• Tidak ada hasil yang ditemukan

Panduan Pelaksanaan Penyadaran Publik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Panduan Pelaksanaan Penyadaran Publik"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM PENANGANAN LAHAN KRITIS

DAN SUMBER DAYA AIR BERBASIS MASYARAKAT

DIREKTORAT JENDERAL

BINA PEMBANGUNAN DAERAH

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PROGRAM PENANGANAN LAHAN KRITIS

DAN SUMBER DAYA AIR BERBASIS MASYARAKAT

DIREKTORAT JENDERAL

BINA PEMBANGUNAN DAERAH

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PROGRAM PENANGANAN LAHAN KRITIS

DAN SUMBER DAYA AIR BERBASIS MASYARAKAT

DIREKTORAT JENDERAL

BINA PEMBANGUNAN DAERAH

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

(2)

KATA PENGANTAR

Disusun dan Ditanda Tangan Oleh Pemerintah Provinsi

...,... 2013

Kepala Bappeda Kabupaten/ Kota...

(...)

KATA PENGANTAR

Disusun dan Ditanda Tangan Oleh Pemerintah Provinsi

...,... 2013

Kepala Bappeda Kabupaten/ Kota...

(...)

KATA PENGANTAR

Disusun dan Ditanda Tangan Oleh Pemerintah Provinsi

...,... 2013

Kepala Bappeda Kabupaten/ Kota...

(3)

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR ……….. 2

DAFTAR ISI ………. 3

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ……… 6

BAB I PENDAHULUAN ……… 6

1.1 Latar Belakang ………... 6

1.2 Maksud dan Tujuan Panduan Penyadaran Publik ……….. 7

1.3 Ruang Lingkup Panduan ……….. 8

1.4 Pengguna Panduan Penyadaran Publik ……… 8

BAB II PENGERTIAN KAMPANYE PENYADARAN PUBLIK……… 11

2.1 Pengertian ………. 11

2.2 Tujuan Kampanye Penyadaran Publik ………. 11

2.3 Khalayak Sasaran ……… 12

2.3.1 Penerima manfaat tidak langsung ………. 12

2.3.2 Penerima manfaat langsung ………... 12

2.4 Mekanisme Kegiatan Penyadaran Publik ……….. 13

2.4.1 Sosialisasi ……….. 13

2.4.2 Diseminasi ………. 13

2.4.3 Publikasi ………. 13

2.5 Muatan Informasi Penyadaran Publik ……… 14

BAB III STRATEGI PENYEBARLUASAN INFORMASI ……… 17

DAFTAR ISI

Hal KATA PENGANTAR ……….. 2

DAFTAR ISI ………. 3

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ……… 6

BAB I PENDAHULUAN ……… 6

1.1 Latar Belakang ………... 6

1.2 Maksud dan Tujuan Panduan Penyadaran Publik ……….. 7

1.3 Ruang Lingkup Panduan ……….. 8

1.4 Pengguna Panduan Penyadaran Publik ……… 8

BAB II PENGERTIAN KAMPANYE PENYADARAN PUBLIK……… 11

2.1 Pengertian ………. 11

2.2 Tujuan Kampanye Penyadaran Publik ………. 11

2.3 Khalayak Sasaran ……… 12

2.3.1 Penerima manfaat tidak langsung ………. 12

2.3.2 Penerima manfaat langsung ………... 12

2.4 Mekanisme Kegiatan Penyadaran Publik ……….. 13

2.4.1 Sosialisasi ……….. 13

2.4.2 Diseminasi ………. 13

2.4.3 Publikasi ………. 13

2.5 Muatan Informasi Penyadaran Publik ……… 14

BAB III STRATEGI PENYEBARLUASAN INFORMASI ……… 17

DAFTAR ISI

Hal KATA PENGANTAR ……….. 2

DAFTAR ISI ………. 3

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ……… 6

BAB I PENDAHULUAN ……… 6

1.1 Latar Belakang ………... 6

1.2 Maksud dan Tujuan Panduan Penyadaran Publik ……….. 7

1.3 Ruang Lingkup Panduan ……….. 8

1.4 Pengguna Panduan Penyadaran Publik ……… 8

BAB II PENGERTIAN KAMPANYE PENYADARAN PUBLIK……… 11

2.1 Pengertian ………. 11

2.2 Tujuan Kampanye Penyadaran Publik ………. 11

2.3 Khalayak Sasaran ……… 12

2.3.1 Penerima manfaat tidak langsung ………. 12

2.3.2 Penerima manfaat langsung ………... 12

2.4 Mekanisme Kegiatan Penyadaran Publik ……….. 13

2.4.1 Sosialisasi ……….. 13

2.4.2 Diseminasi ………. 13

2.4.3 Publikasi ………. 13

2.5 Muatan Informasi Penyadaran Publik ……… 14

(4)

3.1 Metode Komunikasi ……….. 16 3.2 Tema Pesan ………. 16 3.3 Strategi Media ……… 17 3.3.1 Media Pertemuan ………... 17 3.3.2 Media Cetak ……….. 18 3.3.3 Media Elektronik ………. 18

3.4 Tinjauan Penggunaan Media ……….. 18

3.4.1 Lokakarya Sosialialisasi ……… 18

3.4.2 Pertemuan Kelompok Tani ……….. 19

3.4.3 Pertemuan warga melalui forum yang sudah ada ………… 19

3.4.4 Brosur ………... 20

3.4.5 Poster ……… 20

3.4.6 Spanduk ……….. 21

3.4.7 Buku Saku (Booklet)……….. 21

3.4.8 Newsletter ……….. 22

3.4.9 Jurnal ……… 22

3.4.10 Surat Kabar ……… 23

3.4.11 Iklan Layanan Masyarakat di Televisi ………. 23

3.4.12 Talk show di Radio ……… 24

BAB IV PELAKSANAAN PENYADARAN PUBLIK PLKSDA-BM …… 25

4.1 Persiapan ……… 25

4.1.1 Identifikasi Kelompok Sasaran ……….. 25

4.1.2 Klasifikasi Kelompok Sasaran ……….. 25

3.1 Metode Komunikasi ……….. 16 3.2 Tema Pesan ………. 16 3.3 Strategi Media ……… 17 3.3.1 Media Pertemuan ………... 17 3.3.2 Media Cetak ……….. 18 3.3.3 Media Elektronik ………. 18

3.4 Tinjauan Penggunaan Media ……….. 18

3.4.1 Lokakarya Sosialialisasi ……… 18

3.4.2 Pertemuan Kelompok Tani ……….. 19

3.4.3 Pertemuan warga melalui forum yang sudah ada ………… 19

3.4.4 Brosur ………... 20

3.4.5 Poster ……… 20

3.4.6 Spanduk ……….. 21

3.4.7 Buku Saku(Booklet)……….. 21

3.4.8 Newsletter ……….. 22

3.4.9 Jurnal ……… 22

3.4.10 Surat Kabar ……… 23

3.4.11 Iklan Layanan Masyarakat di Televisi ………. 23

3.4.12 Talk show di Radio ……… 24

BAB IV PELAKSANAAN PENYADARAN PUBLIK PLKSDA-BM …… 25

4.1 Persiapan ……… 25

4.1.1 Identifikasi Kelompok Sasaran ……….. 25

4.1.2 Klasifikasi Kelompok Sasaran ……….. 25

3.1 Metode Komunikasi ……….. 16 3.2 Tema Pesan ………. 16 3.3 Strategi Media ……… 17 3.3.1 Media Pertemuan ………... 17 3.3.2 Media Cetak ……….. 18 3.3.3 Media Elektronik ………. 18

3.4 Tinjauan Penggunaan Media ……….. 18

3.4.1 Lokakarya Sosialialisasi ……… 18

3.4.2 Pertemuan Kelompok Tani ……….. 19

3.4.3 Pertemuan warga melalui forum yang sudah ada ………… 19

3.4.4 Brosur ………... 20

3.4.5 Poster ……… 20

3.4.6 Spanduk ……….. 21

3.4.7 Buku Saku(Booklet)……….. 21

3.4.8 Newsletter ……….. 22

3.4.9 Jurnal ……… 22

3.4.10 Surat Kabar ……… 23

3.4.11 Iklan Layanan Masyarakat di Televisi ………. 23

3.4.12 Talk show di Radio ……… 24

BAB IV PELAKSANAAN PENYADARAN PUBLIK PLKSDA-BM …… 25

4.1 Persiapan ……… 25

4.1.1 Identifikasi Kelompok Sasaran ……….. 25

(5)

4.2 Kampanye Penyadaran Publik Melalui Media Pertemuan …………. 26

4.2.1 Lokakarya(Workshop)………. 26

4.2.2 Rembug Warga Desa ……….. 29

4.2.3 Pertemuan warga melalui forum-forum yang sudah ada di tingkat desa ……… 31

4.3 Kampanye Penyadaran Publik Melalui Media Cetak ………. 32

4.3.1 Brosur ………. 33

4.3.2 Poster ………. 33

4.3.3 Spanduk ………. 34

4.3.4 Buku Saku (Booklet) ……… 35

4.3.5 Penawaran Berita di Surat Kabar ……….. 35

4.4 Kampanye Penyadaran Publik Melalui Media Elektronik ……… 36

4.4.1 Televisi ……….. 37

4.4.2 Radio ……….. 37

4.5 Pembiayaan ……… 39

4.6 Evaluasi Pelaksanaan Penyadaran Publik ……… 39

4.6.1 Obyek Evaluasi ……… 40

4.6.2 Evaluasi Pelaksanaan penyadaran Publik ……… 40

BAB V P E N U T U P ……….. 41

4.2 Kampanye Penyadaran Publik Melalui Media Pertemuan …………. 26

4.2.1 Lokakarya(Workshop) ………. 26

4.2.2 Rembug Warga Desa ……….. 29

4.2.3 Pertemuan warga melalui forum-forum yang sudah ada di tingkat desa ……… 31

4.3 Kampanye Penyadaran Publik Melalui Media Cetak ………. 32

4.3.1 Brosur ………. 33

4.3.2 Poster ………. 33

4.3.3 Spanduk ………. 34

4.3.4 Buku Saku (Booklet) ……… 35

4.3.5 Penawaran Berita di Surat Kabar ……….. 35

4.4 Kampanye Penyadaran Publik Melalui Media Elektronik ……… 36

4.4.1 Televisi ……….. 37

4.4.2 Radio ……….. 37

4.5 Pembiayaan ……… 39

4.6 Evaluasi Pelaksanaan Penyadaran Publik ……… 39

4.6.1 Obyek Evaluasi ……… 40

4.6.2 Evaluasi Pelaksanaan penyadaran Publik ……… 40

BAB V P E N U T U P ……….. 41

4.2 Kampanye Penyadaran Publik Melalui Media Pertemuan …………. 26

4.2.1 Lokakarya(Workshop) ………. 26

4.2.2 Rembug Warga Desa ……….. 29

4.2.3 Pertemuan warga melalui forum-forum yang sudah ada di tingkat desa ……… 31

4.3 Kampanye Penyadaran Publik Melalui Media Cetak ………. 32

4.3.1 Brosur ………. 33

4.3.2 Poster ………. 33

4.3.3 Spanduk ………. 34

4.3.4 Buku Saku (Booklet) ……… 35

4.3.5 Penawaran Berita di Surat Kabar ……….. 35

4.4 Kampanye Penyadaran Publik Melalui Media Elektronik ……… 36

4.4.1 Televisi ……….. 37

4.4.2 Radio ……….. 37

4.5 Pembiayaan ……… 39

4.6 Evaluasi Pelaksanaan Penyadaran Publik ……… 39

4.6.1 Obyek Evaluasi ……… 40

4.6.2 Evaluasi Pelaksanaan penyadaran Publik ……… 40

(6)

DAFTAR TABEL

Hal Tabel 1.1 Pengguna Panduan Penyadaran Publik Program

PLKSDA-BM ………. 10

Tabel 4.1 Materi dan Narasumber Lokakarya Sosialisasi PLKSDA-BM 28

DAFTAR TABEL

Hal Tabel 1.1 Pengguna Panduan Penyadaran Publik Program

PLKSDA-BM ………. 10

Tabel 4.1 Materi dan Narasumber Lokakarya Sosialisasi PLKSDA-BM 28

DAFTAR TABEL

Hal Tabel 1.1 Pengguna Panduan Penyadaran Publik Program

PLKSDA-BM ………. 10

(7)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gagasan dasar Program Penanganan Lahan Kritis dan Sumber Daya Air Berbasis Masyarakat (PLKSDA-BM) adalah adanya kesadaran untuk mengembangkan inisiatif dan alternatif-alternatif baru dalam upaya penanganan lahan kritis di daerah, dengan suatu pendekatan yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat, agar selanjutnya Pemerintah Daerah dan masyarakat dapat melakukan penanganan lahan kritis secara mandiri dan berlangsung terus menerus.

Secara umum PLKSDA-BM dilaksanakan dengan pola pembangunan partisipatif. Masyarakat dan Kelompok Tani diposisikan sebagai pelaku utama (subyek), yang harus didudukan sebagai Mitra Pemerintah Daerah untuk diberdayakan sebagai bagian dari strategi penting dalam program PLKSDA-BM. Pembangunan partisipatif seperti tersebut menuntut perubahan yang mendasar, yang tidak lagi dapat diakomodasikan oleh pola-pola deterministik seperti pendekatan dari atas (top down) dan juga tidak dapat diakomodasikan oleh pendekatan dari bawah(bottom up). Pembangunan partisipatif yang dikembangkan dalam program ini menuntut adanya pembagian peran, tidak saja dalam melaksanakan program PLKSDA-BM, tetapi juga dalam mencapai kesepakatan-kesepakatan yang menjadi landasan tindak, dimana setiap unsur yang terlibat secara bersama-sama bertanggung jawab akan keberhasilan penanganan lahan kritis tersebut, dengan tetap melakukan upaya pemberdayaan terhadap masyarakat dan kelompok Tani setempat. Model pengembangan program seperti ini memerlukan pelibatan semua pihak yang berkepentingan dalam suatu kesepakatan tindak untuk bersama-sama bekerja mencapai tujuan berbersama-sama, sehingga upaya Sosialisasi dan Diseminasi Informasi program menjadi kunci utama membangun partisipasi, kesuksesan dan keberlanjutan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gagasan dasar Program Penanganan Lahan Kritis dan Sumber Daya Air Berbasis Masyarakat (PLKSDA-BM) adalah adanya kesadaran untuk mengembangkan inisiatif dan alternatif-alternatif baru dalam upaya penanganan lahan kritis di daerah, dengan suatu pendekatan yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat, agar selanjutnya Pemerintah Daerah dan masyarakat dapat melakukan penanganan lahan kritis secara mandiri dan berlangsung terus menerus.

Secara umum PLKSDA-BM dilaksanakan dengan pola pembangunan partisipatif. Masyarakat dan Kelompok Tani diposisikan sebagai pelaku utama (subyek), yang harus didudukan sebagai Mitra Pemerintah Daerah untuk diberdayakan sebagai bagian dari strategi penting dalam program PLKSDA-BM. Pembangunan partisipatif seperti tersebut menuntut perubahan yang mendasar, yang tidak lagi dapat diakomodasikan oleh pola-pola deterministik seperti pendekatan dari atas (top down) dan juga tidak dapat diakomodasikan oleh pendekatan dari bawah(bottom up). Pembangunan partisipatif yang dikembangkan dalam program ini menuntut adanya pembagian peran, tidak saja dalam melaksanakan program PLKSDA-BM, tetapi juga dalam mencapai kesepakatan-kesepakatan yang menjadi landasan tindak, dimana setiap unsur yang terlibat secara bersama-sama bertanggung jawab akan keberhasilan penanganan lahan kritis tersebut, dengan tetap melakukan upaya pemberdayaan terhadap masyarakat dan kelompok Tani setempat. Model pengembangan program seperti ini memerlukan pelibatan semua pihak yang berkepentingan dalam suatu kesepakatan tindak untuk bersama-sama bekerja mencapai tujuan berbersama-sama, sehingga upaya Sosialisasi dan Diseminasi Informasi program menjadi kunci utama membangun partisipasi, kesuksesan dan keberlanjutan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gagasan dasar Program Penanganan Lahan Kritis dan Sumber Daya Air Berbasis Masyarakat (PLKSDA-BM) adalah adanya kesadaran untuk mengembangkan inisiatif dan alternatif-alternatif baru dalam upaya penanganan lahan kritis di daerah, dengan suatu pendekatan yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat, agar selanjutnya Pemerintah Daerah dan masyarakat dapat melakukan penanganan lahan kritis secara mandiri dan berlangsung terus menerus.

Secara umum PLKSDA-BM dilaksanakan dengan pola pembangunan partisipatif. Masyarakat dan Kelompok Tani diposisikan sebagai pelaku utama (subyek), yang harus didudukan sebagai Mitra Pemerintah Daerah untuk diberdayakan sebagai bagian dari strategi penting dalam program PLKSDA-BM. Pembangunan partisipatif seperti tersebut menuntut perubahan yang mendasar, yang tidak lagi dapat diakomodasikan oleh pola-pola deterministik seperti pendekatan dari atas (top down) dan juga tidak dapat diakomodasikan oleh pendekatan dari bawah(bottom up). Pembangunan partisipatif yang dikembangkan dalam program ini menuntut adanya pembagian peran, tidak saja dalam melaksanakan program PLKSDA-BM, tetapi juga dalam mencapai kesepakatan-kesepakatan yang menjadi landasan tindak, dimana setiap unsur yang terlibat secara bersama-sama bertanggung jawab akan keberhasilan penanganan lahan kritis tersebut, dengan tetap melakukan upaya pemberdayaan terhadap masyarakat dan kelompok Tani setempat. Model pengembangan program seperti ini memerlukan pelibatan semua pihak yang berkepentingan dalam suatu kesepakatan tindak untuk bersama-sama bekerja mencapai tujuan berbersama-sama, sehingga upaya Sosialisasi dan Diseminasi Informasi program menjadi kunci utama membangun partisipasi, kesuksesan dan keberlanjutan.

(8)

Kegiatan kampanye penyadaran publik harus berfungsi penuh dalam penyebarluasan informasi mengenai kegiatan yang tercakup dalam program PLKSDA-BM, serta juga terus menanamkan konsep pengawasan (monitoring) dari masyarakat kepada seluruh pelaku yang terlibat langsung dalam program, seperti Pemerintah Daerah, Konsultan Bantek program serta masyarakat yang menerima bantuan langsung dari program.

Selain itu, kampanye penyadaran publik juga harus menanamkan prinsip-prinsip yang menjamin keberlanjutan dari program PLKSDA-BM secara mandiri, sehingga setelah masa program berakhir, program di tingkat masyarakat dan pemerintah daerah dapat terus berlanjut. Untuk menjamin hal tersebut, maka kegiatan kampanye penyadaran publik program PLKSDA-BM ini harus dilakukan secara terencana dan terpadu. Hanya dengan model sosialisasi yang utuh tersebut yang akan menjamin terwujudnya penyamaan persepsi serta tumbuhnya motivasi masyarakat sesuai dengan yang diharapkan PLKSDA-BM.

Oleh karena itu, perlu dipersiapkan suatu panduan teknis kampanye penyadaran publik program yang menyeluruh yang mengikuti seluruh tahapan pelaksanaan program, sejak persiapan, pelaksanaa, penyiapan terminasi dan bahkan setelah program PLKSDA-BM berakhir.

1.2 Maksud dan Tujuan Panduan Penyadaran Publik

Panduan penyadaran publik ini dimaksudkan sebagai buku pegangan bagi stakeholder terkait dalam melaksanakan sosialisasi program PLKSDA-BM. Sedangkan tujuan penyusunan panduan penyadaran publik ini adalah untuk memberikan petunjuk dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi program PLKSDA-BM ditingkat pusat, propinsi, Kabupaten maupun ditingkat masyarakat dan petani.

Panduan penyadaran publik ini, diharapkan dapat merangkai seluruh pemahaman terhadap program dan elemen proses maupun tahapan pelaksanaan PLKSDA-BM yang berbasis pemberdayaan masyarakat, Kegiatan kampanye penyadaran publik harus berfungsi penuh dalam penyebarluasan informasi mengenai kegiatan yang tercakup dalam program PLKSDA-BM, serta juga terus menanamkan konsep pengawasan (monitoring) dari masyarakat kepada seluruh pelaku yang terlibat langsung dalam program, seperti Pemerintah Daerah, Konsultan Bantek program serta masyarakat yang menerima bantuan langsung dari program.

Selain itu, kampanye penyadaran publik juga harus menanamkan prinsip-prinsip yang menjamin keberlanjutan dari program PLKSDA-BM secara mandiri, sehingga setelah masa program berakhir, program di tingkat masyarakat dan pemerintah daerah dapat terus berlanjut. Untuk menjamin hal tersebut, maka kegiatan kampanye penyadaran publik program PLKSDA-BM ini harus dilakukan secara terencana dan terpadu. Hanya dengan model sosialisasi yang utuh tersebut yang akan menjamin terwujudnya penyamaan persepsi serta tumbuhnya motivasi masyarakat sesuai dengan yang diharapkan PLKSDA-BM.

Oleh karena itu, perlu dipersiapkan suatu panduan teknis kampanye penyadaran publik program yang menyeluruh yang mengikuti seluruh tahapan pelaksanaan program, sejak persiapan, pelaksanaa, penyiapan terminasi dan bahkan setelah program PLKSDA-BM berakhir.

1.2 Maksud dan Tujuan Panduan Penyadaran Publik

Panduan penyadaran publik ini dimaksudkan sebagai buku pegangan bagi stakeholder terkait dalam melaksanakan sosialisasi program PLKSDA-BM. Sedangkan tujuan penyusunan panduan penyadaran publik ini adalah untuk memberikan petunjuk dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi program PLKSDA-BM ditingkat pusat, propinsi, Kabupaten maupun ditingkat masyarakat dan petani.

Panduan penyadaran publik ini, diharapkan dapat merangkai seluruh pemahaman terhadap program dan elemen proses maupun tahapan pelaksanaan PLKSDA-BM yang berbasis pemberdayaan masyarakat, Kegiatan kampanye penyadaran publik harus berfungsi penuh dalam penyebarluasan informasi mengenai kegiatan yang tercakup dalam program PLKSDA-BM, serta juga terus menanamkan konsep pengawasan (monitoring) dari masyarakat kepada seluruh pelaku yang terlibat langsung dalam program, seperti Pemerintah Daerah, Konsultan Bantek program serta masyarakat yang menerima bantuan langsung dari program.

Selain itu, kampanye penyadaran publik juga harus menanamkan prinsip-prinsip yang menjamin keberlanjutan dari program PLKSDA-BM secara mandiri, sehingga setelah masa program berakhir, program di tingkat masyarakat dan pemerintah daerah dapat terus berlanjut. Untuk menjamin hal tersebut, maka kegiatan kampanye penyadaran publik program PLKSDA-BM ini harus dilakukan secara terencana dan terpadu. Hanya dengan model sosialisasi yang utuh tersebut yang akan menjamin terwujudnya penyamaan persepsi serta tumbuhnya motivasi masyarakat sesuai dengan yang diharapkan PLKSDA-BM.

Oleh karena itu, perlu dipersiapkan suatu panduan teknis kampanye penyadaran publik program yang menyeluruh yang mengikuti seluruh tahapan pelaksanaan program, sejak persiapan, pelaksanaa, penyiapan terminasi dan bahkan setelah program PLKSDA-BM berakhir.

1.2 Maksud dan Tujuan Panduan Penyadaran Publik

Panduan penyadaran publik ini dimaksudkan sebagai buku pegangan bagi stakeholder terkait dalam melaksanakan sosialisasi program PLKSDA-BM. Sedangkan tujuan penyusunan panduan penyadaran publik ini adalah untuk memberikan petunjuk dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi program PLKSDA-BM ditingkat pusat, propinsi, Kabupaten maupun ditingkat masyarakat dan petani.

Panduan penyadaran publik ini, diharapkan dapat merangkai seluruh pemahaman terhadap program dan elemen proses maupun tahapan pelaksanaan PLKSDA-BM yang berbasis pemberdayaan masyarakat,

(9)

dalam satu benang merah yang konkret, serta mengurangi timbulnya kesenjangan pemahaman antara yang diharapkan Pemerintah, dalam hal ini Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah (Ditjen. Bina Bangda) dengan pihak-pihak terkait lainnya.

1.3 Ruang Lingkup Panduan

Panduan penyadaran publik ini mencakup konsep sosialisasi dan diseminasi informasi program PLKSDA-BM secara terpadu. Mulai dari tujuan yang hendak dicapai, siapa saja khalayak yang akan menjadi sasaran sosialisasi, pesan (message) yang hendak disampaikan, materi per kelompok khalayak, teknis penyampaian, media yang digunakan, dan siapa pelakunya (komunikatornya).

Petunjuk teknis ini dibuat untuk memudahkan penanggungjawab kegiatan dan pelaksana kegiatan membuat dan memanfaatkan penggunaan media cetak untuk sosialisasi dan publikasi. Dalam petunjuk teknis ada contoh-contoh dari beberapa jenis media cetak yang disarankan untuk digunakan, dan tidak menutup kemungkinan untuk dikembangkan oleh pelaksana kegiatan.

1.4 Pengguna Panduan Penyadaran Publik

Panduan penyadaran publik ini diperuntukkan bagi pelaku program PLKSDA-BM (Pemerintah dan Pemerintah Daerah, Konsultan Bantuan Teknik PLKSDA-BM dan KLelompok Tani PLKSDA-BM), maupun bagi masyarakat luas dan kelompok peduli lainnya, seperti: Perguruan Tinggi, Pihak Swasta, Pers, dan lain-lain di daerah. Secara rinci pengguna dan manfaat panduan penyadaran publik dapat dilihat pada Tabel 1.

dalam satu benang merah yang konkret, serta mengurangi timbulnya kesenjangan pemahaman antara yang diharapkan Pemerintah, dalam hal ini Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah (Ditjen. Bina Bangda) dengan pihak-pihak terkait lainnya.

1.3 Ruang Lingkup Panduan

Panduan penyadaran publik ini mencakup konsep sosialisasi dan diseminasi informasi program PLKSDA-BM secara terpadu. Mulai dari tujuan yang hendak dicapai, siapa saja khalayak yang akan menjadi sasaran sosialisasi, pesan (message) yang hendak disampaikan, materi per kelompok khalayak, teknis penyampaian, media yang digunakan, dan siapa pelakunya (komunikatornya).

Petunjuk teknis ini dibuat untuk memudahkan penanggungjawab kegiatan dan pelaksana kegiatan membuat dan memanfaatkan penggunaan media cetak untuk sosialisasi dan publikasi. Dalam petunjuk teknis ada contoh-contoh dari beberapa jenis media cetak yang disarankan untuk digunakan, dan tidak menutup kemungkinan untuk dikembangkan oleh pelaksana kegiatan.

1.4 Pengguna Panduan Penyadaran Publik

Panduan penyadaran publik ini diperuntukkan bagi pelaku program PLKSDA-BM (Pemerintah dan Pemerintah Daerah, Konsultan Bantuan Teknik PLKSDA-BM dan KLelompok Tani PLKSDA-BM), maupun bagi masyarakat luas dan kelompok peduli lainnya, seperti: Perguruan Tinggi, Pihak Swasta, Pers, dan lain-lain di daerah. Secara rinci pengguna dan manfaat panduan penyadaran publik dapat dilihat pada Tabel 1.

dalam satu benang merah yang konkret, serta mengurangi timbulnya kesenjangan pemahaman antara yang diharapkan Pemerintah, dalam hal ini Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah (Ditjen. Bina Bangda) dengan pihak-pihak terkait lainnya.

1.3 Ruang Lingkup Panduan

Panduan penyadaran publik ini mencakup konsep sosialisasi dan diseminasi informasi program PLKSDA-BM secara terpadu. Mulai dari tujuan yang hendak dicapai, siapa saja khalayak yang akan menjadi sasaran sosialisasi, pesan (message) yang hendak disampaikan, materi per kelompok khalayak, teknis penyampaian, media yang digunakan, dan siapa pelakunya (komunikatornya).

Petunjuk teknis ini dibuat untuk memudahkan penanggungjawab kegiatan dan pelaksana kegiatan membuat dan memanfaatkan penggunaan media cetak untuk sosialisasi dan publikasi. Dalam petunjuk teknis ada contoh-contoh dari beberapa jenis media cetak yang disarankan untuk digunakan, dan tidak menutup kemungkinan untuk dikembangkan oleh pelaksana kegiatan.

1.4 Pengguna Panduan Penyadaran Publik

Panduan penyadaran publik ini diperuntukkan bagi pelaku program PLKSDA-BM (Pemerintah dan Pemerintah Daerah, Konsultan Bantuan Teknik PLKSDA-BM dan KLelompok Tani PLKSDA-BM), maupun bagi masyarakat luas dan kelompok peduli lainnya, seperti: Perguruan Tinggi, Pihak Swasta, Pers, dan lain-lain di daerah. Secara rinci pengguna dan manfaat panduan penyadaran publik dapat dilihat pada Tabel 1.

(10)

Tabel 1.1

Pengguna Panduan Penyadaran Publik Program PLKSDA-BM

Pengguna Manfaat

Pemerintah dan Pemerintah Daerah

Memahami dampak kerusakan lahan dan lingkungan hidup akibat sistem bercocok tanam yang kurang memperhatikan aspek konservasi;

Memahami Visi, Misi, tujuan dan sasaran pelaksanaan Program PLKSDA-BM;

Memahami tahapan dan strategi pelaksanaan program PLKSDA-BM;

Memahami struktur organisasi pelaksanaan PLKSDA-BM mulai dari pusat, Propinsi, Kabupaten/Kota sampai doitingkat desa dan kelompok tani.

Memahami pentingnya pelaksanaan program PLKSDA-BM yang berbasis pemberdayaan masyarakat; Konsultan Bantek Program PLKSDA-BM (Pusat maupun Regional), termasuk TPM dan KTPM.

Memahami dampak kerusakan lahan dan lingkungan hidup, salah satunya diakibatkan oleh sistem bercocok tanam yang kurang memperhatikan aspek konservasi;

Memahami Visi, Misi, tujuan dan sasaran pelaksanaan Program PLKSDA-BM;

Memahami tahapan dan strategi pelaksanaan program PLKSDA-BM;

Memahami struktur organisasi pelaksanaan PLKSDA-BM mulai dari pusat, Propinsi, Kabupaten/Kota sampai doitingkat desa dan kelompok tani.

Memahami pentingnya pelaksanaan program PLKSDA-BM yang berbasis pemberdayaan masyarakat;

Masyarakat Luas Memahami dampak kerusakan lahan dan lingkungan hidup, akibat bercocok tanam yang kurang memperhatikan aspek konservasi;

Memahami pentingnya pelaksanaan program PLKSDA-BM yang berbasis pemberdayaan masyarakat;

Tabel 1.1

Pengguna Panduan Penyadaran Publik Program PLKSDA-BM

Pengguna Manfaat

Pemerintah dan Pemerintah Daerah

Memahami dampak kerusakan lahan dan lingkungan hidup akibat sistem bercocok tanam yang kurang memperhatikan aspek konservasi;

Memahami Visi, Misi, tujuan dan sasaran pelaksanaan Program PLKSDA-BM;

Memahami tahapan dan strategi pelaksanaan program PLKSDA-BM;

Memahami struktur organisasi pelaksanaan PLKSDA-BM mulai dari pusat, Propinsi, Kabupaten/Kota sampai doitingkat desa dan kelompok tani.

Memahami pentingnya pelaksanaan program PLKSDA-BM yang berbasis pemberdayaan masyarakat; Konsultan Bantek Program PLKSDA-BM (Pusat maupun Regional), termasuk TPM dan KTPM.

Memahami dampak kerusakan lahan dan lingkungan hidup, salah satunya diakibatkan oleh sistem bercocok tanam yang kurang memperhatikan aspek konservasi;

Memahami Visi, Misi, tujuan dan sasaran pelaksanaan Program PLKSDA-BM;

Memahami tahapan dan strategi pelaksanaan program PLKSDA-BM;

Memahami struktur organisasi pelaksanaan PLKSDA-BM mulai dari pusat, Propinsi, Kabupaten/Kota sampai doitingkat desa dan kelompok tani.

Memahami pentingnya pelaksanaan program PLKSDA-BM yang berbasis pemberdayaan masyarakat;

Masyarakat Luas Memahami dampak kerusakan lahan dan lingkungan hidup, akibat bercocok tanam yang kurang memperhatikan aspek konservasi;

Memahami pentingnya pelaksanaan program PLKSDA-BM yang berbasis pemberdayaan masyarakat;

Tabel 1.1

Pengguna Panduan Penyadaran Publik Program PLKSDA-BM

Pengguna Manfaat

Pemerintah dan Pemerintah Daerah

Memahami dampak kerusakan lahan dan lingkungan hidup akibat sistem bercocok tanam yang kurang memperhatikan aspek konservasi;

Memahami Visi, Misi, tujuan dan sasaran pelaksanaan Program PLKSDA-BM;

Memahami tahapan dan strategi pelaksanaan program PLKSDA-BM;

Memahami struktur organisasi pelaksanaan PLKSDA-BM mulai dari pusat, Propinsi, Kabupaten/Kota sampai doitingkat desa dan kelompok tani.

Memahami pentingnya pelaksanaan program PLKSDA-BM yang berbasis pemberdayaan masyarakat; Konsultan Bantek Program PLKSDA-BM (Pusat maupun Regional), termasuk TPM dan KTPM.

Memahami dampak kerusakan lahan dan lingkungan hidup, salah satunya diakibatkan oleh sistem bercocok tanam yang kurang memperhatikan aspek konservasi;

Memahami Visi, Misi, tujuan dan sasaran pelaksanaan Program PLKSDA-BM;

Memahami tahapan dan strategi pelaksanaan program PLKSDA-BM;

Memahami struktur organisasi pelaksanaan PLKSDA-BM mulai dari pusat, Propinsi, Kabupaten/Kota sampai doitingkat desa dan kelompok tani.

Memahami pentingnya pelaksanaan program PLKSDA-BM yang berbasis pemberdayaan masyarakat;

Masyarakat Luas Memahami dampak kerusakan lahan dan lingkungan hidup, akibat bercocok tanam yang kurang memperhatikan aspek konservasi;

Memahami pentingnya pelaksanaan program PLKSDA-BM yang berbasis pemberdayaan masyarakat;

(11)

Pengguna Manfaat

Memahami adanya program PLKSDA-BM yang berbasis pemberdayaan masyarakat;

Dukungan terhadap pelaksanaan program PLKSDA-BM, terutama ditingkat desa;

Kelompok Tani

PLKSDA-BM Memahami dampak kerusakan lahan akibatbercocok tanam yang kurang memperhatikan aspek konservasi;

Memahami Visi, Misi, tujuan, sasaran, tahapan dan strategi pelaksanaan PLKSDA-BM;

Memahami organisasi pelaksanaan PLKSDA-BM dari pusat, Propinsi, Kabupaten/Kota sampai doitingkat desa dan kelompok tani.

Memahami pentingnya pemberdayaan masyarakat dalam pelaksanaan PLKSDA-BM;

Memahami teknis kegiatan dalam program PLKSDA-BM, seperti: Persyaratan bibit, sipil teknis, teknis budidaya, sistem bagi hasil, dll.

Memahami pentingnya keberadaan kelompopk tani serta komitmen untuk memperkuat kelembagaanya;

Membangun kemitraan secara sinergis antara kelompok tani, Pemerintah Daerah dan Kelompok Peduli lainnya di daerah;

Kelompok Peduli

lainnya di daerah Memahami Visi, Misi, tujuan, sasaran, tahapandan strategi pelaksanaan PLKSDA-BM;

Memahami organisasi pelaksanaan PLKSDA-BM dari pusat, Propinsi, Kabupaten/Kota sampai doitingkat desa dan kelompok tani.

Memahami pentingnya pemberdayaan masyarakat dalam pelaksanaan PLKSDA-BM;

Menjalin kerjasama kemitraan dengan Kelompok Tani dan Pemerintah daerah dalam mendukung keberlanjutan program;

Pengguna Manfaat

Memahami adanya program PLKSDA-BM yang berbasis pemberdayaan masyarakat;

Dukungan terhadap pelaksanaan program PLKSDA-BM, terutama ditingkat desa;

Kelompok Tani

PLKSDA-BM Memahami dampak kerusakan lahan akibatbercocok tanam yang kurang memperhatikan aspek konservasi;

Memahami Visi, Misi, tujuan, sasaran, tahapan dan strategi pelaksanaan PLKSDA-BM;

Memahami organisasi pelaksanaan PLKSDA-BM dari pusat, Propinsi, Kabupaten/Kota sampai doitingkat desa dan kelompok tani.

Memahami pentingnya pemberdayaan masyarakat dalam pelaksanaan PLKSDA-BM;

Memahami teknis kegiatan dalam program PLKSDA-BM, seperti: Persyaratan bibit, sipil teknis, teknis budidaya, sistem bagi hasil, dll.

Memahami pentingnya keberadaan kelompopk tani serta komitmen untuk memperkuat kelembagaanya;

Membangun kemitraan secara sinergis antara kelompok tani, Pemerintah Daerah dan Kelompok Peduli lainnya di daerah;

Kelompok Peduli

lainnya di daerah Memahami Visi, Misi, tujuan, sasaran, tahapandan strategi pelaksanaan PLKSDA-BM;

Memahami organisasi pelaksanaan PLKSDA-BM dari pusat, Propinsi, Kabupaten/Kota sampai doitingkat desa dan kelompok tani.

Memahami pentingnya pemberdayaan masyarakat dalam pelaksanaan PLKSDA-BM;

Menjalin kerjasama kemitraan dengan Kelompok Tani dan Pemerintah daerah dalam mendukung keberlanjutan program;

Pengguna Manfaat

Memahami adanya program PLKSDA-BM yang berbasis pemberdayaan masyarakat;

Dukungan terhadap pelaksanaan program PLKSDA-BM, terutama ditingkat desa;

Kelompok Tani

PLKSDA-BM Memahami dampak kerusakan lahan akibatbercocok tanam yang kurang memperhatikan aspek konservasi;

Memahami Visi, Misi, tujuan, sasaran, tahapan dan strategi pelaksanaan PLKSDA-BM;

Memahami organisasi pelaksanaan PLKSDA-BM dari pusat, Propinsi, Kabupaten/Kota sampai doitingkat desa dan kelompok tani.

Memahami pentingnya pemberdayaan masyarakat dalam pelaksanaan PLKSDA-BM;

Memahami teknis kegiatan dalam program PLKSDA-BM, seperti: Persyaratan bibit, sipil teknis, teknis budidaya, sistem bagi hasil, dll.

Memahami pentingnya keberadaan kelompopk tani serta komitmen untuk memperkuat kelembagaanya;

Membangun kemitraan secara sinergis antara kelompok tani, Pemerintah Daerah dan Kelompok Peduli lainnya di daerah;

Kelompok Peduli

lainnya di daerah Memahami Visi, Misi, tujuan, sasaran, tahapandan strategi pelaksanaan PLKSDA-BM;

Memahami organisasi pelaksanaan PLKSDA-BM dari pusat, Propinsi, Kabupaten/Kota sampai doitingkat desa dan kelompok tani.

Memahami pentingnya pemberdayaan masyarakat dalam pelaksanaan PLKSDA-BM;

Menjalin kerjasama kemitraan dengan Kelompok Tani dan Pemerintah daerah dalam mendukung keberlanjutan program;

(12)

BAB II

PENGERTIAN KAMPANYE PENYADARAN PUBLIK

2.1. Pengertian

Kampanye penyadaran publik merupakan aktifitas komunikasi dalam menyampaikan pesan melalui jaringan saluran komunikasi secara terpadu, dan mengorganisir aktifitas komunikasi tersebut dengan tujuan menghasilkan dampak pada individu-individu dalam jumlah besar, dan atau kelompok masyarakat sesuai dengan target yang ingin dicapai, pada satuan waktu tertentu (Rogers & Storey, 1987).

Berdasarkan pengertian tersebut diatas, maka kampenye penyadaran publik akan menyangkut kegiatan-kegiatan sosialisasi, diseminasi informasi dan publikasi program. Dalam hal ini berarti bahwa kampanye penyadaran publik memegang peran kunci pada keseluruhan pelaksanaan program PLKSDA-BM yang akan melibatkan berbagai

stakeholders.

2.2. Tujuan Kampanye Penyadaran Publik

Sebagai salah satu tahapan penting dalam program PLKSDA-BM adalah Kampanye Penyadaran Publik yang bertujuan untuk :

a) Memberi pemahaman kepada masyarakat petani mengenai penanganan lahan kritis yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat;

b) Mengembangkan pengetahuan dan kesadaran kritis (awareness)

masyarakat tentang [pentingnya penanganan lahan kritis di wilayahnya;

c) Memberi kemudahan akses informasi mengenai program PLKSDA-BM kepada masyarakat secara secara luas dan stakeholder terkait program PLKSDA-BM;

d) Menyebarluaskan informasi mengenai tujuan, sasaran, tahapan dan strategi pelaksanaan program PLKSDA-BM secara umum;

BAB II

PENGERTIAN KAMPANYE PENYADARAN PUBLIK

2.1. Pengertian

Kampanye penyadaran publik merupakan aktifitas komunikasi dalam menyampaikan pesan melalui jaringan saluran komunikasi secara terpadu, dan mengorganisir aktifitas komunikasi tersebut dengan tujuan menghasilkan dampak pada individu-individu dalam jumlah besar, dan atau kelompok masyarakat sesuai dengan target yang ingin dicapai, pada satuan waktu tertentu (Rogers & Storey, 1987).

Berdasarkan pengertian tersebut diatas, maka kampenye penyadaran publik akan menyangkut kegiatan-kegiatan sosialisasi, diseminasi informasi dan publikasi program. Dalam hal ini berarti bahwa kampanye penyadaran publik memegang peran kunci pada keseluruhan pelaksanaan program PLKSDA-BM yang akan melibatkan berbagai

stakeholders.

2.2. Tujuan Kampanye Penyadaran Publik

Sebagai salah satu tahapan penting dalam program PLKSDA-BM adalah Kampanye Penyadaran Publik yang bertujuan untuk :

a) Memberi pemahaman kepada masyarakat petani mengenai penanganan lahan kritis yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat;

b) Mengembangkan pengetahuan dan kesadaran kritis (awareness)

masyarakat tentang [pentingnya penanganan lahan kritis di wilayahnya;

c) Memberi kemudahan akses informasi mengenai program PLKSDA-BM kepada masyarakat secara secara luas dan stakeholder terkait program PLKSDA-BM;

d) Menyebarluaskan informasi mengenai tujuan, sasaran, tahapan dan strategi pelaksanaan program PLKSDA-BM secara umum;

BAB II

PENGERTIAN KAMPANYE PENYADARAN PUBLIK

2.1. Pengertian

Kampanye penyadaran publik merupakan aktifitas komunikasi dalam menyampaikan pesan melalui jaringan saluran komunikasi secara terpadu, dan mengorganisir aktifitas komunikasi tersebut dengan tujuan menghasilkan dampak pada individu-individu dalam jumlah besar, dan atau kelompok masyarakat sesuai dengan target yang ingin dicapai, pada satuan waktu tertentu (Rogers & Storey, 1987).

Berdasarkan pengertian tersebut diatas, maka kampenye penyadaran publik akan menyangkut kegiatan-kegiatan sosialisasi, diseminasi informasi dan publikasi program. Dalam hal ini berarti bahwa kampanye penyadaran publik memegang peran kunci pada keseluruhan pelaksanaan program PLKSDA-BM yang akan melibatkan berbagai

stakeholders.

2.2. Tujuan Kampanye Penyadaran Publik

Sebagai salah satu tahapan penting dalam program PLKSDA-BM adalah Kampanye Penyadaran Publik yang bertujuan untuk :

a) Memberi pemahaman kepada masyarakat petani mengenai penanganan lahan kritis yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat;

b) Mengembangkan pengetahuan dan kesadaran kritis (awareness)

masyarakat tentang [pentingnya penanganan lahan kritis di wilayahnya;

c) Memberi kemudahan akses informasi mengenai program PLKSDA-BM kepada masyarakat secara secara luas dan stakeholder terkait program PLKSDA-BM;

d) Menyebarluaskan informasi mengenai tujuan, sasaran, tahapan dan strategi pelaksanaan program PLKSDA-BM secara umum;

(13)

e) Menanamkan pengetahuan yang cukup kepada masyarakat sasaran mengenai PLKSDA-BM dan pentingnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan dan pengawasan program tersebut;

f) Menyebarluaskan langkah-langkah PLKSDA-BM kepada stakeholder terkait, terutama kepada masyarakat sasaran (Kelompok Tani) sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat;

g) Menjaga transparansi dan membangun kontrol sosial yang melekat pada keseluruhan tahapan pelaksanaan PLKSDA-BM.

2.3. Khalayak Sasaran

Secara umum kampanye penyadaran publik tentang program PLKSDA-BM ditujukan kepada seluruh masyarakat Indonesia, yaitu untuk menyebarluaskan konsep-konsep kemandirian, kemitraan dan keberlanjutan dalam penanganan lahan kritis. Sedangklan khalayak sasaran kampenye publik secara khusus ditujukan kepada:

2.3.1. Penerima manfaat tidak langsung

Penerima manfaat tidak langsung adalah khalayak di luar lokasi program yang mendapat terpaan (exposure) informasi PLKSDA-BM dengan baik dan jelas. Kelompok ini kemudian menjadi peduli terhadap permasalahan lahan kritis, sumberdaya air dan lingkungan hidup, serta mendukung keberlangsungan program dalam kapasitasnya masing-masing. Diharapkan mereka menjadi social controlbagi keberhasilan program penanganan lahan kritis.

2.3.2. Penerima manfaat langsung

Penerima manfaat langsung adalah Kelompok Tani PLKSDA-BM dan Pemerintah Daerah di lokasi program PLKSDA-BM. Fasilitasi pemberdayaan dan penguatan kelembagaan lokal lebih diarahkan pada kelompok sasaran ini. Keberhasilan program ditentukan oleh kemampuan mereka meningkatkan keberdayaan dan kemandirian dalam upaya memajukan pembangunan daerahnya. Informasi yang disampaikan pada kelompok sasaran ini harus lengkap, akurat, mudah dipahami dan komunikatif.

e) Menanamkan pengetahuan yang cukup kepada masyarakat sasaran mengenai PLKSDA-BM dan pentingnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan dan pengawasan program tersebut;

f) Menyebarluaskan langkah-langkah PLKSDA-BM kepada stakeholder terkait, terutama kepada masyarakat sasaran (Kelompok Tani) sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat;

g) Menjaga transparansi dan membangun kontrol sosial yang melekat pada keseluruhan tahapan pelaksanaan PLKSDA-BM.

2.3. Khalayak Sasaran

Secara umum kampanye penyadaran publik tentang program PLKSDA-BM ditujukan kepada seluruh masyarakat Indonesia, yaitu untuk menyebarluaskan konsep-konsep kemandirian, kemitraan dan keberlanjutan dalam penanganan lahan kritis. Sedangklan khalayak sasaran kampenye publik secara khusus ditujukan kepada:

2.3.1. Penerima manfaat tidak langsung

Penerima manfaat tidak langsung adalah khalayak di luar lokasi program yang mendapat terpaan (exposure) informasi PLKSDA-BM dengan baik dan jelas. Kelompok ini kemudian menjadi peduli terhadap permasalahan lahan kritis, sumberdaya air dan lingkungan hidup, serta mendukung keberlangsungan program dalam kapasitasnya masing-masing. Diharapkan mereka menjadi social control bagi keberhasilan program penanganan lahan kritis.

2.3.2. Penerima manfaat langsung

Penerima manfaat langsung adalah Kelompok Tani PLKSDA-BM dan Pemerintah Daerah di lokasi program PLKSDA-BM. Fasilitasi pemberdayaan dan penguatan kelembagaan lokal lebih diarahkan pada kelompok sasaran ini. Keberhasilan program ditentukan oleh kemampuan mereka meningkatkan keberdayaan dan kemandirian dalam upaya memajukan pembangunan daerahnya. Informasi yang disampaikan pada kelompok sasaran ini harus lengkap, akurat, mudah dipahami dan komunikatif.

e) Menanamkan pengetahuan yang cukup kepada masyarakat sasaran mengenai PLKSDA-BM dan pentingnya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan dan pengawasan program tersebut;

f) Menyebarluaskan langkah-langkah PLKSDA-BM kepada stakeholder terkait, terutama kepada masyarakat sasaran (Kelompok Tani) sebagai bagian dari pemberdayaan masyarakat;

g) Menjaga transparansi dan membangun kontrol sosial yang melekat pada keseluruhan tahapan pelaksanaan PLKSDA-BM.

2.3. Khalayak Sasaran

Secara umum kampanye penyadaran publik tentang program PLKSDA-BM ditujukan kepada seluruh masyarakat Indonesia, yaitu untuk menyebarluaskan konsep-konsep kemandirian, kemitraan dan keberlanjutan dalam penanganan lahan kritis. Sedangklan khalayak sasaran kampenye publik secara khusus ditujukan kepada:

2.3.1. Penerima manfaat tidak langsung

Penerima manfaat tidak langsung adalah khalayak di luar lokasi program yang mendapat terpaan (exposure) informasi PLKSDA-BM dengan baik dan jelas. Kelompok ini kemudian menjadi peduli terhadap permasalahan lahan kritis, sumberdaya air dan lingkungan hidup, serta mendukung keberlangsungan program dalam kapasitasnya masing-masing. Diharapkan mereka menjadi social control bagi keberhasilan program penanganan lahan kritis.

2.3.2. Penerima manfaat langsung

Penerima manfaat langsung adalah Kelompok Tani PLKSDA-BM dan Pemerintah Daerah di lokasi program PLKSDA-BM. Fasilitasi pemberdayaan dan penguatan kelembagaan lokal lebih diarahkan pada kelompok sasaran ini. Keberhasilan program ditentukan oleh kemampuan mereka meningkatkan keberdayaan dan kemandirian dalam upaya memajukan pembangunan daerahnya. Informasi yang disampaikan pada kelompok sasaran ini harus lengkap, akurat, mudah dipahami dan komunikatif.

(14)

2.4. Mekanisme Kegiatan Penyadaran Publik

Mekanisme dan lingkup kegiatan penyebarluasan Informasi dan penyadaran publik program PLKSDA-BM meliputi :

2.4.1. Sosialisasi

Kegiatan sosialisasi program dilaksanakan pada setiap jenjang pemerintahan mulai dari tingkat Nasional, Propinsi, Kabupaten dan Desa. Untuk tingkat desa, khalayak sasaran penyadaran publik adalah masyarakat di desa/lokasi program sebagai penerima manfaat langsung, aparat pemerintahan desa, dan tokoh-tokoh masyarakat setempat. Di tingkat kabupaten, propinsi dan nasional, sosialisasi lebih ditujukan pada aparat pemerintah dan anggota DPR di masing-masing tingkatan, kalangan akademisi, pengusaha, kelompok-kelompok masyarakat sipil, dan media massa/pers. 2.4.2. Diseminasi

Kegiatan ini diartikan sebagai penyebaran informasi secara lebih spesifik kepada pelaksana/pelaku program, tidak saja menyangkut pemahaman, tetapi juga pendalaman materi, nilai, aturan main, dan aplikasinya. Dalam konteks program PLKSDA-BM, kegiatan diseminasi ditujukan bagi seluruh tim Bantek PLKSDA-BM dan TPM desa secara berjenjang. Di tingkat desa, diseminasi lebih diarahkan pada Kelompok Tani PLKSDA-BM dan lain lain.

2.4.3. Publikasi

Kegiatan ini meliputi penyampaian segala informasi menyangkut program PLKSDA-BM kepada masyarakat luas secara umum dan terbuka, melalui media publikasi baik cetak maupun elektronik. Media cetak yang akan digunakan adalah Brosur/Leaflet, Spanduk, Poster, Surat Kabar,Newsletter/Bulletin,Bookletdan Jurnal.

Sedangkan untuk media elektronik rencananya akan menggunakan televisi dalam bentuk Iklan Layanan Masyarakat, dan radio untuk

talkshow atau dialog interaktif. Beberapa produk media cetak juga dipakai sebagai alat bantu dalam kegiatan sosialisasi dan diseminasi.

2.4. Mekanisme Kegiatan Penyadaran Publik

Mekanisme dan lingkup kegiatan penyebarluasan Informasi dan penyadaran publik program PLKSDA-BM meliputi :

2.4.1. Sosialisasi

Kegiatan sosialisasi program dilaksanakan pada setiap jenjang pemerintahan mulai dari tingkat Nasional, Propinsi, Kabupaten dan Desa. Untuk tingkat desa, khalayak sasaran penyadaran publik adalah masyarakat di desa/lokasi program sebagai penerima manfaat langsung, aparat pemerintahan desa, dan tokoh-tokoh masyarakat setempat. Di tingkat kabupaten, propinsi dan nasional, sosialisasi lebih ditujukan pada aparat pemerintah dan anggota DPR di masing-masing tingkatan, kalangan akademisi, pengusaha, kelompok-kelompok masyarakat sipil, dan media massa/pers. 2.4.2. Diseminasi

Kegiatan ini diartikan sebagai penyebaran informasi secara lebih spesifik kepada pelaksana/pelaku program, tidak saja menyangkut pemahaman, tetapi juga pendalaman materi, nilai, aturan main, dan aplikasinya. Dalam konteks program PLKSDA-BM, kegiatan diseminasi ditujukan bagi seluruh tim Bantek PLKSDA-BM dan TPM desa secara berjenjang. Di tingkat desa, diseminasi lebih diarahkan pada Kelompok Tani PLKSDA-BM dan lain lain.

2.4.3. Publikasi

Kegiatan ini meliputi penyampaian segala informasi menyangkut program PLKSDA-BM kepada masyarakat luas secara umum dan terbuka, melalui media publikasi baik cetak maupun elektronik. Media cetak yang akan digunakan adalah Brosur/Leaflet, Spanduk, Poster, Surat Kabar,Newsletter/Bulletin,Bookletdan Jurnal.

Sedangkan untuk media elektronik rencananya akan menggunakan televisi dalam bentuk Iklan Layanan Masyarakat, dan radio untuk

talkshow atau dialog interaktif. Beberapa produk media cetak juga dipakai sebagai alat bantu dalam kegiatan sosialisasi dan diseminasi.

2.4. Mekanisme Kegiatan Penyadaran Publik

Mekanisme dan lingkup kegiatan penyebarluasan Informasi dan penyadaran publik program PLKSDA-BM meliputi :

2.4.1. Sosialisasi

Kegiatan sosialisasi program dilaksanakan pada setiap jenjang pemerintahan mulai dari tingkat Nasional, Propinsi, Kabupaten dan Desa. Untuk tingkat desa, khalayak sasaran penyadaran publik adalah masyarakat di desa/lokasi program sebagai penerima manfaat langsung, aparat pemerintahan desa, dan tokoh-tokoh masyarakat setempat. Di tingkat kabupaten, propinsi dan nasional, sosialisasi lebih ditujukan pada aparat pemerintah dan anggota DPR di masing-masing tingkatan, kalangan akademisi, pengusaha, kelompok-kelompok masyarakat sipil, dan media massa/pers. 2.4.2. Diseminasi

Kegiatan ini diartikan sebagai penyebaran informasi secara lebih spesifik kepada pelaksana/pelaku program, tidak saja menyangkut pemahaman, tetapi juga pendalaman materi, nilai, aturan main, dan aplikasinya. Dalam konteks program PLKSDA-BM, kegiatan diseminasi ditujukan bagi seluruh tim Bantek PLKSDA-BM dan TPM desa secara berjenjang. Di tingkat desa, diseminasi lebih diarahkan pada Kelompok Tani PLKSDA-BM dan lain lain.

2.4.3. Publikasi

Kegiatan ini meliputi penyampaian segala informasi menyangkut program PLKSDA-BM kepada masyarakat luas secara umum dan terbuka, melalui media publikasi baik cetak maupun elektronik. Media cetak yang akan digunakan adalah Brosur/Leaflet, Spanduk, Poster, Surat Kabar,Newsletter/Bulletin,Bookletdan Jurnal.

Sedangkan untuk media elektronik rencananya akan menggunakan televisi dalam bentuk Iklan Layanan Masyarakat, dan radio untuk

talkshow atau dialog interaktif. Beberapa produk media cetak juga dipakai sebagai alat bantu dalam kegiatan sosialisasi dan diseminasi.

(15)

Gambar 1.1

Skema Sosialisasi dan Diseminasi Informasi Penyadaran Publik

DESA KABUPATEN PROPINSI Pusat Pedoman Teknis Pedoman Pelaksanaan DISEMINASI Materi yg bersifat Teknis, Komponen Kegiatan PETANI Kelompok Tani PLKSDA-BM Pemahaman Pendalaman Pelaksanaan Masyarakat Luas Aparat Pemerintah Kementrian & Lembaga Pemahaman SOSIALISASI Pedoman Umum Materi yg bersifat Umum, Visi – Misi, tujuan & sasaran

program

2.5. Muatan Informasi Penyadaran Publik

Pada fase awal pelaksanaan program, muatan atau materi yang disampaikan adalah tentang keberadaan program PLKSDA-BM. Informasinya bersifat umum (makro) dan menyentuh persoalan mendasar di daerah tertinggal sehingga masyarakat lebih mudah memahami, mengerti dan menaruh perhatian pada program ini.

Pada tahap berikutnya muatan informasi bersifat lebih rinci dan spesifik, seperti info soal mekanisme pelaksanaan kegiatan atau metode pelibatan/partisipasi warga masyarakat di dalam PLKSDA-BM. Pada tahap akhir program diharapkan terjadi kesinambungan sehingga muatan informasinya diarahkan pada upaya-upaya menjaga perhatian, kepedulian dan keterlibatan aktif masyarakat. Dengan demikian kelembagaan masyarakat lokal akan terus menguat dan dapat berfungsi sebagai kontrol sosial, baik untuk percepatan pembangunan daerah tertinggal maupun program-program pembangunan lainnya.

Gambar 1.1

Skema Sosialisasi dan Diseminasi Informasi Penyadaran Publik

DESA KABUPATEN PROPINSI Pusat Pedoman Teknis Pedoman Pelaksanaan DISEMINASI Materi yg bersifat Teknis, Komponen Kegiatan PETANI Kelompok Tani PLKSDA-BM Pemahaman Pendalaman Pelaksanaan Masyarakat Luas Aparat Pemerintah Kementrian & Lembaga Pemahaman SOSIALISASI Pedoman Umum Materi yg bersifat Umum, Visi – Misi, tujuan & sasaran

program

2.5. Muatan Informasi Penyadaran Publik

Pada fase awal pelaksanaan program, muatan atau materi yang disampaikan adalah tentang keberadaan program PLKSDA-BM. Informasinya bersifat umum (makro) dan menyentuh persoalan mendasar di daerah tertinggal sehingga masyarakat lebih mudah memahami, mengerti dan menaruh perhatian pada program ini.

Pada tahap berikutnya muatan informasi bersifat lebih rinci dan spesifik, seperti info soal mekanisme pelaksanaan kegiatan atau metode pelibatan/partisipasi warga masyarakat di dalam PLKSDA-BM. Pada tahap akhir program diharapkan terjadi kesinambungan sehingga muatan informasinya diarahkan pada upaya-upaya menjaga perhatian, kepedulian dan keterlibatan aktif masyarakat. Dengan demikian kelembagaan masyarakat lokal akan terus menguat dan dapat berfungsi sebagai kontrol sosial, baik untuk percepatan pembangunan daerah tertinggal maupun program-program pembangunan lainnya.

Gambar 1.1

Skema Sosialisasi dan Diseminasi Informasi Penyadaran Publik

DESA KABUPATEN PROPINSI Pusat Pedoman Teknis Pedoman Pelaksanaan DISEMINASI Materi yg bersifat Teknis, Komponen Kegiatan PETANI Kelompok Tani PLKSDA-BM Pemahaman Pendalaman Pelaksanaan Masyarakat Luas Aparat Pemerintah Kementrian & Lembaga Pemahaman SOSIALISASI Pedoman Umum Materi yg bersifat Umum, Visi – Misi, tujuan & sasaran

program

2.5. Muatan Informasi Penyadaran Publik

Pada fase awal pelaksanaan program, muatan atau materi yang disampaikan adalah tentang keberadaan program PLKSDA-BM. Informasinya bersifat umum (makro) dan menyentuh persoalan mendasar di daerah tertinggal sehingga masyarakat lebih mudah memahami, mengerti dan menaruh perhatian pada program ini.

Pada tahap berikutnya muatan informasi bersifat lebih rinci dan spesifik, seperti info soal mekanisme pelaksanaan kegiatan atau metode pelibatan/partisipasi warga masyarakat di dalam PLKSDA-BM. Pada tahap akhir program diharapkan terjadi kesinambungan sehingga muatan informasinya diarahkan pada upaya-upaya menjaga perhatian, kepedulian dan keterlibatan aktif masyarakat. Dengan demikian kelembagaan masyarakat lokal akan terus menguat dan dapat berfungsi sebagai kontrol sosial, baik untuk percepatan pembangunan daerah tertinggal maupun program-program pembangunan lainnya.

(16)

Muatan informasi tentunya disesuaikan dengan karakter, efektifitas, dan cakupan media yang digunakan. Informasi dasar yang wajib disampaikan kepada khalayak adalah :

 Nama Program

 Maksud, Tujuan dan Sasaran Program PLKSDA-BM;

 Visi dan Misi Program PLKSDA-BM;

 Waktu Pelaksanaan

 Jumlah Anggaran / Alokasi Dana

 Tata Kelola Program, yang menyangkut: Struktur pelaksana program, Peran dan fungsi masing-masing pelaku yang terdapat dalam struktur pelaksanaan program;

 Mekanisme dan Strategi pelaksanaan program PLKSDA-BM, mulai dari tingkat pusat, Propinsi, Kabupaten, sampai dengan ditingkat Desa;

Keberlanjutan dan best practice

Materi informasi tersebut akan ditampilkan dalam brosur, poster, dan juga spanduk. Sementara muatan informasi lain seperti Kriteria Penerima Program, Daftar Desa Penerima Program, Permasalahan yang dihadapi dan sebagainya, akan dipaparkan dalam media publikasi lainnya baik cetak, elektronik, maupun melalui forum-forum pertemuan yang direncanakan.

Muatan informasi tentunya disesuaikan dengan karakter, efektifitas, dan cakupan media yang digunakan. Informasi dasar yang wajib disampaikan kepada khalayak adalah :

 Nama Program

 Maksud, Tujuan dan Sasaran Program PLKSDA-BM;

 Visi dan Misi Program PLKSDA-BM;

 Waktu Pelaksanaan

 Jumlah Anggaran / Alokasi Dana

 Tata Kelola Program, yang menyangkut: Struktur pelaksana program, Peran dan fungsi masing-masing pelaku yang terdapat dalam struktur pelaksanaan program;

 Mekanisme dan Strategi pelaksanaan program PLKSDA-BM, mulai dari tingkat pusat, Propinsi, Kabupaten, sampai dengan ditingkat Desa;

Keberlanjutan dan best practice

Materi informasi tersebut akan ditampilkan dalam brosur, poster, dan juga spanduk. Sementara muatan informasi lain seperti Kriteria Penerima Program, Daftar Desa Penerima Program, Permasalahan yang dihadapi dan sebagainya, akan dipaparkan dalam media publikasi lainnya baik cetak, elektronik, maupun melalui forum-forum pertemuan yang direncanakan.

Muatan informasi tentunya disesuaikan dengan karakter, efektifitas, dan cakupan media yang digunakan. Informasi dasar yang wajib disampaikan kepada khalayak adalah :

 Nama Program

 Maksud, Tujuan dan Sasaran Program PLKSDA-BM;

 Visi dan Misi Program PLKSDA-BM;

 Waktu Pelaksanaan

 Jumlah Anggaran / Alokasi Dana

 Tata Kelola Program, yang menyangkut: Struktur pelaksana program, Peran dan fungsi masing-masing pelaku yang terdapat dalam struktur pelaksanaan program;

 Mekanisme dan Strategi pelaksanaan program PLKSDA-BM, mulai dari tingkat pusat, Propinsi, Kabupaten, sampai dengan ditingkat Desa;

Keberlanjutan dan best practice

Materi informasi tersebut akan ditampilkan dalam brosur, poster, dan juga spanduk. Sementara muatan informasi lain seperti Kriteria Penerima Program, Daftar Desa Penerima Program, Permasalahan yang dihadapi dan sebagainya, akan dipaparkan dalam media publikasi lainnya baik cetak, elektronik, maupun melalui forum-forum pertemuan yang direncanakan.

(17)

BAB III

STRATEGI PENYEBARLUASAN INFORMASI

3.1. Metode Komunikasi

Konsep penyebarluasan informasi melalui kegiatan sosialisasi, diseminasi dan publikasi diupayakan mampu menjangkau khalayak sasaran yang terdiri dari berbagai lapisan sosial dan tingkat pendidikan. Mereka berada di wilayah geografis yang relatif luas, sebagian bahkan terpencil atau jauh dari jangakauan media massa sebagai saluran komunikasi yang efisien dalam proses penyebarluasan informasi.

Oleh karenanya diperlukan pendekatan/metode komunikasi dan strategi yang tepat dalam menjalankan kegiatan sosialisasi, diseminasi dan publikasi program PLKSDA-BM ini Metode atau cara yang digunakan adalah komunikasi langsung/tatap muka (interpersonal communication)

dan tidak langsung (melalui alat publikasi/media massa). Komunikasi langsung lebih efektif dalam meningkatkan pemahaman

3.2. Tema Pesan

Berdasarkan Tujuan, Sasaran, visi, misi dan tahapan pelaksanaan program PLKSDA-BM, perlu dirumuskan konsep tematik yang akan menjadi acuan pokok dalam kegiatan penyadaran public dan pembuatan pesan-pesan publik. Ditjen Bina Bangda Kementrian Dalam Negeri menyiapkan 5 (lima) tema sebagai rujukan bagi setiap rancangan pesan yang akan dipublikasikan, yaitu mengenai:

a) Tata Kelola Pelaksanaan Program PLKSDA-BM, maksudnya agar penerima manfaat dan pelaku kegiatan lebih memahami dan mampu mencermati jalannya program, siapa yang berperan melakukan apa untuk menyukseskan pelaksanaan program.

BAB III

STRATEGI PENYEBARLUASAN INFORMASI

3.1. Metode Komunikasi

Konsep penyebarluasan informasi melalui kegiatan sosialisasi, diseminasi dan publikasi diupayakan mampu menjangkau khalayak sasaran yang terdiri dari berbagai lapisan sosial dan tingkat pendidikan. Mereka berada di wilayah geografis yang relatif luas, sebagian bahkan terpencil atau jauh dari jangakauan media massa sebagai saluran komunikasi yang efisien dalam proses penyebarluasan informasi.

Oleh karenanya diperlukan pendekatan/metode komunikasi dan strategi yang tepat dalam menjalankan kegiatan sosialisasi, diseminasi dan publikasi program PLKSDA-BM ini Metode atau cara yang digunakan adalah komunikasi langsung/tatap muka (interpersonal communication)

dan tidak langsung (melalui alat publikasi/media massa). Komunikasi langsung lebih efektif dalam meningkatkan pemahaman

3.2. Tema Pesan

Berdasarkan Tujuan, Sasaran, visi, misi dan tahapan pelaksanaan program PLKSDA-BM, perlu dirumuskan konsep tematik yang akan menjadi acuan pokok dalam kegiatan penyadaran public dan pembuatan pesan-pesan publik. Ditjen Bina Bangda Kementrian Dalam Negeri menyiapkan 5 (lima) tema sebagai rujukan bagi setiap rancangan pesan yang akan dipublikasikan, yaitu mengenai:

a) Tata Kelola Pelaksanaan Program PLKSDA-BM, maksudnya agar penerima manfaat dan pelaku kegiatan lebih memahami dan mampu mencermati jalannya program, siapa yang berperan melakukan apa untuk menyukseskan pelaksanaan program.

BAB III

STRATEGI PENYEBARLUASAN INFORMASI

3.1. Metode Komunikasi

Konsep penyebarluasan informasi melalui kegiatan sosialisasi, diseminasi dan publikasi diupayakan mampu menjangkau khalayak sasaran yang terdiri dari berbagai lapisan sosial dan tingkat pendidikan. Mereka berada di wilayah geografis yang relatif luas, sebagian bahkan terpencil atau jauh dari jangakauan media massa sebagai saluran komunikasi yang efisien dalam proses penyebarluasan informasi.

Oleh karenanya diperlukan pendekatan/metode komunikasi dan strategi yang tepat dalam menjalankan kegiatan sosialisasi, diseminasi dan publikasi program PLKSDA-BM ini Metode atau cara yang digunakan adalah komunikasi langsung/tatap muka (interpersonal communication)

dan tidak langsung (melalui alat publikasi/media massa). Komunikasi langsung lebih efektif dalam meningkatkan pemahaman

3.2. Tema Pesan

Berdasarkan Tujuan, Sasaran, visi, misi dan tahapan pelaksanaan program PLKSDA-BM, perlu dirumuskan konsep tematik yang akan menjadi acuan pokok dalam kegiatan penyadaran public dan pembuatan pesan-pesan publik. Ditjen Bina Bangda Kementrian Dalam Negeri menyiapkan 5 (lima) tema sebagai rujukan bagi setiap rancangan pesan yang akan dipublikasikan, yaitu mengenai:

a) Tata Kelola Pelaksanaan Program PLKSDA-BM, maksudnya agar penerima manfaat dan pelaku kegiatan lebih memahami dan mampu mencermati jalannya program, siapa yang berperan melakukan apa untuk menyukseskan pelaksanaan program.

(18)

b) Prinisip pelaksanaan dana TP dan DEKON sebagai tema pesan yang informatif, tema ini diharap dapat menumbuhkan budaya transparan dan akuntabilitas sebuah program pembangunan

c) Kampanye dan ajakan untuk mewujudkan percepatan pembangunan daerah tertinggal, seperti: “Lahan kritis berkurang dan air terjaga, ekonomi petani membaik”, dan “Penyelamatan lahan kritis untuk perbaikan lingkungan”.

d) Kampanye tentang pentingnya memperkuat kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM, seperti: “Mewujudkan kelembagaan Kelompok Tani yang berdaya dan mampu bekerjasama secara sinergis dengan Pemerintah Daerah dalam penanganan lahan kritis di wilayahnya masing-masing”.

e) Kampanye penyadaran serta ajakan untuk selalu melibatkan masyarakat dalam proses penanganan lahan kritis melalui program PLKSDA-BM, dengan pesan seperti: “Meningkatkan keterlibatan masyarakat petani dalam setiap tahapan pelaksanaan program PLKSDA-BM”.

3.3. Strategi Media

Strategi media penyadaran public dalam pelaksanaan PLKSDA-BM ini perlu mempertimbangkan kebutuhan muatan informasi, cakupan wilayah sasaran program dan karakteristik media. Masa kerja program yang relatif singkat juga merupakan faktor krusial yang harus diperhitungkan. Dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut dan metode komunikasi yang telah diuraikan sebelumnya, penggunaan media dalam tahapan penyebarluasan informasi dikategorikan sebagai berikut :

3.3.1. Media Pertemuan

Kampanye pendaran public PLKSDA-BM, dengan menggunakan Media Pertemuan, seperti: Lokakarya Sosialisasi (yang dilaksanakan ditingkat pusat, propinsi maupun Kabupaten/Kota), Rembug warga ditingkat desa, Pertemuan Kelompok Tani dan b) Prinisip pelaksanaan dana TP dan DEKON sebagai tema pesan yang informatif, tema ini diharap dapat menumbuhkan budaya transparan dan akuntabilitas sebuah program pembangunan

c) Kampanye dan ajakan untuk mewujudkan percepatan pembangunan daerah tertinggal, seperti: “Lahan kritis berkurang dan air terjaga, ekonomi petani membaik”, dan “Penyelamatan lahan kritis untuk perbaikan lingkungan”.

d) Kampanye tentang pentingnya memperkuat kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM, seperti: “Mewujudkan kelembagaan Kelompok Tani yang berdaya dan mampu bekerjasama secara sinergis dengan Pemerintah Daerah dalam penanganan lahan kritis di wilayahnya masing-masing”.

e) Kampanye penyadaran serta ajakan untuk selalu melibatkan masyarakat dalam proses penanganan lahan kritis melalui program PLKSDA-BM, dengan pesan seperti: “Meningkatkan keterlibatan masyarakat petani dalam setiap tahapan pelaksanaan program PLKSDA-BM”.

3.3. Strategi Media

Strategi media penyadaran public dalam pelaksanaan PLKSDA-BM ini perlu mempertimbangkan kebutuhan muatan informasi, cakupan wilayah sasaran program dan karakteristik media. Masa kerja program yang relatif singkat juga merupakan faktor krusial yang harus diperhitungkan. Dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut dan metode komunikasi yang telah diuraikan sebelumnya, penggunaan media dalam tahapan penyebarluasan informasi dikategorikan sebagai berikut :

3.3.1. Media Pertemuan

Kampanye pendaran public PLKSDA-BM, dengan menggunakan Media Pertemuan, seperti: Lokakarya Sosialisasi (yang dilaksanakan ditingkat pusat, propinsi maupun Kabupaten/Kota), Rembug warga ditingkat desa, Pertemuan Kelompok Tani dan b) Prinisip pelaksanaan dana TP dan DEKON sebagai tema pesan yang informatif, tema ini diharap dapat menumbuhkan budaya transparan dan akuntabilitas sebuah program pembangunan

c) Kampanye dan ajakan untuk mewujudkan percepatan pembangunan daerah tertinggal, seperti: “Lahan kritis berkurang dan air terjaga, ekonomi petani membaik”, dan “Penyelamatan lahan kritis untuk perbaikan lingkungan”.

d) Kampanye tentang pentingnya memperkuat kelembagaan Kelompok Tani PLKSDA-BM, seperti: “Mewujudkan kelembagaan Kelompok Tani yang berdaya dan mampu bekerjasama secara sinergis dengan Pemerintah Daerah dalam penanganan lahan kritis di wilayahnya masing-masing”.

e) Kampanye penyadaran serta ajakan untuk selalu melibatkan masyarakat dalam proses penanganan lahan kritis melalui program PLKSDA-BM, dengan pesan seperti: “Meningkatkan keterlibatan masyarakat petani dalam setiap tahapan pelaksanaan program PLKSDA-BM”.

3.3. Strategi Media

Strategi media penyadaran public dalam pelaksanaan PLKSDA-BM ini perlu mempertimbangkan kebutuhan muatan informasi, cakupan wilayah sasaran program dan karakteristik media. Masa kerja program yang relatif singkat juga merupakan faktor krusial yang harus diperhitungkan. Dengan pertimbangan-pertimbangan tersebut dan metode komunikasi yang telah diuraikan sebelumnya, penggunaan media dalam tahapan penyebarluasan informasi dikategorikan sebagai berikut :

3.3.1. Media Pertemuan

Kampanye pendaran public PLKSDA-BM, dengan menggunakan Media Pertemuan, seperti: Lokakarya Sosialisasi (yang dilaksanakan ditingkat pusat, propinsi maupun Kabupaten/Kota), Rembug warga ditingkat desa, Pertemuan Kelompok Tani dan

(19)

pertemuan melalui forum-forum masyarakat yang sudah ada di tingkat desa.

3.3.2. Media Cetak

Media cetak yang dapat digunakan untuk kampanye penyadaran publik program PLKSDA-BM, seperti: Newsletter, Jurnal, dan Surat Kabar. Penyadaran public melalui media cetak dimanfaatkan terutama pada tahap awal sosialisasi sampai dengan tahap akhir program, sedangkan materinya disesuaikan mengikuti kebutuhan setiap tahapan.

3.3.3. Media Elektronik

Kampanye penyadaran publik dengan menggunakan media elektronik, seperti melalui radio dan televisi. Siaran atau tayangannya berupa iklan layanan masyarakat, talkshow atau dialog interaktif. Radio dapat dipergunakan selama pelaksanaan program dengan bentuk penyajian yang bervariasi. Media TV akan dimanfaatkan pada pertengahan pelaksanaan program atau setelah fase awal penyampaian informasi atau pada fase akhir pelaksanaan program untuk menyebarluaskan informasi best practice progma.

3.4. Tinjauan Penggunaan Media

Sesuai strategi tersebut di atas, media yang dapat digunakan dalam sosialisasi informasi dan penyadaran public program PLKSDA-BM adalah sebagai berikut:

3.4.1. Lokakarya Sosialialisasi

Lokakarya merupakan media efektif untuk memperkenalkan suatu hal baru di kalangan publik sasaran, khususnya kalangan pemerintahan yang relatif sibuk dengan urusannya masing-masing. Melalui pertemuan dan komunikasi langsung dalam bentuk pertemuan melalui forum-forum masyarakat yang sudah ada di tingkat desa.

3.3.2. Media Cetak

Media cetak yang dapat digunakan untuk kampanye penyadaran publik program PLKSDA-BM, seperti: Newsletter, Jurnal, dan Surat Kabar. Penyadaran public melalui media cetak dimanfaatkan terutama pada tahap awal sosialisasi sampai dengan tahap akhir program, sedangkan materinya disesuaikan mengikuti kebutuhan setiap tahapan.

3.3.3. Media Elektronik

Kampanye penyadaran publik dengan menggunakan media elektronik, seperti melalui radio dan televisi. Siaran atau tayangannya berupa iklan layanan masyarakat, talkshow atau dialog interaktif. Radio dapat dipergunakan selama pelaksanaan program dengan bentuk penyajian yang bervariasi. Media TV akan dimanfaatkan pada pertengahan pelaksanaan program atau setelah fase awal penyampaian informasi atau pada fase akhir pelaksanaan program untuk menyebarluaskan informasi best practice progma.

3.4. Tinjauan Penggunaan Media

Sesuai strategi tersebut di atas, media yang dapat digunakan dalam sosialisasi informasi dan penyadaran public program PLKSDA-BM adalah sebagai berikut:

3.4.1. Lokakarya Sosialialisasi

Lokakarya merupakan media efektif untuk memperkenalkan suatu hal baru di kalangan publik sasaran, khususnya kalangan pemerintahan yang relatif sibuk dengan urusannya masing-masing. Melalui pertemuan dan komunikasi langsung dalam bentuk pertemuan melalui forum-forum masyarakat yang sudah ada di tingkat desa.

3.3.2. Media Cetak

Media cetak yang dapat digunakan untuk kampanye penyadaran publik program PLKSDA-BM, seperti: Newsletter, Jurnal, dan Surat Kabar. Penyadaran public melalui media cetak dimanfaatkan terutama pada tahap awal sosialisasi sampai dengan tahap akhir program, sedangkan materinya disesuaikan mengikuti kebutuhan setiap tahapan.

3.3.3. Media Elektronik

Kampanye penyadaran publik dengan menggunakan media elektronik, seperti melalui radio dan televisi. Siaran atau tayangannya berupa iklan layanan masyarakat, talkshow atau dialog interaktif. Radio dapat dipergunakan selama pelaksanaan program dengan bentuk penyajian yang bervariasi. Media TV akan dimanfaatkan pada pertengahan pelaksanaan program atau setelah fase awal penyampaian informasi atau pada fase akhir pelaksanaan program untuk menyebarluaskan informasi best practice progma.

3.4. Tinjauan Penggunaan Media

Sesuai strategi tersebut di atas, media yang dapat digunakan dalam sosialisasi informasi dan penyadaran public program PLKSDA-BM adalah sebagai berikut:

3.4.1. Lokakarya Sosialialisasi

Lokakarya merupakan media efektif untuk memperkenalkan suatu hal baru di kalangan publik sasaran, khususnya kalangan pemerintahan yang relatif sibuk dengan urusannya masing-masing. Melalui pertemuan dan komunikasi langsung dalam bentuk

Referensi

Dokumen terkait

Regulasi pengendalian masalah merokok di Indonesia ada dalam bentuk peraturan perundang-undangan yang dihasilkan oleh Badan Legislatif maupun pe- raturan yang dikeluarkan oleh

Analisis regresi digunakan untuk menguji hipotesis tentang pengaruh secara parsial dan secara simultan variabel bebas terhadap variabel terikat. Model persamaan regresi yang

masalah dan membuat keputusan. Meningkatkan kesadaran dalam berperan serta dalam memelihara, menjaga, melestarikan lingkungan alam. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai

meskipun pengelasan sangat berguna pada aplikasi baja karbon sedang, pada dasarnya proses pengelasan menyebabkan menurunya tingkat ketahanan korosi pada suatu

Penggunaan terhadap dampak individu memiliki nilai koefisien 0.465 untuk model 1 dan model 2 signifikan pada p ≤ 0.05 ( T statistik >T tabel 2.04).Hal ini menjelaskan

Puji syukur Penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga dapat diselesaikan skripsi yang berjudul Perbandingan Model Pembelajaran

Wajib dicantumkan keterangan telah mengalami proses lanjutan harus apabila pangan yang dibuat dari bahan baku alamiah telah menjalani proses lanjutan 1.. Wajib dicantumkan

Urusan pemerintahan provinsi atau Kabupaten/Kota yang bersifat pilihan meliputi urusan pemerintahan yang secara nyata ada dan berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan