GURU PEMBELAJAR
MODUL
MATA PELAJARAN PENIDIDKAN JASMANI OLAH RAGA
DAN KESEHATAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS/SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
(SMA/SMK)
KELOMPOK KOMPETENSI E
PROFESIONAL : PERKEMBANGAN GERAK ANAK DAN KOMPETENSI GURU
DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Penulis:
1. Hardiyanto, M.Pd, 081210192220, e-Mail: hardiyanto.enasri@gmail.com
2. Dr. Sri Winarni, M.Pd, 081325071684, e-Mail: winuny@yahoo.co.id
3. Marihot Parlindungan, S.Pd, 08158875736, e-Mail: mp.hutapea@yahoo.co.id
Penelaah:
1. Prof. Dr. Hari Amirullah Rachman, M.Pd, 081392297979, e-Mail: harirachman@yahoo.com.au
2. Drs. Suroto, MA, Ph.D, 081331573321, e-Mail: suroto@unesa.ac.id
3. Dr. Sugito Adiwarsito, 085217181081, e-Mail: sugito72@yahoo.com
Ilustrator:
Yuni Tuningrum, S.H.Hak cipta dilindungi undang-undang
i
KATA SAMBUTAN
Peran guru professional dalam pembelajaran sangat penting sebagai kunci keberhasilannbelajar siswa. Guru professional adalah guru yang kompeten membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan pendidikan yang berkualitas. Hal tersebut menjadikan guru sebagai komponen yang menjadi fokus perhatian pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam meningkatkan mutu pendidikan terutama menyangkut kompetensi guru.
Pengembangan profesionalitas guru melalui program Guru Pembelajar (GP) merupakan upaya peningkatan kompetensi untuk semua guru. Sejalan dengan hal tersebut, pemetaan kompetensi guru telah dilakukan melalui uji kompetensi guru (UKG) untuk kompetensi pedagogik dan professional pada akhir tahun 2015. Hasil UKG menunjukan peta kekuatan dan kelemahan kompetensi guru dalam penguasaan pengetahuan. Peta kompetensi guru tersebut dikelompokan menjadi 10 (sepuluh) kelompok kompetensi. Tindak lanjut pelaksanaan UKG diwujudkan dalam bentuk pelatihan guru paska UKG melalui program Guru Pembelajar. Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi guru sebagai agen perubahan dan sumber belajar utama bagi peserta didik. Program Guru Pembelajar dilaksanakan melalui pola tatap muka, daring (online) dan campuran (blended) tatap muka dengan online.
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK), Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LP3TK KPTK), dan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LP2KS) merupakan Unit Pelaksana Teknis dilingkungan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan yang bertanggung jawab dalam mengembangkan perangkat dan melaksanakan peningkatan kompetensi guru sesuai bidangnya. Adapun perangkat pembelajaran yang dikembangkan tersebut adalah modul untuk program Guru Pembelajar (GP) tatap muka dan GP online untuk semua mata pelajaran dan kelompok kompetensi. Dengan modul ini diharapkan program GP memberikan sumbangan yang sangat besar dalam peningkatan kualitas kompetensi guru.
Mari kita sukseskan program GP ini untuk mewujudkan Guru Mulia Karena Karya.
MODUL DIKLAT GURU PJOK SMA/SMK PEMBELAJAR KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL-E
ii
KATA PENGANTAR
Dalam rangka mendukung pencapaian visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tahun 2015-2019 “Terbentuknya insan serta ekosistem pendidikan dan kebudayaan yang berkarakter dengan berlandaskan gotong royong” serta untuk merealisasikan misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mewujudkan pelaku pendidikan dan kebudayaan yang kuat dan pembelajaran yang bermutu, PPPPTK Penjas dan BK tahun 2016 telah merancang program peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan lainnya.
Salah satu upaya PPPPTK Penjas dan BK dalam merealisasikan program peningkatan kompetensi Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) dan Guru Bimbingan dan Konseling (BK) adalah melaksanakan Program Guru Pembelajar yang bahan ajar nya dikembangkan dalam bentuk modul berdasarkan standar kompetensi guru.
Sesuai fungsinya bahan pembelajaran yang didesain dalam bentuk modul agar dapat dipelajari secara mandiri oleh para peserta diklat. Beberapa karakteristik yang khas dari bahan pembelajaran tersebut adalah: (1) lengkap (self-contained), artinya seluruh materi yang diperlukan peserta program guru pembelajar untuk mencapai kompetensi tertentu tersedia secara memadai; (2) menjelaskan diri sendiri (self-explanatory), maksudnya penjelasan dalam paket bahan pembelajaran memungkinkan peserta program guru pembelajar dapat mempelajari dan menguasai kompetensi secara mandiri; serta (3) mampu membelajarkan peserta program guru pembelajar (self-instructional), yakni sajian dalam paket bahan pembelajaran ditata sedemikian rupa sehingga dapat memicu peserta untuk secara aktif melakukan interaksi belajar, bahkan menilai sendiri kemampuan belajar yang dicapainya.
Modul ini diharapkan dapat menjadi bahan pembelajaran utama dalam pelaksanaan program guru pembelajar guru PJOK dan guru BK sebagai tindak lanjut dari Uji Kompetensi Guru (UKG).
Kami mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi serta penghargaan setinggi-tingginya kepada tim penyusun, baik penulis, tim pengembang teknologi pembelajaran, pengetik, tim editor, maupun tim pakar yang telah mencurahkan pemikiran, meluangkan waktu untuk bekerja keras secara kolaboratif dalam mewujudkan modul ini.
iii
DAFTAR ISI
Hal
KATA SAMBUTAN ……….
i
KATA PENGANTAR
………..
ii
DAFTAR ISI
……….
iv
DAFTAR GAMBAR
……….
vi
DAFTAR TABEL
……….
vii
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang ………...
. 1
B.
Tujuan ………...
... 2
C.
Peta Kompetensi ………...
. 3
D.
Ruang Lingkup ………...
. 4
E.
Cara penggunaan Modul ………
..
4
II
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN GERAK 2
A.
Tujuan ………...
5
B.
Uraian Materi
1.
Karakteristik Perkembangan Gerak………..
….
5
2.
Penerapan dalam Pembelajaran PJOK …………
….
10
C.
Aktivitas Pembelajaran ……….
12
D.
Latihan/Kasus/Tugas ……….
12
E.
Rangkuman ……….
14
F.
Umpan Balik dan Tindak Lanjut ………..
15
G.
Kunci Jawaban ………
15
III
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
ANALISIS KD MATA PELAJARAN PJOK
A.
Tujuan ………..
16
MODUL DIKLAT GURU PJOK SMA/SMK PEMBELAJAR KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL-E
iv
1.
Kompetensi Inti ………..
... 16
2.
Kompetensi Dasar ………
... 17
3.
Indikator Pencapaian Kompetensi ………
... 22
C.
Aktivitas Pembelajaran ……….
.
25
D.
Latihan/Kasus/Tugas ………
... 25
E.
Rangkuman………
.. 28
F.
Umpan Balik dan Tindak Lanjut ……….
... 28
G.
Kunci Jawaban ………
.... 28
IV
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
MODIFIKASI MATERI PEMBELAJARAN
A.
Tujuan ……….
29
B.
Uraian Materi
1. Konsep Modifikasi
……….
... 29
2. Analisis F
aktor Modifikasi Materi ……….
... 30
C.
Aktivitas Pembelajaran ……….
34
D.
Latihan/Kasus/Tugas ………
35
E.
Rangkuman ……….
36
F.
Umpan Balik dan Tindak Lanjut ………..
36
G.
Kunci Jawaban ………..
37
V
KEGIATAN PEMBELAJARAN 4
KOMPETENSI PROFESI GURU DAN PKG
A.
Tujuan ………...
38
B.
Uraian Materi
1.
Pengertian PK Guru …..………
... 38
2. Standar Kualifika
si Kompetensi Guru ……….
... 42
3. Penilaian Kinerja Guru: Prosedur dan Pelaporan ... 49
C.
Aktivitas Pembelajaran ………..
71
D.
Latihan/Kasus/Tugas ………..
... 71
E.
Rangkuman ………
. 72
F.
Umpan Balik d
an Tindak Lanjut ……….
... 73
v
EVALUASI
……….
74
PENUTUP
……….
79
GLOSARIUM
………..
.
80
MODUL DIKLAT GURU PJOK SMA/SMK PEMBELAJAR KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL-E
vi
vii
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar PJOK SMA/MA17
Tabel 2.2
Kata Kerja operasional Ranah Kognitif (Revisi)24
Tabel 2.3 Kata Kerja operasional Ranah Afektif (Revisi)
24
Tabel 2.4 Kata Kerja operasional Ranah Psikomotor (Revisi)
24
Tabel 4.5
Standar Kompetensi Guru Mapel SD/MI, SMP/MTs,
SMA/MA, dan SMK/MAK ………
44
Tabel 4.6
Contoh Pemberiam Nilai Kompetensi PK Guru …………
52
Tabel 4.7
Konversi skor ke Nilai Kompetensi ………
53
Tabel 4.8
Contoh Pemberian Nilai Kompetensi tertentu ………….
53
Tabel 4.9
Konversi Nilai Kinerja Hasil PK Guru ……….
55
1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Proses pembelajaran merupakan kegiatan utama di suatu sekolah. Di dalam proses pembelajaran terjadi interaksi antara guru dengan siswa.
Interaksi yang terjadi adalah implikasi dari proses komunikasi dalam pemahaman suatu bahan ajar. Proses interaksi yang terjadi akan diwarnai
dengan metode pembelajaran yang dipergunakan oleh guru. Metode pembelajaran yang atraktif dan menarik akan menarik minat siswa untuk
memberikan perhatian dan berinteraksi di dalamnya, sehingga diharapkan terjadi peningkatan kualitas pendidikan.
Untuk mencapai kualitas pendidikan diharapkan, tentu harus diawali dengan upaya peningkatan proses pembelajaran. Agus Suryobroto (2004)
mengemukakan bahwa terdapat tiga hal penting yang harus ada dalam suatu proses pembelajaran, yaitu: guru, siswa, dan bahan pelajaran.
Eksistensi ketiga faktor tersebut akan menjadikan proses pembelajaran dapat terlaksana dengan sebagaimana mestinya. Keberadaan ketiga faktor
di atas berlaku pada semua mata pelajaran termasuk pendidikan jasmani. Pembelajaran pendidikan jasmani akan berjalan dengan sukses dan lancar
akan sangat ditentukan oleh beberapa unsur antara lain: guru, siswa, kurikulum, sarana dan prasarana, tujuan, metode, lingkungan yang
mendukung dan penelitian.
Terciptanya kualitas pendidikan seperti yang diharapkan tentu
membutuhkan kerja keras dan dedikasi yang tinggi. Totalitas dalam memajukan pendidikan ini diantaranya ditentukan oleh kualitas sumber
daya manusia yang mumpuni dalam bidangnya. Mutu sumber daya manusia erat kaitannya dengan mutu pendidikan.
UNESCO pada tahun 2012 melaporkan bahwa Indonesia berada di
MODUL DIKLAT GURU PJOK SMA/SMK PEMBELAJAR KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL-E
2
diperoleh dari rangkuman perolehan empat kategori penilaian, yaitu angka
partisipasi pendidikan dasar, angka melek huruf pada usia 15 tahun ke atas, angka partisipasi menurut kesetaraan gender, angka bertahan siswa
hingga kelas V Sekolah dasar (UNESCO : 2012). Sementara itu The United Nations Development Programme (UNDP) tahun 2011 juga telah
melaporkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM ) atau Human Development Index (HDI) Indonesia mengalami penurunan dari peringkat
108 pada 2010 menjadi peringkat 124 pada tahun 2012 dari 180 negara.
Dan pada 14 Maret 2013 dilaporkan naik tiga peringkat menjadi urutan
ke-121 dari 185 negara. Data ini meliputi aspek tenaga kerja, kesehatan, dan pendidikan. Dilihat dari kasaran peringkatnya, memang menunjukkan
kenaikan, tetapi jika dilihat dari jumlah negara partisipan, hasilnya tetap saja Indonesia tidak naik peringkat. Kontras dengan paparan di atas,
sebuah riset yang dilakukan oleh Liga Global yang diterbitkan oleh Firma Pendidikan Pearson memberikan fakta yang menjadikan system
pendidikan di Indonesia sebagai yang terendah bersama Meksiko dan Brasil. Dua kekuatan utama yang menjadi pilar pendidikan di dunia yaitu
Finlandia dan Korea Selatan. Negara-negara tersebut telah berhasil memberikan status tinggi terhadap guru dan memiliki budaya pendidikan
(BBC, 2012).
Hal ini memberikan gambaran masih rendahnya kualitas pendidikan di
Indonesia. Mutu pendidikan tercermin dari mutu sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang rendah dapat diasumsikan bahwa rendah pula
mutu pendidikannya. Masyarakat masih berasumsi bahwa kualitas pendidikan mutlak ditentukan oleh keberhasilan dalam ujian nasional (UN).
Nilai ujian nasional yang tinggi, maka tujuan pendidikan sudah tercapai dan berhasil dalam mendidik anak didik. Hasil akhir adalah patokan
keberhasilan akan sesuatu, tak terkecuali bidang pendidikan.
B. Tujuan
Modul ini disajikan agar Saudara memiliki kompetensi dalam mengnalisis
3 mendapatkan kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh peserta didik
sesuai dengan bekal ajar yang dimiliki serta strategi yang dipilih dalam pembelajaran. Selain itu Saudara juga diharapkan mampu memahami
aspek-aspek pembelajaran yang meliputi prinsip-prinsip pengembangan kurikulum, analisis KI, KD mata pelajaran PJOK, pelaksanaan kegiatan
pembelajaran , penilaian, tahap-tahap perkembangan gerak, media dan sumber pembelajaran, modifikasi materi pembelajaran dan kompetensi
profesi guru dan PKG sesuai dengan stSaudarar yang berlaku.
C. Peta Kompetensi
Memiliki kecakapan dalam mengelola pembelajaran mengacu pada konsep keilmuan pendukung PJOK secara profesional serta memiliki tanggung jawab personal dan sosial sebagai tauladan bagi peserta didik dan masyarakat sesuai
dengan kebijakan yang berlaku.
Tahap-Tahap Perkembangan Gerak
Karakteristik Perkembangan Gerak
Aktivitas Fisik
Kompetensi Profesi Guru dan PKG
Penilaian Kinerja guru Standar Kualifikasi Kompetensi Guru
Pengertian PK Guru
Analisis KD, KI Mapel PJOK
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar
Indikator pencapaian Kompetensi
Pemilihan Materi sesuai Indikator
Modifikasi Materi Pembelajaran
Analisis Faktor Modifikasi materi
MODUL DIKLAT GURU PJOK SMA/SMK PEMBELAJAR KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL-E
4
D. Ruang Lingkup
Modul diklat ini berisi tentang, tahap-tahap perkembangan gerak dalam
pembelajaran, anlisis kompetensi inti, kompetensi dasar mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, modifikasi materi
pembelajaran dan kompetensi profesi guru dan penilaian kinerja guru (Evaluasi Diri Guru).
E. Cara Penggunaan Modul
Untuk memahami dan mampu melaksanakan seluruh isi dalam modul ini Saudara diharapkan membaca secara seksama, menelaah informasi tambahan yang diberikan oleh fasilitator, serta menggali lebih dalam informasi
yang diberikan melalui eksplorasi sumber-sumber lain, melakukan diskusi, serta upaya lain yang relevan. Pada tahap penguasaan keterampilan
diharapkan Saudara mencoba berbagai keterampilan yang disajikan secara bertahap sesuai dengan langkah dan prosedur yang dituliskan dalam modul
ini. Cobalah berkali-kali dan kemudian Saudara bandingkan keterampilan yang Saudara kuasai dengan kriteria yang ada dalam setiap pembahasan.
Selain itu Saudara juga diminta untuk mengerjakan berbagai tugas/ latihan/
kasus yang disajikan. Pengerjaan tugas/ latihan/ kasus didasarkan pada informasi yang ada pada modul ini sebelumnya, dan kemudian diperkaya
dengan berbagai informasi yang Saudara dapat dari sumber-sumber lain.
Evaluasi merupakan tugas lain yang perlu Saudara kerjakan sehingga secara mandiri Saudara akan dapat mengetahui tingkat penguasaan materi yang disajikan. Pada setiap akhir kegiatan pembelajaran disajikan kunci jawaban
5
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN GERAK
A. Tujuan
1. Kompetensi Dasar
Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan pembelajaran ini, peserta diklat dapat mengenal karakterisitik perkembangan gerak
dan dapat menerapkan dalam pembelajaran PJOK (penentuan indikator, pencapaian kompetensi, pemilihan materi, dan stategi sesuai
perkembangan gerak) peserta didik usia SMA.
2. Indikator Pencapaian Kompetensi
a.
Mengidentifikasi karakterisitik perkembangan gerak peserta didikusia SMA
b.
Menerapkan karakterisitik perkembangan gerak peserta didik usiaSMA dalam pembelajaran PJOK
B. Uraian Materi
1. Karakteristik Perkembangan Gerak Peserta Didik Usia SMA
Kerangka teoritis pengembangan kurikulum mata pelajaran pendidikan
jasmani, olahraga, dan kesehatan untuk satuan pendidikan SMA/MA, dan SMK/MAK diawali dengan kajian karakteristik peserta didik,
karena kurikulum ini pada dasarnya diperuntukkan bagi mereka. Adapun karakteristik perkembangan anak usia SMA/MA dan SMK/MAK adalah sebagai berikut:
Pada kelompok berusia antara usia 16 s.d 17 tahun, perbedaan
karakteristik pertumbuhan antara perempuan dan laki-laki secara spesifik berbeda. Kecepatan pertumbuhan anak laki-laki relatif lebih
MODUL DIKLAT GURU PJOK SMA/SMK PEMBELAJAR KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL-E
6
fisik mereka. Perkembangan kapasitas kekuatan, daya tahan
otot-jantung, kecepatan dan koordinasi makin sempurna.
Pada anak usia antara 18 tahun, anak telah memasuki tahap kematangan perkembangan gerak spesialistik. Berbagai keterampilan
gerak tidak hanya diorientasikan pada berbagai situasi, arah dan tujuan pada berbagai kondiri keterampilam, melainkan telah pula
dihubungkan dengan eksistensi dan pengembangan individu dalam komunitas yang lebih luas.Proses pembelajaran hendaknya menjadi bagian dari upaya mengantarkan anak memasuki masa dewasanya.
a. Perkembangan Perbaikan/Penghalusan Gerak Dasar
Tahap perkembangan fisik pada masa remaja adalah pengembangan perbaikan/penghalusan gerak dasar. Harrow
(1972: 52) mengemukakan bahwa gerak dasar merupakan pola gerak yang inheren yang membentuk dasar-dasar untuk
keterampilan gerak yang kompleks, yang meliputi (a) gerak lokomotor; (b) gerak non lokomotor; dan (c) gerak manipulatif.
Kaitannya dengan anak SMA, maka perkembangan motorik usia
remaja pada perbaikan/penghalusan gerak dasar dalam “tahap keterampilan”. Tahap ini terdiri dari urutan perkembangan motorik,
yaitu: a) Gerak refleks dan integrasi sensori, yang berkembang pada masa bayi; b) Perkembangan gerak dasar, yang berkembang pada masa kanak-kanak; c) Menuju kesempurnaan
gerak melalui perbaikan/penghalusan gerak dasar (kelanjutan dari teori: Pae, Rotella, dan McClenaghan, 1979: 185).
b. Pola Gerak Dasar
1) Keterampilan Lokomotor (Locomotor skills)
7 koordinasi gerak kasar (gross skill) dan melibatkan gerak otot
besar.
2) Keterampilan Nonlokomotor (Nonocomotor skills)
Keterampilan nonlokomotor disebut juga keterampilan
stabilitas (stability skill), didefinisikan sebagai gerakan-gerakan yang dilakukan dengan gerakan-gerakan yang memerlukan
dasar-dasar penyangga yang minimal atau tidak memerlukan penyangga sama sekali atau gerak tidak berpindah tempat.
3) Keterampilan Manipulaif (Manipulative skills)
Keterampilan manipulatif didefinisikan sebagai keterampilan yang melibatkan pengendalian atau kontrol terhadap objek
tertentu, terutama dengan menggunakan tangan atau kaki. Ada dua klasifikasi keterampilan manipulatif, yaitu (1)
keterampilan reseptif (receptive skil) adalah melibatkan gerakan menerima objek, misalnya menangkap, menjerat, dan
(2) keterampilan propulsif (propulsive skill) adalah bercirikan dengan suatu kegiatan yang membutuhkan gaya atau tenaga
pada objek tertentu, misalnya melempar, memukul, menendang.
Keterampilan manipulatif merupakan dasar-dasar dari
berbagai keterampilan permainan (game skill) dan membutuhkan kordinasi antar anggota tubuh yang digunakan.
c. Klasifikasi Keterampilan gerak
Pengklasifikasian keterampilan gerak dapat dibuat berdasarkan beberapa sudut pSaudarang, berikut ini disajikan beberapa
klasifikasi keterampilan gerak:
1) Klasifikasi berdasarkan kecermatan gerakan
Ketererampilan gerak dapat dikaji berdasarkan kecermatan pelaksanaannya. Kecermatan pelaksanaan gerakan dapat
MODUL DIKLAT GURU PJOK SMA/SMK PEMBELAJAR KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL-E
8
Berdasarkan kecermatan gerakan atau jenis totot-otot yang terlibat, keterampilan gerak dapat dikategorikan menjadi 2
yaitu: Keterampilan gerak agal (gross motor skills) adalah gerakan yang dalam pelaksanaannya melibatkan otot-otot
besar sebagai basis utama gerakan, contohnya antara lain keterampilan gerak loncat tinggi dan lempar lembing dan
Keterampilan gerak halus (fine motor skills) adalah gerakan yang dalam pelaksanaannya melibatkan otot-otot halus sebagai basis utama gerakan. contohnya antara lain
adalah keterampilan gerak menarik pelatuk senapan dan pelepasan busur dalam memanah.
Pada keterampilan gerak agal diperlukan keterlibatan
bagian-bagian tubuh secara keseluruhan, sedang pada keterampilan gerak halus hanya melibatkan sebagian dari anggota badan
yang digerakan oleh otot-otot halus.
2) Klasifikasi berdasarkan perbedaan titik awal dan titik
akhir
Apabila diperlukan, gerakan keterampilan ada yang dengan mudah dapat diketahui bagian awal dan bagian akhir dari
gerakannya, tetapi ada juga yang susah diketahui. Dengan karakteristik seperti itu, keterampilan gerak dapat dibedakan
menjadi 3 kategori, yaitu:
a) Keterampilan gerak diskret (discrete motor skill)
adalah keterampilan gerak di mana dalam pelaksanaannya dapat dibedakan secara jelas titik awal
dan titik akhir dari gerakan. Contohnya adalah gerakan berguling kedepan satu kali. titik awal gerakan adalah
pada saat pelaku berjongkok dan meletakan kedua telapak tangan dan tengkuknya ke matras, sedangkan titik akhirnya adalah pada saat pelaku sudah dalam
9
b) Keterampilan gerak serial (serial motor skill)
adalah keterampilan gerak diskret yang dilakukan
beberapa kali secara berlanjut. Contohnya gerakan berguling ke depan beberapa kali.
c) Keterampilan gerak kontinyu (continuous motor skill)
adalah keterampilan gerak yang tidak dapat dengan mudah ditandai titik awal dan akhir dari gerakannya, yang untuk melaksanakannya lebih dipengaruhi oleh
kemamuan sipelaku dan stimulus eksternal. Contohnya adalah menggiring bola, yang menentukan adalah
keadaan bola dan maunya si pelaku untuk menggiringnya, sedang bentuk gerakkannya sendiri dapat
berubah-ubah atau tidak berpaku pada bentuk gerakan tertentu yang baku.
3) Klasifikasi berdasarkan stabilitas lingkungan
Berdasarkan keadaan kondisi lingkungan seperti itu, gerakan keterampilan dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu: a)
Keterampilan tertutup (clossed skill) adalah keterampilan gerak dimana pelaksanaannya terjadi pada kondisi lingkungan yang tidak berubah, dan stimulus gerakannya timbul dari
dalam diri si pelaku sendiri. Contohnya adalah dalam melakukan gerakan mengguling pada senam lantai, dalam
gerakan ini pelaku memulainya setelah siap untuk melakukannya, dan bergerak berdasarkan apa yang
direncanakannya. b) Keterampilan Terbuka (open skill)
adalah keterampilan gerak dimana dalam pelaksanaannya
terjadai pada konsisi lingkungan yang berubah-ubah, dan pelaku bergerak menyesuaikan dengan stimulus yang timbul
dari lingkungannya. Perubahan kondisi lingkungan dapat bersifat temporal dan bisa bersifat spesial. Contohnya adalah
MODUL DIKLAT GURU PJOK SMA/SMK PEMBELAJAR KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL-E
10
Dalam gerakan ini pelaku memukul bola dengan
menyesuaikan dengan kondisi bolanya agar pukulanya mengena. Pelaku dipaksa untuk mengamati kecepatan, arah,
an jarak bola; kemudian menyesuaikan pukulanya.
2. Penerapan dalam Pembelajaran PJOK (Penentuan Indikator
Pencapaian Kompetensi, Pemilihan Materi, dan Strategi
sesuai Perkembangan Gerak)
Pendekatan yang digunakan adalah “Metode Guru Merancang dan Memprogram Sendiri”. Metode ini dilatarbelakangi oleh asumsi bahwa
salah satu fungsi guru adalah sebagai perancang (designer), pembuat program (programmer), dan pengembang (developer) program
pembelajaran. Guru diharapkan mampu merencanakan program pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi anak, tempat, maupun kondisi lain yang dapat mempengaruhi pembelajaran. Fungsi guru
tersebut masih dirasakan sangat lemah, karena guru cenderung berfungsi sebagai pekerja (worker), bukan sebagai pembuat program
pembelajaran.
Fungsi guru sebagai pekerja cenderung kurang kreatif, kurang berkembang, dan bersifat statis, karena hanya mengandalkan apa
yang ada. Sebaliknya, fungsi guru sebagai peranacang atau pembuat program cenderung lebih kreatif dan dinamis.
Dalam menyusun program latihan fisik atau pengembangan gerak
harus mempertimbangkan komponen-komponen, yaitu (1) tujuan; (2) tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak (kemampuan gerak); (3) komponen fisik; dan (4) disesuaikan dengan dunia anak (metode).
a. Penentuan Tujuan
Pembelajaran pendidikan jasmani tidak hanya bertujuan
11 menentukan hasil atau sasaran yang ingin dicapai atau ingin
ditingkatkan.
Ada dua tujuan yang dapat dirumuskan, yaiu (1) tujuan utama (main effect); dan (2) tujuan penyerta (nurturant effect). Tujuan
utama berkaitan dengan aspek psikomotor atau fisik, yaitu keterampilan gerak dan unsur-unsur fisik (kecepatan, kekuatan,
daya tahan, kelincahan dan unsur fisik lainya). Tujuan penyerta berkaitan dengan dampak atau pengaruh yang diakibatkan karena melakukan aktivitas fisik, seperti unsur-unsur kerjasama,
menghargai orang lain, mengendalikan diri, sportif, pemecahan masalah, dan lain-lain.
b. Penyusunan program
Dilihat dari sudut tingkat pertumbuhan dan perkembangan, anak usia antara 6-12 tahun memiliki tingkat kemampuan gerak dasar
dan dilanjutkan usia 13-15 serta usia 16-18 dalam rangka pembentukan pada Pendidikan jasmani. Oleh karena itu,
penyusunan program aktivitas fisik anak harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan tersebut. Secara umum gambaran
perbedaan antar peserta didik harus dijadikan landasan untuk penyusunan program pengembangan pola gerak dasar. Setiap peserta didik mempunyai kemampuan yang berbeda-beda untuk
mempelajarai gerakan keterampilan.
Dengan kenyataan bahwa tidak seorangpun peserta didik yang sama satu dengan yang lainya baik dalam aspek fisik ataupun
aspek psikologis, maka pada dasarnya setiap orang memerlukan perlakuan yang berbeda-beda didalam proses pembelajaran agar
masing-masing dapat mencapai hasil yang optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki, prinsip ini berlaku juga dalam proses belajar
gerak. Pada umumnya, dalam kondisi seperti itu guru memberikan perlakuan atau kondisi belajar berdasarkan kemampuan rata-rata
MODUL DIKLAT GURU PJOK SMA/SMK PEMBELAJAR KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL-E
12
c. Analisis Kemampuan Gerak
Kemampuan fisik dapat tercermin dalam komponen fisik yang
terdiri dari daya tahan, kecepatan, kekuatan, kelincahan, Kelentukan, keseimbangan, komposisi tubuh dan kordinasi.
Kemampuan gerak dasar meliputi, kemampuan gerak lokomotor, stabilitas dan gerak manipulasi. Masing-masing kemampuan gerak
ini memiliki unsur-unsur yang berbeda, dari komponen kemampuan gerak tersebut, kemudian diidentifikasi, dianalisis, dan dipilih yang disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai.
d. Metode Sirkuit
Menantang anak melalui aktivitas sirkuit keterampilan merupakan cara yang sangat baik untuk mendorong dan meningkatkan
keterlibatan di dalam rentang keterampilan dan aktivitas yang luas. Sirkuit keterampilan dikarakteristikkan dengan (1) berbagai pos
yang terpisah; (2) tiap pos memerlukan keterampilan yang berbeda untuk anak; dan (3) menyiapkan sebuah tempat, tempat
bermain atau di dalam ruangan atau gedung. Pos-pos tersebut dirancang untuk mendorong partisipasi maksimum dan
peningkatan individu.
C. Aktivitas Pembelajaran
Langkah-klangkah yang perlu dilakukan dalam mempelajari materi
pelatihan ini mencakup aktivitas individu, meliputi: 1. Memahami dan mencermati materi pembelajaran
2. Mengerjakan latihan tugas, dan menyimpulkan materi pelatihan
3. Melakukan refleksi
D. Latihan/ Kasus/ Tugas
13 a. Unsur sumber belajar dan alat-alatnya
b. Unsur-unsur domain kemampuannya dan hasil belajarnya c. Unsur pemberi materi pembelajarannya dan pendukung lainnya. d. Unsur evaluasinya dan tindak lanjut.
2. Tahap belajar gerak berupa tahap penyampaian pengetahuan yang terkait dengan gerak yang akan dipelajari berupa pengertian, langkah-langkah latihan, kesulitan dan kemudahan yang mungkin dihadapi dalam latihan, bahkan sampai pada manfaat serta penggunaan keterampilan. Tahap belajar gerak yang cocok menurut fitt dan posner seperti dijelaskan di atas: a. Associative stage,
b. Autonomous (automatic) stage c. Cognitive (verbal) stage d. Sensory stage
3. Yang tidak dalam menyusun program latihan fisik atau pengembangan gerak harus mempertimbangkan komponen-komponen, yaitu
A. tujuan;
B. tingkat pertumbuhan dan perkembangan anak C. komponen fisik
D. disesuaikan dengan lingkungan.
4. Belajar gerak merupakan perubahan yang permanen secara relatif pada kapabilitas seseorang untuk melakukan keterampilan gerak sebagai hasil dari latihan dan pengalaman. Belajar merupakan proses perubahan perilaku secara relatif permanen, sebagai hasil dari pengalaman. Perubahan perilaku tersebut dapat diamati dalam waktu yang relatif lama. Hal ini sesuai pendapat ...
a. Coker
b. Anne Shumway-Cook dan Marjorie c. Schmidt dan Lee
d. Benny A. Priyadi
5. Belajar gerak adalah proses yang berkesinambungan hasil dari latihan atau pengalaman yang bersifat keterampilan menetap. Hal ini merupakan
pengertian belajar gerak menurut …
MODUL DIKLAT GURU PJOK SMA/SMK PEMBELAJAR KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL-E
14
b. Anne Shumway-Cook dan Marjorie c. Schmidt dan Lee
d. Benny A. Priyadi
E. Rangkuman
Belajar gerak memiliki ragam pengertian yang banyak sekali di antaranya seperti yang disampaikan oleh Coker (2004:3) yaitu; belajar gerak
merupakan perubahan yang permanen secara relatif pada kapabilitas seseorang untuk melakukan keterampilan gerak sebagai hasil dari latihan
dan pengalaman. Belajar merupakan proses perubahan perilaku secara relatif permanen, sebagai hasil dari pengalaman. Perubahan perilaku tersebut dapat diamati dalam waktu yang relatif lama.
Sehubungan dengan hal tersebut, perlu ditegaskan Sarifudin (2011:4) bahwa: Belajar gerak memiliki beberapa intensi yang meliputi
perkembangan; (1) ranah psikomotor, (2) ranah kognitif dan (3) ranah afektif. Pada ranah psikomotor intensi belajar gerak memuat dua tujuan
utama; (1) kemampuan bergerak, (2) kemampuan fisik. Kemampuan bergerak memuat masing-masing; (1) kemampuan gerak lokomotor, (2)
kemampuan gerak manipulasi dan (3) kemampuan gerak stabilisasi. Sedangkan kemampuan fisik memuat masing-masing; (1) kesegeran
jasmani dan (2) kesegaran gerak.
Pengklasifikasian keterampilan gerak dapat dibuat berdasarkan beberapa
sudut pandang, berikut ini disajikan beberapa klasifikasi keterampilan gerak: Berdasarkan kecermatan gerak atau jenis-jenis otot-otot yang
terlibat menjadi dua: Keterampilan gerak agal dan Keterampilan gerak halus, Perbedaan titik awal dan titik akhir, keterampilan gerak dapat dibedakan menjadi 3 katagori yaitu keterampilan gerak diskret (discrete
motor skill), keterampilan gerak serial (serial motor skill), dan keterampilan
gerak kontinyu (continuous motor skill), dan Stabilitas lingkungan, dapat
15 Dengan kenyataan bahwa tidak seorangpun peserta didik yang sama satu
dengan yang lainya baik dalam aspek fisik ataupun aspek psikologis, maka pada dasarnya setiap orang memerlukan perlakuan yang
berbeda-beda didalam proses pembelajaran agar masing-masing dapat mencapai hasil yang optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki, prinsip ini berlaku
juga dalam proses belajar gerak.
F.
Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Pada umpan balik bab sebelumnya mengungkap pentingnya guru PJOK
dalam memahami karakteristik perkembangan gerak anak usia di SMA baik secara kognitif, fisik, psikis, dan sosial sebagai dasar atau landasan dalam
mendesain dan melaksanakan pembelajaran PJOK yang efektif dan mencerminkan tujuan dalam pembelajaran PJOK.
Pada umpan balik bab ini para guru diajak menyelami lebih dalam tentang
karakteristik perkembangan gerak peserta didik sehingga tahu akan pentingnya PJOK dan dapat mengidentifikasi karakteristik perkembangan
gerak pada usia di SMA. Bagi para guru PJOK yang masih belum paham tentang perkembangan gerak mohon dipelajari kembali bab sebelumnya, bagi yang sudah paham selamat Saudara berhasil mempelajari modul ini.
Namun tidak ada salahnya kalau para guru mencoba mengeksplorasi
media lain yang relevan untuk menambah referensi. Semoga ini bermanfaat, terutama bagi diri guru sendiri dan bagi kepentingan
penigkatan kompetensi peserta didik.
G. Kunci Jawaban
MODUL DIKLAT GURU PJOK SMA/SMK PEMBELAJAR KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL-E
16
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
ANALISIS KD MATA PELAJARAN PJOK
A. Tujuan
1. Kompetensi Dasar
Memiliki kecakapan dalam mengelola pembelajaran mengacu pada
konsep keilmuan pendukung PJOK secara profesional serta memiliki tanggung jawab personal dan sosial sebagai tauladan bagi peserta
didik dan masyarakat sesuai dengan kebijakan yang berlaku.
2. Indikator Pencapaian Kompetensi
a. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar PJOK Sekolah Dasar
b. Pengembangan Indikator Pencapaian Kompetensi Sesuai Gradasi Kompetensi
c. Pemilihan Materi Sesuai Indikator Pencapaian Kompetensi
B. Uraian Materi
1.
Kompetensi Inti
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal
berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga.
Rumusan Kompetensi inti menggunakan notasi berikut ini.
a) Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual. b) Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial. c) Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan. d) Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Kompetensi inti berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising
element) kompetensi dasar. Sebagai unsur pengorganisasi,
kompetensi inti merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan
organisasi horizontal kompetensi dasar.
17 belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang berkesinambungan antar
kompetensi yang dipelajari peserta didik.
Organisasi horizontal adalah keterkaitan antara kompetensi dasar
satu mata pelajaran dengan kompetensi dasar dari mata pelajaran yang berbeda dalam satu kelas yang sama sehingga terjadi proses
saling memperkuat.
2. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti.
Rumusan Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu
mata pelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:
a. Kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1;
b. Kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2;
c. Kelompok 3: kelompok kompetensi dasasr pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3;
d. Kelompok 4: kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4.
Penjabaran lengkap mengenai kompetensi dasar per jenjang kelas dan per mata pelajaran dapat dilihat dalam lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
Tabel 2.1. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar PJOK SMA/MA
KELAS: X
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.1 Menghargai tubuh dengan seluruh perangkat gerak dan kemampuannya sebagai anugrah Tuhan yang tidak ternilai.
1.2 Tumbuhnya kesadaran bahwa tubuh harus dipelihara dan dibina, sebagai wujud syukur kepada sang Pencipta.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
2.1 Berperilaku sportif dalam bermain.
MODUL DIKLAT GURU PJOK SMA/SMK PEMBELAJAR KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL-E
18
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
kemajuan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar, serta dalam penggunaan sarana dan prasarana
pembelajaran.
2.3 Menghargai perbedaan karakteristik individual dalam melakukan berbagai aktivitas fisik.
2.4 Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik.
2.5 Toleransi dan mau berbagi dengan teman dalam penggunaan peralatan dan kesempatan.
2.6 Disiplin selama melakukan berbagai aktivitas fisik. 2.7 Menerima kekalahan dan kemenangan dari suatu
permainan.
2.8 Memiliki perilaku hidup sehat dalam memilih makanan dan minuman, penyalahgunaan obat-obatan, dan kebersihanan alat reproduksi.
3. Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
3.1 Menganalisis variasi dan kombinasi keterampilan gerak salah satu permainan bola besar untuk menghasilkan koordinasi gerak yang baik.
3.2 Menganalisis variasi dan kombinasi keterampilan permainan bola kecil untuk menghasilkan koordinasi gerak yang baik.
3.3 Menganalisis variasi dan kombinasi keterampilan salah satu nomor atletik (jalan cepat, lari, lompat dan lempar) untuk menghasilkan koordinasi gerak yang baik. 3.4 Menganalisis variasi dan kombinasi keterampilan
olahraga beladiri untuk menghasilkan koordinasi gerak yang baik.
3.5 Menganalisis konsep latihan,pengukuran, dan hasilpengembangan komponen kebugaran jasmani. 3.6 Menganalisis dua jenis rangkaian keterampilan senam.
lantai untuk menghasilkan koordinasi gerak yang baik. 3.7 Menganalisis variasi dan kombinasi keterampilan
rangkaian aktivitas gerak ritmik untuk menghasilkan koordinasi gerak yang baik.
3.8 Menganalisis keterampilan tiga gaya renang yang berbeda, dan mengidentifikasi teknik dan peralatan yang digunakan untuk tindakan penyelamatan di air. * 3.9 Menganalis berbagai jenis makanan dan minuman yang
bermanfaat terhadap kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
3.10 Menganalisis peran aktivitas fisik dalam pencegahan penyakit dan pengurangan biaya perawatan kesehatan. 3.11 Mengidentifikasi jenis-jenis dan menganalisis bahaya
penggunaan NARKOBA dan psikotropika terhadap diri sendiri, keluarga dan masyarakat luas.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
4.1 Mempraktikkan variasi dan kombinasi keterampilan dalam memainkan salah satu permainan bola besar dengan koordinasi gerak yang baik.
4.2 Mempraktikkan variasi dan kombinasi keterampilan dalam memainkan salah satu permainan bola kecil dengan koordinasi gerak yang baik.
19
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
4.4 Mempraktikkan variasi dan kombinasi keterampilan olahraga beladiri dengan koordinasi gerak yang baik. 4.5 Mempraktikkan latihan, pengukuran, dan analisis hasil
latihan pengembangan komponen kebugaran jasmani. 4.6 Mempraktikkan dua jenis rangkaikan keterampilan
senam lantai dengan koordinasi gerak yang baik. 4.7 Mempraktikkan variasi dan kombinasi rangkaian
aktivitas gerak ritmik dengan koordinasi gerak yang baik.
4.8 Mempraktikkan keterampilan tiga gaya renang yang berbeda dengan koordinasi yang baik, dan teknik penyelamatan kecelakaan di air dengan menggunakan peralatan yang ada (tali, pelampung, galah, skoci dan lain sebagainya).*
4.9 Menyajikan hasil analisis berbagai jenis makanan dan minuman yang bermanfaat terhadap kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
4.10 Menyajikan hasil analisis peran aktivitas fisik dalam pencegahan penyakit dan pengurangan biaya perawatan kesehatan.
4.11 Menyajikan hasil identifikasi dan analisis bahaya penggunaan NARKOBA dan psikotropika terhadap dirinya, keluarga dan masyarakat luas.
KELAS: XI
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.1 Menghargai tubuh dengan seluruh perangkat gerak dan kemampuannya sebagai anugrah Tuhan yang tidak ternilai.
1.2 Tumbuhnya kesadaran bahwa tubuh harus dipelihara dan dibina, sebagai wujud syukur kepada sang Pencipta. 2. Menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
2.1 Berperilaku sportif dalam bermain.
2.2 Bertanggung jawab terhadap keselamatan dan kemajuan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar, serta dalam penggunaan sarana dan prasarana pembelajaran. 2.3 Menghargai perbedaan karakteristik individual dalam
melakukan berbagai aktivitas fisik.
2.4 Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik.
2.5 Toleransi dan mau berbagi dengan teman dalam penggunaan peralatan dan kesempatan.
2.6 Disiplin selama melakukan berbagai aktivitas fisik. 2.7 Menerima kekalahan dan kemenangan dari suatu
permainan.
2.8 Memiliki perilaku hidup sehat untuk tidak merokok, mengkonsumsi alkohol dan narkoba/psikotropika, serta menghindari perilaku seks bebas, dan HIV/AIDS. 3. Memahami, menerapkan, dan
menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
3.1 Menganalisis dan mengkategorikan keterampilan gerak salah satu permainan bola besar serta menyusun rencana perbaikan.
MODUL DIKLAT GURU PJOK SMA/SMK PEMBELAJAR KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL-E
20
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
rencana perbaikan.
3.3 Menganalisis dan mengkategorikan keterampilan gerak salah satu nomor atletik (jalan cepat, lari, lompat, dan lempar) serta menyusun rencana perbaikan.
3.4 Menganalisis strategi dalam pertarungan bayangan (shadow fighting) olahraga beladiri.
3.5 Menganalisis konsep pengukuran komponen kebugaran jasmani terkait kesehatan dan keterampilan
menggunakan instrumen terstandar.
3.6 Menganalisis dan mengkategorikan keterampilan gerak senam ketangkasan menggunakan meja lompat serta menyusun rencana perbaikan.
3.7 Menganalisis dan mengkategorikan keterampilan rangkaian gerak (koreo) aktivitas gerak ritmik.
3.8 Menganalisis dan mengkategorikan keterampilan dasar empat gaya renang, dan keterampilan dasar
penyelamatan, serta tindakan pertolongan kegawatdaruratan di air.*
3.9 Memahami upaya pencegahan dan penanggulangan bahaya NARKOBA dan psikotropika terhadap diri sendiri, keluarga, lingkungan, bangsa dan negara.
3.10 Memahami dampak seks bebas terhadap diri sendiri, keluarga dan masyarakat luas.
3.11 Memahami bahaya, penularan, dan cara mencegah HIV dan AIDS.
3.12 Menganalisis perencanaan program kesehatan pribadi. 4. Mengolah, menalar, dan
menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
4.1 Mempraktikkan perbaikan keterampilan salah satu permainan bola besarsesuai hasil analisis dan kategorisasi.
4.2 Mempraktikkan perbaikan keterampilan salah satu permainan bola kecilsesuai hasil analisis dan kategorisasi.
4.3 Mempraktikkan perbaikan keterampilan salah satu nomor atletik (jalan cepat, lari, lompat, dan lempar) sesuai hasil analisis dan kategorisasi.
4.4 Mempraktikkan strategi dalam pertarungan bayangan (shadow fighting) olahraga beladiri dengan lancar dan koordinasi gerak yang baik.
4.5 Mempraktikkan pengukuran derajat komponen
kebugaran jasmani terkait kesehatan dan keterampilan menggunakan instrumen terstandar.
4.6 Mempraktikkan perbaikan keterampilan dua jenis gerak dasar senam ketangkasan menggunakan meja lompat sesuai hasil analisis dan kategorisasi.
4.7 Mempraktikkan perbaikan keterampilan rangkaian gerak (koreo) aktivitas gerak ritmik sesuai hasil analisis dan kategorisasi.
4.8 Mempraktikkan keterampilan dasar empat gaya renang dengan koordinasi yang baik, dan keterampilan dasar penyelamatan, serta tindakan pertolongan
kegawatdaruratan di air.*
4.9 Menyajikan informasi berkaitan dengan upaya
21
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
lingkungan, bangsa dan negara.
4.10 Menyajikan informasi tentang dampak seks bebas terhadap diri sendiri, keluarga dan masyarakat luas. 4.11 Menyajikan informasi berkaitan dengan bahaya,
penularan, dan cara mencegah HIV dan AIDS. 4.12 Merancangprogram perencanaan kesehatan pribadi
untuk 1 semester.
KELAS: XII
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.1 Menghargai tubuh dengan seluruh perangkat gerak dan kemampuannya sebagai anugrah Tuhan yang tidak ternilai
1.2 Tumbuhnya kesadaran bahwa tubuh harus dipelihara dan dibina, sebagai wujud syukur kepada sang Pencipta 2. Menghayati dan mengamalkan
perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
2.1 Berperilaku sportif dalam bermain.
2.2 Bertanggung jawab terhadap keselamatan dan
kemajuan diri sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar, serta dalam penggunaan sarana dan prasarana
pembelajaran.
2.3 Menghargai perbedaan karakteristik individual dalam melakukan berbagai aktivitas fisik.
2.4 Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan berbagai aktivitas fisik.
2.5 Toleransi dan mau berbagi dengan teman dalam penggunaan peralatan dan kesempatan.
2.6 Disiplin selama melakukan berbagai aktivitas fisik. 2.7 Menerima kekalahan dan kemenangan dari suatu
permainan.
2.8 Memiliki perilaku hidup sehat. 3. Memahami, menerapkan,
menganalisis dan
mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
3.1 Menganalisis, merancang, dan mengevaluasi taktik dan strategi permainan (pola menyerang dan bertahan) salah satu permainan bola besar.
3.2 Menganalisis, merancang, dan mengevaluasi taktik dan strategi permainan (pola menyerang dan bertahan) salah satu permainan bola kecil.
3.3 Menganalisis, merancang, dan mengevaluasi taktik dan strategi dalam simulasi perlombaan salah satu nomor atletik (jalan cepat, lari, lompat dan lempar)yang disusun sesuai peraturan.
3.4 Menganalisis, merancang, dan mengevaluasi strategi dan taktik menyerang dan bertahan dalam olahraga beladiri yang disusun sesuai peraturan permainan. 3.5 Menganalisis konsep penyusunan program peningkatan
serta mengevaluasiderajat kebugaran jasmani terkaitkesehatan dan keterampilan secara pribadi berdasarkan instrument yang dipakai.
3.6 Menganalisis, merancang, dan mengevaluasi beberapa rangkaian senam lantai
MODUL DIKLAT GURU PJOK SMA/SMK PEMBELAJAR KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL-E
22
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
memperbaiki keterampilan gerak, dan
keterampilanrenang penyelamatan/pertolongan
kegawatdaruratan di air, serta tindakan lanjutan di darat. 3.9 Memahami berbagai peraturan perundangan serta
konsekuensi hukum bagi para pengguna dan pengedar NARKOBA dan psikotropika.
3.10 Memahami beberapa faktor yang dapat mencegah perilaku terkait yang menjurus kepada STDS (Sexually Transmitted Disease), AIDS dan kehamilan.
3.11 Memahami dampak dan penanggulangan Penyakit Menular Seksual (PMS) terhadap diri sendiri, keluarga dan masyarakat.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
4.1 Memperagakan dan mengevaluasi taktik dan strategi permainan (menyerang dan bertahan) salah satu permainan bola besar dengan peraturan terstandar. 4.2 Memperagakan dan mengevaluasi taktik dan strategi
permainan (menyerang dan bertahan) salah satu permainan bola kecil dengan peraturan terstandar. 4.3 Memperagakan dan mengevaluasi taktik dan strategi
dalam perlombaan salah satu nomor atletik (jalan cepat, lari, lompat, dan lempar) dengan peraturan terstandar. 4.4 Memperagakan dan mengevaluasi taktik dan strategi
menyerang dan bertahan pada simulasi pertarungan olahraga bela diri.
4.5 Memperagakan beberapa rangkaian senam lantai. 4.6 Memperagakan dan mengevaluasi rangkaian aktivitas
gerak ritmik (masing-masing tiga hingga lima gerak). 4.7 Menyusun program peningkatan serta
mengevaluasiderajat kebugaran jasmani
terkaitkesehatan dan keterampilan secara pribadi berdasarkan instrument yang dipakai.
4.8 Mempraktikkan keterampilan 4 gaya renang,dan keterampilanrenang penyelamatan/pertolongan
kegawatdaruratan di air, serta tindakan lanjutan di darat (contoh: tindakanresusitasi jantung dan paru (RJP)). 4.9 Menyajikan berbagai peraturan perundangan serta
konsekuensi hukum bagi para pengguna dan pengedar NARKOBA dan psikotropika.
4.10 Menyajikan berbagai upaya untuk mencegah perilaku terkait yang menjurus kepada STDS (Sexually
Transmitted Disease), AIDS dan kehamilan. 4.11 Menyajikan dampak dan penanggulangan Penyakit
Menular Seksual (PMS) terhadap diri sendiri, keluarga dan masyarakat.
3.
Indikator Pencapaian Kompetensi
a. Pengertian
Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh
23 dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan
pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi.
Dalam mengembangkan indikator perlu mempertimbangkan:
1) tuntutan kompetensi yang dapat dilihat melalui kata kerja yang digunakan dalam KD;
2) karakteristik mata pelajaran, peserta didik, dan sekolah; 3) potensi dan kebutuhan peserta didik, masyarakat, dan
lingkungan/ daerah.
Dalam mengembangkan pembelajaran dan penilaian, terdapat
dua rumusan indikator, yaitu:
1) Indikator pencapaian kompetensi yang dikenal sebagai indikator yang terdapat dalam RPP.
2) Indikator penilaian yang digunakan dalam menyusun kisi-kisi dan menulis soal yang dikenal sebagai indikator soal.
b. Fungsi Indikator
Indikator memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam
mengembangkan pencapaian kompetensi dasar. Indikator berfungsi sebagai berikut:
1) Pedoman dalam mengembangkan materi pembelajaran 2) Pedoman dalam mendesain kegiatan pembelajaran 3) Pedoman dalam mengembangkan bahan ajar
4) Pedoman dalam merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar
c. Mekanisme Pengembangan Indikator
Pengembangan indikator harus mengakomodasi kompetensi yang tercantum dalam KD. Indikator dirumuskan dalam bentuk
kalimat dengan menggunakan kata kerja operasional. Rumusan indikator sekurang-kurangnya mencakup dua hal yaitu tingkat
kompetensi dan materi yang menjadi media pencapaian kompetensi. Kata kerja operasional pada indikator pencapaian
MODUL DIKLAT GURU PJOK SMA/SMK PEMBELAJAR KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL-E
24
mengacu pada taksonomi Bloom. (sudah diperkenalkan
Taksonomi Bloom revisi),
Tabel 2.2 Kata Kerja operasional Ranah Kognitif (Revisi)
Mengingat Memahami Menerapkan Menganalisis Mengevaluasi Mengkreasi
mengenali mengingat -kembali membaca menyebutkan mengurutkan menjelaskan mengidentifi-kasi menamai menempatkan mengulangi menuliskan menafsirkan meringkas mengklasifi-kasikan membanding-kan menjelaskan menjabarkan menghubug-kan mengenera-lisasi Melaksanakan Menggunakan menjalankan melakukan mempraktekan memilih menyusun memulai menyelesaikan mendeteksi mentabulasi menghitung menguraikan membandingkan mengorganisir menyusun ulang mengubah- struktur mengkerangka-kan menyusun- outline mengintegrasikan membedakan menyamakan memutuskan memiih mengkritik menilai menguji membenarkan menyalahkan merekomenda-sikan merancang membangun merencana-kan memproduksi menemukan membaharui menyempurna kan memperkuat memperindah menggubah mengkons-truksi
Tabel 2.3 Kata Kerja operasional Ranah Afektif (Revisi)
Menerima Merespon Menghargai Mengorganisasikan Karakterisasi berdasarkan nilai nilai mengikuti menganut mematuhi meminati mengompromikan menyenangi menyambut mendukung menyetujui menampilkan melaporkan memilih mengatakan memilah mengasumsikan meyakini meyakinkan memperjelas memprakarsai mengimani menekankan menyumbang mengubah menata mengklasifikasikan mengombinasikan mempertahankan membangun membentuk pendapat memadukan mengelola menegosiasi membiasakan mengubah perilaku berakhlak mulia mempengaruhi mengkualifikasi melayani membuktikan memecahkan
Tabel 2.4 Kata Kerja operasional Ranah Psikomotor (Revisi)
Meniru Manipulasi Presisi Artikulasi Naturalisasi
25 Perumusan indikator pada Kurikulum 2013 Indikator untuk KD yang diturunkan dari KI-1 dan KI-2 dirumuskan dalam bentuk
perilaku umum yang bermuatan nilai dan sikap yang gejalanya dapat diamati sebagai dampak pengiring dari KD pada KI-3 dan
KI-4. Indikator untuk KD yang diturunkan dari KI-3 dan KI-4 dirumuskan dalam bentuk perilaku spesifik yang dapat diamati
dan terukur.
C. Aktivitas Pembelajaran
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam mempelajari materi pelatihan ini mencakup aktivitas individual dan aktivitas kelompok.
a) memahami dan mencermati materi pelatihan
b) mengerjakan latihan/tugas, menyelesaikan masalah/kasus c) menyimpulkan mengenai Analisi KI KD Kurikulum PJOK a) mendiskusikan materi pelatihan
b) bertukar pengalaman (sharing) dalam melakukan latihan menyelesaikan masalah/kasus
D. Latihan/ Kasus/ Tugas
1. LK
Perancang kegiatan: melaui kegiatan ini diharapkan peserta mampu menganalisis KI, KD, pada satuan pendidikan dalam pembelajaran PJOK.
Langkah kegiatan:
a. Cermati format analisis SKL-KI, KD serta petunjuk pengisian, diskusikan dalam kelompok.
b. Pilihlah satu materi untuk dari satu KD, sebaliknya dipilih sesuai dengan materi yang telah dibahas oleh kelompok dan presentasikan hasil kerja kelompok Saudara
2. Soal Latihan
1). Indikator merupakan penanda pencapaian Kompetensi Dasar yang ditandai oleh perubahan prilaku yang dapat diukur. Terdapat dua rumusan indikator dalam mengembangkannya, yaitu….
A. indikator pencapaian kompetensi dan indikator penilaian B. indikator potensi peserta didik dan indikator hasil
MODUL DIKLAT GURU PJOK SMA/SMK PEMBELAJAR KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL-E
26
2). Langkah-langkah yang pertama dalam pemilihan bahan ajar adalah…
A. mengidentifikasi jenis materi bahan jar B. memilih sumber bahan ajar
C. mengidentifikasi ki dan kd D. kelengkapan materi bahan ajar
3). Kompetensi dasar yang berkenaan dengan sikap spiritual (KI-1) dan sikap sosial (KI-2) diajarkan melalui….
A. pembelajaran tidak langsung yaitu pada saat peserta didik belajar tentang pengetahuan (ki-3) dan keterampilan (ki-4) B. pembelajaran langsung yaitu pada saat peserta didik belajar
tentang pengetahuan (ki-3) dan keterampilan (ki-4)
C. pembelajaran terintergrasi dengan ranah kognitif, afektis, dan keterampilan
D. kebijakan pemerintah sesuai dengan lampiran permendikbud no 58 tahun 2014
4). Kompetensi dasar yang berkenaan dengan sikap spiritual (KI-1) dan sikap sosial (KI-2) diajarkan melalui….
A. pembelajaran langsung yaitu pada saat peserta didik belajar tentang pengetahuan (ki-3) dan keterampilan (ki-4)
B. pembelajaran terintergrasi dengan ranah kognitif, afektis, dan keterampilan
C. kebijakan pemerintah sesuai dengan lampiran permendikbud no 58 tahun 2014
D. pembelajaran tidak langsung yaitu pada saat peserta didik belajar tentang pengetahuan (ki-3) dan keterampilan (ki-4)
5). Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan kompetensi dasar dikembangakan dengan memperhatikan….
A. sikap spritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan B. karakteristik peserta didik, kemampuan awal, dan ciri dari
suatu mata pelajaran
C. karakteristik peserta didik, mata pelajaran, dan potensi daerah D. satuan pendidikan, mata pelajaran, dan karakteristik peserta
27
ANALISIS SKL – KI –KD
PETUNJUK PENGISIAN:
1. Pelajari hand out dan contoh penjabaran KI dan KD ke dalam IPK dan materi pembelajaran 2. Siapkan dokumen kurikulum KI – KD dan silabus
3. Isilah lembar kerja yang tersedia dengan KI dan KD yang bapak/ibu pilih
4. Rumuskan indikator pencapaian kompetensi ( IPK) hasil penjabaran KD tersebut, cantumkan pada kolom yang tersedia 5. Tentukan materi/topik pembelajaran yang sesuai dengan KD dan rumusan indikator
6. Setelah selesai, presentasikan hasil diskusi kelompok Saudara (Perbaiki hasil kerja kelompok jika ada masukan dari kelompok lain) 7. Cermati contoh di bawah ini, dan lengkapi kolom yang sudah disiapkan yang belum diisi dengan analisis keterkaitan.
Mata Pelajaran :
Kelas :
Semester :
DOMAIN SKL KI KD MUATAN MAPEL INDIKATOR PENCAPAIAN
KOMPETENSI
ANALISIS KETERKAITAN SKL, KI DAN KD
SIKAP PJOK
PENGETAHUAN
KETERAMPILAN
MODUL DIKLAT GURU PJOK SMA/SMK PEMBELAJAR KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL-E
28
E. Rangkuman
Kompetensi Inti Sekolah Mengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA) merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang peserta didik SMA/MA pada
setiap tingkat kelas. Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan Kompetensi Dasar dikembangkan dengan
memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok
sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1,
kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2; kelompok kompetensi dasasr pengetahuan dalam rangka menjabarkan
KI-3; kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4.
Indikator merupakan penanda pencapaian KD yang ditandai oleh
perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Indikator dikembangkan sesuai dengan karakteristik
peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat
diobservasi.
F.
Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Setelah mengerjakan Tes Formatif 6, Cocokkan jawaban Saudara dengan
kunci jawaban Tes Formatif 6, yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jumlah jawaban yang benar untuk mengetahui tingkat
penguasaan Saudara terhadap materi kegiatan belajar 6.
G. Kunci Jawaban
29
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
MODIFIKASI MATERI PEMBELAJARAN
A. Tujuan
1.
Kompetensi Dasar
Setelah mempelajari kegiatan pembelajaran ini peserta dapat memahami tentang modifikasi materi pembelajaran.
2.
Indikator Pencapaian Kompetensi
a. Menjelaskan kebutuhan materi ajar sesuai dengan kompetensi dasar dan indikatornya
b. Menjelaskan tentang analisis faktor modifikasi materi
B. Uraian Materi
1. Konsep Modifikasi
Minimnya fasilitas dan perlengkapan pendidikan jasmani yang dimiliki sekolah-sekolah, menuntut guru penjas untuk lebih kreatif
dalam memberdayakan dan mengoptimalkan penggunaan fasilitas dan perlengkapan yang ada.sesuai dengan kondisi siswa dan
sekolahnya. Tidak sedikit siswa yang merasa gagal atau kurang menyukai materi pemelajaran yang disampaikan oleh gurunya
karena kemapuan guru dalam menyampaikan materi yang diberikan, baik dalam penggunaan fasilitas dan perlengkapn yang
digunakan, dalam penyajian materi, dalam mengoptimalkan lingkungan pembelajaran maupun dalam mengevaluasi hasil
pemelajaran.
Modifikasi merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan
oleh para guru pjok agar dalam proses pembelajaran dapat memperhatikan perubahan kemampuan atau kondisi anak dan
MODUL DIKLAT GURU PJOK SMA/SMK PEMBELAJAR KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL-E
30 24
Menurut Yoyo Bahagia (2008: 27-39) “Minimnya fasilitas dan perlengkapan pendidikan jasmani yang dimiliki sekolah-sekolah,
menuntut guru penjas untuk lebih kreatif dalam memberdayakan dan mengoptimalkan penggunaan fasilitas dan perlengkapan yang
ada.sesuai dengan kondisi siswa dan sekolahnya”.
Esensi modifikasi adalah menganalisis sekaligus
mengembangkan materi pelajaran dengan cara meruntunkannya dalam bentuk aktivitas belajar yang potensial sehingga dapat memperlancar siswa dalam belajarnya. Cara ini
dimaksudkan untuk menuntun, mengarahkan, dan membelajarkan siswa yang tadinya tidak bisa menjadi bisa, yang
tadinya kurang terampil menjadi lebih terampil.
Cara-cara guru memodifikasi pembelajaran akan tercermin dari
aktivitas pembelajarannya yang diberikan guru mulai awal hingga akhir pelajaran. Untuk memahami secara lebih jauh tentang
esensi modifikasi tersebut maka kita harus mempunyai pemahaman tentang apa yang dimodifikasi serta mengapa
harus dimodifikasi. Oleh karena itu pengetahuan dan pemahaman tentang azas serta esensi modifikasi penjas
(fasilitas dan perlengkapan penjas) akan banyak membantu guru dalam penyampaian materi pemelajaran penjas.
2. Analisis Faktor Modifikasi Materi
Beberapa aspek analisis modifikasi ini tidak terlepas dari pengetahuan guru tentang: tujuan, karakteristik materi, kondisi
lingkungan , dan evaluasinya. Khusus dalam penjas, disamping
pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang tujuan,
karakteristik materi, kondisi lingkungan, dan evaluasi, keadaan
fasilitas, perlengkapan dan media pengajaran penjas yang dimiliki
oleh sekolah akan mewarnai kegiatan pembelajaran itu sendiri.
Seperti telah dibahas bahwa minimnya fasilitas dan
31 menuntut guru penjas untuk lebih kreatif dalam memberdayakan dan mengoptimalkan penggunaan fasilitas dan perlengkapan yang
ada.sesuai dengan kondisi siswa dan sekolahnya.
Lutan (1988) menyatakan bahwa Modifikasi dalam mata pelajaran pendidikan jasmani diperlukan dengan tujuan agar: Siswa
memperoleh kepuasan dalam mengikuti pelajaran, Meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi, Siswa dapat
melakukan pola gerak secara benar.
Pendekatan modifikasi ini dimaksudkan agar materi yang ada di dalam kurikulum dapat disajikan sesuai dengan tahap-tahap
perkembangan kognitif, afektif dan psikomotorik anak.
Aussie (1996), mengembangkan modifikasi di Australia
dengan pertimbangan: anak-anak belum memiliki kematangan fisik dan emosional seperti orang dewasa, berolahraga dengan peralatan dan peraturan yang dimodifikasi akan mengurangi
cedera pada anak, olahraga yang dimodifikasi akan mampu mengembangkan keterampilan anak lebih cepat dibanding
dengan peralatan standard untuk orang dewasa, dan olahraga yang dimodifikasi menumbuhkan kegembiraan dan kesenangan pada anak-anak dalam situasi kompetitif.
a. Modifikasi Tujuan Pembelajaran
Aspek analisis modifikasi ini tidak terlepas dari pengetahuan guru
tentang: tujuan, karakteristik materi, kondisi lingkungan, dan
evaluasinya.
Modifikasi pembelajaran dapat dikaitkan pula dengan tujuan pembelajaran, dari mulai tujuan yang paling rendah sampai dengan tujuan yang paling tinggi. Modifikasi tujuan pembelajaran
ini dapat dilakukan dengan cara membagi tujuan pembelajaran ke dalam tiga komponen yakni: tujuan perluasan, tujuan
MODUL DIKLAT GURU PJOK SMA/SMK PEMBELAJAR KELOMPOK KOMPETENSI PROFESIONAL-E
32
1) Tujuan perluasan maksudnya adalah tujuan pembelajaran yang lebih menekankan pada perolehan pengetahuan dan
kemampuan melakukan bentuk atau wujud keterampilan yang dipelajarinya tanpa memperhatikan aspek efisiensi atau
efektifitasnya.
2) Tujuan penghalusan maksudnya adalah tujuan pembelajaran
yang lebih menekankan pada perolehan pengetahuan dan
kemampuan melakukan gerak secar