• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi pendekatan saintifik pada pembelajaran Bahasa Arab Kelas V di MI Nurul Huda 1 Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Implementasi pendekatan saintifik pada pembelajaran Bahasa Arab Kelas V di MI Nurul Huda 1 Malang"

Copied!
137
0
0

Teks penuh

(1)IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB KELAS V DI MI NURUL HUDA 1 MALANG. SKRIPSI. Oleh: Fitri Nur Aina NIM. 15140163. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG November, 2019.

(2)

(3) IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB KELAS V DI MI NURUL HUDA 1 MALANG SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Strata Satu Sarjana Pendidikan (S.Pd). Oleh: Fitri Nur Aina NIM. 15140163. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG November, 2019. i.

(4) ii.

(5) iii.

(6) HALAMAN PERSEMBAHAN. Segala puji dan syukur kepada Allah SWT, Shalawat dan salam kami tunjukkan kepada Nabi Muhammad SAW, Teriring do’a dan rasa syukur yang teramat dalam Ku persembahkan Karya ini Kepada: Kedua Orang Tuaku Ayahandaku tercinta H. Mustajab yang telah memberikan segalanya untukku dan Ibundaku tersayang Hj. Sri Marni yang pengorbanannya tak pernah lelah selalu mendo’akanku, mendukungku, memotivasiku dalam jalanku menuntut ilmu, yang bersusah payah dalam membesarkanku dan menjadikanku bisa sampai ke jenjang perguruan tinggi. Kakak dan Adikku Alifah Nur Aini dan M. Rizky Mubaroq yang selalu memberikan motivasi dan dukungan serta do’a selama penyusunan skripsi ini. Guru dan Dosenku Atas kerja keras dan jerih payah guru dan dosen yang telah membimbingku menunjukkan terangnya jalan ilmu kepadaku. Temanku Visda Aliyatul Azizah, Sohkibatus Suroudah dan Durrotul Maknuna yang selalu membantu aku dan memberi ide dalam mengerjakan skripsi ini. PGMI 2015 Banyak sekali pengalaman dan ilmu yang saya dapat selama 4 tahun bersama kalian, khususnya teman-teman PGMI D yang selalu menghibur dan memberi semangat.. iv.

(7) MOTTO. ًّ‫ك أَنْ َز لْنَهُ ُح ْكماً َع َربِيا‬ َ ِ‫َو َك َذا ل‬ “Dan demikianlah, Kami telah menurunkan Al-Qur’an sebagai peraturan (yang benar) dalam Bahasa Arab”1 (Qs. Ar-Ra’du: 37). Darul Basyar, Al-Qur’anul Karim birrosmil utsman li maani bayani (Damaskus: Dar Ibnu Ashosoh 1224) hal 254. 1. v.

(8) vi.

(9) vii.

(10) KATA PENGANTAR. Segala puji syukur selalu kita panjatkan kepada Allah yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita sehingga atas rahmat dan hidayah-Nya, maka penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Implementasi Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran Bahasa Arab Kelas V di MI Nurul Huda 1 Malang.” Shalawat serta salam kita haturkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam yang terang benderang seperti sekarang ini. Semoga kita tergolong orang-orang yang beriman dan mendapat syafa’at dari beliau di akhirat kelak. Penulisan dan penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program studi di Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Dengan segala daya dan upaya serta bantuan, bimbingan maupun pengarahan dan hasil diskusi dari berbagai pihak dalam proses penulisan skripsi ini, maka dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan banyak terima kasih teriring do’a “Jazakumullah ahsanaljaza” kepada: 1. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Haris, M.Ag, selaku rektor Universitas Islam Negeri Malang yang telah memberikan izin kepada penulis untuk menuntut ilmu di Program Sarjana Pendidikan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. 2. Bapak Dr. H. Agus Maimun, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. 3. Bapak H. Ahmad Sholeh, M.Ag, selaku Ketua Jurusan PGMI Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. 4. Ibu Dr. Mamluataul Hasanah, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang dengan sabar membimbing dan mengarahkan penulis selama menjalankan studi serta dalam proses penyelesaian penulisan skripsi ini. 5. Ibu, Dr. Hj. Sulalah, M.Pd, selaku Dosen Wali penulis selama menempuh studi selama 8 (delapan) semester di Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.. viii.

(11) 6. Segenap dosen Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yang telah memberikan pelajaran, mendidik, membimbing, serta mengamalkan ilmunya dengan ikhlas. Semoga ilmu yang disampaikan bermanfaat dan berguna bagi penulis dan tanggung jawab selanjutnya. 7. Seluruh staf administrasi Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yang telah membantu dalam pelayanan akademik selama menimba ilmu. 8. Bapak Munir, S.Pd selaku Kepala Sekolah MI Nurul Huda 1 Malang, yang telah memberikan kesempatan untuk melakukan penelitian di lembaga yang dipimpin. 9. Bapak Utsman, S.Pd selaku Guru Bahasa Arab kelas V di MI Nurul Huda 1 Malang, yang bersedia membantu jalannya program penelitian dari awal hingga selesai. 10. Seluruh siswa dan siswi kelas V MI Nurul Huda 1 Malang, yang turut membantu jalannya program penelitian ini. 11. Ayah tercinta Mustajab dan Ibu tersayang Sri Marni yang telah memberikan banyak perhatian, nasihat, do’a dan dukungan baik moril maupun materil . 12. Teman-teman PGMI angkatan 2015 yang telah memotivasi dalam penulisan skripsi ini. Akhirnya dengan segala kekurangan dan kelebihan pada skripsi ini, diharapkan dapat memberikan sumbangan khazanah ilmu pengetahuan khususnya bagi pribadi penulis dan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan serta semua pihak yang memerlukan. Untuk itu penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya dan semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.. Malang, 2 November 2019 Penulis. Fitri Nur Aina. ix.

(12) PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN Penulisan transliterasi Arab-Latin dalam skripsi ini menggunakan pedoman transliterasi berdasarkan keputusan bersama Menteri Agama RI dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI no. 158 tahun 1987 dan no. 0543 b/U/1987 yang secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut: A. Huruf ‫ا‬. =a. ‫ز‬. ‫ب‬. =b. ‫= س‬s. ‫ك‬. =k. ‫ت‬. =t. ‫ = ش‬sy. ‫ل‬. =l. ‫ث‬. = ts. ‫ = ص‬sh. ‫م‬. =m. ‫ج‬. =j. ‫ = ض‬dl. ‫ن‬. =n. ‫ح‬. =h. ‫ط‬. = th. ‫و‬. =w. ‫خ‬. = kh. ‫ظ‬. = zh. ‫ھ‬. =h. ‫د‬. =d. ‫ع‬. =‘. ‫ء‬. =,. ‫ذ‬. = dz. ‫غ‬. = gh. ‫= ي‬y. ‫ر‬. =r. ‫ف‬. =f. B. Vocal Panjang. ‫= ق‬q. =z. C.. Vokal Diftong. Vokal (a) panjang= â. ْ‫ٲَو‬. Vokal (i) panjang= î. ْ‫ = ٲَي‬ay. Vokal (u) panjang= û. ْ‫اُو‬. = aw. =û. ْ‫ = اِي‬î. x.

(13) DAFTAR TABEL. Tabel 1.1 Originalitas Penelitian ........................................................................... 10 Tabel 2.1 Rumusan Indikator yang dikaitkan dengan Tingkat Kompetensi ......... 22 Tabel 2.2 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar ............................................... 32 Tabel 4.1 Aspek Penilaian Pengetahuan ............................................................... 60 Tabel 4.2 Aspek Penilaian Sikap dalam Kegiatan Menanya ................................ 61. xi.

(14) DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1 Setelah wawancara dengan kepala sekolah ....................................... 48 Gambar 4.2 RPP yang dikembangkan guru ......................................................... 49 Gambar 4.3 Wawancara dengan guru Bahasa Arab/Waka ................................... 50 Gambar 4.4 Benda-benda yang diamati siswa ...................................................... 52 Gambar 4.5 Kegiatan mengamati .......................................................................... 53 Gambar 4.6 Pertanyaan yang diajukan guru ......................................................... 54 Gambar 4.7 Kegiatan menanya ............................................................................. 54 Gambar 4.8 Kegiatan mencoba ............................................................................ 56 Gambar 4.9 Kegiatan mengkomunikasikan .......................................................... 57. xii.

(15) DAFTAR LAMPIRAN. 1. Lampiran I. : Surat Izin Penelitian. 2. Lampiran II. : Surat Telah Melakukan Penelitian. 3. Lampiran III : Bukti Konsultasi 4. Lampiran IV : Silabus 5. Lampiran V. : RPP. 6. Lampiran VI : Transkip Wawancara 7. Lampiran VII : Dokumentasi 8. Lampiran VIII : Biodata Mahasiswa. xiii.

(16) DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ....................................................................... iv HALAMAN MOTTO ....................................................................................... v HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING ................................................. vi HALAMAN SURAT PERNYATAAN ............................................................ vii KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN ............................................ x DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii DAFTAR ISI ...................................................................................................... xiv ABSTRAK ......................................................................................................... xvii BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................. 1 A. Latar Belakang ........................................................................................ 1 B. Fokus Penelitian ...................................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 5 D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 6 E. Orisinalitas Penelitian ............................................................................. 7 F. Definisi Istilah ......................................................................................... 11 G. Sistematika Pembahasan ......................................................................... 11 BAB II PERSPEKTIF TEORI ........................................................................ 13 A. Landasan Teori ........................................................................................ 13 1. Pendekatan Saintifik.......................................................................... 13 a. Pengertian Pendekatan Saintifik ................................................. 13 b. Karakteristik Pendekatan Saintifik.............................................. 14 c. Prinsip Pendekatan Saintifik ....................................................... 15 d. Perencanaan Pendekatan Saintifik .............................................. 15. xiv.

(17) e. Langkah-Langkah Pendekatan Saintifik ..................................... 22 2. Hakekat Bahasa Arab ........................................................................ 25 a. Pengertian Bahasa Arab .............................................................. 25 b. Urgensi Bahasa Arab................................................................... 27 c. Karakteristik Bahasa Arab .......................................................... 28 d. Ruang Lingkup Bahasa Arab ...................................................... 29 e. Pembelajaran Bahasa Arab di MI ............................................... 30 f. Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab Kelas V MI ......................... 32 B. Kerangka Berpikir ................................................................................... 34 BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 36 A. Pendekatan dan Jenis Penelitian.............................................................. 36 B. Kehadiran Peneliti ................................................................................... 37 C. Lokasi Penelitian ..................................................................................... 37 D. Data dan Sumber Data ............................................................................ 38 E. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 39 F. Analisis Data ........................................................................................... 41 G. Prosedur Penelitian.................................................................................. 43 BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN ............................. 44 A. Paparan Data ........................................................................................... 44 1. Profil Madrasah ................................................................................. 44 2. Visi dan Misi ..................................................................................... 44 3. Tujuan Pendidikan ............................................................................ 45 4. Struktur Organisasi ........................................................................... 46 B. Hasil Penelitian ....................................................................................... 47 1. Perencanaan Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran Bahasa Arab Kelas V di MI Nurul Huda 1 Malang.......................................................... 47 2. Pelaksanaan Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran Bahasa Arab Kelas V di MI Nurul Huda 1 Malang.......................................................... 50 3. Evaluasi Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran Bahasa Arab Kelas V di MI Nurul Huda 1 Malang.............................................................. 58. xv.

(18) BAB V PEMBAHASAN ................................................................................... 64 A. Perencanaan Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran Bahasa Arab Kelas V di MI Nurul Huda 1 Malang.................................................................. 64. B. Pelaksanaan Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran Bahasa Arab Kelas V di MI Nurul Huda 1 Malang.................................................................... 67 C. Evaluasi Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran Bahasa Arab Kelas V di MI Nurul Huda 1 Malang.............................................................................. 73 BAB VI PENUTUP ........................................................................................... 78 A. Kesimpulan ............................................................................................. 78 B. Saran ........................................................................................................ 78 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN. xvi.

(19) ABSTRAK Aina, Fitri Nur. 2019. Implementasi Pendekatan Saintifik pada Pembelaajran Bahasa Arab Kelas V di MI Nurul Huda 1 Malang. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Pembimbing Skripsi: Dr. Mamluatul Hasanah, M.Pd. Pelaksanaan kurikulum 2013 sebagian besar terletak pada kinerja guru sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran dikelas. Sehingga segala sesuatu yang berkaitan dengan kurikulum 2013 harus dipersiapkan dengan komprehensif. Salah satunya dalam menerapkan pendekatan pembelajaran. Dalam kurikulum 2013, pemerintah menghadirkan pendekatan saintifik yang harus diterapkan oleh guru dalam pembelaran dikelas. Namun kenyataanya tidak semua guru faham dengan pendekatan saintifik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mendeksripsikan: (1) Perencanaan pendekatan saintifik pada pembelajaran Bahasa Arab (2) Pelaksanaan pendekatan saintifik pada pembelaajran Bahasa Arab (3) Evaluasi pendekatan saintifik pada pembelajaran Bahasa Arab. Metode yang digunakan adalah pendekatan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Instrument kunci adalah peneliti sendiri dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Data analisis dengan cara mereduksi data, memaparkan data dan menarik kesimpulan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Perencanaan yang dilakukan di MI Nurul Huda 1 Malang ini guru mengembangkan RPP dari silabus dan RPP pemerintah dengan menguraikan langkah-langkah pendekatan saintifik. (2) Guru sudah melaksanakan kegiatan pembelajaran pendekatan saintifik melalui langkahlangkah 5 M yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan. Mengingat pembelajaran Bahasa Arab memiliki pendekatan dan metode tersendiri. (3) Evaluasi atau penilaian yang dilakukan guru dalam menerapkan pendekatan saintifik untuk mengetahui hasil dari pembelajaran sudah dilakukan. Kata Kunci: Pendekatan Saintifik, Bahasa Arab. xvii.

(20) ABSTRACT Aina, Fitri Nur. 2019. Implementation of Scientific Approach Arabic Language Learning at Class V MI Nurul Huda 1 Malang. Thesis. Education Department of Madrasah Ibtidaiyah, Faculty of Tarbiyah and teacher Training, Maulana Malik Ibrahim State Islamic University of Malang. Thesis supervisor: Dr. Mamluatul Hasanah, M.Pd. The Implementation of the 2013 curriculum was mostly focused on teacher performance as a facilitator in classroom learning activities. So, everything related to the 2013 currivulum must be prepared comprehensively. One of them is in applying the learning approach. In the 2013 curriculum, the government presented a scientific approach that must be applied by teachers in classroom learning. However, the fact is that not all teachers understand a scientific approach. The purpose of this study is to find out and describe: (1) Planning a scientific approach to Learning Arabic (2) Implementing a scientific approach to Learning Arabic and (3) Evaluating a scientific approach ro Learning Arabic. The method used is a qualitative research approach with descriptive research type. The key instruments are the researches themselves. Data collection techniques used were observation, interviews and documentation. Data were analyzed by reducing and describing data, and drawing conclusions. The results of this study indicate that: (1) Planning that was carried out in MI Nurul Huda 1 Malang. The teacher developed the lesson plan from syllabus and RPP by outlining the steps of the scientific approach (2) The teacher has not carried out learning activities with an approach through 5 M namely: observing, asking, trying, reasoning and communicating. Considering Arabic learning has its own approach and method (3) Evaluations or assassments made by teachers in applying a scientific approach to find out the results of learning have not been fully carried out. Keyword: Arabic, Scientific Approach. xviii.

(21) ‫مستخلصْالبحثْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْْ‬. ‫عين‪ ،‬فطرنور‪ .9102 .‬تنفيذ المنهج العلمي في تعليم اللغة العربية من الفصل الخامس في المدرسة‬ ‫اإلبتدائية نور الهدى ‪ 0‬ماالنج‪ .‬البحث الجامعي‪ .‬قسم تعليم معلم المدرسة اإلبتدائية‪ .‬كلية‬ ‫علوم التربية والتعليم‪ .‬جامعة موالنا مالك إبراهيم الحكومية اإلسالمية بماالنج‪ .‬المشرفة‪:‬‬ ‫الدكتورة الحاجة مملوءة الحسنة الماجستير‪.‬‬ ‫يقع تنفيذ منهج عام ‪ 9102‬في اجراء المعلم كميسر أنشطة التعلم في الفصل‪ .‬لذلك يجب‬ ‫إعداد كل ما يتعلق بمنهج ‪ 9102‬شامال‪ .‬واحد منهم في تطبيق مدخل التعلم‪ .‬في المنهج الدراسي‬ ‫منهجا علميًا يجب تطبيقه من قبل المعلمين في تعلم الفصول‬ ‫لعام ‪ ،9102‬قدمت الحكومة ً‬ ‫الدراسية‪ .‬ومع ذلك‪ ،‬فإن الحقيقة هي ليس كل المعلمين يفهمون المنهج العلمي‪.‬‬ ‫الغرض من هذه الدراسة هو لمعرفة ووصف‪ )0( :‬تخطيط المنهج العلمي لتعلم اللغة العربية؛‬ ‫(‪ )9‬تنفيذ النهج العلمي لتعلم اللغة العربية؛ (‪ )2‬تقييم األساليب العلمية لتعلم اللغة العربية‪.‬‬ ‫استخدم هذا البحث بالمدخل الكيفي ومنهجه الوصفي‪ .‬األدوات الرئيسية هي الباحثة بنفسها‬ ‫وتقنيات لجمع البيانات المستخدمة هي المالحظة والمقابلة والتوثيق‪ .‬كان تحليل البيانات عن طريق‬ ‫حد البيانات ووصفها واستخالص النتائج‪.‬‬ ‫جيدا في دراسة‬ ‫نتائج هذا البحث كما يلي‪ )0( :‬لقد خطط المعلم لتعلم المنهج العلمي ً‬ ‫خطط المنهج والدروس من خالل تحديد خطوات المنهج العلمي؛ (‪ )9‬قام المعلم بأنشطة تعليمية‬ ‫باستخدام منهج من خالل المالحظة والساال والمحاولة والتفكير والتواصل؛ (‪ )2‬قام المعلم بالتقويم‬ ‫في تطبيق المناهج العلمية لتحديد نتائج التعلم كامال‪ ,‬منه تقويم المواقف والمعرفة والمهارات‪.‬‬ ‫الكلمات المفتاحية‪ :‬المنهج العلمي‪ ،‬اللغة العربية‪.‬‬. ‫‪xix‬‬.

(22) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan bahwa (1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan dan (2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayai.2 Berdasarkan pasal diatas warga negara Indonesia wajib mendapatkan pendidikan selama 12 tahun. Pembelajaran berbasis pendekatan saintifik itu lebih efektif hasilnya dibandingkan dengan pembelajaran tradisional. Hal tersebut sesuai dengan tujuan kurikulum 2013, yaitu untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga Negara yang produktif, kreatif, inovator, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.3 Pada kenyataanya setiap kurikulum memiliki kekurangan dan perlu adanya evaluasi serta perbaikan agar tujuan pendidikan tercapai dengan baik. Perubahan kurikulum yang dilakukan oleh pemerintah adalah untuk perbaikan sistem pendidikan. Dan banyak sekali terjadinya perubahan kurikulum,. disamping. alasan. kurikulum. sebelumnya. yang. harus. disempurnakan karena adanya kekurangan, akan tetapi yang paling penting adalah agar kurikulum yang akan diterapkan mampu menjawab tantangan. 2. Mulyono, Konsep Pembiayaan Pendidikan (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), hal 21 Kamisah Oeman dkk, Sikap Sains dan Sikap Saintifik di Kalangan Pelajar Sains di Malasyia Jurnal Pendidikan No.32 tahun 2007, hal 40 3. 1.

(23) 2. zaman yang semakin modern dan untuk mempersiapkan peserta didik agar mampu bersaing dengan segala kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.4 Pembelajaran kurikulum 2013 dilaksanakan menggunakan pendekatan saintifik atau pendekatan ilmiah. Dalam proses pembelajaran harus memiliki tiga ranah yakni sikap, pengetahuan dan keterampilan. Pendekatan saintifik ranah sikap mengaitkan materi ajar agar peserta didik mengetahui tentang “mengapa”, ranah pengetahuan mengaitkan materi ajar agar peserta didik mengetahui tentang “apa”, sedangkan dalam ranah keterampilan mengaitkan materi ajar agar peserta didik mengetahui tentang “bagaimana”.5 Pada umumnya semua pembelajaran membutuhkan pendekatan dalam mengajar dan belajar, tidak lain halnya dengan pembelajaran Bahasa Arab merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib dipelajari mulai dari Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan Aliyah. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik terdiri dari kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba dan mengkomunikasikan hasil dari pembelajaran. Selain itu, pendekatan saintifik juga bermanfaat bagi peserta didik dalam hal kepekaan peserta didik terhadap problematika yang ada, melalui pendekatan ini peserta didik akan dibiasakan untuk mengumpulkan sejumlah informasi seperti yang telah dikatakan diatas. Dengan keluasan pengetahuan yang diperolehnya maka peserta didik akan memiliki rasa percaya diri yang tinggi selama proses pembelajaran. Rasa percaya diri ini merupakan hal yang. 4 Eka Aprilia Permata Sari, Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Kurikulum 2013 pada Pembelajaran Sejarah. Jurna; Indonesia Journal of History Education, Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang. Vol 3 No 1 tahun 2014 5 Ibid, hal 12.

(24) 3. penting yang harus dimiliki peserta didik agar mereka berani melakukan berbagai aktivitas belajar.6 Pada tahun ini dimana sudah empat tahun lebih sejak diberlakukannya kurikulum. 2013. dengan. beberapa. kali. dilakukan. perubahan. dan. penyempurnaan yang belum sepenuhnya. Sekolah-sekolah menerapakan pembelajaran menggunakan kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik, dan ada beberapa sekolah yang sudah menggunakan kurikulum 2013 namun dalam pelaksanaanya belum memahami makna dan implementasi dalam penggunaan pendekatan saintifik, masih banyak guru SD/MI yang mengeluh belum siap menggunakan kurikulum 2013 sehingga dalam pembelajaran yang ada terkesan seadanya dan tanpa memperhatikan implementasi pendekatan saintifik yang benar. Pendekatan saintifik merupakan salah satu komponen pembelajaran yang diberlakukan pada kurikulum 2013 sehingga dapat dikatakan bahwa pendekatan saintifik merupakan ciri khas dari pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013. Pembelajaran berbasis pendekatan saintifik itu lebih efektif hasilnya dibandingkan dengan pembelajaran tradisional. Hal tersebut sesuai dengan tujuan kurikulum 2013 yaitu, mempersiapkan manusia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga Negara yang produktif, kreatif, inovatif. dan. afektif. serta. mampu. berkontribusi. pada. kehidupan. bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.7. 6 Heri Gunawan, Pendidikan Karakter (Konsep dan Implementasi, (Bandung: Alfabeta 2012), hal 63 7 Kunandar, Penilaian Autentik: Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013 (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), hal 16.

(25) 4. Pembelajaran Bahasa Arab di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Pembelajaran Bahasa Arab saat ini tidak hanya diajarkan di pondok pesantren saja akan tetapi di sekolah atau madrasah juga diajarkan pembelajaran Bahasa Arab, mulai dari tingkat SD/MI. sampai. perguruan. tinggi.. Guru-guru. perlu. meningkatkan. kemampuannya dalam memfasilitasi siswa agar terlatih berfikir logis, sistematis dan ilmiah. Tantangan ini memerlukan peningkatan keterampilan guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan ilmiah. Di MI Nurul Huda 1 Malang merupakan salah satu madrasah yang setelah lulus kebanyakan masuk pondok pesantren. Karena dimadrasah ini sistem atau program sekolahnya seperti pondok pesantren. Setiap pagi sebelum pembelajaran dimulai peserta didik mengaji dengan menggunakan metode ummi dengan kebiasaan seperti ini maka peserta didik terbiasa dengan mengucapkan Bahasa Arab seperti yang dikatakan guru Bahasa Arab sekaligus. waka. madrasah.. Namun. dalam. pembelajarannya. tetap. menggunakan kurikulum 2013 dengan pendekatan saintifik. Hanya saja untuk kelas 1 sampai 4 dalam pembelajaran Bahasa Arab peserta didik menggunakan buku pelajaran layaknya seperti dipondok pesantren. Guru Bahasa Arab dalam kegiatan pembelajaran, yang terampil sudah semestinya memahami tujuan pembelajaran. Diantaranya menguasai metode, menguasai materi pelajaran, mampu menggunakan media pembelajaran dengan efektif, mampu mengelola keragaman individu peserta didik di kelas dan mengevaluasi hasil belajar peserta didik dengan baik. Masalah yang.

(26) 5. dihadapi oleh guru Bahasa Arab ini tidak mungkin diselesaikan kecuali dengan perencanaan pembelajaran yang baik serta kreatifitas guru dalam mengelola dan melaksanakan pembelajaran sampai mengevaluasinya. Oleh karena itu, skripsi ini dibuat untuk mengupas bagaimana implementasi pendekatan saintifik pada pembelajaran Bahasa Arab. Disini peneliti tertarik membuat judul “Implementasi Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran Bahasa Arab Kelas V di MI Nurul Huda 1 Malang.” B. Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka peneliti mengambil rumusan masalah sebagai berikut: 1.. Bagaimana perencanaan pendekatan sainitifik pada pembelajaran Bahasa Arab kelas V di MI Nurul Huda 1 Malang?. 2.. Bagaiamana pelaksanaan pendekatan saintifik pada pembelajaran Bahasa Arab kelas V di MI Nurul Huda 1 Malang?. 3.. Bagaimana evaluasi pendekatan saintifik pada pembelajaran Bahasa Arab kelas V di MI Nurul Huda 1 Malang?. C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan dapat diketahui tujuan penelitian sebagai berikut: 1.. Untuk mengetahui perencanaan pendekatan saintifik pada pembelajaran Bahasa Arab kelas V di MI Nurul Huda 1 Malang. 2. Untuk. mengetahui. pelaksanaan. pendekatan. saintifik. pada. pembelajaran Bahasa Arab kelas V di MI Nurul Huda 1 Malang..

(27) 6. 3. Untuk mengetahui evaluasi pendekatan saintifik pada pembelajaran Bahasa Arab kelas V di MI Nurul Huda 1 Malang. D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat: 1. Secara Teoritis Hasil dari penelitian ini diorientasikan untuk khasanah keilmuan dan kepustakaan yang beraitan dengan pendekatan saintifik pada pembelajaran Bahasa Arab. 2. Secara Praktis a. Bagi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan untuk penelitian. selanjutnya. memberikan. hasil. penelitian. sumbangan. ini. diharapkan. pengetahuan. tentang. mengimplementasikan pendekatan saintifik pada pembelajaran Bahasa Arab. b. Bagi MI Nurul Huda Malang Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan sebagai pertimbangan bagi MI Nurul Huda 1 Malang khususnya sekolah-sekolah. lain. pada. umumnya. dalam. mengimplementasikan pendekatan saintifik pada pembelajaran Bahasa Arab. c. Bagi Guru Bahasa Arab.

(28) 7. Penelitian ini dapat menjadi pengetahuan agar guru Bahasa Arab dapat lebih kreatif dalam membuat suatu kegiatan pembelajaran Bahasa Arab dengan pendekatan saintifik. d. Bagi Siswa Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa pada pembelajaran Bahasa Arab dengan pendekatan saintifik. e. Bagi Peneliti Diharapkan dengan penelitian ini peneliti menambah wawasan dan pengetahuan yang luas dengan proses terjun dilapangan dapat menambah pengalaman dalam mencari informasi. E. Orisinilatias Penelitian Untuk membuktikan orisinalitas peneitian ini, peneliti melakukan penelurusan dengan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan judul penelitian ini, sebagai berikut: 1.. Skripsi Nikma Hasani, (2018) “Implementasi Pendekatan Saintifik pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 13 Bandar Lampung”.. Hasil. dari. penelitian. tersebut. dapat. disimpulkan. bahwasanya kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik belum berjalan dengan baik di SMP Bandar Lampung, karena dalam menggunakan pendekatan dengan 5 M hanya beberapa tahapan yang berjalan. Perbedaan dari skripsi diatas dengan peneliti yaitu skripsi diatas. menggunakan. subyek. siswa. SMP. sedangkan. peneliti.

(29) 8. menggunakan subyek siswa SD/MI. Persamaanya yaitu mnegkaji implementasi pendekatan saintifik.8 2.. Tesis. Widodo,. S.Pd.I. (2015). yang. berjudul. “Implementasi. Pembelajaran Saintifik dalam Pembelajaran Bahasa Arab Kelas I dan IV di MIN Yogyakarta II dan Ma’had Islamy Kotagede Yogyakarta”. Hasil dari penelitian tersebut dapat disimpulkan persamaan dalam proses pembelajaran di MIN Yogyakarta II dan MI Ma’had Al Islami terdapat pada penggunaan model pembelajaran yaitu cooperative learning, selain itu kedua madrasah memiliki persamaan dalam menggunakan metode pembelajaran yang dominan yakni ceramah dan diskusi. Perbedaan terdapat dalam sistem penilaian yang digunakan. Di MIN Yogyakarta menggunakan penilaian autentik sedangkan di MI Ma’had Al Islami menggunakan penilaian KTSP. Perbedaan dari tesis diatas dengan peneliti yaitu tesis diatas menggunakan pembelajaran saintifik seddangkan peneliti menggunakan pendekatan saintifik. Subyek yang diteliti dari tesisi diatas adalah Kelas I dan IV sedangkan peneliti Kelas V. Persamaanya yaitu mengkaji implementasi pendekatan saintifik.9 3.. Tesis, Muhammad Thariq Aziz, S.Pd.I (2015) yang berjudul “Implmenetasi Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Bahasa Arab di MAN Yogyaarta dan MAN Maguwuharjo”. Hasil dari penelitian. 8 Nikma Hasani”Implementasi Pendekatan Saintifik pada Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 13 Bandar Lampung” Skripsi 2018 9 Widodo, S.Pd.I “Implementasi Pembelajaran Saintifik dalam Pembelajaran Bahasa Arab Kelas I dan Kelas IV di MIN Yogyakarta II dan Ma’had Islamy Kotagede Yogyakarta” Tesis 2015.

(30) 9. tersebut dapat disimpulkan persamaan dalam proses pembelajaran di MAN Yogyakarta I dan MAN Maguwoharjo terdapat pada penggunaan model pembelajaran yaitu cooperative learning dan problem based learining, selain itu kedua madrasah ini memiliki persamaan dalam menggunakan metode pembelajaran yang dominan yaitu ceramah dan diskusi. Perbedaan yang terdapat antara kedua madrasah adalah kreatifitas dalam pembelajaran serta perbedaan dalam penilaian, di MAN Yogyakarta I menggunakan penilaian autentik sedangkan di MAN Maguwoharjo menggunakan penilaian KTSP. Perbedaan dari tesis diatas dengan peneliti yaitu tesis diatas menggunakan subyek siswa MAN sedangkan peneliti menggunakan subyek siswa SD/MI. Persamaanya yaitu mengkaji implementasi pendekatan saintifik.10 4.. Skripsi, Zenal Arifin, (2018) yang berjudul “Pendekatan Pembelajaran Saintifik pada Mata Pelajaran Bahasa Arab di Madrasah”. Hasil dari penelitian tersebut dapat disimpulkan Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup yang produktif, kreatif dan mampu berkontribusi dengan Negara dan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik sudah melakukan pembelajaran dengan 5 tahapan terlihat dari perencanaan sampai evaluasi . Perbedaan dari skripsi diatas dengan peneliti yaitu skripsi diatas menggunakan subyek siswa MTS sedangkan peneliti. Muhammad Thariq Aziz, S.Pd.I, “Implementasi Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Bahasa Arab di MAN Yogyakarta dan MAN Maguwoharjo” Tesis 2015 10.

(31) 10. menggunakan subyek siswa SD/MI. Persamaanya yaitu mengkaji implementasi pendekatan saintifik .11. Tabel 1.1 Orisinalitas Penelitian No. Nama Peneliti, Judul Persamaan Perbedaan Bentuk, Penerbit dan Tahun Penelitian 1. Nikma Hasani, Mengkaji Penelitian Implementasi Pendekatan tentang ini Saintifik pada Mata Implementasi difokuskan Pelajaran Pendidikan Pendekatan pada Agama Islam di SMP Saintifik. pendekatan Negeri Bandar Lampung, saintifik. Skripsi UIN Raden Intan Lampung, 2018. 2. Widodo, S.Pd.I, Mengkaji Penelitian Implementasi tentang ini Pembelajaran Saintifik Implementasi difokuskan dalam Pembelajaran Pendekatan pada Bahasa Arab Kelas I dan Saintifik. pendekatan IV di MIN Yogyakarta II saintifik. dan Ma’had Islamy Kotagede Yogyakarta. Tesis UIN Sunan Kalijaga, 2015. 3. Muhammad Thariq Aziz, Mengkaji Penelitian S.Pd.I, Implementasi tentang ini Pendekatan Saintifik Implementasi difokuskan dalam Pembelajaran Pendekatan pada Bahasa Arab di MAN Saintifik. pendekatan Yogyakarta dan MAN saintifik. Maguwoharjo. Tesis UIN Sunan Kalijaga, 2015. 4. Pendekatan Pembelajaran Mengkaji Penelitian Saintifik pada Mata tentang ini Pelajaran Bahasa Arab di Implementasi difokuskan Madrasah, Skripsi, IAIN Pendekatan di MTS. Kudus, 2018. Saintifik dan Mata Pelajaran Bahasa Arab.. Orisinalitas Penelitian Sasaran penelitian adalah pada MI Nurul Huda 1 Malang.. Sasaran penelitian adalah pada MI Nurul Huda 1 Malang.. Sasaran penelitian adalah pada MI Nurul Huda 1 Malang.. Sasaran penelitian adalah pada MI Nurul Huda 1 Malang.. Zaenal Arifin, “Pendekatan Pembelajaran Saintifik pada Mata Pelajaran Bahasa Arab di Madrasah” Skripsi 2018 11.

(32) 11. F. Definisi Istilah Untuk menghindari kemungkinan terjadinya penafsiran yang tidak sesuai dalam memahami skripsi ini, maka perlu penegasan istilah judul dalam penelitian ini, yaitu: a.. Pengertian Implementasi Implementasi adalah suatu proses penerapan ide, konsep dan kebijakan kurikulum dalam suatu aktivitas pembelajaran sehingga peserta didik menguasai seperangkat kompetensi tersebut dalam pembelajaran.. b.. Pengertian Pendekatan Saintifik Pendekatan saintifik adalah sebuah konsep proses pembelajaran yang diambil dari pendekatan ilmiah yang meliputi 5 M yakni, mengamati, menanya, menalar, mencoba dan mengkomunikasikan.. c.. Pengertian Pembelajaran Bahasa Arab Sebuah kalimat yang digunakan oleh orang arab untuk menyampaikan maksud serta tujuan mereka. Yakni Bahasa yang digunakan oleh bangsa-bangsa yang tinggal disekitar sungai tigris dan furat, daratan syiria dan jazirah arabia.. G. Sitematika Pembahasan Sistematika pembahasan dalam penelitian ini memuat suatu kerangka pemikiran yang dituangkan dalam 6 bab yang masing-masing bab memiliki sub bab tersendiri dan disusun secara sistematis. Urutan susunan penelitian ini adalah sebagai berikut:.

(33) 12. Bab pertama, mengemukakan uraian-uraian pendahuluan yakni latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, orisinalitas penelitian, definisi istilah dan sistematika pembahasan. Bab kedua, berisi kajian pustaka meliputi landasan teori yang memuat pembahasan umum tentang definisi pendekatan saintifik meliputi pengertian, karakteristik, prinsip-prinsip, perencanaan dan langkah-langkah umum pendekatan saintifik serta hakikat Bahasa Arab, tujuan, urgensi, karakteristik, ruang lingkup, pembelajaran Bahasa Arab di MI dan kerangka berfikir. Bab ketiga, berisi tentang metode penelitian yang memaparkan pendekatan dan jenis penelitian, kehadiran penelti, lokasi penelitian, data dan sumber data, analisis data, data dan prosedur penelitian. Bab keempat, berisi tentang paparan data dan hasil penelitian merupakan pemaparan yang mencakup lokasi penelitian: Profil Madrasah, Visi dan Misi MI Nurul Huda 1 Malang, Tujuan MI Nurul Huda 1 Malang, Struktur Organisasi dan Hasil Penelitian yang mencakup: Perencanaan pendekatan saintifik pada pebelajaran Bahasa Arab, Pelaksanaan pendekatan saintiifk pada pembelajaran Bahasa Arab dan Evaluasi pendekatan saintifik pada pembelajaran Bahasa Arab. Bab kelima, berisi tentang pembahasan hasil penelitian yang merupakan pembahasan terhadap temuan-temuan penelitian yang telah ditemukan dalam bab IV. Bab keenam, berisi tentang penutup dan merupakan bab terakhir dari skripsi dimana akan dimuat dua hal pokok yakni kesimpulan dan saran..

(34) 13. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1.. Pendekatan Saintifik. a.. Pengertian Pendekatan Saintifik Pendekatan saintifik berasal dari kata saint yang berarti ilmu. Maka pendekatan saintifik adalah pendekatan yang bersifat logis dan sistematis. Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam memahami berbagai materi dengan menggunakan pendekatan ilmiah, mengenal bahwa informasi dapat berasal dari mana saja dan tidak terpacu pada informasi guru. Implementasi kurikulum 2013 dengan menggunakan pendekatan saintifik dalam pembelajaran adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik dapat aktif dalam membangun konsep dan prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati, menanya, menalar, mencoba dan mengkomunikasikan konsep yang telah ditemukan. Oleh karena itu, pembelajaran yang diharapkan dapat tercipta untuk mendorong peserta didik dalam mencari tahu dari berbagai sumber melalui observasi dan bukan hanya diberi tahu.12 Pendekatan saintifik berkaitan erat dengan metode saintifik.13 Metode saintifik sangat relevan dengan tiga teori belajar yakni teori Brunner, teori. 12 Dr. M. Hosnan, Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam pembelajaran Abad 21 (Bogor: PT Ghalia Indonesia 2014), hal 34 13 Ridwan Abdullah sani, Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013 (Jakarta: PT Bumi Aksara 2014), hal 50.

(35) 14. Piaget dan teori Vygotsky. Dan yang relevan dari ketiga teori diatas adalah teori Brunner. Teori Brunner disebut juga teori dengan teori belajar penemuan. Terdapat empat pokok yang berkaitan dengan teori belajar Brunner (dalam Carin & Sund 1975). Pertama, individu hanya belajar dan mengembangkan pikirannya apabila ia menggunakan pikirannya. Kedua, dengan melakukan proses-proses kognitif dalam proses penemuan peserta didik akan memperoleh sensasi da kepuasan intelektual. Ketiga, salah satu cara agar bisa mempelajari teknik-teknik untuk melakukan penemuan. Keempat, dengan melakukan penemuan akan memperkuat ingatan. Empat hal diatas adalah selaras dengan proses kognitif yang diperlukan dalam pembelajaran pendekatan kognitif.14 b.. Karakteristik Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik Pembelajaran dengan pendekatan saintifik memiliki karateristik sebagai. berikut: 1) Berpusat pada siswa. 2) Melibatkan proses sains dalam membangun konsep dan prinsip. 3) Melibatkan proses-proses kognitif yang terpendam dalam merangsang perkembangan intelek, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi peserta didik. 4) Dapat mengembangkan karakteristik peserta didik. Pembelajaran saintifik terdapat beberapa tujuan pembelajaran yang didasarkan pada keunggulan pendekatan tersebut, diantaranya adalah:. 14. Ridwan Abdullah Sani, Ibid, hal 34.

(36) 15. 1) Untuk meningkatkan kemampuan inteligen peserta didik. 2) Untuk membentuk kemampuan peserta didik dalam penyelesaian problem secara sistematik. 3) Terwujudnya pembelajaran dimana peserta didik merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan. 4) Untuk mengembangkan karakter siswa. 5) Dan mendapatkan hasil belajar yang maksimal. c.. Prinsip-Prinsip Pembelajaran dengan Pendekatan Saintifik Kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik terdapat beberapa prinsip-prinsip sebagai berikut: 1) Kegiatan pembelajaran berpusat pada siswa. 2) Kegiatan pembelajaran membentuk peserta didik. 3) Kegiatan pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk membentuk konsep peserta didik. 4) Meningkatkan motivasi belajar peserta didik dan motivasi mengajar guru. 5) Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melatih kemampuan dalam berkomunikasi. 6) Adanya proses konfirmasi terhadap konsep yang dibangun peserta didik dalam struktur kognitifnya.. d.. Perencanaan Pembelajaran Pendekatan Saintifik Jika perencanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai sebuah prosedur. mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk mencapai kegiatan.

(37) 16. pembelajaran yang diinginkan, maka perencanaan pendekatan saintifik dapat diartikan sebuah prosedur mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk melaksanakan langkah-langkah yang terdapat dalam pendekatan saintifik agar sesuai dengan yang diharapkan. 1) Syarat perencanaan pembelajaran yang baik Perencanaan dan persiapan mengajar merupakan faktor yang penting dalam pelaksanakan kegiatan belajar mengajar oleh guru kepada anak didiknya. Agar proses pembelajaran terhadap anak didik berlangsung baik. Maka tergantung pada perencanaan persiapan mengajar yang dilakukan oleh guru harus baik pula, cermat dan sistematis.15 Perencanaan dan persiapan kegiatan pembelajaran berperan sebagai arah pelaksanaan pembelajaran maka dibutuhkan gagasan dan sikap guru yang kreatfi dalam menyusun perencanaan dan persiapan mengajar ini yang tidak hanya berkaitan dengan merancang bahan ajar atau materi pelajaran serta waktu pelaksanaan akan tetapi juga hal yang berkaitan didalamnya seperti penggunaan metode pembelajaran, pengembanagn gaya Bahasa, media belajar, pemanfaatan ruang sampai dengan alat evaluasi yang digunakan. Berikut ini adalah langkah-langkah mengembangkan gagasan dan sikap kreatif serta acuan bagi guru yang berkaitan dengan menyusun rencana atau persiapan mengajar yang baik.. 15. M. Hosnan, Pendekatan Saintifik dan Konstektual dalam Pembelajaran Abad 21 (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2014), hal 35.

(38) 17. 1) Menentukan bahan ajar atau materi pelajaran yang akan diberikan kepada siswa. 2) Menentukan tujuan pembelajaran dari masing-masing bahan ajar atau materi pelajaran yang akan disampaikan. 3) Memilih bahan ajar pelajaran yang dianggap sulit dan mudah diterima oleh siswa. 4) Menyimak waktu pembelajaran yang tersedia dan menentukan pengalokasian untuk menyampaikan materi pelajaran. Dan memberikan waktu yang lebih lama terhadap materi pelajaran yang dianggap sulit. 5) Memperhatikan. perbedaan. karakteristik. kemampuan. siswa.. Kelompokkan menurut kelompok siswa “pintar”, “sedang” dan “kurang”. Kelola kelas denganmemperhatikan perbedaan kelompok tersebut. 6) Memberikan perhatian khusus terhadap siswa yang dinilai memiliki kemampuan “sedang” dan “kurang”. 7) Merancang penggunaan gaya kreatif, komunikatif, sederhana dan mudah dicerna dalam penyampaian materi pembelajaran siswa. Hindarkan pemakaian Bahasa yang berbelit-belit, menyulitkan dan membosankan siswa. Dalam proses pembelajaran, gunakan Bahasa tubuh untuk menjelaskan materi pelajaran yang dapat menimbulkan ketertarikan dan kemudahan siswa untuk menerima pelajaran. Hindarkan penggunaan Bahasa tubuh yang terkesan over thinking dan membosankan..

(39) 18. 8) Merencanakan kebutuhan pemanfaatan media pembelajaran. 9) Merencanakan metode atau teknik pembelajaran yang ada serta kebutuhan pemanfaatannya. 10) Merencanakan bentuk-bentuk pemberian tugas kepada siswa yang berkaitan dengan penyampaian materi pelajaran. 11) Merencanakan penggunaan bentuk alat evaluasi pembelajaran, waktu dan tindakan yang diperlukan. 12) Menyusun. rencana. dan. persiapan. pembelajaran. serta. waktu. pelaksanaan pembelajaran (tahunan, mingguan dan harian) yang berisikan segenap hal diatas. Prosedur dalam mempersiapkan perencanaan pembelajaran yang baik tersebut tentunya dibutuhkan dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik, sehingga hal-hal yang dibutuhkan dalam setiap langkah tersebut harus sudah direncanakan terlebih dahulu baik berupa silabus, RPP, media ataupun sumber belajar. 1. Penyusunan Silabus Silabus merupakan suatu yang pokok dalam kegiatan pembelajaran. Sebab silabus digunakan sebagai bahan acuan dalam membuat dan mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran dikelas. Dengan adanya silabus seorang guru dapat mengetahui bagaimana akan melaksanakan pembelajaran yang baik, efektif dan efisien sehingga apa.

(40) 19. yang terjadi menjadi standar kompetensi lulusan yang ditetapkan dapat tercapai dengan maksimal.16 Berikut ini adalah ruang lingkup silabus yang dapat dijelaskan secara rinci, yakni: 1) Identitas mata pelajaran. 2) Identitas sekolah, meliputi nama satuan pendidikan atau kelas. 3) Kompetensi inti, merupakan gambaran secara katagorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan yang harus dipelajari siswa untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. 4) Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan terkait muatan atau mata pelajaran. 5) Materi pembelajaran adalah setiap materi ajar yang akan disampaikan dilakukan oleh guru dan siswa untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. 6) Kegiatan pembelajaran adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. 7) Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar siswa. 8) Alokasi waktu adalah beban waktu yang diberikan untuk setiap kompetensi yang akan dicapai.. 16. M.Fadlillah, Implementasi Kurikulum 2013, (Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2014), hal 135..

(41) 20. 9) Sumber belajar adalah merupakan rujukan dan bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa buku, media cetak, elektronik dan alam sekitar atau sumber belajar yang relevan. 2. Penyusunan RPP Rencana pelaksanaan pembelajaran atau yang lebih dikenal dengan RPP merupakan suatu bentuk perencanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran.17 RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran siswa dalam upaya mencapai Kompetensi dasar (KD). Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisisen, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan siswa.18 Penyusunan RPP dapat dimulai dari KD-3 dan KD-4 secara berpasangan kemudian mengintregasikan KD-1 dan KD-2 sebagai dampak proses pembelajaran yang diintregasikan secara khusus.19 a) Proses penyusunan RPP Komponen RPP dalam kurikulum 2013 diatur dalam Permendikbud No 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah, yakni mencakup hal-hal antara lain:. 17. M.Fadlillah, Ibid, hal 243 M. Hosnan, Ibid, hal 99 19 Ridwan Abdullah Sani, Ibid, hal 281 18.

(42) 21. 1) Identitas sekolah. 2) Identitas mata pelajaran. 3) Kelas/semester. 4) Materi pokok. 5) Alokasi waktu yang ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia dalam silabus dan KD yang harus dicapai. 6) Tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan. 7) Kompetensi dasar dan indikator pencapaian. 8) Materi pembelajaran yang memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur yang relevan dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator ketercapaian kompetensi. 9) Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa mencapai KD yang disesuaikan dengan karakteristik siswa dan KD yang akan dicapai. 10) Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pembelajaran. 11) Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak, elektronik dan alam sekitar atau sumber belajar yang relevan. 12) Langkah-langkah pembelajaran yang dilaksanakan melalui tahap pendahuluan, inti dan penutup..

(43) 22. 13) Penilaian hasil pembelajaran. b) Tahap penyusunan RPP 1) Menentukan indikator pencapaian kompetensi Indikator pencapaian kompetensi dijabarkan dari kompetensi dasar yang ditetapkan dalam kurikulum. Indikator tersebut harus mencakup kompetensi dalam ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan. Rumusan indikator pencapaian kompetensi harus dikaitkan dengan tingkat kompetensi, sebagai berikut:. Tabel 2.1 Rumusan Indikator yang dikaitkan dengan tingkat kompetensi Sikap Pengetahuan Keterampilan Menerima Mengingat Mengamati Menjalankan Menghargai Menanya Menghargai Menerapkan Mencoba Menghayati Menganalisis Menalar Mengamalkan Mengevaluasi Menyaji Mencipta. e.. Langkah-langkah Pendekatan Saintifik Proses pembelajaran pada kurikulum 2013 untuk semua jenjang menggunakan pendekatan saintifik (Scientific Approach). Pendekatan ilmiah dalam pembelajaran meliputi: 1. Mengamati Kegiatan pertama pada pendekatan saintifik adalah pada langkah pembelajaran mengamati. Mengamati adalah kegiatan belajar yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala-gejala psikis dengan jalan pengamatan. Dalam kegiatan mengamati mengutamakan.

(44) 23. kebermaknaan. proses. pembelajaran.. Kegiatan. mengamati. dalam. pembelajaran sebagaimana yang telah disampaikan oleh Permendikbud No 81 “Hendaklah guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan melihat menyimak, mendengar dan membaca”. Contoh: Peserta didik diminta guru untuk mengamati gambar kelas yang ada dibuku siswa dan menghubungkannya dengan hal-hal yang telah dipelajari dibab sebelumnya. Seperti nama benda yang ada disekolah dan lain sebagainya. Disini guru merangsang peserta didik untuk aktif berbicara mengemukakan pendapatnya. 2. Menanya Kegiatan kedua dalam pendekatan ilmiah adalah pada langkah pembelajaran menanya. Guru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, pengetahuan dan keterampilannya. Saat guru bertanya, pada saat itu guru membimbing peserta didik belajar dengan baik. Kegiatan menanya adalah dengan mengajukan pertanyaan tentang informasi yang belum dipahami dari apa yang telah diamati atau untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang telah diamati. Kompetensi yang dikembangkan adalah kreativitas rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran yang cerdas dan aktif. Kegiatan menanya dalam pembelajaran sebagaimana yang disampaikan dalam Permendikbud No 81 tahun 2013 “Bahwasanya mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak atau belum dipahami.

(45) 24. dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang telah diamati. Adapun kompetensi yang diharapkan dalam kegiatan ini adalah mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu dan kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran yang cerdas dan aktif. 3. Mencoba Kegiatan ketiga dalam pendekatan ilmiah adalah mengumpulkan informasi. Kegiatan ini dilakukan dengan menggali dan mengumpulkan informasi. dari. berbagai. sumber. melalui. berbagai. cara.. Dalam. Permendikbud No 81 tahun 2013 bahwasanya aktivitas mengumpulkan informasi dilakukan melalui eksperimen, membaca, mengamati dengan berbagai. cara.. Adapun. kompetensi. yang. diharapkan. adalah. mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, mampu berkomunikasi dan menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang telah dipelajari. Pada kegiatan ini peserta didik diharapkan dapat mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan gambar yang ada. Jika peserta didik mengalami kesulitan dalam mengungkapkan pertanyaan maka guru dapat memberikan panduan pertanyaan awal untuk kemudian dilanjutkan oleh peserta didik. 4. Menalar Kegiatan keempat dalam pendekatan ilmiah adalah menalar. Dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut oleh.

(46) 25. kurikulum 2013 untuk menggmbarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Penalaran adalah proses berpikir logis dan sistematis atas fakta yang empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh kesimpulan berupa pengetahuan. 5. Mengkomunikasikan Kegiatan kelima dalam pendekatan ilmiah adalah mengkomunikasikan. Pada tahapan ini peserta didik diharapkan dapat mengkomunikasikan hasil pekerjaanya baik individu atau kelompok yang telah disusun dengan baik. Kegiatan ini dapat diberikan klarifikasi oleh guru peserta didik mengetahui secara benar apa jawaban yang telah dikerjakan sudah benar atau perlu diperbaiki. Kegiatan mengkomunikasikan dalam kegiatan pembelajaran sebagaimana yang telah disampaikan oleh Permendikbud No 81 tahun 2013 “Bahwasanya menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, media dan lain-lain”. Adapun kompetensi dalam kegiatan ini adalah mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas serta mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar. 2.. Hakikat Bahasa Arab. a.. Pengertian Bahasa Arab Bahasa adalah alat komunikasi atau suatu alat untuk mengungkapkan isi hati individu kepada orang lain. Menurut Abdul Al-Majid Bahasa adalah.

(47) 26. kumpulan isyarat yang dipakai oleh orang-orang dalam mengungkapkan isi pikiran, perasaan dan keinginan.20 Dengan kata lain, Bahasa adalah suatu alat untuk mendeskripsikan isi pikiran atau tujuan dengan menggunakan struktur kalimat yang mudah dipahami orang lain. Sedangkan Bahasa Arab adalah sebuah kalimat yang digunakan oleh orang arab untuk menyampaikan maksud serta tujuan mereka. Bahasa Arab masuk dalam bagian Bahasa Smit yakni Bahasa yang digunakan oleh bangsa-bangsa yang tinggal disekitar sungai tigris dan furat, dataran syiria dan jazirah arabia.21 Bahasa Arab termasuk Bahasa yang mulianyakni Bahasa Al-Qur’an, sebagaimana firman Allah dalam surat Ar-Rum ayat 22:. ََ َ ُ َْ ُ َ َْ ُ َ ْ َّ ‫َوم ْن َء َاي ِت ِه َخ ْل ُق‬ ْ َ ْ َ ِ ‫الس َم َو‬ ‫ض َواخ ِتلف ال ِسن ِتك ْم َوال َو ِنك ْم ِا َّن ِفى ذ ِل َك َل َي ٍت‬ ِ ِ ‫ات واالر‬ ْ ‫ِلل َع ِل ِم ْي َن‬ Artinya: “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain-lain bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui” Dalam ayat tersebut terdapat satu frasa"‫ ْ"واختلفْالسنتكم‬yang artinya dan berlain-lain bahasamu, maksudnya adalah dengan adanya berbagai ragam macam Bahasa didunia ini merupakan sebuah pertanda kebesaran ilahi. 20 Chaidar Wasilah, Metodologi pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya), hal 8 21 Umi Mahmudah dan Abdul Wahab Rosyidi, Active Learning dalam Pembelajaran Bahasa Arab, Malang:UIN Malang Press 2008, hal 7.

(48) 27. Mengapa terjadi keragaman Bahasa? Dalam hal ini ada beberapa mufassir yang menjelaskan bahwa yang dimaksud dalam kataْ"‫ ْ"السنتكم‬adalah Allah SWT telah menciptakan lidah bagi manusia sebagai alat berbicara, sedangkan keragaman itu timbul karena lingkungan dimana seseorang tinggal berbeda-beda tempat. Keberagaman Bahasa dipengaruhi oleh lingkungan tampat tinggal dan tingkat kecerdasan dalam berpikir.22 Selain itu Bahasa Arab memiliki peranan yang sangat penting bagi umat Islam. Dikarenakan Bahasa Arab adalah Bahasa agama Islam. b.. Urgensi Bahasa Arab Dikatakan Bahasa Arab adalah Bahasa dunia internasional karena. menduduki posisi strategis antar berbagai Bahasa. Hal ini berimplikasi kepada urgenitas Bahasa Arab yang selalu berkembang setiap saat diera global ini. Urgensi Bahasa Arab tersebut dilatarbelakangi oleh beberapa sebab, sebagai berikut: 1) Bahasa Arab sebagai Bahasa Al-Qur’an Al-Karim, karena Al-Qur’an diturunkan dengan menggunakan Bahasa Arab yang dibutuhkan oleh setiap muslim-muslimah untuk membaca dan memahami Al-Qur’an. 2) Bahasa Arab sebagai Bahasa shalat karena setiap orang muslim melakukan sholat dengan menggunakan Bahasa Arab. Oleh karena itu, Bahasa Arab memiliki hubungan sinergis dengan rukun Islam yang mengakibatkan Bahasa Arab wajib bagi setiap muslim.. Abd. Wahab Rosyidi dan Mamluatul Ni’mah, Memahami Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa Arab, Malang:UIN Maliki Press 2011, hal 2-3 22.

(49) 28. 3) Bahasa Arab sebagai Bahasa Al-Hadits Al-Syarif, karena setiap muslim yang berkeinginan untuk membaca dan mencermati hasits harus memahami Bahasa Arab secara maksimal. 4) Bahasa Arab memiliki posisi strategis dalam pengembangan perekonomian Bahasa Arab. hal ini dibuktikan dengan melimpahnya minyak bumi dan pertambangan menjadikan negeri arab besar. 5) Semakin menjamur pemakaian Bahasa Arab. pada tahun 1984 tidak kurang dari 22 negara arab menjadikannya sebagai Bahasa pertama dan bahkan dijadikan Bahasa kedua bagi negara-neagra yang berbasis Islam.23 Mencermati beberapa urgensi Bahasa Arab diatas, maka dapat dipahami bahwa Bahasa Arab kurang diminati oleh siswa disekolah maupun dimadrasah. Semoga dengan menggunakan pendekatan saintifik siswa khususnya diIndonesia berminat untuk lebih tekun belajar Bahasa Arab. c.. Karakteristik Bahasa Arab Ada beberapa hal yang menjadi ciri khas Bahasa Arab yang merupakan kelebihan dan tidak ada pada Bahasa lainnya, diantaranya adalah: 1) Jumlah abjad sebanyak 28 huruf dengan tempat keluarnya huruf (Makharijul Huruf) yang berbeda dengan Bahasa lain.. 23. Muhammad Ali Al-Khuli, Asalib Tadris Al-Lughoh Al-Arabiyah, Riyadh: Al-Mamlakah AlArabiyah Al-Syu’udiyah 1986, hal 19-20.

(50) 29. 2) I’rab, sesuatu yang mewajibkan keberadaan akhir kata pada keadaan tertentu. Baik rofa’, nashob, jer, dan jazm yang terdapat pada isim (kata benda) dan juga fi’il (kata kerja). 3) Notai sya’ir (Isim a’rudh) yang mana dengan ilmu ini menjadikan syair berkembang dengan perkembangan sempurna. 4) Bahasa ‘amiyah dan fus-ha. ‘Amiyah dipergunakan dalam interaksi jual beli atau komunikasi dalam situasi tidak formal. Sedangkan fush-ha adalah Bahasa sastra dan pembelajaran, Bahasa resmi yang dipergunakan dalam buku keislaman dan ilmu pengetahuan. 5) Bahasa Arab sangat elastis dengan menganut sistem analogi (qiyas) dan kaya dengan derivasi (isytiqoq) dan perbendaharaan kata (mufrodat).24 d.. Ruang Lingkup Bahasa Arab Ruang lingkup Bahasa Arab yang terdapat pada pembelajaran Bahasa. Arab, diantaranya meliputi: 1) Unsur-unsur dalam kebahasaan yang terdiri dari tata bahasa (qowaidhu lughoh), kosa kata (mufrodat) dan ejaan (ashwat arabiyyah). 2) Keterampilan dalam berbahasa yang terdiri dari menyimak (istima’), berbicara (kalam), membaca (qiro’ah) dan menulis (kitabah). 3) Aspek budaya yang terkandung dalam Bahasa Arab.25 Adapun tujuan didalam pembelajaran Bahasa Arab terbagi menjadi dua, sebagai berikut:. 24 25. Abd. Wahab Rosyidi dan Mamluatul Ni’mah, Ibid hal 4-6 Abd Hamid dkk, Ibid, hal 159-160.

(51) 30. 1) Tujuan Umum a. Diharapkan siswa mampu memahami Al-Qur’an dan Al-Hadits sebagai sumber hukum Islam dan ajarannya. b. Memiliki kemampuan menggunakan Bahasa Arab dalam meningkatkan kemampuan intelektual, kematangan emosi dan kematangan sosial. c. Mampu memahami buku-buku agama serta sejarah kebudayaan Islam yang ditulis dalam Bahasa Arab. d. Agar pandai dalam berbicara dan mengarang dalam Bahasa Arab.26 2) Tujuan Khusus Tujuan khusus dari pembelajaran Bahasa Arab ini merupakan penjabaran dari tujuan umum, yakni supaya memperkenalkan berbagai bentuk ilmu Bahasa kepada siswa agar mendapatkan kemahiran dalam berbahasa dengan memanfaatkan berbagai bentuk dan ragam Bahasa untuk berkomunikasi baik bentuk lisan maupun tulisan.27 e.. Pembelajaran Bahasa Arab Pembelajaran adalah kegiatan yang dilaksanakan guru secara terprogram yang didesain secara terperinci untuk siswa agar belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber belajar.28 Mata pelajaran Bahasa Arab merupakan suatu mata pelajaran yang diarahkan untuk mendorong, membimbing dan membina kemampuan siswa serta menumbuhkan sikap positif terhadap Bahasa Arab, baik kemampuan. 26 Ahmad Muhtadi Anshor, Pengajaran Bahasa Arab Media dan Metode-Metodenya (Yogyakarta: TERAS 2009), hal 7 27 M. Kholilullah, Media Pembelajaran Bahasa Arab (Yogyakarta:Aswaja Pressindo), hal 9 28 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta 2006), hal 297.

(52) 31. reseptif maupun produktif. Kemampuan reseptif disini diartikan kemampuan untuk memahami bacaan sedangkan kemampuan produktif adalah kemampuan menggunakan Bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tertulis. Didalam kemampuan Bahasa Arab dan sikap positif sangat penting dalam Bahasa Arab karena untuk membantu dalam memahami sumber ajaran Islam yakni Al-Qur’an dan Al-Hadits serta kitabkitab Bahasa Arab yang berkaitan untuk siswa.29 Agar proses pembelajaran sesuai dengan taraf perkembangan intelektual siswa maka dengan membimbing siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran akan lebih menguatkan pada pemahaman dan hafalan siswa terhadap konsep-konsep yang telah diajarkan. Maka guru harus mampu menciptakan rasa kecintaan pada siswa terhadap Bahasa Arab. mata pelajaran Bahasa Arab memiliki tiga kompetensi, yaitu: 1) Kompetensi Bahasa (linguistic) yang terdiri dari empat keterampilan yaitu keterampilan mendengarkan (maharah istima’), keterampilan berbicara (maharah kalam), keterampilan menulis (maharah kitabah), dan keterampilan membaca (maharah qiro’ah). 2) Kompetensi komunikatif ini diharapkan siswa mampu mengungkapkan perasaanya dalam Bahasa Arab. 3) Kompetensi budaya bertujuan agar peserta didik mampu berkomunikasi dalam Bahasa Arab.. 29. http://digilib.uinsby.ac.id/8861/3/Bab%202.pdf dikases pada 6 November 2018 jam 22.50.

(53) 32. Dengan demikian Bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah dipersiapkan untuk mencapai kompetensi dasar bahasa yang mencakup keempat keterampilan dasar sebagai landasan dalam berbahasa. Dan sering kita ketahui bahwasanya permasalahan yang sering muncul dalam pembelajaran Bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah dan sekolah Islam lainnya adalah lemahnya kemampuan peserta didik dalam berbahasa Arab.30 f.. Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab Kelas V MI Didalam pembelajaran terdapat beberapa tujuan yang akan diacapai untuk menyempurnakan pembelajaran, diantaranya adalah: 1. Mampu mengidentifikasi cara memberitahu dan meanyakan fakta, perasaan dan sikap terkait topik pembelajaran. 2. Mensimulasikan dialog tentang cara merespon ungkapan terkait topik. 3. Mendemonstrasikan. ungkapan. tentang. cara. memberitahu. dan. menanyakan fakta, perasaan dan sikap. 4. Menyusun unsur kebahasaan, struktur teks dan unsur budaya yang sesuai dengan konteks penggunaanya. Kompetensi inti dan kompetensi dasar pembelajaran Bahasa Arab kelas V:. Tabel 2.2 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kelas V KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR 1. Menerima dan menjalankan 1.1 Meresapi makna anugerah Allah ajaran agama yang dianutnya. SWT berupa Bahasa Arab.. 30. Taufik, Pembelajaran Bahasa Arab MI Metode Aplikatif dan Inovatif Berbasis ICT (Surabaya: PMN, 2014) hal 109.

(54) 33. 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya.. 3. Memahami pengetahuan factual dengan cara mengamtai (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya dan benda-benda yang dijumpainya dirumah dan disekolah.. 4. Menyajikan pengetahuan factual dalam baahsa yang jelas, sistematis, dan logis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.. 1.2 Meresapi anugerah Allah SWT atas terciptanya Bahasa yang beragam. 2.1 Memiliki kepedulian, rasa ingin tahu dan percaya diri dalam berkomunikasi dengan menggunakan media Bahasa Arab yang dimiliki. 2.2 Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga dan guru dengan menggunakan media Bahasa Arab yang dikuasai. 4.1 Mengidentifikasi bunyi huruf, kata, frasa dan kalimat sederhana terkait topik: ْ‫ْفياْلحيقة؛‬،‫غرفةْالجلوسْالمذاكرة‬ .‫االءلوان‬ 4.2 Menemukan makna dari ujaran kata, frasa dan kalimat sederhana terkait topik: ْ‫ْفياْلحيقة؛‬،‫غرفةْالجلوسْالمذاكرة‬ .‫االءلوان‬ 4.3 Menemukan makna dari ujaran kata, frasa dan kalimat sederhana secara lisan dan tertulis terkait topik: ْ‫ْفياْلحيقة؛‬،‫غرفةْالجلوسْالمذاكرة‬ .‫االءلوان‬ 4.1 Melafalkan bunyi huruf, kata, frasa dan kalimat Bahasa Arab terkait topik: ْ‫ْفياْلحيقة؛‬،‫غرفةْالجلوسْالمذاكرة‬ .‫االءلوان‬ 4.2 Menyampaikan makna dari ujaran kata, frasa dan kalimat sederhana terkait topik: ْ‫ْفياْلحيقة؛‬،‫غرفةْالجلوسْالمذاكرة‬ .‫االءلوان‬ 4.3 Menggunakan kata, frasa dan kalimat sederhana terkait topik: ْ‫ْفياْلحيقة؛‬،‫غرفةْالجلوسْالمذاكرة‬ .‫االءلوان‬.

(55) 34. 4.4 Mengungkapkan kata, frasa dan kalimat sederhana secara lisan dan tertulis terkait topik: ْ‫ْفياْلحيقة؛‬،‫غرفةْالجلوسْالمذاكرة‬ .‫االءلوان‬ Tarkib:. )‫ الصفا ت‬+ ‫(االسم‬+ ‫االشارة للمفردة‬. B. Kerangka Berpikir Implementasi kurikulum 2013 dengan menggunakan pendekatan saintifik dalam pembelajaran adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar siswa dapat aktif dalam membangun konsep dan prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati, menanya, menalar, mencoba dan mengkomunikasikan konsep yang telah ditemukan. Implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran Bahasa Arab dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam memahami berbagai materi dengan menggunakan pendekatan ilmiah, mengenal bahwa informasi dapat berasal dari mana saja, kapan saja dan tidak terpacu pada informasi guru. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran Bahasa Arab guru mempunyai peran penting dalam menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien. Dimulai dari perencanaan silabus dan RPP, pelaksanaan pembelajaran sampai evaluasi pembelajaran. Dalam pembelajaran Bahasa Arab guru harus mengajarkan empat keterampilan yang harus dimiliki oleh siswa, yaitu keterampilan mendengar (maharah istima’), keterampilan menulis (maharah kitabah), keterampilan membaca (maharah qiro’ah) dan keterampilan berbicara (maharah kalam)..

(56) 35. Apabila menggabungkan keempat keterampilan ini dengan pendekatan saintifik maka siswa dapat memenuhi tujuan pembelajaran, yaitu: 1). Peserta didik mampu memahami makna dan arti kosa kata (mufrodat) sesuai bentuk perkataan yang didengar.. 2). Peserta didik mampu berinteraksi dengan orang lain menggunakan Bahasa Arab dan memahami apa yang dikatakan lawan bicara.. 3). Peserta didik mampu memahami isi dari apa yang tertulis.. 4). Meningkatkan keterampilan dalam membaca dan memperkaya perbendaharaan kata serta menguasai tata Bahasa yang dibutuhkan dalam membaca.. 5). Peserta didik terbiasa menulis Bahasa Arab dengan benar.. 6). Melatih peserta didik terbiasa memilih kosa kata dan kalimat yang sesuai..

(57) 36. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Fokus penelitian ini adalah implementasi pendekatan saintifik pada pembelajaran Bahasa Arab, pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Menurut Bogdan dan Taylor, metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deksriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.31 Menggunakan penelitian kualitatif karena dalam penelitian yang diutamakan adalah mengungkap makna yakni makna dalam proses pembelajaran. Penggunaan penelitian kualitatif menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data langsung dan manusia merupakan alat utama dalam pengumpul data, analisis data secara induktif lebih mementingkan proses dari pada hasil.32 Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan berasal dari wawancara, dokumentasi, catatan lapangan dan observasi. Oleh karena itu, penelitian ini termasuk dari penelitian kualitatif deskriptif.33 Maka dari itu, hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan gambaran yang sesuai dengan kenyataan dan terorganisir dengan baik tentang komponen-komponen tertentu, sehingga dapat memberikan kevalidan hasil penelitian.. 31. Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT Remaja Rosdakarya), hal 4 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Alfabeta 2010), hal 15 33 Lexy J Moleong, Ibid, hal 11 32.

(58) 37. B. Kehadiran Peneliti Hadirnya peneliti dalam penelitian kualitatif merupakan alat pengumpul data utama. Apabila memanfaatkan alat yang bukan manusia seperti yang dilakukan dalam penelitian klasik, maka sangat tidak mungkin untuk menyesuaikan terhadap kenyataan-kenyataan yang ada dilapangan. Dan hanya manusia sebagai alat yang dapat berhubungan dengan responden serta objek lainnya.34 Peneliti dalam penelitian kualitatif ini berperan banyak dalam penelitian. Peneliti sekaligus pelaksana, perencana pengumpul data, analisis dan menjadi pelapor hasil dari penelitiannya. Manusia sebagai alat penelitian disini karena peneliti sebagai pelaksana dari keseluruhan proses penelitian. Berdasarkan paparan data diatas, kehadiran peneliti sangatlah penting dalam penelitian ini karena sebagai instrument atau penelitian juga menjadi faktor yang penting dalam penelitian ini. Dalam penelitian peneliti terlebih dahulu melakukan observasi di MI Nurul Huda 1 Malang. C. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di MI Nurul Huda 1 Malang tepatnya di Kedungkandang Malang. Sekolah ini memiliki dua gedung yakni gedung pertama di Jl.Ki ageng Gribig No 10 Kedungkandang dan gedung kedua berada di Jl. Kyai Soryan No.31 Kedungkandang. Untuk lokasi penelitian berada di gedung kedua.. 34. Ibid, hal 9.

(59) 38. Dimana lokasi ini sebagai tempat penyelenggaraan pendidikan tingkat dasar yang melaksanakan kegiatan pembelajaran pada anak tingkat dasar. Kelas yang dipilih untuk obyek penelitian adalah siswa kelas V. Selain itu, terdapat pertimbangan peneliti mengapa memilih MI Nurul Huda 1 Malang sebagai tempat penelitian, diantaranya adalah di Madrasah ini belum ada penelitian yang meneliti terkait yang akan dilakukan peneliti. D. Data dan Sumber Data Data adalah sebagai bukti atas suatu peristiwa yang dipergunakan untuk memecahkan suatu permasalahan. Sumber data adalah sumber dari mana data itu akan digali. Menurut Lofland, yang dikutp oleh Lexy J. Moleong bahwasanya sumber data dalam penelitian kualitatif adalah sebuah kata-kata atau tindakan. Dan selebihnya adalah data tambahan misalnya dokumen.35 Untuk memperoleh data yang objektif sesuai dengan sasaran yang menjadi objek penelitian, maka sumber data berasal dari: 1.. Sumber Data Primer Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan. data kepada pengumpul data.36 Sumber data beraumber dari ucapan dan tindakan yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi langsung pada objek selama kegiatan penelitian dilapangan. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, waka sekolah sekaligus guru Bahasa Arab kelas V yang dijadikan informan. Yakni. 35 36. 225. Ibid, hal 157 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2010), hal.

(60) 39. Bapak Munir, S.Ag, Guru Bahasa Arab sekaligus waka kurikulum yakni Bapak Utsman, S.Pd.I. 2.. Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung. memberikan data kepada pengumpul data.37 Sumber data sekunder yang diperoleh peneliti adalah data yang diperoleh langsung dari pihak-pihak yang berkaitan berupa data-data sekolah dan berbagai literature yang relevan dengan pembahasan. Sumber data sekunder terdiri atas dokumen-dokumen adalah profil MI Nurul Huda 1 Malang, visi dan misi, tujuan MI Nurul Hua 1 Malang dan struktur organisasi. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi sebuah penelitian sehingga data yang diperoleh benar-benar sesuai dengan judul yang ditentukan oleh penelitian. Untuk mendapatkan data yang akurat peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian dilapangan adalah sebagai berikut: 1.. Observasi Observasi adalah penelitian yang dilakukan dengan cara melakukan. pengamatan terhadap objek.38 Observasi adalah dasar dari semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya bekerja berdasarkan data yakni fakta mengenai kenyataan penelitian yang diperoleh melalui observasi.39 Dalam hal. 37. Sugiyono, Ibid, hal 225 Muhammad Ali, Strategi Penelitian Pendidikan (Bandung: Angkasa 1993), hal 72 39 Sugiyono, Memahami Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Penerbit Alfabet, 2016), hal 310 38.

Gambar

Tabel 1.1 Orisinalitas Penelitian  No.  Nama Peneliti, Judul
Tabel 2.1 Rumusan Indikator yang dikaitkan dengan tingkat  kompetensi
Tabel 2.2 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kelas V
Gambar 4.1 Setelah wawancara dengan kepala  sekolah
+7

Referensi

Dokumen terkait

Maka diasumsikan pada tanaman bawang merah juga berlaku hal yang sama yang mengakibatkan penambahan bobot biji per umbel seiring dengan peningkatan dosis

• Studi tentang perilaku individual akuntan atau non-akuntan karena pengaruh informasi dan atau fungsi akuntansi... Teori

Cendawan endofit yang berasosiasi dengan tanaman dapat meningkatkan tinggi tajuk 33.09% dan panjang akar pada bibit padi sebesar 47.83% dibandingkan dengan kontrol (Vasudevan

Berdasarkan permasalahan yang diuraikan diatas, dan memberikan solusi yang tepat bagi perusahaan dalam jangka panjang, maka penulis tertarik untuk melakukan analisis

Gastropoda di zona intertidal Pantai Pancur Taman Nasional Alas Purwo yang. meliputi komposisi jenis, indeks keanekaragaman jenis, dan

Suatu wilayah mempunyai daya saing terhadap sektor i, apabila memiliki nilai PPW positif (PPW>0).Perubahan komponen pangsa wilayah (PPW) yang diperoleh dari hasil

Manual Perencanaan Pembangunan Kota, (11) Pemutakhiran Proyeksi Indikator Pembangunan Kota, (12) Pengembangan Publikasi Elektronik Data/Informasi Visual Pembangunan

pelanggan memahami bahwa nilai yang diberikan oleh perusahaan dan diterima oleh pelanggan melebihi dari biaya dalam mendapatkan layanan tersebut, maka akan