• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lap. Tek.steril Infus Elektrolit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lap. Tek.steril Infus Elektrolit"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1.

1. Tanggal mulai praktikumTanggal mulai praktikum : : 12 12 oktober oktober 20142014 Tanggal selesai praktikum

Tanggal selesai praktikum : : 12 12 oktober oktober 20142014 2.

2. Tempat prktikumTempat prktikum : : gedung gedung laboratorium laboratorium Sekolah Sekolah Tinggi Tinggi TeknologiTeknologi Industri dan Farmasi-bogor

Industri dan Farmasi-bogor 3.

3. Judul praktikumJudul praktikum : : Infus Infus elektrolit elektrolit majemukmajemuk 4.

4. Tujuan praktikumTujuan praktikum :: a.

a. Memperoleh gambaran mengenai praformulasi sediaan infus (injeksi volumeMemperoleh gambaran mengenai praformulasi sediaan infus (injeksi volume  besar) yang dibuat.

 besar) yang dibuat.  b.

 b. Mengetahui mengenai pengertian, pembagian, cara pembuatan, perhitungan dosis,Mengetahui mengenai pengertian, pembagian, cara pembuatan, perhitungan dosis, sterilisasi dan penyerahan sediaan infus.

sterilisasi dan penyerahan sediaan infus.

5.

5. Teori dasarTeori dasar

Pengertian Infus (Injeksi Volume Besar) Pengertian Infus (Injeksi Volume Besar)

Sediaan parenteral volume besar merupakan sedia

Sediaan parenteral volume besar merupakan sediaan cair steril an cair steril yang mengandung obatyang mengandung obat yang dikemas dalam wadah 100 ml atau lebih dan ditujukan untuk manusia.Infus yang dikemas dalam wadah 100 ml atau lebih dan ditujukan untuk manusia.Infus adalah larutan injeksi dosis tunggal untuk intravena dan dikemas dalam wadah lebih adalah larutan injeksi dosis tunggal untuk intravena dan dikemas dalam wadah lebih dari 100 ml. (FI IV hal 10). Infuse merupakan sediaan steril, berupa larutaan atau dari 100 ml. (FI IV hal 10). Infuse merupakan sediaan steril, berupa larutaan atau emulsi besas pirogen dan sedapat mungkin harus isotonis terhadap darah, disuntikkan emulsi besas pirogen dan sedapat mungkin harus isotonis terhadap darah, disuntikkan langsung langsung ke dalam vena dalam volume relative banyak. ( FI III hal 12).

langsung langsung ke dalam vena dalam volume relative banyak. ( FI III hal 12).

Infus merupakan larutan dalam jumlah besar terhitung mulai dari 10 ml yang Infus merupakan larutan dalam jumlah besar terhitung mulai dari 10 ml yang diberikan melalui intravena tetes demi tetes dengan bantuan peralatan yang cocok. diberikan melalui intravena tetes demi tetes dengan bantuan peralatan yang cocok. Asupan elektrolit dan air dapat terjadi melalui makanan dan minuman dan Asupan elektrolit dan air dapat terjadi melalui makanan dan minuman dan dikeluarkan dalam tubuh dalam jumlah relative sama. Rasionya dalam tubuh adalah dikeluarkan dalam tubuh dalam jumlah relative sama. Rasionya dalam tubuh adalah air 57%, lemak 20,8%, protein 17,0%, serta mineral dan glikogen 6%.ketika terjadi air 57%, lemak 20,8%, protein 17,0%, serta mineral dan glikogen 6%.ketika terjadi gangguan homeostasis (keseimbangan cairan tubuh), maka tubuh harus segera gangguan homeostasis (keseimbangan cairan tubuh), maka tubuh harus segera mendapatkan terapi untuk mengembalikan keseimbangan air dan elekrolit.

mendapatkan terapi untuk mengembalikan keseimbangan air dan elekrolit.

Tujuan penggunaan sediaan parenter

Tujuan penggunaan sediaan parenteral volume besar al volume besar antara lain :antara lain :

a.

a. Bila tubuh kekurangan air, elektrolit dan karbohidrat maka kebutuhan tersebutBila tubuh kekurangan air, elektrolit dan karbohidrat maka kebutuhan tersebut

harus cepat diganti. harus cepat diganti.

b.

b. Pemberian infus memiliki keuntungan karena tidak harus menyuntik pasienPemberian infus memiliki keuntungan karena tidak harus menyuntik pasien

 berulangkali  berulangkali

c.

(2)

d.

d. Sebagai penambah nutrisi bagi paseien yang tidak dapat makan secara oralSebagai penambah nutrisi bagi paseien yang tidak dapat makan secara oral e.

e. Berfungsi sebagai dialisa pada pasien gagal ginjal.Berfungsi sebagai dialisa pada pasien gagal ginjal.

Syarat sediaan parenteral volume besar harus steril dan bebas pirogen, karena sediaan Syarat sediaan parenteral volume besar harus steril dan bebas pirogen, karena sediaan diinjeksikan langsung kedalam aliran darah (i.v), sediaan ditumpahkan pada tubuh diinjeksikan langsung kedalam aliran darah (i.v), sediaan ditumpahkan pada tubuh dan daerah gigi (larutan penguras), sediaan langsung berhubungan dengan darah dan daerah gigi (larutan penguras), sediaan langsung berhubungan dengan darah (hemofiltrasi), sediaan langsung ke dalam tubuh (dialisa peritoneal). Persyaratan (hemofiltrasi), sediaan langsung ke dalam tubuh (dialisa peritoneal). Persyaratan infuse intra vena adalah sebagai berikut: sediaan steril berupa larutan atau emulsi, infuse intra vena adalah sebagai berikut: sediaan steril berupa larutan atau emulsi,  babas

 babas pirogen pirogen ( ( pirogen pirogen adalah adalah senyawa senyawa organic organic yang yang menyebabkan menyebabkan demam demam berasalberasal dari pencemaran mikroba), sedapat mungkin isohidri dan harus isotonis terhadap dari pencemaran mikroba), sedapat mungkin isohidri dan harus isotonis terhadap darah, infuse intravena tidak mengandung bakterisida dan zat dapar, jika berupa darah, infuse intravena tidak mengandung bakterisida dan zat dapar, jika berupa emulsi harus bertipe o/w dengan diameter fase dalam tidak lebih dari 5µm dan harus emulsi harus bertipe o/w dengan diameter fase dalam tidak lebih dari 5µm dan harus dinyatakan, penyimpan dalam dosis tunggal, dan jika digunakan untuk melengkapi dinyatakan, penyimpan dalam dosis tunggal, dan jika digunakan untuk melengkapi cairan, makanan bergizi dan injeksi manitol disyaratkan untuk mencantumkan kadar cairan, makanan bergizi dan injeksi manitol disyaratkan untuk mencantumkan kadar osmolarnya.

osmolarnya.

Tujuan Pemberian Infus Tujuan Pemberian Infus

Larutan sediaan parenteral volume besar digunakan dalam terapi pemeliharaan untuk Larutan sediaan parenteral volume besar digunakan dalam terapi pemeliharaan untuk  pasien-pasien

 pasien-pasien yang akan yang akan atau atau sudah sudah dioperasi, dioperasi, atau atau untuk untuk penderita penderita yang tiyang tidak dak sadarsadar dan tidak dapat menerima cairan, elektrolit, dan nutrisi lewat mulut. Larutan

dan tidak dapat menerima cairan, elektrolit, dan nutrisi lewat mulut. Larutan

 – 

 – 

 larutan larutan ini dapat juga diberikan dalam terapi pengganti pada penderita yang mengalami ini dapat juga diberikan dalam terapi pengganti pada penderita yang mengalami kehilangan banyak cairan dan elektrolit yang berat.

kehilangan banyak cairan dan elektrolit yang berat.

Evaluasi Sediaan Infus Evaluasi Sediaan Infus

Yang perlu dievaluasi dalam sediaan infus ini antara lain: Yang perlu dievaluasi dalam sediaan infus ini antara lain: a.

a. Evaluasi fisika: pH, volume injeksi dalam wadah, bahan artikulat, uji kebocoran,Evaluasi fisika: pH, volume injeksi dalam wadah, bahan artikulat, uji kebocoran, uji kejernihan dan warna.

uji kejernihan dan warna.  b.

 b. Evaluasi kimia: penetapan kadar, identifikasiEvaluasi kimia: penetapan kadar, identifikasi c.

c. Evaluasi biologis: Uji sterilitas, uji pirogen, uji endotoksin bakteri, penetapanEvaluasi biologis: Uji sterilitas, uji pirogen, uji endotoksin bakteri, penetapan kadar antibiotik 

kadar antibiotik  d.

d. Pengemasan dan penyimpananPengemasan dan penyimpanan e.

(3)

6.

6. Alat dan bahanAlat dan bahan a.

a. AlatAlat

 kaca arlojikaca arloji 

 spatulaspatula 

  beaker glass beaker glass 

 gelas ukur gelas ukur 

 Erlenmeyer Erlenmeyer  

 Kertas saringKertas saring 

 CorongCorong 

 Botol infuseBotol infuse

b. b. BahanBahan    NaCl NaCl   KClKCl   CaClCaCl 

 Aqua pro injeksiAqua pro injeksi

7.

7. FormulasiFormulasi a.

a. Formula standar Fornas edisi kedua tahun 1978 hal 203 :Formula standar Fornas edisi kedua tahun 1978 hal 203 :  NATRII

 NATRII CHLORIDI CHLORIDI INJECTIO INJECTIO COMPOSITUM COMPOSITUM ( ( Injeksi Injeksi natrium natrium kloridaklorida majemuk )

majemuk )

Komposisi tiap 500 ml mengandung : Komposisi tiap 500 ml mengandung : R/ Natrii chloridum 4,3 g R/ Natrii chloridum 4,3 g Kalii chloridum 150 mg Kalii chloridum 150 mg Calcii chloridum 2,4 g Calcii chloridum 2,4 g

Aqua pro injection ad 500 ml Aqua pro injection ad 500 ml

Penyimpanan : dalam wadah dosis tunggal Penyimpanan : dalam wadah dosis tunggal

Catatan : pH 5,0 samapi 7,5. Tidak boleh mengandung bakterisida. Disterilkan Catatan : pH 5,0 samapi 7,5. Tidak boleh mengandung bakterisida. Disterilkan dengan cara sterilisasi A atau C, segera setelah dibuat. Bebas pirogen. Pada etiket dengan cara sterilisasi A atau C, segera setelah dibuat. Bebas pirogen. Pada etiket harus juga tertera banyaknya ion kalium, ion kalsium, ion klorida, dan ion natrium harus juga tertera banyaknya ion kalium, ion kalsium, ion klorida, dan ion natrium masing-masing dalam mEq 1. Diinjeksikan secara infuse.

masing-masing dalam mEq 1. Diinjeksikan secara infuse.

b.

b. Formula yang akan dibuatFormula yang akan dibuat R/ NaCl 2,15 g R/ NaCl 2,15 g KCl 75 mg KCl 75 mg CaCl CaCl22 1,2 g 1,2 g

Aqua pro injection ad 250 ml Aqua pro injection ad 250 ml

(4)

8.

8. MonografiMonografi a.

a.  NaCl NaCl

 Sinonim : Sodium ChlorideSinonim : Sodium Chloride 

 BM : 58,44BM : 58,44 

 Pemerian : Hablur heksahedral tidak berwarna atau serbuk putih, tidak berbau,Pemerian : Hablur heksahedral tidak berwarna atau serbuk putih, tidak berbau,

rasa asin. rasa asin.

 Kelarutan : Larut dalam 2,8 bagian air, Sukar larut dalam etanol 96%, LarutKelarutan : Larut dalam 2,8 bagian air, Sukar larut dalam etanol 96%, Larut

dalam 2,7 bagian air didih, Larut dalam 10 bagian gliserol. dalam 2,7 bagian air didih, Larut dalam 10 bagian gliserol.

  pH : 6,7 -7,3. pH : 6,7 -7,3. 

 Stabilitas : larutan sodium klorida stabil tetapi dapat menyebabkan perpecahanStabilitas : larutan sodium klorida stabil tetapi dapat menyebabkan perpecahan

 partikel

 partikel kaca kaca dari dari tipe tipe tertentu tertentu wadah wadah kaca. kaca. Larutan Larutan cair cair ini ini dapat dapat disterilisasidisterilisasi dengan cara autoklaf atau filtrasi. Dalam bentuk padatan stabil dan harus dengan cara autoklaf atau filtrasi. Dalam bentuk padatan stabil dan harus disimpan dalam wadah tertutup rapat, sejuk dan tempat kering.

disimpan dalam wadah tertutup rapat, sejuk dan tempat kering.

 Penggunaan: Sumber ion kloridan dan ion natrium, agen tonisiPenggunaan: Sumber ion kloridan dan ion natrium, agen tonisitas.tas.

 b.

 b. KClKCl

 Sinonim : Potassium ChlorideSinonim : Potassium Chloride 

 BM : 74,55BM : 74,55 

 Pemerian : tidak berbau; kristal tidak berwarna; atau bubuk kristal putih, rasaPemerian : tidak berbau; kristal tidak berwarna; atau bubuk kristal putih, rasa

garam yang tidak menyenangkan. garam yang tidak menyenangkan.

  pH : 7 untuk larutan p pH : 7 untuk larutan pada suhu 15ada suhu 15ooC.C. 

 Kelarutan : praktis tidak larut dalam acetone dan eter; larut dalam 250 bagianKelarutan : praktis tidak larut dalam acetone dan eter; larut dalam 250 bagian

etanol 95%; larut dalam 14 bagian gliserin; larut dalam 2,8 bagian air dan 1,8 etanol 95%; larut dalam 14 bagian gliserin; larut dalam 2,8 bagian air dan 1,8  bagian pada suhu 10

 bagian pada suhu 1000ooC.C.

 Fungsi : agen tonisitas ; sumber ion Kalium.Fungsi : agen tonisitas ; sumber ion Kalium. 

 OTT : larutan potassium klorida bereaksi kuat dengan bromine triflouride danOTT : larutan potassium klorida bereaksi kuat dengan bromine triflouride dan

dengan campuran asam sulfur dan permanganate kalium. Kehadiran asam dengan campuran asam sulfur dan permanganate kalium. Kehadiran asam klorida, NaCl, dan MgCl menurunkan kelarutan KCl dalam air. Larutan KCl klorida, NaCl, dan MgCl menurunkan kelarutan KCl dalam air. Larutan KCl mengendap dengan garam perak dan lead. Larutan iv KCl OTT dengan protein mengendap dengan garam perak dan lead. Larutan iv KCl OTT dengan protein hidrosalisilat.

hidrosalisilat.

 Stabilitas : larutan KCL dapat disterilisasi dengan autoklaf atau filtrasi. KClStabilitas : larutan KCL dapat disterilisasi dengan autoklaf atau filtrasi. KCl

stabil dan harus disimpan dalam wadah tertutup rapat, tempat sejuk dan stabil dan harus disimpan dalam wadah tertutup rapat, tempat sejuk dan kering.

(5)

c.

c. CaClCaCl22

 Sinonim : Calcium Chloride DihydrateSinonim : Calcium Chloride Dihydrate 

 BM : 147BM : 147 

 Pemerian : bubuk kristal, higroskopis, tidak berbau, tidak berwarna atau putih.Pemerian : bubuk kristal, higroskopis, tidak berbau, tidak berwarna atau putih. 

  pH  pH : : larutan larutan 5% 5% dalam dalam air air memiliki memiliki pH pH 4,5-9,2. 4,5-9,2. larutan larutan 1,7% 1,7% dalam dalam airair

memiliki keadaan yang isoosmotik dengan serum. memiliki keadaan yang isoosmotik dengan serum.

 Kelarutan : larut dalam 1,2 bagian air; larut dalam 0,7 bagian air mendidih;Kelarutan : larut dalam 1,2 bagian air; larut dalam 0,7 bagian air mendidih;

larut dalam 4 bagian alcohol; larut dalam 2 bagian alc

larut dalam 4 bagian alcohol; larut dalam 2 bagian alcohol mendidih.ohol mendidih.

 Fungsi : agen tonisitas ; sumber ion Kalsium.Fungsi : agen tonisitas ; sumber ion Kalsium. 

 OTT : OTT dengan larutan Karbonat, posfat, sulfat dan tartrat; denganOTT : OTT dengan larutan Karbonat, posfat, sulfat dan tartrat; dengan

amphotericin, cephalothin sodium, Klorfeniramina maleat, Klortetrasiklin, amphotericin, cephalothin sodium, Klorfeniramina maleat, Klortetrasiklin, HCl, Oksitetrasiklin HCl, dan tetrasiklin HCl. Kadang-kadang OTT yang HCl, Oksitetrasiklin HCl, dan tetrasiklin HCl. Kadang-kadang OTT yang tergantung pada konsentrasi yang terjadi dengan Natrium bikarbonat.

tergantung pada konsentrasi yang terjadi dengan Natrium bikarbonat.

9.

9. Perhitungan dan PenimbanganPerhitungan dan Penimbangan

 Kelebihan volume total untuk antisipasi kehilangan selama proses adalah 10 %Kelebihan volume total untuk antisipasi kehilangan selama proses adalah 10 %

Maka, volume total yang dibuat 250 ml + (10% x 250) ml = 275 ml. Maka, volume total yang dibuat 250 ml + (10% x 250) ml = 275 ml.

 Penimbangan bahanPenimbangan bahan

 NaCl = (275/250) x 2.1  NaCl = (275/250) x 2.15 g = 2,365 g5 g = 2,365 g KCl = (275/250) x 75 mg = KCl = (275/250) x 75 mg = 82,5 mg82,5 mg CaCl CaCl22= (275/250) x 1,2 g = 1,32 g= (275/250) x 1,2 g = 1,32 g 

 Perhitungan tonisitas dengan rumus White Vincent:Perhitungan tonisitas dengan rumus White Vincent:

V = W x E x 111,1 V = W x E x 111,1 Keterangan :

Keterangan :

V = Volume larutan obat V = Volume larutan obat W = massa bahan obat (gram) W = massa bahan obat (gram) E = Ekivalensi NaCl

E = Ekivalensi NaCl

111,1 = Volume larutan isotonis 111,1 = Volume larutan isotonis Maka : Maka :  NaCl = 2,365 x 1 x 11  NaCl = 2,365 x 1 x 111,1 = 262,751,1 = 262,751 ml1 ml KCl = 0,0825 x 0,76 x 111,1 = 6,966 ml KCl = 0,0825 x 0,76 x 111,1 = 6,966 ml CaCl CaCl22 = 1,32 x 0,5 x 111,1 = 73,326 ml = 1,32 x 0,5 x 111,1 = 73,326 ml *Jumlah total = 343.043 *Jumlah total = 343.043

(6)

Untuk larutan 275 ml = 343.043

Untuk larutan 275 ml = 343.043

 – 

 – 

 275 = 68,043 ml 275 = 68,043 ml g NaCl berlebih W =

g NaCl berlebih W = 68,043/111,1 x 1 = 0,612 g68,043/111,1 x 1 = 0,612 g  NaCl yang ditimbang =

 NaCl yang ditimbang = 2,3652,365

 – 

 – 

 0,612 = 1, 753 g 0,612 = 1, 753 g

 Perhitungan osmolaritaPerhitungan osmolarita

Rumus = g/L zat terlarut x 1000 x jumlah ion Rumus = g/L zat terlarut x 1000 x jumlah ion

BM zat erlarut BM zat erlarut a. a.  NaCl NaCl BM = 58,5 BM = 58,5 Jumlah ion = 2 Jumlah ion = 2 = 1,753 g/0,275 x 1000 x 2 = 1,753 g/0,275 x 1000 x 2 58.5 58.5 =217.933 =217.933  b.  b. KClKCl BM = 74,55 BM = 74,55 Jumlah ion = 2 Jumlah ion = 2 = 0,0825 g/0,275 x 1000 x 2 = 0,0825 g/0,275 x 1000 x 2 74,55 74,55 = 8,048 = 8,048 c. c. CaClCaCl22 BM = 147 BM = 147 Jumlah ion = 3 Jumlah ion = 3 = 1,32 g/0,275 x 1000 x 3 = 1,32 g/0,275 x 1000 x 3 147 147 = 213,729 = 213,729

Berdasarkan tabel hubungan osmolarita dan tonisitas : Berdasarkan tabel hubungan osmolarita dan tonisitas : Osmolarita (Mosmole/ltr) Tonisitas

Osmolarita (Mosmole/ltr) Tonisitas > 350 hipertonis

> 350 hipertonis 329

329

 – 

 – 

 350 sedikit hipertonis 350 sedikit hipertonis 270

270

 – 

 – 

 328 isotonis 328 isotonis 250

250

 – 

 – 

 269 sedikit hipotonis 269 sedikit hipotonis 0

0

 – 

 – 

 249 hipotonis 249 hipotonis

Maka larutan sudah bersifat isotonis Maka larutan sudah bersifat isotonis

(7)

 Karbon aktif yang digunakan = 0,1% X Karbon aktif yang digunakan = 0,1% X 275 = 0,275 g275 = 0,275 g

10.

10.Cara kerjaCara kerja

 Alat dan bahan di siapkanAlat dan bahan di siapkan 

 Dibuat air proinjeksi (API) dengan cara mendidihkan aquadest di atas penangasDibuat air proinjeksi (API) dengan cara mendidihkan aquadest di atas penangas

air selama 30 menit setelah mendidih dan dididihkan kembali selama 10 menit air selama 30 menit setelah mendidih dan dididihkan kembali selama 10 menit untuk membuat API bebas CO2.

untuk membuat API bebas CO2.

 Semua bahan yang diperlukan di timbang menggunakan kaca arlojiSemua bahan yang diperlukan di timbang menggunakan kaca arloji 

 Zat aktif dilarutkan menggunakan API bebas CO2 di dalam beaker glassZat aktif dilarutkan menggunakan API bebas CO2 di dalam beaker glass

kemudian kaca arloji di bilas dengan API bebas CO2 sampai volume kalibrasi 275 kemudian kaca arloji di bilas dengan API bebas CO2 sampai volume kalibrasi 275 ml tercapai.

ml tercapai.

 Ditimbang karbon aktif 0,1% , masukkan ke dalam larutan. Gelas piala ditutupDitimbang karbon aktif 0,1% , masukkan ke dalam larutan. Gelas piala ditutup

kaca arloji dan disisipi batang pengaduk kaca arloji dan disisipi batang pengaduk

 Dihangatkan larutan pada suhu 500-700Dihangatkan larutan pada suhu 500-700 ooC selama sekitar 15 menit sambilC selama sekitar 15 menit sambil

sesekali diaduk sesekali diaduk

 Kertas saring ganda dan terlipat, dibasahi dahulu dengan API.Kertas saring ganda dan terlipat, dibasahi dahulu dengan API. 

 Dipindahkan corong dan kertas saring ke Erlenmeyer steril bebas pirogen dibilasDipindahkan corong dan kertas saring ke Erlenmeyer steril bebas pirogen dibilas

dengan API babas pirogen. dengan API babas pirogen.

 Larutan di saring hangat-hangat ke dalam Erlenmeyer.Larutan di saring hangat-hangat ke dalam Erlenmeyer. 

 Botol infus dikalibrasi dengan volume 275 ml, larutan infus dimasukkan kedalamBotol infus dikalibrasi dengan volume 275 ml, larutan infus dimasukkan kedalam

 botol yang telah dikalibrasi tersebut.  botol yang telah dikalibrasi tersebut.

 Pasang tutup botol infuse steril.Pasang tutup botol infuse steril. 

 Sterilkan botol infuse yang berisi larutan dalam autoklaf suhu 115Sterilkan botol infuse yang berisi larutan dalam autoklaf suhu 115oo

 – 

 – 

  116  116 ooCC

selama 30 menit. selama 30 menit.

(8)

11.

11.HasilHasil

Infus elektrolit majemuk Infus elektrolit majemuk

12.

12.PembahasanPembahasan

Sediaan parenteral volume besar adalah larutan produk obat yang disterilisasi akhir Sediaan parenteral volume besar adalah larutan produk obat yang disterilisasi akhir dan dikemas dalam wadah dosis tunggal dengan kapasitas 100 ml atau lebih dan dan dikemas dalam wadah dosis tunggal dengan kapasitas 100 ml atau lebih dan ditujukan untuk manusia. sediaan ini umumnya diberikan secara intra vena dan non ditujukan untuk manusia. sediaan ini umumnya diberikan secara intra vena dan non intravena, seperti untuk larutan dialisis yang diberikan secara intraperitoneal. Infus intravena, seperti untuk larutan dialisis yang diberikan secara intraperitoneal. Infus termasuk ke dalam sediaan parenteral volume besar.

termasuk ke dalam sediaan parenteral volume besar.

Praktikum teknologi sediaan steril kali ini, kita membuat infus ringer atau disebut Praktikum teknologi sediaan steril kali ini, kita membuat infus ringer atau disebut  pula

 pula infus infus NaCl NaCl majemuk. majemuk. Infus ringer Infus ringer mempunyai komposisi mempunyai komposisi 3 j3 jenis enis elektrolit elektrolit yangyang dibutuhkan tubuh, dengan zat aktif NaCl, KCl, dan CaCl2. Dalam pembuatannya, dibutuhkan tubuh, dengan zat aktif NaCl, KCl, dan CaCl2. Dalam pembuatannya, sediaan harus memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk sediaan parenteral sediaan harus memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan untuk sediaan parenteral volume besar, seperti syarat isohidri, steril, bebas pirogen dan isotonis. Hal ini volume besar, seperti syarat isohidri, steril, bebas pirogen dan isotonis. Hal ini dikarenakan, pemberian infus yang diinjeksikan langsung ke dalam pembuluh darah. dikarenakan, pemberian infus yang diinjeksikan langsung ke dalam pembuluh darah. Untuk larutan infus tidak diperbolehkan penambahan bahan bekteriostatik atau zat Untuk larutan infus tidak diperbolehkan penambahan bahan bekteriostatik atau zat tambahan lainnya karena volume larutan banyak dan pemberiannya berupa tetesan. tambahan lainnya karena volume larutan banyak dan pemberiannya berupa tetesan.

Volume sediaan yang kami buat adalah dalam volume 250 ml, namun pada Volume sediaan yang kami buat adalah dalam volume 250 ml, namun pada  perhitungan

(9)

dikhawatirkan adanya penguapan yang terjadi pada saat proses pemanasan. Selain itu, dikhawatirkan adanya penguapan yang terjadi pada saat proses pemanasan. Selain itu,  pembawa

 pembawa yang yang kami kami gunakan gunakan pun pun harus harus isotonis isotonis dan dan larutan larutan harus harus isohidri isohidri karenakarena sediaan ditujukan untuk pemberian intravena.

sediaan ditujukan untuk pemberian intravena.

Berdasarkan formula standar yang kami gunakan, dihasilkan larutan yang hipertonis, Berdasarkan formula standar yang kami gunakan, dihasilkan larutan yang hipertonis, sehingga kami perlu melakukan pengurangan NaCl agar larutan yang dihasilkan sehingga kami perlu melakukan pengurangan NaCl agar larutan yang dihasilkan  bersifat

 bersifat isotonis. isotonis. Perhitungan Perhitungan tonisitas tonisitas yang yang kami kami lakukan lakukan adalah adalah dengandengan menggunakan rumus White Vincent. Zat pengisotonis yang dapat digunakan menggunakan rumus White Vincent. Zat pengisotonis yang dapat digunakan sebenarnya tidak hanya NaCl, tapi dapat juga dextrose. Tapi, karena sediaan yang sebenarnya tidak hanya NaCl, tapi dapat juga dextrose. Tapi, karena sediaan yang kami buat hanya berisi elektrolit, maka digunakan zat pengisotonis NaCl.

kami buat hanya berisi elektrolit, maka digunakan zat pengisotonis NaCl.

Pembawa yang kami gunakan untuk sediaan injeksi ringer adalah Aqua Pro Injection Pembawa yang kami gunakan untuk sediaan injeksi ringer adalah Aqua Pro Injection  bebas CO2.

 bebas CO2. Karena CaCl2 Karena CaCl2 dalam komponen dalam komponen dapat bereaksi dapat bereaksi dengan CO2 dengan CO2 membentukmembentuk endapan

endapan CaCl3. CaCl3. Pada Pada saat saat proses proses pembuatan, pembuatan, zat zat aktif aktif dilarutkan dilarutkan dengandengan menggunakan API. NaCl dan KCl dilarutkan secara bersamaan dalam satu wadah, menggunakan API. NaCl dan KCl dilarutkan secara bersamaan dalam satu wadah, sedangkan CaCl2 pelarutannya dilakukan dalam wadah yang berbeda. Hal ini sedangkan CaCl2 pelarutannya dilakukan dalam wadah yang berbeda. Hal ini dikarenakan, dekatnya kelarutan NaCl dan KCl dalam air, yaitu 2,8 dan 3 bagian air, dikarenakan, dekatnya kelarutan NaCl dan KCl dalam air, yaitu 2,8 dan 3 bagian air, sedangkan CaCl2 memiliki kelarutan 0,25 bagian air. Setelah ketiganya larut sedangkan CaCl2 memiliki kelarutan 0,25 bagian air. Setelah ketiganya larut sempurna, ketiga bahan dicampurkan dalam satu wadah. Kemudian, alat yang sempurna, ketiga bahan dicampurkan dalam satu wadah. Kemudian, alat yang  berkontak

 berkontak dengan dengan bahan bahan dibilas dibilas dengan dengan menggunakan menggunakan API. API. Hal Hal ini ini dimaksudkandimaksudkan untuk, membersihkan sisa-sisa zat aktif yang menempel pada alat sehingga sediaan untuk, membersihkan sisa-sisa zat aktif yang menempel pada alat sehingga sediaan dapat mencapai efek terapinya karena sediaan tidak menglami pengurangan dosis. dapat mencapai efek terapinya karena sediaan tidak menglami pengurangan dosis.

Sediaan infuse harus bebas pirogen. Pirogen adalah zat endotoksin yang dapat masuk Sediaan infuse harus bebas pirogen. Pirogen adalah zat endotoksin yang dapat masuk dalam tubuh sehingga menyebabkan reaksi negative pada tubuh seperti demam. Oleh dalam tubuh sehingga menyebabkan reaksi negative pada tubuh seperti demam. Oleh karena itu, pada sediaan yang kami gunakan ditambahkan 0,1% karbon aktif dari karena itu, pada sediaan yang kami gunakan ditambahkan 0,1% karbon aktif dari volume sediaan. Kadar karbon aktif yang digunakan 0,1% karena pada kadar tersebut volume sediaan. Kadar karbon aktif yang digunakan 0,1% karena pada kadar tersebut karbon aktif efektif mengikat pirogen dalam larutan Apabila kadar zat karbon aktif karbon aktif efektif mengikat pirogen dalam larutan Apabila kadar zat karbon aktif kurang atau lebih dari 0,1% menyebabkan tidak aktifnya pengikatan dan penyerap kurang atau lebih dari 0,1% menyebabkan tidak aktifnya pengikatan dan penyerap  pirogen,

 pirogen, sehingga sehingga dikhawatirkan dikhawatirkan tertinggalnya tertinggalnya pirogen pirogen dalam dalam sediaan. sediaan. UntukUntuk mengaktifkan kerja dari karbon aktif, maka setelah zat aktif larut dan tercampur mengaktifkan kerja dari karbon aktif, maka setelah zat aktif larut dan tercampur homogen, sediaan ditambahkan karbon aktif 0,1% dan dipanaskan pada suhu 50-700C homogen, sediaan ditambahkan karbon aktif 0,1% dan dipanaskan pada suhu 50-700C selama 15 menit. Setelah itu, sediaan disaring hangat-hangat dengan menggunakan selama 15 menit. Setelah itu, sediaan disaring hangat-hangat dengan menggunakan kertas sarig ganda sebelum dimasukkan ke dalam botol infus yang sebelumnya telah kertas sarig ganda sebelum dimasukkan ke dalam botol infus yang sebelumnya telah

(10)

di kalibrasi. Kemudian disterilisai, proses sterilisasi yang digunakan adalah sterilisasi di kalibrasi. Kemudian disterilisai, proses sterilisasi yang digunakan adalah sterilisasi akhir, karena zat aktif yang digunakan tahan terhadap pemanasan.Proses sterilisasi akhir, karena zat aktif yang digunakan tahan terhadap pemanasan.Proses sterilisasi tersebut dilakukan dalam autoklaf pada suhu 115-1160C selama 10 menit.

tersebut dilakukan dalam autoklaf pada suhu 115-1160C selama 10 menit.

Evaluasi yang dilakukan pada sediaan infuse ini hanya uji kejernihan kerena Evaluasi yang dilakukan pada sediaan infuse ini hanya uji kejernihan kerena keterbatasan alat dan waktu. Uji ini diakukan dengan cara disinari dengan memakai keterbatasan alat dan waktu. Uji ini diakukan dengan cara disinari dengan memakai senter dan terlihat sediaan infus yang kami buat adalah jernih tanpa partikel senter dan terlihat sediaan infus yang kami buat adalah jernih tanpa partikel melayang.

melayang.

 pH

 pH larutan, larutan, larutan larutan infus infus yang yang dibuat dibuat mempunyai mempunyai pH pH 6 6 syarat syarat sediaan sediaan infus infus adalahadalah antara rentang pH 5-7,5.

antara rentang pH 5-7,5.

13.

13.KesimpulanKesimpulan

 Pembuatan sediaan infuse NaCl majemuk menggunakan zat aktif NatriumPembuatan sediaan infuse NaCl majemuk menggunakan zat aktif Natrium

Klorida (NaCl), Kalium Klorida (KCl), Kalsium Klorida (CaCl2). Klorida (NaCl), Kalium Klorida (KCl), Kalsium Klorida (CaCl2).

 Keadaan isotonis didapat dengan mengurangi kandungan NaCl dalam larutanKeadaan isotonis didapat dengan mengurangi kandungan NaCl dalam larutan

sesuai perhitungan tonisitas. sesuai perhitungan tonisitas.

 Larutan infuse harus bebas pirogen maka pada proses pembuatan memakai zatLarutan infuse harus bebas pirogen maka pada proses pembuatan memakai zat

karbon aktif untuk meneyrap pirogen karbon aktif untuk meneyrap pirogen

 Evaluasi yang dilakukan hanya uji kejernihan dan larutan infuse elektolit iniEvaluasi yang dilakukan hanya uji kejernihan dan larutan infuse elektolit ini

terlihat jernih dan tidak terlihat adanya partikel melayang. terlihat jernih dan tidak terlihat adanya partikel melayang.

DAPTAR PUSTAKA DAPTAR PUSTAKA

Anief, Moh.

Anief, Moh. Ilmu Meracik Obat  Ilmu Meracik Obat . 2004. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. 2004. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press Anonim. 1995.

Anonim. 1995. Farmakope Indon Farmakope Indonesia Ed IV.esia Ed IV. Jakarta : Departemen Kesehatan Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Republik Indonesia Anonim. 1979.

Anonim. 1979. Farmakope Indon Farmakope Indonesia Ed III esia Ed III . Jakarta : departemen Kesehatan. Jakarta : departemen Kesehatan Republik Indonesia

Republik Indonesia Abdullah, pramono, Drs, Apt.

Abdullah, pramono, Drs, Apt. 2014.2014. Penuntun praktikum teknolog Penuntun praktikum teknologi sediaan steril i sediaan steril .. Bogor : STTIF

Bogor : STTIF Anonim. 1978.

(11)

Referensi

Dokumen terkait