9
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Web
Berikut ini akan dijabarkan tentang semua konsep dasar web yang digunakan dalam perancangan website perancangan sistem informasi pelayanan pada rumah bersalin bidan fitriah pratiwi berbasis web.
2.1.1. Website
Menurut Yuhefizar (2009:2) memberikan pengertian bahwa “Website adalah keseluruhan halaman-halaman web yang terdapat dalam sebuah domain yang mengandung informasi”.
Penemu website adalah Sir Timothy John Tim Berners-Lee, sedangkan website yang tersambung dengan jaringan pertama kali muncul pada tahun 1991. Pada awalnya, Tim menciptakan website dengan tujuan untuk memermudah arus pertukaran dan memperbarui informasi kepada sesama peneliti di CERN, tempat dia bekerja. Pada tanggal 30 april 1993, CERN menginformasikan bahwa WWW dapat digunakan gratis oleh semua orang.
Sebuah website biasanya dibangun atas banyak halaman web yang saling berhubungan. Hubungan antara satu halaman web dengan halaman web lainnya disebut hyperlink, sedangkan text yang dijadikan media penghubung disebut hypertext.
Berikut ini beberapa istilah yang pada umumnya sering digunakan dalam hubungannya dengan website, diantaranya:
A.Internet
Menurut Sibero (2013:10) “ Internet (Interconnected Network) adalah jaringan komputer yang menghubungkan antar jaringan secara global, internet dapat juga disebut jaringan dalam suatu jaringan yang luas.”Seperti halnya jaringan komputer lokal maupun jaringan komputer area, internet juga menggunakan protokol komunikasi yang sama yaitu TCP/IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol)”. Struktur protokol internet RFC-1122 terdiri dari 4 lapisan (layer) yaitu :
1. Application Layer
Lapisan Aplikasi (Application Layer) adalah lapisan yang berisi semua protokol dan metode yang mengatur komunikasi antar proses layanan komunikasi. Lapisan Aplikasi terdiri dari: BGP, DHCP, FTP, HTTP, IMAP, LDAP, IRC, POP, RPC, SMTP, dll.
2. Transport Layer
Lapisan Transport (Transport Layer) adalah lapisan yang mengatur lalu lintas pengiriman maupun penerimaan data. Lapisan Transport terdiri dari: TCP, UDP.
3. Internet Layer
Lapisan Internet (Internet Layer) adalah lapisan yang berfungsi mengatur proses fragmentasi dan defragmentasi paket bergantung dari jenis protokol lapisan internet. Lapisan Internet terdiri dari: IP (Ipv4, Ipv6), ICMP, IPSec.
4. Link Layer
Lapisan Penghubung (Link Layer) adalah lapisan yang mengatur hubungan antara host dengan node. Host sebagai pengirim dan node adalah lokasi tujuan dari host. Lapisan Penghubung terdiri dari: ARP, Tunnel (L2TP), PPP, Media Access Control (Ethernet, DSL, ISDN).
B.WWW ( World Wide Web )
Menurut Yuhefizar (2008:158) memberikan pengertian bahwa “World Wide Web (WWW) adalah suatu metode untuk menampilkan informasi di internet, baik berupa teks, gambar, suara maupun video yang interaktif. ”Salah satu layanan aplikasi di internet yaitu World Wide Web (WWW), merupakan layanan aplikasi yang paling populer digunakan pemakai jaringan internet”. WWW atau yang biasa disebut dengan web saja, bekerja menggunakan teknologi yang disebut hypertext, yang kemudian dikembangkan menjadi suatu protokol aplikasi yang disebut HTTP (Hyper Text Transfer Protocol). Dengan teknologi hypertext akan menggabungkan beberapa jenis representasi dan metode pengaksesan informasi dan menyajikannya dalam beragam bentuk informasi seperti teks, grafik, suara, animasi, video dan sebagainya.
C.Browser
Browser atau Web Browser adalah sebuah program aplikasi yang digunakan untuk menjelajahi dunia maya internet. Aplikasi ini memiliki kemampuan untuk menampilkan suatu web page yang ditulis dalam bentuk HTML. Menurut Sidik (2009:5) “Browser adalah software yang digunakan untuk menampilkan informasi dari server web”, sedangkan menurut Ardhana (2012:39)
“Web browser adalah suatu program yang digunakan untuk membaca kode HTML yang kemudian menerjemahkannya kedalam bentuk visual”. Software ini kini telah dikembangkan dengan menggunakan user interface grafis, sehingga pemakai dapat melakukan point and click untuk pindah antar dokumen.
D.Web Server
Menurut Sidik (2009:6) memberikan pengertian bahwa “web server adalah komputer yang digunakan untuk menyimpan dokumen-dokumen web dimana komputer ini akan melayani permintaan dokumen web dari client”. Untuk mempublikasikan dokumen pada web, kita membutuhkan beberapa server yang mempunyai dokumen – dokumen media ke browser. Browser web seperti, Netscape, Internet Explorer, Mosaic, Firefox, berkomunikasi melalui jaringan (termasuk internet) ke server web dengan menggunakan HTTP (Hyper Teks Transfer Protocol). Browser mengirim suatu perintah kepada server yaitu meminta dokumen jika ada protokol HTTP. Browser akan menerima dan mengerti isi dokumen itu. server web juga dapat menjalankan suatu program berdasarkan informasi yang diisi pada form isian, seperti menjalankan aplikasi pengakses database dan mengirim e-mail.
E.HTTP (Hyper Text Transfer Protocol)
Menurut Rusmanto (2008:5) memberikan pengertian bahwa “HTTP adalah sebuah protokol yang digunakan sebagai jalur komunikasi antara server web dan client”, sedangkan menurut Simartama (2006:52), “Protokol ini digunakan untuk berkomunikasi antar web browser yang satu dengan web browser yang lainnya.” HTTP ini akan digunakan jika kita hendak mengakses suatu
informasi pada suatu situs web tertentu”. HTTP mempunyai tugas untuk mentransfer dokumen berupa hyper text atau yang biasa disebut dengan HTML, dengan demikian HTTP akan mentransfer HTML ke browser dari server tempat HTML tersebut disimpan. Mekanisme kerja HTTP bisa digambarkan sebagai berikut: client (web browser) mengirimkan request ke server dengan bentuk Get / Index.html HTTP / 1.0 isi dokumen, yang sejenisnya ditentukan pada header content – type (dalam contoh diatas, sebuah file teks dengan format HTML) selanjutnya akan dibaca oleh browser dan ditampilkan kepada pengguna.
F. Xampp
Menurut Riyanto (2010:4), memberi pengertian bahwa “Xampp merupakan paket PHP dan MySQL berbasis open source yang dapat digunakan sebagai tool pembantu pengembangan aplikasi berbasis PHP. Xampp mengkombinasikan beberapa paket perangkat lunak berbeda kedalam satu paket
2.1.2. Konsep Dasar Sistem
Suatu sistem dapat terdiri dari bagian-bagian sistem atau subsistem. Sebagai contohnya adalah sistem komputer yang terdiri dari subsistem perangkat keras dan subsistem perangkat lunak. Masing-masing subsistem dapat terdiri dari subsistem-subsistem yang lebih kecil lagi atau terdiri dari komponen-komponen pendukung sistem itu sendiri. Subsistem-subsistem yang ada saling berinteraksi dan berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut tercapai.
Menurut Sutabri (2012:2), dalam bukunya Konsep Sistem Informasi “Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam pendefinisian sistem, yaitu kelompok
yang menekankan pada prosedur dan kelompok yang menekankan pada elemen atau komponennya”. Pendekatan yangmenekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan kerjaprosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.Sedangkan pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponen mendefinisikan sistem sebagai kumpulan elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Menurut Mardi (2011:3), “Sistem merupakan suatu kesatuan yang memiliki tujuan bersama dan memiliki bagian-bagian yang saling berintegrasi satu sama lain”. Sebuah sistem harus memiliki dua kegiatan, pertama, adanya masukan (input) yang merupakan sebuah sumber tenaga untuk dapat beroperasinya sebuah sistem. Kedua, adanya kegiatan operasional (proses) yang mengubah masukan menjadi keluaran (output) berupa hasil operasi (tujuan/sasaran/target pengoperasian suatu sistem).
Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu, tampak secara fisik, tetapi juga hal-hal yang mungkin bersifat abstrak atau konseptual, seperti misi,pekerjaan, kegiatan, kelompok informal, dan lain sebagainya. Unsur-unsur yang mewakili suatu sistem secara umum adalah masukan(input), pengolahan (processing) dan keluaran (output). Disamping itu suatu sistem senantiasa tidak terlepas dari lingkungan sekitarnya. Maka umpan balik (feed-back) selain berasal dari output, juga dapat berasal dari lingkungan sistemtersebut.
Sistem banyak dipakai sekarang ini, banyak orang berbicaramengenai sistem perbankan, sistem akuntansi, sistem inventori, sistem persediaan, sistem pemasaran,
sistem pendidikan, sistem perangkat lunak, sistem tata surya, sistem teologi, dan masih banyak lagi bentuk sistem yang lainnya. Sebuah sistem terdiri atas bagian-bagian atau komponen yang terpadu untuk suatu tujuan.
2.1.3. Konsep Dasar Informasi
Menurut Sutabri (2012:21) “ Informasi merupakan proses lebih lanjut dari data yang sudah memiliki nilai tambah. Informasi dapat dikelompokan menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Informasi startegis
Informasi ini digunakan untuk mengambil keputusan jangka panjang, yang mencakup informasi eksternal, rencana perluasan perusahaan, dan sebagainya. 2. Informasi Taktis
Informasi ini dibutuhkan untuk mengambil keputusan jangka menengah, seperti informasi tren penjualan yang dapat dimanfaatkan untuk menyusun rencana penjualan.
3. Informasi teknis
informasi ini dibutuhkan untuk keperluan operasional sehari-hari, seperti informasi persediaan stock, retur penjualan dan laporan kas harian.
Istilah informasi sering kali tidak tepat pemakainnya. Informasi dapat merujuk kesuatu data mentah, data tersusun, kapasitas sebuah saluran komunikasi, dan lain sebagainya. Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga peran dan kedudukan informasi ini sangat penting di dalam
suatu organisasi. Suatu sistem yang kekurangan informasi akan menjadi loyo, kerdil, dan akhirnya berakhir.
2.1.4. Bahasa Pemrograman
Dengan menggunakan bahasa pemograman tertentu kita dapat membuat sebuah program yang didalamnya terdapat rangkaian kata – kata yang dapat diterima atau diterjemahkan kedalam komputer yang biasa disebut dengan coding (kode). Bahasa pemograman merupakan bahasa yang dipakai dan dimengerti atau dapat diterjemahkan kedalam komputer. Jadi secara garis besarnya isi dari suatu bentuk program adalah kumpulan kode – kode yang tersusun secara sistematis dan logic dengan menggunakan bahasa pemograman tertentu. Berikut adalah beberapa contoh dari bahasa pemograman yang biasa dipakai dalam pembuatan web :
A.PHP (Personal Home Page)
Menurut Kadir, (2008:2) “PHP Merupakan singkatan dari Personal Home Page Hyper Text Preprocessor. ia merupakan bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan dalam server dan diproses di server. Hasilnya akan dikirimkan ke client, tempat user menggunakan browser.”PHP pada prinsipnya serupa dengan kode HTML”. Hanya saja, ketika berkas PHP yang di minta didapatkan oleh web server, isinya segera dikirimkan ke mesin PHP dan mesin inilah yang memproses dan memberikan hasilnya (berupa kode HTML) ke web server. Selanjutnya, web server menyampaikan ke klien. Sebagai sebuah bahasa pemograman PHP memiliki keunggulan sebagai berikut:
1. PHP bersifat free atau gratis
2. PHP mampu berjalan di Linux sebagai platform sistem operasi utama bagi PHP, tetapi dapat juga berjalan di FreeBDS, Unix, Solaris, Windows, dan yang lainnya.
3. Script tersebut dapat memanfaatkan sumber-sumber aplikasi yang dimiliki oleh server, seperti misalnya untuk keperluan database connection. Saat ini, PHP sudah mampu melakukan koneksi dengan berbagai database seperti MySQL Microsoft SQL Server, Velocis, IBM DB2, Interbase, dBase, FrontBase, Solid, Empress, Msql, Sybase, FilePro (read-only-Personic, Inc), unix dbm, Informix dab bahkan semua database yang mampu mempunyai provider ODBC, seperti Microsoft Access dan lain lain.
4. PHP dapat melakukan semua aplikasi program, baik dengan modul ISAPI, CGI maupun FastCGI dalam melakukan pemrograman dinamis. Hal itu membuat PHP mampu menangani fungsi-fungsi seperti mengambil nilai form, menghasilkan halaman web yang dinamis, mengatur session, mengirimkan atau menerima a cookies dan lain sebagainya.
5. Pada aplikasi yang di buat dengan PHP, pada saat dijalankan server akan mengejakan script dan hasilnya dikirimkan ke web browser. Hal itu akan menyebabkan aplikasi tidak memerlukan kompatibilitas web browser atau harus menggunakan web browser tertentu dan pasti di kenal oleh web browser apapun.
7. Source program atau script tidak dapat dilihat dengan menggunakan fasilitas view HTML source, yang ada pada web browser seperti Internet Explorer, Mozila Firefox atau semacamnya.
B.HTML (Hypertext Markup Language)
Sibero (2013:19) memberikan pengertian bahwa “HTML (Hyper Text Language) adalah bahasa yang digunakan pada dokumen web sebagai bahasa untuk penukaran dokumen web.” Struktur dokumen HTML terdiri tag pembuka dan tag penutup. HTML versi 1.0 dibangun oleh W3C (World Wide Web Consortium), dan terus mengalami perkembangan. Sampai saat ini HTML terakhir adalah versi 5.0. Struktur dokumen HTML sebagai berikut :
<html> <head> <title></title> </head> <body></body> </html>
Struktur diatas adalah satu kesatuan yang harus ada dalam setiap dokumen HTML. Dokumen HTML terdiri dari komponen yaitu tag, elemen, dan atribut. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing komponen tersebut. Tag adalah tanda awal < dan tanda akhir > yang digunakan sebagi pengapit suatu elemen. Tag pada elemen pembuka diawali dengan tanda < dan diakhiri dengan tanda >. Sedangkan untuk elemen penutup diawali dengan tanda < dan / kemudian diakhiri dengan tanda >. Untuk penulisan tag elemen tunggal cukup menuliskan tanda < dan sebelum tanda > ditambahkan tanda /. Berikut contoh penulisan tag:
<head> Tag Elemen Pembuka HEAD </head> Tag Elemen Penutup HEAD <input type=”text”/> Tag Elemen Tunggal
Elemen adalah nama penanda yang diapit oleh tag yang meiliki fungsi dan tujuan tertentu pada dokumen HTML. Elemen dapat memiliki elemen anak dan juga nilai. Elemen anak adalah suatu elemen yang berada didalam elemen pembuka dan elemen penutup induknya. Nilai yang dimaksud adalah suatu teks atau karakter yang berada diantara elemen pembuka dan elemen penutup. Berikut contoh elemen : <head> <tittle> Judul Dokumen </tittle> </head>
Atribut adalah properti elemen yang digunakan untuk mengkhususkan suatu elemen. Elemen dapat memiliki atribut yang berbeda pada tiap masing-masingnya. Pendefinisian nilai atribut hanya dapat dilakukan pada elemen pembuka. Untuk elemen dari tag yang memiliki atribut yang sama dengan induknya, namun nilai atribut tidak didefinisikan secara implisit maka nilai atribut elemen tersebut sama dengan nilai atribut pada tag induk atau istilah lainnya inherit. Sifat inherit tersebut tidak berlaku untuk atribut identitas, seperti atribut id dan name.
<body id=”mybody” class=”bodycontent”> Elemen body dengan atribut id dan
Membuat HTML Sederhana Atribut class pada elemen P secara
</p> otomatis bernilai sama dengan
</body> induknya.
<body id=”mybody” class=”bodycontent”> Elemen body dengan atribut id dan
<p class=”content”> class.
Membuat HTML Sederhana Elemen P dengan atribut class,
</p> yang berbeda dengan induknya.
</body>
C. CSS (Cascading Style Sheet)
Menurut Suryana dan Koesheryatin (2014:101) Cascading style Sheet adalah suatu Bahasa stylesheet yang di gunakan untuk mengatur tampilan suatu website, baik tata letaknya, jenis huruf, warna, dan semua yang berhubungan dengan tampilan. Pada umumnya CSS di gunakan untuk menformat halaman web yang di tulis dengan HTML dan XHTML.
D. Java Script
Menurut Suryana dan Koesheryatin (2014:181) java Script adalah bahasa Script berdasr pada objek yang memperbolehkan pemakai untuk mengendalikan banyak aspek interaksi pemakai pada suatu dokumen HTML. Di mana objek tersebut dapat berupa suatu window, frame, URL, dokumen, form, button, atau item yang lain. Yang semuanya itu mempunyai properti yang saling berhubungan dengannya, dan masing-masing memiliki nama, lokasi, warna nilai, dan atribut lain.
E. J Query
Menurut Zakki (2011:1) “JQuery adalah library JavaScript OpenSource yang menekankan pada interaksi antara JavaScript dan HTML”.JQuery pertama kali
dibuat oleh Jhon Resig pada tahun 2005, JQuery pertama kali dirilis pada tanggal 14 Januari 2006. Dan versi terbaru dari JQuery sudah sampai versi 1.3.2. Jhon terinspirasi dari Behavior code. Saat itu Jhon mersa hasil Behavior code tidak elegan dan kurang bagus, maka dikembangkannya JQuery. Di mana dengan code penulisan JQuery menjadi lebih simple, mudah dan tentunya dengan hasil yang memuaskan.
2.1.5. Basis Data
Menurut Kusrini (2007:2), Basis Data adalah kumpulan data yang saling berelasi. Data sendiri merupakan fakta mengenai objek, orang dan lain-lain. Data yang dinyatakan dengan nilai (angka, deretan karakter atau simbol).
Basis data dapat didefinisikan dalam berbagai sudut pandang seperti berikut :
1. Himpunan kelompok data yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa sehingga kelak dapat dimanfaatkan dengan cepat dan mudah.
2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa tanpa pengulangan (redundancy) yang tidak perlu untuk memenuhi kebutuhan.
3. Kumpulan file / tabel / arsip yang saling berhubungan yang di simpan dalam media penyimpan elektronik.
Menurut Sukamto dan M. Shalahudin (2013:43) “Sistem basis data adalah sistem terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara data yang sudah diolah atau informasi dan membuat informasi tersedia saat dibutuhkan”.
Jadi secara garis besarnya dapat disimpulkan basis data adalah media untuk menyimpan data agar dapat diakses dengan mudah dan cepat. Sebuah sistem informasi tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan akan basis data apapun bentuknya, baik itu berupa file teks ataupun Database Management System (DBMS). Kebutuhan basis data dalam sistem informasi meliputi :
a. Memasukan, menyimpan, dan mengambil data.
b. Membuat laporan berdasarkan data yang telah disimpan. A.DBMS (Database Management System)
Menurut Sukamto dan M. Shalahudin (2013:44) “DBMS (Database Management System) atau dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai sistem manajemen basis data, adalah suatu sistem aplikasi yang digunakan untuk menyimpan, mengelola, dan menampilkan data”. Suatu sistem aplikasi disebut DBMS jika memenuhi persyaratan minimal sebagai berikut :
1. Menyediakan fasilitas untuk mengelola akses data 2. Mampu menangani integritas data
3. Mampu menangani akses data yang dilakukan 4. Mampu menagani backup data
Berikut ini adalah 4 macam DBMS versi komersial yang paling banyak digunakan di dunia saat ini, yaitu :
a. Oracle
b. Microsoft SQL Server c. IBM DB2
Sedangkan DBMS versi open source yang cukup berkembang dan paling banyak digunakan saat ini adalah sebagai berikut :
a. MySQL b. PostgreSQL c. Firebird d. SQLite
Dari semua DBMS yang ada, hampir semuanya mengadopsi SQL sebagai bahasa untuk mengelola data pada DBMS.
B.MySQL (My Structure Query Language)
Menurut Anhar ( 2010:21)“MySQL (My Structure Query Language) adalah salah satu Database Management System (DBMS) dari sekian banyak DBMS seperti Oracle, MS SQL, Postagre SQL, dan lainnya. MySQL berfungsi untuk mengolah database menggunakan bahasa SQL.” MySQL bersifat open source sehingga kita bisa menggunakannya secara gratis. Pemograman PHP juga sangat mendukung atau support dengan database MySQL.
1. Perintah dasar MySQL
a. CREATE DATABASE, perintah untuk membuat database. b. USE, perintah menggunakan database.
c. CREATE TABLE, perintah untuk membuat tabel.
d. DROP DATABASE, perintah untuk menghapus database. 2. Perintah MySQL pada sub DML
DML (Data Manipulation Language) adalah paket bahasa yang digunakan untuk melakukan manipulasi terhadap data pada sebuah basis data.
Manipulasi data meliputi kegiatan menambah, mengedit, mengambil, dan menghapus data.
a. INSERT, perintah untuk memasukan data. b. SELECT, perintah untuk menampilkan data.
c. UPDATE, perintah untuk mengubah atau mengedit data. d. DELETE, perintah untuk menghapus data.
2.1.6. Dreamweaver
Menurut Sadeli (2011:1) mengemukakan bahwa “Dreamweaver merupakan suatu perangkat lunak web editor keluaran Adobe system yang digunakan untuk membangun dan mendesain suatu website dengan fitur–fitur yang menarik dan kemudahan dalam penggunaannya”.
Sejarah Adobe Dreamweaver merupakan program penyunting halaman web keluaran Adobe system yang dulu dikenal sebagai Macromedia Dreamweaver keluaran Macromedia, versi terakhir Macromedia Dreamweaver keluaran adobe system adalah versi10 yang ada dalam Adobe Creative suite 4 (sering disingkat Adobe CS4). Dreamweaver dirilis pertama kali pada desember 1997 untuk Mac Os yang bernama Macromedia Dreamweaver 1.0.
Macromedia terakhir kali merilis Dreamweaver versi 8,0 pada tanggal 13 september 2005 hingga akhirnya dibeli oleh Adobe System. Adobe System kembali mengeluarkan software Dreamweaver versi 9,0 pada tanggal 16 april 2007 yang terdapat di dalam Adobe Dreamweaver versi 11,5 yang dirilis pada tanggal 12 april 2011. Dreamweaver tersedia untuk Mac dan Windows system. Versi terbaru
men-support web teknologi seperti CSS, JavaScript, dan yang lainnya yang menggunakan bahasa script dan framework seperti ASP (ASP JavaScript, ASP VbScript, ASP.NET C#, ASP.NETVB), Coldfusion, Scriptlet, dan PHP.
Pada Dreamweaver CS5 terdapat beberapa fitur baru yang dapat digunakan mulai dari seputar CSS, penggunaan fitur canggih Ajax dan jQuery menggunakan Browser Widget, serta pengujian tampilan web menggunakan web Adobe BrowserLab.
Berikut ini beberapa komponen editor yang sering digunakan pada Dreamweaver CS5:
1. Jendela Dokumen, Yaitu jendela yang sedang digunakan
Sumber: Sadeli (2011:2)
Gambar II.1
Tampilan Awal Dreamweaver CS5
2. Toolbar Insert terdiri atas beberapa kelompok tool seperti Tag, Image, Image Objects, Media, Table, Table Objects, Layout Objects, Form, Hyperlink, Email link, Name Anchor, Date, Template dan lain-lain.
2.1.7. Model Pengembangan Perangkat Lunak Waterfall
Menurut Sukamto dan M.Shalahudin (2013:28) ”Model air terjun (waterfall) adalah pendekatan alur hidup perangkat lunak secara sekuensial atau terurut dimulai dari analisis, desain, pengodean, pengujian, dan tahap pendukung (support).”
Model air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensi linier (sequential linear ) atau alur hidup klasik (classic life cycle).Berikut adalah gambar model air terjun :
Sumber : Sukamto dan M.Salahudin ( 2013:29)
Gambar II.2
Ilustrasi Model Waterfall 1. Analisis kebutuhan perangkat lunak
Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan.
2. Desain
Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antar muka dan prosedur pengodean. Tahap ini mentranslasi
Sistem/Rekayasa Informasi
kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu di dokumentasikan. 3. Pembuatan kode program
Desain harus ditranslasikan kedalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.
4. Pengujian
Pengujian fokus pada perangkat lunak secara fungsional dan memastikan bahwa semua bagian diuji. Hal yang ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan. Dari kenyataan yang terjadi sangat jarang model air terjun dapat dilakukan sesuai alurnya karena sebagai berikut :
a.Perubahan spesifikasi perangkat lunak terjadi ditengah alur pengembangan. b.Sangat sulit bagi pelanggan untuk mendefinisikan semua spesifikasi diawal
alur pengembangan. Pelanggan sering kali butuh contoh (prototype) untuk menjabarkan spesifikasi kebutuhan sistem lanjut.
c.Pelanggan tidak mungkin bersabar mengakomodasi perubahan yang diperlukan di akhir alur pengembangan.
Dengan berbagai kelemahan yang dimiliki model air terjun tapi model ini telah menjadi dasar dari model-model yang lain dalam melakukan perbaikan model pengembangan perangkat lunak. Model air terjun sangat cocok digunakan kebutuhan pelanggan sudah sangat dipahami dan kemungkinan terjadinya
perubahan kebutuhan selama pengembangan perangkat lunak kecil. Hal positif dari model air terjun adalah struktur tahap pengembangan sistem jelas, dokumentasi dihasilkan di setiap tahap pengembangan, dan sebuah tahap dijalankan setelah tahap sebelumnya selesai dijalankan.
2.2. Teori Pendukung
Merupakan teori yang digunakan untuk menggambarkan bentuk logika model dari suatu sistem dengan menggunakan simbol-simbol, lambang-lambang, diagram-diagram yang menunjukan secara tepat arti dan fungsinya. Adapun teori pendukung yang dijelaskan sebagai model sistem yang akan dirancang adalah sebagai berikut :
2.2.1. Struktur Navigasi
Menurut Suyanto (2008:62) “Struktur navigasi dalam situs web melibatkan sistem navigasi situs web secara keseluruhan dan desain interface situs web tersebut, navigasi memudahkan jalan yang mudah ketika menjelajahi situs web”. Struktur navigasi juga dapat diartikan sebagai struktur alur dari suatu program yang merupakan rancangan hubungan dan rantai kerja dari beberapa area yang berbeda dan dapat membantu mengorganisasikan seluruh elemen pembuatan website. Ada empat macam bentuk dasar yaitu :
1. Struktur Navigasi Linier
Struktur navigasi linier hanya mempunyai satu rangkaian cerita yang berurut yang menampilkan satu demi satu tampilan layar secara berurut menurut
urutannya. Tampilan yang dapat ditampilkan pada struktur jenis ini adalah satu halaman sebelumnya atau satu halaman sesudahnya, tidak dapat dua halaman sebelumnya atau dua halaman sesudahnya, pengguna akan melakukan navigasi secara berurutan, dalam frame atau byte informasi satu ke yang lainnya.
Sumber: Suyanto (2008:62)
Gambar II.3
Struktur navigasi linear 2. Struktur Navigasi Hirarki
Struktur dasar ini disebut juga struktur linier dengan percabangan karena pengguna melakukan navigasi disepanjang cabang pohon struktur yang terbentuk oleh logika isi.
Sumber: Suyanto (2008:62)
Gambar II.4 Struktur navigasi hirarki
3. Struktur Navigasi Tidak Berurut (Non-Linier)Struktur navigasi non-linier merupakan pengembangan dari struktur navigasi linier. Pada struktur ini diperkenankan membuat navigasi bercabang. Percabangan yang dibuat pada struktur non-linier ini berbeda dengan percabangan pada struktur hirarki, karena pada percabangan non-linear ini walaupun terdapat percabangan tetap tiap-tiap
tampilan mempunyai kedudukan yang sama yaitu tidak ada Master Page dan Slave Page, pengguna akan melakukan navigasi dengan bebas melalui isi proyek dengan tidak terikat dengan jalur yang sudah ditentukan sebelumnya.
Sumber: Suyanto (2008:62)
Gambar II.5
Struktur navigasi Tidak Berurut 4. Struktur Navigasi Campuran (Composite)
Struktur navigasi pengguna akan melakukan navigasi dengan bebas (secara non-linier), tetapi terkadang dibatasi presentasi linier film atau informasi penting dan pada data yang paling terorganisasi secara logis pada suatu hirarki.
Sumber: Suyanto (2008:63)
Gambar II.6
2.2.2. Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut Rosa dan Shalahuddin (2015:50) menjelaskan bahwa, “Pemodelan awal basis data yang paling banyak digunakan adalah menggunakan Entity Relationship Diagram (ERD)”.
ERD dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika. ERD digunakan untuk pemodelan basis data relasional sehingga jika penyimpanan basis data menggunakan OODBMS maka perancangan basis data tidak perlu menggunakan ERD. ERD memiliki beberapa aliran notasi seperti notasi Chen (dikembangkan oleh Peter Chen), notasi Barker (dikembangkan oleh Richard Barker, Ian Palmer, Harry Ellis), dan notasi Crow’s Foot, dan beberapa notasi lain. Namun yang banyak digunakan adalah notasi dari Chen.
Menurut Yanto (2016:50) mengemukakan bahwa, “Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu diagram untuk menggambarkan desain konseptual dari model suatu basis data relasional”.
Kelas Nm_kelas Kd_kelas Jadwal tanggal kd_jadwal waktu
Mahasiswa Matakuliah Prodi
Kd_mk jk nama nim alamat Tgl_lahir telp mengambil Kd_prodi ket sks Nm_mk Kd_mk memiliki Kd_prodi Nm_prodi mengajar Dosen nidn Bid_ilmu alamat Nm_dosen menerbitkan Nilai N_quis nidn N_tugas Kd_nilai N_uts N_uas 1 M 1 M 1 1 M 1 1 M Sumber : Yanto (2016:48) Gambar II.7.
Contoh Kasus Entity Relationship Diagram
2.2.3. Logical Record Structure (LRS)
Menurut Hasugian dan Sidiq (2012:608) mendefinisikan bahwa, “LRS (Logical Record structure) adalah sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah diagram-ER akan mengikuti pola atau aturan pemodelan tertentu”, dalam kaitannya dengan konversi ke LRS, maka perubahan yang terjadi adalah mengikuti aturan-aturan berikut ini, setiap entitas akan diubah kebentuk kotak, sebuah atribut relasi disatukan dalam sebuah kotak bersama entitas jika hubungan yang terjadi pada
diagram-ER 1:M (relasi bersatu dengan cardinality M) atau tingkat hubungan 1:1 (relasi bersatu dengan cardinality yang paling membutuhkan referensi), sebuah relasi dipisah dalam sebuah kotak tersendiri (menjadi entitas baru) jika tingkat hubungannya M:M (many to many) dan memiliki foreign key sebagai primary key yang diambil dari kedua entitas yang sebelumnya saling berhubungan.
Menurut Simarmata dan Paryudi (2007:37) “LRS atau skema basis data adalah sekelompok objek dalam basis data yang saling berhubungan”. Dalam skema, objek yang dihubungkan memiliki relasi satu sama lain.
Contoh Kasus Logical Record Structure :
Tabel_Barang kdbarang PK nmbarang tarif Tabel_detail notrans PK kdbarang FK jumlah subtotal harga Tabel_konsumen Kdcustomer PK Nmcustomer Alamat telp Tabel_transaksi notrans PK tgl total kduser FK kdcustomer FK nama_customer bayar status Tabel_user kduser PK nmuser password level M 1 1 1 1 1 M 1
Sumber : Paryudi dan Simarmata (2007:267) Gambar II.8.
2.2.4. Pengujian Web
Web merupakan salah satu jenis dari perangkat lunak (software), sebuah perangkat lunak perlu dijaga kualitasnya bahwa kualitas bergantung kepada kepuasan pelanggan (customer).
Sering perangkat lunak mengandung kesalahan (error) pada proses–proses tertentu pada saat perangkat lunak berada ditangan pengguna (user). Kesalahan-kesalahan (error) pada perangkat lunak ini sering disebut dengan “bug” (Kesalahan-kesalahan). Untuk menghindari banyaknya bug maka diperlukan adanya pengujian perangkat lunak sebelum perangkat lunak diberikan kepada pelanggan (customer), atau selama perangkat lunak masih terus dikembangkan. Yang bisa dilakukan pengembang perangkat lunak adalah meminimalisir bug dengan melakukan pengujian.
Menurut Sukamto dan M. Shalahudin (2013:272) “Pengujian diperlukan tidak hanya untuk meminimalisir kesalahan secara teknis tapi juga kesalahan non teknis (misalnya pengujian pesan kesalahan sehingga pelanggan tidak bingung atau tidak mengerti dengan pesan kesalahan yang muncul, atau juga jika masukan dan keluaran yang diperlukan berkapasitas sangat besar”.
Pengujian adalah satu set aktifitas yang direncanakan dan sistematis untuk menguji atau mengevaluasi kebenaran yang diinginkan. Aktifitas pengujian terdiri dari satu set atau sekumpulan langkah dimana dapat menempatkan desain kasus uji yang spesifik dan metode pengujian. Secara umum pola pengujian pada perangkat lunak adalah sebagai berikut :
1. Pengujian dimulai dari level komponen hingga integrasi antar komponen menjadi sebuah sistem.
2. Teknik pengujian berbeda – beda sesuai dengan berbagai sisi atau unit uji dalam waktu yang berbeda – beda pula bergantung pada pengujian pada bagian mana yang dibutuhkan.
3. Pengujian dilakukan oleh pengembang perangkat lunak, dan jika untuk proyek besar, pengujian bisa dilakukan oleh tim uji yang tidak terkait dengan tim pengembang perangkat lunak (indepedent test group (ITG)).
4. Pengujian dan proses pencari kesalahan (debugging) merupakan aktifitas yang berbeda, tapi debugging harus diakomodasi pada strategi pengujian. Pengujian lebih fokus untuk mencari adanya kesalahan (error) baik dari sudut pandang pengembang tanpa harus menemukan lokasi kesalahan pada kode program. Debugging adalah proses mencari lokasi kesalahan (error) pada kode program sehingga dapat segera diperbaiki oleh pembuat program (programmer).
Pengujian perangkat lunak adalah sebuah elemen sebuah topik yang memiliki cakupan luas dan sering dikaitkan dengan verifikasi (verification) dan validasi (validation).
Menurut Sukamto dan M. Shalahudin (2013:275) Pengujian untuk validasi memiliki beberapa pendekatan seperti pengujian kotak hitam (Black – Box Testing) yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi -fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.
Pengujian kotak hitam dilakukan dengan membuat kasus uji yang bersifat mencoba semua fungsi dengan memakai perangkat lunak apakah sesuai dengan
spesifikasi yang dibutuhkan. Kasus uji yang dibuat untuk melakukan pengujian kotak hitam harus dibuat dengan kasus yang benar dan kasus yang salah, misalkan untuk kasus proses login maka kasus uji yang dibuat adalah :
a. Jika user memasukan nama pemakai (username) dan kata sandi (password) yang benar
b. Jika user memasukan nama pemakai (username) dan kata sandi (password) yang salah, misalnya nama pemakai benar tapi kata sandi salah, atau sebaliknya, atau keduanya salah.
2.3. Pengertian pelayanan dan pelayanan kesehatan
Menurut Kotler dalam Daryanto dan Ismanto Setya Budi (2014:135), Pelayanan adalah suatu kumpulan atau kesatuan yang melakukan kegiatan menguntungkan dan menawarkan suatu kepuasaan meskipun hasilnya secara fisik tidak terikat kepada produk. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar masyarakat,maka kesehatan adalah hak bagi setiap warga masyarakat yang di lindungi oleh undang-undang dasar (Daryanto dan Ismanto Setya Budi, 2014:137). Menurut Mubarak dan Nurul Chayatin (2009:132) Pelayanan kesehatan adalah suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencengah dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat.