PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk
Resume Public Expose Tahun 2011
The Ritz Carlton Pacific Place
Jl. Jendral Sudirman Kav. 52-53 Jakarta
6 Oktober 2011
Dipaparkan oleh
M. Riza Pahlevi – Direktur Keuangan
M Wahid Sutopo – Direktur Perencanaan, Investasi dan Management Risiko Jobi Triananda Hasjim – Direktur Teknologi dan Pengembangan
Eko Susamto Tjiptadi – Direktur Umum & SDM
Moderator
Saptono Adi Junarso – Kepala Divisi Pencatatan Obligasi Bursa Efek Indonesia Sri Budi Mayaningsih – Sekretaris Perusahaan PT Perusahaan Gas Negara
Berikut adalah rangkuman tanya (
T
) dan jawab (J
) dalam acara Public Expose (Acara Press Conference & Presentasi Perseroan):Acara Press Conference
T: 1. Terkait rencana expansi untuk pencarian blok gas baru di 2012 melalui anak usaha yang bergerak
di hulu, target untuk investasinya dan wilayah mana yang sudah dibidik dan mendekati untuk bisa segera di realisasi?
2. Untuk rencana pembangunan LNG receiving terminal Belawan Sumatera setelah Jawa
Barat, di 2012 kira-kira sudah bisa mulai pengembangan? Yang saat ini masih proses tender. Berapa jumlah investasi yang akan digelontorkan kesana? Dan berapa overall jumlah investasi di 2012?
3. Dalam kondisi regional yang rawan krisis, saya melihat PGN pendapatannya dalam US
dolar, kira-kira impact seperti apa dari ketidakpastian ekonomi regional ini terhadap kinerja perusahaan. Mungkin dari sisi laba rugi selisih kurs dan implikasinya terhadap kinerja, upaya-upaya apa saja yang akan dilakukan manajemen untuk bisa meminimalisasi kerugian dan apakah itu akan mempengaruhi besaran saldo laba yang ditahan untuk expansi di 2012?
J: Pertama untuk yang pengembangan partisipasi PGN di sisi hulu, saat ini kami sudah mendirikan anak perusahaan di bidang hulu yaitu PT Saka Energi Indonesia. Didirikan secara terpisah untuk mengikuti ketentuan Undang-Undang bahwa harus ada pemisahan entitas yang terlibat di bidang hulu dengan yang terlibat di bidang hilir dari sisi gas. Dan sejauh ini yang sudah kami lakukan adalah partisipasi untuk di PSC di blok CBM (Coal Bed Methane) di Lematang, Sumatera Selatan yang juga dengan mitra kita dari Medco dan Sugico. Kepemilikannya saat ini 5% dansedang dalam pembicaraan untuk ditingkatkan.
Mengenai pengembangan ke depan, untuk akusisi dan partisipasi belumk bisa didisclose, karena sedang dalam tahap due diligence dan negosiasi dengan pihak yang menjadi targetnya. Namun dari sisi perseroan, yang ideal diinginkan adalah bisa mempunyai partisipasi di wilayah Indonesia dan sudah memproduksi gas, sehingga bisa digunakan untuk melayani pelanggan kami. Itu barangkali yang bisa kami share, selebihnya kami bisa sampaikan setelah terjadi transaksinya seperti halnya mengenai CBM.
J: untuk FSRU Belawan, saat ini kami sedang melakukan negosiasi dengan rangking pertama dari perserta lelang dan diharapkan dalam minggu ke 3 atau ke 4 bulan ini sudah mengerucut, nanti dikaitkan dengan Condition Precedence (CP) yaitu pasokan gas dan Gas Sales Agreement (GSA) dengan PLN ada, kita baru akan contract signing, dan disitulah kita akan bisa meng-announce berapa capex daripada FSRU yang kita akan tunjuk.
Mengenai rencana operasi, apabilakami melakukan contract signing, maka tinggal menambahkan 20 bulan sesudahnya, itu adalah penawaran dari pihak ranking pertama dari peserta lelang. Jadi kami mengharapkan bisa mulai running FSRU Belawan di tahun 2013. Untuk capex 2012, saat ini masih memerlukan adjustment yang diperlukan, karena banyak rencana besar PGN yang sedang diperhitungkan.
J: Apakah ada impact dari kondisi ketidakpastian ekonomi? Ini sebenarnya pendapatan PGN dalam US dollar, cost dalam US dollar. Jadi dari segi transaksi, semestinya kita tidak ada impact apakah dampak dari selisih kurs, itu tidak ada impact karena kita pretty much cover antara pembelian dan biaya. Yang mungkin bisa mempengaruhi adalah karena kita punya kurs transaksi US dollar, pembiayaan kita juga pakai currency asing juga. Sampai hari ini pelaporan kita dalam mata uang rupiah, ini yang mungkin terjadi rugi selisih kurs translasi. Lama atau rugi translasi ini sifatnya non cash tidak berdampak ke perusahaan. Apakah itu potensinya seperti apa, kita tidak tahu, kita lihat nanti kurs tutup buku di tahun 2011 ini.
Mengenai apakah ada dampak ke laba atau penjualan perusahaan, sekali lagi kalau dari sisi bisnis tergantung demand dari pembeli gas itu sendiri. Kalau dari pengalaman tahun 2008 dulu, dari segi volume tidak ada dampak sama sekali. Tapi itu pada saat itu, kita tidak tahu kalau untuk saat ini.
T: Terkait dengan FSRU Belawan, disebutkan masih ada negosiasi harga dengan BP dari kilang Tangguh, kalau boleh tahu, dari PGN sendiri mengusulkan harga berapa? Dan kapan target dealnya. Karena waktu itu Pak Hendi bilang targetnya Juni, ternyata mundur sampai sekarang belum. Dan sebelumnya FSRU Belawan dijadwalkan September 2012, ini kenapa mundur dan kapan bisa mulai beroperasinya
Kemudian terkait dengan renegosiasi harga gas dengan BP Migas dan Kontraktor, ini bagaimana dari PGN? Karena dari BP Migas juga terus mendesak begitu juga dengan kontraktor agar harga beli gas dari PLN ke kontraktor ini ditingkatkan. Ini bagaimana kalau dari PGN sendiri? Terimakasih
J: Untuk negosiasi dengan BP Tangguh saat ini kita mencoba bersama-sama dengan Ibu Dirjen Migas untuk bersama-sama mencari angka yang paling bisa ekonomis buat PLN. PLN tentunya tidak bisa membeli harga terlampau mahal, tentunya dengan referensi yang ada yaitu LNG di Muara Karang dengan harga kalau tidak salah 11% ICP. Ibu Dirjen sekarang sedang menjembatani/memfasilitasi sehingga keinginan BP Tangguh dan keinginan PLN itu dapat dipertemukan. Waktu itu mengenai contract signing September 2011 asumsinya adalah paling tidak ada kepastian HoA dengan pemasok yaitu Tangguh serta ada HoA dengan PLN sebagai
pembeli, baru kita dapat melakukan contract signing dengan FSRU provider, karena buat kami sangat tidak masuk akal bila mempunyai kontrak dengan FSRU provider tanpa ada kepastian pemasok dan pembelinya. Jadi kami harapkan hasil pembicaraan Ibu Dirjen dengan pihak-pihak terkait dapat ditemukan harga pembelian LNG Tangguh dalam waktu dekat sehingga ini bisa mendukung contract signing kami dengan kontraktor FSRU.
T: Bisa bulan ini juga?
J: Mudah-mudahan, kebetulan ini inisiasinya oleh Ibu Dirjen mungkin bisa dikonfirmasi dengan beliau. Tapi beliau sudah berusaha keras sebagaimana agar pihak PLN maupun pihak BP Tangguh mempunyai titik temu, karena PGN dalam hal ini menyediakan FSRU untuk melakukan regasifikasinya. Kalau itu segera, karena negosiasinya di bulan Oktober saya pikir bisa inline. Secepatnya itu ada, kami langsung bisa melakukan pengikatan terhadap kontraktor penyedia FSRU.
T: Tambahan pasokannnya jadi berapa kalau sudah masuk?
J: Dari komitmen PLN yang ada, mereka akan menggunakan kurang lebih 140MMScfd sedangkan pelanggan kami kita akan ramp up dari kebutuhan awal 40 sampai dengan 100. Sedangkan kapasitas FSRU kami sebesar 240MM.
J: Untuk yang renegosiasi sudah banyak penjelasan yang sudah disampaikan oleh BP Migas di media. Kalau dari kami mungkin bisa disampaikan saat ini masih dalam pembicaraan-pembicaraan dengan pihak-pihak yang terkait, sehingga nantinya tentunya kalau sudah ada semacam kesimpulan akan kami share ke rekan-rekan media. Sampai saat ini pembicaraannya masih terus berlangsung dengan pihak-pihak terkait baik dengan BP Migas maupun sisi produsen.
T: Kalau tidak salah tadi ada pelunasan hutang-hutang, kira-kira akhir tahun akan berkurang menjadi berapa?
J: Awal tahun ini memang kita ada payment, dan setiap tahun ada jadwal pembayaran pokok. Kemungkinan akhir tahun ini pembayaran pokok kita sekitar USD 50juta . Jadi kira-kira posisi akhir tahun 2011 antara USD 860-900. Jadi pembayaran tahun ini kurang lebih sekitar USD 300 juta
Acara Presentasi Perseroan
T: Dividen growth PGAS saat ini 5%, dan tingkat pengembalian 10%. Dengan posisi cash yang sangat kuat, apakah akan didistribusikan sebagai deviden atau akan dipakai hal lain?
J: kita akan komit dengan dividen payout ratio, minimal 50%, dua taun terakhir ini minimal 50%. Dan yang akan dilakukan dengan sisa cashflow, kita saat ini akan lebih aktif mencari sumber-sumber gas seperti yang Pak Topo tadi sampaikan bahwa dalam struktur organisasi kami sudah mempunyai anak perusahaan baru yang bergerak di bidang hulu.
T: 1. Dengan cadangan gas yang terbukti saat ini bisa tahan berapa lama?
2. Proyeksi harga gas apakah akan cukup stabil atau naik? Dan tingkat
kenaikannya/growtnya bagaimana?
3. Mengapa PGN tidak mempunyai sumber gas sendiri?
J: (Sekaligus menjawab pertanyaan mengapa PGN tidak mempunyai sumber gas sendiri), karena setelah ini kami akan lebih aktif lagi untuk mencari sumber gas sehingga dapat meningkatkan perolehan gas.
Mengenai cadangan yang terbukti saat ini, yang kita lihat saat ini adalah konvensional gas. PGN baru mulai akan masuk yang namanya CBM. CBM hari ini menurut kementrian ESDM, cadangan di Sumatera Selatan itu bisa sekitar 180 BCF. Ini panjang sekali kalau kita bisa me-utilisasi CBM tersebut. Ini menjadi tantangan buat kita bagaimana kita bisa memanfaatkan cadangan-cadangan tersebut.
J: Kalau kita lihat dari sisi cadangan terbukti, ada beberapa versi salah satunya cadangan terbukti adalah sebesar 3.14 trilion cubic meters dengan estimasi reserve selama 40 tahun. Tentunya dari sisi reserve gas tergantung dari seberapa besar tingkat produksinya dan seberapa aktif kegiatan eksplorasi. Sesuai dengan yang telah disampaikan, ada potensi pengembangan untuk cadangan dari non-konvensional yaitu CBM.
Dan mengapa PGN tidak mempunyai cadangan gas sendiri, karena historisnya kalau kita lihat, PGN diawali dengan menggunakan manufactured gas yang diproduksi dari batu bara. Kemudian taun 70-an mulai memanfaatkan gas bumi dari produsen-produsen lokal. Jadi awal dari usaha ini adalah dari aspek downstream yaitu dari transportasi dan distribusi gas bumi. Namun kedepan, karena kita melihat potensi pengembangan perusahaan, dan sebelumnya tidak ada kepastian mengenai pasokan maka perseroan mendapatkan mandat dari pemegang saham untuk mulai mengembangkan ke area hulu gas. Namun ini memerlukan waktu, diharapkan dalam suatu saat ke depan kami dapat memiliki partisipasi di sumber gas. Belakangan ini kami
ada partisipasi untuk gas signing contract di CBM di Sumatera Selatan dan diharapkan akan menyusul untuk sumber-sumber gas lainnya.
T: 1. Mengenai kenaikan harga jual gas, di 1 september harga gas di Medan mengalami kenaikan dan saya dengar 1 oktober di Jawa Timur juga mengalami kenaikan. Mengapa kenaikan harga gas jual ini tidak dipulish seperti biasanya? Apakah karena kenaikannya per regional bukan secara nasional?
2. FSRU yang pertama beroperasi? Sumatera Utara atau Jawa Barat? Dan kapan rencana
operasional perdananya
J: Saat ini PGN mempunyai 2 LNG project yang sedang on going, satu adalah di Muara Karang dengan anak perusahaan kami PT Regas Nusantara diharapkan schedule commissioning dapat dilaksanakan di 2012. Jadi tinggal beberapa bulan lagi. Saat ini sedang tahap konstruksi dan diharapkan dalam bulan Oktober ini sudah mulai bisa dilaksanakan. Sedangkan proyek yang kedua yaitu di Belawan, Medan Sumatera Utara, diharapkan bisa selesai di akhir tahun 2013. Saat ini kami masih menunggu untuk memastikan pasokan dari Tangguh dan penjualan gas ke PLN supaya dapat segera disepakati.
J: Mengenai harga jual. Kita mengikuti ketentuan yang berlaku dalam permen ESDM no.11 tahun 2009 terhitung sejak April 2010 kita menerapkan mekanisme penetapan harga yaitu berdasarkan lebih kurang cost plus. Jadi pada saat perubahan harga maka tentunya diperlukan penyesuaian. Dan perubahan ini bisa berlaku sewaktu-waktu karena kalau dari sisi kontrak memang kita dipersyaratkan memberikan pemberitahuan 30 hari sebelum pemberlakuan tarif baru. Namun dari sisi pengguna, sebetulnya bisa mengikuti bahwa cukup luas pemberitaan di media mengenai perkembangan soal gas penjelasan dari perseroan atau pihak terkait kalau ada kontrak gas baru maupun kalau ada kenaikan dari kontrak gas yang sudah ada. Jadi misalnya beberapa waktu yang lalu ada penjelasan dari BP Migas keinginan mereka untuk menaikkan harga jual gas dari hulu, maka tentunya itu akan disusul atau diikuti dengan kenaikan harga kepada pengguna. Ini dilakukan secara bertahap sesuai dengan kenaikan harga belinya. Jadi yang sudah berlaku harga di daerah Medan adalah harga per 1 September 2011 menyesuaikan dengan harga belinya. Besarannya tergantung dari berapa perubahan harga beli.
T: Berapa gearing rasio dan leverage PGAS pada saat ini. Mengingat akan banyak investasi di tahun 2012.
J: Untuk gearing rasio kita saat ini per juni 0,8 net dan net debt to equity 0,2 jadi kita sudah siap untuk funding dalam rangka kebutuhan investasi. Seperti apa yang telah kita laksanakan adalah pada RUPS April kemarin, kita ada penambahan satu posisi Direksi yang pada waktu dulu untuk investasi dirangkap oleh Direktur Pengembangan dan Direktur Keuangan, kali ini untuk pengelolaan investasi kita bikin satu Direktorat sendiri. ini menunjukkan niat kita untuk terus meliberisasi apa yang PGN lakukan hari ini. Jadi jika Bapak lihat di laporan keuangan kita, secara liquidity PGN sangat likuid dan secara balance sheet kita dapat expansi lebih besar. Baru-baru ini S&P juga menaikkan rating PGN menjadi bb+ positif outlook. Ini menunjukkan dari segi financial PGN sangat baik sekali.
T: untuk skema harga jual ada beberapa item, harga pokok, biaya dan marjin. Untuk marjin apakah ada batasnya dari pemerintah sendiri? Atau yang ditetapkan oleh perseroan.
J: Skema harga jual kita mengikuti ketentuan peraturan Mentri ESDM tahun 2009 dan itu ada beberapa komponen disitu adalah harga pokok pembelian gas bumi kemudian juga biaya transportasi dan distribusi serta biaya internal lainnya. Untuk biaya transportasi adalah sesuatu yang diregulasi karena penggunaan dari pipa transmisi ada ketentuannya mengenai tol fee yang dijadikan acuan dalam penetapan biaya transportasi. Sedangkan biayanya dihitung dari biaya yang telah dikeluarkan oleh Perseroan.
Mengenai margin, didalam Permen ESDM tidak disebutkan secara spesifik berapa margin yang harus ditetapkan, hanya disebutkan tergantung dari daya beli konsumen. Jadi saat ini kami lihat saat ini masih cukup terjangkau. Dan tadi disebutkan juga dari sisi harga tidak menjadi kendala bagi pelanggan. Tetapi yang menjadi perhatian sekarang adalah kepastian pasokan. Dan itu yang menjadi pendorong mengapa kita melakukan pengembangan di LNG, penyertaan di hulu migas agar perseroan dapat memberikan kepastian akan pasokan.
Adapun mengenai guidance 2012, sampai saat ini kami belum mengeluarkan untuk guidance 2012. Karena masih ada beberapa faktor yang perlu kita perhitungkan mungkin akhir tahun dapat kami berikan.
T: mengenai kapasitas yang tersedia apakah cukup untuk memasok kebutuhan konsumen. Karena ternyata ada konsumen yang mengimpor dari negara lain yaitu Afrika karena ada ketidakpastian pasokan dan dia adalah industri yang tidak boleh putus yang kalau putus,
kerugiannya akan sangat besar. Jadi yang ingin saya tanyakan adalah mengenai kepastian pasokan. Karena komsumen sendiri mengatakan tidak masalah harga naik, yang penting kepastian pasokan.
J: PGN saat ini belum mempunyai reserve sendiri. Saat ini kita hanya mempunyai pipa yang berhubungan langsung dengan konsumen dan pemasok. Apabila dikaitkan dengan demand, ini sangat-sangat besar terutama di SBU I. dengan tingginya permintaan, kami sangat tergantung dengan fluktuasi volume yang disalurkan oleh pemasok. Dan saat ini dengan keterbatasan pasokan kita tidak dapat melayani semua kebutuhan yang ada. Jadi breakthrough PGN adalah kita tidak hanya tergantung pada existing konvensional gas supplier, kami merencanakan beyond pipeline untuk masuk ke LNG. Tidak hanya LNG di Medan tetapi pula LNG di Muara Karang yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan baik dari sektor listrik maupun sektor-sektor lainnya.
*******