroleh kemampuan teoritis dan praktis yang diharapkan.

4. Buku ajar menumbuhkan perhatian dan mengembangkan motivasi siswa untuk mengetahui isi pembelajaran, sehingga mereka dapat melanjutkan interaksi positif mereka dengan pengalaman yang ada.

5. Buku ajar merupakan buku materi pembelajaran yang komprehensif dan fleksibel yang berisi rambu-rambu, prosedur, dan petunjuk yang membantu siswa memahami tujuan pendidikan yang akan dicapai dan mengatasi kesulitan belajar yang mereka hadapi.

Penelitian yang dilakukan oleh Al-Qasimy (dalam Thu`aimah, 1985) tentang buku ajar bahasa Arab untuk penutur asing menyebutkan beberapa kriteria buku ajar yang baik sebagai berikut.

1. Tujuan behavioristik. Hendaknya buku ajar bahasa Arab memiliki batas-batas tujuan pembelajaran bahasa Arab dan merealisasikannya melalui pengubahan tingkah laku.

2. Relevansi buku ajar dengan siswa. Materi buku ajar bahasa Arab hendaknya dibangaun berdasarkan analisis kontrastif dan analisis budaya kontrastif.

3. Analisis pedagogis. Buku ajar bahasa Arab hendaknya relevan dengan umur siswa, kewarganegaraan/suku bangsa siswa, tingkat kemampuan kebahasaan, tingkat pendidikan, kegemaran, dan waktu yang tersedia bagi siswa untuk belajar bahasa Arab.

4. Relevansi buku ajar dengan guru. Penulis buku ajar bahasa Arab hendaknya memerhatikan dan mempertimbangkan kompetensi guru dari sisi keterampilan berbahasa Arab, ketrerampilan mengajar, dan beban mengajar yang menjadi tanggung jawabnya.

5. Materi pembelajaran. Buku ajar bahasa Arab hendaknya berisi materi kebahasaan yang meliputi sistem bunyi, kosa kata, peristilahan, dan struktur kalimat, di samping materi tentang budaya, peradaban dan kehidupan sehari-hari.

6. Keterampilan berbahasa. Buku ajar bahasa Arab hendaknya dapat menggambarkan keterkaitan antara tujuan ditulisnya buku ajar, siswa yang belajar bahasa Arab dengan buku itu, dan keterampilan berbahasa yang dipelajari.

(5)

249

7. Metode. Buku ajar bahasa Arab hendaknya menggambarkan adanya hubungan antara siswa dan jenis metode pembelajaran yang seyogyanya diadopsi oleh buku ajar tersebut.

8. Sajian. Buku ajar bahasa Arab hendaknya menyajikan materi pembelajaran yang mendukung terwujudnya berbagai kemampuan yang menjadi tujuan pembelajaran bahasa, baik kemampuan memahami, maupun kemampuan mengungkapkan, dan hendaknya sajian itu mencerminkan metode pembelajaran yang digunakan.

Sementara itu, dalam penelitiannya, Frech & Rech (dalam Thu`aimah, 1985) mengemukakan pendapatnya seputar prinsip yang harus dipegang oleh penulis buku ajar. Prinsip tersebut sebagai berikut.

1. Isi buku ajar bahasa Arab hendaknya mengandung nilai-nilai keislaman yang disajikan secara langsung maupun tidak langsung. Hal itu didasarkan pada pemikiran bahwa bahasa Arab adalah bahasa Al-Quran, dan Al-Quran tidak dapat dipisahkan dari Islam.

2. Untuk materi buku ajar bahasa Arab, hendaknya dipilih bahasa dan struktur bahasa yang mudah dan lazim digunakan, yang mengandung pokok pikiran yang baik dan mudah difahami.

3. Dalam buku ajar bahasa Arab hendaknya diperbanyak latihan dan tugas dengan berbagai polanya, disertai dengan evaluasi yang terus menerus.

4. Buku ajar bahasa Arab hendaknya memuat gambar yang fungsional, yang dapat menjelaskan materi pelajaran yang disajikan, dan memudahkan siswa menangkap pesan yang disampaikan.

5. Materi buku ajar bahasa Arab hendaknya disajikan dengan memerhatikan tahapan. Dari kosa kata ke kalimat sederhana, kemudian ke kalimat yang relatif kompleks. Dari hal-hal yang mudah, mengarah ke hal-hal yang relatif sulit. Dari kongkrit ke abstrak.

6. Materi buku ajar bahasa Arab hendaknya terbebas dari kesalahan konsep, kesalahan bahasa, dan kesalahan tulis.

7. Materi buku ajar bahasa Arab hendaknya lebih fokus kepada ujaran dan dialog-dialog pendek yang dibutuhkan secara umum dalam kehidupan nyata sehari-hari.

8. Pembelajaran bahasa Arab dalam buku ajar bahasa Arab hendaknya berisi teori dan praktik.

PRODUK BUKU AJAR

Produk yang dimaksud dalam makalah ini adalah deskripsi dan bentuk buku ajar, dilihat dari sisi cetakan, ukuran, jenis kertas, dan hal-hal lain yang terkait dengan bentuk umum ketika buku itu terbit. Bentuk buku ini memiliki urgensi dan peran yang besar dalam meningkatkan perhatian siswa terhadap materi pembelajaran melalui indikator sensorik dan visual yang terkait dengan foto, gambar, bentuk, garis, warna, tabel, dan lambang.

Produk ini memiliki banyak komponen. Thu`aimah (1985) mengemukakan 9 komponen produk buku ajar, yaitu: jumlah halaman, cetakan buku dan jenis huruf, kesalahan cetak, mukaddimah, daftar isi dan glosarium, judul pada sampul dalam, jumlah pelajaran, foto, dan gambar. Sementara itu, Al-Khawalidah (2011)

(6)

250

mengemukakan 12 komponen, yaitu: sampul, bentuk dan ukuran, kertas, cetakan, warna cetakan, penjelasan dalam bentuk foto, gambar, bagan, dan diagram, materi pendukung, judul buku dan nama penulis, daftar isi, daftar rujukan, daftar istilah, dan daftar ralat. Dalam makalah ini secara terbatas dikemukakan sembilan komponen pokok buku ajar sebagai berikut.

1. Data atau identitas buku ajar. Buku ajar harus memiliki data yang terkait dengan identitas buku. Identitas ini biasanya ditulis pada lembar pertama dalam, dengan urutan sebagai berikut. (1) Nama pengarang, (2) Judul buku, (3) Nomer cetak, (4) Nama reviwer, (5) Nama negara tempat terbit, (6) Nama penerbit dan percetakan, (7) Tanggal terbit, dan (8) Bagian-bagian buku.

2. Sampul. Sebaiknya penulis buku ajar memilih sampul dari kertas yang relatif tebal, dengan berat paling tidak 240 gram untuk setiap 100 cm2, dengan jenis kertas Bristol atau Glasser (Al-Khawaladah, 2011). Sampul sebaiknya diberi ilustrasi gambar yang relevan, yang mencerminkan materi pembelajaran dalam buku. Warna sampul dan gambar pada sampul hendaknya menarik dan eye

catching/ رظنلل ةتفلم . Judul buku dan nama penulis hendaknya dicetak pada tempat

yang sesuai.

3. Ukuran. Pemilihan ukuran buku ajar merupakan faktor ekonomis yang dapat memengaruhi kelancaran proses produksi (Thu`aimah, 1985), dan faktor kepraktisan bagi siswa ketika mereka harus membawa buku tersebut dalam belajar. Ada beberapa alternatif ukuran buku ajar, antara lain, ukuran besar yaitu sekitar 21cmx21cm, atau ukuran sedang, yaitu sekitar 18cmx23cm. Ukuran buku ajar yang relatif ideal untuk tingkat sekolah menengah atas adalah sekitar 24cmx17cm (Al-Khawaladah, 2011).

4. Kertas. Buku ajar dapat dicetak dengan menggunakan kertas putih dengan berat antara 60—70 gram untuk setiap 100 cm2, dengan cetakan yang nyaman dipandang, tidak mengkilap dan tidak memantulkan sinar pada penglihatan pembaca ketika buku tersebut dibaca.

5. Cetakan. Pencetakan buku ajar sebaiknya memerhatikan tingkat atau kelas siswa. Buku ajar yang ditulis untuk siswa SMA dicetak dengan font 16. Sedangkan definisi, kaidah, dan konsep dasar dicetak dengan font 16 bold. Sementara itu, judul utama dicetak dengan font 24 bold, dan sub judul dicetak dengan font 18 bold (Al-Khawalidah, 2011). Hal itu untuk memudahkan siswa dalam membaca materi dan membantu mereka fokus pada materi pembelajaran tertentu.

6. Bagan, diagram, atau gambar. Bagan, diagram, atau gambar dalam buku ajar hendaknya ditampilkan secara jelas, menarik, fungsional, dan terkait dengan tema atau judul, serta memudahkan pemahaman dan penguasaan materi, serta dapat meningkatkan motivasi siswa. Space untuk bagan, diagram, atau gambar tersebut hendaknya tidak melebihi 30% space buku.

7. Daftar Isi. Daftar isi terdiri atas judul utama dan sub judul dari materi pembelajaran, serta nomor halaman yang memuat judul atau sub judul tersebut. Daftar pustaka diletakkan pada lembar awal buku, untuk memudahkan pencarian judul.

8. Daftar rujukan. Daftar rujukan berisi rujukan dan referensi yang digunakan oleh penulis dalam menulis/mengarang buku ajar. Rujukan dan referensi diurutkan secara vertikal berdasarkan urutan abjad nama-nama penulis. Rujukan dan

(7)

251

referensi ditulis berdasarkan kaidah tulisan ilmiah, dengan urutan sebagai berikut: nama pengarang, tahun terbit, judul buku, tempat/kota terbit, dan nama penerbit.

9. Daftar istilah. Sebaiknya buku ajar dilengkapi dengan daftar yang menjelaskan maksud definisi, arti istilah, bahkan arti kosa kata yang termuat dalam buku ajar tersebut.

DASAR-DASAR PENULISAN

Dasar-dasar penulisan yang dimaksud dalam makalah ini adalah proses dan prosedur pokok yang harus dilaksanakan oleh penulis dalam penulisan buku. Banyak model dasar-dasar penulisan buku ajar yang diperkenalkan oleh para pakar penelitian dan pakar penulisan buku. Pada makalah ini ditawarkan model pengembangan bahan ajar yang dikemukakan oleh Borg dan Gall (1983). Model ini memuat 10 langkah. Tetapi dalam makalah ini langkah tersebut diringkas menjadi enam langkah utama, sesuai dengan kebutuhan pengembangan buku ajar untuk tingkat sekolah menengah atas. Berikut ini adalah gambar bagan prosedur penulisan buku ajar tersebut, dan penjelasan bagan secara ringkas.

Gambar Bagan: Prosedur Penelitian Pengembangan oleh Borg & Gall (1983) dengan Modifikasi

Berdasarkan bagan tersebut, prosedur pengembangan buku ajar dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Analisis Kebutuhan. Analisis kebutuhan ini terdiri atas dua kegiatan, yaitu studi lapangan dan studi kepustakaan, dengan penjelasan sebagai berikut.

(1) Studi lapangan adalah kegiatan observasi di sekolah tempat buku ajar itu akan digunakan, dalam hal ini adalah sekolah menengah tingkat atas. Observasi ini dilakukan untuk mendapatkan informasi atau data seputar

(8)

252

siswa yang menjadi sasaran penulisan buku ajar. Informasi ini akan membantu penulis buku untuk mengetahui karakteristik siswa, kebutuhan siswa, kemampuan kebahasaan siswa, orientasi siswa dalam mempelajari bahasa Arab, kecenderungan siswa, dan kesulitan yang mereka hadapi dalam mempelajari bahasa Arab. Pada gilirannya, berbagai informasi dan data tersebut akan membantu penulis buku untuk dapat menghasilkan buku ajar yang relatif relevan dengan keadaan siswa. Data tersebut dapat diperoleh dari guru bahasa Arab dan siswa kelas bahasa Arab melalui wawancara. Di samping itu, data juga dapat diperoleh melalui observasi terhadap guru dan siswa yang sedang melaksanakan pembelajaran di kelas. Untuk memeroleh data tersebut digunakan instrumen penelitian berupa pedoman wawancara dan pedoman observasi yang berisi berbagai pertanyaan dan catatan yang terkait dengan keadaan siswa sebagaimana telah disebutkan.

(2) Studi kepustakaan adalah kegiatan menelaah bahan-bahan pustaka atau buku-buku referensi yang terkait dengan penulisan buku ajar, utamanya adalah kurikulum. Kurikulum yang ditelaah adalah kurikulum yang berlaku untuk satuan pendidikan yang menjadi sasaran penulisan buku ajar, dalam konteks ini adalah kurikulum 2013 untuk SMA mata pelajaran bahasa Arab. Telaah kurikulum ini bertujuan untuk mengetahui tujuan, materi, metode, evaluasi, dan aspek-aspek pembelajaran lain yang diamanatkan oleh kurikulum. Hal itu penting karena buku ajar yang baik harus dapat menerjemahkan amanat kurikulum secara jujur. Di samping itu, perlu juga ditelaah buku referensi, buku sumber, dan buku rujukan tentang bahasa Arab dan pengajarannya, yang semuanya terkait dengan materi buku ajar. Telaah buku-buku tetang bahasa Arab dan pengajarannya ini bertujuan untuk mendapatkan materi pembelajaran sebagaimana diamanatkan oleh kurikulum dan memungkinkan untuk disajikan dalam buku ajar.

2. Desain. Desain atau rancangan ini terdiri atas dua macam, yaitu desain materi dan desain produk. Kegiatan dalam disain materi meliputi pemilihan dan pemilahan materi, pengumpulan materi, pengklasifikasian materi, dan penyusunan materi. Misalnya memilih kosa kata yang sesuai, struktur kalimat yang sederhana, ungkapan yang lazim digunakan, atau teks-teks pilihan yang mudah, dan materi lain yang diperoleh dari studi kepustakaan dan studi lapangan. Kagiatan itu kemudian diikuti oleh kegiatan menyusun kerangka sajian materi. Adapun desain produk adalah desain buku ajar dari sisi bentuk dan ukuran buku, jenis dan kualitas cetakan, jenis dan kualitas kertas, warna, dan lain sebagainya yang terkait dengan bentuk fisik buku secara umum.

3. Pengembangan. Kegiatan pengembangan merupakan kegiatan melaksanakan dan mewujudkan semua yang telah dirancang dan didesain pada tahap perancangan. Kegiatan dalam tahap ini meliputi menyususn materi buku ajar dalam unit atau satuan pelajaran, membuat latihan, dan menyusun perangkat evaluasi. Di samping itu juga mengatur tampilan fisik buku seperti menentukan warna dan kualitas kertas sampul, menentukan letak judul buku dan nama pengarang pada halaman sampul, menentukan gambar dan ilustrasi pada sampul, menyusun mukaddimah dan kata pengantar, menyusun daftar isi, dan lain sebagainya yang

(9)

253

terkait dengan tampilan fisik buku, baik luar maupun dalam sebagaimana telah dirancang dan didesain pada tahap perancangan produk. Tahapan ini menghasilkan produk awal buku ajar dalam bentuk draft buku ajar.

4. Uji coba. Sebelum buku ajar dicetak, dilakukan terlebih dahulu uji coba. Uji coba ini terdiri atas uji ahli dan uji coba lapangan. Kedua bentuk uji ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan dan tingkat keterbacaan buku ajar. Uji coba lapangan dilakukan dengan menerapkan buku ajar tersebut dalam pembelajaran yang dilakukan oleh guru bahasa Arab, dengan melibatkan kelompok kecil siswa yang kelak mereka akan menggunakan buku tersebut. Uji ahli dilakukan dengan menyerahkan draft buku ajar tersebut kepada salah seorang pakar pembelajaran bahasa Arab untuk diuji dan dinilai dari segi keilmiahan, keterbacaan, dan kelayakan, serta untuk dilihat terpenuhinya persyaratan sebagai buku ajar yang baik. Dari uji lapangan dapat diketahui tingkat kesulitan dan kemudahan buku ajar, di samping aspek kekuatan dan kelemahannya. Sementara itu, dari uji ahli dapat diketahui tingkat keterbacaan dan keilmiahan, dan tingkat terpenuhinya ciri-ciri sebagai buku ajar yang baik. Dari tiga pihak tersebut –guru, siswa, dan pakar- penulis memeroleh masukan, saran, dan kritik membangun untuk memperbaiki dan menyempurnakan buku teks pada berbagai aspeknya. Untuk memeroleh data dari uji coba ini digunakan angket dan pedoman wawancara yang berisi berbagai pertanyaan yang terkait dengan kriteria keterbacaan, kelayakan, dan ciri-ciri buku ajar yang baik.

5. Revisi. Revisi atau perbaikan buku ajar dilakukan berdasarkan hasil uji lapangan dan uji ahli. Dari kedua uji tersebut ditemukan aspek positif dan aspek-aspek negatif dari draft buku ajar, di samping dihasilkan pula saran, masukan, dan kritik dari pihak guru dan pakar, bahkan dari siswa. Berangkat dari itu semua, penulis buku melakukan revisi dan perbaikan dengan cara membetulkan kesalahan, menambahkan hal-hal penting yang harus ada, dan menghilangkan hal-hal yang tidak sesuai dengan persyaratan dan ciri-ciri buku ajar yang baik. Dengan demikian, buku ajar dapat memenuhi harapan guru dan pakar, dan dapat memenuhi keinginan siswa dalam hal kualitas materi, sajian, dan tampilan buku teks.

6. Diseminasi, produksi, dan distribusi. Tahap terakhir dari pengembangan buku ajar adalah diseminasi, produksi, dan distribusi. Diseminasi dilakukan dengan mengundang para guru, pakar, dan pemerhati bahasa Arab dalam sebuah seminar yang membahas hasil penelitian pengembangan berupa buku ajar tersebut. Dalam seminar ini dikemukakan tujuan penulisan buku ajar, kelebihan dan keterbatasan buku ajar, di samping hasil uji coba lapangan dan uji ahli yang terkait dengan keterbacaan dan kelayakannya. Dalam diseminasi ini peneliti yang sekaligus penulis buku akan mendapatkan lagi masukan dan saran bagi penyempurnaan buku tersebut. Tahap berikutnya adalah kegiatan produksi dengan mencetak buku ajar dalam jumlah tertentu. Pencetakan buku ajar dilakukan berdasarkan desain yang telah dihasilkan pada tahap perancangan, dengan tetap memperhatikan masukan dan saran yang diperoleh dalam diseminasi. Sementara itu, distribusi adalah kegiatan menyebarluaskan buku ajar dengan cara mendistribusikannya kepada pihak-pihak terkait seperti sekolah, pondok pesantren, perguruan tinggi, perpustakaan, dan taman bacaan.

(10)

254

Pendistribusian bisa dilakukan dengan membagikan buku ajar secara gratis, maupun secara berbayar dengan cara menjualnya melalui toko buku.

PENUTUP

Segala puji bagi Allah swt yang telah memberikan hidayah dan taufiq-Nya sehingga penulisan makalah ini dapat selesai, meskipun pada menit-menit terakhir batas pengiriman makalah. Sebagai penutup dapat dikemukakan bahwa buku ajar memiliki peran yang besar dan fungsi yang strategis dalam pembelajaran bahasa Arab. Namun, patut disayangkan kalau kenyataan di Indonesia menunjukkan bahwa buku ajar bahasa Arab yang ditulis oleh penulis Indonesia jumlahnya relatif sedikit, dan yang sedikit itupun umumnya berkualitas rendah. Menurut pengamatan, hal itu disebabkan antara lain oleh rendahnya motivasi guru dan pakar bahasa Arab untuk menulis buku. Disamping, minimnya pengetahuan teoritis mereka tentang kepenulisan buku ajar tersebut. Kurangnya perhatian dan dukungan pemerintah terhadap program penulisan buku ajar di kalangan guru bahasa Arab, diduga juga menjadi sebab rendahnya minat dan motivasi para guru untuk untuk menulis buku ajar.

Terlepas dari kenyataan tersebut, sebaiknya para guru bahasa Arab membekali diri dengan pengetahuan teoritis dan pengalaman praktis tentang kepenulisan buku ajar. Hal itu bisa dilakukan melalui keikutsertaan aktif dalam seminar dan workshop kepenulisan buku ajar yang diselenggarakan oleh organisasi profesi bahasa Arab maupun MGMP bahasa Arab. Di samping itu, para guru bahasa Arab –khususnya peserta Konasbara 2- hendaknya dapat memotivasi diri untuk mempraktekkan sedikit ilmu yang diperoleh dalam seminar, dengan segera membuat rancangan buku ajar bahasa Arab dan melakukan langkah-langkah pengembangan buku ajar sebagaimana diuraikan dalam makalah ini.

Itulah apa yang bisa disajikan dalam makalah ini. Semoga bisa memberikan manfaat bagi peningkatan kualitas pembelajaran bahasa Arab di negeri tercinta ini. Amin.

RUJUKAN BERBAHASA ARAB

.دومحم محمد ،ةدلاوخلا

3122

يميلعخلا باخكلا ميمصجو تيوبرتلا جهانلما ءانب سسأ

:نامع .

رشنلل ةريسلما راد

.عيزوخلاو

.دمحأ يدشر ،تميعط

2891

،م

تيبرعلا ميلعح جماربل تيميلعخلا داولما دادعإ يف لمع ليلد

.

.ىرقلا مأ تعماجب تيبرعلا تغللا دهعم :تمركلما تكم

.تنس نود .الله دبع رصاه ،يلاغلا

تيبرعلاب نيقطانلا ريغل تيميلعخلا بخكلا دادعإ سسأ

تكم .

.ماصخعالا راد :تمركلما

كدم

.دمحأ يلع ،رو

3121

ىرخأ ثاغلب نيقطانلل تيبرعلا تغللا ميلعح جهانم يف عجرلما

.

.يبرعلا ركفلا راد :ةرهاقلا

(11)

255

RUJUKAN BERBAHASA INDONESIA

Kurniasih, Imas. 2014. Buku Teks Pelajaran. Surabaya: Kata Pena

Lestari, Ika. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi. Padang: Akademia Permata.

Prastowo, Andi. Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Jogjakarta: Diva Pers. Putra, Nusa. 2012. Research & Development. Jakarta: Rajawali Pers.

Setyosari, Punaji. 2013. Metode Penelitian Pengembangan. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.

Gambar

Gambar  Bagan:  Prosedur  Penelitian  Pengembangan  oleh  Borg  &  Gall  (1983)  dengan Modifikasi

Referensi

Dokumen terkait

Mengingat kebutuhan pelayanan kesehatan merupakan masalah utama bagi para usia lanjut,dengan strategi yang sudah disebutkan di atas maka salah satu bentuk upaya

Pada Februari 2008, bahan ajar bahasa Arab yang disusun Lughatunâ telah mewujud menjadi buku.Secara khusus, Lughatunâ Qiraah (buku ajar cara baca kitab

Berdasarkan hasil analisisyang didapatkan dari siswa kelas eksperimen dalam pembelajaran dengan strategi PDEODE pada materi organisasi kehidupan diketahui setiap

Analisis sensori dilakukan terhadap 30 orang panelis. Panelis yang menguji merupakan panelis terlatih dari mahasiswa karena target pasar yang ingin dituju merupakan

Pada tugas akhir ini, penulis telah mengimplementasikan pengenalan ucapan untuk sistem kendali pada helm asisten dengan metoda klasifikasi Jaringan Syaraf Tiruan propagasi

Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, sampel terdiri dari 2 kelas, data prestasi belajar kognitif menggunakan tes, prestasi belajar aspek afektif

Diagnosis kesulitan belajar adalah suatu proses pemeriksaan terhadap siswa yang diduga mengalami kesulitan dalam belajar. Melalui kegiatan diagnosis guru akan mengetahui

S6 : Ada bu dengan materi aljabar di kelas VII bu. Hasil wawancara dengan S6 terlihat bahwa, S6 tidak mampu menentukan permasalahan yang ada di dalam soal nomor 1. Siswa