• Tidak ada hasil yang ditemukan

Agus Safrial, Sabrun, Sri Yulianti Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Agus Safrial, Sabrun, Sri Yulianti Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL MODEL SIKLUS BELAJAR PADA PEMBELAJARAN MATERI POKOK KUBUS DAN BALOK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIIIA SEMESTER II SMP TEGAR KELANA SURRANADI

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Agus Safrial, Sabrun, Sri Yulianti

Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram

Abstrak: Pelajaran matematika di SMP Tegar Kelana Suranadi dianggap oleh sebagian siswa merupakan pelajaran yang sulit, Hal itu terjadi karena pembelajaran yang diterapkan banyak berpusat pada guru dan kurang berorientasi pada siswa. Selama ini dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, guru terbiasa menggunakan metode konvensional, dimana siswa kurang terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran, siswa cenderung hanya mendengar dan menerima penjelasan dari guru tanpa diberi kesempatan untuk mengutarakan pendapatnya secara lebih luas dan terbuka, sehingga berdampak terhadap menurunnya aktifitas dan prestasi belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk menguji bagaimana pembelajaran pendekatan kontekstual model siklus belajar pada pembelajaran pokok Kubus dan Balok kelas VIIIA SMP Tegar Kelana tahun pelajaran 2013/2014. Untuk mengetahui tingkat keaktifan dan hasil belajar siswa maka dalam penelitian ini dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari lembar observasi aktivitas, sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil tes soal evaluasi siswa pada masing-masing siklus.adapun nilai rata-rata pada siklus I yaitu 18,37 dengan katagori cukup aktif dan pada siklus II yaitu sebesar 24,58 dengan katagori aktif, yang artinya menunjukan bahwa terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa dari siklus I ke siklus II yaitu sebesar 6,21 . dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan Penerapan pendekatan kontekstual model siklus belajar pada pembelajaran pokok Kubus dan Balok untuk meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas VIIIA SMP Tegar Kelana Suranadi tahun pelajaran 2013/2014.

Kata Kunci :penerapan pendekatan kontekstual model siklus belajar,aktivitas dan prestasi belajar siswa

(2)

Latar Belakang

Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia. Sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka pelaksanaannya berada dalam suatu proses yang berkesinambungan dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan. Semuanya berkaitan dalam suatu sistem pendidikan yang integral. (Djamarah.1997: 22)

Dalam meningkatkan kualitas pendidikan, saat ini pemerintah melalui departemen pendidikan dan kebudayaan melakukan berbagai macam upaya, salah satunya adalah upaya meningkatkan kualitas pendidikan lewat pembaruan Kurikulum. Dengan adanya pembaruan Kurikulum ini diharapkan dapat menciptakan proses belajar mengajar yang lebih efektif dengan menerapkan model pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada.

. Kubus dan balok merupakan salah satu materi pada mata pelajaran matematika yang diajarkan di kelas VIIIA semester 11.Materi Kubus dan balok memiliki banyak

keterkaitan dengan benda-benda di sekitar kehidupan sehari-hari peserta didik.Tidak sedikit pula permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari peserta didik yang berkaitan dengan Kubus dan balok. Untuk itu diperlukan suatu pendekatan yang tepat bagi guru agar siswa dapat berperan lebih aktif dalam pembelajaran sehingga siswa dapat memahami konsep Kubus dan balok dan kemudian dapat menggunakannya dalam pemecahan masalah.

Pendekatan kontekstual merupakan suatu pendekatan yang memadukan teknik-teknik yang membantu peserta didik untuk menjadi lebih aktif sebagai pebelajar. Melalui pendekatan kontekstual guru dibantu untuk dapat mengaitkan materi dengan situasi dunia nyata peserta didik dengan jalan siswa mengkonstruksi serta menemukan sendiri konsep yang sedang di pelajarinya

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang diangkat dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

Bagaimana penerapan pendekatan kontekstual model siklus belajar agar

Bagi guru, dapat memberi wawasan baru bagi guru sebagai alternatif pembelajaran dalam meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa dalam bidang matematika khususnya pada pokok bahasan Kubus dan Balok.

(3)

Kajian Literatur

1. Belajar dan Pembelajaran

Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk, seperti terjadi perubahan pengetahuan, pemahaman, tingkah laku, keterampilan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek yang ada pada diri individu yang sedang belajar. Menurut Mouly, pada hakikatnya belajar adalah proses perubahan tingkah laku seseorang berkat adanya pengalaman (Dirjen Dikdasmen, 2005: 6). Chaplin dalam Syah (2003: 65) menyatakan bahwa belajar ialah proses memperoleh respons-respons sebagai akibat adanya latihan khusus.

2. Aktivitas Belajar

Dalam pengajaran, siswalah yang menjadi subjek, dialah pelaku kegiatan belajar.Agar siswa berperan sebagai pelaku dalam kegiatan belajar, maka guru hendaknya merencakan pengajaran yang menuntut siswa banyak melakukan aktivitas belajar.Aktivitas atau tugas-tugas yang dikerjakan siswa hendaknya menarik minat siswa, dibutuhkan dalam perkembangannya serta bermanfaat bagi masa depannya (Ibrahim dan Syaodih, 2003: 27).

3. Pendekatan Kontekstual

a. Pengertian Pendekatan Kontekstual

Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) yang sering disingkat denganCTL merupakan salah satu pendekatan yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika.Pendekatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual merupakan paham pembelajaran yang memandang pentingnya dorongan dan keterlibatan siswa untuk mampu menghubungkan konsep yang dipelajari dengan aplikasi dalam kehidupan nyata sehari-hari yang dialami siswa.

(4)

Pendekatan kontekstualmerupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat (Anonim, 2004: 1).

b. Siklus Belajar (Learning Cycle)

Menurut Fajaroh dan Dasna (2007: 1) siklus belajar (Learning Cycle) atau dalam penulisan disingkat LC adalah suatu model pembelajaran yang berpusat pada pebelajar (student centered). Learning Cycle merupakan salah satu model pembelajaran yang berbasis konstruktivisme. LC merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga siswa dapat menguasai kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan berperanan aktif. Implementasi LC dalam pembelajaran menempatkan guru sebagai fasilitator yang mengelola.

4. Hubungan Pendekatan Kontekstual Model Siklus Belajar dengan Materi Kubus dan Balok

Berdasarkan definisi pembelajaran kontekstual (CTL) dan siklus belajar (LC) di atas, maka dapat didefinisikan pembelajaran kontekstual model siklus belajar adalah suatu pembelajaran yang mengutamakan keaktifan siswa dengan mengaitkan materi yang diajarkan ke dalam dunia nyata.

Banyaknya benda-benda serta permasalahan di sekitar kehidupan sehari-hari siswa yang berkaitan dengan materi Kubus dan Balok, dapat membantu guru untuk mengaitkan materi ini dengan kehidupan sehari-hari peserta didik secara nyata.Karena pendekatan kontekstual merupakan suatu konsep pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan peserta didik

(5)

secara nyata, sehingga para peserta didik mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari (Mulyasa, 2006: 102).

Metode Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan kelas adalah sebuah bentuk kegiatan refleksi diri yang dilakukan oleh para pelaku pendidikan dalam suatu situasi kependidikan untuk memperbaiki rasionalitas dan keadilan tentang: praktik-praktik kependidikan, pemahaman tentang praktik-praktik tersebut, dan situasi dimana praktik-praktik tersebut dilaksanakan (Kunandar. 2008: 46).

Hasil Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa kelas VIIIA SMP Tegar Kelana Suranadi pada materi poko

kubus dan balok dengan menerapkan pendekatan kontekstual model siklus belajar. Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus, dalam tiap siklus terdiri atas 3 kali pertemuan dimana masing-masing pertemuan berlangsung selama 2 x 40 menit. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas VIIIA semester II SMP Tegar Kelana Suranadi tahun

pelajaran 2013/2014. Dengan jumlah siswa 43 orang yang terdiri dari 22 siswa dan 21 siswi. Pada penelitian ini, data tentang aktivitas belajar siswa dan kegiatan guru dalam proses belajar mengajar diperoleh dari lembar observasi sedangkan data tentang prestasi belajar siswa diperoleh dari hasil test atau evaluasi. Data-data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan metode yang telah ditetapkan sebelumnya.

(6)

Pembahasan

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar matematika pada pokok bahasan kubus dan balok dengan menerapkan pendekatan kontekstual model siklus belajar. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, hal ini didasarkan pada materi ajar dengan mengalokasikan waktu enam kali pertemuan yaitu dengan rincian untuk siklus pertama terdiri dari tiga kali pertemuan, yaitu dua kali pertemuan untuk proses pembelajaran dan satu kali pertemuan untuk evaluasi. Begitu juga untuk siklus kedua, terdiri dari tiga kali pertemuan, yaitu dua kali pertemuan untuk proses pembelajaran dan satu kali pertemuan untuk evaluasi.

Selain itu, dengan penerapan pendekatan kontekstual model siklus belajar memberikan kesempatan pada siswa untuk bekerjasama dengan teman-temanya dan dapat mengajak siswa untuk selalu mengingat materi yang pernah diajarkan sebelumnya yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan. Sehingga dengan pendekatan kontekstual model siklus belajar, siswa dapat langsung menemukan sendiri konsep yang dipelajari, menyajikan konsep yang dipelajari, menggunakan konsep yang dipelajari untuk memecahkan masalah kemudian diakhiri dengan pengecekan pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap penguasaan konsep yang telah mereka pahami. Jadi, dapat disimpulkan bahwa dalam upaya memperbaiki proses belajar mengajar penerapan pendekatan kontekstual model siklus belajar dengan beberapa faktor pendukung lainnya seperti adanya pengefisienan waktu yang baik oleh guru dalam pembelajaran, kondisi siswa saat pembelajaran, adanya motivasi yang diberikan guru kepada siswa dan lain sebagainya akan berdampak pada peningkatan aktivitas dan prestasi belajar siswa khususnya di kelas VIIIA SMP Tegar Kelana Suranadi.

(7)

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Penerapan pendekatan kontekstual model siklus belajar dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas VIIIA semester IISMP Tegar Kelana tahun pelajaran 2013/2014 pada materi pokok Kubus dan Balok.

Adapun saran yang dapat dikemukakan oleh peneliti dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:Bagi guru, khususnya guru matematikakelas VIIIA semester II Tegar Kelana untuk menerapkan pendekatan kontekstual model siklus belajar dalam proses belajar mengajar terutama untuk pokok bahasan kubus dan Balok.Bagi mahasiswa atau pihak-pihak yang ingin meneliti lebih lanjut tentang pendekatan kontekstual model siklus belajar untuk mencobanya pada materi yang lain.

Referensi

Anonim. 2004. Pendekatan Kontekstual. Mataram: Universitas Mataram.

Aqib, Z. 2003. Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran. Surabaya: Insan Cendikia. Dirjen Dikdasmen. 2005. Matematika, buku 2. Jakarta: Departement Pendidikan Nasional. ______________. 2005. Matematika, buku 3. Jakarta: Departement Pendidikan Nasional. Djamarah, S. B. 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional. Fajaroh, F dan I W. Dasna. 2007. Pembelajaran Dengan Model Siklus Belajar (Learning

Cycle). Website:http://lubisgrafura.wordpress.com. Download: 22 November 2008. Ibrahim, R. dan N. Syaodih S. 2003.Perencanaan Pengajaran.Jakarta: Rineka Cipta. Kunandar. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Rajawali Pers.

Referensi

Dokumen terkait

dimasukkan dalam tray isi 104 lubang, kemudian benih ditanam pada media semai tersebut dengan jumlah 1 benih per lubang.. Lubang tray yang tidak ditanami

Kesenjangan tersebut hanya dapat dihilangkan atau dikurangi dengan pemberian ASI. Air susu ibu merupakan cairan yang mengandung kekebalan atau daya tahan tubuh sehingga

Dengan memperhatikan komponen Garis Kemiskinan ( GK) yang terdiri dari Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Ke miskinan Non Makanan (GKNM), dapat dilihat bahwa

Debu total diudara lingkungan kerja ditentukan dengan mengguna- kan metode gravmetric, dimana debu ditangkap diudara lingkungan kerja dengan peralatan HVDS (High

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau

Sebab rumah- rumah mewah, ruko (rumah toko), rukan (rumah kantor) dan gerai- gerai di pusat- pusat belanja, meski tak terjangkau bangsa sendiri, akan mendapatkan

Tulisan ini, tidak akan mempertentangkan bagaimana ilmu perilaku manusia yang berasal dari barat, daratan Eropa dan Amerika telah „mencengkram‟ dan mengubah cara

Situs Rindi Praiyawang adalah sebuah perkampungan adat tertua di Sumba Timur yang kaya akan tinggalan megalitik, seperti kubur-kubur batu dan menhir atau penji.. Ciri khas megalitik