• Tidak ada hasil yang ditemukan

Promosi Kesehatan Sekolah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Promosi Kesehatan Sekolah"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PROMOSI KESEHATAN DI SEKOLAH

PHBS DI SEKOLAH

(2)

DASAR PERTIMBANGAN

Sehat:

• hak asasi manusia

• investasi pembangunan

perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi dari berbagai gangguan/ ancaman penyakit.

Anak sekolah:

• aset ( modal utama) pembangunan masa depan perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya.

Sekolah:

• tempat pembelajaran, dapat terancam terjadinya penularan penyakit jika tidak dikelola dengan baik.

PENTINGNYA UPAYA PROMOSI KESEHATAN

PENINGKATAN PHBS DI SEKOLAH

PHBS DI SEKOLAH

(3)

DASAR PERTIMBANGAN

UU Nomor 23 Tahun 1992, bab V pasal 45

Tujuan penyelenggaraan kesehatan sekolah

meningkatkan kemampuan hidup sehat,

meningkatkan lingkungan sehat,

mendidik SDM berkualitas

PHBS DI SEKOLAH

(4)

DASAR PERTIMBANGAN

WHO

KONSEP SEKOLAH SEHAT

(HEALTH PROMOTING SCHOOL)

Sekolah Mempromosikan Kesehatan, ciri-ciri :

• melibatkan semua pihak terkait masalah kes sekolah; • menciptakan lingkungan sekolah sehat dan aman;

• memberikan pendidikan kes di sekolah; • memberikan akses terhadap yankes;

• ada kebijakan dan upaya sekolah untuk promosi kesehatan • berperan aktif dalam meningkatkan kesmas

Salah satu tujuan UKS :

MENANAMKAN NILAI-NILAI PHBS DAN

(5)

PERMASALAHAN

• Usia awal sekolah baik untuk menanamkan nilai PHBS tetapi belum dimanfaatkan optimal

• Usia anak sekolah: masa rawan terserang gangguan berbagai penyakit.

• Masalah kesehatan pada kelompok pra remaja (usia 6 s.d <10 tahun), umumnya berkaitan dengan PHBS.

• Peranan sekolah belum optimal dalam mengembangkan promosi kesehatan di sekolah

• Masih banyak sekolah belum termasuk sekolah sehat • Dukungan kebijakan promosi kesehatan di sekolah

masih kurang

PHBS DI SEKOLAH

(6)

PERMASALAHAN

• Data Depkes tahun 2000 prevalensi penyakit kecacingan perut pada anak SD sebesar 60-80%.

• Kejadian kecacingan berhubungan bermakna dengan perilaku tidak cuci tangan sebelum makan dengan air dan sabun, BAB tidak dijamban, jajan bukan di kantin sekolah

• Hasil penelitian dilakukan Yayasan Kusuma Buana di 17 Sekolah Dasar di Jakarta, prevalensi anemia

sebesar 23,2%.

• Hasil SKRT tahun 2001 prevalensi penyakit karies dan periodontal anak usia 12 tahun sebesar 74,4%.

• Menurut data Susenas tahun 2004, sekitar 3% anak-anak mulai merokok sejak kurang dari umur 10 tahun. • Perokok pemula umur 10-14 tahun 2004 sebesar 11, 5

%. Persentase orang merokok tertinggi (64%) berada pada kelompok umur remaja (15-19 tahun). PHBS DI

(7)

POTENSI

• Banyak sekolah yang dapat dimanfaatkan untuk

menanamkan nilai PHBS melalui promosi

kesehatan terintegrasi dg program Usaha

Kesehatan Sekolah (UKS)

• Guru dan Masyarakat Sekolah menjadi mitra

pengembangan promosi kesehatan di sekolah

• Anak sekolah menjadi kader kesehatan bagi

keluarga dan masyarakat

• Ada peluang dan dukungan dlm promosi

kesehatan di sekolah (dana dan kebijakan)

(8)

TARGET RPJMN 2010-2014

NO PROGRAM

KEGIATAN OUTCOME / OUTPUT INDIKATOR

TARGET 2010 2011 2012 2013 2014 (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. Pemberdayaan Masyarakat dan Promosi Kesehatan Meningkatnya pelaksanaan pemberdayaan dan

promosi kesehatan kepada masyarakat

1. Persentase Rumah Tangga ber PHBS

50 55 60 65 70

2. Persentase Desa Siaga

Aktif

15 20 25 30 35

3. Persentase Sekolah Dasar

yang mempromosikan kesehatan

20 25 30 35 40

4. Jumlah Kebijakan Teknis

Promosi Kesehatan yang terintegrasi dalam upaya pencapaian tujuan

pembangunan kesehatan

5 10 15 20 25

5. Jumlah Kab/Kota yang

menetapkan kebijakan yang berwawasan kesehatan

(9)

PROMOSI KESEHATAN DI SEKOLAH

Upaya meningkatkan kemampuan peserta

didik, guru dan masyarakat lingkungan

sekolah agar mandiri dalam mencegah

penyakit, memelihara kesehatan,

menciptakan dan memelihara lingkungan

sehat, terciptanya kebijakan sekolah sehat

serta berperan aktif dalam meningkatkan

kesehatan masyarakat sekitarnya.

PHBS DI SEKOLAH

(10)

TUJUAN PROMKES DI SEKOLAH

• Meningkatkan peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah untuk ber-PHBS.

• Meningkatkan lingkungan sekolah yang sehat, aman dan nyaman.

• Meningkatkan pendidikan kesehatan di sekolah

• Meningkatkan akses (kesempatan) untuk pelaksanaan pelayanan kesehatan di sekolah

• Meningkatkan peran aktif peserta didik, guru dan

masyarakat lingkungan sekolah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat di sekitar lingkungan sekolah • Meningkatkan penerapan kebijakan sehat dan upaya

di sekolah untuk mempromosikan kesehatan.

PHBS DI SEKOLAH

(11)

SASARAN

– Peserta didik, yaitu semua anak yang mengikuti pendidikan di sekolah.

– Warga sekolah, yaitu setiap orang yang berperan di dalam proses belajar-mengajar di sekolah (guru,

Kepala Sekolah, karyawan sekolah).

– Masyarakat lingkungan sekolah, yaitu seluruh masyarakat yang berada di lingkungan sekolah selain warga sekolah (pengelola kantin, penjaga sekolah, dan lain-lain).

– Persatuan Guru Republik Indonesia, Komite Sekolah.

– Tim Pembina UKS dan Tim Pelaksana UKS.

– Penentu kebijakan/pengambil keputusan (Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Daerah, DPR/DPRD).

(12)

MANFAAT PROMKES SEKOLAH

• Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga peserta didik, guru, dan

masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai gangguan dan ancaman

penyakit

• Meningkatnya semangat proses belajar-mengajar yang berdampak pada prestasi belajar peserta didik

• Citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat sehingga mampu

menarik minat orang tua (masyarakat) • Meningkatnya citra pemerintah daerah di

bidang pendidikan

• Menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain

PHBS DI SEKOLAH

(13)

DASAR PELAKSANAAN

• UU No. 23 Tahun 1992 Pasal 45 tentang Penyelenggaraan Kesehatan Sekolah

• UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

• SKB 4 Menteri (Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri) No. 1/U/SKB/2003,

1067/Menkes/SKB/VII/2003, MA/230 A/2003, dan 26 Tahun 2003 tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan

Sekolah

• SKB 4 Menteri (Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Kesehatan, Menteri Agama, dan Menteri Dalam Negeri) No. 2/P/SKB/2003, No.

1068/Menkes/SKB/VII/2003, MA/230 B/2003, dan 4415-404 Tahun 2003 tentang Tim Pembina Usaha Kesehatan Sekolah Pusat

• Kepmenkes No. 1193/Menkes/SK/VIII/2004 tentang Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan

• Kepmenkes No. 1114/Menkes/SK/VIII/2005 tentang Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah

PHBS DI SEKOLAH

(14)

KEBIJAKAN

1. Promkes sekolah diselenggarakan  kerangka desentralisasi (otonomi daerah bidang kesehatan) visi kab/kota sehat, prov sehat & IS

2. Pembinaan dilakukan kerjasama multi sektor  wadah koordinasi yg ada (Tim Pembina UKS & Tim Pelaksana UKS)

3. Peningkatan PHBS melalui promkes sekolah terintegrasi dg keg UKS didukung upaya  kebijkan, peraturan perundangan, sarana lingkungan sehat dll 4. Promkes sekolah diselenggarakan sec. nasional, tk

prov, tk kab/kota serta kemitraan

5. Peningkatan kemampuan pelaksana promosi kesehatan di sekolah  di kab./kota, prov. & pusat PHBS DI

(15)

KEBIJAKAN

6. Pengembangan Sumber Daya Manusia, pelaksana

promkes sekolah  Meningkatkan profesionalisme 7. Guna meningkatkan promkes sekolah berlandaskan

fakta,  dikembangkan pendayagunaan data dan informasi, pencatatan & pelaporan kegiatan promkes sekolah

8. Komponen utama meningkatkan promkes sekolah  Kebijakan Sekolah Sehat, Lingkungan Fisik Sekolah, Lingkungan Sosial Sekolah, Kompetensi Keterampilan dan Praktik Kesehatan Individu, Pemuka Masyarakat, dan Pelayanan Kesehatan

PHBS DI SEKOLAH

PHBS DI SEKOLAH

(16)

STRATEGI

1. Pengembangan Kebijakan Sekolah Sehat

2. Pemberdayaan Warga Sekolah dan Masyarakat

Lingkungan Sekolah dalam Membangun Lingkungan Sekolah yang Sehat

3. Penggalangan Kemitraan untuk Meningkatkan Upaya Promosi Kesehatan di Sekolah

4. Memberikan Pendidikan Kesehatan bagi Anak

5. Pengkajian/Penelitian untuk Meningkatkan Program Promosi Kesehatan di Sekolah

6. Memberikan Akses Pelayanan Kesehatan yang Bersifat Promotif dan Preventif bagi Peserta Didik 7. Berperan Aktif dalam Meningkatkan Kesehatan

Masyarakat

PHBS DI SEKOLAH

PHBS DI SEKOLAH

(17)

PENGEMBANGAN PROMKES SEKOLAH

PHBS DI SEKOLAH PHBS DI SEKOLAH IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KESEHATAN untuk menciptakan lingkungan fisik dan psikososial yang sehat untuk siswa dan staf

MEMBENTUK KEMITRAAN dengan Depkes dan Depdiknas, guru, orang tua, dan tokoh masyarakat untuk

mempromosikan kesehatan bagi siswa dan warga sekolah

PENDIDIKAN KESEHATAN

melalui kurikulum dan kegiatan ekstra kurikuler

MENINGKATKAN KESEHATAN MASYARAKAT

melalui partisipasi orang tua dan masyarakat

MENYEDIAKAN LINGKUNGAN YANG SEHAT DAN AMAN baik secara fisik dan psikososial

MENYEDIAKAN AKSES PELAYANAN KESEHATAN yang preventif dan kuratif, keamanan pangan dan nutrisi

SEKOLAH YANG MEMPROMOSIKAN

(18)

STAKEHOLDERS

YANG BERPERAN

• Pemerintah Daerah (Bupati/Walikota, Bappeda,

DPRD)

• Lintas Sektor (Depkes, Depdiknas, Depag,

Depdagri)

• Tim Pembina UKS

• Tim Pelaksana UKS

• Komite Sekolah

• Kepala Sekolah

• Guru

• Orang Tua Murid

PHBS DI

SEKOLAH

PHBS DI SEKOLAH

(19)

• Tim Pembina UKS

– Merumuskan kebijakan teknis mengenai

pembinaan dan pengembangan promkes di

sekolah melalui UKS

– Mengkoordinasikan kegiatan perencanaan

dan program serta pelaksanaan pembinaan

dan pengembangan promkes sekolah melalui

UKS

– Membina dan mengembangkan promkes di

sekolah melalui UKS serta mengadakan

monitoring dan evaluasi

(20)

• Komite Sekolah

– Mendukung dalam hal pendanaan untuk

sarana dan prasarana pengembangan

promkes di sekolah.

– Mengevaluasi kinerja kepala sekolah dan

guru-guru yang berkaitan dengan pencapaian

sekolah sehat.

DUKUNGAN DAN PERAN

PHBS DI

(21)

• Kepala Sekolah

– Mengeluarkan kebijakan dalam bentuk SK,

Surat edaran , dan intruksi tentang

pengembangan promkes di sekolah

– Mengalokasikan dana/anggaran

– Mengkoordinasikan kegiatan

– Memantau kemajuan pencapaian sekolah

sehat

DUKUNGAN DAN PERAN

PHBS DI

(22)

• Guru

– Mengadvokasi yayasan/orang tua peserta

didik/kepala sekolah untuk memperoleh

dukungan kebijakan dan dana untuk promkes

di sekolah

– Sosialisasi PHBS di lingk. Sekolah

– Melaksanakan pembinaan PHBS

– Menyusun rencana pelaksanaan dan penilaian

lomba PHBS di sekolah

– Memantau tujuan pencapaian sekolah sehat

DUKUNGAN DAN PERAN

PHBS DI SEKOLAH

(23)

• Orang tua Murid

– Menyetujui anggaran untuk pembinaan PHBS

di sekolah

– Memberi dukungan dana untuk pembinaan

PHBS di sekolah

DUKUNGAN DAN PERAN

PHBS DI

(24)

HASIL YANG DIHARAPKAN

• Anak sekolah menerapkan PHBS

• Anak sekolah menjadi kader kesehatan bagi

keluarganya

• Sekolah menjadi lembaga pembelajaran dlm

promkes

• Para guru menjadi mitra pengembangan

promkes di sekolah

Anak sekolah tumbuh sehat & berprestasi

PUSAT PROMOSI KESEHATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

PHBS DI SEKOLAH

PHBS DI SEKOLAH

(25)

INDIKATOR

Indikator masukan :

komitmen, SDM, sarana, media, dana

Indikator proses :

proses pelaksanaan promkes sekolah

Indikator keluaran :

cakupan kegiatan promkes sekolah

Indikator dampak :

mengacu tujuan promkes

(26)

STAKEHOLDERS

YANG BERPERAN

• Mencuci tangan dengan air bersih yang

mengalir dan sabun

• Jajan di kantin sekolah yang sehat

• Membuang sampah pada tempatnya

• Mengikuti kegiatan olah raga di sekolah

• Menimbang berat badan dan mengukur tinggi

badan setiap 3-6 bulan

• Tidak merokok di sekolah

• Memberantas jentik nyamuk di sekolah secara

rutin

• Buang air besar dan buang air kecil di jamban

sekolah

PHBS DI SEKOLAH PHBS DI SEKOLAH

PHBS DI SEKOLAH a.l:

(27)

Referensi

Dokumen terkait

Melakukan pengawasan semua bahan kimia yang digunakan untuk kegiatan di Unit Gizi guna meminimalisasi limbah cair dari sumbernyaa. Memberikan laporan hasil kegiatan monitoring

Pada tabel 4.4 terlihat bahwa nilai probabilita F sebesar 0.000 yang berarti kecil dari 0.05, maka dapat dikatakan variabel keputusan investasi (asset growth), keputusan pendanaan

Penelitian ini hanya terbatas pada pengujian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan modal kerja yang dibatasi pada delapan faktor yaitu leverage, operating

Abdurrahman, M.Ag menjabat sebagai Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Agama Provinsi Lampung selama kurang lebih 4 Tahun, dan pada masa kepemimpinannya

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian kultur bakteri selulolitik isolat rumen kerbau pada level 0,20% dan 0,40% melalui air minum sebagai sumber

Pada lokasi penelitian diketahui dari Dari hasil uji chi square di dapat nilai Pvalue (0,005) dan ini lebih kecil dari α (0,05) sehingga terdapatnya hubungan

Pada perbandingan pengujian serologis pada sampel serum manusia menggunakan ELISA BM dengan ELISA TL diperoleh derajat kesesuaian yang baik dengan nilai κ =0,7336 dan.. AC 1

Hasil penelitian menggunakan uji Regresi Linier Berganda diperoleh kesimpulan bahwa secara parsial Return On Assets mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap