• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Material Kertas Menggunakan Serat Sekam Padi dengan Variasi Konsentrasi NaOH 10%, 15%, dan 20%

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan Material Kertas Menggunakan Serat Sekam Padi dengan Variasi Konsentrasi NaOH 10%, 15%, dan 20%"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MATERIAL KERTAS MENGGUNAKAN SERAT SEKAM PADI DENGAN VARIASI KONSENTRASI NaOH 10%, 15%, DAN 20%

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas

Oleh :

MIFTAKHUL IKHSAN D 200 130 178

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

(2)

i

HALAMAN PERSETUJUAN

PENGEMBANGAN MATERIAL KERTAS MENGGUNAKAN SERAT SEKAM PADI DENGAN VARIASI KONSENTRASI NaOH 10%, 15%, DAN 20%

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh :

MIFTAKHUL IKHSAN D 200 130 178

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh :

Dosen Pembimbing,

(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

PENGEMBANGAN MATERIAL KERTAS MENGGUNAKAN SERAT SEKAM PADI DENGAN VARIASI KONSENTRASI NaOH 10%, 15%, DAN 20%

OLEH

MIFTAKHUL IKHSAN D 200 130 178

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin

Universitas Muhammadiyah Surakarta Pada hari Kamis, 1 Februari 2018 dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji :

1. Agus Dwi Anggono, S.T, M.Eng, Ph.D. ( ) ( Ketua Dewan Penguji )

2. Tri Widodo Besar R, S.T, M.Sc, Ph.D. ( ) ( Anggota I Dewan Penguji )

3. Patna Partono, S.T, M.T. ( ) ( Anggota II Dewan Penguji )

Dekan,

(4)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya diatas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 7 Februari 2018 Penulis,

MIFTAKHUL IKHSAN D 200 130 178

(5)

1

PENGEMBANGAN MATERIAL KERTAS MENGGUNAKAN SERAT SEKAM PADI DENGAN VARIASI KONSENTRASI NaOH 10%, 15%, DAN 20%

Abstrak

Kertas merupakan bagian penting bagi kehidupan manusia. Kertas bermanfaat sebagai media pencatatan dan penyebar luasan data dan informasi, keperluan pembungkusan, percobaan laboratoris, pemintal benang/tekstil dan tissue. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ketahanan tarik dan ketahanan sobek kertas daur ulang dari bahan baku sekam padi dengan variasi konsentrasi NaOH 10%. 15%, dan 20%. Bahan baku yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kertas bekas HVS 70 gram, sekam padi, NaOH, dan perekat tepung tapioka. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu konsentrasi NaOH 10% memiliki rata-rata ketahanan tarik 0,3733 MPa, 15% 0,2302 MPa, dan 20% 0,0559 MPa. Sedangkan ketahanan sobek dengan konsentrasi NaOH 10% memiliki ketahanan sobek rata-rata 0,5192 MPa, 15% 0,2868 MPa, dan 20% 0,2555MPa. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa semakin sedikit konsentrasi NaOH maka semakin kuat ketahanan tarik dan ketahanan sobek kertas. Begitupula sebaliknya, semakin banyak konsentrasi NaOH maka semakin lemah ketahanan tarik dan ketahanan sobeknya.

Kata Kunci : Kertas, Sekam padi, Ketahanan tarik, Ketahanan sobek Abstract

Paper is an important part for human life. Paper has function as recording media and dissemination of data and information, packaging utility, laboratory experiment, yarn spinner/textile and tissue. This research is done to find out the pull and rip endurance of recycled paper from the raw material of rice husk with the concentration variations of NaOH 10%, 15%, and 20%. The raw materials which are used in this research are HVS 70 gram former paper, rice husk, NaOH, and tapioca flour adhesive. The result which is got from this research is 10% NaOH concentration has pull endurance average 0,3733 MPa, 15% 0,2302 MPa, dan 20% 0,0559 MPa. While the rip endurance of 10% NaOH concentration has rip endurance average 0,5192 MPa, 15% 0,2868 MPa, dan 20% 0,2555 MPa. From the result of the study, it can be concluded that the less concentration of NaOH,then the stronger pull and rip endurance of paper. And vice versa, the higher NaOH concentration, then the weaker pull and rip endurance of paper.

(6)

2 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kertas merupakan bagian penting bagi kehidupan manusia. Kertas bermanfaat sebagai media pencatatan dan penyebar luasan data dan informasi, keperluan pembungkusan, percobaan laboratoris, pemintal benang/tekstil dan tissue. Konsumsi kertas dapat menjadi salah satu ukuran kemajuan suatu bangsa. Sebagai gambaran, Amerika Serikat menduduki urutan pertama konsumsi kertas di dunia sebesar 345 kg/kapita, sedangkan Indonesia pada urutan ke-13 sebesar 30,1kg/kapita. Keberadaan kertas menjadi sarana yang tergolong cukup penting dalam peradaban manusia dan kebutuhannya dari tahun ke tahun terus meningkat. Pada tahun 2004 kebutuhan konsumsi kertas mencapai 5,40 juta ton, sedangkan pada tahun 2005 konsumsi kertas meningkat hingga mencapai 6,45 juta ton. Pertumbuhan dalam dekade berikutnya diperkirakan 2% - 3,5% per tahun atau membutuhkan kayu log dari lahan seluas 1 – 2 juta hektar per tahun (Pusat Grafika Indonesia, 2007). Hal ini merupakan peluang pasar yang baik bagi Indonesia dalam mengembangkan Industri pulp dan kertas.

Bahan utama pembuat kertas adalah dari bahan-bahan yang mengandung selulosa dan sampai saat ini masih lebih dari 90% industri pulp di indonesia berbahan baku kayu bulat, yang berasal dari hutan alam. Seluosa adalah suatu polisakarida yang tak larut dalam air dan merupakan zat pembentuk kulit sel tanaman. Selulosa terdapat lebih dari 50% dalam kayu, berwarna putih mempunyai kulit tarik yang besar.

Pulp diproduksi dari bahan baku yang mengandung selulosa. Selain terdapat dalam kayu, selulosa juga terkandung dalam beberapa tanaman lain seperti sekam padi. Sekam padi ini juga dapat menjadi bahan pembuatan pulp yang ramah lingkungan karena dapat mensubstitusi kayu dan memiliki manfaat lain seperti mengurangi kerusakan lingkungan dan mengurangi tingkat di udara (Inovasi Indonesia, 2012).

(7)

3

Penelitian tentang pemanfaatan sekam padi sebagai bahan baku pulp dan kertas yang telah dilakukan kebanyakan menggunakan proses

organosolv. Hasil- hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pulp yang dihasilkan sekam padi tidak kalah dengan pulp dari bahan lainnya. Selain itu juga memiliki beberapa keuntungan, diantaranya ramah lingkungan (Inovasi Indonesia, 2012).

Melihat penjelasan diatas, maka dilakukan penelitian untuk mengembangkan material kertas dari bahan alternatif yaitu sekam padi dengan variasi konsentrasi rendaman NaOH. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas kertas dari sekam padi berupa ketahan tarik, dan ketahanan sobek hasil perlakuan pemasakan sekam padi dengan variasi konsentrasi NaOH 10%, 15%, dan 20%.

1.2 Pembatasan Masalah

Untuk menghindari meluasnya permasalahan maka penelitian dibatasi sebagai berikut :

1) Subjek penelitian

Subjek penelitian adalah limbah kertas HVS 70 gram, sekam padi dengan pemasakan NaOH selama 120 menit.

2) Objek penelitian

Kertas daur ulang dari sekam padi dengan variasi konsentrasi NaOH 10%, 15%, dan 20%.

3) Parameter penelitian

Karakteristik kertas daur ulang menggunakan sekam padi parameternya adalah kekuatan tarik dan kekuatan sobek.

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan batasan masalah diatas dapat dirumuskan sebagai berikut :

1) Bagaimana ketahanan tarik kertas daur ulang dari bahan baku sekam padi dengan variasi konsentrasi NaOH 10%, 15%, dan 20%?

(8)

4

2) Bagaimana ketahanan sobek kertas daur ulang dari bahan baku sekam padi dengan variasi konsentrasi NaOH 10%, 15%, dan 20%?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah :

1) Untuk mengetahui ketahanan tarik kertas daur ulang dari bahan baku sekam padi dengan variasi konsentrasi NaOH 10%, 15%, dan 20%. 2) Untuk mengetahui ketahanan sobek kertas daur ulang dari bahan baku

sekam padi dengan variasi konsentrasi NaOH 10%, 15%, dan 20%. 1.5 Tinjauan Pustaka

Menurut Prabawati dan Wijaya (2008) tentang Pemanfaatan sekam padi dan pelepah pohon pisang sebagai bahan alternatif pembuatan kertas berkualitas, ternyata untuk merang dan pelepah pohon pisang maupun kombinasi dari kedua bahan tersebut pembuatan pulp dengan larutan 7% NaOH dan lama pemasakan 2 jam diperoleh serat ya ng lebih bersih.Ukuran scren juga mempengaruhi tingkat kehalusan pada kertas yang akan di cetak, semakin kecil ukuran lubang pada scren maka permukaan kertas juga semakin halus dan warna produk kertas yang dihasilkan mengikuti warna dasar dari pulp.

Yuli Ristianingsih (2014), tentang Pengaruh komposisi sekam padi dan ampas tebu terhadap karakteristik kertas dengan proses sodayield pulp

yang diperoleh pada kertas dari bahan baku sekam padi dan kertas dari ampas tebu sebesar 45,44% dan 35,36%. Sedangkan berdasarkan pada variasi loading komposisi 1:1 untuk ampas tebu dan sekam padi yaitu 42,28%, dengan densitas sebesar 4,26 g/cm3.

Pasaribu (2006) membuat kertas seni dengan bahan baku enceng gondok, dalam hasil penelitiannya menjelasakan kertas seni dengan campuran enceng gondok memiliki penampilan yang lebih indah karena menampilkan serat-serat yang muncul di permukaan kertas.

(9)

5 2. METODE PENELITIAN

2.1 Diagram Alir Penelitian

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian Mulai

Studi Lapangan dan Studi Pustaka Persiapan Alat dan Bahan

Pemblenderan kertas HVS 70 gram yang telah dipotong kecil-kecil selama

24 jam hingga menjadi bubur kertas

Pemasakan sekam padi dengan larutan NaOH 10%,15%, dan

20% selama 120 menit Pengeringan serat

Pencampuran pulp kertas HVS 70 gram dan serat sekam padi kedalam bak dengan penambahan tepung tapioka

Pencetakan

Pengujian

Hasil Pengujian

Analisa dan Pembahasan Pembahasan

Kesimpulan Selesai Pengeringan

Penimbangan pulp kertas dan serat sekam padi Pengeringan pulp kertas

Pengujian Ketahanan Tarik Standar SNI 1924-2:2016

Pengujian Ketahanan Sobek Standar SNI

(10)

6 2.2. Langkah Penelitian

2.2.1. Prosedur Pembuatan Kertas

Penelitian kertas komposit ini menggunakan fraksi berat dengan spesimen berbentuk lembaran sebanyak 3.

Langkah- langkah pembuatan kertas daur ulang sebagai berikut: 1) Mempersiapkan alat dan bahan

2) Memotong kertas HVS bekas kemudian dilakukan pemblenderan menjadi bubur kertas dan dilakukan pengeringan.

3) Memasak sekam padi dengan NaOH selama 120 menit kemudian dicuci dengan air untuk menghilangkan sisa-sisa NaOH dan dilakukan pengeringan serat.

4) Setelah bahan-bahan kering maka dilakukan penimbangan menggunakan timbangan digital sesuai dengan komposisi masing- masing bahan.

5) Kemudian proses pencampuran bahan-bahan material kering ke dalam bak yang sudah berisi air yang telah dicampur dengan bahan perekat berupa tepung tapioka. 6) Mencetak kertas dengan cara memasukkan cetakan kedalam

bak yang telah berisi campuran bahan-bahan. Kemudian press pada sebidang bahan kaku. Keringkan dibawah sinar matahari.

7) Setelah kering dilakukan pemotongan spesimen, kemudian dilakukan pengujian ketahan tarik dan ketahanan sobek sesuai standar SNI 1924-2:201.

2.2.2. Pengujian Tarik

Pengujian tarik dilakukan dengan cara menarik spesimen sampai putus untuk mengetahui tegangan, regangan, dan modulus elastisitas menggunakan mesin Universal Testing Machine dengan standar pengujian SNI 1924-2:2016.

(11)

7 2.2.3. Pengujian Sobek

Pengujian sobek dilakukan dengan cara menarik spesimen sampai sobek untuk mengetahui tegangan, regangan, dan modulus elastisitas menggunakan mesin Universal Testing Mesin dengan standar SNI 1924-2:2016.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1. Hasil Pengujian Tarik

Tabel 1. Hasil Pengujian Tarik Perlakuan Ketahanan Tarik

Rata-rata (MPa)

Kertas Daur Ulang Dipasaran (sebagai

pembanding) (MPa) Sekam padi dengan

penambahan NaOH 10%

0,3733 10,0

Sekam padi dengan penambahan NaOH 15%

0,2302

Sekam padi dengan penambahan NaOH 20%

0,0559

Gambar 2. Diagram Uji Tarik 0,3733 0,2302 0,0559 0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35 0,4 10% 15% 20% F o r c e -S tr e s in M P a Konsentrasi NaOH Ketahanan Tarik

(12)

8

Grafik diatas merupakan grafik hasil pengujian ketahanan tarik kertas menggunakan serat sekam padi dengan konsentrasi NaOH 10%, 15%, dan 20%. Dari grafik dapat diketahui bahwa konsentrasi NaOH 10% perbandingan kertas HVS 70 gram dengan sekam padi 50:50 memiliki rata-rata ketahanan tarik 0,3733 MPa. Sedangkan sekam padi dengan konsentrasi NaOH 15% memiliki rata-rata 0,2302 MPa dan konsentrasi NaOH 20% memiliki ketahanan tarik rata-rata 0,0559 MPa. Dari hasil data tersebut didapat bahwa konsentrasi NaOH 10% p erbandingan kertas HVS 70 gram dengan sekam padi 50:50 memiliki ketahanan tarik yang paling tinggi dengan rata-rata ketahanan tarik 0,3733 MPa. Sedangkan ketahanan tarik yang paling rendah yaitu pada konsentrasi NaOH 20% dengan rata-rata ketahanan tarik 0,0559 MPa. Semakin rendah konsentrasi NaOH yang digunakan maka serat yang dihasilkan akan lebih sempurna. Serat-serat tersebut akan saling berikatan sehingga kekuatan tarik kertas akan menjadi tinggi, begitu sebaliknya semakin tinggi konsentrasi NaOH yang digunakan maka semakin kuat bereaksi dengan lignin dan akan menyebabkan selulosa terdegradasi dan serat akan rusak, tidak dapat terjalin sempurna. Maka ikatan antar serat akan berkurang sehingga kekuatan tarik kertas juga lemah.

3.2. Hasil Pengujian Sobek

Tabel 2. Hasil Pengujian Sobek Perlakuan Ketahanan Sobek

Rata-rata (MPa)

Kertas Daur Ulang Dipasaran (sebagai

pembanding) (MPa) Sekam padi dengan

penambahan NaOH 10%

0,5192

10,0 Sekam padi dengan

penambahan NaOH 15%

0,2868

Sekam padi dengan penambahan NaOH 20%

(13)

9

Gambar 3. Diagram Uji Sobek

Grafik diatas merupakan grafik hasil pengujian ketahanan sobek kertas menggunakan serat sekam padi dengan konsentrasi NaOH 10%, 15%, dan 20%. Dari grafik dapat diketahui bahwa konsentrasi NaOH 10% perbandingan kertas HVS 70 gram dengan sekam padi 50:50 memiliki rata-rata ketahanan sobek 0,5192 MPa. Sedangkan sekam padi dengan konsentrasi NaOH 15% memiliki rata-rata 0,2868 MPa dan konsentrasi NaOH 20% memiliki ketahanan sobek rata-rata 0,2555 MPa.Berdasarkan hasil penelitian pada uji ketahanan sobek kertas d iketahui bahwa ketahanan sobek paling tinggi pada perbandingan kertas HVS 70 gram dengan sekam padi 50:50 konsentrasi NaOH 10% dengan rata-rata ketahanan sobek 0,5192 MPa. Sedangkan ketahan sobek paling rendah yaitu pada konsentrasi NaOH 20% dengan rata-rata ketahanan sobek 0,2555 MPa. Hal ini dipengaruhi karena konsentrasi NaOH yang semakin tinggi menyebabkan selulosa terdegradasi dan merusak serat, sehingga rusaknya serat akan mempengaruhi ikatan antar searat,maka kekuatan sobek kertas juga lemah.

0,5192 0,2868 0,2555 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5 0,6 10% 15% 20% F o r c e -S tr e s in M P a Konsentrasi NaOH ketahanan sobek

(14)

10 4. PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian tentang kertas yang terbuat dari sekam padi dengan konsentrasi NaOH 10%, 15%, dan 20% didapatkan kesimpulan sebagai berikut :

1) Dari hasil penelitian pada uji ketahanan tarik kertas data yang didapat bahwa konsentrasi NaOH 10% memiliki ketahanan tarik yang paling tinggi dengan rata-rata ketahanan tarik 0,3733 MPa. Sedangkan ketahanan tarik yang paling rendah yaitu pada konsentrasi NaOH 20% dengan rata-rata ketahanan tarik 0,0559 MPa.

2) Dari hasil penelitian pada uji ketahanan sobek kertas diketahui bahwa ketahanan sobek paling tinggi pada konsentrasi NaOH 10% dengan rata-rata ketahanan sobek 0,5192 MPa. Sedangkan ketahan sobek paling rendah yaitu pada konsentrasi NaOH 20% dengan rata-rata ketahanan sobek 0,2555 MPa. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa semakin sedikit kadar NaOH maka semakin kuat ketahanan tarik dan ketahanan sobek kertas. Begitupula sebaliknya, semakin banyak kadar NaOH maka semakin lemah ketahanan tarik dan ketahanan sobeknya.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, Perkembangan Industri Kertas dan Pulp di Dunia dan di Indonesia

(bagian A-B), Departemen Perindustrian. 1982, p. 91.

Badan Standarisasi Nasional. 2016 SNI ISO 1924-2:2016. Kertas dan Karton – Cara Uji Sifat Tarik – Bagian 2: Metode Kecepatan Elongasi Tetap.

Badan Standarisasi Nasional. 2016 SNI O436:2009. Kertas – Cara Uji Ketahanan Sobek – Metode Elemendorf.

Pasaribu (2006). Pemanfaatan Enceng Gondok Sebagai Bahan Baku Kertas Seni. Makalah Utama pada Ekpose Hasil-Hasil Penelitian, Padang.

(15)

11

Susy Yunita Prabawati,- and Abdul Gani Wijaya,- (2008) Pemanfaatan Sekam Padi Dan Pelepah Pohon Pisang Sebagai Bahan Alternatif Pembuat Kertas Berkualitas. Aplikasi Vol IX, No. 1 Juni 2008.

Yuli, Ristianingsih (2015) Pembuatan Kertas Dari Kombinasi Limbah Ampas Tebu Dan Sekam Padi Dengan Proses Soda. Project Report. Prodi Teknik, Banjarbaru.

Gambar

Gambar 1. Diagram Alir Penelitian Mulai
Gambar 2. Diagram Uji Tarik
Gambar 3. Diagram Uji Sobek

Referensi

Dokumen terkait

Untuk Pekerjaan Pembangunan USB SD Desa Simpang Kertopati Kecamatan Mandiangin pada Dinas Pendidikan Kabupaten Sarolangun Tahun Anggaran 2011, dengan ini diumumkan

apabila kevakuman di dalam wadah tersebut terlalu besar, misalnya karena suhu pada waktu penutupan terlalu tinggi atau karena head space terlalu besar, maka pada suhu ruang,

Gerakan pencerahan bergerak dalam mengemban misi dakwah dan tajdid untuk menghadirkan Islam sebagai ajaran yang mengembangkan sikap tengahan (wasithiyah), membangun

Langkah kedua pengujian alat adalah mengukur nilai tegangan output (Vout) pada alat yang terhubung ke mesin DC-400 berdasarkan nilai resistansi yang telah diatur

siswa akan dibandingkan dengan jawaban dari pengajar yang telah diproses sebelumnya dan nilai dari tingkat kesamaan kata-kata akan tersimpan sebagai nilai dari soal

Kajian ini mencakup tentang teknik budidaya bunga gerbera dan bauran pemasaran yang meliputi empat aspek yaitu produk, harga, tempat dan promosi dalam pemasaran bunga gerbera

Metode perencanaan embung ini terdiri dari analisis hidrologi, perencanaan konstruksi , analisis stabilitas dan yang terakhir perhitungan rancangan anggaran biaya. Hasil

Jenis batuan yang dapat bertindak sebagai lapisan pembawa air ( aquifer ) mempunyai harga hambatan jenis yang sangat bervariasi yang ditentukan oleh beberapa