• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan farmasetika sediaan steril Jurnal Vial

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "laporan farmasetika sediaan steril Jurnal Vial"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN II.1.1.. LLatatar ar BeBelalakakangng

Perkembangan teknologi farmasi saat ini sangat berperan aktif  Perkembangan teknologi farmasi saat ini sangat berperan aktif  dalam peningkatan kualitas produksi obat-obatan. Hal ini ditunjukkan dalam peningkatan kualitas produksi obat-obatan. Hal ini ditunjukkan den

dengan gan banbanyayaknyknya a sesediadiaan an obaobat-t-obaobatan tan yayang ng didisessesuauaikaikan n dendengangan kar

karaktakterierististik k dardari i zat zat aktaktif if obaobat, t, konkondisdisi i paspasien ien dadan n pepeninningkagkatatann kualitas obat dengan meminimalkan efek samping obat tanpa harus kualitas obat dengan meminimalkan efek samping obat tanpa harus mengurangi atau mengganggu kinerja dari zat aktif obat.

mengurangi atau mengganggu kinerja dari zat aktif obat. Se

Sekarkarang ang inini i berberbagbagai ai benbentutuk k sesediadiaan an obaobat t dapdapat at kitkita a jumjumpaipai dipasaran. Diantaranya adalah sediaan injeksi yang termasuk sediaan dipasaran. Diantaranya adalah sediaan injeksi yang termasuk sediaan steril. Disini kami membuat sediaan injeksi yang merupakan sediaan steril. Disini kami membuat sediaan injeksi yang merupakan sediaan yang sangat penting bagi dunia kesehatan. Karena pada keadaan sakit yang sangat penting bagi dunia kesehatan. Karena pada keadaan sakit yang dianggap kronis, pemberian obat minum sudah tidak maksimal yang dianggap kronis, pemberian obat minum sudah tidak maksimal la

lagi, gi, sehsehingingga ga perperlu lu dan dan sasangangat t penpentiting ng untuntuk uk dibdiberierikakan n sesediadiaanan injeksi, karena akan sangat membantu untuk mempercepat mengurangi injeksi, karena akan sangat membantu untuk mempercepat mengurangi rasa sakit pada pasien, sebab sediaan injeksi bekerja secara cepat, rasa sakit pada pasien, sebab sediaan injeksi bekerja secara cepat, dimana obat langsung masuk ke dalam pembuluh darah dan akan dimana obat langsung masuk ke dalam pembuluh darah dan akan  bekerja

 bekerja secara secara optimal optimal pada pada bagian bagian yang yang sakit. sakit. Sediaan Sediaan injeksiinjeksi me

(2)
(3)

Salah satu bentuk sediaan steril adalah sediaan parenteral. Sediaan Salah satu bentuk sediaan steril adalah sediaan parenteral. Sediaan ini merupakan sediaan yang

ini merupakan sediaan yang unik diantara bentuk-bentuk obat lainnya,unik diantara bentuk-bentuk obat lainnya, kare

karena na sedisediaan aan pareparenternteral al disudisuntikntikkan kan melmelalui alui kulikulit t atau atau memmembranbran mukosa ke bagian

mukosa ke bagian dalam tubuh. Karena sediaan ini mengelakkan garisdalam tubuh. Karena sediaan ini mengelakkan garis  pertahanan

 pertahanan pertama pertama dari dari tubuh tubuh yang yang paling paling efisien, efisien, yakni yakni membranmembran kul

kulit it dadan n mumukoskosa, a, sedsediaiaan an tertersebsebut ut haharus rus bebbebas as dardari i konkontamtaminainasisi mi

mikrkroba oba dadan n dardari i komkomponponen en toktoksik sik dan dan haharus rus memmempunpunyayai i titingkngkatat kem

kemurniurnian an yang tinggi. Semua yang tinggi. Semua kompkomponen onen dan dan prosproses es yang yang terterlibalibatt dal

dalam am pepenynyediediaan aan proproduk duk inini i haharus rus didipilpilih ih dan dan dirdirancancang ang untuntuk uk  men

menghilghilangkangkan an semsemua ua jenijenis s kontkontamiaminasi nasi secsecara ara fisifisik, k, kimkimia, ia, atauatau mikrobiologi.

mikrobiologi. Pro

Produk duk stersteril il sepeseperti rti sedisediaan aan pareparenternteral al bisa bisa dibediberikarikan n dengdenganan  berbagai

 berbagai rute. rute. Salah Salah satu satu contoh contoh sediaan sediaan parenteral parenteral yaitu yaitu injeksi injeksi dosisdosis ganda atau ial. Pada umumnya pemberian secara parenteral dilakukan ganda atau ial. Pada umumnya pemberian secara parenteral dilakukan  bila

 bila diinginkan diinginkan kerja kerja obat obat yang yang lebih lebih cepat, cepat, seperti seperti pada pada keadaankeadaan ga!at, bila penderita tidak dapat diajak bekerja sama dengan baik, ga!at, bila penderita tidak dapat diajak bekerja sama dengan baik, tidak sadar, tidak dapat atau tidak tahan menerima pengobatan secara tidak sadar, tidak dapat atau tidak tahan menerima pengobatan secara oral atau bila obat tersebut tidak efektif dengan cara pemberian yang oral atau bila obat tersebut tidak efektif dengan cara pemberian yang lain. "njeksi dosis ganda diracik dengan melarutkan, mengemulsikan, lain. "njeksi dosis ganda diracik dengan melarutkan, mengemulsikan, atau mensuspensikan sejumlah obat ke dalam sejumlah pelarut, atau atau mensuspensikan sejumlah obat ke dalam sejumlah pelarut, atau dengan mengisikan sejumlah obat ke dalam !adah dosis ganda atau dengan mengisikan sejumlah obat ke dalam !adah dosis ganda atau

(4)

 I.2

 I.2.. MaMaksksud dud dan Tan Tuujujuanan

#dapun

#dapun tujuan tujuan dari dari percobaan percobaan ini ini adalah adalah sebagai sebagai berikut berikut $$ %.

%. &n&ntutuk k memengngetetahahui ui dadan n mememamahahami mi cacara ra memeraracicik k dadan n memembmbuauatt sediaan steril, khususnya pada percobaan ini adalah injeksi ial. sediaan steril, khususnya pada percobaan ini adalah injeksi ial. '.

(5)

BAB II BAB II FORMULA FORMULA

II

II.1.1 MaMastster er FFrr!u!ulala a.

a. TTHIHIAMAMININE E HH"l"l (

() ) **hhiiaammiin n HH++ll %%  mmgg 

eettiil l PPaarraabbeeaann ,,' '   /a 0D*

 /a 0D*# # ,1 ,1  #

#..PP.." " aadd %%  mm22 Pro $ #ndi 3De!asa4

Pro $ #ndi 3De!asa4 #. P$RIDO%INE #. P$RIDO%INE

(

() ) PPyyrriiddoo55iinnee %%11  mmgg 

eettiil l PPaarraabbeeaann ,,6 6   /a 0D*

 /a 0D*# # % %  #

#..PP.." " aadd %%  mm22 Pro $ #ndi 3De!asa4

(6)

II.2 (elengka)an Rese) a. THIAMINE H"l

 AKADEMI FARMASI BINA HUSADA () (iboflain ' mg

etil Parabean ,' 

 /a 0D*# ,1 

#.P." ad % m2 Pro $ #ndi 3De!asa4

dr. (io

S"P. % ) "D" ) '7

82. #srama Haji /o.%1 Kendari *elp. 9% - 6%%%:7  /o. 6 Kendari, '1-%-'%1 () *hiamin H+l % mg etil Parabean ,'   /a 0D*# ,1  #.P." ad % m2 Pro $ #ndi  &mur $ De!asa

#lamat$ 82. (ambutan /o.% Kendari Ket $

 /o 3/omero4 ; /omor

(7)

#.P$RIDO%INE

dr. (io

S"P. % ) "D" ) '7

82. #srama Haji /o.%1 Kendari *elp. 9% - 6%%%:7  /o. 6 Kendari, '1-%-'%1 () Pyrido5ine %1 mg etil Parabean ,6   /a 0D*# %  #.P." ad % m2 Pro $ #ndi  &mur $ De!asa

(8)

&. RIBOFLA'IN

 AKADEMI FARMASI BINA HUSADA Ket $

 /o 3/omero4 ; /omor

( 3(acipe4 ; #mbillah

Pro 3Pronum4 ; untuk

#.P." 3#<ua Pro "njeksi4 ; #<ua untuk injeksi

dr. (io

S"P. % ) "D" ) '7

82. #srama Haji /o.%1 Kendari *elp. 9% - 6%%%:7  /o. 6 Kendari, '1-%-'%1 () (iboflain ' mg etil Parabean ,'   /a 0D*# ,1 #.P." ad % m2 Pro $ #ndi

(9)

Ket $

(10)

II.* Alasan Penggunaan Ba+an

II.*.1. Penggunaan Ba+an Akt,-  %. *hiamin H+l

*hiamin H+l atau itamin =%, di dalam tubuh zat ini  bekerja sebagai zat aktifnya , yakni sebagai tiaminipirofosfat

3 ko-karboksilat) yang berfungsi sebagai ko-enzim dari karboksilase, yakni suatu enzim esensial pada metabolism karbohidrat dan pembentukan bio-energi dan insulin serta menstimulir pembentukan eritrosit dan berperan penting dalam regulasi ritme jantung serta berfungsinya susunan saraf  dengan baik.

"ndikasi $ Kekurangan >itamin =%, gangguan saraf,

nyeri urat saraf,radang urat saraf, rematik  sendi dan otot,skiatika, letih setelah  bekerja keras, kurang nafsu makan, berat

(11)

 badan menurun, beri-beri, gangguan fungsi  jantung.

0fek samping $ *iamin tidak menimbulkan efek toksik bila diberikan peroral dan bila kelebihan tiamin cepat disekresi melalui urin.eskipun  jarang, reaksi anafilaktoid dapat terjadi setelah pemberian secara "> dosis besar   pada pasien yang sensitie , dan beberapa

diantaranya bersifat fatal.

Dosis $ Pada pencegahan dan defisiensi tiamin dengan dosis '- 1 mg)hari, untuk   pencegahan defisiensi 1-% mg 6 5 sehari,

Dosis besar parenteral 6 mg)hari.

'. Piridoksin

Piridoksin atau >itamin =:, dimana zat ini berperan  penting sebagai ko-enzim pada metabolisme protein dan asam-asam amino, juga mempunyai peranan pada  pengubahan triptofan melalui okstriptan menjadi serotonim serta memiliki peran kecil pada metabolism karbohidrat dan lemak.

(12)

"ndikasi $ Defisiensi, mual-muntah dan pada depresi  post-natal dan depresi akibat pil anti hamil,

menurunkan kadar homosistein.

0fek samping $ 8arang terjadi dan berupa reaksi alergi. Penggunaan lama dari 1 mg)hari dapat mencetuskan ata5ia dan neuropati serius,  begitu pula pada dosis tinggi dari '-: g

sehari.

Dosis $ ?ral selama terapi dengan antagonis  piridoksin %-% mg sehari, profilaksis '-% mg,mual hamil 1 mg dan pada depresi akibat pil antihami@l %'1 mg sehar selama A hari sebulan.pada schizophrenia $ % dd '1-1 mg. &ntuk menurunkan homosistein yang tinggi % dd '1 mg  bersama asam folat 1 mg.

(13)

Didalam tubuh riboflain diubah menjadi ' ko-enzim,  pertama r-/-s-at 3; flavin – mononukleotida,FMN),lalu

didalam hati menjadi flavin-adenin-dinukleotida (FAD) yang berperan pada sintesa dari antioksidansiafaal, antara lain glutation dan juga penting untuk pemeliharaan kesehata kulit 3bibir4, mata, otot, dan tulang.

"ndikasi $ Penggunaanya yang utama adalah untuk   pencegahan dan terapi defisiensi yang

sering menyertai pellagra atau defisiensi itamin = kompleks lainnya .

Dosis $ Pada defisiensi 1-% mg sehari,Profilaksis ' mg 3/a-fosfat4.

II.*.2. Penggunaan Ba+an Ta!#a+an

%. /atrium 0D*#, sebagai pengompleks dengan mengikat ion-ion logam sehingga dapat menghambat terjadinya reaksi oksidasi.

'. etil Parabean 3/ipagin4, sebagai bahan antimikroba atau bahan  penga!et.

6. #.P." digunakan sebagai cairan pemba!a 3pelarut4 dalam pembuatan sediaan injeksi dan sediaan steril.

(14)

BAB III

TIN0AUAN PUTA(A

III.I Landasan Ter,

Sterilisasi adalah proses yang dirancang untuk menciptakan keadaan steril. Secara tradisional keadaan steril adalah kondisi mutlak yang tercipta sebagai akibat penghancuran dan penghilangan semua mikroorganisme

(15)

hidup. Konsep ini menyatakan bah!a steril adalah istilah yang mempunyai kondisi konotasi relatif dan kemungkinan menciptakan kondisi mutlak bebas dari mikrorganisme hanya dapat diduga atas dapat  proyeksi kinetis angka kematian mikroba. 3 #nsel,%7@7 4.

Produk steril adalah sediaan terapetis dalam bentuk terbagi-bagi yang  bebas dari mikroorganisme hidup. Sediaan parenteral ini merupakan sediaan yang unik diantara bentuk obat terbagi-bagi, karena sediaan ini disuntikkan melalui kulit atau membran mukosa ke bagian dalam tubuh. Karena sediaan mengelakkan garis pertahanan pertama dari tubuh yang  paling efisien, yakni membran kulit dan mukosa. Sediaan tersebut harus  bebas dari kontaminasi mikroba dan dari komponen toksik dan harus mempunyai tingkat kemurniaan tinggi dan luar biasa. Semua komponen dan proses yang terlibat dalam penyediaan produk ini harus dipilih dan dirancang untuk menghilangkan semua jenis kontaminasi secara fisik, kimia atau mikrobiologi. 32achman,%7794.

>ial adalah salah satu !adah dari bentuk sediaan steril yang umumnya digunakan pada dosis ganda dan memiliki kapasitas atau olume ,1-% m2. >ial dapat berupa takaran tunggal atau ganda. Digunakan untuk me!adahi serbuk bahan obat, larutan atau suspensi dengan olume sebanyak 1 m2 atau lebih besar. =ila diperdagangan, botol

(16)

ini ditutup dengan sejenis logam yang dapat dirobek atau ditembus oleh  jarum injeksi untuk menghisap cairan injeksi. 3>oight,%7794.

Syarat-syarat untuk injeksi ial 3Syamsuni,':4 $

%. Steril, yaitu sediaan ial harus bebas dari mikroorganime yang bersifat  patogen yang dapat mengurangi khasiat sediaan ial.

'. =ebas bahan partikulat, yaitu bebas dari bahan asing atau bahan yang tidak larut agar tidak terjadi penyumbatan pada pembuluh darah saat digunakan.

6. engandung zat penga!et, sediaan ial memungkinkan pengambilan secara berulang. &ntuk itu, harus digunakan bahan penga!et untuk  mempertahankan khasiat zat aktif.

9. Stabil, tidak berubah khasiat obat setelah pengambilan obat setelah  pengambilan secara berulang kali dan tidak berubah bentuk atau pH

dari sediaan ial.

1. Harus isotonis, sediaan ial merupakan sediaan parenteral. &ntuk itu, sediaan ial harus isotonis atau sesuai dengan pH darah agar tidak  terjadi hipertonis 3penyempitan pembuluh darah4 atau hipotonis 3Pembesaran pembuluh darah4 yang dapat menyebabkan pecahnya  pembuluh darah.

(17)

III.2 Ura,an Ba+an

(18)

Sinonim $ * hiamin Hidroklorida ) >itamin =%

(umus olekul $ +%'H%A+"/9?S,H+2

Pemerian $ Hablur kecil atau serbuk hablur putih bau khas lemah mirip ragi rasa pahit.

Kelarutan $ udah larut dalam air, sukar larut dalam etanol 3714 P, praktis tidak larut dalam eter P dan dalam bensen P, larut dalam gliserol P.

Penyimpanan $ Dalam !adah tertutup rapat. *erlindung dari cahaya.

K)P $ #ntineuritikum, komponen itamin = kompleks. #ntineuritikum adalah bahan obat yang

 berfungsi menekan kerja sistem syaraf pusat. '. P"("D?KS"/ H+2 3 B" 0disi """ Hal. 19% 4

 /ama resmi $ PC("D?E"/" HCD(?+H2?("D&

 /ama sinonim $ Piridoksina hidroklorida, itamin =:

(umus molekul $ +@H%% /?6. H+l

=erat molekul $ '1,:9

Pemerian $ Hablur putih atau tidak ber!arna, atau serbuk  hablur putih, tidak berbau, rasa asin.

(19)

Kelarutan $ udah larut dalam air, sukar larut dalam etanol 3714 P, praktis tidak larut dalam eter P

Penyimpanan $ Dalam !adah tertutup rapat, terlindung dari cahaya

Khasiat $ Komponen itamin =-kompleks

6. ("=?B2#>"/# 3 B" 0disi """ Hal. 11A 4

 /ama resmi $ ("=?B2#>"/&

 /ama sinonim $ (iboflain,>itamin ='

(umus molekul $ +%AH' /9?:

=erat molekul $ 6A:,6A

Pemerian $ Serbuk hablur, kuning sampai kuning jingga,  bau lemah agak pahit

Kelarutan $ Sangat sukar larut dalam air, dalam etanol 371 4 p dan dalam larutan natrium klorida isotonis,praktis tidak larut dalam kloroform p dan dalam eter p, sangat mudah larut dalam larutan alkali encer.

(20)

Penyimpanan $ Dalam !adah tertutup rapat, terlindung dari cahaya.

Khasiat $ Komponen itamin = kompleks. 9. 0*"2 P#(#=0/ 3 B" 0disi """ Hal. 6A@ 4

 /ama resmi $ 0*HC2"S P#(#=0/&

 /ama sinonim $ etil paraben, /ipagin

(umus molekul $ +@H@?6

=erat molekul $ %1',%1

Pemerian $ Serbuk hablur halus, putih, hampir tidak   berbau, tidak mempunyai rasa, kemudian

agak membakar diikuti rasa tebal.

Kelarutan $ 2arut dalam 1 bagian air, dalam '  bagian air mendidih, dalam 6,1 bagian etanol 3714P, dan dalam 6 bagian aseton P, mudah larut dalam eter P dan dalam larutan alkali hidroksida, larut dalam : bagian gliserol P  panas dan dalam 9 bagian minyak lemak 

nabati panas, jika didinginkan larutan tetap  jernih.

(21)

Khasiat $ Fat tambahan, zat penga!et 1. 0D*# 3Dirjen P? "> %7A7 $%7114

 /ama resmi $ 0*"20/ D"#"/# *0*(# #S0*#*

Sinonim $ 0D*#

()= $ +'H@ /') 7@,7:

Pemerian $ +airan jernih tidak ber!arna atau agak kuning,  bau seperti amoniak, bereaksi alkali kuat.

Kelarutan $ Dapat bercampur dengan air maupun dengan etanol.

Penyimpanan $ Dalam !adah tertutup

K)P $ Sebagai antioksidan

:. #G&# P(? "/80KS" 3 B% 0disi """ hal 7A 4  /ama resmi $ #G&# P(? "/80KS"

Sinonim $ #ir untuk injeksi

Pemerian $ Keasaman, kebebasan, ammonium, besi, tembaga, timbal, kalsium, klorida, nitrat sulfat,

(22)

Penyimpanan $ Dalam !adah tertutup kedap, jika dalam !adah tertutup kapas berlemak harus digunakan dalam !aktu 6 hari setelah pembuatan.

K)P $ Sebagai pelarut untuk injeksi.

BAB I'

METODE (ER0A I'. 1. Alat dan Ba+an

I'. 1. 1. Alat ang d,gunakan %. #utoklaf '. +orong 6. =atang pengaduk  9. =otol >ial % m2 1. elas kimia % m2 :. Sendok tanduk

(23)

A. *imbangan digital

I'. 1. 2. Ba+an ang d,gunakan %. #luminium Boil

'. #<ua Pro "njeksi

6. Kertas perkamen 9. /a 0D*# 1. /ipagin :. Piridoksin A. (iboflain @. *hiamin H+l

I'. 2. Per+,tungan Ba+an a. THIAMINE H"l

%. Peritungan *onisitas

B

=

0,52

−(b1

×∁

)

b2

(24)

,1' $ *itik beku cairan tubuh 3,1'I+4  b% $ P*= zat khasiat

 b' $ P*= zat tambahan 3/a+l ; ,1A:4 Diketahui $ P*= *hiamine H+l ; ,%6 &ntuk + ∁

=

  gram 100mL ∁

=

100mg 10mL ∁

=

100×10 10×10 ∁

=

1000mg 100mL ∁

=

1gram 100mL B

=

0,52

−(

0,13×1

)

0,576 B

=

0,52

0,13 0,576 B

=

0,677   gram 100mL  3Hipotonis4

(25)

&ntuk % m2 ; 0,677

100 ×10

=−

0,00677gram

=

6,77mg '. Perhitungan Kelebihan >olume &ntuk >ial

(umus $

(n × v

)

+6

Dibuat dalam 1 ial

>;

(n × v

)+

6 ;

(

5×10,5

)

+6 ; 1@,1 m2 6. Perhitungan =ahan $ %. *hiamin Hcl % mg ; ,% gram &ntuk 1 ial ; 0,1×58,5 10

=

0,585gram  3: gram4 '. etil Parabean ,'  ; 0,2×10 100  ; ,' gram &ntuk 1 ial ; 0,02×58,5 10

=

0,117gram

(26)

&ntuk 1 ial ; 0,005×58,5 10

=

0,02925gram 9. #P" ; 1@,1 −

(

0,6+0,117+0,02925

)

; 1@,1 J %,71 ; 1A,A1 m2 #. P$RIDO%INE %. Peritungan *onisitas B

=

0,52

−(b

1×∁

)

b2 Keterangan $

= $ =obot /a+l yang harus ditambahkan dalam satuan gram ,1' $ *itik beku cairan tubuh 3,1'I+4

 b% $ P*= zat khasiat

 b' $ P*= zat tambahan 3/a+l ; ,1A:4

Diketahui $ P*= Pyrido5ine ; ,%6 &ntuk +

(27)

=

  gram 100mL ∁

=

150mg 10mL ∁

=

150×10 10×10 ∁

=

1500mg 100mL ∁

=

1,5gram 100mL B

=

0,52

−(

0,13×1,5

)

0,576 B

=

0,52

0,195 0,576 B

=

0,564   gram 100mL  3Hipotonis4 &ntuk % m2 ; 0,564 100 ×10

=

0,0564gram

=

56,4mg

(28)

(umus $

(n × v

)

+6

Dibuat dalam 1 ial

>;

(n × v

)

+6 ;

(

5×10,5

)

+6 ; 1@,1 m2 6. Perhitungan =ahan $ %. Pyrido5ine %1 mg ;,%1 gram &ntuk 1 ial ; 0,15×58,5 10

=

0,8775gram '. etil Parabean ,6  ; 0,3×10 100  ; ,6 gram &ntuk 1 ial ; 0,03×58,5 10

=

0,755gram 6. /a. 0D*# %  ; 1×10 100  ; ,% gram &ntuk 1 ial ; 0,1×58,5 10

=

0,585gram 9. #P" ; 1@,1

(

0,8775

+

0,755

+

0,585

)

(29)

; 1@,1 J %,:6A1 ; 1:,@:'1 m2 &. RIBOFLA'IN %. Peritungan *onisitas B

=

0,52

−(b

1×∁

)

b2 Keterangan $

= $ =obot /a+l yang harus ditambahkan dalam satuan gram ,1' $ *itik beku cairan tubuh 3,1'I+4

 b% $ P*= zat khasiat

 b' $ P*= zat tambahan 3/a+l ; ,1A:4

Diketahui $ P*= (iboflain ; ,9 &ntuk +

=

  gram

(30)

=

200×10 10×10 ∁

=

2000mg 100mL ∁

=

2gram 100mL B

=

0,52

−(

0,04×2

)

0,576 B

=

0,52

0,08 0,576 B

=

0, 7638  gram 100mL  3Hipotonis4 &ntuk % m2 ; 0,7638 100 ×10

=

0,07638gram

=

76,38mg

'. Perhitungan Kelebihan >olume &ntuk >ial

(umus $

(n × v

)

+6

(31)

>;

(

n × v

)

+6 ;

(

5×10,5

)

+6 ; 1@,1 m2 6. Perhitungan =ahan $ %. (iboflain ' mg ; ,' gram &ntuk 1 ial ; 0,2×58,5 10

=

1,17gram '. etil Parabean ,'  ; 0,2×10 100  ; ,' gram &ntuk 1 ial ; 0,02×58,5 10

=

0,117gram 6. /a. 0D*# ,1  ; 0,05×10 100  ; ,1 gram &ntuk 1 ial ; 0,005×58,5 10 =0,0292gram 9. #P" ; 1@,1 −

(

1,17+0,117+0,0292

)

; 1@,1 J %,6%:'

(32)

I'. *. "ara (erja

a. THIAMINE H"l

%. Disiapkan alat dan bahan

'. Dilakukan sterilisasi pada semua alat yang digunakan dalam autoklaf. Kecuali kaca arloji dipanaskan dalam oen

6. Ditimbang semua bahan sesuai perhitungannya $

- *hiamin H+l ditimbang ,: gram pada kaca arloji

- etil Parabean ditimbang ,%%A gram pada kaca arloji

- /a. 0D*# ditimbang ,'7' gram pada ca!an porselin

- #P" sebanyak 1A,97 m2

9. Dilarutkan *hiamine H+l dengan sedikit #P", aduk sampai homogen 3larutan "4

1. Dilarutkan metal paraben dengan #P", aduk sampai homogen 3larutan ""4

(33)

:. Dilarutkan /a.0D*# dengan #P", aduk sampai homogen 3larutan """4

A. Dimasukkan larutan "" dan """ kedalam gelas kimia yang berisi larutan ".

@. Dicukupkan olumenya dengan #P".

7. Dimasukkan kedalam botol ial.

#. P$RIDO%INE

%. Disiapkan alat dan bahan

'. Dilakukan sterilisasi pada semua alat yang digunakan dalam autoklaf. Kecuali kaca arloji dipanaskan dalam oen

6. Ditimbang semua bahan sesuai perhitungannya $

- Pyrido5ine ditimbang ,@AA1 gram pada kaca arloji

- etil Parabean ditimbang ,A11 gram pada kaca arloji

(34)

9. Dilarutkan Pyrido5ine dengan sedikit #P", aduk sampai homogen 3larutan "4

1. Dilarutkan metal paraben dengan #P", aduk sampai homogen 3larutan ""4

:. Dilarutkan /a.0D*# dengan #P", aduk sampai homogen 3larutan """4

A. Dimasukkan larutan "" dan """ kedalam gelas kimia yang berisi larutan ".

@. Dicukupkan olumenya dengan #P".

7. Dimasukkan kedalam botol ial.

13 RIBOFLA'IN

%. Disiapkan alat dan bahan

'. Dilakukan sterilisasi pada semua alat yang digunakan dalam autoklaf. Kecuali kaca arloji dipanaskan dalam oen

(35)

- (iboflain ditimbang %,%Agram pada kaca arloji

- etil Parabean ditimbang ,%%A gram pada kaca arloji

- /a. 0D*# ditimbang ,'7' gram pada ca!an porselin

- #P" sebanyak 1A,%@6@ m2

9. Dilarutkan (iboflain dengan sedikit #P", aduk sampai homogen 3larutan "4

1. Dilarutkan metal paraben dengan #P", aduk sampai homogen 3larutan ""4

:. Dilarutkan /a.0D*# dengan #P", aduk sampai homogen 3larutan """4

A. Dimasukkan larutan "" dan """ kedalam gelas kimia yang berisi larutan ".

@. Dicukupkan olumenya dengan #P".

(36)

I'.4. PROEDUR TERILIAI

N Na!a Alat Metde ter,l,sas,

% =atang pengaduk   Disterilkan dalam oen dengan suhu %Ic selama ' jam

' =otol ial Disterilkan dalam autoklaf selama %1 menit pada suhu %'%Ic

6 +orong kaca Disterilkan di oen pada suhu %Ic selama ' jam

9 elas &kur   Disterilkan dalam autoklaf selama %1 menit pada suhu %'%Ic

1 elas Kimia Disterilkan dalam autoklaf selama %1 menit pada suhu %'%Ic

: Spoit Disterilkan dalam autoklaf selama %1 menit pada suhu %'%Ic

A 2abu &kur   Disterilkan dalam autoklaf selama %1 menit pada suhu %'%Ic

@ Kaca #rloji Disterilkan dalam oen dengan suhu %Ic selama ' jam

(37)

BAB ' PEMBAHAAN

Dalam percobaan kali ini, akan dibuat sediaan steril yaitu injeksi ial. *elah dibahas pada bab sebelumnya bah!a ial adalah !adah kedap udara yang memiliki penutup karet yang proses pengambilan isinya menggunakan jarum suntik tanpa harus membuka atau merusak penutup !adah tersebut. >ial adalah salah satu !adah dari sediaan steril yang umumnya digunakan pada dosis ganda yang memiliki kapasitas ,1 m2 J % m2.

Dalam pembuatan ial ini diperlukan ketelitian agar sediaan yang dibuat terhindar dari mikroba dan benda-benda asing lainnya ketelitian ini sangat diharapkan karena pada saat ial digunakan tidak akan menimbulkan rasa sakit akibat adanya partikulat yang ada dalam sediaan. Sama halnya dengan  pembuatan sediaan-sediaan steril lainya hal pertama yang dilakukan dalam  pembuatan ial ini adalah proses pensterilan alat-alat yang digunakan ke dalam autoklaf. Selain itu sterilisasi ruangan juga diperlukan agar sediaan tidak  terkonaminasi oleh bendaJbenda asing.

Dari praktikum ial ini dibuat, tiga jenis ial dengan bahan aktif masing-masing *hiamin H+l, Piridoksin H+l, dan (iboflain. Sebelum melakukan formulasi tutup ial harus dibebas sulfurkan, hal ini dilakukan karena sulfur  dalam bentuk sulfida menyebabkan efek aalisial dan kerusakan pada sistem

(38)

saraf pusat langsung. Karbon sulfida dapat merusak sebagian sistem saraf pusat  perifer dan homeopati.

*hiamin H+l atau itamin =%, di dalam tubuh zat ini bekerja sebagai zat aktifnya, yakni sebagai tiaminipirofosfat 3ko-karboksilat) yang berfungsi sebagai ko-enzim dari karboksilase, yakni suatu enzim esensial pada metabolisme karbohidrat dan pembentukan bioenergi dan insulin serta menstimulir pembentukan eritrosit dan berperan penting dalam regulasi ritme  jantung serta berfungsinya susunan saraf dengan baik.

Dalam memformulasi *hiamin H+l dilakukan penambahan zat tambahan. #dapun salah satu komposisinya adalah zat penga!et. &ntuk pengemasan injeksi dalam suatu ial dosis ganda, penga!et yang sesuai digunakan untuk  membunuh dan mencegah pertumbuhan mikroba manapun yang didapatkan selama pengambilan sediaan. Penga!et yang digunakan adalah metil paraben dengan konsentrasi ,1. #dapun bahan tambahan lainnya seperti bahan antioksidan yang digunakan /a 0D*# dengan konsentrasi ,', yang berfungsi untuk melindungi bahan aktif yang mudah teroksidasi.

Piridoksin atau >itamin =:, dimana zat ini berperan penting sebagai

ko-enzim pada metabolisme protein dan asam-asam amino, juga mempunyai  peranan pada pengubahan triptofan melalui okstriptan menjadi serotonim serta memiliki peran kecil pada metabolisme karbohidrat dan lemak. Dalam memformulasi Piridoksin H+l dilakukan penambahan zat tambahan. #dapun

(39)

salah satu komposisinya adalah zat penga!et yang digunakan untuk membunuh dan mencegah pertumbuhan mikroba. Penga!et yang digunakan adalah metil  paraben dengan konsentrasi ,6. #dapun bahan tambahan lainnya seperti  bahan antioksidan yang digunakan /a 0D*# dengan konsentrasi %, yang  berfungsi untuk melindungi bahan aktif yang mudah teroksidasi.

(iboflain pada penggunaanya yang utama adalah untuk pencegahan dan terapi defisiensi yang sering menyertai pelagra atau defisiensi itamin = kompleks lainnya. Dalam memformulasi (iboflain dilakukan penambahan zat tambahan. #dapun salah satu komposisinya adalah zat penga!et yang digunakan untuk membunuh dan mencegah pertumbuhan mikroba. Penga!et yang digunakan adalah metil paraben dengan konsentrasi ,1. #dapun bahan tambahan lainnya seperti bahan antioksidan yang digunakan /a 0D*# dengan konsentrasi ,', yang berfungsi untuk melindungi bahan aktif yang mudah teroksidasi.

Pada pembuatan ial dilakukan kelebihan olume sebanyak ,1 m2. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penguapan pada saat sterilisasi. Pada saat menutup !adah ial dengan menggunakan penutup karet dan dibungkus dengan aluminium foil dan diikat dengan menggunakan tali godam.

(40)

BAB 'I

PENUTUP A. (es,!)ulan

Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bah!a $

%. >ial 3flacon4 atau injeksi dosis ganda adalah injeksi yang dikemas dalam !adah kedap udara yang memungkinkan pengambilan berulang tanpa terjadi perubahan kekuatan, kualitas, atau kemurnian dari sisa obat yang tertinggal.

'. *iamin H+l memiliki indikasi bagi orang yang Kekurangan >itamin =%, gangguan saraf, nyeri urat saraf, radang urat saraf, rematik sendi dan otot, skiatika, letih setelah bekerja keras, kurang nafsu makan, berat badan menurun, beri-beri, gangguan fungsi jantung.

6. Piridoksin memiliki indikasi defisiensi, mual-muntah dan pada depresi  post-natal dan depresi akibat pil anti hamil, menurunkan kadar 

(41)

9. (iboflain memiliki indikasi yang utama adalah untuk pencegahan dan terapi defisiensi yang sering menyertai pellagra atau defisiensi itamin = kompleks lainnya .

B. aran

Diharapkan agar semua praktikan memakai masker, handscun, dan  penutup kepala saat membuat sediaan ial agar dapat terjaga kebersihan dan

kesterilan sediaan ial yang dibuat.

DAFTAR PUTA(A

#nsel,c.Ho!ard. %7@7. Pengaantar Bentuk Sediaan Farmasi8akarta $ &"-Press

Depkes (". %7A7. Farmako!e "ndonesia #disi """ . 8akarta$ Depkes (".

Depkes (". %771. Farmako!e "ndonesia #disi "$ . 8akarta$ Depkes (".

Syamsuni. ':. "lmu %ese!. 8akarta $ 0+

>oigt, (udolf. %779. Buku Pela&aran 'eknologi Farmasi. Cogyakarta$ adjah ada &niersity Press

(42)
(43)

INDIKASI, KONTRA INDIKASI, DOSIS Keterangan Lengkap Lihat Brosur Simpan di tempat Sejuk (1!"# !$ Ter%indung dari !aha&a 'ARS D)N*AN R)S)+ DOKT)R   MASITAFIN Injection

Dus Isi 5 Vial @ 10

Har us Dengan Res

M A S I T A F I N I n j e c t i o n

Dus Isi 5 Vial @ 10 mL

No- Reg # D"L 050(../A1 2a t c3 # .11015

,4- Dat e # !t o%er (016

D i  r o $ u ! s i o l e 3# )T- 2ina Husa$a Far ma " en$ar i 7 In$onesia

Dus Isi 5 Vial @ 10

M A S I T A F I I n j e c t i o

No- Reg # D"L 050(../A1 2 at c3 # .11015

(44)

-ASITA.IN / IN0)KSI

Netto  1 mL Tiap 1 mL -engandung 

Ri2o3%a4in # mg

Simpan pada suhu kamar

(di 2a5ah 67!$, ter%indung dari 8aha&a matahari %angsung

  N   o 9   B   a   t   8   h      6   1   1   ,   1      a   t   e      O   k   t   o   2   e   r   #   ,   1   

Referensi

Dokumen terkait

Tetes mata adalah sediaan steril berupa larutan atau suspensi atau larutan berminyak yang dimasukkan ke dalam mata atau succus konjungtiva dengan cara meneteskan

Drop atau guttae adalah sediaan cair berupa larutan, emulsi atau suspense dimaksudkan untuk obat dalam atau luar, digunakan dengan cara meneteskan menggunakan

Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan

Menurut FI III halaman 10: Tetes mata adalah sediaan steril yang berupa larutan atau suspensi yang digunaka dengan cara meneteskan obat pada selaput lendir mata disekitar kelopak

Semua bentuk sediaan yang diberikan secara parenteral, larutan optalmik dan beberapa alat medis yang digunakan dalam hubungannya dengan pemberian bahan yang harus steril, bebas

Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan, yang

pada saat membuat sediaan steril alat dan bahannya harus disterilisasi terlebih dahulu dengan berbagai macam cara untuk bahan dan alat tahan panas maka sterilisasi dilakukan dengan

Obat dapat diberikan kepada penderita yang sakit keras atau dalam keadaan koma Lebih mahal dari bentuk sediaan non steril hanya karena ketatnya persyaratan yang harus dipenuhi steril,