• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI MAHASISWA PGSD UNISMUH MAKASSAR TERHADAP PEMBELAJARAN DARING SELAMA COVID 19 PADA MATA KULIAH KONSEP DASAR MATEMATIKA SD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERSEPSI MAHASISWA PGSD UNISMUH MAKASSAR TERHADAP PEMBELAJARAN DARING SELAMA COVID 19 PADA MATA KULIAH KONSEP DASAR MATEMATIKA SD"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

37

PERSEPSI MAHASISWA PGSD UNISMUH MAKASSAR

TERHADAP PEMBELAJARAN DARING SELAMA COVID 19

PADA MATA KULIAH KONSEP DASAR MATEMATIKA SD

Andi Ardhila Wahyudi1, Hamdana Hadaming2

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar, Jl. Sultan Alauddin No. 259, Makassar, Indonesia 902211

Abstrak

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui persepsi mahasiswa PGSD Unismuh Makassar terhadap pembelajaran daring selama Covid-19 pada mata kuliah konsep dasar matematika SD. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Teknik pengambilan sampel yaitu dengan menggunakan teknik purposive sampling yang hanya berfokus pada mahasiswa yang sedang mengambil mata kuliah konsep dasar matematika SD. Data penelitian diperoleh dari hasil pengisian kuesioner yang dilakukan secara on line dengan menggunakan Google form. Ada 3 aspek utama pada kuesioner yang dibagikan ke mahasiswa yaitu aspek proses belajar mengajar, aspek kapabilitas/ kompetensi dosen, aspek sarana dan prasarana. Rata-rata untuk aspek proses belajar mengajar diperoleh 49,14% yang setuju, aspek kapabilitas/kompetensi dosen sebanyak 56,8% yang menjawab setuju, dan aspek terakhir sarana dan prasarana sebanyak 37,06% yang setuju dan yang tidak setuju 17,35% ini diakibatkan karena mahasiswa terkendala dengan jaringan yang kurang bagus. Dari ke3 aspek tersebut dapat dilihat bahwa mayoritas responden memberikan persepsi yang baik dan positif.

Kata kunci: persepsi mahasiswa, pembelajaran daring, konsep dasar matematika SD

Abstract

The research objective was to determine the perceptions of PGSD Unismuh Makassar students on online learning during Covid-19 in elementary mathematics basic concepts courses. This research is a descriptive study with a quantitative approach. The sampling technique used was purposive sampling technique which only focused on students who were taking elementary mathematics basic concepts courses. The research data was obtained from the results of filling out a questionnaire which was conducted on line using Google form. There are 3 main aspects of the questionnaire distributed to students, namely aspects of the teaching and learning process, aspects of the capabilities / competencies of lecturers, aspects of facilities and infrastructure. The average for the aspect of the teaching and learning process was obtained 49.14% who agreed, the capability / competence aspect of the lecturers was 56.8% who answered agreed, and the last aspect of the facilities and infrastructure was 37.06% who agreed and those who disagreed 17.35 % This is because students are constrained by poor networks. From these 3 aspects, it can be seen that the majority of respondents gave good and positive perceptions.

(2)

38 PENDAHULUAN

Wabah Covid19

mempengaruhi dan mengubah segala aspek dalam kehidupan kita. Yang biasa kerja di kantor, kini harus menerapkan work from home, atau bekerja dari rumah. Tidak terkecuali anak-anak sekolah hingga mahasiswa di Perguruan Tinggi. Berkaitan dengan adanya wabah Covid-19 bermula timbul di Wuhan, Cina (Shi, et al., 2020) dan telah diumumkan sebagai pandemic oleh organisasi kesehatan dunia (Sohrabi, et al., 2020). Mengantisipasi penularan virus tersebut pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan, seperti isolasi, social and physical distancing hingga pembatasan sosial berskala besar (PSBB) (Siregar, H.S et al., 2020). pemerintah kemudian mengeluarkan himbauan untuk melakukan kegiatan pembelajaran dari rumah (Fajrian, 2020). Hal ini dilakukan demi memutus rantai penyebaran virus dan menjaga keamanan serta keselamatan peserta didik dan tenaga pendidik. Dengan adanya himbauan tersebut maka proses pembelajaran pun dilakukan dari rumah dengan memanfaatkan teknologi dan media internet. Beberapa institusi perguruan tinggi yang sebelumnya melakukan pembelajaran tatap muka di kampus masing-masing, kini harus mengadaptasi model pembelajaran e-learning atau yang biasa disebut pembelajaran daring. Pembelajaran daring memberikan manfaat bagi kedua belah pihak, baik dosen maupun mahasiswa (Singh, ’donoghue, & Worton, 2005). Bagi mahasiswa, pembelajaran daring muncul sebagai

salah satu metode alternatif belajar yang tidak mengharuskan mereka untuk hadir di kelas. Pembelajaran daring juga akan membantu mahasiswa membentuk kemandirian belajar dan juga mendorong interaksi antar mahasiswa. Sedangkan bagi dosen metode pembelajaran daring hadir untuk mengubah gaya mengajar konvensional yang secara tidak langsung akan berdampak pada profesionalitas kerja. Model pembelajaran daring juga memberi peluang lebih bagi dosen untuk menilai dan mengevaluasi progress pembelajaran setiap mahasiswanya secara lebih efisien.

Dengan adanya himbauan dari pemerintah terkait pembelajaran daring yang akan diberlakukan selama masa pandemi, maka proses pembelajaran yang kami laksanakan sebagai dosen khususnya di prodi PGSD Universitas Muhammadiyah Makassar juga melaksanakan pembelajaran Daring selama perkuliahan. Pada pembelajaran daring, kelas dilakukan secara interaktif dengan menggunakan bantuan platform Zoom atau Google Meeting. Jadi, tetap ada interaksi antara dosen dan mahasiswa walau secara virtual. Aplikasi lainnya yang digunakan selama pembelajaran daring yaitu Google Classroom dan WhatsApp Group.

La Ode Anhusadar (2020) melakukan penelitian yang berjudul “Persepsi Mahasiswa PIAUD terhadap Kuliah Online di Masa Pandemi Covid 19’. Hasil penelitian adalah tempat yang biasa untuk kuliah dari 60 orang mahasiswa sebanyak 53 atau 88,3 % yang menjawab di rumah, sebanyak 2

(3)

39 orang Mahasiswa atau 3,3% yang menjawab di kebun dan sebanyak 5 mahasiswa atau 8,3% yang menjawab di rumah keluarga atau tetangga yang bagus jaringan internetnya. Mahasiswa menggunakan alat alektronik untuk mengikuti kuliah online adalah HP dan laptop. Aplikasi yang disuka dalam kuliah online, sebanyak 56 mahasiswa atau 91,8% mahasiswa memilih aplikasi Whatsapp group, sebanyak 4 mahasiswa atau 6,5% mahasiswa memilih aplikasi zoom dan sebanyak 1 mahasiswa atau 1,6% mahasiswa memilih aplikasi email. Ketika ditanyakan kepada mahasiswa sejauhmana materi yang disampaikan melalui perkuliahan online dapat anda pahami oleh mahasiswa sebanyak 1 mahasiswa menjawab sangat dipahami, sebanyak 23 Mahasiswa menjawab dipahami, sebanyak 34 mahasiswa menjawab kadang-kadang dipahami dan sebanyak 4 mahasiswa menjadab tidak dipahami. Mahasiswa secara kesuluruhan atau 100% memilih kuliah tatap muka dibandingkan dengan kuliah online.

Ada beberapa permasalahan yang biasa muncul dalam pembelajaran online, seperti yang dikatakan oleh bahwa ada tiga hal permasalahan yang biasa muncul dalam pembelajaran online; penggunaan materi ajar, interaksi mahasiswa, dan suasana belajar (Fortune et al., 2011) dan (Roberts & McInnerney, 2007). Sejalan dengan penelitian Aan Widiyono (2020) Hasil pengujiannya dihasilkan bahwa mayoritas mahasiswa Prodi PGSD FTIK Unisnu Jepara mengikuti perkuliahan daring dirumah menggunakan gadget (hp) dengan

koneksi data dalam keadaan sinyal internet yang cukup baik. Perkuliahan daring memberikan gambaran umum tentang kurang optimalnya pemahaman materi dan banyaknya tugas yang diberikan pada mahasiswa sehingga mengakibatkan proses perkuliahan yang kurang efektif. Hasil lain menunjukkan bahwa mahasiswa siap menghadapi aturan baru the new normal live apabila dilaksanakan perkuliahan secara luring. Sedangkan untuk sistem perkuliahan yang efektif selama pandemi adalah daring dan luring secara bergantian dengan memperhatikan prinsip protocol pencegahan Covid-19. Materi ajar memiliki peranan yang sangat penting dalam proses pembelajaran sebagai sumber kajian dalam belajar. Interaksi mahasiwa salah satu faktor untuk membantu mahasiswa dalam menggapai hasil belajar yang lebih optimal. Tidak kalah penting dari materi ajar dan interaksi mahasiwa, lingkugan belajar juga memiliki peranan penting bagi mahasiswa mengapai hasil belajar yang lebih baik.

Namun, tidak seperti namanya yang terdengar canggih, pembelajaran

daring atau “online” selain memiliki

kelebihan juga mempunyai

kekurangan. Seperti, keterbatasan

akses internet, pemahaman dalam materi dan minimnya pengawasan dalam belajar. Berdasarkan uraian

tersebut maka peneliti mencoba

melakukan penelitian dengan tujuan penelitian adalah untuk mengkaji persepsi mahasiswa terhadap model pembelajaran daring yang diterapkan di Prodi PGSD Unismuh Makassar selama masa Covid-19 khususnya

(4)

40 pada mata kuliah konsep dasar matematika SD.

Menurut Hanum (2013: 92) pembelajaran online atau e-learning adalah salah satu bentuk model pembelajaran yang difasilitasi dan didukung pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Elearning dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan dalam bentuk dunia maya.

METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey. Metode survey adalah penelitian yang sumber data dan informasi utamanya diperoleh dari responden sebagai sampel penelitian dengan menggunakan kuesioner atau angket sebagai instrumen pengumpulan data. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat generalisasikan.

Teknik pengambilan sampel yaitu dengan menggunakan teknik purposive sampling yang hanya berfokus pada mahasiswa yang sedang mengambil mata kuliah konsep dasar matematika SD sejak diberlakukan pembelajaran daring karena pandemi COVID-19. Selain itu juga digunakan wawancara mendalam kepada beberapa mahasiswa untuk mendapatkan informasi yang lebih mendetail setelah proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan aplikasi Zoom. Penelitian ini

melibatkan 130 mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang terdiri dari 4 kelas pada mata kuliah konsep dasar matematika di SD Tahun akademik 2020/2021. Data penelitian diperoleh dari hasil pengisian kuesioner yang dilakukan secara on line dengan menggunakan

Google form. Namun, yang mengisi

kuesioner hanya 113 mahasiswa dari 4 kelas mahasiswa PGSD Unismuh Makassar.

Kuesioner pada penelitian ini merupakan adaptasi dari kuesioner yang digunakan oleh Ordekoria Saragih, dkk (2020) yang terdiri atas 4 bagian utama, yaitu demografik, proses belajar mengajar, kapabilitas/ kompetensi dosen, sarana dan prasarana. Setiap butir merupakan pernyataan positif menggunakan Skala Likert yang terdiri atas 5 skala, yaitu sangat tidak setuju/ STS (1), tidak setuju/ TS (2), biasa saja/ BS (3), setuju/ S (4), dan sangat setuju/ SS (5). Selanjutnya data penelitian dianalisis menggunakan analisis kuantitatif deskriptif teknik persentase.

HASIL DAN PEMBAHASAN Adapun hasil dari penelitian ini, dimana data diperoleh dari penyebaran kuesioner melalui google form dan dibagikan ke mahasiswa Prodi PGSD sebanyak 4 kelas yang memprogram mata kuliah konsep dasar matematika SD. Total responden 113 mahasiswa semester 1, berikut Tabel responden yang telah mengisi kuesioner

Tabel 1. Data Responden Kelas Responde Jenis kelamin

(5)

41 n Laki -laki Perempua n SD 1A 28 18 94 SD 1B 26 SD 1C 26 SD 1D 33 Jumla h 113

Pada tabel 1 diatas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang telah mengisi kuesioner sebanyak 113 mahasiswa yang terdiri dari 4 kelas dengan jumlah laki-laki sebanyak 18 mahasiswa dan 94 mahasiswa perempuan.

Berikut disajikan tabel 2 deskripsi respon mahasiswa terkait pembelajaran daring selama covid-19 pada mata kuliah konsep dasar matematika SD. Dimana Kuesioner yang telah dibagikan ke grup WhatshApp disetiap kelas terdiri atas tiga bagian yaitu proses belajar mengajar, kapabilitas (kompetensi dosen), dan sarana dan prasarana dengan total 17 butir pertanyaan/pernyataan. Setiap butir pertanyaan/pernyataan menggunakan skala likert, yaitu: Sangat Tidak Setuju( STS), Tidak Setuju (TS), Biasa Saja (BS), Setuju (S), dan Sangat Setuju (ST). Hasil kuesioner dapat dilihat pada Tabel 2 berikut:

Tabel 2 Data terkait persepsi mahasiswa dalam pembelajaran daring selama masa pandemik Covid-19

No Item STS TS BS S SS

f % f % f % f % f %

1 Pelaksanaan kuliah daring dapat diakses dengan mudah

3 2,7 17 15,2 24 21,4 56 50 13 11,6

2 Pelaksanaan perkuliahan daring tepat waktu dan sesuai dengan jadwal

0 0 9 7,9 23 20,5 64 57 17 15

3 Perkuliahan secara daring menambah pemahaman teori dan keterampilan

4 3,6 18 16 40 35,7 40 35,7 11 9,8

4 Materi yang disajikan secara daring sesuai dengan kontrak perkuliahan/ RPS

0 0 1 0,8 22 19,6 64 57 26 23,2

5 Kemudahan dalam

mengirimkan tugas

3 2,7 10 8,9 20 17,9 52 46 28 25

6 Dosen selalu menemani ketika pembelajaran secara daring hingga selesai

1 0,9 5 4,5 23 20,3 66 59 18 16

7 Dosen menjelaskan arah dan tujuan dalam setiap

pembelajaran secara daring

1 0,9 1 0,9 13 11,6 71 63 27 24

8 Dosen memberikan

kesempatan mahasiswa untuk bertanya dan

(6)

42

berdiskusi

9 Dosen memberikan respon terhadap pertanyaan yang muncul selama perkuliahan secara daring

0 0 0 0 4 3,5 65 58 44 39

10 Pada saat perkulihan online/daring berlangsung, tingkat pemahaman anda padai materi perkulihan yang disampaikan/diberikan oleh dosen secara umum tinggi

3 2,7 4 3,5 42 37,5 60 54 4 3,6

11 Rerata keaktifan dan sikap Anda selama perkuliahan daring secara umum baik dan positif

0 0 0 0 17 15,2 65 58 31 27,7

12 Materi pada pembelajaran daring tersedia dengan baik

0 0 4 3,5 17 15,2 66 58,9 26 23,3

13 Secara umum, media pembelajaran daring yang digunakan(Google Classroom, Zoom, Google Meet, video Youtube,dan WhatsApp) cukup efektif

1 0,9 1 0,9 18 15,9 57 50,9 35 31,3

14 Saya memiliki perangkat yang memadai (HP, Laptop, Komputer) untuk mengikuti pembelajaran daring

2 1,8 7 6,3 27 24 57 50,9 20 17,9

15 Saya tidak memiliki masalah dengan koneksi internet untuk

dapatmengikuti pembelajaran daring

11 9,8 34 30,3 32 28,6 33 29,5 3 2,65

16 Apakah anda setuju jika perkuliahan secara online/daring lebih menyenangkan daripada kuliah offline/tatap muka?

34 30,4 30 26,5 26 23,2 16 14,3 7 6,3

17 setujuhkah anda jika perkulihan online/daring ini dilaksanakan lagi di masa depan?

33 29,5 41 36,6 13 11,5 20 17,9 6 5,4

Tabel 2 diatas adalah data terkait persepsi mahasiswa dalam pembelajaran daring selama masa pandemic Covid-19 khususnya pada mahasiswa PGSD yang memprogram

matakuliah konsep dasar matematika SD. Ada 3 aspek utama pada kuesioner yang dibagikan yaitu proses belajar mengajar no 1-5, kapabilitas/

(7)

43 kompetensi dosen no 6-11, sarana dan prasarana no 12-17.

Pada aspek proses belajar mengajar di no 1 bahwa pelaksanaan perkuliahan dapat diakses dengan mudah sebanyak 56 (50%) mahasiswa yang setuju, 24(21,4%) yang menjawab biasa saja, dan jika kita menggabungkan kategori sangat tidak setuju 3(2,7%) dan tidak setuju 17(15,2%) itu terdapat 20(17,9%) mahasiswa yang menjawab tidak setuju atau sangat tidak setuju. Ini diakibatkan karena terkendala dengan jaringan dan kuota internet, sebagian mahasiswa yang berada di daerah pelosok mengalami kesulitan untuk mengakses perkuliahan secara daring dengan mudah. Data ini diperkuat dari hasil wawancara dengan beberapa mahasiswa yang mengatakan:

“Karena dalam proses

pembelajaran secara

online terkadang saya

mengalami beberapa

kendala seperti

jaringan yang kurang lancar”. Nur Indah Mustaring (Mahasiswa kelas B). kemudian

mahasiswa lainnya

juga mengatakan

bahwa, “Karena dalam

perkuliahan daring

kadang terjadi masalah

seperti masalah

jaringan untuk yang tinggal di pelosok dan

masalah kuota”.

Sartika Defianty

mahasiswa dari kelas yang sama.

Untuk poin ke 2 pada aspek proses belajar mengajar bahwa Pelaksanaan perkuliahan daring tepat waktu dan sesuai dengan jadwal sebanyak 64(57%) mahasiswa yang setuju, yang sangat setuju sekali sebanyak 15(17%) mahasiswa dan yang tidak setuju hanya 9 (7,9%) mahasiswa. Ini dapat diartikan bahwa kegiatan perkuliahan di tengah pandemik covid-19 tidak menghalangi dosen dan mahasiswa dalam melaksanakan perkuliahan yang dilaksanakan secara daring, walaupun ada beberapa mahasiswa yang terkendala dengan jaringan. Kemudian untuk poin ke 3 Perkuliahan secara daring menambah pemahaman teori dan keterampilan sebanyak 40 (35,7%) mahasiswa yang menjawab biasa saja, sama juga halnya untuk kategori setuju sebanyak 40(35,7%) dan sebanyak 18(16%) mahasiswa yang tidak setuju perkuliahan secara daring menambah pemahaman teori. Hal ini terlihat dari beberapa pendapat mahasiswa yang mengatakan bahwa:

“Kadangkala saya

pribadi rasakan adalah

ketika memahami

materi yang diberikan. Meskipun materi yang

diberikan sudah

lengkap tapi masih ada

beberapa hal yang

dimana diperlukan

penjelasan secara

langsung agar bisa

(8)

44

Nurfadillah

(Mahasiswa) dan juga

mahasiswa lainnya

mengatakan

“Karena menurut saya

kuliah offline lebih

efektif untuk mata

kuliah matematika,

agar kami para

mahasiswa lebih

mudah memahami

materi pembelajaran”. Muh.Syahril nur

Poin ke 4 Materi yang disajikan secara daring sesuai dengan kontrak perkuliahan/ RPS sebanyak 64(57%) mahasiswa yang setuju, 26(23,2%) yang sangat setuju dan hanya 1(0,8%) mahasiswa yang tidak setuju. Ini berarti walaupun pembelajaran dilakukan secara daring dosen tetap konsisten dalam menyajikan materi sesuai dengan RPS yang diberikan ke mahasiswa di awal perkuliahan pada saat kontrak perkuliahan. Dan poin terakhir dari aspek proses belajar mengajar terkait dengan Kemudahan mahasiswa dalam mengirimkan tugas sebanyak 20(17,9%) mahasiswa yang menjawab biasa saja, 52(46%) mahasiswa yang setuju dan 10(8,9%) mahasiswa yang tidak setuju, ini diakibatkan terkendala jaringan bagi mahasiswa yang tidak bisa mengirimkan tugas. Rata-rata pada aspek pertama yaitu proses belajar mengajar sebanyak 49,14% yang setuju, dan yang sangat tidak setuju hanya 1,8%. Berarti pada aspek ini persepsi mahasiswa terkait proses

belajar mengajar selama covid-19 baik dan positif.

Untuk aspek kompetensi dosen pada tabel 2 diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 66(59%) mahasiswa yang setuju dosen selalu menemani ketika pembelajaran secara daring hingga selesai, 71(62%) mahasiswa yang setuju dengan dosen menjelaskan arah dan tujuan dalam setiap pembelajaran secara daring, 55(49%) yang setuju dan sangat setuju dosen memberikan kesempatan mahasiswa untuk bertanya dan berdiskusi, ini sejalan dengan Riyanda, Herlina, dan Wicaksono (2020) menjelaskan bahwa beberapa hal yang dapat dilakukan selama pembelajaran daring adalah saling berkomunikasi dan berdiskusi secara online, kemudian 65(58%) yang setuju bahwa dosen memberikan respon terhadap pertanyaan yang muncul selama perkuliahan secara daring, namun untuk tingkat pemahaman pada materi perkulihan yang disampaikan sebanyak 42(37,5%) mahasiswa yang menjawab biasa saja, dan sebanyak 65(58%) sikap mahasiswa selama perkuliahan daring secara umum baik dan positif. Rata-rata untuk aspek kompetensi dosen sebanyak 56,8% yang setuju dan hanya 0,75% yang tidak setuju. Berarti untuk aspek kompotensi dosen memiliki persepsi yang positif dilihat dari persentase dan jumlah responden yang setuju pada aspek ini.

Aspek yang terakhir terkait sarana dan prasarana sebanyak 66(58,9%) mahasiswa yang mengatakan bahwa materi pada

(9)

45 pembelajaran daring tersedia dengan baik, adapun aplikasi yang digunakan pada pembelajaran daring yaitu Google Classroom, Zoom, Google Meet, video Youtube,dan WhatsApp cukup efektif digunakan ini dapat dilihat dari hasil kuesioner yang telah di isi oleh mahasiswa sebanyak 57(50,9%) yang mengatakan setuju. Sedangkan untuk perangkat yang digunakan seperti HP, Laptop, Komputer, sebanyak 27(24%) mahasiswa yang menjawab biasa saja dan 7(6,3%) yang menjawab tidak setuju. Dan yang tidak memiliki masalah dengan koneksi internet selama pembelajaran daring sebanyak 34(30,3%) mahasiswa yang tidak setuju jika mereka tidak memiliki kendala selama perkuliahan secara daring. Rata-rata untuk aspek yang ke3 yaitu aspek sarana dan prasarana sebanyak 37,06% yang setuju dan yang tidak sejutu sebanyak 17,35%. Dilihat dari hasil persentase untuk aspek sarana prasarana sebanyak 19 mahasiswa atau 17,35% yang memiliki kendala yang ditemukan saat dilakukannya daring diantaranya seperti belum merata nya internet, jaringan kurang bagus, dan fasilitas seperti laptop dan handphone yang belum memadai.

Dari setiap aspek dapat dilihat bahwa mayoritas responden memberikan respon yang positif sehingga dapat disimpulkan bahwa persepsi mahasiswa PGSD Unismuh Makassar terhadap pembelajaran daring selama covid-19 pada mata kuliah konsep dasar matematika SD adalah baik dan positif, hanya saja

tidak bisa dipungkiri bahwa pembelajaran secara daring mayoritas terkendala dengan jaringan.

KESIMPULAN DAN SARAN

Pembelajaran dapat dikatakan sebagai proses interaksi mahasiswa dengan dosen dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pada pandemi covid-19 ini telah memberikan kita begitu banyak pelajaran, tidak hanya tentang upaya memutuskan rantai penularannya, tapi juga bagaimana mahasiswa tetap belajar dan bagaimana perguruan tinggi bereaksi memanfaatkan teknologi dalam proses belajar mengajar. pembelajaran daring muncul sebagai salah satu metode alternatif belajar yang tidak mengharuskan mereka untuk hadir di kelas. Pembelajaran daring juga akan membantu mahasiswa membentuk kemandirian belajar dan juga mendorong interaksi antar mahasiswa. Sedangkan bagi dosen metode pembelajaran daring hadir untuk mengubah gaya mengajar konvensional yang secara tidak langsung akan berdampak pada profesionalitas kerja. Ada 3 aspek utama pada kuesioner yang dibagikan ke mahasiswa terkait persepsi mahasiswa PGSD Unismuh Makassar terhadap pembelajaran daring selama covid-19 yaitu aspek proses belajar mengajar, aspek kapabilitas/ kompetensi dosen, aspek sarana dan prasarana. Dari ke3 aspek tersebut dapat dilihat bahwa mayoritas

(10)

46 responden memberikan respon yang baik dan positif. Hambatan yang ditemukan saat dilakukannya daring diantaranya seperti belum merata nya internet dan teknologi, fasilitas seperti laptop dan handphone yang belum memadai. Sebagai saran untuk penelitian lebih lanjut agar berfokus pada efektivitas pembelajaran daring terhadap hasil belajar mahasiswa.

DAFTAR PUSTAKA

Aan Widiyono.2020. Efektifitas Perkuliahan Daring (Online) pada Mahasiswa PGSD di Saat Pandemi Covid 19. Jurnal Pendidikan, Vol. 8, No. 2, Tahun 2020

Fajrian, H. (2020, maret 15). https://katadata.co.id/.

Retrieved April 8, 2020, from https://katadata.co.id/berita/202 0/03/15/antisipasi-corona- nadiem-makarim-dukun-kebijakan-meliburkan-sekolah Fortune, M. F., Spielman, M., &

Pangelinan, D. T. (2011). Students’ Perceptions of Online or Face-to-Face Learning and Social Media in Hospitality, Recreation and Tourism. MERLOT Journal of Online Learning and Teaching, 7(1), 1–16.

Hanum, N.S. (2013). Keefektifan e-learning sebagai media pembelajaran (studi evaluasi

model pembelajaran e-learning SMK Telkom Sandhy Putra Purwokerto. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Jurnal pendidikan vokasi, vol.3, no.1

La Ode Anhusadar (2020). Persepsi Mahasiswa PIAUD terhadap Kuliah Online di Masa Pandemi Covid 19. KINDERGARTEN: Journal of Islamic Early Childhood Education. Vol. 3, No. 1, April 2020

Riyanda, A. R., Herlina, K., & Wicaksono, B. A. (2020). Evaluasi Implementasi Sistem Pembelajaran. IKRA-ITH HUMANIORA: Jurnal Sosial dan Humaniora, 4(1), 66-71. Roberts, T. S., & McInnerney, J. M.

(2007). Seven problems of online group learning (and their solutions). Educational Technology and Society. https://doi.org/10.1111/j.2151- 6952.1960.tb01699.x

Singh, G., ’donoghue, J. O., & Worton, H. (2005). A Study Into The Effects Of eLearning On Higher Education. Journal of University Teaching & Learning Practice , 2(1).

Shi, H., Han, X., Jiang, N., Cao, Y., Alwalid, O., Gu, J., ... & Zheng, C. (2020). Radiological findings from 81 patients with COVID-19 pneumonia in Wuhan, China: a descriptive

(11)

47 study. The Lancet Infectious Diseases.

https://doi.org/10.1016/S1473-3099(20)30086-4

Siregar, H. S., Sugilar, H., Ukit, U., & Hambali, H. (2020) Merekonstruksi alam dalam kajian sains dan agama: Studi kasus pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dampak Covid-19. Digital Library UIN Sunan Gunung

Djati Bandung.

http://digilib.uinsgd.ac.id/id/epr int/30700

Sohrabi, C., Alsafi, Z., O’Neill, N., Khan, M., Kerwan, A., Al-Jabir, A., ... & Agha, R. (2020). World Health Organization declares global emergency: A review of the 2019 novel coronavirus (COVID-19). International Journal of Surgery.

https://doi.org/10.1016/j.ijsu.20 20.02.034

Gambar

Tabel 2 Data terkait persepsi mahasiswa dalam pembelajaran daring selama  masa pandemik Covid-19
Tabel  2  diatas  adalah  data  terkait  persepsi  mahasiswa  dalam  pembelajaran  daring  selama  masa  pandemic  Covid-19  khususnya  pada  mahasiswa  PGSD  yang  memprogram

Referensi

Dokumen terkait

Nabila dkk (2020) mengukur Persepsi Mahasiswa Terhadap Perkuliahan Daring Sebagai Sarana Pembelajaran Selama Masa Karantina Covid- 19 menunjukan bahwa hasil analisis

1. Pola Pembelajaran guru SD Negeri Ngelowetan selama masa pandemi Covid-19 adalah menggunakan model pembelajaran daring. Teknik pembelajaran daring menggunakan

• Korelasi tidak menunjukkan hubungan sebab akibat, akan tetapi menunjukkan hubungan antara variabel satu dengan yang lain... Interpretasi penyimpangan standar terhadap garis

Menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Hubungan Kondisi Ekosistem Mangrove dengan Struktur Komunitas Udang di Perairan Muara Sungai Asahan Kecamatan

Hasil pengujian menunjukkan bahwa jumlah citra wajah yang dikenali “Benar” untuk pengujian 9 citra masukan dan 1 citra training tiap subjek adalah 260 citra dari 360

Efektivitas Pembelajaran Daring Menggunakan Media Online Selama Pandemi COVID-19 pada Mata Pelajaran Matematika.. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang

Persepsi mahasiswa pendidikan biologi UIN Ar-Raniry terhadap pembelajaran daring pada mata kuliah biologi umum di masa pandemi covid-19 dalam penelitian ini

Berdasarkan hasil wawancara terkait persepsi mahasiswa pendidikan matematika terhadap pembelajaran daring (online) pada masa pandemi covid-19 di STKIP Budidaya Binjai,