LAPORAN PRAKTIKUM
LAPORAN PRAKTIKUM
ALAT UKUR DAN PENGUKURAN
ALAT UKUR DAN PENGUKURAN
PENGUKURAN FREKUENSI dan BEDA FASA dengan
PENGUKURAN FREKUENSI dan BEDA FASA dengan
OSILOSKOP
OSILOSKOP
20 Desember 2012
20 Desember 2012
Kelompok
Kelompok
:
: 3
3
Nama
Nama
:
: Heryadi Kusum
Heryadi Kusumah
ah
PartnerPartner : : Kenny Kenny Akbar Akbar AslamiAslami Maria Goriety P Maria Goriety P Miantami
Miantami H H S S PP
PROGRAM STUDI TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKA
TELEKOMUNIKASI
SI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2012/2013
2012/2013
II .. TuTu juju an Pean Perr cocobaabaan n
Mahasiswa mengetahui cara menggunakan osiloskop untuk Mahasiswa mengetahui cara menggunakan osiloskop untuk
mengukur frekuensi sinyal gelombang ac dengan metoda pengukuran mengukur frekuensi sinyal gelombang ac dengan metoda pengukuran perioda gelombang ac tersebut.
perioda gelombang ac tersebut.
Mahasiswa mengetahui cara pengukuran beda fasa dengan osiloskopMahasiswa mengetahui cara pengukuran beda fasa dengan osiloskop
dengan metoda dual trace dan metoda Lissajous. dengan metoda dual trace dan metoda Lissajous.
II II .. AlAl at dat dan Bahan an Bahan
1 Osiloskop1 Osiloskop
2 Function Generator 2 Function Generator
I I I .
I I I . Teori DasaTeori Dasar r
Dengan kemampuannya untuk menampilkan gambar sinyal ac yang Dengan kemampuannya untuk menampilkan gambar sinyal ac yang diukur, osiloskop dapat mengukur besarnya frekuensi sinyal melalui diukur, osiloskop dapat mengukur besarnya frekuensi sinyal melalui gambar yang muncul pada layar dengan cara mengukur perioda waktunya. gambar yang muncul pada layar dengan cara mengukur perioda waktunya. Untuk dapat menentukan perioda waktu dari sinyal ac, kita dapat Untuk dapat menentukan perioda waktu dari sinyal ac, kita dapat mengukur jumlah kotak (divisi) pada arah horizontal untuk satu perioda mengukur jumlah kotak (divisi) pada arah horizontal untuk satu perioda gelombang. Dengan mengetahui besarnya Time/Divisi, besarnya perioda gelombang. Dengan mengetahui besarnya Time/Divisi, besarnya perioda sama dengan :
sama dengan :
T = jumlah kotak untuk satu
T = jumlah kotak untuk satu perioda x Time/Divisiperioda x Time/Divisi
Dan untuk menghitung frekuensinya dapat digunakan persamaan sebagai Dan untuk menghitung frekuensinya dapat digunakan persamaan sebagai berikut:
f = 1/T Hz f = 1/T Hz
dimana : T adalah perioda gelombang ac yang diukur dimana : T adalah perioda gelombang ac yang diukur
f adalah frekuensi gelombang ac f adalah frekuensi gelombang ac V
V
T T
Gambar 12.1. Perioda bentuk gelombang ac Gambar 12.1. Perioda bentuk gelombang ac
Pengukuran di atas dilakukan dengan cara menggambarkan langsung Pengukuran di atas dilakukan dengan cara menggambarkan langsung sinyal input gelombang ac pada layar.
sinyal input gelombang ac pada layar.
Terdapat cara lain untuk mengukur frekuensi gelombang input yaitu Terdapat cara lain untuk mengukur frekuensi gelombang input yaitu dengan metoda gambar Lissajous. Metoda ini dilakukan dengan cara dengan metoda gambar Lissajous. Metoda ini dilakukan dengan cara membandingkan dua sinyal gelombang ac pada osiloskop, gelombang membandingkan dua sinyal gelombang ac pada osiloskop, gelombang yang pertama yang akan diukur frekuensinya dimasukan pada chanel 1 yang pertama yang akan diukur frekuensinya dimasukan pada chanel 1 dan gelombang yang kedua yang diketahui frekuensinya dimasukan pada dan gelombang yang kedua yang diketahui frekuensinya dimasukan pada chanel
chanel 2 2 osiloskop. osiloskop. Dengan Dengan mengukur mengukur osiloskop osiloskop pada pada mode mode X-Y, X-Y, akanakan terbentuk gambar Lissajous seperti yang ditunjukan pada gambar 12.1, terbentuk gambar Lissajous seperti yang ditunjukan pada gambar 12.1, dimana perbandingan frekuensi kedua sinyal merupakan perbandingan dimana perbandingan frekuensi kedua sinyal merupakan perbandingan bilangan bulat misalnya : 1:1 , 1:2 , 1:3 dst.
f1
f1 : : f2 f2 = = 1 1 : : 1 1 f1 f1 : : f2 f2 = = 2 2 : : 1 1 f1 f1 : : f f 2 2 = = 3 3 : : 22 (a)
(a) (b) (b) (c)(c)
Gambar 12.2. Gambar Lissajous untuk beberapa
Gambar 12.2. Gambar Lissajous untuk beberapa frekuensi sinyalfrekuensi sinyal
dimana
dimana f1 = f1 = frekuensi sinyal frekuensi sinyal pada chanel 1pada chanel 1 f2 = frekuensi sinyal pada chanel 2 f2 = frekuensi sinyal pada chanel 2
Dari gambar diatas, apabila frekuensi gelombang input pada chanel 1 Dari gambar diatas, apabila frekuensi gelombang input pada chanel 1 diketahui, maka frekuensi gelombang input pada chanel 2 dapat diketahui, maka frekuensi gelombang input pada chanel 2 dapat ditentukan. Demikian pula berlaku untuk sebaliknya.
ditentukan. Demikian pula berlaku untuk sebaliknya.
II V.V. LL angkah angkah PePerr cocobaabaan n
A.
A. Mengatur frekuensi dengan cara langsungMengatur frekuensi dengan cara langsung 1.
1. Siapkan osiloskop dua chanel, kemudian hidupkan powernya denganSiapkan osiloskop dua chanel, kemudian hidupkan powernya dengan meng-ONkan tombol power. Tunggu sesaat agar osiloskop agak panas. meng-ONkan tombol power. Tunggu sesaat agar osiloskop agak panas. 2.
2. Atur tombol-tombol osiloskop sehingga muncul garis Atur tombol-tombol osiloskop sehingga muncul garis yang tajam (focus)yang tajam (focus) pada
pada tengah-tengah tengah-tengah layar layar osiloskop osiloskop seperti seperti yang yang dilakukan dilakukan padapada percobaan 10.
percobaan 10. 3.
3. Atur saklar pemilihan chanel pada posisi chanel 1, dan saklar trigger Atur saklar pemilihan chanel pada posisi chanel 1, dan saklar trigger pada chanel 1
pada chanel 1. Selektor input . Selektor input pada posisi ac, pada posisi ac, Volt/Div sebesar 0,5 V Volt/Div sebesar 0,5 V dandan Time/Div sebesar 2 ms.
4.
4. Hidupkan generator fungsi dan pilih bentuk gelombang sinusoida,Hidupkan generator fungsi dan pilih bentuk gelombang sinusoida, kemudian atur tombol putar frekuensi sehingga skala pada tombol putar kemudian atur tombol putar frekuensi sehingga skala pada tombol putar menunjukkan 1 kHz.
menunjukkan 1 kHz. 5.
5. Hubungkan output generator fungsi dengan osiloskop chanel 1 denganHubungkan output generator fungsi dengan osiloskop chanel 1 dengan menggunakan kabel coaxial dengan terminal BNC. Kemudian naikan menggunakan kabel coaxial dengan terminal BNC. Kemudian naikan amplitude tegangan output generator fungsi dengan memutar tombol amplitude tegangan output generator fungsi dengan memutar tombol amplitude searah jarum jam,
amplitude searah jarum jam, 6.
6. Perhatikan gambar yang muncul pada layar, atur amplitudo teganganPerhatikan gambar yang muncul pada layar, atur amplitudo tegangan sinus, sehingga digambar menunjukan 2 V puncak ke puncak.
sinus, sehingga digambar menunjukan 2 V puncak ke puncak. 7.
7. Gambarkan bentuk gelombangnya dan catat besarnya perioda dariGambarkan bentuk gelombangnya dan catat besarnya perioda dari gelombang sinus tersebut. Catat pula nilai Volt/Div dan Time/Div dari gelombang sinus tersebut. Catat pula nilai Volt/Div dan Time/Div dari osiloskop, kemudian hitung besarnya frekuensi dengan menggunakan osiloskop, kemudian hitung besarnya frekuensi dengan menggunakan rumus diatas.
rumus diatas.
B.
B. Mengatur frekuensi dengan cara LissajousMengatur frekuensi dengan cara Lissajous 1.
1. Hidupkan osiloskop, kemudian atur tombol-tombolnya sehingga munculHidupkan osiloskop, kemudian atur tombol-tombolnya sehingga muncul garis yang tajam ditengah layar.
garis yang tajam ditengah layar. 2.
2. Atur saklar pemilih chanel osiloskop untuk memilih kedua chanelnya,Atur saklar pemilih chanel osiloskop untuk memilih kedua chanelnya, Volt/Div pada angka 0,5 V dan Time/Div pada angka 0,2 ms.
Volt/Div pada angka 0,5 V dan Time/Div pada angka 0,2 ms. 3.
3. Sediakan dua buah generator fungsi, kemudian hidupkan dan pilihSediakan dua buah generator fungsi, kemudian hidupkan dan pilih gelombang outputnya dari posisi sinusoida keduanya. Atur tombol gelombang outputnya dari posisi sinusoida keduanya. Atur tombol pengatur
pengatur frekuensi frekuensi dari dari generator generator fungsi fungsi masing-masing masing-masing pada pada frekuensifrekuensi 1kHz.
1kHz. 4.
4. Hubungkan Hubungkan kedua kedua generator generator fungsi fungsi ini ini masing-masing masing-masing pada pada inputinput chanel 1 dan chanel 2osiloskop, perhatikan gambar yang muncul pada chanel 1 dan chanel 2osiloskop, perhatikan gambar yang muncul pada osiloskop, kemudian atur posisi gambar chanel 1 dan gambar chanel 2 osiloskop, kemudian atur posisi gambar chanel 1 dan gambar chanel 2 agar tidak bertumpuk sehingga kedua gambar itu bisa terlihat dengan agar tidak bertumpuk sehingga kedua gambar itu bisa terlihat dengan jelas, yang satu diatas dan yang lainnya dibawah.
jelas, yang satu diatas dan yang lainnya dibawah. 5.
5. Atur amplitude sinyal pada generator fungsi masing-masing 2 V dariAtur amplitude sinyal pada generator fungsi masing-masing 2 V dari puncak ke puncak.
6.
6. Ubah osiloskop pada mode X-Y, perhatikan gambarnya pada osiloskop,Ubah osiloskop pada mode X-Y, perhatikan gambarnya pada osiloskop, putar
putar perlahan-lahan perlahan-lahan tombol tombol frekuensi frekuensi salah salah satu satu generator generator fungsifungsi sampai diperoleh gambar lingkaran yang mendekati diam, kalaupun sampai diperoleh gambar lingkaran yang mendekati diam, kalaupun masih bergerak, gerakannya cukup lambat sehingga gambar masih bergerak, gerakannya cukup lambat sehingga gambar lingkarannya masih bias terlihat.
lingkarannya masih bias terlihat. 7.
7. Lakukan cara diatas dengan mengatur perbandingan frekuensi keduaLakukan cara diatas dengan mengatur perbandingan frekuensi kedua generator fungsi yang masuk pada chanel 1 dan chanel 2 sebesar f1 : f2 generator fungsi yang masuk pada chanel 1 dan chanel 2 sebesar f1 : f2 = (1:2), (1:3), (2:1) dan (2:3).
= (1:2), (1:3), (2:1) dan (2:3). 8.
8. Gambarkan pada lembaran data pengukuran gambar Lissajousnya untuk Gambarkan pada lembaran data pengukuran gambar Lissajousnya untuk setiap perbandingan frekuensi yang diberikan.
setiap perbandingan frekuensi yang diberikan.
V
V.. Data dan HData dan H asasil il PePengamatangamatan n
1.
2.
2. Gambar dan data pengamatan percobaan BGambar dan data pengamatan percobaan B
Gambar f1 = f2 Gambar f1 = f2 Gambar 2f1 = f2 Gambar 2f1 = f2 Gambar f1 = f3 Gambar f1 = f3 Gambar 3f1 = f2 Gambar 3f1 = f2 Gambar f1 = 2f2 Gambar f1 = 2f2
VI
VI .. AnAn aliali ssis dis dan Jawab pean Jawab perr tanyaan tanyaan
Dari hasil pengamatan di atas dapat dianalis bahwa dengan Dari hasil pengamatan di atas dapat dianalis bahwa dengan menghubungkan channel 1 dan channel 2, channel 1 yang telah diketahui menghubungkan channel 1 dan channel 2, channel 1 yang telah diketahui besar
besar frekuensinya frekuensinya dan dan channel channel 2 2 yang yang akan akan di di ukur ukur besar besar frekuensinyafrekuensinya dengan perbandingan dengan channel 1, maka osiloskop akan dengan perbandingan dengan channel 1, maka osiloskop akan memunculkan dua gelombang dengan dual mode dan dua frekuensinya memunculkan dua gelombang dengan dual mode dan dua frekuensinya yang berbeda dan juga akan muncul gambar dengan bentuk perbandingan yang berbeda dan juga akan muncul gambar dengan bentuk perbandingan frekuensi antara sinyal X dan Y.
frekuensi antara sinyal X dan Y. Jawab Pertanyaan :
Jawab Pertanyaan : 1.
1. Selain menggunakan osiloskop, sebutkan alat lain yang dapatSelain menggunakan osiloskop, sebutkan alat lain yang dapat mengukur frekuensi gelombang ac ?
mengukur frekuensi gelombang ac ? Jawab :
Jawab :
Dengan menggunakan alat yang bernama frequencymeter yang berfungsi Dengan menggunakan alat yang bernama frequencymeter yang berfungsi untuk mengukur gelombang ac atau frekuensi.
untuk mengukur gelombang ac atau frekuensi. 2.
2. Tunjukkan berapa frekuensi maksimum yang dapat diukur olehTunjukkan berapa frekuensi maksimum yang dapat diukur oleh osiloskop yang saudara gunakan !
osiloskop yang saudara gunakan ! Jawab :
Jawab :
Frekuensi maksimum yang dapat diukur oleh osiloskop kami adalah 2 Frekuensi maksimum yang dapat diukur oleh osiloskop kami adalah 2 kHz
kHz 3.
3. Buat kesimpulan dari praktek ini !Buat kesimpulan dari praktek ini ! Jawab :
Jawab :
Dari praktek ini dapat disimpulkan bahwa osiloskop dapat mengukur Dari praktek ini dapat disimpulkan bahwa osiloskop dapat mengukur frekuensi gelombang dengan dua cara yakni cara langsung atau dengan frekuensi gelombang dengan dua cara yakni cara langsung atau dengan metoda Lissajous yakni menggabungkan dua gelombang antara channel 1 metoda Lissajous yakni menggabungkan dua gelombang antara channel 1 dengan channel 2
V I I .
V I I . Kesimpulan Kesimpulan
Berdasarkan percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa selain digunkanBerdasarkan percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa selain digunkan
untuk melihat dan mengukur gelombang sinus dan non sinusdan untuk melihat dan mengukur gelombang sinus dan non sinusdan gelombang lainnya dengan frekuensi yang berbeda
gelombang lainnya dengan frekuensi yang berbeda – – beda, osiloskop jugabeda, osiloskop juga bisa
bisa digunakan digunakan untuk untuk mengukur mengukur frekuensi frekuensi suatu suatu gelombang gelombang dengan dengan duadua metoda yakni metoda secara langsung maupun metoda Lissajous.
metoda yakni metoda secara langsung maupun metoda Lissajous. Untuk Untuk mengukur frekuensi suatu tegangan degan metoda Lissajous adalah mengukur frekuensi suatu tegangan degan metoda Lissajous adalah dengan cara membandingkan satu input dengan input lain yang sudah dengan cara membandingkan satu input dengan input lain yang sudah diketahui frekuensinya. Dan untuk metoda langsung hany perlu diketahui frekuensinya. Dan untuk metoda langsung hany perlu mengetahui perioda gelombang tersebut dengan menggunakan rumus f = mengetahui perioda gelombang tersebut dengan menggunakan rumus f = 1/T , dengan T = jumlah divisi (kanan
1/T , dengan T = jumlah divisi (kanan – – kiri satu gelombang) x time/div.kiri satu gelombang) x time/div.
PENGUKURAN
PENGUKURAN BEDBED A A FF ASASE E dedengangan OSn OSII LL OSOSKOP KOP II .. TuTu juju an Pean Perr cocobaabaan n
Mahasiswa mengetahui cara menggunakan osiloskop untuk mengukur Mahasiswa mengetahui cara menggunakan osiloskop untuk mengukur
beda fasa dari dua sinyal gelombang ac dengan metoda pengukuran beda fasa dari dua sinyal gelombang ac dengan metoda pengukuran
langsung, dan metoda gambar
langsung, dan metoda gambar Lissajous.Lissajous.
II II .. AlAl at dat dan Bahan an Bahan
1 Osiloskop1 Osiloskop
1 Generator Fungsi1 Generator Fungsi
1 Kapasitor 1 µF1 Kapasitor 1 µF
I I I .
I I I . Teori DasaTeori Dasar r
Dengan kemampuannya untuk menampilkan gambar sinyal gelombang ac Dengan kemampuannya untuk menampilkan gambar sinyal gelombang ac yang diukur, osiloskop dapat mengukur beda fasa dari dua sinyal input yang diukur, osiloskop dapat mengukur beda fasa dari dua sinyal input melalui gambar
melalui gambar yang muncul yang muncul pada layar. pada layar. Untuk dapat Untuk dapat menentukan menentukan bedabeda fasa dari dua sinyal ac tersebut, dapat dilihat pada gambar 13.1.
fasa dari dua sinyal ac tersebut, dapat dilihat pada gambar 13.1.
A A
T T
Gambar 13.1
Gambar 13.1 Dua sinyal Dua sinyal gelombang ac dengan gelombang ac dengan beda fasabeda fasa
Beda fasa dari kedua sinyal tersebut adalah Beda fasa dari kedua sinyal tersebut adalah ::
o o 360 360 T T A A A dan
A dan T dapat T dapat diukur dalam diukur dalam satuan satuan kotak (divisi), kotak (divisi), dan satuan dan satuan bedabeda fasanya adalah derajat. Beda fasa dari dua sinyal ini hanya berlaku untuk fasanya adalah derajat. Beda fasa dari dua sinyal ini hanya berlaku untuk sinyal dengan frekuensi yang sama. Pengukuran beda fasa diatas sering sinyal dengan frekuensi yang sama. Pengukuran beda fasa diatas sering disebut dengan cara langsung atau cara dual trace. Pengukuran beda fasa disebut dengan cara langsung atau cara dual trace. Pengukuran beda fasa dapat dilakukan dengan cara yang berbeda dengan yang dilakukan diatas, dapat dilakukan dengan cara yang berbeda dengan yang dilakukan diatas, yaitu dengan cara gambar Lissajous. Kedua sinyal yang berbeda fasanya yaitu dengan cara gambar Lissajous. Kedua sinyal yang berbeda fasanya dimasukkan pada input chanel 1 dan chanel 2 osiloskop.
Osc Osc S
Siinnyyaall11 SSiinnyyaall22
Ch1 Ch2 Ch1 Ch2
Gambar 13.2. Gambar pengukuran rangkaian pengukuran beda fasa Gambar 13.2. Gambar pengukuran rangkaian pengukuran beda fasa
Pada layar
Pada layar akan didapat sakan didapat suatu lintasan uatu lintasan berbentuk berbentuk lingkaran, garis lingkaran, garis luruslurus atau elips, dimana dari gambar tersebut dapat ditentukan beda fasa antara atau elips, dimana dari gambar tersebut dapat ditentukan beda fasa antara kedua sinyal tersebut.
kedua sinyal tersebut.
(a) (a)
0°
0° 45° 45° atau atau 90° 90° atau atau 135° 135° atau atau 180°180°
315° 270° 225° 315° 270° 225°
(b) (b)
Gambar 13.3. Gambar Lissajous untuk dua frekuensi yang sama tetapi berbeda Gambar 13.3. Gambar Lissajous untuk dua frekuensi yang sama tetapi berbeda fasa:
fasa:
a)
a) Konstruksi gambar yang terbentuk pada laKonstruksi gambar yang terbentuk pada layar.yar. b)
b) Gambar yang terbentuk untuk beberapa harga beda fasa.Gambar yang terbentuk untuk beberapa harga beda fasa.
Besarnya beda fasa antara kedua sinyal tersebut dapat dicari dengan cara sebagai Besarnya beda fasa antara kedua sinyal tersebut dapat dicari dengan cara sebagai berikut:
berikut:
c
c d d d d cc
a)
a) θ θ = = arc arc sin(c/d) sin(c/d) , , 0° 0° < < θ θ < < 90° 90° b) θ b) θ = = 180°180°-- arc sin(c/d) , 90° < θ <arc sin(c/d) , 90° < θ < 180°
180°
Gambar 13.4. Gambar Lissajous untuk menghitung beda fasa Gambar 13.4. Gambar Lissajous untuk menghitung beda fasa
1.
1. Beda fasa antara 0° sampai dengan 90°Beda fasa antara 0° sampai dengan 90° 2.
2. Beda fasa antara 90° sampai dengan 180°Beda fasa antara 90° sampai dengan 180°
Untuk mendapatkan dua sinyal yang berbeda fasa dengan frekuensi yang Untuk mendapatkan dua sinyal yang berbeda fasa dengan frekuensi yang sama pada percobaan ini dibuat rangkaian penggeser fasa dengan sama pada percobaan ini dibuat rangkaian penggeser fasa dengan menggunakan rangkaian R dan C.
menggunakan rangkaian R dan C.
Vc Vc Vs Vs R R C C Gambar 13.5.
Gambar 13.5. Rangkaian penggeser fasa Rangkaian penggeser fasa R dan C.R dan C.
Rangkaian diatas akan menghasilkan bentuk gelombang pada tegangan Rangkaian diatas akan menghasilkan bentuk gelombang pada tegangan sumber Vs dengan tegangan output pada kapasitor Vc yang memiliki sumber Vs dengan tegangan output pada kapasitor Vc yang memiliki amplituda dan fasa yang berbeda, dimana besarnya perbedaan fasa amplituda dan fasa yang berbeda, dimana besarnya perbedaan fasa tersebut bergantung pada nilai frekuensi sumber tegangan, nilai R dan nlai tersebut bergantung pada nilai frekuensi sumber tegangan, nilai R dan nlai C.
C.
II V.V. LL angkah angkah PePerr cocobaabaan n
A.
A. Mengukur beda fasa dengan cara langsung.Mengukur beda fasa dengan cara langsung.
1.
1. Siapkan osiloskop dua chanel, kemudian hidupkan powernya denganSiapkan osiloskop dua chanel, kemudian hidupkan powernya dengan meng ON kan tombol power. Tunggu sesaat agar osiloskop agak panas. meng ON kan tombol power. Tunggu sesaat agar osiloskop agak panas. 2.
2. Atur tombol-tombol osiloskop sehingga muncul garis yang tajam (focus)Atur tombol-tombol osiloskop sehingga muncul garis yang tajam (focus) pada tengah-tengan layar osiloskop seperti yang dilakukan pada
pada tengah-tengan layar osiloskop seperti yang dilakukan pada percobaan 10.
3.
3. Atur saklar pemilihan chanel pada posisi chanel 1Atur saklar pemilihan chanel pada posisi chanel 1, dan saklar triger pada, dan saklar triger pada chanel 1. Selektor input pada posisi ac, Volt/Div sebesar 0,5 V, dan chanel 1. Selektor input pada posisi ac, Volt/Div sebesar 0,5 V, dan Time/Div sebesar 2 ms.
Time/Div sebesar 2 ms. 4.
4. Hidupkan generator fungsi dan pilih bentuk gelombang sinusoida,Hidupkan generator fungsi dan pilih bentuk gelombang sinusoida, kemudian
kemudian atur tombol putar atur tombol putar frekuensi sehingga frekuensi sehingga skala pada tombol putar skala pada tombol putar menunjukkan 1 kHz.
menunjukkan 1 kHz. 5.
5. Hubungkan output generator fungsi dengan dengan rangkaian seperti padaHubungkan output generator fungsi dengan dengan rangkaian seperti pada gambar 13.5. untuk mendapatkan dua sinyal yang berbeda fasa.
gambar 13.5. untuk mendapatkan dua sinyal yang berbeda fasa. 6.
6. Hubungkan sumber tegangan pada rangkaian penggeser fasa Vs denganHubungkan sumber tegangan pada rangkaian penggeser fasa Vs dengan input osiloskop chanel 1, dan Vc pada input osiloskop chanel 2.
input osiloskop chanel 1, dan Vc pada input osiloskop chanel 2. 7.
7. Perhatikan gambar sinyal pada chanel 1 yang muncul pada layar, atur Perhatikan gambar sinyal pada chanel 1 yang muncul pada layar, atur amplituda tegangan sinus dari generator fungsi sehingga digambar amplituda tegangan sinus dari generator fungsi sehingga digambar menunjukkan 2 V puncak ke puncak.
menunjukkan 2 V puncak ke puncak. 8.
8. Perhatikan gambar yang muncul pada chanel 2, atur Volt/Div pada chanelPerhatikan gambar yang muncul pada chanel 2, atur Volt/Div pada chanel 2 sehingga tinggi ampltuda sinyal 2 pada layar mendekati (atau sama) 2 sehingga tinggi ampltuda sinyal 2 pada layar mendekati (atau sama) dengan gambar sinyal pada chanel 1. Gambar yang muncul pada layar dengan gambar sinyal pada chanel 1. Gambar yang muncul pada layar osiloskop hampir sama dengan gambar 13.1
osiloskop hampir sama dengan gambar 13.1 9.
9. Gambarkan bentuk gelombangnya dan catat besarnya perioda T dariGambarkan bentuk gelombangnya dan catat besarnya perioda T dari gelombang sinus tersebut serta A antara kedua sinyal, kemudian hitung gelombang sinus tersebut serta A antara kedua sinyal, kemudian hitung besarnya beda fasa dengan menggunakan rumus diatas.
besarnya beda fasa dengan menggunakan rumus diatas.
B.
B. Mengukur beda fasa dengan cara Lissajous.Mengukur beda fasa dengan cara Lissajous.
1.
1. Hidupkan osiloskop, kemudian atur tombol-tombolnya sehingga munculHidupkan osiloskop, kemudian atur tombol-tombolnya sehingga muncul garis yang tajam ditengah layar.
garis yang tajam ditengah layar. 2.
2. Atur saklar pemilih chanel osiloskop untuk memilih kedua chanelnya,Atur saklar pemilih chanel osiloskop untuk memilih kedua chanelnya, chanel 1 dan chanel 2,Volt/Div pada angka 0,5 V dan Time/Div pada chanel 1 dan chanel 2,Volt/Div pada angka 0,5 V dan Time/Div pada angka 0,2 ms untuk kedua chanelnya.
3.
3. Hubungkan dengan osiloskop tegangan dari rangkaian penggeser fasaHubungkan dengan osiloskop tegangan dari rangkaian penggeser fasa seperti pada percobaan A langkah 6 sampai langkah 8, tegangan Vs seperti pada percobaan A langkah 6 sampai langkah 8, tegangan Vs
dihubungkan dengan input chanel 1 dan tegangan Vc dihubungkan dengan dihubungkan dengan input chanel 1 dan tegangan Vc dihubungkan dengan input chanel 2 dari osiloskop.
input chanel 2 dari osiloskop. 4.
4. Ubah osiloskop pada Mode X-Y, perhatikan gambarnya pada osiloskop,Ubah osiloskop pada Mode X-Y, perhatikan gambarnya pada osiloskop, gambar yang muncul harusnya seperti pada gambar 13.4 a), kemudian gambar yang muncul harusnya seperti pada gambar 13.4 a), kemudian gambarkan pada lembar data pengukuran.
gambarkan pada lembar data pengukuran. 5.
5. Hitung beda fasa dari kedua sinyal dengan menggunakan persamaan padaHitung beda fasa dari kedua sinyal dengan menggunakan persamaan pada gambar 13.4.a).
gambar 13.4.a).
V
V.. Data dan HData dan H asasil il PePengamatangamatan n
1.
1. Gambar hasil pengukuran dan data pada percobaan AGambar hasil pengukuran dan data pada percobaan A
A= 5 strip ; T = 15 A= 5 strip ; T = 15 stripstrip
2.
2. Gambar hasil pengukuran dan data pada percobaan BGambar hasil pengukuran dan data pada percobaan B
c = 18 strip ; d =
c = 18 strip ; d = 19 strip19 strip θ
θ = = arc arc sin(c/d)sin(c/d) =
= arc arc sinsin = arc sin 0,95 = arc sin 0,95 = 71,8 = 71,800 \\ VI
VI .. AnAn aliali ssis dis dan Jawab Pean Jawab Perr tanyaan tanyaan
Dari hasil pengamatan di atas dapat
Dari hasil pengamatan di atas dapat dianalisis bahwadianalisis bahwa Jawa pertanyaan :
Jawa pertanyaan : 1.
1. Apakah hasil yang diperoleh pada percobaan A dan percobaan BApakah hasil yang diperoleh pada percobaan A dan percobaan B memiliki hasil yang sama ? Mengapa demikian, jelaskan jawaban memiliki hasil yang sama ? Mengapa demikian, jelaskan jawaban saudara !
saudara !
Tidak, karena adanya perbedaan dengan time/div untuk keduaTidak, karena adanya perbedaan dengan time/div untuk kedua
percobaan. percobaan. 2.
2. Mengapa pada percobaan ini tidak menggunakan dua generator fungsiMengapa pada percobaan ini tidak menggunakan dua generator fungsi untuk menghasilkan dua sinyal yang berbeda fasa. Jelaskan !
untuk menghasilkan dua sinyal yang berbeda fasa. Jelaskan !
Karena pada percobaan ini hanya menggunakan satu frekuensi yangKarena pada percobaan ini hanya menggunakan satu frekuensi yang
sama jadi tidak perlu menggunakan dua generator fungsi sama jadi tidak perlu menggunakan dua generator fungsi
3.
3. Buat kesimpulan dari percobaan ini !Buat kesimpulan dari percobaan ini !
Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa osiloskop dapatDari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa osiloskop dapat
mengukur dua frekuensi yang sama dengan beda fase yang berbeda mengukur dua frekuensi yang sama dengan beda fase yang berbeda karena adanya perbedaan time/div di kedua percobaan tersebut.
karena adanya perbedaan time/div di kedua percobaan tersebut.
V I I .
V I I . Kesimpulan Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa dengan osiloskop, Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa dengan osiloskop, kita dapat mengukur beda fasa dari dua sinyal gelombang ac dengan kita dapat mengukur beda fasa dari dua sinyal gelombang ac dengan metoda pengukuran langsung dan metoda gambar Lissajous. Terbukti metoda pengukuran langsung dan metoda gambar Lissajous. Terbukti dengan perhitungan, kedua metoda tersebut dapat digunakan karena dengan perhitungan, kedua metoda tersebut dapat digunakan karena memiliki beda fasa yang sama dengan menggunakan rangkaian R dan C memiliki beda fasa yang sama dengan menggunakan rangkaian R dan C